Printing Materi
oleh:
M REHAL PUTRA
Fakultas Teknik-Mesin
BP: 2015
Cara Kerja Kapal Selam Menurut Hukum
Archimedes, Boyle dan Boayancy
Sebenarnya cara kerja kapal selam menggunakan prinsip dari hukum Archimedes, hukum ini
juga berkaitan pada setiap kapal konvensional. Kapal selam juga menggunakan dua hukum
lainnya untuk bisa menyelam dan mengapung, yaitu hukum Boyle dan hukum Boayancy.
Umumnya kapal selam digunakan untuk kepentingan militer dan ilmu pengetahuan. Namun di
zaman sekarang, ada juga kapal selam yang digunakan untuk wahana rekreasi.
Akhirnya pada tahun 1904, Prancis membuat kapal selam pertama dengan cara kerja kapal selam
bertenaga mesin. Ketika kapal selam ini berada di atas laut menggunakan tenaga diesel,
sedangkan ketika berada di dalam laut menggunakan tenaga listrik.
Dalam pembuatan kapal selam pertama ini melibatkan banyak orang-orang terkenal, seperti
cornelius J. Drebble dan Auguste Picard.
Sejak perang dunia pertama dimulai pada tahun 1914. Kapal selam menjadi senjata perang yang
ditakuti karena pada saat itu tidak bisa terlacak radar. Setelah perang dunia pertama berakhir
pada tahun 1918, perkembangan kapal selam masih terus berkembang sampai sekarang.
Meskipun kalam selam bisa mengapung dengan mudah. Tapi, kapal ini juga mampu menyelam
ke dasar samudera dan tetap berada dalam laut sampai berbulan-bulan lamanya. Rahasia
kehebatan kapal selam ini terletak pada kontruksinya yang khas dibagian dinding rangkap kapal.
Begitu juga dengan ruang-ruang khusus kedap air atau tangki pemberat antara bagian dinding
luar dengan dinding dalam yang dapat diisi air laut. Sehingga meningkatkan bobot keseluruhan
dan juga bisa mengurangi kemampuan mengapungnya.
Dinding dalam pada kapal selam terbuat dari baja, sehingga mampu menahan tekanan yang
sangat berat di dasar laut. Setelah berada di bawah air, kapal selam mempertahankan posisinya
dengan bantuan tangki-tangki pemberat.
Sedangkan untuk naik kepermukaan, kapal selam akan mengeluarkan air dari tangki pemberat.
Selama kapal selam sedang mengapung, kapal selam dikatakan berdaya apung positif,
Sedangkan ketika menyelam, kapal selam memperoleh daya apung negatif karena udara di
tangki pemberat dikeluarkan.
Setelah udara dikeluarkan, air akan menggantikan masuk melalui lubang penggenang. Untuk
bisa melaju pada kedalaman ajek, kapal selam menggunakan teknik penyeimbang yang disebut
daya apung netral.
Dalam cara kerja kapal selam modern ini, udara bertekanan akan dipompakan masuk ke tangki
pemberat secukupnya. Untuk naik ke permukaan, udara yang bertekanan akan dipompakan ke
dalam tangki pemberat, sehingga airnya dapat keluar.
Periskop, sonar, radar dan jaringan satelit adalah alat navigasi utama dalam kapal selam modern.
Selain alat navigasi ini, kapal selam yang paling modern dapat membuat air tawar sendiri dari air
laut. Ada juga alat yang dapat membuat cadangan udara dengan cara elektrolisis, suatu proses
untuk membebaskan oksigen dari air tawar.
Ketika kapal selam sedang berada dekat permukaan, kapal selam dapat mengambil udara dan
melepaskan gas buang melalui snorkel tertutup yang akan membuka di atas permukaan.
Prinsip Kerja Kapal Selam
Sebuah kapal selam bisa mengapung karena berat air yang dipindahkan sama dengan berat kapal
selam ini sendiri. Pemindahan air tersebut menciptakan sebuah gaya ke atas yang disebut dengan
gaya apung atau gaya bouyancy force. Gaya ini berlawanan dengan gaya gravitasi yang akan
menarik kapal ke bawah laut.
Dalam cara kerja kapal selam bisa mengatur gaya apung dengan tangki-tangki pemberat dan
tangki-tangki penyeimbang. Sehingga kapal selam dapat muncul atapun tenggelam sesuai
keperluan. Ketika kapal selam sedang berada dipermukaan, tangki-tangki pemberat akan diisi
oleh udara sehingga massa jenis kapal selam lebih ringan dari pada massa jenis air.
Sedangkan ketika kapal selam akan menyelam, tangki-tangki pemberat akan diisi air dan udara
akan terbuang. Sehingga massa jenis kapal selam lebih berat dari massa jenis air. Persediaan
udara bertekanan akan dipertahankan di dalam kapal selam melalui tabung-tabung udara sebagai
penopang kehidupan.
Sebagai tambahan, kapal selam mempunyai bagian-bagian yang dapat bergerak berbentuk sayap-
sayap pendek, bagian ini disebut hydroplane. bagian ini terdapat di bagian buritan kapal selam
yang berfungsi untuk membantu mengatur arah penyelaman.
Hydroplane akan diarahkan sehingga air akan melewati bagian buritan dan mendiring buritan ke
atas. Sehingga kapal selam dapat menyelam ke bawah. Untuk menjaga kapal selam agar diam
pada suatu kedalaman, kapal selam akan menjaga keseimbangan antara udara dan air dalam tanki
penyeimbang.
Ketika kapal selam mencapai kedalaman maksimalnya, hydroplane akan diarahkan lurus.
Sehingga kapal selam dapat menyelam lurus melewati air. Air juga akan didorong antara tanki
penyeimbang haluan dan buritan untuk menjaga keseimbangan ketika kapal selam akan naik
kepermukaan.
Kapal selam bisa dikendalikan di dalam air dengan menggunakan kemudi ekor untuk berbelok
ke kiri atau ke kanan. Sedangkan hydroplane untuk mengatur arah gerak ke depan atau ke
belakang kapal selam.
Bahkan ada beberapa kapal selam dilengkapi dengan motor penggerak cadangan yang dapat
dikeluar-masukkan. Sehingga kapal selam dapat berputar 360 derajat.
Menjaga Penopang Hidup dalam Kapal Selam
Untuk bisa menjaga penopang hidup dalam kapal selam, ada tiga masalah penting yang harus
diperhatikan. Yang pertama adalah menjaga kualitas udara dalam kapal. Agar kualitas udara
tetap baik, Oksigen harus diisi ulang ketika kadar oksigen dalam kapal selam sudah mulai
menipis.
Karbondioksida yang dihasilkan ketika bernafas juga harus dihilangkan agar tidak terjadi
keracunan. Yang terakhir, embun ketika sedang bernafas juga harus dihilangkan.
Oksigen disediakan dari udara bertekanan dan generator oksigen atau semacam alat yang dapat
mengeluarkan oksigen dengan mereaksikan kimia yang sangat panas.
Oksigen bisa dikeluarkan terus menerus oleh sistem terkomputerisasi, sistem ini dapat
mengontrol kadar oksigen dalam udara. Atau juga bisa dikeluarkan secara bertahap dalam sehari.
Yang kedua adalah menjaga suplai air bersih dalam kapal selam. Kebanyakan kapal selam
mempunyai perangkat penyulingan yang bisa mengubah air asin menjadi air tawar.
Instalasi penyulingan tersebut akan memanaskan air laut menjadi uap air yang akan
menghilangkan garam. Kemudian uap air akan didinginkan dalam sebuah tangki yang akan
menampung air bersih.
Instalasi penyulingan dalam beberapa kapal selam bisa sampai menghasilkan 38.000-150.000
liter air bersih setiap harinya. Air ini selain digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti
minum, masak dan mandi. Air tersebut juga digunakan untuk mendinginkan peralatan elektronik.
Yang ketiga adalah menjaga suhu udara dalam kapal selam. Suhu lautan yang mengelilingi kapal
selam biasanya berkisar 4 derajat celcius. Karena suhu yang sangat dingin, kapal selam harus
dipanaskan secara elektrik untuk menjaga suhu agar tetap nyaman.
Tenaga listrik untuk pemanas diambil dari reaktor nuklir, mesin diesel atau baterai jika sudah
darurat. Setelah menghasilkan panas, panas akan dihantarkan oleh logam kapal selam ke
sekelilingnya.
Bahan bakar kapal selam atau tenaga utama yang digunakan untuk menggerakkan sebuah kapal
selam terdiri dari 2 jenis. Menggunakan tenaga diesel elektrik dan tenaga nuklir.
Kapal selam diesel elektrik adalah kapal selam tertua yang masih digunakan sampai saat ini.
Sistem propulsi ini begitu hebat, sehingga masih banyak negara yang membutuhkan kapal selam
ini meskipun sudah ketinggalan zaman.
Dalam keadaan tertentu, kapal selam jenis diesel elektrik bisa lebih berbahaya daripada kapal
selam nuklir.
Sedangkan kapal selam tenaga nuklir adalah cara kerja kapal selam yang memusatkan sumber
tenaga pada pemakaian uranium. Kalam selam jenis ini terbilang modern dan membutuhkan
biaya yang besar sekaligus panjang untuk membuat kapal selam ini.
Biaya pembuatan kapal selam dengan cara kerja kapal selam yang baik bisa mencapai 4 miliar
dollar lebih, dengan biaya perawatan 50 juta dollar pertahun. Sedangkan untuk pembuatannya
sendiri memakan waktu bertahun-tahun, itu juga masih harus di uji coba selama setahun.