SKRIPSI
Ditulis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada
Jurusan Pendidikan Matematika IAIN Ambon
Disusun Oleh:
Telah diuji dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah yang diselenggarakan pada hari
tanggal bulan tahun dan dinyatakan dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam ilmu pendidikan matematika.
DEWAN MUNAQASYAH
NIM : 150303031
Barat.
dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini merupakan duplikat, tiruan, plagiat,
dibuat atau dibantu orang lain secara keseluruhan, maka skripsi ini sepenuhnya
menjadi tanggung jawab saya dan saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari
pihak manapun.
Ambon, 2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Proses berpikir adalah uraian aktivitas mental dan jiwa yang terjadi secara
terencana dan sistematis untuk menghubungkan ide-ide yang ingin diarahkan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan berdasarkan akal budinya. Assimilation is
the incorporation of new events into intelligence as a scheme or concept,
accommodation, existing schemes are modified to account for new information.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskpripsikan proses berpikir siswa
dalam menyelesaikan masalah matematika berdasarkan asimilasi dan akomodasi
pada materi Aritmatika Sosial di kelas VII SMP Negeri 2 Leihitu Barat.
Tipe penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, instrument
yang digunakan adalah tes uraian dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa proses berpikir siswa kelas VII SMP
Negeri 2 Leihitu Barat dalam menyelesaikan masalah aritmatika sosial memenuhi
indikator asimilasi dan akomodasi. Indikator tersebut adalah siswa dapat langsung
atau memodifikasi proses berpikirnya dalam memahami masalah, merencanakan
penyelesaian, melaksanakan rencana, memeriksa kembali. Sebagaimana yang
ditunjukan oleh siswa S1 dan S2. Proses berpikir siswa S1 dalam menyelesaikan
masalah langsung mampu menyelesaikan masalah tersebut, artinya S1 melakukan
proses asimilasi. Sedangkan proses berpikir S2 dalam menyelesaikan masalah, S2
mengalami disequilibrasi. Setelah diberikan refleksi S2 dapat memodifikasi
proses berpikirnya, artinya S2 melakukan proses asimilasi dan akomodasi.
v
KATA PENGANTAR
Sosial Kelas VII SMP Negeri 2 Leihitu Barat” ini dapat diselesaikan dengan
baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada baginda Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang setia
tak terhingga kepada ayahanda dan ibunda tercinta dan tersayang dimana karena
perjuangan dan doa, dukungan dan nasehat serta motivasi yang diberikan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik serta
semua pihak yang telah memberikan nasehat dan bantuan berupa arahan dan
sekali hambatan yang dihadapi. Namun atas bantuan serta dukungan moral dari
beberapa pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, karena itu
1. Bapak Dr. Hasbollah Toisuta, M.Ag selaku Rektor Institut Agama Islam (IAIN)
vi
2. Bapak Dr. Samad Umarella, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan serta wakil-wakil Dekan beserta Civitas Akademika yang telah berjasa
3. Ibu Dr. Ajeng Gelora Mastuti, M.Pd, Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika dan Ibu Nur Afriani Nukuhaly, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan
kepada penulis.
4. Ibu Dr. Patma Sopamena, M.Pd.I, M.Pd, selaku Pembimbing I dan Ibu Gamar
5. Ibu Nur Afriani Nukuhaly, M.Pd, dan Bapak Dr. Abdillah, M.Pd selaku penguji
I dan penguji II yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kebaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
6. Pihak sekolah yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
7. Sahabat-sahabatku burhan, bayu, echal, rijal, man, mitun, fatur, gusti, udin,
mulyadi, julfandi, bakri, assel septo, hamzah, dan ade ayuni yang telah
vii
9. Saudara-saudara saya kakak echa, kakak haris, kakak sari, kakak insan, adik
ikhen, adik nada, adik iki, kakak dino, kakak lan, kakak jais, kakak rudi, kakak
aya, kakak ama, adik lala, adik arini yang telah memberikan semangat kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa tak ada yang sempura dalam sebuah karya karena
hati penulis senantiasa menantikan segala kritikan dan saran yang bersifat
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berharap semoga semua bantuan,
dukungan dan doa yang diberikan oleh berbagai pihak dinilai ibadah disisi Allah
Ambon, 2020
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.....................................................ii
PENGESAHAN SKRIPSI..........................................................................iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................iv
ABSTRAK.................................................................................................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................vi
DAFTAR ISI................................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................... xi
DAFTAR DIAGRAM ...............................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 7
D. Definisi Istilah................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Hakikat Belajar Matematika ............................................................. 8
B. Proses Berpikir................................................................................... 9
C. Penyelesaian Masalah Matematika.................................................. 13
D. Pentingnya Proses Berpikir Dan Penyelesaian Masalah................. 16
E. Asimilasi dan Akomodasi................................................................ 19
F. Pentingnya Asimilasi dan Akomodasi dalam matematika.............. 28
G. Ruang Lingkup Materi..................................................................... 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 33
B. Lokasi dan Waktu penelitian.......................................................... 33
C. Subjek Penelitian............................................................................. 33
D. Instrument Penelitian ...................................................................... 35
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 37
F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 38
G. Pengecekan Keabsaha Data ............................................................ 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 41
B. Pembahasan ..................................................................................... 55
ix
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 59
B. Saran .............................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 61
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kerangka Konseptual Proses Asimilasi dan Akomodasi..............24
Table 3.1 Arti kode Struktur Masalah Aritmatika Sosial.............................45
xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Proses Asimilasi dan Akomodasi............................................21
Diagram 2.2 Struktur Masalah Aritmatika Sosial.........................................32
Diagram 3.1 Proses Pengambilan Subjek.....................................................35
Diagram 4.1 Proses Berpikir S1 sebelum Refleksi.......................................42
Diagram 4.2 Proses Berpikir S1 sesudah Refleksi.......................................43
Diagram 4.3 Perbandingan Proses berpikir S1.............................................44
Diagram 4.4 Proses Berpikir S2 sebelum Refleksi.......................................49
Diagram 4.5 Proses Berpikir S2 sesudah Refleksi.......................................49
Diagram 4.6 Perbandingan Proses berpikir S2.............................................51
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Hasil Kerja S1 dalam Memahami Masalah..............................46
Gambar 4.2 Hasil Kerja S1 dalam Mencari Besar Rugi...............................47
Gambar 4.3 Hasil Kerja S1 dalam Mencari Besar Persentase Rugi.............47
Gambar 4.4 Hasil Kerja S1 dalam Menarik Kesimpulan.............................47
Gambar 4.5 Hasil Kerja S2 dalam Memahami Masalah..............................53
Gambar 4.6 Hasil Kerja S2 dalam Mencari Persentase Rugi.......................53
Gambar 4.7 Hasil Kerja S2 dalam Mencari Besar Rugi...............................54
Gambar 4.8 Hasil Kerja S2 dalam Mencari Besar Persentase Rugi.............55
Gambar 4.9 Hasil Kerja S2 dalam Menarik Kesimpulan.............................55
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kisi-Kisi Soal...............................................................................
Lampiran 2. Soal Tes........................................................................................
Lampiran 3. Alternatif Jawaban Soal Tes.........................................................
Lampiran 4. Lembar Validasi...........................................................................
Lampiran 5. Pedoman Wawancara...................................................................
Lampiran 6. Hasil Pekerjaan S1.......................................................................
Lampiran 7. Transkip Wawancara S1..............................................................
Lampiran 8. Hasil Pekerjaan S2.......................................................................
Lampiran 9. Transkip Wawancara S2..............................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatan khususnya yang ada
ada dinamika gerak dari adanya gangguan suatu keraguan (irritation of doubt)
atas kepercayaan atau keyakinan yang selama ini dipegang lalu terangsang
suatu keyakinan baru. Kegiatan berpikir juga dirangsang oleh kekaguman dan
keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan demikian, kegiatan
dilakukan1.
adalah suatu proses yang dimulai dengan menerima data, mengelolah dan
belajar matematika adalah kegiatan mental yang ada dalam pikiran siswa,
maka
1
Swesty Ismienar, dkk, Berpikir (think) thlmn, diakses pada tanggal 5 desember 2017
1
2
dapat diamati melalui proses cara mengerjakan tes dan hasil yang ditulis
secara terurut.
Selain itu proses berpikir juga merupakan suatu aktivitas mental untuk
merekam sesuatu dan disimpan dalam otak untuk memecahkan suatu masalah.
Berpikir juga secara konseptual memiliki perbedaan cara pandang sesuai teori
yang dijadikan landasan oleh para ahli, misalnya saja ahli yang merujuk pada
berpikir. Seperti yang ditulis dalam Al-Qur’an surah Shaad ayat 29 yang
berbunyi:
Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang kami turunkan kepadamu penuh
Shaad/38:29)3.
