Anda di halaman 1dari 94

BUKU AJAR

BISNIS DAN KEUANGAN


INTERNASIONAL

WIWN PRIANA

PENERBIT UPNVJ 2021


KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur alhamdulilah kehadirat Allah SWT


maka buku Bisnis Internasional ini telah dirampungkan buku ini
memang masih banyak kekurangan dan untuk itu perlu masukan agar
buku ini lebih baik lagi .
Dan kami banyak mengucapkan terimakasih kepada teman-teman
yang telah membantu terselesaikannya buku ini
Buku ini diperuntukkan untuk kalangan sendiri mahasiswa UPN veteran
program studi Ekonomi Pembangunan.
Semoga buku ini bermanfaat bagi pembacanya
Terimakasih
Surabaya Pebuari 2021
Bab 1
Pengertian Bisnis Internasional

Pengertian Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya

melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan

pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang- bidang

seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran,

perdagangan besar dan komunikasi massa.

Lainnya :

a. Bisnis Luar Negeri adalah berarti operasi-operasi domestik di dalam sebuah negara asing.

b. Perusahaan Multidomestik adalah Sebuah organisasi dengan cabang di banyak negara,

merumuskan strategi bisnisnya sendiri berdasarkan perbedaan-perbedaan dasar yang dipahami.

c. Perusahaan Global adalah sebuah organisasi yang berupaya untuk membakukan dan

memadukan operasi-operasi di seluruh dunia dalam semua bidang fungsional

d. Perusahaan Internasional adalah merujuk kepada baik perusahaan-perusahaan global maupun

multidomestik.

Pengertian Bisnis Internasional menurut Ball ,McCulloch,Frantz,Geringer,Minor(2006) = Bisnis

yang kegiatannya melampaui batas Negara. Definisi tersebut mencakup perdagangan

internasional. pemanufakturan diluar negeri juga industri jasa diberbagai bidang seperti

transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi,perdagangan eceran, perdagangan

besar dan komunikasi massa.


Pengertian Bisnis Internasional menurut Charles WH Hill (2008) = Perusahaan yang terlibat

dalam perdagangan maupun investasi internasional.

Pengertian Bisnis Internasional menurut Daniels, Radebaugh & Sullivan (2004) = Semua

transaksi komersial baik oleh swasta maupun pemerintah diantara 2 negara atau lebih

Karakteristik yang membedakan bisnis internasional dan domestik adalah bisnis internasional

melibatkan aktivitas yang melintas batas, Hal ini berarti menjalankan bisnis internasional lebih

rumit karena

 Negara-negara mempunyai ciri khas

 Masalah yang dihadapi lebih complex

 Bisnis Internasional harus mampu bekerja dengan berbagai kendala perdagangan dan

investasi yang ditetapkan suatu pemerintah

 Transaksi internasional melibatkan perubahan mata uang.

 Implikasinya : segala hal antar batas harus dipertimbangkan dalam semua keputusan

dan aktivitas yang dijalankan perusahaan multinasional.

Kalsifikasi bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan

adalah sebagai berikut:

 Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah

atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contohnya

perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.

 Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible (tak berwujud), dan

mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan.

Contohnya adalah konsultan dan psikolog.


 Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara

produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen

adalah distributor atau pengecer.

 Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang

mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.

 Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan

pengelolaan modal.

 Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari penjualan-

kembali properti intelektual (intelellectual property).

 Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air

yang biasanya didanai oleh pemerintah.

 Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual,

menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.

 Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara

mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.

BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis Internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan

Negara yang lain. Kita perlu mempelajari mengapa perlu dilakukan bisnis antar negara, serta hal

– hal yang dapat mendorong dan menghambat berlangsungnya Bisnis Internasional.

HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL


Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan

melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis

internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain

yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi

bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau

individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing.

Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun

pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi

Bisnis Internasional yaitu :

a. Perdagangan Internasional (International Trade)

Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu

biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan

adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA

PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat

memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca

perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai

ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara

partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka

apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar

dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya

aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA

PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang
mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami

PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit

neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat

dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut

akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN

DEVISA NEGARA.

b. Pemasaran International (International Marketing)

Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International

Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu

transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar

negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk

memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha

tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak

ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan

produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor.

Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa.

Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara

lain :

– Licencing

– Franchising

– Management Contracting

– Marketing in Home Country by Host Country


– Joint Venturing

– Multinational Coporation (MNC)

Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi

pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country

harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran

fee tersebut.

Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering

dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian

diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana

perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional

adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran

internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada

perdagangan internasional.

ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL

beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional antara lain berupa :

1. Spesialisasi antar bangsa – bangsa

2. Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya itu

maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk memproduksikan

suatu komoditi yang strategis yaitu :

3. a. Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling

unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara

Negara-negara yang lain.


4. b. Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara

Negara-negara yang lain

5. c. Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi

yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya

· Keunggulan absolute (absolute advantage)

Suatu negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu memegang

monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk tersebut. Hal ini akan dapat

dicapai kalau tidak ada negara lain yang dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara

itu menjadi satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena kondisi

alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan, kehutanan, pertanian dan

sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan absolut dapat pula diperoleh dari suatu

negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara

negara-negara lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat berlangsung

lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi cara produksi yang lebih efisien

dan ongkos yang lebih murah.

· Keunggulan komperatif (comparative advantage)

Konsep Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan banyak terdapat

dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana suatu negara memiliki kemampuan

yang lebih tinggi untuk menawarkan produk tersebut dibandingkan dengan negara lain.

Kemampuan yang lebih tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam

berbagai bentuk yaitu :


a. Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.

b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.

c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.

d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.

e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun

transportasi.

Suatu negara pada umumnya akan mengkonsentrasikan untuk berproduksi dan

mengekspor komoditi yang mana dia memiliki keunggulan komparatif yang paling baik

dan kemudian mengimpor komoditi yang mana mereka memiliki keunggulan komparatif

yang terjelek atau kelemahan yang terbesar. Konsep tersebut akan dapat kita lihat

dengan jelas dan nyata apabila kita mencoba untuk menelaah neraca perdagangan

negara kita (Indonesia) misalnya. Dari neraca perdagangan itu kita dapat melihat

komoditi apa yang kita ekspor adalah komoditi yang memiliki keunggulan komparatif

bagi Indonesia dan yang kita impor adalah yang keunggulan komparatif kita paling

lemah.

2. Pertimbangan pengembangan bisnis

Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam negeri

seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Hal ini akan

menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong mengapa suatu perusahaan

melaksanakan atau terjun ke bisnis internasiional tersebut :


a. Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan

b. Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin

sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang

berkembang (growth)

c. Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan

terhadap produk tersebut di luar negeri

d. Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah

ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)

e. Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic
Bab 2
TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS
INTERNASIONAL

Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri

secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai

dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun

tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :

1. Ekspor Insidentil

2. Ekspor Aktif

3. Franchising

4. Pemasaran di Luar Negeri

5. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri

EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)

Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada

umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor

insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang
asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus

mengirimkannya ke negeri asing itu.

EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)

Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan

bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif.

Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin

berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam

tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas

transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena

itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama

tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.

PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)

Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual

lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah

hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen

yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta

peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara

penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.

FRANCHISING

Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara

menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala

atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya,


pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk

pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”. Dalam hal bentuk Franchise

ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan

pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha

tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.

HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL

Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang

di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai

menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya

Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat

beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :

1. Batasan perdagangan dan tariff bea masuk

2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural

3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan

4. Hambatan operasional

PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL

Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis

Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital

baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis

sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin

berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian

perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan
baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara

begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek

dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu

negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis

mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova”, pada hal di negara Spanyol kata “No Va” berarti

“tidak dapat berjalan”. Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di

negara Spanyol tersebut.

Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam

melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk

ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti

tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun

kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau

mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa

barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan

kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.

HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN

Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan

mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang

ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara

Komunis.

Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang

barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.

Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya

bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi,

begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.

HAMBATAN OPERASIONAL

Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional

yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang

satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua

negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat

mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan

menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal

pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya

kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera

luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan

kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara.

Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC.

Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu

Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara lain.

Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara
lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi, sehingga

dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat

mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini.

Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang satu dengan

negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan

yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di

dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk

kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain.

Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot

rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan

Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun di Eropa dan Amerika.

Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi

secara Internasional Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik

guna memproduksikan barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian

memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki

daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara

mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan

kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan

cara itu maka problem pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak

contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson,

IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari
Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba

dari Switzerland dan sebagainya.

Bab 3
BEBERAPA KEKUATAN HUKUM NASIONAL YANG SPESIFIK

         Perpajakan

Tujuan utama pajak tidak harus untuk meningkatkan pendapatn negara. diantara tujuan

pajak bukan penerimaan untuk mendistribusikan pendapatan, menghimbau masyarakat untuk

mengurangi produk tertentu. Tujuan tersebut untuk memberi tekanan politik dan ekonomi

terhadap pejabat pemerintah yang bertanggung jawab atas pembuatan peraturan pajak dan

pemungutannya. Perbedaan dalam sistem pajaknya antara lain. :

Tarif pajakada beberapa negara yang memberlakukan pajak atas laba modal (capitan

gain tax) dan ada yang tidak. Negara – negara yang mengenakan pajak atas keuntungan / laba

modal dengan tarif yang berbeda – beda.

Jenis – jenis pajak. Ada beberapa jenis pajak antara lain pajak atas laba modal. Semakin

tinggi pendapatan seseorang atau perusahaan, maka mereka berkewajiban membayar pajak

pendapatan yang semakin tinggi. Hal ini mendorong lahirnya “pajak pertambahan nilai” (value

added tax-VAT). Banyak menyarankan agar digunakan sebagai pendapatan utama. Yang dapat

meningkatkan pendapatan negara. Perjanjian perpajakan internasional berdasarkan prinsip


“arm’s length” atau water edge” yaitu keuntungan yang dikenakan pajak di sebuah negara akan

dinilai bisa menjalankan bisnisnya secara mandiri.

Perbedaan perbedaan lain.Yang jumlahnya terlalu besar untuk disebutkan adalah

insentif pajak untuk investasi daerah, pembebasan pajak, biaya depresiasi, kredit pajak luar

negeri, waktu pembayaran dan pajak perusahaan ganda.

Konvensi atau perjanjian tentang pajak. Beberapa negara telah saling menandatangani

perjanjian perpajakan. Ada tidaknya perjanjian perpajakan menjadi bahan pertimbangan dalam

membuat keputusan mengenai lokasi investasi dan bisnis internasional.

Menghilangkan wajib pajak.Perdagangan yang ditunjang dengan kemudahan,

memungkinkan perusahaan memindahkan operasi dan tempat kedudukan dari suatu negara ke

negara lainnya. Oleh karena itu akan mudah untuk meninggalkan suatu negara yang pajak tinggi

atau menghindarkan pajak sama sekali dalam melakukan bisnis cyberspace.

KEKUATAN-KEKUATAN INTERNASIONAL

         Krontrak Bisnis 

Apabila pihak yang menandatangani kontrak tinggal di satu negara, maka dasar hukum untuk

kontrak penyelesaian masalah yang timbul, digunakan hukum yang berlaku di negara tersebut.

Arbitrasi adalah suatu proses, disepakati oleh pihak-pihak yang berselisih sebagai pengganti atau

badan tidak memihak mengambil keputusanyang mengikat.

   Paten, Merk Dagang, Nama Dagang, Hak Cipta dan Rahasia Dagang Kekayaan Intelektual

Paten adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada penemu suatu produk untuk

prabikasi, mengeksploitasi, menggunakan dan menjual penemuan tersebut. Merek Dagang

adalah rancangan suatu produk yang digunakan oleh para pedagang yang terdaftar secara resmi.

Hak Cipta adalah hak yang sah diberikan kepada penulis,komposer, kreator, perangkat lunak,
artis dan penerbit untuk menjual karya mereka. Rahasia dagang adalah informasi tentang bisnis

di rahasiakan. Spionase Industri upaya sebuah perusahaan untuk mencuri rahasia dagang

perusahaan lain.

KEKUATAN STANDARISASI INTERNASIONAL

Kalangan industri Amerika memandang ISO (International Standarization Organization)

dan IEC (International Electrotechnical Commission) dianggap sesuatu yang membahayakan.

IEC adalah mempromosikan standarisasi bahan dan peralatan untuk produk yang berkaitan

dengan teknik elektro. ISO adalah memberikan rekomendasi standar produk yang berkaitan

dengan teknologi lain, dengan bertujuan untuk memberikan standar suatu produk secara

internasional. Semua pemerintah dan perusahaan swasta menginginkan produk yang sesuai

dengan standar ISO dan IEC.

         Pertanggungjawaban atas Produk, Perdata dan Pidana

Pertanggung jawaban menjadi beban bagi para profesi hukum. Asuransi untuk pertanggung

jawaban atau jaminan produk mengalami lonjakan tajam. Akibatnya banyak perusahaan kecil

tidak mampu bertahan.

         Pengawasan Jual Beli Mata Uang

Orang yang masuk ke negara tertentu harus memberitahukan jumlah dan jenis uang yang di

bawanya. Untuk menghindar membawa masuk mata uang nasional negara yang dikunjungi yang

beli diluar negeri dengan kurs yang lebih baik daripada dinegara itu. Mendorong untuk

membawa masuk mata uang yang memiliki nilai tukar kuat.

         Aneka Macam Hukum.


Orang yang bekerja di luar negeri harus berhati – hati agar tidak terjebak dalam hukum setempat

atau pemerasan yang dilakukan oleh oknum polisi, tentara atau pejabat pemerintah

         Pengaturan Pelaksanaan Perdagangan Restriktif dan anti- trust.

Tindakan anti trust melibatkan dunia usaha berhadapan dengan pemerintah dan

pemerintah berhadapan dengan pemerintah.Masih banyak perbedaan mengenai pelaksanaan

peraturan dan hukum anti trust. Perbedaan yang menonjol adanya upaya untuk menerapkan

hukumnya hingga keluar wilayahnya walaupun tidak menimbukan kerusakan dan kerugian.

Konflik antar pemerintah terjadi saat pemerintah memberlakukan hukum anti trust di luar

wilayahnya, disebut External Application of Law.

         Tarif, Kuota dan Hambatan Perdagangan Lainnya.

Penentuan tarif dimaksud untuk meningkatkan pendapatan negara dan melindungi

produsen dalam negeri. Ada beberapa bentuk perlindungan atau hambatan untuk melakukan

kegiatan dagang dengan menggunakan hukum nasional antara lain untuk produk yang berkaitan

dengan kesehatan dan produk kemasan. Tujuannya dilaksanakan proteksi untuk menyelamatkan

lapangan kerja dalam negeri.

                        Sebuah alasan bagi restriksi perdagangan menyangkut pertahanan nasional.

1. Pertahanan Nasional. Industri memerlukan proteksi dari impor bagi pertahanan nasional dan

harus tetap diberlakukan meskipun terdapat kerugian secara komparatif dengan para pesaing luar

negeri.

2.    Melindungi industri yang baru tumbuh. Bisa menyatakan bahwa dalam jangka panjang

industri akan memiliki keunggulan komparatif, tetapi perusahaan memerlukan proteksi terhadap

impor dan mencapai skala ekonomi. Proteksi yang dimaksud dengan mendapatkan perlindungan
dari persaingan asing dengan bea masuk yang tinggi untuk meningkatkan efisiensi atau kualitas

produk.

3. Melindungi tenaga kerja domestik dari tenaga asing yang murahi.Alasan ini akan

membandingkan tingkat upah per jam tenaga asing yang lebih murah dengan mereka bayar

diluar negeri. Apabila tingkat upah rendah, biaya modal tinggi, dan biaya produksi dapat lebih

tinggi di negara yang upahnya rendah.

4.    Tarif ilmiah atau persaingan yang adil. Mereka menginginkan bea masuk yang akan

meningkatkan biaya barang yang impor dengan biaya barang yang di produksi didalam negeri.

Hal ini akan mengurangi setiap keunggulan “tidak adil” yang diperoleh pesaing asing karena

teknologi superior, biaya bahan mentah lebih murah, pajak lebih rendah atau biaya tenaga kerja

lebih rendah.

5.    Tindakan balasan. Perwakilan industri yang ekspor telah mendapat hambatan – hambatan impor

yang dikenakan atas sebuah negara lain, meminta pemerintah untuk membalas dengan hambatan

– hambatan yang sama.

6.    Dumping. Adalah penjualan produk ke luar negeri dengan harga lebih rendah daripada biaya

produksi, harga di pasar dalam negeri atau harga ke negara negara ketiga. Perusahaan asing dapat

mengambil tindakan karena berharap dengan menjual kelebihan produksi tanpa mengganggu

harga -harga di pasar domestik, atau menurunkan harga ekspor untuk memaksa semua produsen

domestik di negara pengimpor bisnis itu. Kebanyakan pemerintahan mengambil tindakan balasan

apabila dumping merugikan industri lokal.

7.    Subsidi. Adalah sumbangan keuangan, diberikan secara langsung atau tidak langsung oleh

pemerintah tanpa imbalan keuntungan, termasuk hibah, perlakuan pajak istimewa dan asumsi

pemerintah mengenai pengeluaran bisnis yang normal.


         Perpajakan

Jurisdiksi Pajak Nasional, sebuah sistem warga negara ekspatriat dari suatu negara yang

memeperkenankan negara mengenakan pajak berdasarkan kebangsaannya, meskipun merak

tinggal dan bekerja di luar negeri. Yurisdiksi Pajak Teritorial, warga negara ekspatriat baik tidak

tinggal maupun bekerja di negeri itu, dan tidak menerima jasa apapun sehingga harus membayar

pajak dibebaskan dari pajak negara tersebut.

  Undang – undang Praktik Korupsi di Luar Negeri (Foreign Corrupt Practices Act – FCPA)

Pembayaran bermasalah yang dibayarkan kepada para pejabat pemerintah oleh

perusahaan untuk memperoleh kontrak pembelian dari pemerintah. Diantaranya yang menarik

penyangkut pelicin (grease).

KEKUATAN – KEKUATAN SOSIOKULTURAl

Kebudayaan adalah kepercayaan, aturan, teknik, kelembaga dan barang perkakas buatan

manusia yang mencirikan penduduk manusia. Apabila orang – orang bekerja di budaya yang

berbeda, masalah yang mereka hadapi berhubungan dengan budaya akan lebih diperumit oleh

sejumlah budaya yang mereka temukan dalam tiap harinya dipasar luar negeri. Kecuali mereka

memiliki kesempatan untuk melakukan perbandingan dengan budaya lain, atau mereka tidak

sadar pentingnya ciri – ciri budayanya sendiri.

E.T. Hall, seorang ahli antropolodi menyatakan bahwa untuk mempelajari karakteristik budaya –

budaya yang dapat beradaptasi dengannya dan dapat dicapai dengan dua cara : (1).

Menghabiskan seumur hidup di sebuah negara. (2). Menjalani suatu program pelatihan yang

sangat canggih dan ekstensif mencakup karakteristik utama dari sebuah budaya, termasuk

bahasa. 
Budaya Mempengaruhi Semua Fungsi Bisnis

Pemasaran. Misalnya beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan

menggunakan bauran pemasaran yang sama di semua pasar.

Manajemen sumber daya manusia. Yang menentukan untuk mengevaluasi para manejer. Pada

umumnya keberhasilan merupakan kriteria bagi pemilihan dan promosi para eksekutif, tetapi

manajer umum mengeluh karena yang dipromosikan orang dengan mempertimbangkan sekolah

dan latar belakang keluarga mereka tetapi bukan karna keberhasilannya.

Produksi dan Keuangan. Permasalahan yang timbul bagi kepegawaian karena perbedaan sikap

terhadap penguasa, merupakan variabel sosiokultural yang lain. Orang Amerika Latin

menganggap manajer sebagai patron (guru), tokoh otokratis yang bertanggung jawab atas

kesejahteraan mereka. Para manajer produksi menemukan bahwa sikap terhadap perubahan

dapat berpengaruh serius terhadap penerimaan metode produksi baru, bahkan para bendaharawan

mengetahui ampuhnya kekuatan sosiokultural. 

Unsur – unsur Sosiokultural terdiri dari : 

1. Estetika. Berkaitan dengan rasa keindahan, budaya dan selera yang baik dan

diungkapkan dalam seni, drama, musik, cerita rakyat, dan tari-tarian. Seni sangat menarik bagi

para pelaku bisnis internasional adalah aspek formal dari seni, warna dan bentuk karena arti

simbolis yang dimilikinya. Musik dan cerita rakyat apabila pemasang iklan mengincar pasar

muda – mudi dengan produk yang dimiliki, maka musik akan membantu memperkuat citranya.  
2. Sikap dan Kepercayaan yang mempengaruhi hampir seluruh perilaku manusia dan

membantu ketertiban masyarakat dan individunya. Semakin banyak yang dapat di pelajari

semakin siap untuk memahami orang yang berperilaku. Sikap terhadap waktu adalah penting,

tetapi menunggu dapat berarti kebalikannya di tempat lain. Adios, Siesta (istirahat siang)

pertumbuhan ekonomi telah meningkatkan lalu lintas di kota dan menyebabkan orang pindah ke

pinggiran kota. Hal ini menyebabkan waktu tempuh yang lebih lama untuk pergi, sehingga

meyulitkan orang untuk istirahat siang. Langsung dan mendorong banyak orang asing sebagai

sikap yang kuarang ajar dan kasar. Sikap terhadap pencapaian dan pekerjaan menyebabkan

pekerja memiliki gengsi dan kesenangan yang lebih besar dengan memiliki lebih banyak barang.

Sikap terhadap perubahan yang cepat akan sesuatu yang baru, dimana sesuatu yang telah dicoba

dan dibuktikan lebih disukai daripada yang tidak dikenal.  

3. Agama sebuah kebudayaan yang penting, bertanggung jawab atas berbagai sikap

kepercayaan yang mempengaruhi perilaku manusia. Suatu pengetahuan mengenai prinsip dasar

akan memberikan pemahaman yang lebih baik. Etika kerja memandang pekerjaan sebagai

kebajikan moral dan melihat pengangguran sebagai sesuatu yang tidak menyenangkan.

Pandangan ini sebagian berasal dari etika kerja protestan, etika kerja konfusius, etika kerja shint

1. Kebudayaan material yang berhubungan dengan obyek buatan manusia dan bagaimana

orang membuat benda-benda (teknologi) dan siapa membuat apa dan mengapa (ilmu

ekonomi)                                                                                                              

 Teknologi yang digunakan masyarakat kepada pencapaian tujuan ekonomi dan budaya

 Dualisme teknologi adanya sistem teknologi maju dan teknologi primitif saling

berdampingan.

 Teknologi tepat guna cocok dengan masyarakat yang menggunakannya.


 Efek bumerang dijual kepada perusahaan di negara lain untuk memproduksi barang yang

menyaingi barang dari penjual teknologi.

5.  Pendidikan dapat dianggap sebagai proses belajar yang melengkapi seorang individu di dalam

masyarakat dewasa hampir menyamakan pendidikan formal. Bauran pendidikan bahwa para

manajer dilahirkan dan dilatih sambil bekerja. Brain drain bahwa pembangunan ekonomi tidak

dilaksanakan tanpa pengembangan sumber daya manusia, tapi pemerintah telah melakukan

investasi berlebihan pada pendidikan tinggi dalam hubungan permintaan. Reverse brain drain

kembalinya tenaga profesional berpendidikan tinggi ke negara asalnya. Pendidikan wanita paling

pentingnya turunnya tingkat butu huruf pada wanita yang memiliki tingkat buta huruf tertinggi

didunia.

6.    Bahasa. Perbedaan budaya yang di pahami oleh pendatang baru dalam bisnis internasional

adalah cara berkomunikasi.

 Bahasa percakapan adalah tanpa bahasa orang menemukan dirinya terisolasi dari semua

hal.

 Bahasa menggambarkan budaya. Bahasa yang diucapkan persis seperti hambatan fisik,

dan tidak ada menyamai bahasa percakapan untuk membedakan suatu budaya dari budaya lain.

 Bahasa asing berlaku sebagai kendaraan utama untuk komunikasilintas budaya.

 Bahasa Inggris, Bahasa penghubung bisnis.

7.  Organisasi Kemasyarakatan memiliki suatu struktur yang pengaturan hubungannya dan

mengatur cara anggotanya berhubungan satu sama lain.

 Pertalian keluarga adalah dasar kelembagaan yang berdasarkan pertalian keluarga. 

   Keluarga besar termasuk keluarga sedarah dan keluarga hubungan perkawinan.

 Tanggung jawab anggota.


 Asosiasi adalah unit sosial yang tidak ada hubungan keluarga.

 Umur / usia

 Gender. Negara yang kurang maju kurang memiliki persamaan gender dalam hal

kesempatan kerja dan pendidikan.

Bab 4
Jual Beli

A. Jual Beli Perusahaan

1. Pengertian Jual Beli Perusahaan

Jual Beli Perusahaan adalah suatu perjanjian jual beli sebagai perbuatan

perusahaan, yaitu perbuatan perdagangan atau pengusaha lainnya, yang

berdasarkan perusahaannya atau jabatannya melakukan perjanjian jual beli.Jual

beli perusahaan tidak hanya berlaku dalam lingkungan nasional namun berlaku

berlaku pula dalam lingkungan yang lebih luas yaitu dalam lingkungan

internasional.

Jual beli perusahaan merupakan jual beli yang bersifat “khusus“.

Kekhususannya terletak dalam beberapa hal, yaitu :

a. Jual beli perusahaan merupakan suatu perbuatan perusahaan.

Perbuatan perusahaan adalah perbuatan jual beli bukan untuk keperluan sendiri

sebagai konsumen, namun untuk kepentingan perusahaan/ jabatannya dalam

perusahaan.

b. Para pihak dalam perjanjian salah satu atau keduanya adalah pengusaha.

c. Barang yang diperjualbelikan, biasanya barang-barang dagangan/barang yang

tidak dipakai/dikonsumsi sendiri, namun untuk dijual lagi pada orang lain atau

untuk dipergunakan bagi kepentingan perusahaan/jawatannya.


d. Pengangkutan merupakan sarana yang biasa dipergunakan pada waktu penjual

menyerahkan barang pada pembeli. Pengangkutan dapat melalui darat, laut dan

udara. Umumnya menggunakan laut mengingat barang yang diangkut jumlahnya

banyak dan berat.

e. Syarat-syarat dalam jual beli perusahaan seringkali disertai beding/syarat misal

: fas, fob, cif, c&f, franco dan loco.

2 . Peraturan Internasional dalam Jual Beli Perusahaan

Seperti telah diuraikan diatas bahwa jual beli perusahaan berlaku untuk lingkungan

internasional. Perdagangan internasional membawa serta kesukaran terhadap tidak

pastinya hukum yang berlaku bagi perjanjian jual beli, maka lahirlah kebiasaan-

kebiasaan yang sejenis mengenai jual beli perusahaan, sehingga timbullah kesatuan

hukum yang diatur dalam kontrak baku.

Oleh karena dengan berdasarkan asas kebebasan berkontrak yang diatur dalam pasal

1338 KUH Perdata maka untuk perjan jian jual beli perusahaan diguunakan “kontrak

baku “( standaardcontracten ) yang disebut Uniform Customs. Dengan demikian

Kontrak baku merupakan Undang-Undang bagi jual beli perusahaan.

Kontrak Baku adalah formulir yang dicetak rapi dengan tempat kosong yang harus diisi

oleh pihak-pihak dalam perjanjian agar menjadi suatu kontrak yang sempurna.

Uniform Custom mengatur antara lain tentang cara-cara pembayaran dalam jual beli

perusahaan yaitu mengenai kredit berdokumen, perwasitan, asuransi , arbitrase dan

lainlain. UU tersebut khusus mengatur jual beli benda bergerak yang bersifat

internasional.

Syaratnya adalah :

- Jual beli harus menggunakan pengangkutan internasional.

- Penawaran dan penerimaan harus terjadi di negara yang berbeda.

- Penyerahan harus dilakukan di negara lain dari tempat dimana penawaran dan

3. Perwasitan Dalam Jual Beli Perusahaan


Biasanya dalam kontrak baku atas perjanjian jual beli perusahaan tercantum

klausula “pactum de compromittendo” yaitu klausul yang menyatakan bila ada

perselisihan mengenai penafsiran/ pelaksanaan suatu ketentuan dalam

perjanjian, maka para pihak akan menyelesaikan dengan sistem perwasitan.

Dalam hal ini Kadin Indonesia membentuk suatu lembaga perwasitan yang disebut

BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia).

4. Unsur-unsur Jual Beli Perusahaan :

a. Terjadinya perjanjian jual beli perusahaan.

Jual beli perusahaan sifatnya konsensual, sah mengikat setelah terjadinya kata

sepakat antara barang dan harga.

Dalam prakteknya biasanya selalu diikuti dengan akta. Akta ini dikenal dengan

kontrak baku atau standar kontrak.

b. Pengangkutan

Penjual harus menyerahkan barang di tempat yang ditentukan dalam perjanjian.

Dalam pengiriman barang harus dipenuhi syarat-syarat yang diperjanjikan dalam

jual beli perusahaan yang sangat erat hubungannya dengan penyerahan dan

beralihnya hak milik.

1. Loco (loko = gudang penjual)

Yaitu pembeli menerima penyerahan barang di gudang penjual. Resiko dan hak

milik beralih kepada pembeli mulai saat barang diangkut dari gudang penjual.

Pembeli harus menanggung semua biaya untuk mengangkut barang mulai dari

gudang penjual sampai ke gudang pembeli.

2. FOB (Free On Board)

Yaitu penjual menyerahkan barang diatas kapal yang disediakan pembeli di

pelabuhan pemuatan barang.

Biaya pemuatan barang ditanggung penjual, resiko beralih pada pembeli, saat

barang barang diletakkan diatas kapal/pemuatan barang dalam kapal. Demikian


juga dengan hak milik akan beralih ketika barang diletakkan diatas kapal pemuat.

3. FAS (Free Alongside Ship)

Yaitu penjual menyerahkan barangnya di samping kapal yang disediakan pembeli

di pelabuhan pemuatan barang. Resiko dan hak milik beralih pada saat barang

diletakkan di dermaga di samping kapal. biaya pemuatan barang ke dalam kapal,

premi asuransi, uang angkutan, biaya pembongkaran dan ongkos-ongkos lain

sampai di gudang pembeli ditanggung pembeli.

4. CIF (Cost Insurance and Freight)

Yaitu penjual menanggung semua biaya dan ongkos-ongkos mengangkut barang

sampai di pelabuhan pembeli.

Uang angkutan, premi asuransi dan ongkos-ongkos ditanggung penjual. Resiko

beralih pada saat barang diletakkan di atas kapal. hak milik beralih tergantung

pada syarat/klausul dalam perjanjian.

5. C & F (Cost and Freight)

9Sama dengan CIF hanya premi asuransi menjadi tanggungan pembeli. resiko

beralih pada saat pemuatan barang diatas kapal. hak milik beralih pada saat

diserahkan dokumen (tanda bukti dibeli) pada pembeli.

6. Franko >< Loko

Penjual harus menyerahkan barang di gudang pembeli. Resiko sampai di tempat

tujuan menjadi beban penjual. Pembeli bebas dari pembebanan ongkos dan biaya

pengangkutan.

c. Asuransi

Pada umumnya barang yang dibeli jumlahnya banyak dan bernilai tinggi, sehingga

pengangkut tidak mau mengangkut barang sebelum barang tersebut diasuransikan.

d. Dokumen yang diperlukan dalam jual beli

1. Konosemen/Bill of Lading (BL)


Yaitu dokumen pengangkutan yang berisi daftar semua barang-barang yang dikirim

penjual kepada pembeli sesuai dengan perjanjian jual beli perusahaan yang telah

ditutup (merupakan dokumen induk).

2. Faktur/Invoice

Yaitu dokumen dari penjual sebagai lampiran dari Bill of Lading (BL) yang berisi

catatan barang-barang yang dikirim beserta harganya di tempat penjual.

Faktur terbagi dua :

- Commercial Invoice yaitu invoce yang dibuat oleh penjual berisi perincian

barang-barang yang dikirim beserta harganya.

- Consular Invoice yaitu invoice yang dibuat dan ditanda tangani oleh konsul

dagang dari negara pembeli yang berdomisili di negara penjual.

3. Polis Asuransi (bukti tertulis dari penanggung ke tertanggung)

Yaitu tanda bukti bahwa barang-barang yang dikirim itu sudah diasuransikan.

Pengangkut tidak mau menerima barang muatan, kalau belum diasuransikan.

Jika jual beli perusahaan bersyarat :

- Loco, FAS, FOB, CF = Polis dibuat oleh pembeli

- CIF, Franco = Polis dibuat oleh penjual

4. Certificate of Origin

Surat keterangan asal barang yang dibuat oleh kamar dagang di negara penjual dengan

tujuan untuk menjamin keaslian barang yang bersangkutan. Kalau tidak asli dapat

ditolak/diclaim.

Keppres No. 58 Tahun 1971 dan Kep. Menteri Perdagangan No. 260/KP/IX/71,

menetapkan bahwa - Certificate of origin dikeluarkan oleh Perwakilan Departemen

Perdagangan setempat.

- Barang-barang ekspor hasil kerajinan (craft goods), certificate of origin dikeluarkan

oleh “Superintending Company of Indonesia Ltd” (Sucofindo).


5. Packing List

Suatu daftar tentang koli-koli beserta isinya dibuat oleh perusahaan yang mengepak

barang tersebut.

Misalnya : P.T. Guru Indonesia. Daftar itu berisi :

a) Merek (code) dan nomor masing-masing koli.

b) Berat masing-masing koli.

c) Ukuran masing-masing koli.

d) Keterangan tentang isi masing-masing koli.

6. Weight List (Certificate of Weight)

Yaitu daftar timbangan (beratnya) barang-barang di pelabuhan pemuatan.

Penyerahan dokumen berarti penyerahan barang

e. Tata Cara Pembayaran

1. Pembukaan Kredit berdokumen atau pembukaan L/C (Letter of Credit).

Kredit berdokumen atau “Documentary Credit” adalah :

Bank Devisa pembeli menjamin pembayaran harga barang sebagaimana telah

diperjanjikan dengan syarat, penjual menyerahkan beberapa dokumen yang sudah

ditentukan dalam L/C kepada bank devisa pembeli, sedangkan pembayaran terjadi

dengan cara pembeli menerbitkan wesel atau dengan cara lain. Tentang kredit

berdokumen ini diatur dalam UCP (Uniform Custom and Practice for Documentary

Credit).

2. Cash Payment

aitu pembayaran yang dilakukan oleh pembeli secara tunai kepada penjual, tanpa

menggunakan L/C, uang itu disetorkan melalui “advising bank” di negara penjual.

3. Cash Devisa

Yaitu : penjual memberi kredit kepada pembeli, yang harus dibayar kembali oleh

pembeli dalam jangka waktu tertentu seperti yang telah ditentukan dalam perjanjian

jual beli perusahaan. Pembayaran macam ini juga harus melalui Bank Devisa.
5. Hubungan Antara Perjanjian Jual Beli Perusahaan dengan Perjanjian Pembukaan Kredit

Berdokumen

Pihak-pihak dalam Jual Beli Perusahaan :

1. Pembeli

2. Penjual

Pihak-pihak dalam perjanjian pembukaan kredit berdokumen :

1. Pembuka kredit (pembeli)

2. Penikmat (penjual)

3. Advising/confirming bank.

6. Letter of Credit

Pengertian dan Dasar Hukum L/C

Sering disebut juga dengan Documentary Credit (Kredit Berdokumen). L/C adalah suatu

kontrak, dengan mana suatu bank (issuing bank) bertindak atas permintaan dan

perintah dari seorang nasabah (pemohon L/C) yang biasanya berkedudukan sebagai

importir untuk melakukan pembayaran kepada pihak pengekspor atau pihak ketiga

(beneficiary) atau membayar atau mengaksep wesel-wesel yang ditarik oleh

beneficiary, atau memberi kuasa kepada bank lain uang melakukan pembayaran, atau

untuk mengaksep atau mengambil alih (negosiasi) wesel-wesel tersebut, atas dasar

penyerahan dokumen tertentu yang sebelumnya telah ditentukan, asalkan sesuai

dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.

Dasar hukum dari L/C adalah klausula dalam kontrak jual beli yang menundukan diri

pada Uniform Customs and Practices for Documentary Credit (UCP), hukum setempat

dan kebiaasaan dalam perdagangan (trade usage).

B. Jual Beli Internasional

1. Pengertian Jual Beli Internasional


Jual beli internasional merupakan jual beli biasa, hanya dalam jual beli internasional

antara penjual dan pembeli tidak dalam 1 (satu) negara, sehingga harga ataupun

barang harus dikirim dari satu negara ke negara lainnya. Karena itu hukum tentang Jual

Beli Internasional akan berjalan berbarengan dengan hukum tentang ekspor-impor.

Karena umumnya ada dua negara yang terlibat dalam jual beli internasional, dimana

hukum dari negara-negara tersebut berbeda, maka benturan-benturan hukum

antarnegara yang terlibat tidak dapat dihindari. Hukum berusaha menyelesaikan

benturan-benturan tersebut dnegan cara-cara :

- Dengan pembuatan konvensi-konvensi internasional.

- Penyelesaian melalui Hukum Perdata Internasional.

- Penyelesaian melalui pengaturan para pihak dalam kontrak.

2. Dasar Hukum terhadap Jual Beli Internasional

- Ketentuan dalam kontrak tersebut berdasarkan kebebasan berkontrak.

- Ketentuan dalam Undang-Undang tentang Hukum Kontrak (Nasional).

- Kebiasaan bisnis (trade usage).

- Yurisprudensi.

- Kaidah hukum Perdata Internasional.

- Konvensi-konvensi internasional, seperti United Nations Convention on Contracts for

the International Sale

3. Pengaturan Resiko dalam Jual Beli Internasional

Hukum memberikan jalan yuridis sebagai berikut :

a. Resiko dapat diatur sendiri dalam kontrak yang bersangkutan.

b. Resiko mengikuti kepemilikan.

c. Resiko mengikuti pengaturan hukum negara mana yang berlaku.

d. Resiko mengikuti prinsip reservasi kepemilikan.

e. Resiko mengikuti penyerahan benda.

4. Metode Pembayaran Internasional


Dalam perdagangan internasional, apabila dilihat dari waktu dilakukannya dikenal

beberapa metode pembayaran, sebagai berikut :

1. Metode Pembayaran Terlebih Dahulu.

Sistem pembayaran dimana pihak penjual (eksportir) baru akan mengirim barang

dagangannya setelah menerima pengiriman harga barang.

2. Metode Pembayaran Secara Open Account

Harga baru dibayar pembeli setelah harga diterima oleh penjual

3. Metode Pembayaran Atas Dasar Konsinyasi

Harga barang dibayar setelah barang itu dijual lagi oleh pembeli kepada pihak ketiga.

4. Metode Pembayaran Secara Documentary Collection

Menggunakan dokumen Bill of Exchange, yakni harga barang harus segera dibayar

setelah shipping documents tiba di banknya importir.

5. Metode Pembayaran Secara Documentary Credit

Pembayaran dilakukan dengan memakai Letter of Credit (L/C). dalam hal ini

pembayaran dilakukan tanpa menunggu tibanya barang atau tibanya dokumen, tapi

dibayar pada saat pembeli membuka letter of credit di bank dan bank tersebut

meneruskannya ke bank korespondensi.

C. Imbal Beli Internasional

Suatu transaksi dagang dimana sebuah perusahaan mengekspor barang tertentu ke

suatu negara dengan persyaratan bahwa dia juga harus mengimpor barang-barang lain

dari negara tersebut (Sistem Barter)

Motif imbal beli adalah sebagai berikut

1. Ada negara yang tidak mempunyai cukup devisa untuk melakukan pembayaran atas

jual beli suatu produk.

2. Terkadang devisa cukup tersedia, tetapi lebih diprioritaskan untuk bidang-bidang

lain.

3. Kesempatan bagi negara pembeli untuk menggenjot ekspornya.

Dasar hukum imbal beli :


1. Ketentuan Umum tentang Kontrak dalam KUH Pedata.

2. Ketentuan KUH Perdata tentang Jual Beli.

3. Ketentuan KUH Perdata tentang Tukar-Menukar.

4. Kebiasaan dalam Perdagangan Internasional.

5. Hukum Perdata Internasional

6. International Convention.

Hukum Internal lainnya, seperti Hukum tentang Ekspor-Impor, L/C, Moneter, Perbankan

dan lain-lain

KESIMPULAN:

Bisnis internasional ,merupakan suatu perdagangan internasional yang memungkinkan

berbagai macam masalah misalnya sistem hukum yang berbeda di masing-masing

negara,hal tersebut menuntut para pebisnis untuk mengetahui cara bagaimana

menyelesaikan hal tersebut.

Selain itu alat pembayaran apa yang dapat digunakan,dengan pemahaman di atas para

pebisnis dapat mengetahui metode pembayaran dan sistem hukum apa yang digunakan

dalam perdagangan international tersebut.

Daftar Pustaka

Abdurrahman, A, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan , jakrta, Pradnya

Pramitra, 1991: 150.

Burton Simatupang Richard, Aspek Hukum Dalam Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta 1996

Depdikas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, PT. Balan Pustaka, Jakarta, 1994.

Friedman, Jack. P, Dictionary of Business Term. New York, USA, Baron’s Educational

Services, Inc, 1987:66

Fuadi Munir, Pengantar Hukum Bisnis Menata Bisnis Modern Di Era Global, Citra Adytya

Bakti, Bandung 2002.

Nurani.nina, Hukum Bisnis Suatu Pengantar, Insan Mandiri, Bandung 2009


Bab 5
Soal jawab Bisnis Internasional
Apa yg dimaksud Binter, kenapa bisnis ini beda dengan bisnis dlm negeri. Jelaskan min 5 bentuk

Binter! Bisnis internasional (Ball, 2004): : bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-

batas negara. Tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan perusahaan manufaktur di

luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti transportasi,

pariwisata, periklanan, properti, perdagangan eceran, perdagangan besar, komunikasi massa, dll.

Jawaban Bisnis Internasional pa yg dimaksud Binter, kenapa bisnis ini beda dengan bisnis dlm

negeri. Jelaskan min 5 bentuk Binter! Bisnis internasional (Ball, 2004): : bisnis yang kegiatan-

kegiatannya melewati batas-batas negara. Tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan

perusahaan manufaktur di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-

bidang seperti transportasi, pariwisata, periklanan, properti, perdagangan eceran, perdagangan

besar, komunikasi massa, dll. Ekspor & Impor Ekspor: menjual produk – produk yang dibuat

dinegara sendiri seseorang untuk digunakan atau dijual kembali dinegara – negara lain.cth:

Impor: Membeli produk – produk yang dibuat dinegara lain untuk digunakan atau dijual kembali
dinegara sendiri. Termasuk di dalamnya merchandise (tangible/berwujud) & service (intangible)

exports imports. Investasi Internasional Modal yang dipasok suatu negara kependuduk lainnya.

Dapat dibagi menjadi menjadi dua kategori (Griffin, 2005): Penanaman Modal Asing (FDI).

Investasi yang dilakukan untuk tujuan secara aktif mengendalikan kekayaan, aset, atau

perusahaan-perusahaan yang terdapat di negara tujuan. contoh: pembelian semua saham umum

Volvo Corporation dari Swedia oleh Ford Motor Company Investasi Portfolio. Pembelian aset-

aset keuangan asing (mis. saham, obligasi, sertifikat deposito) untuk suatu tujuan di luar

pengendalian. contoh: pembelian 1.000 lbr saham umum sony oleh suatu perusahaan dana

pensiun denmark Bentuk-bentuk lain: Lisensi (licensing). Kesepakatan kontrak dimana suatu

perusahaan disatu negara memberikan lisensi penggunaan hak kekayaan intelektualnya kepada

suatu perusahaan dinegara keduan dengan mendapatkan pembayaran royalti. c/ logo mickey

mouse. Waralaba (franchising). suatu bentuk khusus lisensi, terjadi apabila suatu perusahaan

disuatu negara memberikan wewenang kepada suatu perusahaan untuk menggunakan sistem

pengoperasiannya dan juga nama, merk dagang, logo dengan mendapatkan pembayaran royalti.

Kontrak manajemen. Kesepakatan dimana suatu perusahaan disatu negara setuju untuk

mengoperasikan fasilitas atau memberikan jasa manajemen lainnya kepada perusahaan dinegara

lain dengan mendapatkan imbalan yang telah disepakati. c/lap teratas jaringan hotel

internasional. Kontrak manufaktur. Kesepakatan kontrak dimana perusahaan suatu negara

memproduksi produknya dinegara lain dengan harga harga yang sesuai dinegara tersebut. 2.

Jelaskan langkah2 dlm model pengambilan keputusan secara normative & hubungan setiap

langkah dg bisnis internasional Langkah2 dlm model pengambilan keputusan secara normative:

Mendapati masalah & harus segera membuat keputusan utk mengatasi masalah tsb.

Mengidentifikasi alternatif2 yg dpt dipakai utk mengatasi masalah ini. Mengevaluasi setiap
alternatif dipandang dari sudut masalah yg muncul. Menyeleksi alternatif yg terbaik. Alternatif

yg terpilih akan diimplementasikan. Tindak lanjut & evaluasi. Pengambilan keputusan secara

deskriptif: Rasionalitas yg terbatas, pembuat keputusan terbatas kemampuannya utk bersikap

objektif & rasional karena keterbatasan pikiran manusia. Satisficing, manajer kadang2 memakai

alternatif pertama yg langsung diterima, ketika penelitian lebih lanjut menemukan alternatif yg

lebih baik. 3. Pemasaran pd perusahaan internasional dpt memilih salah satu dari tiga pendekatan

dasar dlm memutuskan apakah melakukan standardisasi atau kustomisasi dlm bauran pemasaran

perusahaan. Jelaskan ketiga pendekatan dasar yg dimaksud Pendekatan Etnosentris, perusahaan

sekeedar memasarkan produknya di pasar internasional dengan memakai bauran pemasaran yg

sama dg yg dipakai perusahaan di pasar lokal, dg demikian perusahaan tidak perlu mengeluarkan

biaya pengembangan teknik pemasaran baru utk melayani pelanggan luar negeri. Perusahaan yg

pertama kali melakukan operasi internasional menggunakan pendekatan ini krn yakin bahwa

bauran pemasaran yg sukses di dlm negeri juga akan sukses di luar negeri. Pendekatan

Polisentris, pemasar internasional berusaha menyesuaikan bauran pemasaran di setiap pasar yg

dimasuki supaya memenuhi kebutuhan istimewa konsumen di pasar tersebut. Perusahaan

internasional yg memandang dirinya sbg perusahaan multidomestik sering memakai pendekatan

ini. Pendekatan Geosentris, memerlukan standardisasi bauran pemaasaran, yg mengharuskan

perusahaan menyediakan produk atau jasa yg pd dasarnya ssama di pasar yg berbeda dan

memakai pendekatan yg pada dasarnya sama utk menjual produk atau jasanya secaraglobal.

Coca-cola termasuk salah satu perusahaan internasional pertama yg memakai pendekatan ini. 4.

Manajer operasi bisnis internasional menghhadapi 3 isu penting & kompleks dlm mengelola

operasi perusahaannya yaitu dlm bidang sumberdaya, lokasi dan logistik perusahaan. Berkenaan

dg hal tsb apa yg dimaksud dg manajemen rantai pasokan & integrasi vertical dlm perolehann
sumberdaya Manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah serangkaian proses &

langkah yg dipakai perusahaan utk memperoleh berbagai sumber daya yg diperlukan utk

menciptakan produknya. Manajemen rantai pasokan dg jelas mempengaruhi biaya produksi,

kualitas produk, & permintaan internal akan modal. Krn dampak tsb, kebanyakan perusahaan

internasional menganggap manajemen rantai pasokan sbg isu strategi yg harus direnccanakan &

diimplementasikan de hati2 oleh manajemen puncak. Langkah pertama dlm menyusun strategi

manajemen rantai pasokan adalah menentukan tingkat integritas vertikal yg sesuai, integritas

vertikal adalah seberapa jauh perusahaan menyediakan sumber dayanya sendiri atau

memperolehnya dari sumber lain. Perusahaan yg memiliki tingkat integrasi vertikal yg sangat

tinggi terlibat dlm setiap tahap proses manajemen operasi ketika produk dikembangkan, diubah,

dikemas, & dijual ke pelanggan. 5. Jelaskan 5 metode pembayaran penting yg umum dipakai dlm

transaksi internasional. Pembayaran dimuka, adalah metode pembayaran paling aman dari

perspektif eksportir, karena menerima uang dari importir sebelum mengirimkan barang yg di

pesan. Open Account, adalah bentuk pembayaran paling aman dari segi importir, di mana barang

dikirimkan oleh eksportir dan diterima oleh importir sebelum pembayaran Documentary

collection, eksportir menyiapkan dokumen yg disebut draft atau wesel, dimana pembayaran

diminta dari pembeli pd waktu yg sudah ditentukan, bank komersial bertindak sbg agen utk

memudahkan proses pembayaran. Metode ini bertujuan utk menghindari aliran kas & risiko

akibat penggunaan pembayaran di muka dan open account. Letter of credit, dokumen yg

dikeluarkan oleh bank & berisi janji bank tsb utk membayar eksportir pd saat menerima bukti

bahwa eksportir telah memenuhi semua kewajiban yg tertulis di dokumen. Countertrade, terjadi

ketika perusahaan menerima sesuatu selain uang sbg pembayaran atas barang atau jasanya,

meliputi: barter, imbal beli, buy-back, & offset purchase. Download Disini
Make Google view image button visible again: https://goo.gl/DYGbub

Bab 6

PERDAGANGAN DAN INVESTASI DALAM BISINIS


INTERNASIONAL

Perusahaan-Perusahaan Internasional Besar Menanamkan Modal di Luar Negeri dan


Mereka Juga Mengekspor
Perusahaan-perusahaan internasional Amerika besar memberikan tanggapan terhadap

persaingan global, liberalisasi dalam investasi asing oleh pemerintah dan kemajuan-kemajuan

dalam teknologi yang menyebabkan investasi langsung luar negeri melonjak pada tahun 2000

menjadi $139,3 miliar (naik 66% dari $84 milyar tahun 1996). Investasi langsung luar negeri

biasanya digunakan untuk memulai produksi diluar negeri. Ekspor barang dan jasa Amerika

mengalami kenaikan dari $852 milyar pada tahun 1996 menjadi $1004 milyar tahun 2001

(kenaikkan 73%). Departemen perdagangan Amerika Serikat menyatakan lebih kurang dua

pertiga barang-barang ekspor Ameika adalah hasil produksi perusahaan-perusahaan

multinasional milik Amerika, dengan lebih dari sepertiga ekspor dikirim oleh perusahaan induk

Amerika ke cabang-cabangnya di luar negeri.


Studi yang dilakukan oleh fortune (2000) mengenai multinasional Amerika terbesar

menunjukkan 28 perusahaan dengan penjualan luar negeri paling sedikit $9 milyar. Diantara

perusahaan-perusahaan ini, rasio penjualan luar negeri terhadap penjualan total berkisar mulai

dari 77,1% untuk Texaco sampai 13,8% untuk Wal-Mart Stores.

VOLUME PEDAGANGAN

Pada tahun 1990, volume perdagangan internasional untuk barang-barang dan jasa-jasa

yang diukur dalam nilai dolar sekarang mencapai $4 triliun. Sebelas tahun kemudian, meskipun

terjadi penurunan ekonomi, perdagangan internasional untuk barang dan jassa mencapai $7,6

triliun, yakni nilai ekspor barang dagangan sebesar $6,2 triliun. Peningkatan ekspor dunia sampai

empat kali lipat dalam waktu 31 tahun. Hal ini menunjukkan peluang untuk meningkatkan

penjualan melalui ekspor adalah strategi pertumbuhsn ysng dapat dijalankan.

ARAH PERDAGANGAN YANG BERUBAH

Tampaknya ekporsir Amerika telah melakukan penetrasi besar di pasar-pasar negara

berkembang yang sebaliknya menjual lebih banyak ke Amerika Serikat. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan kemampuan mengekspor barang-barang manufaktur dan pertumbuhan perdagangan

antarperusahaan antarafiliasi perusahaan internasional. Kenyataan bahwa para anggota kelompok

perdagangan semakin banyak menjual kepada satu sama lain adalah perkembangan yang akan

mempengaruhi pilihan-pilihan lokasi perusahaan internasional untuk pabrik-pabrik mereka.

MITRA DAGANG UTAMA : Relevansinya bagi Para Pelaku Bisnis

Mengapa harus memusatkan perhatian pada mitra-mitra dagang utama ?

Ada sejumlah keuntungan dengan memusatkan perhatian pada negara yang telah menjadi

pembeli utama barang-barang yang berasal dari calon negara eksportir:

1.      Iklim bisnis di negara pengimpor relatif menguntungkan.


2.      Pengaturan-pengaturan ekspor dan impor bukanlah suatu yang sukar diatasi.

3.      Tidak akan ada penolakan budaya yang kuat untuk membeli barang-barang dari negara itu.

4.      Fasilitas transportasi yang memuaskan telah ada.

5.      Pihak-pihak saluran impor (pedagang, bank, pialang pabean) telah berpengalaman dalam

menangani pengiriman impor dari kawasan eksportir.

6.      Devisa untuk membayar ekspor tersedia.

7.      Pemerintah dari sebuah mitra dagang mungkin menekan importir untuk negara itu. Contohnya

usaha-usaha pemerintah Jepang, Korea dan Taiwan untuk membujuk warga negara mereka

membeli lebih banyak barang-barang Amerika. Mereka juga telah mengirim misi-misi pembelian

ke Amerika Serikat.

Mitra-mitra Dagang Utama Amerika Serikat

Negara-negara dari Asia Timur dan Tenggara telah menjadi mitra dagang yang semakin

penting dalam tahun-tahun terakhir. Cina, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand

dan Filipina memasok Amerika Serikat dengan jumlah produk yang besar dan komponen-

komponen elektronik serta barang-barang padat karya lainnya yang diproduksi oleh Amerika

Serikat. Antara tahun 1991 dan 2000 Cina telah meningkat dari urutan keenam menjadi keempat

dalam ekspor ke Amerika Serikat (dari $19 milyar menjadi $100 milyar).

Banyak di negara-negara Asia yang muncul sebagai importir barang-barang AS, Karena:

1.      Taraf hidup yang meningkat memungkinkan rakyat mereka menjangkau lebih banyak produk

impor, dan penerimaan ekspor negara-negara tersebut memberikan devisa untuk membayarnya.

2.      Mereka dapat membeli banyak barang-barang modal untuk melanjutkan perluasan industri

mereka.
3.      Mereka mengimpor bahan-bahan dan komponen-komponen yang akan dirakit ke dalam

barang-barang setengah jadi atau barang jadi yang selanjutnya akan diekspor ke Amerika

Serikat.

4.      Pemerintah mereka yang ditekan pemerintah Amerika untuk menurunkan surplus

perdagangannya dengan Amerika Serikat, telah mengirim misi-misi pembelian ke negara ini

untuk mencari produk-produk yang akan diimpor.

INVESTASI LUAR NEGERI

Investasi luar negeri dapat dibagi menjadi dua komponen:

1.      Investasi portofoli

Merupakan pembelian saham-saham dan obligasi semata-mata dengan tujuan memperoleh laba

atas dana yang ditanamkan

2.      Investasi langsung

Dimana investor berpartisipasi dalam manajemen perusahaan selain mendapatkan laba atas dana

mereka.

Perbedaan antara dua komponen ini mulai kabur, khususnya dengan semakin besarnya ukuran

jumlah merger, akuisisi dan aliansi internasional pada tahun-tahun terakhir. Sebagai contoh,

investasi oleh invetor asing dalam saham perusahaan domestik pada umumnya diperlakukan

sebagai investasi langsung apabila rasio penyertaan modal investor adalah 10 % atau lebih.

Sebaliknya, transaksi yang bukan akibat investor asing memperoleh paling sedikit 10% dari

saham yang digolongkan sebagai investasi portofolio.

Investasi Portofolio
Meskipun para investor portofolio tidak berkaitan langsung dengan pengendalian perusahaan,

mereka menanamkan jumlah yang sangat besar dalam saham dan obligasi dari negara-negara

lain.

Investasi Langsung Luar Negeri

A.  Volume

Nilai buku saham investasi langsung asing (Foreign Direct Invesment) yang beredar

diseluruh dunia adalah lebih dari $5,9 triliun. Aliran keluar investasi mencapai puncak pada

tahun 2000 mencapai $1149.9 miliyar. Meskipun demikian kemerosotan yang melanda sebagian

besar perekonomian dunia pada akhir tahun 2000 telah mengakibatkan penurunan tingkat aliran

investasi secara keseluruhan.

B.  Arah

Jenis informasi yang menarik bagi manajer dan pemimpin perusahaan dapat dianalogikan

dengan apa yang seharusnya dicari dalam analisis perdagangan internasional. Apabila negara

terus menerima sejumlah investasi asing yang besar, maka iklim investasinya pasti

menguntungkan. Ini berarti bahwa kekuatan-kekuatan politis lingkungan luar negeri relatif

menarik dan peluang untuk mendapatkan laba lebih besar disana.

Secara historis, investasi langsung di luar negeri mengikuti perdagangan luar negeri.

Salah satu alasannya adalah perdagangan luar negeri lebih sedikit biayanya dan risikonya. Dan

juga, manajemen dapat memperluas bisnisnya sedikit demi sedikit dsripada melalui investasi dan

ukuran pasar yang jauh lebih besar dari yang diperlukan oleh suatu fasilitas produksi luar negeri.

Perusahaan akan menggunakan agen-agen domestik atau luar negeri untuk mengekspor. Dengan
meningkatnya ekspor, perusahaan akan membentuk departemen ekspor dan menggaji wakil-

wakil penjualan untuk tinggal di pasar-pasar luar negeri.

Sementara itu, para manajer akan mengamati ukuran pasar keseluruhan dengan ketat karena

mengetahui para pesaing mereka. Karena pasar lokal tidak akan cukup besar untuk mendukung

produksi lokal oleh semua perusahaan yang mengekspor ke sana, keadaan itu akan menjadi

situasi saling melihat siapa yang akan lebih dahulu memulai kegiatan manufaktur.

C.  Apakah Perdagangan Membawa kepada FDI atau Sebaliknya ?

Lingkungan usaha baru dengan hambatan perdagangan yang semakin kurang dari

pemerintah, telah meningkatkan persaingan dari perusahaan-perusahaan yang sedang mendunia

serta produksi baru dan teknologi komunikasi menyebabkan banyak perusahaan internasional

menyebarkan kegiatan sistem produksi mereka ke lokasi-lokasi yang dekat dengan sumber-

sumber yang tersedia. Mereka kemudian akan memadukan keseluruhan proses produksi baik

secara regional maupun global. Akibatnya, keputusan dagang, menggambarkan dengan persis

bagaimana eratnya antara FDI dan perdagangan.

D.  Investasi Langsung Asing di Amerika Serikat Peningkatan yang Cepat

Investasi asing langsung di AS naik dengan cepat dari AS$185 MILIYAR pada tahun

1985 menjadi AS$1321 miliyar pada tahun 2001. Ini merupakan suatu peningkatan tahunan

sebesar lebih dari 13%. Lebih dari 80% saham total yang dimiliki oleh perusahaan atau individu

dari hanya tujuh negara, diantaranya adalah :

1.      Inggris (16,5%)

2.      Jepang (12%)

3.      Belanda (12%)

4.      Jerman (11,6%)


5.      Prancis (11,1%)

6.      Swiss (9,5%)

7.      Kanada (8,3%)

Proporsi investasi asing yang dimiliki oleh Eropa juga mengalami peningkatan dari

65,5% pada tahun 1985 menjadi 71,7& tahun 2001. Bagian yang dimiliki oleh orang Amerika

Latin telah merosok dengan lebih dari 50%, dari 9,1% pada tahun 1085 menjadi 4,5% tahun

2001.

E.   Mengambil Alih Perusahaan yang Sudah Jalan atau Membangun yang Baru ?

Dari catatan pembiayaan investasi di Amerika Serikat, perusahaan-perusahaan asing jauh lebih

banyak yang memilih untuk mengambil alih perusahaan yang telah berjalan daripada

membangun yang baru. Sejumlah alasan yang dapat dipertanggungjawabkan adalah sebagai

berikut :

1.      Restrukturisasi perusahaan di AS menyebabkan manajemen menempatkan di pasar bisnis atau

aset lain baik yang tidak memenuhi standar keuntungan perusahaan maupun yang dianggap tidak

berhubungan dengan bisnis utama perusahaan.

2.      Perusahaan-perusahaan luar negeri ingin memperoleh akses yang cepat di negara ini untuk

teknologi maju, terutama dalam bidang komputer dan komunikasi.

3.      Manajemen perusahaan asing merasa bahwa memasuki pasar AS yang besar dan makmur akan

lebih berhasil daripada menghabiskan waktu dan uang untuk mempromosikan sesuatu yang baru

dan belum dikenal.

4.      Tekanan persaingan internasional yang meningkat, termasuk pencapaian economies of scale

yang lebih baik, telah membawa restrukturisasi dan konsolidasi di banyak industri, dan akuisisi
berbagai perusahaan di pasar-pasar besar seperti Amerika Serikat merupakan produk sampingan

dari tren industri ini.

MENINGKATKAN LABA DAN PENJUALAN

Memasuki Pasar-pasar Baru

Manajer senantiasa berada dibawah tekanan untuk meningkatkan penjualan dan laba perusahaan,

dan ketika mereka menghadapi pasar yang matang dan jenuh dinegaranya sendiri, mereka mulai

mencari pasar-pasar baru diluar negara mereka. Mereka menemukan bahwa:

a.Pasar dengan PDB perkapita dan peryumbuhan penduduk yang meningkat tampaknya

merupakan kandidat potensial untuk operasi mereka.

b. Perekonomian beberapa negara dimana mereka tidak melakukan bisnis sedang tumbuh dengan

tingkat yang relative lebih cepat daripada perekonomian pasar mereka sendiri.

A. Menciptakan Pasar Baru

Meskipun setiap orang melihat PDB perkapita sebagai dasar untuk membuat

perbandingan perekonomian bangsa-bangsa, sangat diperlukan kehati-hatian agar tidak menarik

kesimpulan yang keliru. Alasan pertama, karena sistem statistic dibanyak negara-negara

berkembang tidak cukup baik keandalan data yang diberikan dipertanyakan. Kedua, untuk

sampai pada basis yang sama dalam dolar Amerika, Bank dunia, dan lembaga-lembaga

internasional lainnya mengkonversi mata uang local kedalam dolar. Akhirnya harus diingat

bahwa PDB per kapita adalah semata-mata rata-rata aritmatik yang diperoleh dengan membagi

PDB dengan jumlah penduduk. Akan tetapi suatu negara dengan PDB yang lebih rendah namun

dengan distribusi yang lebih merata, mungkin merupakan pasar yang lebih disukai.

B. Pengaturan Perdagangan Preferensial


Fakta bahwa kebanyakan negara yang mengalami pertumbuhan penduduk dan PDB

perkapita tidak selalu berarti mereka telah memperoleh ukuran yang cukup untuk menjamin

investasi oleh perusahaan internasional baik dalam sebuah organisasi untuk memasarkan ekspor

dari negara asal maupun dlaam sebuah pabrik pemanufakturan local. Untuk banyak produk,

sejumlah negara masih kekurangan pasar potensial yang cukup, akan tetapi ketika negara-negara

demikian telah membuat semacam pengaturan perdagangan preferensial seperti uni eropa

hasilnya adalah pasar yang lebih besar, akibatnya perusahaan-perusahaan seringkali melewati

tahap-tahap awal berupa langkah ekspor dengan memasuki pasar awal melalui fasilitas-fasilitas

pemnufakturan local.

C. Pasar-pasar yang Tumbuh Lebih Cepat

Tidak hanya pasar luar negeri yang baru sedang muncul, tetapi banyak dinataranya yang

tumbuh dengan tingkat yang lebih cepat daripada pasar negar AS. Perusahaan yang sedang

mencari pasar yang cukup besar untuk mendukung produksi peralatan atau mesin-mesin mereka

akan tertarik oleh ukuran penduduk, pertumbuhan dan kemakmuran Jepang dan Spanyol.

D. Komunikasi yang Lebih Baik

Faktor ini dapat dianggap suatu alasan pendukung bagi pembukaan pasar-pasar baru

diluar negeri, karena jelas kemampuan berkomunikasi secara cepat dan lebih murah dengan para

pelanggan dan bawahan melalui surat elektronik dan konferensi video,tentunya memberi manajer

kepercayaan akan kemampuan mengontrol operasi-operasi luar negeri. Kemajuan di dalam

komunikasi berbasis computer memungkinkan integrasi secara virtual yang memungkinkan

perusahaan-perusahaan menjadi lebih terpisah-pisah secara fisik begitu manajemen menjelajahi

dunia untuk mencari bahan mentah yang berbiaya rendah.

Memperoleh Laba yang Lebih Besar


Laba yang lebih besar dapat diperoleh dengan meningkatkan penerimaan total atau menurunkan

harga pokok penjualan, sering kali perusahaan dapat melakukan keduanya.

A.  Penerimaan yang lebih besar

Jika terdapat sedikit pesaing perusahaan mungkin dapat memperoleh harag yang lebih baik

untuk barang-barang atau jasa-jasanya. Semakin banyak perusahaan memperoleh penerimaan

dengan memperkenankan produk-produk secara serempak dipasar-pasar luar negeri dan pasar-

pasar domestic mereka.

B.  Harga Pokok penjualan yang lebih rendah

Membuka pasar luar negeri baik melalui ekspor atau dengan memproduksi diluar negeri

seringkali dapat menurunkan harga pokok penjualan, faktor lain yang secara positif dapat

mempengaruhi harga pokok penjualan adalah insentif yang ditawarkan beberapa pemerintah

untuk menarik investasibaru.

C.  Laba di luar negeri yang lebih tinggi sebagai motif investasi

Tidak ada keraguan bahwa laba yang lebih besar pada investasi diluar negeri merupakan

dorongan yang kuat untuk membuka pasar luar negeri pada tahun 1970-an dan 1980-an.

Mencoba Suatu Pasar

Kadang kala sebuah perusahaan internasional akan melakukan percobaan pasar atas suatu

produk dilokasi luar negeri yang bagi perusahaan kurang penting bila dibandingkan dengan pasar

dalam negeri dan pasar-pasar luar negeri utamanya. Hal ini memeberikan peluang untuk

melakukan perubahan-perubahan bila perlu terhadap bagian mana saja dari bauran pemasaran

atau menghentikan seluruh usaha apabila percobaan itu menunjukkan hal itu harus dilakukan

MELINDUNGI PASAR, KEUNTUNGAN, DAN PENJUALAN


Melindungi Pasar Domestik

Seringkali sebuah perusahaan akan membuka pasar luar negeri untuk melindungi pasar dalam

negerinya.

-       Mengikuti pelanggan ke luar Negeri

Perusahaan-perusahaan jasa akan mendirikan operasi-operasi luar negerinya di pasar-pasar

dimana pelanggan-pelanggan utamanya berada untuk mencegah para pesaing memperoleh akses

kepada para pelanggan itu.

Menyerang Pasar dalam Negeri Pesaing

Adakalanya sebuah perusahaan akan mendirikan operasi di negara asal pesaing utamanya

dengan gagagsan untuk membuat competitor sibuk untuk mempertahankan pasarnya itu,

sehingga akan lebih sedikit enegri untuk bersaing di negara asal perusahaan yang pertama.

A.  Menggunakan Produksi Luar Negeri untuk menekan biaya

Dengan memindahkan sebagian atau seluruh fasilitas produksinya ke negara-negara

dimana pesaingnya berasal, ia dapat menikmati keunggulan-keunggulan seperti upah buruh,

biaya, bahan mentah, dan tenaga yang lebih murah.

-       Industri berikat (maquiladora)

Contohnya : NAFTA

-       Prakarsa Kawasan Karibia

-       Undang-undang preferensi Perdagangan ande (Andean Trade Preference Act-ATPA)

B.  Segi Tiga Pertumbuhan

Disebut pula zona kerja sama ekonomi terlokasi, digunakan untuk tetap kompetitif dalam

menarik industry baru yang menghadapi upah yang meningkat. Contohnya : singapura
C.  Zona Pemrosesan Ekspor

Negara-negara berkembang banyak yang memiliki suatu zona pemrosesan ekspor di

perusahaan-perusahaan didalamnya, sebagian pabrik-pabrik luar negeri menikmati pembebasan

atas perpajakan dan peraturan mengenai bahan-bahan yang di bawa ke zona-zona tersebut untuk

pemrosesan dan selanjutnya diekspor hampir secara penuh

Melindungi Pasar-pasar Luar Negeri

Beberapa tanda bahwa pasar sedang terancam:

A.Kekurangan Devisa

Merupakan tanda pertama yaitu penundaan pembayaran kepada importir. Para eksportir

yang berpengalaman mengetahui bahwa pengendalian impor dan devisa mungkin akan segera

terjadi dan itu menandakan eksportir akan kehilangan pasar. Pada masa kelangkaan devisa

pemerintah secara bervariasi akan memberikan prioritas terhadap impor bahan baku dan barang-

barang modal.

B.Produksi Lokal oleh Para Pesaing

Kekurangan devisa bukan satu-satunya alasan kemungkinan perusahaan pesaing

mengekspor menjadi memproduksi dipasar. Sekiranya perusahaan pesaing pindah untuk

membangun pabrik di sebuah pasar, manajer harus memutuskan dengan cepat apakah akan ikut

melakukan hal yang sama, atau mengambil resiko kehilangan pasar untuk selamanya.

C.Pasar Hilir

Sejumlah negara OPEC telah menanamkan modal dalam penyulingan dan outlet

pemasaran, seperti pom bensin dan distributor minyak pemanas, untuk menjamin pasar bagi

minyak mentah mereka dengan harga yang lebih menguntungkan.

D.Proteksionisme
Apabila sebuah pemerintahan melihat industry local terancam oleh impor maka batasan

impor akan diberlakukan untuk menghentikan atau menguranginya. Ancaman ini dapat

mendorong eksportir untuk menanamkan modal dalam fasilitas produksi di negara pengimpor.

Jaminan Pasokan Bahan Mentah

Departemen dalam negeri memperkirakan bahwa pada akhir abad ini, besi, timah,

tungsten, potassium, dan sulfur akan ditmabahkan kedalam daftar kritis. Untuk memastikan

kesinambungan pemasokan, pabrik di negara-negara industry sedang dipaksa melakukan

investasi utamanya bagi negara berkembang dimana deposit-deposit baru ditemukan.

Mengambil Alih teknologi dan Pengetahuan Manajemen.

Sebuah alasan yang sering dikatakan oleh perusahaan asing untuk menginvestasikan

modal di AS adalah akuisisi teknologi dan pengetahuan manajmen.

Diversifikasi Geografis

Banyak manajemen yang menggunakan ini sebagai alat untuk mempertahankan

penjualan dan penerimaan yang stabil ketika perekonomian domestic atau industry mereka

mengalami kemrosotan.

Memuaskan Keinginan Manajemen untuk Melakukan Ekspansi.

Pertumbuhan yang cepat membantu memenuhi keinginan manajemen untuk melakukan

ekspansi. Para pemegang saham dan analis keuangan juga mengharapkan perusahaan-perusahaan

terus tumbuh, dan perusahaan yang beroperasi hanya di pasar domestic, namun kenyataannya

sulit ditemui terpenuhinya harapan tersebut, akibatnya banyak perusahaan mengadakan perluasan

kepasar luar negeri.

MENGEKSPOR
Kebanyakan perusahaan memulai keterlibatannya dalam bisnis luar negeri dengan mengekspor-

yaitu menjual beberapa produksi regular mereka diluar negeri. Metode ini memerlukan sedikit

investasi dan relative bebas resiko. Apabila manajemen memutuskan untuk mengekspor maka ia

harus memilih antara mengekspor secara langsung dan tidak langsung.

Mengeskpor tidak langsung

Lebih sederhana dari mengekspor langsung, karena dalam mengekspor langsung

memerlukan keahlian khusus dan penanaman modal yang cukup besar.mengekspor tidak

langsung adalah mengekspor barang-barang dan jasa melalui berbagai jenis eksportir yang

berbasis didalam negeri. Diantara eksportir yang tersedia adalah:

1.    Agen ekspor pabrikan

2.    Agen komisi ekspor

3.    Pedagang ekspor

4.    Perusahaan internasional

Akan tetapi para eksportir tidak langsung menghadapi konsekuensi seperti:

1.    Mereka akan membayar komisi untuk tiga jenis eksportir yang pertama.

2.    Bisnis luar negeri bisa rugi apabila para eksportir memutuskan untuk mengubah sumber

pasokan mereka

3.    Perusahaan memperoleh sedikit pengalaman dari transaksi-transaksi ini.

Mengeskpor Langsung

Mengekspor langsung adalah ekspor barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan

yang memproduksinya. Biasanya manajer penjualan yang bertanggungjawab atas pengembangan

bisnis ekspor tersebut. Sebuah perusahaan yang telah mengekspor ke importir-importir

perdagangan besar dikawsan itu, seringkali menemukan bahwa penjualan telah berkembang
sampai ke titik yang akan mendukung organisasi pemasaran yang lengkap. Manajemen

kemudian memutuskan untuk mendirikan perusahaan penjualan dikawasan itu, dimana

perusahaan penjualan adalah perusahaan yang didirikan dengan tujuan memasarkan barang-

barang dan jasa-jasa, tidak memproduksinya.

Sebuah bisnis luar negeri perusahaan mungkin secara bertahap melewati jalur yang baru

ditemukan, atau sebuah perusahaan bisa bergerak secara langsung keproduksi luar negeri.

Eksportir mungkin adalah kontraktor yang mengkhususkan diri dalam perancangan dan

pendirian pabrik-pabrik dalam suatu industry tertentu.

PROSES PRODUKSI DILUAR NEGERI

Ketika manajemen memutuskan untuk terlibat dalam proses manufaktur diluar negeri, pada

umumnya ada lima alternative berbeda yang tersedia, meskipun tidak semuanya layak dinegara

tertentu. Alternative-alternatif tersebut adalah:

Anak perusahaan yang dimiliki secara keseluruhan

Perusahaan yang ingin segera memiliki anak perusahaan diluar negeri dapat melakukan

1.    Memulai dari nol sampai membangun pabrik baru

2.    Mengambil alih sebuah perusahaan yang sedang berjalan

3.    Membeli distributornya, yang berarti memperoleh jaringan distribusi yang akrab dengan

produksinya.

Usaha Patungan

Usaha patungan bisa berupa:

1.    Badan usaha yang dibentuk oleh perusahaan internasional dan para pemilik local

2.    Badan usaha yang dibentuk oleh dua perusahaan internasional untuk tujuan melakukan bisnis

dipasar ketiga
3.    Badan usaha yang dibentuk oleh badan pemerintah

4.    Kerja sama yang dilakukan antara dua atau lebih perusahaan dalam proyek yang lamanya

terbatas.

Perusahaan-perusahaan asing harus mengikatkan diri dalam usaha-usaha patungan dengan

para pemilik local untuk melakukan bisnis di negara tersebut. Dalam beberapa situasi,

bagaimanapun juga sebuah perusahaan akan mencari mitra-mitra local meskipun tidak ada

persyaratan dari pemerintah setempat untuk melakukan hal tersebut.

Nasionalisme yang kuat, sentimen nasinalisme yang kuat bisa menyebabkan perusahaan

asing mencoba menghilangkan identitasnya dengan bergabung dengan investor local

Kontrak Manajemen

Adalah suatu perjanjian dimana suatu perusahaan memberikan pengetahuan manajerial

dalam beberapa atau seluruh bidang fungsional kepada pihak lain, dengan mendapat bayaran

yang berkisar antara 2-5% dari penjualan.

Perusahaan internasional membuat kontrak manajemen dengan:

1.    Perusahaan-perusahaan dimana mereka tidak mempunyai kepemilikan

2.    Mitra usaha patungan

3.    Anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya

Waralaba

Marupakan suatu bentuk pemberian lisensi dimana sebuah perusahaan mengadakan

kontrak dengan perusahaan lain untuk mengoperasikan jenis usaha tertentu dibawah nama yang

dibentuk sesuai dengan aturan-aturan tertentu.

Manufaktur Kontrak
Adalah perjanjian dimana sebuah perusahaan mengadakan kontrak dengan perusahaan

lain untuk memproduksi produk-produk sesuai dengan spesifikasi tatapi menerima tanggung

jawab pemasaran.

Aliansi Strategis

Merupakan kemitraan diantara para pesaing, pelanggan, atau pemasok, yang mengambil

satu atau beberapa bentuk yang beranekaragam. Sebab membentuk aliansi strategis karena

berhdapan dengan:

1.    Persiangan global yang meluas

2.    Meningkatnya biaya riset, pengembangan dan pemasaran

3.    Perlunya gerakan yang lebih cepatdalam melaksanakan strategi-strategi global mereka.

Maka banyak perusahaan membentuk aliansi strategis dengan para pelanggan, pemasok, dan

pesaing (disebut aliansi kompetitif, kolaborasi kompetitif, atau kompetisi untuk menggambarkan

keberadaan kekuatan kolaboratif dan kompetisi dalam hubungan antar pihak/mitra). Tujuannya

untuk mempercepat masuk ke pasar dan memulai operasi, memperoleh akses kepada produk-

produk, teknologi dan pasar-pasar baru, serta berbagi biaya, sumber dan resiko.

Aliansi meliputi berbagai jenis kemitraan :

1.      Aliansi Bisa Berupa Usaha Patungan

2.      Aliansi Dapat Berupa Merger dan Akuisisi

3.      Masa Depan Aliansi

Aliansi dalam berbagai bentuk akan terus digunakan sebagai senjata strategis dan taktis yang

penting, khususnya dengan adanya tantangan keuangan, teknologi, politik, dan sebagainya yang

dihadapi perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam pasar internasional yang semakin

kompetitif.
STRATEGI GLOBAL ATAU MULTIDOMESTIK

Banyak perusahaan global dan multidomestik besar dengan sejumlah besar anak perusahaan di

seluruh dunia mulai operasi luar negerinya dengan mengekspor. Sekali mereka berhasil di tahap

ini, mereka sering kali mendirikan perusahaan-perusahaan penjualan di luar negeri untuk

memasarkan ekspornya.

Lingkungan Dunia Sedang Berubah

Perubahan-perubahan dalam lingkungan dunia yang mempengaruhi perdagangan dan investasi

luar negeri :

1.      Pemerintah pada umumnya telah membebaskan aliran modal, teknologi, manusia dan barang

2.      Peningkatan teknologi informasi memungkinkan para manajer untuk mengarahkan kegiatan-

kegiatan perusahaan di berbagai kawasan jarak jauh.

Persaingan global semakin meningkat dan memaksa perusahaan-perusahaan untuk

mengupayakan produk-produk dengan kualitas yang lebih baik dan biaya rendah. Akibatnya,

perusahaan akan membuka pasar dimana ada pesaing yang lebih sedikit, atau mengambil bagian

pesaing mereka. Banyak kondisi yang memaksa perusahaan memasuki pasar-pasar luar negeri.

Tujuh Dimensi Global

Manajemen dapat melakukan globalisasi (standarisasi) melalui paling sedikit 7 dimensi :

1.      Produk 5. Strategi kompetitif

2.      Pasar 6. Penggunaan ppersonel bukan dari negara asal

3.      Promosi 7. Memperluas kepemilikan global dalam perusahaan

4.      Memberi Nilai Tambah


Kemungkinan-kemungkinan itu berkisar dari standarisasi nol (multidomestik) sampai kepada

standarisasi di sepanjang ketujuh dimensi tadi. Tugas manajemen adalah menentukan sejauh

mana perusahaan harus menerapkan masing-masing kemungkinan tersebut.

SALURAN DISTRIBUSI

Saluran distribusi yaitu sistem para agen yang dilalui satu produk dan hak miliknya dari

produsen ke pemakai, melibatkan baik variable-variabel yang dapat dikendalikan maupun yang

tak dapat dikendalikan.

Struktur Distribusi yaitu para agen itu sendiri, biasanya diluar kendali pemasar dan dengan

demikian harus menggunakan para agen yang tersedia. Namun para agen baru adakalanya

diciptakan ketika institusi yang dibentuk tidak memenuhi persyaratan kapten saluran.

PIHAK-PIHAK SALURAN DISTRIBUSI

Pemilihan anggota saluran distribusi untuk menghubungkan produsen dengan pemakai luar

negeri awalnya akan tergantung pada metode penetrasi ke dalam pasar.

Ekspor Tidak Langsung

Untuk mengekspor tidak langsung, sejumlah eksportir yang berbasis di AS :

a.       Menjual untuk pabrikan

b.      Membeli untuk pelanggan luar negeri mereka

c.       Membeli dan menjual untuk rekening sendiri

d.      Membeli atas nama para pemakai atau pedagang asing.

Fungsi :

A.    Eksportir yang menjual untuk pabrikan

1.      Agen ekspor pabrikan bertindak sebagai wakil internasional untuk berbagai pabrikan domestik

yang tidak bersaing satu sama lain.


2.      Perusahaan Pengelola Ekspor (Export Management Company-EMC) dahulu dikenal sebagai

manajer ekspor gabungan (Combination Export Manajer-CEM), bertindak sebagai departemen

ekspor untuk beberapa pabrikan yang tidak bersaing sati sama lain.

3.      Perusahaan Dagang Internasional (International Trading Company) serupa dengan EMC dalam

hal bahwa mereka juga bertindak sebagai agen untuk beberapa perusahaan dan sebagai pedagang

besar yang lain.

Persekutuan yang beraneka ragam dan besar :

a.       Sogo shosha

Persekutuan perdagangan umum yang pada awalnya didirikan oleh zaibatsu-kelompok ekonomi

yang didominasi keluarga, seperti Mitsubishi, Mitsui, dan Sumitomo-merupakan jantungnya

operasi komersial mereka. Sogo shosha adalah perusahaan perdagangan umum Jepang yang

terbesar.

a.       Perusahaan Perdagangan Umum Korea.

Sama lingkupnya dengan sogo shosha Jepang, perusahaan-perusahaan ini dimiliki oleh

konglomerat Korea yang sangat besar dan beraneka ragam yang disebut chaebol. Mereka

bertanggungjawab atas sebagian besar ekspor Korea dan juga merupakan importer utama bahan

baku utama negara itu.

b.      Perusahaan Perdagangan Ekspor.

Suatu perusahaan yang didirikan terutama untuk mengekspor barang-barang dan jasa domestik

dan untuk membantu ekspor perusahaan tidak bertalian dengan produk mereka.

B.     Eksportir yang membeli untuk pelanggan mereka di luar negeri.


1.      Agen komisi ekspor (exsport commission agent) mewakili pembeli luar negeri, seperti

perusahaan impor dan pemakai industry besar. Mereka dibayar dengan suatu komisi oleh

pembeli untuk bertindak sebagai para pembeli penduduk di Negara-negara industry.

C.     Eksportir yang membeli dan menjual atas tanggung jawab mereka sendiri.

1.      Pedagang Ekspor (export merchant) membeli produk secara langsung dari pabrik kemudian

menjual, membuat faktur, dan mengirimnya atas nama mereka sendiri sehingga para pelanggan

di luar negeri tidak berurusan langsung dengan pabrik, seperti halnya seorang agen ekspor.

2.      Kadang-kadang disebut eksportir piggyback atau mother hen, eksportir kerja sama

(cooperative exporters) adalah para pabrikan internasional mapan yang mengekspor barang-

barang pabrikan lain dan juga milik mereka sendiri.

3.      Webb-Pomerene Association adalah organisasi perusahaan yang saling bersaing namun sudah

bekerja sama dengan tujuan hanya untuk perdagangan ekspor.

D.    Eksportir yang membeli untuk pedagang dan para pemakai luar negeri.

1.      Para pemakai luar negeri yang besar, seperti perusahaan pertambangan, minyak, dan konstruksi

internasional, membeli untuk penggunaan mereka sendiri di luar negeri.

2.      Para penduduk yang membeli dari ekspor (export resident buyers) pada intinya melaksanakan

fungsi yang sama seperti agen komisi ekspor (export commission agent ).

Ekspor Langsung

Jika perusahaan memilih untuk melakukan ekspornya sendiri, ada 4 jenis perantara luar negeri :

a.       Agen Pabrikan (manufacturers’ agents)

b.      Distributor (distributors)

c.       Pengecer (retailers)

d.      Perusahaan dagang (trading companies)


Produksi di Luar Negeri

A.  Lembaga Perdagangan Besar

Di Negara-negara maju yang lain, seperti di AS, pemasar akan mampu memilih pedagang besar

yang mengambil ha katas barang-barang (pedagang besar, rack jobbers, drop shippers, cash-

and-carry wholesellers, truck jobbers) dan mereka yang tidak melakukan hal itu (agen, makelar).

1.      Keanekaragaman Struktur Perdagangan Besar.

Pada umumnya, perdagangan besar dan struktur perdagangan eceran berbeda

menurut tahap pembangunan ekonomi.di Negara-negara berkembang (LDC) yang bergantung

kepada impor untuk memasok pasar, pedagang besar impor berukuran besar dan sedikit

jumlahnya serta salurannya panjang.

2.      Importir Paralel dan Barang-barang pasar Abu-abu.

Importer Paralel adalah pedagang besar yang mengimpor produk sendiri terlepas

dari importir yang ditunjuk pabrikan atau yang membeli produk untuk ekspor dan kemudian

menjualnya di pasar domestik. Ada 4 transaksi yang mungkin :

a.       Sebagai importir membeli dari penyalur luar negeri di negara asal.

b.      Seorang penyalur tidak resmi mengimpor dari anak perusahaan luar negeri dan bersaing di

negaranya sendiri dengan produk yang dibuat di tempat itu.

c.       Seorang importir tidak resmi membeli produk luar negeri dari kantor pusat dan bersaing

dengan anak perusahaan lokal.

d.      Barang-barang dibeli untuk ekspor tetapi malah dijual di pasar, menciptakan perdagangan

parallel, atau sebuah “pasar abu-abu” (gray market).

B.  Institusi Perdagangan Eceran


Variasi ukuran dan jumlah pegecer di antara berbagai negara bahkan lebih besar

dibanding pedagang besar. Biasanya, semakin kurang maju suatu negara akan semakin banyak,

semakin terspesialisasi, dan lebih kecil pengecer itu. Kecuali di Jepang, Perancis, dan Italia. Jika

dibandingkan metode penjualan eceran di Negara berkembang dan negara maju, terlihat jelas

generalisasi berikut :

Dalam peningkatan skala dari negara berkembang ke negara maju, ditemukan lebih

banyak perdagangan massa, lebih bersifat swalayan, unit berukuran besar, dan kecenderungan ke

arah konsentrasi pedagang eceran.

Hipermarket : kombinasi toko swalayan/toko diskon yang sangat besar dimana dijual barang-

barang keras maupun lunak.

Superstore : nama yang diberikan kepada hypermarket di Jepang, beberapa bagian Eropa, dan

Amerika Serikat.
Bab 7

Etika dalam Bisnis Internasional dan Contoh


Kasusnya
Etika Berbisnis Secara Internasional amat sangat berbeda ketika berbisnis secara lokal. Bahkan

konsekuensi ketika salah etika tidaklah ringan. Oleh karena itu perlu pengetahuan etika bisnis

intenasional ketika perusaahan go international.

 Rangkuman Materi Manajemen Bisnis Internasional – Terlengkap


 Ketahui 5+ Prospek Kerja Administrasi Bisnis Ini, Sebelum Memilihnya
 Inilah 5 Tujuan Perdagangan Internasional
 14 Contoh Pelanggaran Etika Bisnis (Update 2019)
Etika dalam Bisnis Internasional
Studi kasus Etika Bisnis Internasional : Benpres Holdings Corp

Perusahaan induk dari Lopez Group of Companies, Filipina.

Pada tahun 1950an, Eugenio Lopez Sr. CEO dari Benpres Holdings mengatakan:

“We sincerely believe that a greater proportion of the earnings accrued from business should be

returned to the people whether this be in the form of foundations, grants, scholarships, hospitals

or any other form of social welfare benefits. We consider this a sound policy and a good

investment which, in the long run will pay off because it will mean more business and goodwill

for the company and would minimize, if not prevent, the social unrest and disorder which are

prevalent nowadays.”

Hal ini ditindak lanjuti dengan pendirian:

1. Eugenio Lopez Foundation


2. ABS-CBN Foundation
3. First Philippine Conservation
4. SKY Foundation
Oscar Lopez ketika berbicara di Asian Forum on Corporate Social Responsibility pada tahun
2003:

“CSR must be part of the overall corporate strategy backed up by resources and management
expertise, and not just an afterthought, a ‘feeling good’ statement, or merely a supplemental
undertaking”
Corporate Social Responsibility / CSR Internasional
CSR Internasional.

1. Tanggung Jawab Ekonomi: Tanggung Berikut adalah beberapa jenis tanggung jawab
internasional perusahaan atau biasa yang disebut jawab utama sebuah perusahaan.
Perusahaan merupakan unit ekonomi yang membuat produk untuk masyarakat, dan harus
dilakukan untuk memperoleh keuntungan.
2. Tanggung Jawab Hukum:Di sini tanggung jawab perusahaan untuk mematuhi seluruh
aturan hukum dalam operasi bisnisnya. Pencarian keuntungan tentu saja tidak boleh
keluar dari jalur hukum
3. Tanggung Jawab Etika:Tanggung jawab sikap, prilaku dan cara berbisnis perusahaan
yang harus dipatuhi tapi tidak dituangkan dalam aturan hukum. Tanggung jawab ini
seringkali tidak ‘dijelaskan’ dengan baik tapi masyarakat pada umumnya menuntut
perusahaan untuk memperhatikan etika dengan baik dalam menjalankan bisnisnya.
4. Tanggung Jawab Kebijakan Bebas:Tanggung jawab ini merupakan hak perusahaan untuk
bebas menentukan kebijakan yang dianggap dalam ruang lingkup ‘CSR’. Tapi tidak
dituntut oleh masyarakat ataupun diwajibkan dalam hukum. Contoh: PT. Newmont
menyediakan kursus bahasa Inggris gratis bagi warga sekitar.
Tanggung Jawab Etika

Stakeholder dan etika


 Tanggung jawab etika dapat dianalisa sebagai sejauhmana keputusan seorang manajer
internasional dapat mempengaruhi para stakeholder, yaitu mereka yang memiliki asosiasi
dengan organisasi tersebut.
 Kesulitan memenuhi kebutuhan segenap stakeholder akan semakin meningkat dengan
adanya lingkungan internasional. Ini disebabkan makin banyaknya keragaman
stakeholder.
 Manajemen dalam sebuah perusahaan multinasional harus memperhatikan stakeholder di
home country, host country dan masyarakat secara umum.
Perbedaan Etika dalam Bisnis Internasional

etika dalam bisnis internasional

Ada 4 sudut pandang mengenai standar etika antar negara:

1. Etika individu; setiap individu memiliki sudut pandang tersendiri mengenai tindakan

yang etis ataupun tidak. Akibatnya setiap individu atau lembaga bekerja sesuai dengan

standar etikanya sendiri.

2. Etika nasional; hal ini menempatkan masalah etika pada tingkat nasional (lokal). Di mana

tidak ada standar etika yang superior dibanding stander etika bangsa lain.
3. Etika imperialis; di sini standar etika disesuaikan dengan standar dari home country. Jika

ada perbedaan standar dengan standar etika lokal maka (tetap) akan menggunakan

standar dari home country.

4. Universalisme; sudut pandang ini melihat setiap individu secara fundamental memiliki

standar etika yang mirip. Mungkin ada perbedaan sedikit, tapi inti dan dasar keyakinan

mengenai etika itu ada, tanpa memandang asal orang tersebut.

Manajemen Permasalahan Etika Bisnis Internasional

Corporate Codes of Conduct; di sini perusahaan multinasional dapat menerapkan standar etika

sesuai dengan berbagai sudut pandang etika individu, nasional, imperialis, universal.

 Contoh: Code of Conduct of BHP Billiton.

 Multinational Codes of Conduct; di sini perusahaan multinasional menggunakan standar

etika yang disusun oleh lembaga internasional.

Masalah Etika dalam Bisnis Internasional

A. Korupsi

Pengertian: penyalahgunaan wewenang oleh seorang (pegawai/pejabat) untuk mengeruk

keuntungan pribadi.

Transparency International (Oktober 2010) memberi nilai Indonesia (urutan no 110) 2.8. Sedang

Denmark (urutun no 1) diberi nilai

B. Sweatshops

Pabrik, di mana pekerjanya memiliki jam kerja yang sangat panjang dengan kondisi

memprihatinkan dan diberi gaji relatif rendah dibanding mereka yang pekerjaannya sama di

negara maju.
C. Buruh anak

Perusahaan berargumen bahwa mempekerjakan anak adalah hal yang etis karena dapat mengeruk

keuntungan yang lebih dari bisnis dan memenangi persaingan. Termasuk juga tentara anak.

E. Ekspor limbah industri

Limbah industri negara maju diekspor (baca: dibuang) ke negara miskin atau berkembang.

Contoh: Pantai Alang, sebuah pantai di India menjadi tempat pembuangan kapal laut (dari

seluruh dunia) yang rusak. 40,000 orang bekerja di sana untuk membongkar kapal-kapal

tersebut.

F. Farmasi

Perusahaan multinasional yang bergerak di bidang ini mengalami kendala dalam menetapkan

harga antara keinginan investor dengan rakyat negara miskin. Terutama obat untuk penyakit

yang langka. Seperti HIV, AIDS, Malaria, TBC, Meningitis, dll.

Bab 8 Kurs Valuta Asing

Pasar valuta asing


Pasar valuta asing (bahasa Inggris: foreign exchange market, forex) atau

disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata

uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang

melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama 24 jam secara berkesinambungan

Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang

berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, lalu berlanjut ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura,

dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke

pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke

pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam perkembangan

sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar

sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas.

Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan pada

akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per

harinya.

Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, valuta asing

juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on investment atau tingkat

pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada

umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko

yang sangat tinggi.

Kapitalisasi dan likuiditas pasar]

Pasar valuta asing adalah suatu pasar yang unik karena:

 volume perdagangannya
 likuiditas pasar yang teramat besar

 banyaknya serta variasi dari pedagang di pasar valuta asing

 geografis penyebarannya

 jangka waktu perdagangannya yang 24 jam sehari (kecuali akhir pekan)

 aneka ragam faktor yang memengaruhi nilai tukar mata uang

Menurut BIS, rata-rata perputaran pasar valuta asing dunia per hari diestimasikan bernilai

$3,21 trilliun, yang terbagi atas:

 $1005 milliar di transaksi spot

 $362 milliar di pasar kontrak serah(forward contract)

 $1714 milliar di pasar swap

 $129 milliar diestimasikan sebagai selisih pelaporan

Sebagai tambahan di luar perputaran "tradisional" ini, sebesar $2,1 trilliun

diperdagangkan di pasar derivatif.

Kontrak berjangka valuta asing yang diperkenalkan pada tahun 1972 pada Chicago

Mercantile Exchange tumbuh secara cepat dalam beberapa tahun belakangan ini tetapi

volumenya masih hanya sebesar 7% dari total volume perdagangan pasar valuta asing.[1]

Menurut data International Financial Services,London (IFSL), secara keseluruhan

perputaran harian pasar tradisional valuta asing rata-rata mencapai total nilai 2,7 billiun

US dollar pada April 2006. Estimasi tersebut berdasarkan data tengah tahun dari Komite

Bursa Valuta Asing (Foreign Exchange Committee) di London, New York, Tokyo and

Singapura [2]
Pada perdagangan valuta asing secara langsung (OTC, pialang dan pedagang melakukan

negosiasi secara langsung tanpa melalui bursa atau kliring. Pusat perdagangan terbesar

secara geografis berada di London, Inggris, di mana menurut data IFSL diperkirakan

telah meningkat kontribusinya dari 31,3% pada April 2004 menjadi 32,4%

pada April 2006

Karakteristik perdagangan valuta asing[

Tidak ada suatu keseragaman dalam pasar valuta asing. Dengan adanya transaksi di luar

bursa perdagangan (over the counter)[3] sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta

asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya di

mana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya

bahwa "tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda

tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi". Namun dalam

praktiknya perbedaan tersebut sering kali sangat tipis.

Pusat perdagangan utama adalah di London, New York, Tokyo dan Singapura namun

bank-bank diseluruh dunia menjadi pesertanya. Perdagangan valuta asing terjadi

sepanjang hari. Apabila pasar Asia berakhir maka pasar Eropa mulai dibuka dan pada

saat pasar Eropa berakhir maka pasar Amerika dimulai dan kembali lagi ke pasar Asia,

terkecuali di akhir pekan.

Sangat sedikit atau bahkan tidak ada "perdagangan orang dalam" atau informasi "orang

dalam" (Insider trading) [4] yang terjadi dalam pasar valuta asing. Fluktuasi kurs nilai

tukar mata uang biasanya disebabkan oleh gejolak aktual moneter sebagaimana juga

halnya dengan ekspektasi pasar terhadap gejolak moneter yang disebabkan oleh

perubahan dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), inflasi, suku bunga,
rancangan anggaran dan defisit perdagangan atau surplus perdagangan, penggabungan

dan akuisisi serta kondisi makro ekonomi lainnya. Berita utama selalu dipublikasikan

untuk umum, sehingga banyak orang dapat mengakses berita tersebut pada saat yang

bersamaan. Namun bank yang besar memiliki nilai lebih yang penting yaitu mereka

dapat melihat arus pergerakan "pesanan" mata uang dari nasabahnya.

Mata uang diperdagangkan satu sama lainnya dan setiap pasangan mata uang merupakan

suatu produk tersendiri seperti misalnya EUR/USD, USD/JPY, GBP/USD dan lain-lain.

Faktor pada salah satu mata uang misalnya USD akan memengaruhi nilai pasar pada

USD/JPY dan GBP/USD, ini adalah merupakan korelasi antara USD/JPY dan

GBP/USD.

Pada pasar spot, menurut penelitian yang dilakukan oleh Bank for Internasional

Settlement (BIS)[5], produk yang paling sering diperdagangkan adalah

 EUR/USD - 28 %

 USD/JPY - 18 %

 GBP/USD (also called sterling or cable) - 14 %

dan mata uang US dollar "terlibat" dalam 89% dari transaksi yang dilakukan,

kemudian diikuti oleh mata uang Euro (37%), Yen (20%) dan Pound Sterling (17%).

Walaupun perdagangan dalam mata uang Euro meningkat secara cepat sejak mata

uang tersebut diterbitkan pada January 1999 1999, US dollar masih mendominasi

pasar valuta asing. Sebagai contoh misalnya dalam perdagangan antara Euro dan

mata uang non Eropa (XXX), biasanya selalu melibatkan dua jenis perdagangan

yaitu EUR/USD dan USD/XXX, pengecualiannya hanya pada perdagangan


EUR/JPY yang merupakan pasangan mata uang yang secara tetap diperdagangkan di

pasar spot antar bank.

Proses transaksi[sunting | sunting sumber]

Di bursa valas (valuta asing) ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang

yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan profit atau

keuntungan dari posisi transaksi yang anda lakukan. Di Bursa valas dikenal istilah

Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $100.000 dan 1 pip nilainya adalah $10.

Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di

bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, 6000/8000 dan

10.000 rupiah.

Transaksi dua arah

Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil

keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan

menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan

membeli.
Bab 9 Depresi Apresiasi,Revaluasi,Devaluasi

Jika anda adalah orang yang cukup rajin memperhatikan berita keuangan, pasti anda menyadari

bahwa di samping berita tentang IHSG, ada juga berita tentang perkembangan Kurs Dollar Amerika

terhadap Rupiah. Kurs adalah nilai tukar mata sebuah mata uang (kalau di Indonesia ya Rupiah)

terhadap mata uang lain (biasanya Dollar Amerika Serikat). Nah, disinilah istilah apresiasi dan

depresiasi digunakan.

Istilah apresiasi mata uang digunakan untuk menggambarkan perubahan nilai sebuah mata uang

sehingga 1 nilai mata uang tersebut dapat membeli lebih banyak mata uang asing. Contoh

apabila pada tanggal 23 Oktober tahun 2020 nilai tukar Dollar AS terhadap Rupiah adalah
sebesar 14. 600 Rupiah  dan berubah menjadi 1 Dollar AS sama dengan 14.600 Rupiah pada

tanggal 24 Oktober 2020, itu artinya nilai mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah

sedang mengalami apresiasi sebanyak 200 rupiah.

Sebab hal itu artinya jika anda membawa uang 1 Dollar AS ke tempat penukaran mata uang

asing pada tanggal 23, anda hanya mendapatkan uang sebesar Rp. 14.600 sedangkan jika anda

bawa uang tersebut pada tanggal 24, anda sudah bisa mendapatkan uang 200 rupiah lebih
banyak.

Apabila dari tanggal 23 hingga tanggal 24 nilai mata uang Dollar mengalami apresiasi terhadap

mata uang Rupiah, maka sebaliknya mata uang Rupiah mengalami depresiasi atau melemah.

Sebab jika posisi anda sedang di luar negeri dan membawa uang Rupiah sebesar 146.000 untuk

ditukarkan, anda akan mendapatkan pas 10 Dollar jika anda menukarkannya pada tanggal 23.

Tetapi jika anda menukarkannya pada tanggal 24, uang yang akan anda terima akan kurang dari

10 Dollar.

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa istilah depresiasi mata uang memiliki arti

penurunan nilai tukar sebuah mata uang terhadap mata uang lain. Apresiasi dan depresiasi terjadi

secara simultan pada dua mata uang yang dibandingkan. Jadi jika nilai tukar Dollar terhadap

Rupiah terapresiasi hari ini, maka nilai tukar Rupiah terhadap Dollar hari ini mengalami

depresiasi.

Istilah apresiasi dan depresiasi mata uang dipakai untuk menggambarkan fluktuasi nilai tukar

mata uang di pasar uang yang memiliki tipe floating exchange rate atau pasar uang yang

pergerakan pasar tersebut dikendalikan oleh permintaan dan penawaran uang dipasar itu sendiri.
Sementara itu jika pasar uang sebuah Negara memiliki tipe fixed exchange rate atau pasar uang

yang pergerakannya dikendalikan oleh otoritas moneter sebuah Negara, maka  istilah yang

digunakan adalah Revaluasi (kebijakan menaikkan nilai tukar) dan Devaluasi (kebijakan

menurunkan nilai tukar).

Saat ini mayoritas Negara di dunia menggunakan sistem floating exchange rate. Indonesia

sendiri baru menggunakan sistem ini setelah Krisis Moneter pada tahun 1998.

Hal hal yang mempengaruhi volatilitas nilai tukar

Karena saat ini Indonesia menggunakan sistem floating exchange rate, maka nilai tukar Rupiah

terhadap Dollar Amerika Serikat atau sebaliknya terbilang sangat fluktuatif tergantung

mekanisme pasar. Fluktuasi inilah yang disebut volatilitas nilai tukar.

Hal hal yang mempengaruhi fluktuasi ini bermacam macam mulai dari suku bunga, kebijakan

moneter .dan kebijakan fiskal yang direncanakan dan dijalankan Pemerintah hingga kondisi

sosial politik yang

sedang terjadi di Negara tersebut.  Bahkan faktor internasional juga berpengaruh terhadap

volatilitas ini.

Maka jangan heran apabila nilai tukar rupiah terhadap Dollar jatuh hingga menyentuh 16.0400

Rupiah per 1 Dollar pada tanggal 4 April 2020 atau pada awal awal pandemi Corona masuk ke Indonesia.

Karena walau bagaimanapun Investor atau Trader lebih mempercayai Dollar daripada rupiah. Sehingga

ketika ada isu ekonomi Indonesia akan limbung, investo

r akan cepat cepat membeli Dollar sehingga permintaan Dollar meningkat dan membuat harga mata uang

Dollar relative terhadap mata uang Rupiah menjadi semakin tinggi.


Sama halnya ketika ada cerita ekonomi Amerika Serikat membaik pada tahun 2013- 2014 pasca krisis

financial. Setelah berita tersebut muncul di media masa Investor lantas berbondong bonding menjual

Rupiah dan membeli Dollar. Sehingga sejak saat itu nilai tukar rupiah perlahan lahan naik dari yang

awalnya 1 Dollar sama dengan 10.000 Rupiah menjadi 1 Dollar sama dengan 14.600 Rupiah seperti saat

Pengaruh nilai tukar terhadap Bisnis dan Ekonomi

 Untuk Ekspor

Jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar menguat atau terapresiasi, maka harga barang ekspor akan

terasa lebih mahal untuk pasar luar negeri. Akibatnya permintaan untuk barang barang ekspor dari

Indonesia akan menurun. Terlebih komoditas ekspor Indonesia maoritas masih berupa bahan

mentah yang bisa dicari gantinya jika harga belinya dirasa mahal.

Sebaliknya jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar melemah atau terdepresiasi, maka harga

komoditas ekspor Indonesia akan terasal lebih murah. Sehingga permintaan untuk komoditas ini

bisa jadi meningkat.

 Untuk Impor

Apabila nilai tukar Rupiah terhadap Dollar terapresiasi, maka harga barang barang Impor akan

terasa lebih murah untuk dibeli. Sehingga jumlah komoditas Impor yang masuk dari luar negeri ke

Indonesia akan meningkat.

Sedangkan jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar menurun, maka harga barang barang impor akan

terasa lebih mahal. Sehingga  jumlah komoditas Impor yang masuk dari luar negeri ke Indonesia

akan berkurang.

Meskipun saat ini pasar uang di Indonesia bergerak sesuai dengan mekanisme pasar, tetapi
pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia selaku otoritas moneter berhak untuk memberlakukan
terlalu jatuh (depresiasi) atau tidak terlalu naik (apresiasi) terlalu tajam sehingga mengganggu

keseimbangan ekonomi Indonesia.

Kesimpula

Apresiasi adalah naiknya mataunagn rupiah terhadap USD karena alamiah (X)

1$ = Rp 14.100 menjadi 1 $ = Rp.13.890


Bila kurs ini kebijakan pemerinth maka disebut Revaluasi
Devaluasi turuna mata uang rupiah karena alamiah naiknya M X t urun

Bila kurs ini kebijakan pemerintah maka disebut Devaluasi

1$ = Rp 14,100 menjadi 1$ = Rp 14.800


Kurva
S2

D1

Jika anda adalah orang yang cukup rajin memperhatikan berita keuangan, pasti anda menyadari

bahwa di samping berita tentang IHSG, ada juga berita tentang perkembangan Kurs Dollar Amerika

terhadap Rupiah. Kurs adalah nilai tukar mata sebuah mata uang (kalau di Indonesia ya Rupiah)

terhadap mata uang lain (biasanya Dollar Amerika Serikat). Nah, disinilah istilah apresiasi dan

depresiasi digunakan.

Istilah apresiasi mata uang digunakan untuk menggambarkan perubahan nilai sebuah mata uang

sehingga 1 nilai mata uang tersebut dapat membeli lebih banyak mata uang asing. Contoh apabila

pada tanggal 23 Oktober tahun 2020 nilai tukar Dollar AS terhadap Rupiah adalah sebesar 14. 600

Rupiah  dan berubah menjadi 1 Dollar AS sama dengan 14.600 Rupiah pada tanggal 24 Oktober
2020, itu artinya nilai mata uang Dollar Amerika Serikat terhadap Rupiah sedang mengalami

apresiasi sebanyak 200 rupiah.

Sebab hal itu artinya jika anda membawa uang 1 Dollar AS ke tempat penukaran mata uang asing

pada tanggal 23, anda hanya mendapatkan uang sebesar Rp. 14.600 sedangkan jika anda bawa

uang tersebut pada tanggal 24, anda sudah bisa mendapatkan uang 200 rupiah lebih banyak.

Apabila dari tanggal 23 hingga tanggal 24 nilai mata uang Dollar mengalami apresiasi terhadap

mata uang Rupiah, maka sebaliknya mata uang Rupiah mengalami depresiasi atau melemah.

Sebab jika posisi anda sedang di luar negeri dan membawa uang Rupiah sebesar 146.000 untuk

ditukarkan, anda akan mendapatkan pas 10 Dollar jika anda menukarkannya pada tanggal 23.

Tetapi jika anda menukarkannya pada tanggal 24, uang yang akan anda terima akan kurang dari 10

Dollar.

Dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa istilah depresiasi mata uang memiliki arti penurunan

nilai tukar sebuah mata uang terhadap mata uang lain. Apresiasi dan depresiasi terjadi secara

simultan pada dua mata uang yang dibandingkan. Jadi jika nilai tukar Dollar terhadap Rupiah

terapresiasi hari ini, maka nilai tukar Rupiah terhadap Dollar hari ini mengalami depresiasi.

Istilah apresiasi dan depresiasi mata uang dipakai untuk menggambarkan fluktuasi nilai tukar mata

uang di pasar uang yang memiliki tipe floating exchange rate atau pasar uang yang pergerakan

pasar tersebut dikendalikan oleh permintaan dan penawaran uang dipasar itu sendiri. Sementara itu

jika pasar uang sebuah Negara memiliki tipe fixed exchange rate atau pasar uang yang

pergerakannya dikendalikan oleh otoritas moneter sebuah Negara, maka  istilah yang digunakan

adalah Revaluasi (kebijakan menaikkan nilai tukar) dan Devaluasi (kebijakan menurunkan nilai

tukar).

Saat ini mayoritas Negara di dunia menggunakan sistem floating exchange rate. Indonesia sendiri

baru menggunakan sistem ini setelah Krisis Moneter pada tahun 1998.
Hal hal yang mempengaruhi volatilitas nilai tukar

Karena saat ini Indonesia menggunakan sistem floating exchange rate, maka nilai tukar Rupiah

terhadap Dollar Amerika Serikat atau sebaliknya terbilang sangat fluktuatif tergantung mekanisme

pasar. Fluktuasi inilah yang disebut volatilitas nilai tukar.

Hal hal yang mempengaruhi fluktuasi ini bermacam macam mulai dari suku bunga, kebijakan

moneter dan kebijakan fiskal yang direncanakan dan dijalankan Pemerintah hingga kondisi sosial

politik yang sedang terjadi di Negara tersebut.  Bahkan faktor internasional juga berpengaruh

terhadap volatilitas ini.

Maka jangan heran apabila nilai tukar rupiah terhadap Dollar jatuh hingga menyentuh 16.0400

Rupiah per 1 Dollar pada tanggal 4 April 2020 atau pada awal awal pandemi Corona masuk ke

Indonesia. Karena walau bagaimanapun Investor atau Trader lebih mempercayai Dollar daripada

rupiah. Sehingga ketika ada isu ekonomi Indonesia akan limbung, investor akan cepat cepat

membeli Dollar sehingga permintaan Dollar meningkat dan membuat harga mata uang Dollar

relative terhadap mata uang Rupiah menjadi semakin tinggi.

Sama halnya ketika ada cerita ekonomi Amerika Serikat membaik pada tahun 2013- 2014 pasca
krisis financial. Setelah berita tersebut muncul di media masa Investor lantas berbondong bonding
menjual Rupiah dan membeli Dollar. Sehingga sejak saat itu nilai tukar rupiah perlahan lahan naik
dari yang awalnya 1 Dollar sama dengan 10.000 Rupiah menjadi 1 Dollar sama dengan 14.600
Rupiah seperti saat ini.
Pengaruh nilai tukar terhadap Bisnis dan Ekonomi

 Untuk Ekspor

Jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar menguat atau terapresiasi, maka harga barang ekspor akan
terasa lebih mahal untuk pasar luar negeri. Akibatnya permintaan untuk barang barang ekspor dari
Indonesia akan menurun. Terlebih komoditas ekspor Indonesia maoritas masih berupa bahan
mentah yang bisa dicari gantinya jika harga belinya dirasa mahal.

Sebaliknya jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar melemah atau terdepresiasi, maka harga
komoditas ekspor Indonesia akan terasa lebih murah. Sehingga permintaan untuk komoditas ini bisa
jadi meningkat.

 Untuk Impor

Apabila nilai tukar Rupiah terhadap Dollar terapresiasi, maka harga barang barang Impor akan
terasa lebih murah untuk dibeli. Sehingga jumlah komoditas Impor yang masuk dari luar negeri ke
Indonesia akan meningkat.

Sedangkan jika nilai tukar Rupiah terhadap Dollar menurun, maka harga barang barang impor akan
terasa lebih mahal. Sehingga  jumlah komoditas Impor yang masuk dari luar negeri ke Indonesia
akan berkurang.

Meskipun saat ini pasar uang di Indonesia bergerak sesuai dengan mekanisme pasar, tetapi
pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia selaku otoritas moneter berhak untuk memberlakukan
kebijakan pengendalian pasar uang dalam tingkat tertentu. Tujuannya adalah agar Rupiah tidak
terlalu jatuh (depresiasi) atau tidak terlalu naik (apresiasi) terlalu tajam sehingga mengganggu
keseimbangan ekonomi Indonesia.
Bab 10

CURRENCY SPOT MARKET & CURRENCY DERIVATIVE


MARKET

Bab ini dibahas mengenai bursa valas atau forex market, yaitu bursa atau pasar yang berkenaan

dengan penawaran dan permintaan valas atau forex atau foreign currency.

Bursa atau pasar valas terdiri dari:

A. Currency Spot Market

B. Currency Derivative Market :

1. Currency Forward Market,

2. Currency Future Market,


3. Currency Option Market,

C.   Euro Currency Market

Currency Derivative Market biasanya digunakan untuk dua tujuan yaitu :

 Untuk tujuan spekulasi ( mencari keuntungan )


 Untuk tujuan Hedging ( lindung nilai )

A. SPOT RATE DAN SPOT MARKET

Spot Market adalah pasar valas dimana dilakukan transaksi pembelian dan penjualan valas untuk

penyerahan dalam jangka waktu dua hari.

Kasus disebut  spot exchange rate atau SR atau So.

Misalnya:Tanggal 09 Agustus 2004 seorang pengusaha di jakarta memerlukan


valas sebanyak USD 10.000 untuk berangkat sekolah keluar negeri. Maka dia
menghubungi bank devisa atau money changer dan menanyakan selling spot rate
atau kurs jual spot USD pada tanggal tersebut, misalnya Rp 9.200  / USD. Bila bila
sepakat tentang spot rate, pengusaha menyerahkan uang sebanyak  10.000 X Rp
9.200 = Rp 92.000.000,00 dan bank devisa / money changer menyerahkan valas
sebanyak USD 10,000 selambatnya  tanggal 11 Agustus 2004 atau maksimal 2 X
24 jam atau SR ( T + 2 ) atau SR ≤ 2 X 24 jam.

Contoh, daftar spot rate atau kurs valas yang berlaku di Jakarta pada tanggal 09 Agustus 2004
dapat dilihat dalam Tabel 6.1(menurut Bank Indonesia).

Umumnya di Jakarta kurs jual beli / jual notes (kurs bank note) atau uang kertas / foreign
currency > travel cheque ( TC ). Ini karena  transaksi Internasional di Indonesia lebih banyak
dilakukan dengan uang kertas dari pada TC. Sebaliknya di LN karena TC mudah dilakukan
masyarakat dan TC  lebih terjamin dari pemalsuan dan adanya jaminan penggantian bila terjadi
kehilangan.

Tabel 1

Daftar Kurs Valas Tanggal 09 Agustus 2004 Bank Indonesia

Kurs Beli Kurs Jual Kurs Tengah


Valas
( Notes ) ( Notes ) ( Notes )
USD 9.108,00 9.200,00 9.154,00
EUR 11.178,00 11.297,00 11.237,00
GBP 16,786,00 16.962,00 16.874,00
JPY 82,59 83,45 83,02
SGD 5.307,00 5.363,00 5.335,00

Sumber : bi.go.id

Keterangan :

Kurs Beli            =  Buying Rate atau Bid Rate

Kurs Jual           =  Selling Rate atau Ask Rate

Kurs Tengah      =  Kurs Jual + Kurs Beli

Sistem pengkodean valas dari masing-masing negara berdasarkan ISO Codes dapat dilihat pada

lembar lampiran.

Cross Rate

Dari daftar spot rate kurs tengah tabel 6.1  dapat dihitung spot cross rate / kurs silang dari  kurs

tengah yang berlaku di Jakarta pada tanggal 09 Agustus 2004 :

Spot cross rate JPY/ USD untuk kurs tengah notes:

JPY / Rp x Rp / USD = JPY/ Rp 83,02 x Rp 9.154 / USD = JPY1 10,26 / USD

Ini umumnya digunakan para arbitrager (pedagang valas) untuk  melakukan international
triangular arbitrage ( tindakan  mencari keuntungan atas perbedaan spot rate yang sedang
berlaku dengan cross rate di tiga tempat bursa valas yang berbeda.

B.  DERIVATIVE MARKET

Tabel 2     Beberapa Perbedaan Derivative Market

Karateristik Forward Market Future Market Option Market


1. Nilai Bebas Standardiized / Lot Standardiized /Lot
Kontrak
( 1/ 2 Future )
( Amount )
2. tgl. Bebas Rabu ke III setiap  American
Kontrak bulan maret / juni / option
September / dsmbr
( dapat direalisasi
setiap saat selama
masa kontrak masih
berlaku )

 European
option

( hanya direalisir
pada saat jatuh
tempo / due date )
3. Market Dengan telepon Floor Floor
Place
1.    4. Tidak ada, tetapi Memerlukan deposit Bayar fee / premium
Security mempunyai
acount
Deposit
5. Jenis  Buy / long  Buy / long  Buy / call
Trarsaksi potsition position option

 Sell /  Sell / short  Sell / put


short position option
position

6. Realisasi Wajib / Wajib / obligation Facultatif / boleh


obligation tidak direalisir
7. Spread buy sell Negociated Fee Fee call / put option
Transaction
Cost

1. Forward Rate dan Market

Forward Market adalah

bursa valas dimana transaksi penjualan dan pembelian valas dengan kurs forward.

Kurs forward:  kurs yang ditetapkan saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu  yad ( future period
) antara lebih 2 x 24 jam sampai dengan 12 bln.

Forward rate / Forward Market timbul:

karena adanya ketidak pastian dan fluktuasi kurs valas.


a. Forward Market untuk Hedging

Contoh Forward contract:

PT Indonesia perlu dana untuk bayar BB dari USA senilai USD 1.000.000, 00 jangka waktu 120
hari . Spot rate jual, 9/ 8/ 2004 = Rp 9300 / USD. Karena fluktuasi kurs,diperkirakan USD akan
apresiasi menjadi Rp 9300 / USD. Maka pimpinan PT melakukan forward contract dengan bank
atau forex dealer dengan kurs forward untuk 120 hari. Saat  jatuh tempo  8 /12/ 2004 ( setelah
120 hari ), pimpinan PT akan mendapat kepastian memperolah dana sebesar USD 1.000.000.00
dengan membayar sebesar USD 1.000.000,00 X Rp 9.300 / USD  = Rp. 9.300.000.000.

Pembayaran ini dilakukan dengan forward premium sebesar :

9.300-9.200
360 Pembayaran ini dilakukan dengan forward
premium sebesar :

9.30
0- 3
9.20 6
0 0

120

9.200
=                                     X                           X  100%
= 0,1086956 X 300% = 3,26%    untuk periode 120 hari
Rumus sbb :

Bila FR > SR            (+) Forward Premium

FR-SR 360

Bila FR > SR   (+) Forward Discount


SR      X    n          X  100%   <

Keterangan
FR        =   Forward  Rate
SR        =  Spot Rate
n          =  Hari untuk 360 / n, atau
n          =  Bulan untuk 12  / n
Berdasarkan rumus diatas dapat disimpulkan sebagai berikut  :
1)      Bila FR > SR atau valas apresiasi, hasilnya akan  positif, berarti bahwa
forward contract valas tersebut dilakukan dengan forward premium.
2)      Bila FR < SR atau valas depresiasi, hasilkan akan negatif, berarti bahwa
forward contract valas tersebut dilakukan dengan forward discount.
Perhitungan forward premium / discount ini diperlukan untuk mengantisipasi
resiko kerugian atau spekulasi memperoleh keuntungan dengan
membandingkannya dengan tingkat bunga atau resiko yang harus ditanggung jika
tidak melakukan forward contract.

 Forex Quotation
Sistem penulisan harga / sesuatu valas yang dinyatakan dalam valas
lainnya disebut sebagai forex Quotation.
Dibursa valas dikenal dua macam forex Quotation : direct Qoutation dan
indirect Quotation. (

Forward Quotation
 Outright Rate
Adalah actual price Quotations by commercial customers
 Swap Rate
Adalah Forward  differential for inter bank / dealers Quote as a discount
from or premium on spot rate.
Swap Rate dapat dikonversikan menjadi out right rate dengn cara :
1.                   Menambah premium ( point ) pada swap rate, atau
2.                   Mengurangi discount ( point ) pada swap rate
Ketetapan apakah forward rate mendapat dsicount  atau premium berdasarkan aturan sbb :
1.                   Bila  forward bid rate point <  ask  rate point, maka forward rate mendapat
premium,  nilai pointnya  harus di(+)kan pada SR untuk menghitung out right Quote
2.                   Bila bid rate point > rate point, maka forward rate mendapat discount,  nilai
pointnua  harus di(-)kanpada SR untuk  menghitung out right Quote
Contoh Perhitungan:
Spot rate FR 30 hari FR 90 hari FR 180 hari
GBP : $ 2.0015- 9-17 26-22 42-35
30
CHF : $ 0.6963- 4-6 9-14 25-38
68

Berdasarkan data dan  aturan diatas maka dapat dihitung out right Quote, sbb :

GBP CHF
Maturit BID           ASK  BID                  ASK       
y SPREAD  % SPREAD  %
SPOT 2.0015 $ 2.0030 0.075 $ 06963 $ 06968 0.720
FR 30
hari 1.9996 $ 2.0013 0.085 $ 0.6967 $ 0.6974 0.100
FR 90
hari 1.9989 $2.0008 0.095 $ 0.6972 $ 0.6982 0.143
FR 180
hari 1.9973 $ 1.9995 0.110 $ 0.6988 $ 0.7006 0.257

Formula Menghitung Forward Point untuk Menentukan Forward Pricing


Formula 1
(B-A) x (SR xT)
Forward Point =    (A-B) / (100x DB)
A.                 = Base Currency interest rate = USD
B.                 = Counter Curency Interest rate = SGD
SR       = Spot Rate
T         = Time in days = 90 hari
DB      = Day Basis For the year = 360 hari
Contoh
Bunga deposito 3 bulan : USD = 5,5% dan SGD = 3,5%
Kurs tengah SR = SGD 1.5350 / USD
Forward Points =

( 5.5 X 90 ) + ( 100 X 360 )


( 3.5 – 5.5 ) X ( 1.5350 X 90 )

=   – 0.007571 = -76 point


Karena bunga deposito USD > SGD maka permintaan spot USD ↑.
Tapi saat jatuh tempo ( stl 3 bln)  forward rate USD akan  depresiasi menjadi :
=  1.5350 – 0.0076 = SGD 1.5274 / USD
Formula 2
SR x (B -A) x T
Forward Point =        (100x DB)
Contoh:
Bunga deposito 3 bulan : USD = 5.5% dan SGD = 3.5%.
Kurs tengah SR = SGD 1.5350 / USD
1.5350 x(3.5% -5.5%) x 90
Forward Point =                 36000
=  -0.007675 = -7.7 point.
Karena bunga deposito USD > SGD maka permintaan spot USD↑.Tapi  saat jatuh tempo ( 3 bln
kmd) forward rate USD akan  depresiasi menjadi :
= 1.5350 – 0.0077 = SGD 1.5273 / USD
Kebijaksanaan forward contract ini merupakan salah satu cara hedging, yaitu tindakan
menghindari resiko kerugian  akibat fluktuasi kurs valas atau forex rate.
b. Forward Market untuk Spekulasi
Contoh:
Data & informasi dari suatu bank devisa di Jakarta sbb:
Spot Rate( SR )= Rp 9000 /USD dan Forward rate (FR) 90 hari= Rp 9.100/ USD. Speculator
mencoba mencari informasi lain tentang kemungkinan realisasi future spot rate ( FSR ) dengan 
Expected Probability sbb :

No FSR PROBABILIT E(VALUE


Y FSR)
1 9050 10% 905
2 9100 20% 1820
3 9150 60% 5490
4 9200 10% 920
9135

Dari data diatas, terlihat FSR > FR. Maka bila spekulator ingin untung dia  akan melakukan
Forward Contract  beli atau Take a Long Position. Yaitu untung sebesar Rp 35 / USD dari
kontrak beli dengan FR Rp 9.100 /USD  dan kemudian menjual ke pasar dengan harga FSR Rp
9.135 / USD.

Anda mungkin juga menyukai