Anda di halaman 1dari 10

PERJUANGAN TOKOH UTAMA PEREMPUAN DALAM

MENGANGKAT HARKAT DAN MARTABAT PEREMPUAN PADA


NOVEL BILA MUSIM TELAH BERGANTI KARYA PURWATI SUGITO
1
Acuh Muyayang, 2Sumartini, 3Mukh Doyin
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
acuhmuyayang23@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi perjuangan tokoh utama perempuan,
kendala yang dialami, dan upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala pada
novel Bila Musim Telah Berganti karya Purwati Sugito. Pendekatan yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan feminisme.Desain penelitian
yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sasaran penelitian ini
adalah perjuangan tokoh utama perempuan dalam novel Bila Musim Telah
Berganti karya Purwati Sugito. Data penelitian ini ialah penggalan pada novel.
Adapun sumber data pada penelitian ini adalah novel Bila Musim Telah Berganti
karya Purwati Sugito. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan
catat.Hasil penelitian menunjukkan perjuangan tokoh utama perempuan pada
novel Bila Musim Telah Berganti karya Purwati Sugito terbagi dalam tiga bidang
yaitu, perjuangan di lingkungan sosial, kebutuhan ekonomi, dan hukum. Kendala
yang dialami tokoh utama perempuan berasal dari dua faktor yaitu faktor intern
dari dalam tokoh dan faktor ekstern dari luar. Untuk mengatasi kendala tersebut
yaitu upaya yang dilakukan tokoh utama perempuan dilakukan dengan dua
macam yaitu upaya bedasarkan sifat dan cara.
Kata Kunci : Feminisme, Bila Musim Telah Berganti, Perjuangan Perempuan
ABSTRACT
This research as a purpose to describe the struggle of female main character, issue
which experienced, and efforts that used in uncover the issue in novel Bila Musim
Telah Berganti by Purwati Sugito. The approach that used in this research is
feminism approach. This research is descriptive qualitative research. Target of the
research is the struggle of female main character in novel Bila Musim Telah
Bergantiby Purwati Sugito. Data in this research is fragment of novel Bila Musim
Telah Berganti by Purwati Sugito. There is source from the novel Bila Musim
Telah Berganti by Purwati Sugito. The techniques collecting data use read and
write technique. Based on the result of research show that the female main
character’s struggle in novel Bila Musim Telah Berganti by Purwati Sugito
divided into threeof parts, that are the social environment, the needs of economy,
and the law. The issue which experienced female main character came from two
factors that are internal factor from themselves and external factor from outside.
The efforts which female main character does in novel Bila Musim telah Berganti
by Purwati Sugito is due by two types there are effort on characteristic and on
step.
Key word: Feminism, Bila Musim Telah Berganti, Woman struggle

PENDAHULUAN

Perempuan mengalami perubahan nilai dalam masyarakat yang terus


berubah. Peranan perempuan makin menonjol, selain itu perempuan makin
membutuhkan perhatian, juga persamaan derajat dengan kaum pria dan tidak
menjadi objek melainkan menjadi subjek. Perubahan pada perempuan ditentukan
oleh adanya pendidikan dan perannya dalam masyarakat. Di satu sisi, mereka
ingin mandiri dengan menunjukkan jati dirinya, namun di sisi lain masyarakat
masih membelenggu dengan pandangan gender.
Kedudukan dan peran para tokoh perempuan masih didominasi oleh tokoh
laki-laki. Dengan demikian, upaya pemahaman bahwa perempuan memiliki
persamaan hak dengan laki-laki merupakan keharusan untuk mengetahui
ketimpangan gender dalam karya sastra seperti terlihat dalam realitas sehari-hari
masyarakat.
Banyak pembaca berpendapat bahwa hubungan antara laki-laki dan
perempuan hanyalah hubungan yang semata-mata didasarkan pada pertimbangan
biologis dan ekonomis. Pandangan seperti ini tidak sejalan dengan pandangan
yang berspektif bahwa perempuan memiliki hak, kewajiban, dan kesempatan yang
sama dengan laki-laki. Perempuan dapat ikut serta dalam segala aktivitas
kehidupan bermasyarakat bersama laki-laki (Sugihastuti 2010:15-16).
Perkembangan zaman menyebabkan tugas atau peran perempuan makin
berkembang.Cara berpikir kaum perempuan semakin kritis dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat. Mereka berusaha keras untuk menjunjung tinggi
keadilan agar perempuan memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki. Kaum
perempuan merasa perlu memperjuangkan hak-haknya tersebut, agar tercipta
keadilan untuk para perempuan yang selama ini merasa terdominasi oleh kaum
laki-laki.
Perjuangan perempuan lebih kepada memperbaiki dirinya sebaik mungkin
agar layak menjadi perempuan yang tangguh dan bisa bersaing dengan kaum laki-
laki di dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan bisa menjadi teladan bagi para
perempuan yang lain sehingga tumbuhlah semangat-semangat perjuangan
perempuan. Perjuangan perempuan bertujuan untuk menuntut persamaan hak laki-
laki dengan perempuan, selain itu perjuangan perempuan juga bertujuan untuk
menjaga harkat dan martabat perempuan di mata laki-laki
Persoalan inilah yang dihadapi oleh para tokoh perempuan yang
merupakan masalah gender (ketertindasan pekerja perempuan, penipuan terhadap
perempuan karena dianggap lemah, peran ganda) yang berhubungan dengan
perjuangan perempuan. Usaha-usaha yang dilakukan para kaum perempuan dalam
menuntukan hak-haknya karena merasa perempuan juga memiliki harga diri yang
selayaknya, perlu disejajarkan dengan kaum laki-laki.
Persoalan-persoaan tersebut tereprentasi di dalam toloh utama perempuan
dalam novel Bila Musim Telah Bergantikarya Purwati Sugito ini.Tokoh Alanna
Zafira memutuskan untuk pergi ke London dengan niat membantu seorang
perempuan bernama Syarifah yang mengiriminya pesan melalui e-mail.Oleh karen
itu perlu dilakukan penelitian dengan judul “ Perjuangan Tokoh Utama
Perempuan dalam Mengangkat Harkat dan Martabat Perempuan pada Novel Bila
Musim Telah Berganti Karya Purwati Sugito” .
Fokus penelitian ini ialah perjuangan tokoh perempuan pada novel Bila
Musim Telah Berganti karya Purwati Sugito. Penelitian ini difokuskan pada
perjuangan tokoh perempuan yang didasarkan dengan konsep dasar feminis.
Tokoh perempuan pada novel melakukan perjuangan hebat, mengalami
penindasan, dan melakukan pemberontakan atau upaya untuk mengatasi
permasalahan yang ia alami.

METODE

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


deskriptif. Metode deskriptif data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar,
dan bukan angka (Maleong 2012). Dengan demikian, laporan penelitian berisi
kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data
yang berupa kutipan yang telah diperoleh perlu dideskripsikan atau dipaparkan
apa adanya sehingga pada akhirnya akan diketahui tentang Perjuangan Tokoh
Utama Perempuan pada Novel Bila Musim Telah Berganti Karya Purwati Sugito.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan


pragmatis.Dalam praktiknya, pendekatan ini mengkaji dan memahami karya
sastra berdasarkan fungsinya untuk memberikan pendidikan (ajaran) moral,
agama, maupun fungsi sosial lainnya. Semakin banyak nila-nilai tersebut
terkandung dalam karya sastra maka makin tinggi nilai karya sastra tersebut bagi
pembaca.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.) Perjuangan Tokoh Utama Perempuan

Menurut Kartono (2007), perempuan dapat merealisasikan dirinya dengan


bakat dan potensi yang dimilikinya untuk perjuangan eksistensi secara khusus dan
manusiawi. Dalam keberadaannya di dunia, perempuan mempunyai hubungan
tertentu dengan realitas sehingga ia sanggup melepaskan diri dari situasi sekarang
dan sisi lain menuju ke hari esok.
Menurut Susanto (1982:7), perjuangan merupakan suatu usaha untuk
meraih sesuatu demi kemuliaan dan kebaikan. Dalam konteks ini perjuangan
diartikan sebagai usaha seorang perempuan dalam rangka mempertahankan hak-
hak dan martabat perempuan yang tertindas, akibat kesewenang-wenangan budaya
Patriarki yang cukup menjamur di masyarakat.Hal tersebut sesuai dengan
perjuangan yang dilakukan tokoh utama perempuan pada novel Bila Musim Telah
Berganti yang terdapat pada penggalan di bawah ini.

Sudah dua tahun aku bekerja sebagai designer sepatu di perusahaan ini.
Pekerjaan yang cukup menyenangkan. Bayangkan, aku merancang aneka
jenis sepatu wanita dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Orang-orang yang memakai sepatuku adalah orang-orang yang berkelas.
Dan biasanya sepatu hasil kreasiku lebih sering digunakan oleh orang-
orang penting untuk menghadiri acara-acara penting. (Halaman 4)
Kutipan tersebut menggambarkan Alanna adalah perempuan yang tekun.
Ia bekerja sudah cukup lama menjadi desainer sepatu di perusahaan tempatnya
bekerja dan ia sudah bekerja selama dua tahun. Tokoh perempuan ini juga
memiliki kraeativitas yang tinggi, karena sebagian besar sepatu karyanya dipakai
oleh orang-orang penting dan untuk acara penting pula, ini menunjukkan bahwa
karyanya disukai oleh orang-orang yang memiliki selera tinggi dan bernilai jual
mahal. Sebagai seorang perempuan tentu ia termasuk wanita yang cerdas dan
memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja. Alanna ini terlihat sangat
memperhatikan kepuasan pelanggannya, ini salah jiwa perjuang yang ada dalam
dirinya. Selain itu, perjuangan Alanna sebagai seorang perempuan untuk
mengangkat harkat dan martabat permpuan juga tergambar pada penggalan
lainnya.

Karla si pemlik perusahaan adalah penggila sepatu. Ia bahkan sering ke


luar negeri hanya untuk berburu sepatu. (Halaman 4)
Penggalan di atas menggambarkan tokoh utama perempuan lain bernama
Karla yang diceritakan Alanna juga memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja.
Seorang perempuan memiliki perusahaan sepatu. Demi hobinya, Karla rela
mencari sepatu sampai ke luar negeri untuk dijadikan bahan referensi
perusahaannya. Ternyata orang-orang disektiar Alanna seperti sahabat dan rekan-
rekan perempuannya adalah orang-orang yang memiliki semangat tinggi dalam
bekerja. Mereka semua adalah perempuan-perempuan hebat yang berjuang demi
kebutuhan ekonomi mereka agar bisa membuktikan bahwa perempuan mampu
melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan oleh laki-laki yaitu bekerja keras.

Alanna juga tokoh yang gigih dalam memperjuangkan hak perempuan.


Semangatnya membatu seorang perempuan yang sedang mengalami kesulitan
sangat timggi. Hal tersebut terdapat pada penggalan berikut.

“Ke London?” ujar Kanya keheranan saat kuberi tahu bahwa aku akan
pergi ke ibu kota Inggris itu.
Aku mengangguk.
“Kamu sudah mengurus visanya?”
“Sudah. Aku minta tolong salah satu teman agar bisa diurus secepatnya,”
kataku tanpa semangat. (Halaman 59)
Ia rela memutuskan untuk pergi ke London demi menyelesaikan
masalahnya dengan pemerintah di sana.Keputusan Alanna untuk pergi ke London
ternyata benar, beberapa hari setelah percakapannya dengan Kanya ia langsung
berangkat dan telah sampai di Heathrow Airport. Ia sudah memiliki paspor dan
mematuhi peraturan hukum sebagaimana mestinya karena dia merupakan orang
asing yang bukan penduduk asli London.

2.) Kendala yang Dialami Tokoh Utama Perempuan

Kendala atau hambatan cenderung bersifat negatif, yaitu memperlambat


laju suatu hal yang dikerjakan oleh seseorang. Dalam melakukan kegiatan
seringkali ada beberapa hal yang menjadi penghambat tercapainya tujuan, baik itu
hambatan dalam pelaksanaan program maupun dalam hal pengembangannya.
kegiatan yang diakukan oleh seorang tokoh atau kaum yang bertujuan untuk
mengangkat harkat martabat perempuan sebagai proses perjuangan sama dengan
proses belajar. Kendala yang dialami tokoh tergambar dalam penggalan di bawah
ini.
Ketika telepon ditutup, aku tertegun sendiri. Tiga belas juta rupiah?
Kataku berulang-ulang. Aku tidak menyangka untuk mengambil barang
dari bea cukai harus mengeluarkan uang segitu banyak. Padahal kupikir-
pikir, posisiku kan hanya sebagai penerima bukan pengirim. Mengapa aku
yang harus membayar?
Sepanjang siang, pertanyaan tentang barang itu terus membebaniku
pikiranku. (Halaman 19)
Pada penggalan diatas menunjukan kendala yang dialami Alanna
disebabkan oleh faktor intern yaitu kegelisahan Alanna karena memikirkan
telepon dari Naomi. Ia harus membayar sejumlah uang untuk menebus barang
yang dikirim oleh Syarifah. Haltersebut merupakan kendala pertama yang dialami
Alanna dalam membantu Syarifah.

Kendala yang lain dapat dilihat pada penggalan di bawah ini.

Aku terpaku melihat layar komputer. Membaca pesan dari Naomi


berulang-ulang. Rasanya aku perlu mengurai huruf-hurufnya satu per
satu agar aku yakin bahwa kata-kata yang tertulis di sana tidak salah.
Napasku terasas esak karena di ana tertulis, aku harus membayar lagi
7500US$ kepada pihak bea dan cukai. (Halaman 28)
Kutipan di atas menggambarkan bahwa Alanna sangat terkejut melihat
pesan dari Naomi yang menyatakan bahwa ia harus membayar lagi uang sebesar
750US$. Awalnya ia tidak percaya kalau harus membayar lagi dengan uang
sebesar itu, sehingga ia harus membaca teliti seolah tak percaya dengan apa yang
dibacanya. Setelah pembiayaan tersebut dilakukan Alanna, masalah lain justru
muncul dari pihak lain yaitu pihak pengadilan. Kendala tersebut merupakan
kendala dari faktor ekstern yaitu karena masalah ekonomi.

3.) Usaha yang dilakukan Tokoh Utama untuk Mengatasi Kendala yang
Dialami

Usaha adalah cara untuk mengatasi masalah atau mencegah terjadinya


suatu masalah, selaras dengan perjuangan yang terjadi pada novel Bila Musim
Telah Berganti karya Purwati Sugito, usaha yang dilakukan tokoh utama
perempuan juga untuk mengatasi masalah yang dialami dan dapat menghambat
perjuangannya dalam mengangkat harkat dan martabat perempuan.
Usaha yang dilakukan tokoh untuk mengatasi kendalanya terdapat pada
penggalan berikut ini:

“Kurasa begitu. Pokoknya apa yang kulakukan ini aku niatkan semata-
mata karena Allah saja. Kita wajib membantu sesama muslim yang
sedang tertimpa musibah,” aku menerawang, “aku boleh kan pinjem
alamat sini biar enggak ribet.” (Halaman 2)
Kutipan di atas menggambarkan bahwa usaha Alanna berawal ketika ia
bersimpatik terhadap Syarifah dan ingin membantunya mengurusi barang yang
akan dikirim kepadanya. Niatnya benar-benar mantap, terlihat ketika ia
mengatakan kepada Kanya bahwa niatnya tersebut semata-mata karena Allah,
sampai ia berusaha meminjam alamat rumah Kanya untuk dijadikan tujuan
pengiriman barang tersebut.

Berawal dari keyakinan Alanna, usaha Alanna terbukti dengan usahanya


secara nyata untuk membantu Sayrifah. Hal tersebut terdapat pada penggalan di
bawah ini.

Ya, ini dia iklanku. Kemarin aku ke kantor agen pemasangan iklan untuk
memasang iklan penjualan mobilku di sebuah koran. Apa boleh buat,
tidak ada jalan lain kecuali menjual mobil itu untuk melunasi utangku
yang segunung. (Halaman 37)
Alanna telah mengiklankan mobilnya di sebuah koran pemasangan iklan.
Sebenarnya apa yang dia lakukan sedikit membuatnya ragu terlihat dari
perkataannya, namun karena hutangnya yang begitu banyak, ia harus rela menjual
mobilnya untuk melunasi hutang-hutang tersebut. Selain menjual mobil, Alanna
juga menjual barang-barang miliknya untuk menebus uang pembayaran demi
menerima barang yang di kirim Syarifah.

PENUTUP

1.) Simpulan

Perjuangan perempuan pada penelitian ini terfokus pada memperbaiki


dirinya sebaik mungkin agar layak menjadi perempuan yang tangguh dan bisa
bersaing dengan kaum laki-laki di dalam kehidupan sehari-hari. Perempuan
demikian bisa menjadi teladan bagi para perempuan yang lain sehingga
tumbuhlah semangat-semangat perjuangan perempuan. Perjuangan perempuan
bertujuan untuk menuntut persamaan hak laki-laki dengan perempuan. Selain itu,
perjuangan perempuan juga bertujuan untuk menjaga harkat dan martabat
perempuan di mata laki-laki.

2.) Saran

Berdasarkan simpulan saran yang dapat diajukan antara lain:

1. Bagi peneliti lanjutan


Penelitian ini menganalisis perjuangan tokoh perempuan pada sebuah
novel. Bagi peneliti lanjutan diharapkan dapat melakukan penelitian
lanjutan tentang perjuangan perempuan pada novel ini dan menganalisis
bentuk perjuangan dari sudut pandang yang berbeda dengan menggunakan
penelitian ini sebagai acuan.
2. Bagi pembaca
Dapat menambah wawasan dalam memahami isi dari sebuah novel dan
dapat dijadikan referensi untuk memilah novel-novel yang baik dan
bermutu. Penelitian ini diharapkan bisa menumbuhkan semangat para
perempuan untuk tetap berusaha keras agar tidak mudah menyerah dalam
memperjuangkan hidup.Serta bisa dijadikan wahana untuk menggali
makna di dalam karya sastra yang bisa dijadikan acuan untuk memacu
potensi diri, khususnya perempuan.

DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Wanita Jilid 2: Mengenal Wanita Sebagai Ibu
dan Nenek. Bandung: Mandar Jaya.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: ROSDA.

Susanto, Tirtoprojo. 1982. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia. Jakarta: PT


Pembangunan.
Sugihastuti, Suharto. 2010. Kritik Sastra Feminis Teori dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugito, Purwanti.2014. Bila Musim Telah Berganti .Jakarta: Elex Media.

Anda mungkin juga menyukai