makna yang terkandung didalamnya. Yang ditekan dalam ayat ini adalah
kedalaman dalam berpikir, Jangan sampai potensi yang sudah ada tidak
2
Wowo Sunaryo Kusuma, Taksonomi Belajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
Cetakan kedua, halm 3
3
Al-Qur’an (38:29)
dikembangkan melalui pembinaan yang tepat melalui pendidikan,
sudah ada sebelumnya, karena struktur masalah yang dihadapi sesuai dengan
Masalah adalah suatu situasi yang terjadi akibat adanya kesenjangan atau
keluar dari suatu masalah untuk lebih baik. Selain itu pemecahan masalah
4
Muhammad Yani, dkk, Proses Berpikir Siswa Menengah Pertama dalam Memecahkan
Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity Quotient,
Halm 45, Diakses Pada Tanggal 31 November 2017.
dalam matematika merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki
oleh siswa. Pada saat pembelajaran matematika, siswa lebih sering diberikan
soal dalam bentuk abstrak sehingga tidak terbiasa untuk mengubah masalah
upaya untuk menemukan cara yang tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan
demikian dia akan terpacu untuk mencapai tujuan itu dengan berbagai cara.
diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses pemecahan
masalah adalah formulasi jawaban baru, keluar dari aplikasi peraturan yang
masalah (problem)5.
5
Evi Risa Mariana, Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah, thlmn, diakses pada 5
desember 2017.
Beberapa penelitian terdahulu tentang proses berpikir siswa dalam
diantaranya yang diteliti oleh Eka Kurniawan dkk yang mengarah pada proses
Adapun yang diteliti oleh Tri Yuni Hendrowati yang mengarah pada
penelitian terdahulu diatas, maka penelitian ini mengarah pada proses berpikir
akomodasi pada materi Aritmatika Sosial kelas VII SMP Negeri 2 Leihitu
Barat.
6
Eka Kurniawan dkk, “Proses Asimilasi Dan Akomodasi Dalam Memecahkan Masalah
Matematika Berdasarkan Kecerdasan Emosional, (2017), Halm 597.
7
Tri Yuni Hendrowati “Pembentukan Pengetahuan Lingkaran Melalui Pembelajaran
Asimilasi Dan Akomodasi Teori Konstruktivisme Piaget”, Halm 16.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan
memberikan soal tes kepada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Leihitu Barat,
hasil belajar pada materi aritmatika sosial tidak memenuhi standar ketuntasan
yang diharapkan. Nilai yang diperoleh siswa pada tes tersebut khususnya pada
materi aritmatika sosial menunjukkan hasil yang tidak memuaskan. Hal ini
Leihitu Barat.
B. Rumusan Masalah
7
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses berpikir
akomodasi pada materi aritmatika sosial kelas VII SMP Negeri 2 leihitu barat?
C. Tujuan Penelitian
Barat.
D. Defenisi Istilah
dalam penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut
dan rugi
pengetahuan baru. Misalkan untung dan rugi, persentase untung dan rugi
TINJAUAN PUSTAKA
ilmu yang sulit. Kalau kita tanyakan kepada para siswa, apa pelajaran yang
adalah ilmu yang paling menjadi momok menakutkan bagi siswa. Menurut
dengan hal di atas, Soedjadi juga menyatakan bahwa objek dasar matematika
dengan hasil data empiric pada tahun 2011 dari TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) oleh sebab itu perlu adanya
perubahan dalam
8
Hasan Alwi, dkk., Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,2002), Halm
723.
8
9
Salah satu upaya guru yaitu dengan cara melihat bagaimana proses berpikir
dengan memiliki kemampuan berpikir yang baik, maka siswa akan lebih baik
peran penting disejumlah bidang ilmu lain seperti fisika, teknik dan statistik. 10
Oleh karena itu, penguasaan matematika sejak dini sangat mutlak diperlukan 10
B. Proses Berpikir
alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu dan media
9
Muhammad Yani, dkk, Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam
Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity
Quotient, hal. 43-45, diakses pada tanggal 31 November 2017.
10
Titin Masfingatin, Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam Memecahkan
Masalah Matematika Ditinjau dari Adversity Quotient (Penelitian Dilakukan Di Mts Negeri
Dolopo Tahun Ajaran 2011/2012), hal 1-2 diakses pada tanggal 31 November 2017.
mempengaruhinya. Sementara itu proses berpikir juga merupakan peristiwa
aktivitas mental yang alami, sesuatu yang tidak terwujud, kebebasan dari
tubuh, terjadi di dalam kepala. Oleh karena itu berpikir tidak dapat dilihat
berpikir adalah suatu proses yang dimulai dengan menerima data, mengolah
berpikir dalam belajar matematika adalah kegiatan mental yang ada dalam
11
Wowo Sunaryo Kusuma, Taksonomi Berpikir, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
cetakan Kedua, Halm 3.
