Anda di halaman 1dari 13

KONSEP Strategi ini adalah strategi

penindakan tindak pidana korupsi di


PEMBERANTASAN mana seseorang diadukan, diselidiki,
disidik, dituntut, dan dieksekusi
KORUPSI berdasarkan saksi-saksi dan alat
bukti yang kuat.
2. Strategi Perbaikan Sistem
Di tangan siapakah keselamatan bangsa Perbaikan sistem dilakukan untuk
ini? mengurangi potensi korupsi.
Caranya dengan kajian sistem,
Korupsi terjadi pada semua aspek penataan layanan publik melalui
kehidupan masyarakat sehingga sangat koordinasi, supervisi, pencegahan,
sulit untuk diberantas. Seperti benang serta mendorong transparansi
kusut yang sulit diurai. penyelenggara negara.
3. Strategi Edukasi dan Kampanye
Setiap negara, masyarakat, maupun Strategi ini merupakan bagian dari
organisasi harus mencari strategi yang tepat upaya pencegahan yang memiliki
untuk mencari pemecahannya. Untuk peran strategis dalam
melakukan pemberantasan korupsi yang pemberantasan korupsi. Melalui
sangat penting sekali diingat adalah strategi ini akan dibangun perilaku
karakteristik dari berbagai pihak yang dan budaya antikorupsi. Edukasi
terlibat serta lingkungan tempat mereka dilakukan pada segenap lapisan
bekerja. masyarakat sejak usia dini.

Rencana Strategi Nasional Pencegahan UPAYA PENINDAKAN


Dan Pemberantasan Korupsi Tahapan Pemberantasan Korupsi
 Pencegahan 1. Penanganan Laporan Pengaduan
 Penegakkan hukum Masyarakat
 Harmonisasi peraturan perundang- Pengaduan oleh masyarakat
undangan merupakan hal yang sangat penting
 Kerja sama internasional dan bagi KPK, namun untuk
penyelamatn aset hasil tindak memutuskan apakah suatu
pidana korupsi pengaduan bisa dilanjutkan ke tahap
 Pendidikan budaya antikorupsi penyelidikan harus dilakukan proses
 Mekanisme pelaporan pelaksanaan verifikasi dan penelaahan.
pemberantasan korupsi 2. Penyelidikan
Apabila penyelidik menemukan
STRATEGI PEMBERANTASAN bukti permulaan yang cukup
Strategi pemberantasan korupsi tersebut ke mengenai dugaan tindak pidana
dalam 3 strategi korupsi, dalam waktu paling lambat
tujuh hari kerja penyidik melaporkan
1. Strategi Represif ke KPK.
3. Penyidikan
Dalam tahap penyidikan seorang Upaya penal (represif ) memiliki beberapa
yang ditetapkan tersangka tindak keterbatasan dan kelemahan sehingga
pidana korupsi wajib memberikan fungsinya seharusnya hanya digunakan
keterangan kepada penyidik. secara subsider
4. Penuntutan  sanksi pidana merupakan sanksi yang
Dalam tahap penuntutan, penuntut paling tajam dalam bidang hukum
umum melimpahkan kasus ke sehingga harus digunakan sebagai
pengadilan Tipikor disertai berkas ultimatum remedium;
perkara dan surat dakwaan. Dengan  secara operasional menuntut biaya
pelimpahan ini, kewenangan tinggi;
penahanan secara yuridis beralih  mengandung efek negatif misalnya
kepada hakim yang menangani. overload di lembaga pemasyara-
5. Pelaksanaan Putusan Pengadilan katan;
(Eksekusi)  penggunaan hukum pidana tidak
Eksekusi yang telah memperoleh menghilangkan kausa karena tidak
kekuatan hukum tetap dilakukan menangani sebab-sebab terjadinya
oleh jaksa. Untuk itu panitera kejahatan korupsi yang dianggap
mengirimkan salinan putusan sangat kompleks;
kepada jaksa.  hanya merupakan sebagian kecil dari
kontrol sosial;
Dalam memahami upaya represif ini ada  sistem pemidanaan hanya individual
beberapa istilah status yang penting dan fragmental tidak bersifat
dipahami, yaitu sebagai berikut. struktural atau fungsional;
 Saksi adalah orang yang dapat  efektivitas hukuman pidana
memberikan keterangan guna bergantung pada banyak faktor dan
kepentingan penyidikan, masih sering menjadi perdebatan.
penuntutan, dan peradilan tentang
suatu perkara pidana yang ia dengar UPAYA PENCEGAHAN
sendiri, ia lihat sendiri, dan ia alami Berikut adalah fokus kegiatan prioritas
sendiri. pencegahan korupsi untuk jangka panjang
 Tersangka adalah seseorang yang (2012–2025) dan jangka menengah (2012–
karena perbuatannya atau 2014) yang tertuang di dalam Rencana
keadaannya berdasarkan bukti Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi.
permulaan patut diduga sebagai
pelaku tindak pidana. Fokus Kegiatan Prioritas Jangka Panjang
 Terdakwa adalah seorang tersangka (2012– 2025)
yang dituntut, diperiksa, dan diadili  Peningkatan transparansi dan
di sidang pengadilan. akuntabilitas dalam administrasi dan
 Terpidana adalah seseorang yang pelayanan publik, pengelolaan
dipidana berdasarkan pengadilan keuangan negara, penanganan
yang telah memperoleh kekuatan perkara berbasis teknologi informasi
hukum tetap. (TI) serta pengadaan barang dan jasa
berbasis TI baik di tingkat pusat Fokus Kegiatan Prioritas Jangka
maupun daerah. Menengah (2012– 2014)
 Peningkatan efektivitas sistem  Sistem pelayanan publik berbasis TI
pengawasan dan partisipasi dengan fokus pada :
masyarakat dalam penyelenggaraan – K/L dan Pemda di seluruh
pemerintahan dan keuangan negara, provinsi dengan
serta memasukkan nilai integritas memperhitungkan integrasi
dalam sistem penilaian kinerjanya. internal kelembagaan yang
 Peningkatan efektivitas pemberian telah memiliki target jelas
izin terkait kegiatan usaha, sampai dengan 2014, dengan
ketenagakerjaan dan pertanahan fokus pada pemberian
yang bebas korupsi. perizinan.
 Peningkatan efektivitas pelayanan – Integrasi mekanisme
pajak dan bea cukai yang bebas penanganan
korupsi. keluhan/pengaduan terhadap
 Penguatan komitmen antikorupsi di upaya PPK termasuk proses
semua elemen eksekutif, legislatif, penegakkan hukum.
dan yudikatif. – Membuka akses
 Penerapan sistem antarlembaga untuk
seleksi/penempatan/promosi menindaklanjuti pengaduan
pejabat publik melalui assessment yang disampaikan
integritas (tax clearance, clearance masyarakat.
atas transaksi keuangan, dll.) dan – Keterbukaan informasi dalam
pakta integritas. penanganan perkara
 Mekanisme penanganan (termasuk perkara korupsi),
keluhan/pengaduan antikorupsi perencanaan dan
secara nasional. penganggaran pemerintah.
 Peningkatan pengawasan internal  Keterbukaan standard operating
dan eksternal serta memasukkan procedure (prosedur pengoperasian
nilai integritas ke dalam sistem standar) penanganan perkara dan
penilaian kinerja. pemrosesan pihak yang menyalah-
 Peningkatan transparansi dan gunakan wewenang.
akuntabilitas pengelolaan keuangan  Penyempurnaan kode etik dengan
serta kinerja menuju opini audit sanksi yang jelas.
wajar tanpa pengecualian dengan  Pengendalian dan pengawasan
kinerja prima. proses pelayanan publik, penguatan
 Pembenahan sistem Sistem Pengendalian Internal
kepemerintahan melalui reformasi Pemerintah (SPIP) serta publikasi
birokrasi. penyalahgunaan jabatan.
 Pelaksanaan e-government.
 Implementasi UU Pelayanan Publik,  Penerapan Pakta Integritas.
keterbukaan dalam penunjukkan
pejabat publik dan penyelarasan UU
Keuangan Pusat-Daerah. Pembentukan Lembaga Anti-Korupsi
 Pembenahan sistem melalui
reformasi birokrasi dengan fokus  Perbaikan sistem dilakukan untuk
pada lembaga penegak hukum dan mengurangi potensi korupsi.
peradilan. Caranya dengan kajian sistem,
 Sertifikasi hakim Tindak Pidana penataan layanan publik melalui
Korupsi berdasarkan kompetensi koordinasi/supervisi pencegahan
dan integritas. serta mendorong transparansi
 Pengembangan sistem dan penyelenggaraan negara. Lembaga
pengelolaan pengaduan internal dan lain yang juga harus memperbaiki
eksternal (termasuk masyarakat) sistem kinerjanya adalah lembaga
atas penyalahgunaan kewenangan. peradilan termasuk di dalamnya:
 Pemantapan administrasi keuangan kepolisian, kejaksaan, pengadilan,
negara, termasuk penghapusan dana lembaga pemasyarakatan.
off-budget dan memublikasikan Lembaga- lembaga ini adalah
penerimaan hibah/bantuan/donor di jantung penegakkan hukum yang
badan publik dan partai politik. harus bersikap imparsial (tidak
 Penyusunan dan publikasi laporan memihak), jujur dan adil. Pada
keuangan yang tepat waktu, dengan tingkat kementerian ada inspektorat
opini WTP bagi K/L dan Pemda. jenderal yang harus meningkatkan
 Pembatasan nilai transaksi tunai. kinerjanya
 Penertiban dan publikasi Laporan
Harta Kekayaan Penyelenggara  Lembaga lain yang juga telah
Negara bagi pejabat publik. disediakan adalah lembaga
 Penguatan mekanisme Ombudsman yang perannya adalah
kelembagaan dalam perekrutan, sebagai penyedia sarana bagi
penempatan, mutasi dan promosi masyarakat yang hendak
aparat penegakhukum berdasarkan mengadukan apa yang dilakukan
hasil assessment terhadap rekam oleh lembaga pemerintah dan
jejak, kompetensi dan integritas pegawainya. Lembaga ini juga
sesuai kebutuhan lembaga penegak berfungsi memberikan pendidikan
hukum. pada pemerintah dan masyarakat,
 Transparansi dan akuntabilitas mengembangkan standar perilaku
dalammekanisme pengadaan serta code of conduct bagi lembaga
barang dan jasa. pemerintah maupun lembaga
 Transparansi dan akuntabilitas hukum
laporan kinerja tahunan K/L serta
Pemda yang dilaporkan dan  Pada tingkat kementerian
dipublikasikan secara tepat waktu. ditingkatkan kinerja lembaga
Inspektorat Jenderal
berfungsi melakukan pengawasan
 Reformasi birokrasi dan reformasi terhadap perilaku pejabat pemerintah
pelayanan publik penting dibenahi maupun parlemen
sehingga tidak memberi peluang  Cara lain dalam rangka mencegah
untuk melakukan pungutan liar. korupsi adalah menggunakan
electronic surveillance
Pencegahan Korupsi di Sektor Publik
Pembuatan Instrumen Hukum

Instrumen hukum dalam bentuk Undang-


Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi yang telah ada juga telah didukung
dengan instrumen hukum lainnya.
Contohnya, Undang-Undang Tindak Pidana
Money Laundering, Undang-Undang
Perlindungan Saksi dan Korban, undang
undang yang mengatur kebebasan Pers,
Kontrol pengadaan barang dan jasa oleh undang-undang yang mengatur mekanisme
publik maka lelang harus terbuka kepada pelaporan korupsi oleh masyarakat yang
publik menjamin keamanan pelapor, dan lain-lain.
Sistem rekrutmen, sistem penilaian kinerja
pegawai negeri serta hasil kerja perlu Monitoring dan Evaluasi
dibangun. Sistem penghargaan terhadap Salah satu kegiatan penting lainnya dalam
pegawai berprestasi perlu dibangun. mencegah dan memberantas korupsi adalah
melakukan monitoring dan evaluasi
Pencegahan Sosial dan Pemberdayaan terhadap seluruh kegiatan pemberantasan
Masyarakat korupsi untuk menilai capaian kegiatan.
Melalui penilaian ini maka dapat diketahui
 Masyarakat hendaknya mempunyai strategi mana saja yang efektif dan efisien
akses untuk mendapatkan informasi dalam mencegah dan memberantas korupsi.
 Meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat
 Pemberdayaan masyarakat untuk ikut
mencegah dan memerangi korupsi
adalah melalui penyediaan sarana
bagi masyarakat untuk dapat
dengan mudah melaporkan kejadian
korupsi kepada pihak yang
berwenang secara bertanggung jawab
 Kebebasan media baik cetak
maupun elektronik
 Keberadaan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) atau NGOs yang
KERJA SAMA Perserikatan Bangsa-Bangsa
(United Nations)
INTERNASIONAL DALAM
PEMBERANTASAN KORUPSI Pada kongres PBB ke-10 tentang
Pencegahan Kejahatan dan Peerlakuan
Korupsi merupakan masalah besar yang terhadap Penjahatan atau sering disebut
United Nation Congress on Prevention on
dihadapi bangsa indonesia dan masyarakat
internasional. Di Indonesia korupsi telah di Crime and Treatment of Offenders di Viena
(Austria) pada tahun 2000, isu mengenai
putuskan sebagai kejahatan luar biasa (extra
ordinary crimes) karena korupsi dapat korupsi menjadi topik pembahasan yang
utama.
meluluhlantakkan sebuah negara karena
mengancam hak-hak dasar manusia,
Pada kongres tersebut ditekankan pada apa
menghambat pembangunan, menghambat
demokrasi, merusak lingkungan hidup dan yang dinamakan Top-Level Corruption yang
menyatakan bahwa masyarakat
meningkatkan angka kemiskinan di
indonesia maupun di dunia. Internasional mengaggap bahwa Top-Level
Corruption tipe korupsi yang paling
Indonesia memiliki kewajiban untuk berbahaya karena seringkali dikendalikan
oleh jaringan yang tersembunyi dan
berkerjasama dengan berbagai elemen
masyarakat nasional maupun internasional. mewakili jumlah dari berbagai level dan tipe
perilaku yang menyimpang, yang meliputi
Kerjsama ini dapat berwujud kerjasama
antar negara, kerjasama dengan lembaga penyalahgunaan kekuasaan, konflik
kepentingan, pemerasan, nepotisme,
internasional, kerjasama dengan lembaga
swadaya internasional, dengan kesukuan, penipuan dan korupsi. Tipe
korupsi tersebut sangat berpengaruh
mengikutsertakan masyarakat baik sebagai
individu maupun kelompok dan di dalam terhedap perkembangan ekonomi suatu
negara terutama negera berkembang
maupun di luar sektor publik

Bank Dunia (World Bank)


 Gerakan Kerja Sama Internasional
World Bank cukup aktif dalam gerakan anti
dalam Pemberantasan Korupsi
korupsi di tingkat Internasional. World Bank
 Gerakan Organisasi Internasional
Intitute misalnya mengembangkan Anti-
 Gerakan Lembaga Swadaya
Corruption Core Program yang bertujuan
Internasional
untuk menanamkan kesadaran menenai
 Gerakan Organisasi Internasional
korupsi dan perlibatan masyrakat sipil untuk
 Perserikatan Bangsa-Bangsa (United
pemberantasan korupsi termasuk
Nations)
menyediakan sarana bagi negara-negara
 Bank Dunia (World Bank)
berkembang untuk
 Masyarakat Uni Eropa
mengembangkanrencana aksi nasional
untukmemberantas korupsi.

Organisation for Economic Co-operation


and Development (OECD)
Merupakan sebuah organisasi mengenai korupsi yang dilakukan oleh
internasional dengan tiga puluh negara yang korporasi dan korupsi politik di tingkat
menerima prinsip demokrasi perwakilan dan internasional. Setiap tahunnya TI
ekonomi pasar bebas. Berawal tahun 1948 menerbitkan Indeks Persepsi Korupsi serta
dengan nama Organisasi untuk Kerja Sama daftar perbandingan korupsi di negara-
Ekonomi Eropa (OEEC - Organisation for negara di seluruh dunia.
European Economic Co-operation), dipimpin
oleh Robert Marjolin dari Perancis Pada tahun 1995, TI mengembangkan Indeks
Persepsi Korupsi (Corruption Perception
Dalam praktiknya, pengembangan Index). CPI membuat peringkat tentang
kerjasama tersebut diupayakan melalui prevalensi korupsi di berbagai negara,
penekanan pada aspek efisiensi, sistem berdasarkan survei yang dilakukan terhadap
pasar terbuka, sistem perdagangan bebas, pelaku bisnis dan opini masyarakat yang
dan pembangunan berbasis industrialisasi. diterbitkan setiap tahun dan dilakukan
Upaya-upaya lain yang dilakukan adalah hampir di 200 negara di dunia. CPI disusun
dengan mengurangi angka kemiskinan, dengan memberi nilai atau score pada
menjaga stabilitas keuangan, menciptakan negara-negara mengenai tingkat korupsi
iklim investasi dan perdagangan yang kuat, dengan range nilai antara 1-10.
serta mengembangkan teknologi, inovasi,
dan kewirasusahaan. Tiri (Making Integrity Work)
Berkantor pusat di Paris, Perancis, hingga Tiri (Making Integrity Work) adalah sebuah
saat ini OECD beranggotakan 35 negara, organisasi independen internasional non-
Indonesia tidak termasuk di dalamnya.  pemerintah yang memiliki head-office di
London, United Kingdom dan memiliki
Masyarakat Uni Eropa kantor perwakilan di beberapa negara
Di negara-negara Eropa gerakan termasuk Jakarta. Misi dari Tiri adalah
pencegahan dan pemberantasan korupsi memberikan kontribusi terhadap
telah dimulai sejak tahun 1996. pembangunan yang adil dan berkelanjutan
Pemberantasan dilakukan dengan dengan mendukung pengembangan
pendekatan multidisiplin, monitoring yang integritas di seluruh dunia.
efektif, dilakukan dengan kesungguhan dan
komprehensif. Organisasi ini bekerja dengan pemerintah,
 Gerakan Lembaga Swadaya kalangan bisnis, akademisi dan masyarakat
Internasional sipil, melakukan sharing keahlian dan
 Transparancy International wawasan untuk mengembangkan
 Tiri pengetahuan dan keterampilan praktis yang
 (Making Integrity Work) diperlukan untuk mengatasi korupsi dan
mempromosikan integritas. Salah satu
Transparency International program yang dilakukan TIRI adalah dengan
Transparency International  (TI) adalah membuat jejaring dengan universitas untuk
sebuah organisasi internasional non- mengembangkan kurikulum Pendidikan
pemerintah yang memantau dan Integritas dan/atau Pendidikan Anti Korupsi
mempublikasikan hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi.
 Intrumen Internasional Pencegaha  dibuatnya persyaratan-persyaratan
Korupsi khusus terutama pada sektor publik
 United Nations Convention against yang sangat rawan seperti badan
Corruption (UNCAC) peradilan dan sektor pengadaan
 Convention on Bribery of Foreign publik
Public Official in International  promosi dan pemberlakuan standar
Business Transaction pelayanan publik
 untuk pencegahan korupsi yang
United Nations Convention against efektif, perlu upaya dan
Corruption (UNCAC) keikutsertaan dari selu-ruh
Salah satu instrumen internasional yang komponen masyarakat
sangat penting dalam rangka pencegahan  seruan kepada negara-negara untuk
dan pemberantasan korupsi adalah United secara aktif mempromosikan
Nations Convention against Corruption  yang keterlibatan organisasi non-
telah ditandatangani oleh lebih dari 140 pemerintah (LSM/NGOs) yang
negara. berbasis masyarakat, serta unsur-
unsur lain dari civil society
Bab yang terpenting dalam konvensi  peningkatkan kesadaran masyarakat
didedikasikan untuk pencegahan korupsi (public awareness) terhadap korupsi
dengan mempertimbangkan sektor publik termasuk dampak buruk korupsi
maupun sektor privat (swasta). Salah serta hal-hal yang dapat dilakukan
satunya dengan mengembangkan model oleh masyarakat yang mengetahui
kebijakan preventif seperti : telah terjadi TP korupsi.
• pembentukan badan anti-korupsi
• peningkatan transparansi dalam International Business Transaction
pembiayaan kampanye untuk pemilu Convention on Bribery of Foreign Public
dan partai politik Official in International Business
• promosi terhadap efisiensi dan Transaction
transparansi pelayanan publik
• rekrutmen atau penerimaan pelayan Convention on Bribery of Foreign Public
publik (pegawai negeri) dilakukan Official in International Business Transaction
berdasarkan prestasi adalah konvensi internasional pertama dan
• adanya kode etik yang ditujukan satu-satunya instrumen anti korupsi yang
bagi pelayan publik (pegawai negeri) memfokuskan diri pada sisi ‘supply’ dari
dan mereka harus tunduk pada kode tindak pidana suap.
etik tsb
• transparansi dan akuntabilitas Konvensi Anti Suap ini menetapkan standar-
keuangan publik standar hukum yang mengikat (legally
binding) negara-negara peserta untuk
 penerapan tindakan indisipliner dan mengkriminalisasi pejabat publik asing yang
pidana bagi pegawai negeri yang menerima suap (bribe) dalam transaksi bisnis
korupsi internasional. Konvensi ini juga memberikan
standar-standar atau langkah-langkah yang
terkait yang harus dijalankan oleh negara  Mutual Legal Assistance
perserta sehingga isi konvensi akan  Extradition
dijalankan oleh negara-negara peserta  Asset Tracing and Recovery
secara efektif.  Data and Infomation Exchange
 Kerjasama Internasional Oleh Komisi  Join Investigation
Pemberantas Korupsi (KPK)  Other International Assistance
 International Assistance  Fund Raising and Donore
 International Cooperation Management

International Assistance
International Assistance merupakan bagian
dari kerjasama internasional yang menjadi
jembatan antara investigasi di tingkat
nasional dan internasional termasuk di
dalamnya asset recovery. Aktifitas yang
dilakukan meliputi pertukaran informasi, join
investigation, penangkapan dan penahanan
pelaku, pertukaran bukti dan saksi,
permintaan bantuan timbal balik, ektradisi,
pengembalian serta perampasan aset hasil
tindak pidanan korupsi dll.

International Cooperation
International Cooperation dilakukan melalui
law enforcment networks di seluruh dunia.
Network atau jejaring ini sangat penting
karena salah satu modus operasi korupsi
adalah dengan menggunakan yurisdiksi
negara asing sebagai tempat untuk
bersembunyi dan menyembunyikan uang
hasil korupsi.

Oleh KPK kerjasama tersebut


digambarkan sebagai berikut :
• International Convention
• Multirateral and Bilateral Agreement
• International Forums
• Capacity Building
• Advocacy
• Coalition
• Fund Raising and Donore
Managment
NILAI DAN PRINSIP dalam lingkup akademik maupun sosial
kampus
ANTI KORUPSI • Manfaat dari hidup disiplin adalah
DRG SRI MULYANTI, MKES
mahasiswa dapat mencapai tujuan
hidupnya dengan waktu yang lebih
efisien, hidup teratur, pekerjaan
Nilai-Nilai Anti Korupsi
selesai tepat waktu
1. Inti : jujur, disiplin dan tanggung • Kebiasaan mahasiswa yang tidak
jawab disiplin dapat menghambat dan
2. Etos kerja : kerja, keras, sederhana, tidak menunjang proses
mandiri pembelajaran.
3. Sikap : adil, berani, peduli • Contoh : malas, sering tidak hadir,
motivasi belajar kurang, tidak
mengerjakan tugas, melanggar tata
JUJUR tertib kampus dll
• Punishment : mahasiswa tidak
tdk bohong, tdk curang, lurs hati diizinkan masuk kelas apabila
Contoh ketidakjujuran terlambat, nam mahasiswa tidak di
cantumkan apabila tidak
akar dari masalah korupsi, kolusi dan mengerjakan tugas kelompok.
nepotisme di indonesia adalah faktor
ketidakjujuran pada waktu menjadi TANGGUNG JAWAB
mahasiswa. Penerapan nilai tanggung jawab pada
• perilaku menyontek akan mahasiswa dapat diwujudkan dalam bentuk :
menghilangkan rasa percaya diri • Mempunyai prinsip dan memikirkan
mahasiswa dan semangat berkurang kemana arah masa depan yang akan
• plagiarisme (penjiplakan karya dituju
tulis) misalkan tindakan copy paste • mempunyai attitude atau sikap yang
dalam memenuhi tugas dari dosen menonjolkan generasi penerus
• titip absen dengan tanda tangan tenaga kesehatan yang berguna bagi
fiktif profesinya
Hakikat pendidikan yang benar ingin • Selalu belajar untuk menjadi
menciptakan manusia yang berilmu dan generasi muda yang berguna dengan
bermoral sikap dan kepribadian yang baik
• Mengikuti semua kegiatan yang
DISIPLIN (Ketaatan, kepatuhan) telah dijadwalkan oleh kampus
Nilai kedisiplinan pada mahasiswa dapat di (praktikum, Klinik dll)
wujudkan antara lain dalam bentuk • Menyelesaikan tugas pembelajaran
kemampuan untuk mengatur dan mengelola dan praktek secara individu dan
waktu untuk menyelesaikan tugas baik kelompok tepat waktu
ADIL (tidak memihak dan tidak berat • Melaporkan jika mengalami
sebelah = sama berat) intimidasi atau kekerasan dari teman
sendiri atau orang lain
Nilai keadilan dapat dikembangkan oleh
• Mengakui kesalahan yang dilakukan
mahasiswa sebagai berikut
