Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA

PERANAN PENTING AKUNTANSI BIAYA UNTUK


PEROLEHAN LABA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Tugas ini disusun untuk memenuhi Evaluasi Akhir Semester Ganjil 3

Dosen Pengampu : Cepi Saepuloh

Disusun Oleh : Kelompok 4

Anwar Muhammad Mauadi (10120218)

Rafi Fadillah Ashari (10120356)

Revira Irwina (10120366)

Reyhan Febrianti S (10120369)

Rifa Aulia Ihsan (10120369)

Kelas E2

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI

BANDUNG BUSSINES SCHOOL

2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga disini
saya dapat menyelesaiakan makalah mengenai “Peranan Penting Akuntansi Biaya
Untuk Perolehan Laba Perusahaan Manufaktur ” . Dimana kami beharap makalah
ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Bapak Cepi Saepuloh. pada Mata Kuliah Akuntansi Biaya.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang akuntansi
biaya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Makalah ini telah selasai dikerjakan dengan semaksimal mungkin dengan


bantuan pertolongan dari berbagai sumber sehingga bisa memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
sumber yang sudah sangat membantu dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Sehubungan dengan itu, saran-saran yang bersifat konstruktif dari
berbagai pihak, tetap penulis nantikan. Semoga makalah ini dapat memberi
kontribusi yang bermakna bagi peningkatan efektivitas proses dan optimalisasi
hasil pembelajaran dalam lingkup Sekolah TInggi Ilmu Ekonomi STEMBI.

Bandung, 12 Januari 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1

1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................2

BAB II........................................................................................................................3

PEMBAHASAN........................................................................................................3

2.1. Pengertian dan Peranan Akuntansi Biaya.......................................................3

2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya......................................................................3

2.1.2 Peranan Akuntansi Biaya..........................................................................4

2.2. Pengertian Perusahaan Manufaktur................................................................6

2..2.1 . Pengertian Manufacturing......................................................................6

2.2.2 Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur..............................................................7

2.3 Akuntansi Biaya Perusahaan Manufaktur........................................................7

2.3.1 Siklus Akuntansi Biaya.............................................................................8

2.3.4 Penerapan Akuntansi Biaya di Perusahaan...............................................9

2.4 Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur..................................................10

2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur.........................10

2.4.2 Manfaat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur.............................12


2.4.3 Jenis-jenis laporan keuangan pada perusahaan manufaktur...................13

2.4.4 Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur..........................15

2.4.5 Laporan Neraca.......................................................................................16

2.4.6 Laporan Perubahan Modal......................................................................16

2.4 Karakteristik Perusahaan Manufaktur...........................................................16

2.5 Karakter Perusahaan Manufaktur...................................................................24

2.6 Proses bisnis perusahaan manufaktur........................................................24

2.7 Tipe Produksi Manufaktur.........................................................................26

BAB III.....................................................................................................................28

PENUTUP................................................................................................................28

3.1 Kesimpulan................................................................................................28

3.2 Saran..............................................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................29
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi biaya sangat dibutuhkan pada sebuah perusahaan, karena data
historis yang disajikan dalam catatannya akan sangat penting untuk digunakan
manajemen dalam pengambilan keputusan atau kebijakan di masa yang akan
dating.

Akuntansi Biaya adalah suatu proses pencatatan keuangan yang didalamnya


terdapat penggolongan dan peringkasan biaya-biaya produksi, penjualan produk
atau jasa dengan menggunakan suatu metode tertentu lengkap dengan
penjelasannya. Akuntansi biaya juga merupakan bidang akuntansi yang ditujukan
untuk proses pelacakan, pencatatan, dan analisis biaya yang terkait dengan kegiatan
organisasi untuk menghasilkan barang atau jasa

Perusahaan manufaktur memiliki kegiatan komersial pembuatan produk dengan


mengolah bahan mentah menjadi produk yang siap dijual Jadi akuntansi biaya
dalam manufaktur bertujuan untuk menentukan harga pokok produksi dari setiap
barang yang diproduksi. Selain itu, akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur
juga bertujuan untuk menyampaikan informasi berupa harga produksi untuk setiap
unit yang disimpan di gudang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengidentifikasi peranan penting akuntansi biaya untuk perolehan laba
perusahaan manufaktur

1
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan penting akuntansi biaya
terhadap perusahaan manufaktur
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Peranan Akuntansi Biaya

2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan atau kegiatan berupa pencatatan,
penggolongan, pembuatan, dan pelaporan semua transaksi atau biaya yang
terjadi mulai dari proses produksi hingga pendistribusian atau penjualan
produk atau jasa.

Tujuan dari akuntansi biaya itu sendiri adalah sebagai sumber informasi
tentang segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana informasi
lebih lanjut mengenai akuntansi ini akan digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan. Selain itu, akuntansi juga
merupakan alat pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.

Berikut ini adalah pengertian akuntansi biaya menurut para ahli:

 Bastian dan Nurlela (2006)

Pengertian akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang berfokus pada


pembelajaran tentang cara atau metode untuk mencatat, mengukur, dan
melaporkan informasi tentang biaya yang digunakan selama proses produksi.

 Kholmi dan Yuninsih (2009)

Pengertian akuntansi biaya adalah proses pelacakan, pencatatan,


pengalokasian, dan pelaporan yang disertai dengan analisis berbagai macam
biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksi suatu perusahaan dalam
memproduksi barang atau jasa.

 Datar, Foster, dan Horngren (2005)

Akuntansi biaya adalah bidang ilmu yang mempelajari penyediaan informasi


yang dibutuhkan untuk akuntansi keuangan dan manajemen suatu perusahaan.
Kehadiran akuntansi biaya dapat mengukur dan melaporkan informasi baik yang
berkaitan dengan keuangan maupun non keuangan, terkait dengan biaya yang
diperoleh dan penggunaan sumber daya dalam suatu organisasi.

 Rayburn (1999)

Akuntansi biaya adalah sesuatu yang memiliki tujuan untuk


mengidentifikasi, mengukur, melaporkan, dan menganalisis semua elemen
biaya, baik biaya langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan proses
produksi dan pemasaran barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu
perusahaan.

2.1.2 Peranan Akuntansi Biaya


Akuntansi biaya adalah alat yang dibutuhkan manajemen untuk perencanaan
dan pengendalian kegiatan, meningkatkan kualitas, meningkatkan efisiensi dan
membuat keputusan rutin dan tidak rutin strategi. Siregar, dkk (2014:10)
menyatakan bahwa, Akuntansi dapat membantu manajemen dalam menjalankan
fungsinya Pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi terkait dengan biaya
dapat membantu manajemen dalam penganggaran, pengendalian, penetapan
harga, penentuan laba, pemilihan alternatif untuk pengambilan keputusan, dan
pengendalian biaya dalam lingkungan berteknologi maju.

Sehubungan dengan hal di atas, maka akuntansi biaya dapat membantu


manajemen dalam menyelesaikan tugas seperti yang dinyatakan oleh : Bustami
dan Nurlela (2010:4-5), yaitu:
1. Penganggaran dan pelaksanaan anggaran operasional perusahaan.
2. Penetapan metode dan prosedur penghitungan biaya, pengendalian biaya,
penetapan biaya yang akurat dan peningkatan kualitas berkelanjutan.
3. Penentuan nilai persediaan yang digunakan untuk penetapan biaya dan
harga, evaluasi produk, evaluasi kinerja departemen atau divisi,
pemeriksaan persediaan fisik.
4. Menghitung biaya dan keuntungan perusahaan selama satu periode
akuntansi, tahun, atau periode yang lebih pendek.
5. Memilih sistem dan prosedur dari alternatif terbaik, untuk meningkatkan
pendapatan atau mengurangi biaya.

Terkait dengan definisi akuntansi biaya seperti yang dijelaskan di atas yang
sebelumnya tentang pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi mengenai
biaya. Menurut Carter (2009:11) akuntansi biaya memiliki peran dalam
membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:

1. Membuat dan melaksanakan rencana dan anggaran untuk beroperasi


dalam kondisi persaingan dan ekonomi yang dapat diprediksi sebelumnya.
Aspek penting dari rencana tersebut adalah potensinya untuk memotivasi
orang-orang yang melakukan dengan cara yang konsisten dengantujuan
perusahaan.
2. Menetapkan metode penetapan biaya yang memungkinkan mengendalikan
aktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kualitas.
3. Mengontrol kuantitas fisik persediaan, dan menentukan biaya produk dan
layanan apa pun yang diproduksi untuk tujuan penetapan harga dan untuk
mengevaluasi kinerja produk, departemen, atau divisi.
4. Mentukan biaya dan keuntungan perusahaan untuk periode akuntansi satu
tahun atau untuk periode lain yang lebih pendek. Ini termasuk menentukan
nilai persediaan dan harga pokok penjualan sesuai dengan aturan pelaporan
eksternal.
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka
panjang panjang, yang dapat mengubah pendapatan dan biaya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa peran


akuntansi biaya adalah mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisis
informasi tentang biaya dan membantu manajemen dalam perencanaan dan
melaksanakan anggaran, mengendalikan biaya, dan memilih alternatif untuk
pengambilan keputusan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.

2.2. Pengertian Perusahaan Manufaktur


Perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang mengoperasikan
mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu medium proses untuk mengubah
bahan- bahan mentah menjadi barang jadi yang memiliki nilai jual.

Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan manufaktur


dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur (SOP) perusahaan
yang dimiliki oleh masing- masing satuan kerja. Di Indonesia sendiri kita pasti
sering sekali mendengar kata “pabrik” atau dalam bahasa inggris disebut
“factory”.

2..2.1 . Pengertian Manufacturing


Secara teknis, manufacturing adalah pengolahan bahan mentah dengan
melalui proses kimia dan fisika yang bertujuan untuk mengubah bentuk, sifat, dan
tampilan produk. Kegiatan manufaktur mencakup proses perakitan beberapa
komponen hingga menjadi produk utuh.

Pengertian manufacturing secara ekonomis adalah proses transformasi


bahan mentah menjadi bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih
proses perakitan. Sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah terbentuknya produk
yang memiliki nilai jual. Secara umum, manufaktur memiliki beberapa tahap
operasi dan setiap tahapan operasi membuat bahan mentah lebih dekat ke bentuk
akhir.
2.2.2 Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari perusahaan manufaktur:

o Pendapatannya Berasal dari Penjualan

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi,


menghasilkan serta menjual produk berupa barang. Barang yang dimaksud bisa
berupa barang setengah jadi dan barang jadi seperti peralatan rumah tangga,
berbagai jenis makanan dan minuman.

Karena melakukan penjualan berupa barang, maka pendapatan utama


perusahaan memperolehnya dari penjualan produk barang yang
menghasilkannya. Biasanya satu manufaktur memproduksi lebih dari 1 jenis
barang jadi atau barang setengah jadi Semakin banyak barang yang
memproduksi, semakin banyak pula pendapatan yang masuk.

o Memiliki Persediaan Fisik

Produk yang menjual oleh perusahaan manufaktur adalah barang


berwujud yang dapat dilihat dan diraba, sehingga perusahaan ini memiliki
persediaan produk secara fisik.

Persediaan produknya bisa berupa persediaan barang jadi yang siap


menjual atau persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses yang
nantinya akan memproses kembali menjadi barang jadi. Stok barang pun juga
harus selalu update agar proses produksi tidak terganggu.

2.3 Akuntansi Biaya Perusahaan Manufaktur


Dalam sebuah perusahaan, baik itu perusahaan yang bergerak di bidang
jasa, perdagangan, maupun manufaktur, akuntansi biaya memiliki peranan yang
sangat penting. Dalam perusahaan manufaktur, akuntansi biaya didefinisikan
sebagai akuntansi yang menentukan harga pokok suatu produk yang dihasilkan
perusahaan untuk memenuhi pesanan atau mengisi persediaan yang akan dijual.
Tujuan akuntansi biaya adalah untuk menentukan biaya produksi secara tepat dan
untuk pengendalian. Penentuan biaya produksi pada dasarnya bertujuan untuk
menentukan berapa harga pokok produk, harga jual barang jadi, dan laba rugi
perusahaan. Sedangkan untuk tujuan pengendalian, seluruh biaya yang dikeluarkan
dalam proses produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan untuk
mencapai efisiensi.

2.3.1 Siklus Akuntansi Biaya


Dalam sebuah perusahaan manufaktur, siklus aktivitas dimulai dengan pengolahan
bahan baku di departemen produksi dan diakhiri dengan pengiriman produk di
gudang. Siklus akuntansi dimulai dengan pencatatan biaya bahan baku yang
termasuk dalam proses produksi, kemudian pencatatan biaya tenaga kerja tidak
langsung (BTKL), biaya overhead pabrik (BOP) yang digunakan untuk produksi,
dan diakhiri dengan informasi harga pokok produk jadi dimana departemen
produksi menyerahkannya. ke gudang. Berikut ini adalah siklus akuntansi biaya di
perusahaan manufaktur:
Akuntansi biaya pada perusahaan manufaktur merupakan dasar untuk
menentukan harga pokok produksi per unit produk yang dihasilkan. Siklus tersebut
harus sesuai dengan proses penjabaran produk yang dilakukan, sejak bahan mentah
masuk ke produksi hingga menjadi produk jadi.

2.3.4 Penerapan Akuntansi Biaya di Perusahaan


Ada beberapa perbedaan dalam akuntansi biaya dalam bisnis jasa,
pemasaran, dan manufaktur. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa contoh
penerapan akuntansi biaya di berbagai perusahaan per siklus :

1. perusahaan jasa

Perusahaan jasa adalah bisnis yang hanya menyediakan layanan untuk


pelanggan atau kliennya. Jadi aktivitas bisnisnya sangat sederhana, hanya
antara proses menyiapkan penyedia layanan untuk menggunakan layanan,
dan akhirnya pelanggan membayar layanan. Itulah sebabnya siklus
akuntansi sangat mudah dan hanya menghitung persiapan penyediaan jasa
dan ditutup dengan penyediaan biaya jasa yang diberikan.

Jadi laporan keuangan perusahaan jasa ini hanya menampilkan data


biaya jasa yang digunakan oleh pelanggan. Data ini disebut informasi untuk
menentukan langkah atau keputusan yang akan diambil oleh perusahaan.

2. perusahaan dagang

Perusahaan ini mempunyai kegiatan jual beli produk perusahaan


kepada konsumen, dimana perusahaan ini tidak memproduksi barang
dagangan sendiri, sehingga hanya menyalurkan barang dagangan.

Proses pendistribusian dibagi menjadi dua jenis, yaitu langsung


(melalui perantara) dan tidak langsung. Dalam suatu badan usaha, terdapat
4 item yang menjadi dasar perhitungan akuntansi biaya, yaitu: kas keluar,
kas masuk, barang masuk, dan barang keluar.
Kesimpulannya, siklus akuntansi perusahaan ini memperhitungkan
penerimaan dan pengeluaran barang dagangan, sehingga ada beberapa akun
lain yang juga harus diperhitungkan dan diperhatikan seperti HPP,
penjualan, pembelian, persediaan, biaya pemasaran, diskon pembelian. ,
diskon atau rabat.

3. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan ini memiliki aktivitas bisnis membuat produk dengan


mengolah bahan baku menjadi produk siap jual. Sehingga akuntansi
biaya pada manufaktur memiliki tujuan untuk menentukan harga pokok
produksi dari setiap barang yang diproduksi.

Selain itu, akuntansi biaya di perusahaan manufaktur juga bertujuan


untuk menyampaikan informasi berupa harga-harga produksi dari setiap
unit yang disimpan di gudang. Mempunyai siklus yang hampir sama
dengan perusahaan dagang, di mana perusahaan manufaktur memulai
siklus akuntansi biaya dari persiapan bahan baku, proses pembuatan
produk, hingga menghasilkan produk jadi.
Di mana, dalam perhitungan akuntansinya terdapat beberapa biaya
yang harus diperhatikan seperti harga pokok bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead produksi, dan harga pokok penjualan.

2.4 Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur

2.4.1 Pengertian Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur


Laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.
1 (2015:1) adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
suatu entitas.

Sedangkan menurut Harahap (2008:105). Pengertian Laporan Keuangan adalah


laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil operasi suatu perusahaan
pada suatu titik waktu atau periode waktu tertentu.
Dari kedua definisi di atas, dapat kita simpulkan bahwa laporan keuangan adalah
laporan yang menunjukkan posisi dan kondisi keuangan perusahaan dalam kurun
waktu tertentu.

Umumnya, laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
arus kas, dan perubahan ekuitas, termasuk perusahaan manufaktur.

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya adalah


pengelolaan bahan mentah atau raw material menjadi produk jadi, kemudian
produk jadi tersebut dijual. Jenis kegiatan ini sering disebut proses produksi.

Klasifikasi perusahaan manufaktur adalah sebagai berikut:

 persediaan bahan baku,


 dalam persediaan proses,
 Persediaan barang jadi.

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan usahanya


mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Dalam hal ini, perusahaan
manufaktur menghasilkan produknya sendiri dan kemudian menjualnya kepada
pemasok atau pembeli langsung. Karena berkaitan dengan kegiatan produksi, maka
dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur terdapat istilah harga pokok
produksi.

Harga pokok produksi adalah laporan keuangan utama perusahaan


manufaktur. Sebenarnya laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan laporan keuangan perusahaan lain, tetapi laporan harga pokok
produksilah yang membedakannya. Di perusahaan lain seperti perusahaan jasa atau
komersial, biaya produksi tidak dilaporkan, sedangkan di perusahaan manufaktur
dilaporkan.
2.4.2 Manfaat Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
fungsi penting laporan keuangan perusahaan manufaktur yang harus
dipahami adalah:

1. Sebagai pedoman pelaporan keuangan


Laporan ini akan merangkum pendapatan yang Anda peroleh dengan
biaya produksi yang di keluarkan. Dengan mengetahui bagaimana
pendapatan dan biaya terkait, perusahaan dapat menemukan cara untuk
membuat pendapatan yang mereka peroleh di tahun berikutnya lebih baik
daripada pendapatan tahun ini. Dengan wawasan tentang jenis biaya yang
dibutuhkan bisnis Anda, Anda juga dapat memodifikasi biaya mana yang
dapat dikurangi sehingga margin yang Anda peroleh lebih tinggi.
2. Indikator kinerja perusahaan

Laporan keuangan juga berfungsi sebagai indikator kinerja


perusahaan Apalagi jika perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik,
aktif menjual sebagian dari perusahaannya kepada masyarakat umum dalam
bentuk saham.

3. Sebagai data pembanding

Laporan keuangan yang dibuat dapat digunakan sebagai


perbandingan bagaimana kinerja perusahaan dalam produksinya.
Pendapatan yang Anda dapatkan jika ada kenaikan atau penurunan, dan jika
marginnya lebih tinggi atau lebih rendah. Selain itu, perusahaan juga dapat
menentukan strategi jangka pendek dan jangka panjang.

4. Memantau kesehatan keuangan perusahaan

Laporan keuangan suatu perusahaan memungkinkan mengetahui


kinerja kesehatan keuangannya. Kesehatan keuangan suatu perusahaan
sangat vital dalam menunjang eksistensi perusahaan itu sendiri. Perusahaan
yang memiliki keuangan yang sehat tidak hanya digunakan untuk
membiayai operasional.

Memiliki keuangan yang sehat akan memudahkan pelaku usaha


untuk mendapatkan pinjaman dan memiliki citra yang baik, terutama bagi
perusahaan publik. Jenis-jenis laporan keuangan perusahaan manufaktur

2.4.3 Jenis-jenis laporan keuangan pada perusahaan manufaktur


1. Laporan biaya produksi

Kegiatan utama perusahaan manufaktur adalah produksi, sehingga ada biaya


produksi yang timbul sehingga diketahui harga pokok produksinya. Laporan
biaya produksi harus dilakukan untuk melihat jumlah nilai persediaan yang
digunakan untuk proses produksi, nilai total biaya untuk proses produksi, serta
nilai biaya overhead perusahaan yang dikeluarkan selama proses produksi
periode produksi

Dengan nilai dan biaya tersebut maka akan terlihat seberapa besar biaya
produksi dari produk jadi yang telah dibuat akan mempengaruhi nilai jual
produk yang dihasilkan.

Pengumpulan berbagai pengeluaran terdiri dari:

 Biaya bahan baku atau BBB


 Biaya tenaga kerja langsung atau BTKL
 Overhead pabrik atau BOP

Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga jenis biaya pada perusahaan manufaktur.

 Biaya bahan baku atau BBB

Biaya bahan baku adalah biaya (cost) dari bahan-bahan yang


terkandung dalam produk jadi. Sedangkan bahan baku merupakan bagian
dari produk jadi yang dapat ditelusuri keberadaannya. Bahan baku dalam
satu pabrik, bisa juga barang jadi dari pabrik lain

 Biaya tenaga kerja langsung


Sebelum membahas apa itu biaya tenaga kerja langsung, ada
baiknya terlebih dahulu memahami apa itu tenaga kerja langsung.

Tenaga kerja langsung adalah salah satu yang memiliki hubungan


langsung dan kinerja dengan proses manajemen asset. Baik pengelolaan
material melalui penggunaan keterampilan fisik maupun melalui
penggunaan bantuan mesin.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya tenaga kerja


langsung adalah segala macam kontra prestasi yang diberikan kepada tenaga
kerja langsung.

 Biaya overhead pabrik

Yang dimaksud dengan biaya overhead pabrik adalah semua biaya


yang dikeluarkan selama proses pengolahan, yang tidak dapat digolongkan
sebagai biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung. Setidaknya ada
3 jenis biaya yang termasuk dalam biaya overhead. Ketiga jenis biaya
tersebut adalah sebagai berikut:

o Biaya bahan penolong adalah jenis biaya yang jumlahnya sangat kecil
yang digunakan untuk pemrosesan dan tidak dapat dikaitkan dengan
keberadaannya dalam barang jadi.
o Ada biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti gaji untuk supervisor,
mekanik, mandor, dan departemen perbaikan.
o Biaya penyusutan bangunan pabrik, seperti penyusutan mesin
2.4.4 Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Komponen-komponen laporan laba rugi suatu perusahaan
manufaktur kurang lebih sama dengan perusahaan lain, yaitu terdapat nilai
pendapatan dan beban yang selisihnya akan menunjukkan nilai laba rugi
perusahaan tersebut. dalam suatu periode.

Saat melakukan laporan perusahaan manufaktur ini, ada empat


elemen dasar yang perlu diperhatikan. Item tersebut merupakan indikator
penting dalam menentukan laporan laba rugi suatu perusahaan manufaktur.

 Revenues ( Pendapatan )

Pertama-tama, ada pendapatan, yaitu pendapatan perusahaan dari


penjualan produk manufaktur. Pendapatan bukanlah keuntungan murni
karena untuk mencari keuntungan masih perlu diperhitungkan dengan
biaya-biaya yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa
perusahaan.

 biaya (biaya)

Lalu ada biaya, yaitu semua biaya yang dibutuhkan bisnis untuk
mendapatkan pendapatan.

 Keuntungan (keuntungan)

Jadi keuntungan yang merupakan pendapatan dari penjualan melebihi


biaya yang dikeluarkan. Pendapatan > Pengeluaran.

 kerugian (kerugian)

Akhirnya, ada kerugian yang merupakan kebalikan dari keuntungan.


Dapat dikatakan bahwa biaya yang dibutuhkan lebih besar dari pendapatan.
Pengeluaran > Pendapatan.
2.4.5 Laporan Neraca
Laporan neraca pada perusahaan manufaktur juga sama dengan laporan nearca
perusahaan komersil lainnya di mana di dalamnya terdapat dua bagian penting yaitu
aktiva dan pasiva.

Aktiva ini merupakan sumber utama keuangan perusahaan karena semua aset
perusahaan tercatat pada laporan ini mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank,
piutang, persediaan dan sebagainya. Sedangkan pasiva adalah kewajiban (hutang)
perusahaan serta modal perusahaan.

2.4.6 Laporan Perubahan Modal


Begitu juga untuk laporan perubahan modal perusahaan manufaktur pun sama
dengan laporan perubahan modal pada perusahaah komersil lainnya. Laporan ini
berisi nilai modal awal, perubahan modal karena prive atau hal lainnya yang tidak
berkaitan dengan kegiatan perusahaan.

Dari uraian serta contoh yang sudah dipaparkan di atas, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa laporan keuangan pada perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan perusahaan komersil lainnya.

Perbedaan yang paling mencolok antara laporan keuangan perusahaan


manufaktur dan perusahaan komersil lain adalah salah satunya yaitu laporan harga
pokok produksi.

Setelah peran dan contoh laporan keuangan perusahaan manufaktur, tentunya


Anda sudah memiliki modal dasar untuk memahami dan menggunakan laporan
keuangan tersebut untuk kepentingan bisnis .

2.4 Karakteristik Perusahaan Manufaktur


Perusahaan manufaktur (manufacturing company) adalah perusahaan yang
kegiatannya mengolah bahan mentah menjadi produk jadi dan kemudian menjual
produk jadi tersebut. Kegiatan khusus dalam perusahaan manufaktur adalah
pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi. Kegiatan ini sering disebut proses
produksi. Kegiatan produksi, jika dijelaskan, akan terlihat seperti ini:

Bidang akuntansi yang menangani masalah produksi disebut akuntansi biaya.


Tujuannya adalah untuk menentukan harga pokok produksi produk jadi. Pada bab
ini akan dibahas sesuai dengan ruang lingkup yang telah disebutkan yaitu
penentuan harga pokok produksi. Fokus pembahasan masih pada pengenalan
proses akuntansi dan laporan khusus untuk perusahaan manufaktur.

 Masalah Khusus Perusahaan Manufaktur

Dibandingkan dengan perusahaan dagang, masalah khusus dalam akuntansi


untuk perusahaan manufaktur adalah persediaan, biaya produksi, biaya produksi,
dan harga pokok produksi.

 Inventaris

Menurut perusahaan dagang, perusahaan manufaktur umumnya terdiri dari tiga


jenis, yaitu:

1. Persediaan bahan baku (raw material inventory)

2. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)

3. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)

Persediaan bahan baku melaporkan biaya bahan baku yang tersedia pada
tanggal neraca. Bahan baku adalah barang yang digunakan dalam proses produksi.
Persediaan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku dan biaya produksi
lainnya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang yang belum selesai.
Menyelesaikannya masih membutuhkan biaya tambahan. Persediaan Barang Jadi
terdiri dari total biaya produksi produk yang telah selesai tetapi belum dijual. Oleh
karena itu, perusahaan manufaktur harus menyediakan tiga perkiraan untuk
persediaan.
 Biaya Produksi (Manufacturing Cost)

Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan manufaktur selama suatu


periode disebut biaya produksi, atau yang lebih umum dikenal dengan biaya
pabrik. Biaya ini digunakan untuk menyelesaikan barang yang masih selesai
sebagian pada awal periode, barang yang termasuk dalam proses produksi pada
periode tersebut, dan barang yang hanya dapat diselesaikan sebagian pada akhir
periode. Pada dasarnya biaya pabrik dapat dikelompokkan menjadi:

a. Biaya bahan baku (cost of raw material) adalah biaya bahan yang dapat
dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan produk jadi. Contoh
bahan baku adalah kayu untuk perusahaan mebel atau tembakau untuk
perusahaan rokok.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah biaya tenaga kerja yang
langsung menangani proses produksi atau yang dapat langsung
diidentifikasikan dengan produk jadi. Contoh tenaga kerja langsung adalah
tukang kayu di perusahaan mebel atau tukang giling di perusahaan rokok
(Rokok Kretek Tangan = SKT).
c. Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Biaya ini tidak dapat secara langsung diidentifikasikan dengan
barang yang diproduksi.

Contoh biaya overhead pabrik adalah:

1) bahan pembantu (kadang-kadang disebut bahan tidak langsung, seperti


peralatan pabrik (mur, baut, dan poles di perusahaan furnitur);
2) tenaga kerja tidak langsung, yaitu pekerja yang pekerjaannya tidak dapat
disamakan langsung dengan barang yang dihasilkan, misalnya gaji
mandor;
3) perawatan dan perbaikan (maintenance and repair);
4) listrik, air, telepon dan lain-lain.

Ketiga jenis biaya produksi ini dapat dihubungkan dan dihubungkan


dengan melihat grafik yang diilustrasikan di bawah ini.

 Biaya produksi dan biaya periode

Biaya produksi adalah biaya yang dibebankan pada proses produksi selama
suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses awal
ditambah biaya produksi (biaya produksi), kemudian dikurangi dengan persediaan
barang dalam proses akhir. Biaya produksi adalah semua biaya yang
berhubungan dengan proses produksi. Tiga komponen biaya yang terdapat dalam
biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead.

Biaya overhead adalah semua biaya produksi (semua biaya yang terkait
dengan proses produksi) yang bersifat tidak langsung, termasuk biaya yang
dibebankan ke persediaan barang dalam proses pada akhir periode. Biaya
overhead ini seringkali tidak diatribusikan/dilekatkan pada setiap unit produk
tertentu yang sedang dikerjakan. Karena biaya ini biasanya ditanggung bersama
selama proses produksi. Dalam situasi tertentu, mungkin juga disebut biaya
umum. Bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung sering disebut sebagai
biaya utama, yang berarti biaya yang merupakan komponen utama dari produk
yang diproduksi dan dapat dengan mudah dikaitkan dengan setiap unit produk
yang diproduksi atau diproduksi. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead sering disebut sebagai biaya konversi, yaitu biaya yang dikeluarkan atau
dikeluarkan agar bahan baku dapat diubah menjadi barang jadi.

Kelompok biaya lain selain biaya produksi adalah biaya periode, yaitu biaya
non-manufaktur yang dikeluarkan atau dikeluarkan selama periode berjalan
dalam rangka operasi perusahaan. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu biaya penjualan atau pemasaran dan biaya administrasi. Pengelompokan
biaya yang berbeda ini dilakukan agar kinerja atau pencapaian masing-masing
pihak dapat diukur secara lebih adil. Dengan kata lain, penugasan yang tepat
akan meningkatkan tanggung jawab masing-masing pihak. Sehingga suatu beban
dapat diatribusikan pada posisi yang berbeda meskipun dari jenis yang sama.
Beban penyusutan komputer, misalnya, dapat berupa kumpulan overhead, jika
komputer berada di departemen produksi atau digunakan untuk aktivitas. Ini juga
bisa menjadi beban pemasaran/penjualan jika departemen menggunakan
komputer. Atau mungkin biaya penyusutan komputer adalah kumpulan biaya
administrasi jika komputer digunakan oleh kantor atau manajemen. Oleh karena
itu, kita harus dapat mengklasifikasikan setiap pengeluaran dalam kelompok
biaya yang sesuai karena berdasarkan laporan kinerja dari suatu bagian/orang
akan diukur.

 Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured)

Harga pokok barang yang telah diselesaikan selama suatu periode disebut
harga pokok produksi atau disingkat harga pokok produksi. Harga pokok ini terdiri
dari biaya produksi ditambah persediaan barang dalam proses pada awal periode
dikurangi persediaan barang dalam proses pada akhir periode. Harga pokok
produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga pokok produksi.
Laporan ini merupakan bagian dari harga pokok penjualan.

 Akuntansi Perusahaan Manufaktur

Seperti yang sudah dijelaskan, siklus akuntansi meliputi tahap registrasi dan
ringkasan, yang terdiri dari:

Tahap pencatatan

1. Membuat atau menerima kwitansi transaksi


2. Entri Jurnal
3. Transfer (posting) ke buku besar
Tahap Pengikhtisaran

1. Buatlah neraca saldo


2. Penyusunan LKS dan jurnal penyelesaian
3. Penyusunan laporan keuangan
4. Persiapan buku harian penutup
5. Lakukan Penutupan Neraca Saldo
6. Buku harian nanti

Pembahasan tentang perusahaan manufaktur di sini lebih kepada


mendeskripsikan tahapan-tahapan tersebut secara umum. Penekanan
ditempatkan pada proses akuntansi untuk akun individu/rekening/estimasi dari
perusahaan manufaktur (ketiga istilah ini digunakan secara bergantian di
seluruh diskusi dalam buku ini untuk menunjukkan bahwa istilah tersebut
umum digunakan dalam praktik sehari-hari di DU /GAVE) . Namun,
penjelasan berikut tetap diharapkan telah mencakup semua pengetahuan
minimum yang diperlukan untuk dapat melakukan proses akuntansi di
perusahaan manufaktur.

 Bahan baku ( Raw Materials )

Pembelian bahan baku, serta perusahaan dagang, dicatat dalam buku


pembelian (untuk pembelian kredit) dan dalam buku arus kas keluar (untuk
pembelian tunai). Pembayaran utang terkait dicatat dalam buku pengeluaran kas.
Dalam buku besar, pembelian bahan baku dicatat dalam akun pembelian dan akun
terkait lainnya, seperti diskon pembelian dan retur dan diskon pembelian.
Keluaran bahan baku dari gudang untuk produksi tidak dicatat.

Oleh karena itu, seperti dalam perusahaan perdagangan, perkiraan


persediaan bahan baku hanya digunakan untuk mencatat jurnal penyesuaian pada
akhir periode. Ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk nilai persediaan pada awal
dan akhir periode. Sedangkan nilai persediaan ditentukan dengan melakukan
penghitungan fisik. Jurnal penyesuaian untuk persediaan (awal dan akhir) dibuat
ke akun Ringkasan Harga Pokok Produksi.

 Tenaga Kerja Langsung ( Direct Labor )

Pembayaran gaji kepada pekerja dicatat langsung di buku pengeluaran kas.


Dalam buku itu perlu untuk memberikan perkiraan terpisah untuk biaya tenaga
kerja langsung. Pada akhir periode, jurnal penyesuaian dibuat untuk upah yang
belum dibayar. Biaya tenaga kerja langsung dibebankan dengan membuat jurnal
penutup pada Ikhtisar Akun Biaya Produksi.

 Biaya pabrik umum (overhead)

Biaya tersebut bermacam-macam jenisnya, misalnya: bahan pembantu, tenaga


kerja tidak langsung, gaji, listrik, telepon, peralatan pabrik, pemeliharaan dan
perbaikan, asuransi, penyusutan gedung pabrik, penyusutan mesin pabrik,
penyusutan kendaraan bermotor, pabrik, peralatan pabrik depresiasi dan lain-lain.
Untuk setiap jenis pengeluaran, akun terpisah dapat dibuat di buku besar. Atau,
jika ingin lebih sederhana, buku besar hanya menyediakan satu akun, yaitu
overhead pabrik sebagai akun induk (sebenarnya). Rincian biaya overhead pabrik
pada setiap jenis biaya dicatat dalam buku besar pembantu. Pembelian overhead
pabrik, seperti pembelian bahan tambahan, dicatat dalam buku besar pembelian.
Pembayaran dicatat dalam buku pengeluaran kas. Alokasi biaya overhead pabrik
ke produksi dilakukan melalui jurnal penutup untuk akun-akun yang
bersangkutan. Akun kebalikannya adalah Ikhtisar Biaya Produksi.

 Persediaan dalam Proses (Work in Process Inventory)

Proses produksi merupakan kegiatan yang berkesinambungan. Sedangkan


akuntansi harus melaporkan informasi keuangan secara berkala. Akibatnya, pada
saat laporan keuangan jatuh tempo, mungkin ada beberapa pos yang belum
diproses. Namun, biaya yang dikeluarkan untuk barang tersebut tetap perlu
dilaporkan. Inilah yang terdaftar sebagai persediaan barang dalam proses. Untuk
memperoleh harga pokok produksi barang jadi, biaya produksi ditambahkan ke
nilai persediaan barang dalam proses pada awal periode dan dikurangi dengan nilai
persediaan barang dalam proses pada akhir periode.

Persediaan dalam proses, baik pada awal maupun pada akhir periode, diperoleh
dengan melakukan perhitungan fisik. Untuk saat ini, tidak memperhatikan
bagaimana menghitung nilai persediaan dalam proses. Yang perlu diketahui
adalah bahwa nilai ini terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
biaya produksi yang telah dikeluarkan sampai dengan saat laporan. Untuk
mencatat nilai persediaan dalam proses, dibuat akun yang menyandang nama:
"Persediaan dalam Proses". Pada akhir periode, jurnal penyesuaian dibuat untuk
menghapus persediaan barang dalam proses dan membebankannya ke proses
produksi. Sedangkan ayat jurnal penyesuaian lainnya yang menimbulkan
persediaan barang dalam proses yang ada pada akhir periode. Akun kontra yang
digunakan dalam jurnal penyesuaian adalah Ikhtisar Biaya Produksi.

Ilustrasi aliran biaya melalui proses produksi hingga pengakuan harga pokok
penjualan diberikan di bawah ini (halaman berikutnya). Alur ini digambarkan
dalam bentuk hubungan antara perkiraan buku besar yang terkait dengan proses
produksi di sebuah perusahaan manufaktur. Kita bisa melihat di sana, perkiraan
mana yang terkait dan harus dipertanggungjawabkan selama proses produksi, dan
kapan setiap perkiraan ini harus dibebankan atau dikreditkan. Tentu saja ilustrasi
tersebut mengilustrasikan catatan-catatan yang harus dibuat ketika sebuah
perusahaan menerapkan metode perpetual pada persediaannya.
2.5 Karakter Perusahaan Manufaktur
1. Proses produksi

Karakter utama dari sebuah perusahaan manufaktur adalah proses


produksinya. Jika tidak ada proses produksi, maka tidak akan ada produk ke
pasar dan tidak ada pengembalian. Jenis usaha yang tidak memiliki sifat
tersebut tidak dapat dimasukkan dalam kategori manufaktur.

2. Jenis inventaris

Ada beberapa jenis persediaan bagi perusahaan manufaktur yang penting


untuk diketahui. Pertama, bahan mentah, kemudian produk setengah jadi dan
bahan atau produk jadi. Jenis persediaan inilah yang membuatnya berbeda dari
perusahaan komersial.

Perusahaan dagang hanya bekerja untuk memasarkan suatu produk tanpa


adanya persediaan bahan mentah atau setengah jadi.

3. Biaya produksi

Karakter selanjutnya adalah biaya produksi. Artinya, dalam suatu usaha


manufaktur pasti ada biaya produksi karena ada proses produksi. Jika tidak
ada biaya produksi, tentunya pengolahan bahan baku tidak akan bisa berjalan.

Setiap proses pengolahan bahan mentah menjadi suatu produk selalu


membutuhkan biaya, misalnya untuk pembelian mesin dan bahan baku. Ini
disebut biaya produksi.

Ketiga ciri usaha manufaktur membedakan perusahaan dengan jenis


usaha lainnya, terutama perusahaan dagang atau usaha dagang.

2.6 Proses bisnis perusahaan manufaktur


1. Proses Akuisisi
Pengadaan atau pengadaan barang merupakan hal yang cukup penting
bagi sebuah bisnis manufaktur karena hal ini merupakan salah satu kunci
agar proses produksi dapat berjalan. Jika tidak ada proses pengadaan, tentu
proses produksi tidak bisa berjalan, perusahaan mandek.

2. Persediaan input dan output

Proses kedua ini adalah proses ketika perusahaan mengolah bahan


mentah menjadi produk jadi. Setelah bahan baku tersedia, tentunya proses
selanjutnya adalah mengolah bahan baku tersebut menjadi bahan setengah
jadi dan produk jadi yang siap dipasarkan.

3. Proses pemasaran

Proses selanjutnya adalah proses peran yang masih termasuk dalam


proses produksi. Pemasaran dilakukan oleh tim pemasaran perusahaan.
Tujuan dari proses ini adalah untuk mendapatkan keuntungan dari proses
pembuatan produk jadi.

4. Administrasi Umum

Administrasi umum termasuk dalam proses perusahaan manufaktur.


Ada unsur kebijakan, pendaftaran, sanksi, bahkan pengambilan keputusan
yang cukup penting bagi keberlangsungan perusahaan.

5. Akuntansi dan Keuangan

Proses terakhir berkaitan dengan akuntansi. Bisnis manufaktur pada


dasarnya dijalankan untuk menjaga kondisi keuangan perusahaan tetap sehat
dan stabil. Namun tentunya prosesnya tidak sama dengan perusahaan lain
karena ada proses pengolahan bahan baku, perhitungan harga pokok barang
dalam proses produksi, dan biaya overhead.
2.7 Tipe Produksi Manufaktur
Ada tiga jenis utama produksi manufaktur: make-to-stock
(MTS),make-to-order (MTO), dan make-to-assemble (MTA).
1. Make to Stock (MTS)
Strategi manufaktur tradisional yang mengandalkan data penjualan
masa lalu untuk memperkirakan permintaan konsumen dan merencanakan
aktivitas produksi sebelumnya. Kelemahan dari strategi ini adalah bahwa ia
menggunakan data masa lalu untuk memprediksi permintaan di masa
depan, yang meningkatkan kemungkinan bahwa perkiraan akan
terlewatkan, meninggalkan produsen dengan stok terlalu banyak atau terlalu
sedikit.
2. Make-to-Order (MTO)

Strategi ini memungkinkan pelanggan untuk memesan produk yang


disesuaikan dengan spesifikasi mereka. Proses manufaktur dimulai hanya
setelah pesanan diterima, sehingga waktu tunggu pelanggan lebih lama,
tetapi risiko kelebihan persediaan berkurang.

3. Manufaktur untuk Merakit (MTA)


Strategi MTA adalah mengandalkan prakiraan permintaan untuk
menyimpan bahan dasar produk, tetapi mulai merakitnya setelah pesanan
diterima. Ini adalah kombinasi dari pendekatan MTS dan MTO. Pelanggan
dapat menyesuaikan produk dan menerimanya lebih cepat karena produsen
telah menyiapkan bahan bakunya, tetapi jika pesanan tidak datang,
produsen dibiarkan dengan stok bahan baku yang tidak diinginkan.
Ketiga jenis perusahaan manufaktur tersebut memiliki risiko
tertentu. Memproduksi terlalu banyak barang menyebabkan kerugian
finansial karena uang terikat pada persediaan yang tidak diinginkan;
Memproduksi terlalu sedikit berarti tidak memenuhi permintaan, yang dapat
mendorong pelanggan ke persaingan dan menyebabkan penurunan
penjualan bagi produsen. Untuk mengurangi risiko, semua jenis bisnis
manufaktur harus fokus pada menjaga biaya produksi tetap rendah,
mempertahankan kontrol kualitas yang baik, dan berinvestasi dalam
manajemen penjualan yang sangat baik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan
baku menjadi barang jadi.Setiap data laporan keuangan perusahaan manufaktur
harus valid, akurat, dapat dipercaya da nada buktinya. Siklus akuntansi meliputi
tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran.Beberapa masalah yang sering terjadi
pada akuntansi perusahaan manufaktur antara lain adalah persediaan,biaya
manufaktur dan beban pokok produksi.

3.2 Saran
Selain memahami penjelasan dari makalah yang saya buat, pembaca
jugauntuk memahami akuntansi perusahaan manufaktur secara lebih dalam dan
lebihdetail lagi supaya dapat menguasai pengetahuan tentang akuntansi perusahaan
DAFTAR PUSTAKA

mekari. (n.d.). laporan keuangan perussahaan manufaktur. Retrieved from jurnal


entrepreneur: https://www.jurnal.id/id/blog/penjelasan-laporan-keuangan-
perusahaan-manufaktur-yang-harus-anda-pahami/

Religa, A. S. (2021, november 05). Mengenal perussahaan secra mendalam.


Retrieved from investree: https://blog.investree.id/bisnis/mengenal-
perusahaan-manufaktur-secara-lebih-mendalam/

Sri Warni. (2016, april 22). Retrieved januari 13, 2022, from zahiraaccounting:
https://zahiraccounting.com/id/blog/akuntansi-biaya-kenali-bagaimana-
siklusnya-pada-perusahaan-manufaktur/

Anda mungkin juga menyukai