Anda di halaman 1dari 17

SOAL LATIHAN OSCE 3 SEPTEMBER 2021

1. STASIUN EPILEPSI-NEUROPEDIATRI
Anak 10 tahun di bawa oleh ibunya ke poliklinik saraf dengan keluhan kejang, sejak 3
tahun lalu.
Sebelum kejang, pasien biasanya mengeluh nyeri ulu hati. Kemudian diikuti gerakan
mengunyah/automatism, diikuti mata melirik ke kanan, mulut mencong ke kanan.
Lengan dan tungkai kanan tampak kaku kelojotan, lengan dan tungkai kiri tampak
normal,
kejang muncul bila kelelahan atau kurang tidur.
Pasien sehari hari juga mengalami gangguan perilaku, tidak bisa duduk tenang di
sekolah selalu, mondar mandir, mengganggu teman. Pasien tidak mampu
menyelesaikan tugas dari gurunya dan pasien sering terpecah konsentrasinya
a. Tuliskan poin anamnesis pada kasus ini!
 Sejak kapan?
 Mendadak atau perlahan lahan?
 Semakin lama semakin memberat?
 Kejang dimulai dari angota tubuh sebelah kiri, kanan atau langsung simetris?
Dimulai dari mulut, menjalar ke lengan kanan? Lengan kanan kelojotan?
 Sebelum kejang: nyeri kepala, mencium sesuatu, melihat sesuatu?
 Saat kejang: mata melirik ke atas, atau ke kanan atau ke kiri? Kepala menoleh
ke kanan atau kiri?Mulut mengecap ngecap? Sadar? Keluar busa dari mulut?
Mengompol? Lengan kanan kelojotan kaku? Di ikuti lengan kiri dan seluruh
tubuh?
 Setelah kejang: langsung sadar atau nyeri kepala atau mengantuk atau
tertidur? Ada kelemahan anggota gerak setelah kejang atau pelo?
 Kejang berapa kali sebulan? Berapa kali seminggu? Bentuk kejang sama terus?
 Kejang di perparah dengan melihat cahaya, stress, kelelahan, kurag tidur?
 Kejang berkurang dengan minum obat teratur?
 Ada kelemahan anggota gerak, bicara pelo, gangguan perilaku, aktif?
 RPD: riwayat infeksi otak, kejang demam, trauma kepala?
 Riwayat pengobatan: obat apa yang diminum, dosis dan berapa kali sehari,
efek terhadap kejang ada?
 Riwayat keluarga sakit serupa?
 Riwayat kehamilan: saat hamil berapa bulan anak lahir, riwayat infksi saat
kehamilan
 Riwayat kelahiran: lahir langsung nangis?
 Riwayat tumbuh kembang: duduk umur berapa, tengkurap dan berjalan umur
berapa

b. Tuliskan interpretasi dan kesimpulan EEG pada pasien ini (terlampir)!


 EEG An X
 Irama dasar: theta 8-9 Hz, amplitudo sedang, simetris
 Didapatkan sharp di T1 dengan fase reversal di T2 pada montase bipolar
 Pada montase didapatkan sharp di T1, amplitude tinggi
 Kesimpulan: EEG abnormal III
 Impresi: EEG saat ini menujukkan epileptiform discharge di regio temporal kiri

c. Tuliskan diagnosis kerja kasus ini!


- Klinis: focal to bilateral motor onset seizure, gangguan perilaku, impulsivitas,
agresif
- Topis: temporal kiri
- Etiologis: epilepsy lobus temporal mesial
- Diagnose lain: ADHD
d. Tuliskan tatalaksana medikamentosa (jenis obat dan dosis) kasus ini!
- ADHD : Methylphenidate 5 mg/24 jam setelah 2 minggu dinaikkan hingga
2x5mg/24jam
- Epilepsi lobus tempora: Carbamazepine 500mg/hari dibagi menjadi 2x250mg
- Atau phenytoin 2x100mg
2. STASIUN STROKE-NYERI KEPALA
Laki-laki 40 tahun di bawa ke IGD nyeri kepala sejak 2 jam sebelum masuk RS.
Pada pemeriksaan fisik di dapatkan Tensi 180/100 mmHg. GCS E4V5M6. Pupil bulat
isokor diameter 3 mm (kanan dan kiri), refleks cahaya langsung dan tidak langsung
baik. Terdapat paresis N.VII kanan.

a. Tuliskan poin-poin anamnesis nyeri kepala!


 Pemeriksa memperkanlkan diri, meminta izin , menanyakan nama,usia,
pekerjaan
 Sejak kapan nyeri kepala?
 Mendadak atau perlahan lahan?
 Semakin lama semakin memberat?
 Nyeri di bagian kepala depan, samping, belakang, kanan atau kiri atau semua?
 Nyeri kepala seperti di sambar petir? Atau berdenyut atau diikat?
 Nyeri kepala ringan, sedang atau berat?
 Mengganggu aktivitas?
 Nyeri kepala berapa kali sebulan, berapa kali seminggu? Setiap serangan berapa
lama?
 Nyeri kepala memberat dengan batuk, mengejan, bersin? Atau dengan melihat
cahaya, mendengar suara?
 Nyeri kepala berkurang dengan tidur kepala agak tinggi, atau minum obat?
 Ada Kelemahan anggota gerak, pelo, penurunan kesadaran, mual, muntah,
vertigo?
 RPD: HT, DM, stroke, trauma kepala?
 Riwayat kebiasaan: merokok, alcohol, narkotika?
 Riwayat keluarga penyakit serupa?
 Riwayat social ekonomi?

b. Tuliskan langkah-langkah pemeriksaan visual analog scale (VAS)


 Mencuci tangan, menjelaskan tujuan pemeriksaan
 Pemeriksa menyiapkan pena, penggaris, kertas
 Pemeriksa menggambar garis 0-100mm
 Garis 0 paling kiri menunjukkan paling tidak nyeri dan 100mm paling kanan
paling nyeri
 Pemeriksa Meminta pasien untuk menandai dengan pena garis tersebut yang
mempresentasikan nyeri nya
 0-10 mm : tidak nyeri
 11-39mm : nyeri ringan
 40-69mm : nyeri sedang
 70-100mm : nyeri berat

c. Tuliskan interpretasi CT scan kepala yang disediakan!


 CT scan kepala potongan aksial tanpa kontras Tn X
 Subgaleal hematom tidak ada
 Tulang kalvaria normal
 Craniocerebral space normal
 Sulkus girus menyempit
 Ventrikel lateral kiri dan kanan mengalami pelebaran di kornu anterior
 Tidak tampak pergeseran garis tengah / midline shift
 Tampak lesi hiperdens di ruang subarachnoid
 Kesimpulan: CT scan kepala menunjukkan perdarahan subarachnoid

d. Tuliskan nilai skala Fisher pasien ini!


 Derajat III , didapatkan clot > 1mm dan tidak ada IVH
e. Tulislah tatalaksana medikamentosa spesifik untuk mencegah vasospasme (nama
obat, dosis, dan cara pemberian)!
- Nimodipine 6x60mg per oral selama 21 hari dimulai hari ke 1
- Atau nimodipine injeksi 1-2mg/jam intravena dimulai hari ke 3 sampai hari ke
21
3. STASIUN NEUROBEHAVIOR-MOVDIS

Laki2 73 tahun, sarjana, menderita parkinson sejak 3 tahun yang lalu dan mendapat
terapi tablet gabungan levodopa 100 mg + benzerazid 25 mg sebanyak 3 x ½ tablet
sesudah makan. Berobat rutin ke poliklinik saraf.
Sejak 1 tahun terakhir pasien mengalami mudah lupaterutama memori baru dan tidak
mempu membuat keputusan. Pasien saat ini juga mengeluh jalan semakin lambat dan
badan kaku.
Hasil pemeriksaan:
- TD 128/80 mmHg, N 80x/m regular, RR 20x/m, T 36,2
- Cor dan pulmo normal
- BMI 20
- ADL = 8 dan IADL = 10
- MocaINA = 7 (terlampir)
- Profil lipid dan asam urat normal
a. Tuliskan poin-poin anamnesis sesuai dengan domain kognisi terganggu dan
kemampuan aktifitas fungsional pasien!
 Memperkenalkan diri, meminta izin menanyakan nama, usia dan pekerjaan
 Keluhan utama lupa, tidak mampu mebuat keputusan, gangguan sehari hari
 Sejak kapan lupa?
 Mendadak atau perlahan lahan?
 Semakin lama semakin memberat?
 Lupa tentang barang yang ditaruh?
 Lupa sudah makan?
 Mennanyakn hal yang sama berulang ulang?
 Lupa nama presiden, nama orang tua?
 Lupa jalan pulang?
 Keluhan sudah berapa lama? Setiap saat atau hilang timbul?
 Keluhan memberat seiring berjalannya waktu?
 Keluhan membaik setelah minum obat atau tidak ada perbaikan sama sekali?
 Keluahn disertai dengan kelemahan anggota gerak, bicara pelo, badan kaku,
jalan seperti robot?
 Gangguan BAK dan BAB?
 Keluhan sulit membuat keputusan mendadak atau perlahan lahan?
 Semakin lama semakin meberat?
 Kesulitan dalam berhitung, perkalian dan pembagian sederhana?
 Keluhan dalam mengambil keputusan?
 Keluhan memberat dengan berjalannya waktu?
 Ganguan makan, mandi dan ke belakang?
 Gangguan memkai baju sendiri?
 Jika jalan sering jatuh?
 Jika berdiri dari duduk jatuh?
 RPD: HT, stroke, jantung
 Riwayat sakit serupa pada keluarga yg lain
 riwaayat minum obat Parkinson, dosis berpa, berpa kali sehari, efeknya setelah
minum apa?

b. Tuliskan langkah-langkah dan interpretasi hasil pemeriksaan PULL TEST!


 Menjelaskan tujuan pemeriksaan
 Pasien berdiri tanpa alas kaki dengan kaki selebar bahu
 Pemeriksa berdiri dibelakang pasien
 Pemeriksa menarik bahu pasien kebelakang dan mengamati langkah pasien
 Tarikan pertama merupakan demonstrasi da tidak dianggap
 Pemeriksa menarik bahu pasien dengan cepat, kuat dan mendadak sehingga
pusat gravitasi tubuh psien berpindah
 Test positif jika pasien mundur lebih dari 2 langkah atau terjatuh

c. Tuliskan diagnosis kerja neurobehavior pasien ini!


 Demensia penyakit parkinson dengan wearing off

d. Tuliskan salah satu terapi medikamentosa untuk gangguan neurobehavior (nama


obat, dosis, dan cara pemberian)!
 Rivastigmine 2x1,5mg di titrasi selama sebulan sampai 2x6mg
 Atau donepezil 1x5-10mg/hari

e. Tuliskan komplikasi motorik yang terjadi pada pasien ini dan manajemennya!
 Komplikasi : Wearing off
 Manajemen :
 Naikkan levodopa
 Tambah agonis dopamine (pramiprexole 1,5mg/hari)
 Tambah COMT inhibitor (entacapone 200mg/hari)
 Tambah antikolinergik (THP 2x2mg)
4. STASIUN NEUROOTOLOGI-NEUROINFEKSI

Laki-laki 45 tahun di bawa ke IGD dengan keluhan jalan tidak seimbang yang
memberat sejak 1 minggu.
Sejak 3 minggu pasien mengeluh demam, demam fluktuatif, membaik dengan obat
penurun demam. Demam disertai nyeri kepala, nyeri kepala seperti terikat, terutama
di sisi kiri, intensitas memberat dari 3-4 menjadi 6-7.
Sejak 2 minggu pasien mulai mengeluhkan pusing, pusing berputar dan melayang
pusing tidak terlalu hebat dan disertai mual.
Sejak 1 minggu pasien jalan terlihat sempoyongan dan tidak seimbang.
3 bulan lalu pernah keluar cairan dari telinga dan sejak saat itu pendengaran
berkurang saat itu hanya diberi obat tetes telinga.
Hasil pemeriksaan
- TD 130/90 N 90x/m RR 20x/m T 38,7
- Kesadaran CM, pupil bulat isokor 3 mm/3 mm, refleks cahaya positif
- Tuli sensori neural kanan
- Dismetria dan tremor intensi, kiri nistagmus bidireksional
- Funduskopi kesan early papiledema
- Pemeriksaan HIV negatif
- Rontgen thorax dalam batas normal
- Leukositosis 17.000
a. Tuliskan deskirpsi dan kesimpulan pemeriksaan cover test pada pasien ini (lihat
video)!
 Hasil tes cover:
 Ketika mata kanan di tutup terdapat drifting mata kiri
 Ketika mata kiri di tutup terdapat drifting mata kanan namun drifting lebih kuat
di mata kanan
 Kesimpulan: drifting terdapat di kedua mata dengan drifting mata kanan lebih
kuat yang menandakan lesi okuler misalighment pada mata kiri

b. Tuliskan teknik pemeriksaan past pointing!


 Menjelaskan tujuan pemeriksaan
 Pasien berdiri dengan mengekstensikan lengannya keatas dengan jari telunjuk
ekstensi dengan mata terbuka
 Pemeriksa meletakkan jari telunjuknya didepan pasien
 Pasien diminta mengarahkan jari telunjuknya ke jari telunjuk pemeriksa dengan
posisi lengan tetap lurus
 Pasien diminta melakukan gerakan tersebut beberapa kali dengan mata terbuka
dan dengan mata tertutup
 Lakukan pada kedua sisi
 Lesi cerebellum : terdapat dysmetria atau hypometria atau hypermetria atau
tremor intensi pada salah satu lengan
 Lesi vestibuler: terdapat deviasi kedua lengan ke salah satu sisi, missal lesi
vestibuler kanan akan terdapat deviasi kedua lengan ke kanan dan lesi
vestibuler kiri terdapat deviasi lengan kea rah kiri

c. Tuliskan diagnosis klinis pada pasien!


 Klinis: gait ataksia progresif, cephalgia, febris, riwayat otitis media, tuli
sensorineural kanan , Dismetria dan tremor intensi kiri nistagmus bidireksional
 Topis: cerebellum kanan
 Etiologis: abses serebelum

d. Tuliskan deskripsi yang relevan dan kesimpulan hasil MRI kepala pada pasien ini!
 Mri sequence T1 potongan coronal sequence T2 potongan axial tanpa kontras
 Tampak lesi hiperintens di T2
 Tampak lesi hipointens dengan ring enhacement di T 1 kontras
 Kesimpulan : MRI menunjukkan massa di serebelum kanan menyokong
gambaran abses serebellum kanan

e. Tuliskan kombinasi antibiotik yang relevan untuk kasus diatas!


 Ceftriaxone 2 gram/12 jam intravena
 Metronidazole 500 mg/6 jam intravena
 Penicillin G 18-24 juta unit perhari( 6juta unit per 4 jam)
5. STASIUN ONKOLOGI-SARAF TEPI

Laki2 57 tahun datang ke poli saraf dengan kesulitan berjalan, riwayat Ca Paru on
kemoterapi.

a. Tuliskan poin-poin anamnesis kasus diatas!


 Memperkenalkan diri, meminta izin dan menanyakan nama, usia dan pekerjaan
 Keluhan utama: kesulitan berjalan
 Sejak kapan? Mendadat atau perlahan lahan?
 Semkain lama semakin memberat?
 Kelemahan tungkai atas/bawah/kaki,kanan, kiri atau kedua tungkai?
 Pasien tidak bias berjalan? Atau masih bias berjalan? Atau tidak bias menaiki
tangga? Atau jalan diseret?
 Apakah terus menerus atau hilang timbul?jika hilang timbul dalam sehari
berapa lama?pagi, siang atau sore yang berat?
 Kesulitan berjalan diperberat dengan isitrahat atau dengan aktivitas berlebih?
 Kesulitan berjalan membaik dengan setelah digerakkan atau istirahat?
 Gangguan BAK, BAB, kesemutan, mati rasa, rasa baal?
 RPD: trauma, stroke, sakit tumor
 Riwayat sakit serupa pada anggota keluarga yang lain?
 Riwayat sakit tumor paru?
 Sudah berpa lama?
 Timbulkesulitan berjalan dan tumor paru berapa durasinya
 Riwayat pengobatan kemoterapi pakai obat apa? Berapa dosisnya, berapa kali
sehari, sudah berapa lama, efek terhadap tumor paru dan ganguan berjalan ada?

b. Tuliskan teknik pemeriksaan Watenberg


 Menjelaskan tujuan pemeriksaan
 Pemeriksa mletakkan jari/pena di atas mata pasien dengan sudut 30 derajat
 Pasien diminta melihat jari/pena tersebut selama 60 detik
 Tes positif jika di dapatkan ptosis pada salah satu mata atau kedua mata yang
biasanya didapatkan pada lesi miastenia gravis

c. Tuliskan diagnosis kerja pasien ini (diagnosa pasti dan 2 diagnosis banding)!
 Klinis: Paraparese inferior
 Topis: neuromuscular junction presinpas
 Etiologis: susp Lambert Eaton myasthenic syndrome
o DD myasthenia gravis
o DD metastasis bone disease
o DD chemoterapi induced polyneuropathy (CIPN)

d. Tuliskan interpretasi dan kesimpulan RNS berikut ini (data terlampir)!


- RNS n.ulnaris kanan atas nama Tn X:
- stimulasi 3Hz didapatkan decrement >10%
- stimulasi 20Hz didapatkan increment 200%
- kesimpulan: secara elektrofisiologis menyokong gambaran lesi neuromuskular
junction presinaps

e. Tuliskan interpretasi MRI pada pasien ini (data terlampir)!


 MRI Sequence T1 Potongan coronal dan flair di axial
 Tampak lesi hiperintens pada T1 di cerebellum sinistra , dengan batas tegas,
tepi reguler, yang menyebabkan midline shifting vermis cerebelum sinistra ke
dextra
 Tampak lesi Hipointens pada sequence flair di cerebelum sinista, dengan batas
tegas tepi reguler, tampak perifocal edema, yang menyebabkan midline shifting
vermis cerebelum sinistra ke dextra
 Intepretasi : mendukung gambaran metastasis cerebellum

Anda mungkin juga menyukai