PENDAHULUAN
METODE
Sudah dua tahun aku bekerja sebagai designer sepatu di perusahaan ini.
Pekerjaan yang cukup menyenangkan. Bayangkan, aku merancang aneka
jenis sepatu wanita dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Orang-orang yang memakai sepatuku adalah orang-orang yang berkelas.
Dan biasanya sepatu hasil kreasiku lebih sering digunakan oleh orang-
orang penting untuk menghadiri acara-acara penting. (Halaman 4)
Kutipan tersebut menggambarkan Alanna adalah perempuan yang tekun.
Ia bekerja sudah cukup lama menjadi desainer sepatu di perusahaan tempatnya
bekerja dan ia sudah bekerja selama dua tahun. Tokoh perempuan ini juga
memiliki kraeativitas yang tinggi, karena sebagian besar sepatu karyanya dipakai
oleh orang-orang penting dan untuk acara penting pula, ini menunjukkan bahwa
karyanya disukai oleh orang-orang yang memiliki selera tinggi dan bernilai jual
mahal. Sebagai seorang perempuan tentu ia termasuk wanita yang cerdas dan
memiliki semangat yang tinggi dalam bekerja. Alanna ini terlihat sangat
memperhatikan kepuasan pelanggannya, ini salah jiwa perjuang yang ada dalam
dirinya. Selain itu, perjuangan Alanna sebagai seorang perempuan untuk
mengangkat harkat dan martabat permpuan juga tergambar pada penggalan
lainnya.
“Ke London?” ujar Kanya keheranan saat kuberi tahu bahwa aku akan
pergi ke ibu kota Inggris itu.
Aku mengangguk.
“Kamu sudah mengurus visanya?”
“Sudah. Aku minta tolong salah satu teman agar bisa diurus secepatnya,”
kataku tanpa semangat. (Halaman 59)
Ia rela memutuskan untuk pergi ke London demi menyelesaikan
masalahnya dengan pemerintah di sana.Keputusan Alanna untuk pergi ke London
ternyata benar, beberapa hari setelah percakapannya dengan Kanya ia langsung
berangkat dan telah sampai di Heathrow Airport. Ia sudah memiliki paspor dan
mematuhi peraturan hukum sebagaimana mestinya karena dia merupakan orang
asing yang bukan penduduk asli London.
3.) Usaha yang dilakukan Tokoh Utama untuk Mengatasi Kendala yang
Dialami
“Kurasa begitu. Pokoknya apa yang kulakukan ini aku niatkan semata-
mata karena Allah saja. Kita wajib membantu sesama muslim yang
sedang tertimpa musibah,” aku menerawang, “aku boleh kan pinjem
alamat sini biar enggak ribet.” (Halaman 2)
Kutipan di atas menggambarkan bahwa usaha Alanna berawal ketika ia
bersimpatik terhadap Syarifah dan ingin membantunya mengurusi barang yang
akan dikirim kepadanya. Niatnya benar-benar mantap, terlihat ketika ia
mengatakan kepada Kanya bahwa niatnya tersebut semata-mata karena Allah,
sampai ia berusaha meminjam alamat rumah Kanya untuk dijadikan tujuan
pengiriman barang tersebut.
Ya, ini dia iklanku. Kemarin aku ke kantor agen pemasangan iklan untuk
memasang iklan penjualan mobilku di sebuah koran. Apa boleh buat,
tidak ada jalan lain kecuali menjual mobil itu untuk melunasi utangku
yang segunung. (Halaman 37)
Alanna telah mengiklankan mobilnya di sebuah koran pemasangan iklan.
Sebenarnya apa yang dia lakukan sedikit membuatnya ragu terlihat dari
perkataannya, namun karena hutangnya yang begitu banyak, ia harus rela menjual
mobilnya untuk melunasi hutang-hutang tersebut. Selain menjual mobil, Alanna
juga menjual barang-barang miliknya untuk menebus uang pembayaran demi
menerima barang yang di kirim Syarifah.
PENUTUP
1.) Simpulan
2.) Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Wanita Jilid 2: Mengenal Wanita Sebagai Ibu
dan Nenek. Bandung: Mandar Jaya.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: ROSDA.