12
Natasha Paramudita Irianti, dkk, Proses Berpikir Siswa Quitter dalam menyelesaikan
masalah SPLDV berdasarkan langkah-langkah polya, hal 136, diakses pada 5 desember 2017.
pikiran siswa, maka Herbert menyatakan bahwa untuk mengetahui bagaimana
proses berpikir siswa dapat diamati melalui proses cara mengerjakan tes dan
hasil yang ditulis secara terurut. Selain itu ditambah dengan wawancara
masalah.
berikut :
a. Timbul rasa sulit, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit
tiba-tiba.
(percobaan)
secara tepat.
proses berpikir adalah uraian aktivitas mental dan jiwa yang terjadi secara
13
Moh Nazir, metode penelitian. (ghalia Indonesia, cet, kesepuluh, Desember 2014), Halm 2-
3.
13
Piaget menggunakan istilah skema dan adaptasi. Skema adalah proses atau
kognitif. Menurut Piaget adaptasi ini terdiri dari dua proses yang saling 14
14
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),
halm. 96
Pemecahan masalah merupakan tindakan memberi respon terhadap
diperoleh dan hasil yang diinginkan. Salah satu bagian dari proses pemecahan
masalah adalah formulasi jawaban baru, keluar dari aplikasi peraturan yang 15
masalah (problem)15.
tepat dalam mencapai tujuan ketika tujuan dimaksud belum tercapai (belum
adalah suatu usaha yang cukup keras yang melibatkan suatu tujuan dan
15
Evi Risa Mariana, Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah, thlmn, diakses pada 5
desember 2017
menghadapi persoalan dan dengan demikian dia akan terpacu untuk mencapai
pemecahan masalah telah dapat diterima secara umum sebagai cara untuk
Hal ini mengartikan bahwa tanpa proses berpikir dan tanpa usaha yang penuh,
merespon atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu jawaban belum
dan disimpan dalam otak untuk memecahkan suatu masalah. Berpikir secara
16
Muhammad Yani, dkk, Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam
Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity
Quotient, hal. 45, diakses pada tanggal 31 November 2017.
konseptual memiliki perbedaan cara pandang sesuai teori yang dijadikan
landasan oleh para ahli. Misalnya saja ahli yang merujuk pada teori psikologi
subjek pasif.17
Masalah adalah suatu situasi yang terjadi akibat adanya kesenjangan atau
ini dapat terjadi akibat kurangnya atau sulitnya peserta didik dalam
berpikir dalam benaknya sehingga siswa dapat sampai pada jawaban. Artinya
berpikir.
Menguasai matematika tidak hanya dapat dilihat pada unitnya saja, akan
tetapi ada yang lebih luas yakni menguasai dan terampil menyelesaikan
17
Wowo Sunaryo Kuswana, Taksonomi Belajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013),
Cetakan Kedua, Halm. 3.
dapat menguraikan langkah-langkah menyelesaikan masalah sekurang-
membantu siswa menerapkan apa yang diketahui pada permasalahan dan apa
antara lain :
18
Fahrul Jumain Rahman, Proses Berpikir Siswa dalam Memecahkan Masalah Matematika
Berdasarkan Teori Piaget pada Materi Program Linear Kelas XI SMA Negeri 11 Ambon.
19
Hamzah & Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. (Jakarta:
Rajawali Pres, 2004), Halm. 49.
Pendekatan pemecahan masalah tidak akan berhasil tanpa perencanaan
dipecahkan ?
tahapan ini.
diperoleh sudah sesuai dengan ketentuan dan tidak terjadi kontradiksi dengan
Proses asimilasi ini didasarkan atas kenyataan bahwa setiap saat manusia
yang ada diluar dirinya. Struktur kognitif yang sudah ada dalam diri seorang
21
mengalami perubahan supaya sesuai dengan rangsangan-rangsangan dari
objeknya.21
berdasarkan skema yang sudah dimiliki. Karena itu dalam asimilasi, agar
stimulus diintegrasi maka stimulus yang masuk harus sesuai dengan skema
yang diterima. Akomodasi terjadi ketika belum ada struktur yang sesuai,
sehingga perlu mengubah struktur baru yang sesuai dengan stimulus yang
21
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),
cetakan ketujuh, Halm 47.
22
Patma Sopamena, Proses Berpikir Mahasiswa Dalam Mengonstruksi Bukti Keterbarian,
tesis, Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana; (Universitas Negeri Surabaya, 2000),
Halm 8.
dan akomodasi harus terjadi secara terpadu, bersama-sama dan
komplementer.23
piaget tidak menjelaskan lebih jauh tentang asimilasi dan akomodasi itu
Asimilasi Akomodasi
Struktur masalah Skema Struktur masalah Skema
Asimilasi
Akomodasi
Integrasi
Keterangan :
: Konsep/pengetahuan
sudah Sesuai dengan struktur berpikir (skema) yang dimiliki oleh seseorang
sudah dimiliki ketika struktur masalah belum sesuai dengan skema yang
dimiliki, maka akan terjadi proses modifikasi skema lama atau pembentukan
proses pemecahan masalah kedua proses asimilasi dan akomodasi bisa terjadi
secara sama-sama24
terhadap suatu objek atau peristiwa sesuai dengan skema yang telah dimiliki.
pengetahuan itu cocok dengan skema yang dimilikinya maka pengetahuan itu
peristiwa baru dengan memodifikasi skema yang telah ada sehingga sesuai
dengan objek atau peristiwa yang dialami. Jika siswa mendapatkan informasi
baru dan informasi tersebut agak berbeda atau sama sekali tidak cocok
dengan skema yang telah ada maka akan dibentuk skema baru yang cocok
dengan informasi itu. Sebaliknya, jika informasi baru itu hanya kurang sesuai
24
Subandji, Teori Konstruksi Konsep dan Pemecahan Masalah Matematika, (Malang:
Universitas Negeri Malang, 2015), cet 1, Halm. 2-3.
dengan skema yang telah ada maka skema yang lama tersebut akan
ada sebelumnya, karena struktur masalah yang dihadapi sesuai dengan skema
kognitif, karena struktur kognitif yang telah dimiliki belum sesuai dengan
dibangun atas dasar pengetahuan yang sudah ada. Akomodasi adalah struktur
skema atau pola yang sudah ada dalam pikirannya. Sementara akomodasi
kedalam skema yang telah terbentuk secara tidak langsung/ proses perubahan
25
Natasha Paramudita Irianti, dkk, Proses Berpikir Siswa Quitter dalam Menyelesaikan
Masalah SPLDV Berdasarkan Langkah-Langkah Polya, Halm 136, diakses pada 5 desember
2017.
26
Muhammad Yani, dkk, Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam
Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Langkah-Langkah Polya Ditinjau dari Adversity
Quotient.
27
Tri Yuni Hendrowati, Pembentukan Pengetahuan Lingkaran Melalui Pembelajaran
Asimilasi Dan Akomodasi Teori Konstruktivisme Piaget
24
baru ke dalam skema pola yang sudah ada di dalam pikirannya, sementara
lama.28
b. Ditanya Persentase
Rugi?
28
Inti Nahdataeni S, dkk, Proses Berpikir Siswa Dalam Memecahkan Masalah Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau Dari Gaya Belajar Di Kelas X SMA Negeri 2 Palu
29
Diadopsi dari Patma Sopamena, Proses Berpikir Mahasiswa Dalam Mengonstruksi Bukti
Keterbarian, tesis, Jurusan Pendidikan Matematika Program Pascasarjana; (Universitas Negeri
Surabaya, 2000), halm 26
2. Siswa langsung dapat
menentukan rencana
penyelesaian masalah
menyelesaikan masalah.
besar rugi
menggunakan strategi
penyelesaian masalah
yang benar.
a. Dapat menggunakan
b. Dapat menggunakan
persentase rugi
menjawab soal.
a. Dapat memperoleh
soal tersebut.
kesimpulan.
kebingungan dalam
menentukan rencana
penyelesaian masalah
menyelesaikan masalah.
a. Siswa kebingungan
dalam mencari besar
rugi
dan menggunakan
strategi penyelesaian
kesalahannya dalam
dengan tepat
ketepatan menjawab
soal.
a. Siswa mengalami
kebingungan saat
b. Siswa mengalami
kebingungan saat
rugi
28
5. Siswa mengubah
jawaban sebelumnya
kurang tepat.
lingkungan
lingkungan
asimilasi ini didasarkan atas kenyataan bahwa setiap saat manusia selalu
yang sebelumnya sudah mereka ketahui. Dengan kata lain asimilasi adalah
proses dimana individu mengintegrasikan antara persepsi, konsep atau
skema tentang untung dan rugi, kemudian guru memberikan informasi baru
mengenai persentase untung dan rugi, maka siswa tersebut perlu memasukkan
informasi baru ini kedalam skema yang sudah dimiliki yaitu untung dan rugi
dan rugi siswa akan memodifikasi skema yang sudah dimiliki yaitu untung
10+𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑙𝑎𝑏𝑎
Harga jual = × ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
100
Atau
100
Harga beli =
100−𝑝𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑙𝑎𝑏𝑎
× ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑗𝑢𝑎𝑙
Contoh :
buah dijual dengan harga Rp 1.500.00 per gelas, dan sisanya dijual dengan
Jawab :
30
1700 bank soal ”Bimbingan Pemantapan matematika untuk SMP/MTs (Bandung: Yrama
Duta, 2013), Halm, 38-39.
