Anda di halaman 1dari 3

GOJEK

Nama Anggota :
 Afif Khoiruddin 19.82.0553
 Muhammad Yusuf Khairullah 19.82.0568
 Muhammad Irvanto 19.82.0570
 Avin Maulana 19.82.05
 Muhammad Khairul Ivan 19.82.0593
Bagaimana GOJEK memulai proses produksinya ?
Sebelum munculnya Aplikasi GO-JEK pada tahun 2015, GO-JEK sebenarnya sudah berdiri sejak
tahun 2010 yang dirintis oleh Nadiem Makarim, hanya saja masih menggunakan sistem yang
sederhana, yaitu penumpang menghubungi melalui telepon atau SMS. Kini GO-JEK telah
berinovasi menjadi sebuah platform seluler yang canggih yang menyediakan berbagai layanan
transportasi, pengiriman makanan, dan masih banyak layanan lainnya yang sesuai dengan
permintaan pelanggan.
GO-JEK menggunakan jasa internet untuk memasarkan pelayanannya. Perusahaan ini
menyuguhkan berbagai layanan on-demand, cara kerja ini memang sangat efektif karena memang
masyarakat modern saat ini menyukai segala sesuatu yang mudah dan praktis.
PT. Aplikasi Karya Anak Bangsa (GO-JEK Indonesia) memiliki kantor pusat yang berfungsi sebagai
tempat server, peralatan, dan juga tempat karyawan GO-JEK bekerja sebagai operator serta
tempat untuk service center yang menerima keluhan pelanggan atas keluhan yang ada. Kantor
pusat ini juga sebagai pusat koordinasi antara pimpinan, karyawan, dan tukang ojek.
Selain memiliki struktur Organisasi pusat, perusahaan ini juga memiliki struktur organisasi regional
yang terdiri dari Direktur Utama, Wakil Direktur, Manajer IT, Manajer Keuangan, Manager
Karyawan Front Office dan Pemasaran, Karyawan, dan juga Driver atau tukang ojek di setiap
cabang wilayah GO-JEK lainnya. Mereka inilah yang mengendalikan operasional dari sebuah
sistem yang ada pada GO-JEK di setiap cabang wilayah, hal ini merupakan proses Manajemen.
Penyedia jasa GO-JEK melakukan rekrutmen yang merupakan proses pendukung untuk
mendapatkan driver, driver melakukan pendaftaran dengan mendaftar secara online melalui
website resmi, kemudian pihak GO-JEK akan menghubungi melalui SMS untuk datang ke kantor
dengan membawa persyaratan yang diperlukan. Pihak GO-JEK akan memberikan jaket, helm
sebagai identitas, dan hak resmi kepada driver yang sudah secara resmi masuk dalam aplikasi
khusus driver. melalui aplikasi ini, penyedia jasa dapat mengontrol driver dengan mudah.
Driver diwajibkan untuk membuka rekening ponsel di salah satu bank yang telah ditentukan oleh
perusahaan karena agar driver dapat melakukan setoran sebesar 20% yang pembayarannya
melalui rekening ponsel tersebut. Bagi hasil antara penyedia jasa dan driver adalah 20%;80%,
selain itu pendapatan perusahaan ini didapatkan dari berapa banyak penggunaan aplikasi GO-JEK
oleh user, GO-JEK juga mendapatkan keuntungan dari perusahaan telekomunikasi.
Setelah resmi menjadi driver GO-JEK, Driver siap bekerja sebagai penerima jasa antar GO-JEK.
Customer yang membutuhkan jasa antar hanya perlu mengakses aplikasi GO-JEK pada ponsel
yang dapat diunduh secara gratis. Pelanggan melakukan log in pada aplikasi GO-JEK agar dapat
menggunakan fitur-fitur yang ada pada GO-JEK. Setelah itu pelanggan dapat dengan mudah
menggunakan jasa antar hanya dengan menentukan tujuan kemana akan diantar, dengan cepat
pelanggan akan mengetahui posisi driver GO-JEK terdekat serta mengetahui berapa biaya yang
akan dibayar kepada driver.
Apa saja sih fitur-fitur yang ada dalam aplikasi GO-JEK?
Apakah Perusahaan GOJEK tersebut menghasilkan produk Hijau ?
Salah satu kendala yang dihadapi pemain ride-hailing app seperti Gojek ketika merambah
ekonomi hijau dari sisi komersial adalah layanan atau produk yang diciptakan belum tentu
bertahan dan berkelanjutan.
Gojek, dalam hal ini, berencana segera merilis layanan kendaraan listrik beroda dua sebagai salah
satu upaya mencapai target sebagai perusahaan yang tidak menghasilkan emisi karbon atau zero
emission pada 2030.
Co-Founder dan CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan setelah sukses dengan proyek pilot untuk
kendaraan listrik, perusahaan akan memperluas rencana pemanfaatan kendaraan listrik melalui
uji coba komersial.
"Gojek telah menjalin kerja sama dengan Pertamina untuk penerapan skema baterry swap pada
motor listrik dari Gesit dan Gogoro," ujarnya, Rabu (27/10/2021).
Dalam uji coba tersebut, Gojek akan menggunakan 500 unit motor listrik di Jakarta Selatan.
Perusahaan selanjutnya akan meningkatkan skala uji coba dengan target awal pemanfaatan
sampai dengan 5.000 unit motor listrik dan jarak tempuh penggunaan sejauh 1 juta kilometer.
Menurut Kevin, dalam uji coba komersial tersebut, para pengguna Gojek akan dapat memilih
layanan kendaraan listrik pada saat menggunakan layanan GoRide, GoFood, GoSend Instant,
GoShop, dan GoMart dengan area penjemputan dan pengantaran penumpang di Jaksel.
Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menambahkan salah satu kendala motor listrik
adalah tidak tersedianya infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian baterai.
Untuk itu, Gojek menggandeng Pertamina untuk menyediakan kabinet berisi baterai motor di
sejumlah SPBU daerah Jakarta Selatan.
"Para driver kami takut kehabisan baterai dan waktu pengisian bisa lama, 1 sampai 2 jam. Jadi
kami menggunakan sistem tukar baterai, ketika habis bisa datang ke SPBU lalu menukar baterai,
prosesnya cepat. Ada 4 SPBU di Jakarta Selatan yang telah kami gandeng," ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai