Informasi Genetik
- DNA merupakan molekul yang membawa informasi genetik yang terletak di dalam
sel
- Ketika sel membelah diri menjadi 2 (mitosis), DNA akan terbagi pula sama
banyaknya pada setiap sel anak
- Gen merupakan sekuens dari molekul DNA yang mengandung informasi genetik
(suatu unit pewarisan sifat)
- Genom: keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme
(kumpulan gen)
- Kromosom merupakan struktur yang terdiri dari satu untai molekul DNA dan protein
basa (Histon), terdapat pada inti sel eukariota
- DNA berinteraksi dengan Histon (banyak mengandung arginin dan lisin). Ada 5
kelas:
- H1, H2A, H2B, H3, H4
- Nukleosom : butir-butir histon yang dikelilingi oleh DNA
- Kromsom merupakan pembawa gen
- Prokariota tidak memiliki histon dan nukleus, umumnya hanya memiliki 1 kromsom
menghasilkan protein
● Repetitive Sequence
- Terdapat pada ± 20-30% DNA
- Sequence DNA yang terdapat berulang-ulang
- Ada 2 macam :
a. Highly repetitive sequence
→ Terulangnya ratusan ribu jutaan kopi
b. Moderately repetitive sequence
→ Terulang beberapa puluhan ribu kopi
Fungsi DNA
- Sumber informasi untuk sintesis semua molekul protein dalam sel/ organisme.
Peranan protein:
- Sebagai transporter: contoh. Hemogoblin
- Sebagai enzim/ bio katalisator
- Sebagai reseptor membran
- Sebagai penyusun membran sel dll.
- Molekul DNA berperan sebagai ‘template’ (tempat cetakan) untuk proses transkripsi
informasi membentuk RNA
- Menyediakan informasi genetik yang diturunkan ke sel generasi selanjutnya melalui
proses replikasi
-
- DNA berbentuk → untaian ganda (double helix) linear
-
- Chargaff
- Pada molekul DNA jumlah A = T dan G = C → A+G = T+C (jumlah basa
-
- Ikatan G-C lebih kuat (±50%) dibandingkan ikatan A-T
- Elektron dari pasangan basa saling berinteraksi, menghasilkan kekuatan yang
bersama-sama ikatan H mengstabilkan bentuk spiral
- Untai ganda → untail tunggal: denaturasi / melting
-
- Faktor-faktor yang dapat menyebabkan denaturasi:
- pH yang berbeda (DNA stabil pada pH 4-10)
- Pemanasan (70 - 90℃)
- Kadar garam rendah
- Senyawa merusak ikatan H (urea, fomamida)
- Senyawa yang dapat menyisip diantara 2 basa (heliks terenggang →
kembali
- Sintesis untai polinukleotida memerlukan enzim DNA polimerase
- Arah sintesis DNA dari 5’ → 3’ sesuai dengan arah mekanisme kerja enzim DNA
polimerase :
‘Leading strand’
‘Lagging strand’
● Setelah Leading Strand dan Lagging Strand selesai, primer RNA dilepas →
terjadi ‘gap’, diisi dengan polinukleotida yang sesuai dan disambung oleh
DNA Ligase
-
- Pada eukariot terjadi banyak tempat mulai replikasi, membentuk ‘bubbles’ → akan
-
-
- Only one replication origin in E. coli
- Bila pada sintesis DNA ada pasangan basa yang salah pasang, maka segera akan
diperbaiki, dengan menyingkirkan dan mengganti dengan pasangan yang benar
- DNA polimerase mempunyai aktivitas eksonuklease : mengkatalisis proses hidrolisis
polinukleotida pada ujung rantai
Aktivitasnya dapat 3’ → 5’ atau 5’ → 3’
- Bila basa nukleotida pada ujung rantai yang disintesis salah pasang maka
- Setelah
replikasi, mekanisme perbaikan dapat mengganti basa nukleotida yang salah pasang
yang terlewat pada waktu ‘proof reading’
Proses ini disebut meng-edit
Eksonuklease yang berperan adalah eksonuklease 5’ → 3’