Harga jual lebih besar dari harga beli, maka sherina untung
Jawab :
100
Harga beli = × Rp 2.200.000.00
100+10 32
= Rp 2.000.000.00
Menentukan
persentase rugi
𝑅𝑢𝑔𝑖
Persentase rugi = × 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
2.000.000.00
Persentase rugi = × 100%
11.500.000.00
= 17.4%
Menarik kesimpulan
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
akomodasi pada materi aritmatika sosial persentase rugi kelas VII SMP
dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII di SMP Negeri 2
Leihitu Barat yang mana terdiri dari 1 kelas yang berjumlah 34 siswa. Dari
31
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 29
33
34
sedikit tersebut belum mampu memberikan data yang lengkap, maka harus
mencari orang lain yang dapat digunakan sebagai sumber data. 32 Proses
32
Sugiyono, Metode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung: Alfabeta
2016), hlm. 219
35
Siswa
Menyelesaikan masalah
Wawancara
tidak
Refleksi
: Jawaban siswa
: Perlakuan
: Pengambilan subjek
36
Diagram 3.1 Proses Pengambilan Subjek
D. Instrument Penelitian
1. Peneliti
sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument yang harus divalidasi
pengumpulan data.
2. Soal Tes
Tes yang digunakan berupa satu soal tes essay, tes dilakukan dengan
satu tahap yakni tes untuk mengetahui proses berpikir siswa dalam
menyelesaikan masalah berdasarkan asimilasi dan akomodasi pada materi
aritmatika sosial, persentase rugi dikelas VII SMP Negeri 2 Leihitu Barat
3. Pedoman wawancara
4. Dokumentasi
documenter.
5. Catan lapangan
gambaran lokasi tempat penelitian dari tingkah laku subjek itu sendiri.
2. Wawancara
3. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.33 Jadi
diberikan terlebih dahulu tes ini diperiksa oleh dosen ataupun guru agar
33
Suharsimi Arikunto, prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta: Pt Rineka
Cipta, 2006), Halm 150.
ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat
Teknik analisis data dalam penelitian ini mengacu pada teknik analisis
model Miller dan Huberman yang terdiri dari tiga tahap,35 yaitu :
1. Mereduksi Data
peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang
Reduksi data yang dilakukan ini adalah pengukuran proses berpikir siswa
39
berdasarkan langkah-langkah polya dengan merangkum hasil tes dan
wawancara.
2. Penyajian Data
Penyajian data diperoleh dari sejumlah daftar kategori setiap data yang
Biasanya dalam penelitian, kita mendapatkan data yang banyak. Data yang
kita dapat tidak mungkin kita paparkan secara keseluruhan. Untuk itu,
dalam penyajian data peneliti dapat dianalisis oleh peneliti untuk disusun
3. Penarikan kesimpulan
bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan untuk
36
Ibid. Halm. 249
matematika berdasarkan asimilasi dan akomodasi pada materi Aritmetika
sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini
A. Hasil Penelitian
kelas VII SMP Negeri 2 Leihitu Barat. Dari proses pengambilan subjek
kriteria asimilasi diwakili oleh ARP yang selanjutnya disebut subjek 1 (S1),
1. Proses Berpikir S1
tentang aritmatika sosial pada pembahasan persentase untung dan rugi dan
a. Struktur Berpikir S1
menjelaskan
41
42
maksud dari soal yang diajukan oleh peneliti dan S1 bisa memahami masalah,
sehingga jawaban yang diperoleh sebelum refleksi dan sesudah refleksi itu
sama yakni jawaban yang benar. Struktur berpikir S1 dapat dilihat pada
Menentukan
persentase rugi
𝑅𝑢𝑔𝑖
Persentase rugi = × 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
2.000.000.00
Persentase rugi = × 100%
11.500.000.00
= 17.4%
Menarik kesimpulan
Selesai dan benar
Yakin ?
Menentukan
persentase rugi
𝑅𝑢𝑔𝑖
Persentase rugi = × 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑏𝑒𝑙𝑖
2.000.000.00
Persentase rugi = × 100%
11.500.000.00
= 17.4%
Menarik kesimpulan
soal essay pada materi aritmatika sosial pokok bahasan persentase untung
dan rugi sebelum dan sesudah refleksi terlihat pada perbandingan (Diagram
4.1 dan Diagram 4.2) ketika diajukan masalah dengan diagram 2.2 yang
merupakan struktur masalah yang ditulis oleh peneliti. Hal tersebut dapat
V
F1
Asimilasi
Asimilasi
AS F2
Struktur Masalah
V
F3
F1 BR
Asimilasi
AS F2 S KS
Asimilasi
Struktur Berpikir S1 Sesudah Refleksi
F3 BR
F1 V
Asimilasi
S KS
AS F2
Asimilasi
Asimilasi
F3 BR
S KS
Kode Arti Kode
BR Persentase rugi
KS Menarik kesimpulan 45
Keterangan:
Table 3.1 Arti Kode Struktur Masalah Aritmatika Sosial
Pada saat menyelesaikan soal matematika berupa soal essay pada materi
dengan asimilasi dan akomodasi diawali dengan proses penyelesaian soal. Proses
maksud dari soal dan yang ditanyakan dari masalah yang diberikan.
46
Hal ini dibuktikan dengan pernyataan S1 ketika diwawancarai oleh
S1 : Jadi, yang diketahui harga beli sepeda motor dengan harga Rp.
tersebut?
S1 : Iya masih
dari soal aritmatika sosial tersebut. Dalam Menulis hal-hal yang diketahui S1.
Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa pada langkah ini S1 melakukan proses
berpikir asimilasi dalam memahami soal. Hal ini dapat diperkuat dengan
Gambar
pemecahan masalah dari soal. Dalam hal ini S1 mulai melakukan pencarian
untuk mendapatkan besar rugi dari harga penjualan sepeda motor, sehingga
47
hal ini menerangkan bahwa dalam merencanakan pemecahan masalah S1
mengalami proses asimilasi dalam mencari besar rugi. Hal ini dapat dilihat
Gambar
4.2 Hasil
membuat rumus persentase untung dan rugi untuk mencari besar persentase
rugi yang dialami oleh pak rino. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam
proses Asimilasi dalam mencari besar persentase rugi. Hal ini dapat dilihat
menarik kesimpulan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.
berikut.
2. Proses berpikir S2
S2 dalam hal ini merupakan perwakilan dari subjek yang menjawab
50
menyelesaikan soal berupa soal essay pada materi aritmatika sosial pokok
bahasan persentase rugi sebelum refleksi dan sesudah refleksi. Terlihat pada
dalam perbandingan (Diagram 4.4 dan Diagram 4.5) ketika diajukan masalah
aritmatika sosial pokok bahasan persentase untung dan rugi dengan diagram
2.2 yang merupakan struktur masalah yang ditulis oleh peneliti. Hal ini dapat
Keterangan:
BR Persentase rugi
KS Menarik kesimpulan
dan memahami maksud dari soal dan apa yang ditanyakan dari soal yang
diberikan.
53
dengan menuliskan hal yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal
proses berpikir asimilasi dalam memahami soal. Hal tersebut dapat dilihat
oleh pak rino, sehingga S2 mengalami disquilibrasi pada proses berpikir S2.
Karena tidak melakukan pencarian terhadap besar rugi yang dialami oleh pak
rino maka terjadi kesalahan dalam menentukan besar persentase rugi sehingga
masalah dari soal. Hal ini karena S2 belum melakukan rencana penyelesaian
masalah untuk mendapatkan besar rugi yang dialami oleh pak rino. Hal ini
kesalahannya dalam mendapatkan besar rugi yang dialami oleh pak rino,
melakukan proses berpikir akomodasi dalam mencari besar rugi. Hal ini
berikut:
= 11.500.000.00 – 9.500.000.00
= 2.000.000.00
55
dengan mulai mencari besar persentase rugi yang dialami oleh pak rino. Hal
dalam menarik kesimpulan. Hal ini dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut:
sebagai berikut:
B. Pembahasan
menguji soal tes tersebut kepada 8 orang siswa kelas VII SMP Negeri 2
Leihitu Barat yang mana tediri dari 1 kelas dengan jumlah siswa 34 orang.
proses berpikir.
dan mengamati tingkah subjek secara langsung diperoleh bahwa subjek dalam
masalah, hal ini senada dengan pendapat Piaget bahwa setiap organisme yang
Proses berpikir adalah uraian aktivitas mental dan jiwa yang terjadi
stimulus baru melalui pembentukan skema baru atau perubahan skema lama
37
Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014),
halm. 104
38
Ibid., halm. 104
untuk menyesuaikan dengan stimulus yang diterima. Piaget (Subanji, 2011)
kondisi belajar melainkan juga pada pengetahuan awal siswa dan bagaimana
oleh guru dengan benar, untuk itu siswa harus mampu mengingat informasi
tersebut dengan baik. Ada hal penting agar informasi itu mampu dingat yaitu
proses berpikir. Oleh karena itu, proses berpikir mempunyai peran yang
39
Subanji, Teori Kesalahan Konstruksi Konsep Dan Pemecahan Masalah Matematika,
(Malang: Universitas Negeri Malang, 2015), Cet 1, halm. 2
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
proses berpikir siswa kelas VII SMP Negeri 2 Leihitu Barat dalam
oleh siswa S1 dan S2. Proses berpikir siswa S1 dalam menyelesaikan masalah
akomodasi.
B. Saran
59
menyelesaikan persoalan yang diberikan oleh guru bukan hanya sekedar
pada hasil yang diperoleh dari peserta didik, disamping kebenaran dari
hasil yang diperoleh peserta didik guru harus memahami proses yang
dilalui oleh peserta didik dari memahami masalah hingga pada jawaban
berlatih mengerjakan soal-soal latihan mulai dari soal yang mudah sampai
Alwi, Hasan. 2002, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka.
Etsa. Indra, irawan. dkk. 2013. Yrama Widya 1700 Bank Soal Bimbingan
Pemantapan Matematika untuk SMP/MTS. Bandung: Yrama Widya.
Kurniawan, Eka. Mulyani, Sri. dan Rahardjo, Swasono. 2017. Proses Asimilasi
Dan Akomodasi Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan
Kecerdasan Emosional. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan
Pengembangan Volume: 2 Nomor: 5 Bulan Mei Tahun 2017. Diakses
tanggal 25 Juli 2018.
Mariana, Evi. Risa, Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah secara kreatif,
(www.scribd.com/document/374239662/PROSES-BERPIKIR.pdf.) Diakses
tanggal 5 desember 2017.
61
62
Paramudita Irianti, Natasha. Subanji, dan Daniel Chandra, Tjang. Proses Berpikir
Siswa Quitter dalam Menyelesaikan Masalah SPLDV Berdasarkan
Langkah-Langkah Polya, Halm 136, diakses pada 5 desember 2017.
Risa Mariana, Evi. Proses Berpikir dan Pemecahan Masalah, thlmn, diakses pada
5 desember 2017.
Keterangan :
C1 : Pengetahuan
C2 : Pemahaman
C3 : Aplikasi
C4 : Analisis
C5 : Evaluasi
C6 : Kreasi
Lampiran 2
SOAL TES
Nama Siswa :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Pak Rino membeli sepeda motor dengan harga Rp. 11.500.000.00. Karena
pak Rino membutuhkan uang untuk membiayai anaknya yang sedang sakit,
sepeda motor itu dijual dengan harga Rp. 9.500.000.00. Tentukan berapa besar
1. Memahami masalah
Diketahui :
= Rp 11.500.000.00 – Rp 9.500.000.00
= Rp 2.000.000.00
Jika sudah diketahui besar rugi yang diperoleh dari penjualan sepeda
Rugi
Persentase rugi= × 100 %
Harga beli
= 17.4 %
Keterangan :
masalah.
3. Menjalankan rencana pemecahan masalah merupakan upaya mencari jalan keluar dari
jawaban yang diperoleh sudah sesuai atau belum yang sesuai dengan ketentuan yang
ditanyakan.
5. Mengambil keputusan merupakan suatu hasil dari proses dalam pemecahan masalah.
Lampiran 4
Lampiran 5
tersebut ?
TRANSKIP WAWANCARA S1
P: assalamualaikum
S1: waalaikumsalam
P: ini dengan siapa?
S1: abdul haris polpoke
P: apa yang kamu ketahui dari soal ini?
S1: disini yang diketahui harga beli sepeda motor adalah 11.500.000.00, harga
jual 9.500.000.00 dan yang ditanyakan besar rugi
P: apakah kamu masih ingat langkah-langkah menyelesaikan soal?
S1: insya allah masih
P: kenapa harus mencari besar rugi terlebih dahulu?
S1: karena harus mendapat besar rugi dulu baru mencari besar persentase rugi
P: apakah kamu yakin dengan jawabanmu?
S1: Hmmm
P: apakah kamu mau memeriksa jawaban kamu sebelum dikumpulkan?
S1: iya mau
P: kamu mau kerjakan ulang?
S1: tidak saya yakin
P: terimakasih
S1: sama-sama
Lampiran 8
Hasil Pekerjaan S2 Sebelum Refleksi
Hasil Pekerjaan S2 Sesudah refleksi
Lampiran 9
Dokumentasi
Proses wawancara S1
Pemberian Soal Kepada S2
Proses Wawancara S2
Lampiran 11
Persuratan