dan bertanggung jawab
• Menimbang sesuatu secara objektif • Mengajukan saran/usul untuk
dan seimbang ketika menilai teman. perbaikan proses pbm
Misalkan memberikan pujian tulus • Menulis artikel/opini di majalah,
ketika teman berprestasi, jurnal
memberikan saran perbaikan kepada • Berani mengatakan tidak pada
kawan yang tidak berprestasi ajakan dan paksaan serta perbuatan
• Ketika ada teman yang berselisih tercela
dapat bertindak bijaksana dan
PEDULI
memberikan solusi/ tidak memihak
yang salah atau benar tidak • Mengindahkan
mengurangi dosis atau takaran obat • Memperhatikan
kepada pasien • Menghiraukan
• Adil terhadap dirinya sendiri
Nilai kepedulian mahasiswa dapat
misalnya hidup seimbang, belajar,
diwujudkan dengan :
berolahraga, beristirahat dll
• Memberikan pelayanan perawatan • Ikut memantau jalannya proses
yang sama kepada semua pasien. pembelajaran di kampus
artinya tidak membedakan status • Memantau infrastruktur di kampus
social, agama, ras/suku bangsa • Jika ada teman yang tertimpa
musibah dengan sukarela
BERANI
mengumpulkan bantuan
• Menyatakan kebenaran • Terlibat kegiatan bem, hima, badan
• Mengakui kesalahan legislatif mahasiswa
• Menolak kejahatan • Tidak mrokok karena asap rokok
• Betanggungjawab akan merugikan diri sendiri dan
orang lain
Nilai keberanian dapat dikembangkan oleh
• Tidak meminum alkohol dan
mahasiswa dalam kehidupan dalam/luar
mengkonsumsi napza
kampus sebagai berikut
• Membuang sampah pada tempatnya
• Bertanya kepada dosen jika tidak • Menghargai dan menghormati
mengerti teman, dosen dan karyawan
• Berani mengemukakan pendapat • Bersikap ramah tamah dan suka
ketika berdiskusi atau berani menolong
kedepan menyelesaikan tugas
KERJA KERAS
• Melaporkan teman yang berbuat
curang ketika ujian Penerapan nilai kerja keras dapat di
wujudkan mahasiswa dalam bentuk :
• Tidak melakukan jalan pintas untuk 1. Realible (dapat diandalkan)
menyelesaikan tugas, belajar dan 2. Responsible (bertanggung
mengerjakan tugas dengan jawab)
sungguh-sungguh 3. Reasonable (beralasan/ada dasar
• Memanfaatkan waktu luang untuk pemikirannya)
belajar
Mahasiswa mandiri dan dewasa harus
• Bersikap aktif dalam belajar
memiliki sifat-sifat
• Tidak mudah putus asa dalam
mengerjakan tugas • Mampu menghadapi
• Tidak bergantung pada orang lain tantangan/tidak mudah menyerah
• Rajin mengikuti kegiatan • Mampu bersyukur pada masa-masa
ekstrakurikuler sulit
• Tidak membuang waktu untuk hal • Dapat menentukan keputusan dan
yang tidak berguna berpikir bijak dalam keadaan
mendesak
KESEDERHANAAN
• Dapat mengontrol amarah saat ada
Penerapan nilai kesederhanaan pada sesuatu yang menyakitkan
mahasiswa dapat di wujudkan dalam bentuk • Berpikir ulang sebelum bertindak
• Memiliki prinsip hidup yang kuat dan
• Rendah hati tidak membeda-
mampu menutupi kekurangan
bedakan golongan, status sosial
dengan kelebihan yang dimiliki
• Berpakaian sopan sesuai dengan
• Memiliki solidaritas yang tinggi
aturan
terhadap temen-teman yang
• Merasa cukup dengan apa yang ada
membutuhkan
• Tidak sombong dan menonjolkan
diri dalam pergaulan
• Menyelaraskan antara kebutuhan
atau keinginan dengan kemampuan
• Bersabar dan berprasangka baik
• Bersyukur dengan apa yang dimiliki
• Tidak sombong ketika di puji dan
tidak rendah diri ketika di kritik

MANDIRI

• Tidak banyak bergantung pada


orang lain
• Mahasiswa dituntut untuk
mengerjakan semua tanggung jawab
dan usahanya sendiri
• Mahasiswa harus mempunyai
tanggung jawab dan kemandirian
• Mahasiswa harus mempunyai sikap
3R
PRINSIP-PRINSIP KEWAJIBAN (FAIRNESS)

ANTIKORUPSI 1.
2.
Komprehensif dan disiplin
Fleksibilitas
AKUNTABILITAS 3. Terprediksi
4. Kejujuran
• Langkah atau kinerja yang
5. Informatif
dijalankan sebuah lembaga dapat
dipertanggungjawabkan KEBIJAKAN
• Membutuhkan perangkat
1. Isi kebijakan
pendukung berupa
2. Pembuat kebijakan
perundangundangan (de jure),
3. Penegakan kebijakan
komitmen dan dukungan
4. Kultur kebiakan
masyarakat (de facto)
• Akuntabilitas publik : program, KONTROL KEBIJAKAN
proses,keuangan,outcome, hukum,
1. Partisipasi
politik == akuntable
2. Evolusi
Contoh : 3. Reformasi

Pengelolaan keuangan negara

• Mekanisme pelaporan dan


pertanggung jawaban atas semua
kegiatan yang dilakukan (lembaga
ybs, dirjen anggaran, lembaga2
kontrol dpr, masyarakat)
• Evaluasi (wajib di akuntabilitasi)
contoh: penerimaan mahasiswa baru
di poltekkes wajib dilaporkan ke
direktur, badan ppsdm, irjen dan di
evaluasi

TRANSPARANSI

• Semua proses kebijakan dilakukan


secara terbuka dan diketahui publik
• lima proses transparansi sbb
1. Penganggaran (bottom up)
2. Penyusunan kegiatan
sesuaikan dgn anggaran
3. Pembahasan (aturan)
4. Pengawasan saat
pelaksanaan program
5. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai