Tugas B.indo Cerpen 18-11-2021

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Nama : Evan Luthfi Wibowo

Kelas : XI Mipa 4

Bahagia itu pilihan


Dzaky merupakan salah satu anak yang selalu kurang suka melihat temannya bahagia, dia selalu
bercerita kepadaku dengan mengatakan mengapa kehidupan orang lain seperti tak diberi beban.
Seolah-olah hanya hidupnya yang berat dengan beban.

“Pan, kok gua aneh ya kenapa sih hidup orang lurus-lurus aja, sedangkan hidup gua kayak nya berat
banget?"

Lalu aku mengatakan padanya, "Jangan banding-bandingin hidup lu ama hidup orang, belum tentu juga
kan orang yang kelihatanya lurus-lurus aja hidupnya ga punya beban"

Lalu, dia terdiam memikirkan perkataanku saat itu. Tetapi, menasihati orang lain itu lebih mudah
daripada menasihati diri sendiri. Akupun kadang melakukan kebiasaan buruk itu dan masih aja suka
membanding-bandingkan sesuatu.

Dulu, seseorang juga yang menasihatiku bahwa Tuhan menciptakan setiap pundak memang untuk diberi
beban, tergantung kita merasa terbebani atau tidak.

“Untuk porsi jangan ditanyain deh, Karena Dia Maha Segalanya termasuk perihal keadilan.” kata
seseorang itu padaku dulu.

Pada akhirnya ini tergantung dari sikap yang kita pilih, ingin memilih terbebani ataukah bahagia. Waktu
pun akan terus berjalan tanpa peduli apa yang kupilih. Sungguh sangat merugikan Ketika waktu tak lagi
berputar dan aku masih saja bergelut dengan apa-apa yang terasa membebani.

Untuk itu, aku memilih bahagia dan menjatuhkan diri pada syukur sebanyak banyaknya. Pada tiap-tiap
hikmah yang bertebaran di manapun aku berpijak, atas semua suka maupun duka dalam alur kisah
hidup yang aku jalani yang telah dirancang oleh-Nya.

Anda mungkin juga menyukai