Kelas E2
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga disini
saya dapat menyelesaiakan makalah mengenai “Peranan Penting Akuntansi Biaya
Untuk Perolehan Laba Perusahaan Manufaktur ” . Dimana kami beharap makalah
ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dari Bapak Cepi Saepuloh. pada Mata Kuliah Akuntansi Biaya.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang akuntansi
biaya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari bahwa makalah ini belum
sempurna. Sehubungan dengan itu, saran-saran yang bersifat konstruktif dari
berbagai pihak, tetap penulis nantikan. Semoga makalah ini dapat memberi
kontribusi yang bermakna bagi peningkatan efektivitas proses dan optimalisasi
hasil pembelajaran dalam lingkup Sekolah TInggi Ilmu Ekonomi STEMBI.
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................3
BAB III.....................................................................................................................28
PENUTUP................................................................................................................28
3.1 Kesimpulan................................................................................................28
3.2 Saran..............................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................29
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan penting akuntansi biaya
terhadap perusahaan manufaktur
BAB II
PEMBAHASAN
Tujuan dari akuntansi biaya itu sendiri adalah sebagai sumber informasi
tentang segala pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan. Dimana informasi
lebih lanjut mengenai akuntansi ini akan digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan. Selain itu, akuntansi juga
merupakan alat pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Rayburn (1999)
Terkait dengan definisi akuntansi biaya seperti yang dijelaskan di atas yang
sebelumnya tentang pengumpulan, penyajian, dan analisis informasi mengenai
biaya. Menurut Carter (2009:11) akuntansi biaya memiliki peran dalam
membantu manajemen untuk menyelesaikan tugas-tugas berikut:
1. perusahaan jasa
2. perusahaan dagang
3. Perusahaan Manufaktur
Umumnya, laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba rugi,
arus kas, dan perubahan ekuitas, termasuk perusahaan manufaktur.
Dengan nilai dan biaya tersebut maka akan terlihat seberapa besar biaya
produksi dari produk jadi yang telah dibuat akan mempengaruhi nilai jual
produk yang dihasilkan.
Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga jenis biaya pada perusahaan manufaktur.
o Biaya bahan penolong adalah jenis biaya yang jumlahnya sangat kecil
yang digunakan untuk pemrosesan dan tidak dapat dikaitkan dengan
keberadaannya dalam barang jadi.
o Ada biaya tenaga kerja tidak langsung, seperti gaji untuk supervisor,
mekanik, mandor, dan departemen perbaikan.
o Biaya penyusutan bangunan pabrik, seperti penyusutan mesin
2.4.4 Laporan Keuangan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur
Komponen-komponen laporan laba rugi suatu perusahaan
manufaktur kurang lebih sama dengan perusahaan lain, yaitu terdapat nilai
pendapatan dan beban yang selisihnya akan menunjukkan nilai laba rugi
perusahaan tersebut. dalam suatu periode.
Revenues ( Pendapatan )
biaya (biaya)
Lalu ada biaya, yaitu semua biaya yang dibutuhkan bisnis untuk
mendapatkan pendapatan.
Keuntungan (keuntungan)
kerugian (kerugian)
Aktiva ini merupakan sumber utama keuangan perusahaan karena semua aset
perusahaan tercatat pada laporan ini mulai dari aktiva lancar seperti kas, bank,
piutang, persediaan dan sebagainya. Sedangkan pasiva adalah kewajiban (hutang)
perusahaan serta modal perusahaan.
Dari uraian serta contoh yang sudah dipaparkan di atas, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa laporan keuangan pada perusahaan manufaktur tidak jauh
berbeda dengan perusahaan komersil lainnya.
Inventaris
Persediaan bahan baku melaporkan biaya bahan baku yang tersedia pada
tanggal neraca. Bahan baku adalah barang yang digunakan dalam proses produksi.
Persediaan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku dan biaya produksi
lainnya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang yang belum selesai.
Menyelesaikannya masih membutuhkan biaya tambahan. Persediaan Barang Jadi
terdiri dari total biaya produksi produk yang telah selesai tetapi belum dijual. Oleh
karena itu, perusahaan manufaktur harus menyediakan tiga perkiraan untuk
persediaan.
Biaya Produksi (Manufacturing Cost)
a. Biaya bahan baku (cost of raw material) adalah biaya bahan yang dapat
dengan mudah dan langsung diidentifikasikan dengan produk jadi. Contoh
bahan baku adalah kayu untuk perusahaan mebel atau tembakau untuk
perusahaan rokok.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) adalah biaya tenaga kerja yang
langsung menangani proses produksi atau yang dapat langsung
diidentifikasikan dengan produk jadi. Contoh tenaga kerja langsung adalah
tukang kayu di perusahaan mebel atau tukang giling di perusahaan rokok
(Rokok Kretek Tangan = SKT).
c. Biaya overhead pabrik adalah biaya pabrik selain bahan baku dan tenaga kerja
langsung. Biaya ini tidak dapat secara langsung diidentifikasikan dengan
barang yang diproduksi.
Biaya produksi adalah biaya yang dibebankan pada proses produksi selama
suatu periode. Biaya ini terdiri dari persediaan barang dalam proses awal
ditambah biaya produksi (biaya produksi), kemudian dikurangi dengan persediaan
barang dalam proses akhir. Biaya produksi adalah semua biaya yang
berhubungan dengan proses produksi. Tiga komponen biaya yang terdapat dalam
biaya produksi adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead.
Biaya overhead adalah semua biaya produksi (semua biaya yang terkait
dengan proses produksi) yang bersifat tidak langsung, termasuk biaya yang
dibebankan ke persediaan barang dalam proses pada akhir periode. Biaya
overhead ini seringkali tidak diatribusikan/dilekatkan pada setiap unit produk
tertentu yang sedang dikerjakan. Karena biaya ini biasanya ditanggung bersama
selama proses produksi. Dalam situasi tertentu, mungkin juga disebut biaya
umum. Bahan langsung dan biaya tenaga kerja langsung sering disebut sebagai
biaya utama, yang berarti biaya yang merupakan komponen utama dari produk
yang diproduksi dan dapat dengan mudah dikaitkan dengan setiap unit produk
yang diproduksi atau diproduksi. Biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead sering disebut sebagai biaya konversi, yaitu biaya yang dikeluarkan atau
dikeluarkan agar bahan baku dapat diubah menjadi barang jadi.
Kelompok biaya lain selain biaya produksi adalah biaya periode, yaitu biaya
non-manufaktur yang dikeluarkan atau dikeluarkan selama periode berjalan
dalam rangka operasi perusahaan. Biaya ini dapat dibagi menjadi dua kelompok,
yaitu biaya penjualan atau pemasaran dan biaya administrasi. Pengelompokan
biaya yang berbeda ini dilakukan agar kinerja atau pencapaian masing-masing
pihak dapat diukur secara lebih adil. Dengan kata lain, penugasan yang tepat
akan meningkatkan tanggung jawab masing-masing pihak. Sehingga suatu beban
dapat diatribusikan pada posisi yang berbeda meskipun dari jenis yang sama.
Beban penyusutan komputer, misalnya, dapat berupa kumpulan overhead, jika
komputer berada di departemen produksi atau digunakan untuk aktivitas. Ini juga
bisa menjadi beban pemasaran/penjualan jika departemen menggunakan
komputer. Atau mungkin biaya penyusutan komputer adalah kumpulan biaya
administrasi jika komputer digunakan oleh kantor atau manajemen. Oleh karena
itu, kita harus dapat mengklasifikasikan setiap pengeluaran dalam kelompok
biaya yang sesuai karena berdasarkan laporan kinerja dari suatu bagian/orang
akan diukur.
Harga pokok barang yang telah diselesaikan selama suatu periode disebut
harga pokok produksi atau disingkat harga pokok produksi. Harga pokok ini terdiri
dari biaya produksi ditambah persediaan barang dalam proses pada awal periode
dikurangi persediaan barang dalam proses pada akhir periode. Harga pokok
produksi selama suatu periode dilaporkan dalam laporan harga pokok produksi.
Laporan ini merupakan bagian dari harga pokok penjualan.
Seperti yang sudah dijelaskan, siklus akuntansi meliputi tahap registrasi dan
ringkasan, yang terdiri dari:
Tahap pencatatan
Persediaan dalam proses, baik pada awal maupun pada akhir periode, diperoleh
dengan melakukan perhitungan fisik. Untuk saat ini, tidak memperhatikan
bagaimana menghitung nilai persediaan dalam proses. Yang perlu diketahui
adalah bahwa nilai ini terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
biaya produksi yang telah dikeluarkan sampai dengan saat laporan. Untuk
mencatat nilai persediaan dalam proses, dibuat akun yang menyandang nama:
"Persediaan dalam Proses". Pada akhir periode, jurnal penyesuaian dibuat untuk
menghapus persediaan barang dalam proses dan membebankannya ke proses
produksi. Sedangkan ayat jurnal penyesuaian lainnya yang menimbulkan
persediaan barang dalam proses yang ada pada akhir periode. Akun kontra yang
digunakan dalam jurnal penyesuaian adalah Ikhtisar Biaya Produksi.
Ilustrasi aliran biaya melalui proses produksi hingga pengakuan harga pokok
penjualan diberikan di bawah ini (halaman berikutnya). Alur ini digambarkan
dalam bentuk hubungan antara perkiraan buku besar yang terkait dengan proses
produksi di sebuah perusahaan manufaktur. Kita bisa melihat di sana, perkiraan
mana yang terkait dan harus dipertanggungjawabkan selama proses produksi, dan
kapan setiap perkiraan ini harus dibebankan atau dikreditkan. Tentu saja ilustrasi
tersebut mengilustrasikan catatan-catatan yang harus dibuat ketika sebuah
perusahaan menerapkan metode perpetual pada persediaannya.
2.5 Karakter Perusahaan Manufaktur
1. Proses produksi
2. Jenis inventaris
3. Biaya produksi
3. Proses pemasaran
4. Administrasi Umum
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan
baku menjadi barang jadi.Setiap data laporan keuangan perusahaan manufaktur
harus valid, akurat, dapat dipercaya da nada buktinya. Siklus akuntansi meliputi
tahap pencatatan dan tahap pengikhtisaran.Beberapa masalah yang sering terjadi
pada akuntansi perusahaan manufaktur antara lain adalah persediaan,biaya
manufaktur dan beban pokok produksi.
3.2 Saran
Selain memahami penjelasan dari makalah yang saya buat, pembaca
jugauntuk memahami akuntansi perusahaan manufaktur secara lebih dalam dan
lebihdetail lagi supaya dapat menguasai pengetahuan tentang akuntansi perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
Sri Warni. (2016, april 22). Retrieved januari 13, 2022, from zahiraaccounting:
https://zahiraccounting.com/id/blog/akuntansi-biaya-kenali-bagaimana-
siklusnya-pada-perusahaan-manufaktur/