Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penguatan upaya kesehatan dasar (primary health care) yang bermutu merupakan salah satu tujuan
kebijakan kesehatan dalam RPJMN 2015-2019. Keberhasilan pelayanan kesehatan dasar sangat
diperlukan untuk pencapaian target MDGs yang belum tercapai, Sustainable Development Goals (SDGs)
2030 dan Standar Pelayanan Minimum (SPM), yang utamanya adalah promotive dan preventif.
Pelayanan Kesehatan dasar terdiri dari beberapa jenis pelayanan Kesehatan yang dianggap sangat
penting untuk menjaga Kesehatan seseorang, keluarga, dan masyarakat agar hidup produktif secara
social dan ekonomi. World Health Organization (WHO) menyatakan pelayanan tersebut harus terbukti
cost effective, affordable, dan praktis untuk dilaksanakan.

Di Indonesia terdapat ketentuan yang menetapkan jenis-jenis pelayanan dasar, yaitu Peraturan Menteri
Kesehatan 43/2014 tentang Standar Pelayanan Minimum dan Peraturan Menteri Kesehatan 75/2019
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jenis-jenis pelayanan kesehatan dasar tersebut memerlukan
pelayanan promotif, preventif, skrining, kuratif, dan rehabilitatif yang harus diberikan secara
komprehensif dan holistik baik kepada kelompok masyarakat maupun individu, tidak bisa parsial (upaya
kesehatan masyarakat/UKM saja atau upaya kesehatan perorangan/UKP saja).

Berdasarkan Permenkes RI No. 75 tahun 2019, puskesmas merupakan fasilitas kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. UPT Puskesmas memiliki prinsip
penyelenggaraan paradigma sehat, pertanggungjawaban wilayah, kemandirian masyarakat,
pemerataan, teknologi tepat guna, serta keterpaduan dan kesinambungan. Puskesmas memiliki tugas
pokok melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dengan mengintegrasikan dan mengoordinasikan penyelenggaraan UKM dan UKP lintas
program dan lintas sektor serta melaksanakan Sistem Rujukan yang didukung dengan manajemen
Puskesmas.

Pengembangan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik
sumber daya alam (natural resources) maupun sumber daya manusia (human resources) dan kedua
sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. SDM atau
tenaga Kesehatan di UPT Puskesmas berperan sebagai pelaksana pelayanan Kesehatan. Dalam peran
tersebut diharapkan agar tugas pokok dan fungsi tenaga Kesehatan sesuai dengan Pendidikan dan
keterampilan yang mereka miliki.
Pengembangan SDM adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas SDM agar dapat menjadi
sumber daya yang berkualitas baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja, tingkat profesionalisme
yang tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuan dengan baik.
Peningkatan kemampuan SDM puskesmas tidak terlepas dari adanya kemajuan teknologi dalam
pelayanan dan manajemen kesehatan sehingga pengembangan SDM puskesmas untuk meningkatkan
kemampuannya. Tenaga kesehatan di puskesmas yang melakukan pembelajaran jangka pendek
terhadap tupoksi maupun tugas tambahan akan merubah performance atau skill learning sedangkan
pembelajaran diri sendiri akan merubah sikapnya. Pembelajaran jangka Panjang terhadap tupoksi dan
tugas tambahan akan meningkatkan kinerja melalui adaptasi terhadap kondisi pekerjaan yang berubah
terus menerus. Sedangkan pembelajaran pada diri sendiri akan mengembangkan identitas.

Dalam pengembangan SDM di UPT Puskesmas Rawat Inap Simpur, dilaksanakan kegiatan Tinjauan Dasar
Administrasi dan Pelayanan (TINDAY) Simpur. TINDAY Simpur bertujuan untuk mengenalkan dan mampu
meningkatkan kapasitas SDM agar menjadi sumber daya yang beretika dan profesional. Performance
Puskesmas akan optimal apabila para tenaga kerja di Puskesmas mempunyai kemampuan yang sesuai
atau dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi maupun tugas tambahan yang diemban.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

- Mengenalkan Puskesmas secara keseluruhan

2. Tujuan Khusus

- Mengorientasikan setiap individu terhadap organisasi

- Memberikan pengenalan terhadap hasil kinerja Puskesmas

- Memotivsdi individuuntuk meningkatkan kinerja secara profesional.

C. SASARAN

- Dokter Internship

- Dokter Muda Program Co-Ass

- Mahasiswa S-1

- Mahasiswa D-III

- Mahasiswa D-IV

- Siswa/I Kesehatan

D. DASAR HUKUM
Daftar Pustaka

1. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014. Jakarta. Kemenkes RI.

2. Hoedijono & Suharmiati. 2003. Pengembangan Model Pelayanan Puskesmas Mandiri di Era
Desentralisasi. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 6(2); 92-110.

3. Kementerian PPN. 2018. Penguatan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas. Jakarta. Direktorat
Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kedeputian Manusia, Masyarakat dan Kudayaan Kementerian
PPN/Bappenas.

4. Kementrian Kesehatan RI. 2017. Modul Pelatihan Manajemen Puskesmas. Jakarta. Badan PPSDM
Kesehatan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Kementrian Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai