Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

SEL EUKARIOTIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Sel dan Molekuler
Yang dibina oleh Ibu Lisa Savitri, S.Si., M.Imun.

Disusun oleh:

Dimas Alwi (202106050212)


LaurIenza F N M (202106050226)
Rosida (202106050208)
Yuli Hartanto (202106050210)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS KESEHAATAN
UNIVERSITAS KADIRI
2

2021

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Sel Eukariotik ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas  pada Biologi Sel dan Molekuler. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Sel eukariotik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen, selaku dosen Biologi sel dan
molekuler yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kediri, 13 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR  ISI

KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------i
DAFTAR ISI---------------------------------------------------------------------------ii

BAB I PENDAHULUAN
I.1  Latar Belakang--------------------------------------------------------------------1
1.2 Tujuan Masalah--------------------------------------------------------------------1
I.2  Rumusan Masalaah---------------------------------------------------------------2

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Sel eukariotik----------------------------------------------------------------------3
II.2 Struktur dan Fungsi Sel eukariotik---------------------------------------------4

BAB III PENUTUP


A.   Kesimpulan------------------------------------------------------------------------21
B.   Saran--------------------------------------------------------------------------------21

                                                                         

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sel Eukariotik adalah setiap organisme yang sel mengandung inti dan
organel lainnya tertutup dalam membran. Eukariotik milik takson Eukarya
atau Eukariotik. Fitur mendefinisikan yang menetapkan sel eukariotik
terpisah dari sel prokariotik (Bakteri dan Archaea) adalah bahwa mereka
memiliki organel membran-terikat, terutama inti, yang berisi materi genetik
dan tertutup oleh membran nuklir. Kehadiran inti
memberikan nama Eukariotik yang berasal dari εὖ Yunani (eu, "baik" atau
"benar") dan κάρυον (karyon, "kacang"). sel eukariotik juga mengandung
organel membran-terikat lain seperti mitokondria dan aparat Golgi. Selain itu,
tumbuhan dan alga mengandung kloroplas. organisme eukariotik mungkin
uniseluler atau multiseluler. Hanya Eukariotik membentuk organisme
multiseluler yang terdiri dari berbagai jenis jaringan yang terdiri dari jenis sel
yang berbeda.

Eukariotik dapat mereproduksi baik secara aseksual melalui mitosis dan


seksual melalui meiosis dan gamet fusion. Dalam mitosis, satu sel membelah
untuk menghasilkan dua sel yang identik secara genetik. Pada meiosis,
replikasi DNA diikuti oleh dua putaran pembelahan sel untuk menghasilkan
empat sel anak masing-masing dengan setengah jumlah kromosom sebagai
induk sel asli (sel haploid). Ini bertindak sebagai sel kelamin (gamet - setiap
gamet hanya memiliki satu pelengkap kromosom, masing-masing campuran
unik dari pasangan yang sesuai kromosom orangtua) yang dihasilkan dari
rekombinasi genetik selama meiosis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang di maksud dengan Sel Eukariotik ?
2. Bagaimana struktur dan Fungsi Sel Eukariotik ?

1
2

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Apa yang di maksud dengan Sel Eukariotik


2. Mengetahui struktur dan Fungsi Sel Eukariotik
3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sel Eukariotik

Sel eukariotik adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekan-
rekan mereka, prokariota. Prokariota termasuk bakteri sederhana dan archaea,
sedangkan eukariota terdiri dari semua jamur, hewan, tumbuhan, dan protista
seperti amuba. Bersama dengan virus dan potongan lainnya dari bahan
genetik, prokariota dan eukariota membuat semua kehidupan di darat yang
Anda dikenal. Sel eukariotik ditandai dengan membran internal dan sebuah
sitoskeleton yang kuat. Sebuah sitoskeleton adalah kerangka protein, seperti
aktin dan keratin, yang membantu memegang sel bersama-sama dan menjadi
pembeda organel tersebut.
Eukariota berarti “inti sejati,” mengacu pada fakta bahwa sel-sel
eukariotik memiliki inti internal sedangkan prokariota (yang berarti “sebelum
inti”). Pada prokariota, materi genetik mengapung bebas pada sitoplasma
(darah seluler), sedangkan pada eukariota, itu dilindungi dalam inti khusus.
DNA eukariotik diatur dalam kromosom sedangkan DNA prokariotik tidak.
Eukariota yang lebih baru dalam sejarah kehidupan dari prokariota, dan sel
eukariotik khas lebih besar dari sel prokariotik yang khas. Sedangkan
kehidupan prokariotik muncul selama 3,8 miliar tahun yang lalu, eukariota
hanya berkembang antara 1,6 dan 2,1 miliar tahun yang lalu. Salah satu
organisme eukariotik pertama adalah ganggang merah, yang bentuknya
hampir tidak berubah pada 1,2 miliar tahun. Eukariota memiliki organel, atau
organ seluler, sedangkan prokariota pada dasarnya tidak. Sebuah organel khas
ditemukan di hampir semua eukariota adalah mitokondria, yang dikenal
sebagai pembangkit listrik sel. Diperkirakan bahwa mitokondria pernah
menjadi prokariota bebas bergerak yang bekerja sama erat dengan eukariota
awal sehingga mereka menjadi bagian dari organisme yang sama dalam
proses yang dikenal sebagai ikatan endosimbiotik. Organel lain termasuk

4
5

ribosom, vesikel, retikulum endoplasma, aparatus Golgi, sistoskeleton,


flagela, vakuola, lisosom, dan sentriol. Semua organel memiliki fungsi
khusus dan biasanya tertutup dalam membran lipid mereka sendiri.

2.2 Struktur Dan Fungsi Sel Eukariotik

Struktur Dan Fungsi Sel Eukariotik - Uraian kali ini akan mengulas
sekilas struktur dan fungsi sel eukariotikyaitu tentang organel sel sitoskeleton
membran plasma, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma,
ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro, dan
mikrotubulus.

1. Sitoskeleton

Pengertian Sitoskeleton adalah rangka sel tersusun atas tiga jenis serabut
yang berbeda yaitu mikrofilamen, mikrotubulus, dan filamen intermediar.
Sitoskeleton termasuk bagian struktur dan fungsi sel eukariotik yang
berfungsi atau berperan dalam pergerakan sel dan sebagai rangka sel. Berikut
penjelasan tentang struktur dan fungsi sitoskeleton serta komponen serat
penyusunnya.
6

Struktur Sitoskeleton (Gambar : ernatb.wordpress.com)


a. Mikrofilamen

Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang bertaut dan tipis.


Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein, yaitu aktin dan miosin.
Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot dan membentuk rangka
dalam sel. Mikrofilamen mempunyai diameter 7 nm sehingga
pengamatannya harus menggunakan mikroskop elektron.

Contoh: menyebabkan kontraksi pada sel2 otot; tetapi apabila aktin dan
miosin saling menjauh maka akan terjadi relaksasi; Amoeba: berperan
dalam pembentukan pseudopoda, gerakan sel, gerakan sitoplasma,
pembelahan sel yaitu terbelahnya sel menjadi 2 sel anak karena ditarik
mikrofilamen yg menghubungkan membran.

b. Mikrotubulus

Mikrotubulus adalah rantai-rantai protein yang membentuk spiral.


Spiral ini membentuk tabung berlubang yang panjangnya mencapai 2,5 mm
dengan diameter 25 nm. Mikrotubulus tersusun atas protein yang dikenal
sebagai tubulin. Mikrotubulus merupakan penyusun sitoskeleton yang
terbesar.

Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu berupa benang-benang


spindel yang menghubungkan dua kutub sel pada waktu sel membelah.
7

Gerakan kromosom dari daerah ekuator ke kutub masing-masing pada


anafase dikendalikan oleh mikrotubulus. Dengan demikian, mikrotubulus
mempunyai fungsi mengarahkan gerakan komponen-komponen sel,
mempertahankan bentuk sel, serta membantu dalam pembelahan mitosis.

c. Filamen Intermediar

Filamen intermediar adalah rantai molekul protein yang membentuk


untaian yang saling melilit. Filamen ini berdiameter 8 – 10 nm. Disebut
serabut intermediar karena ukurannya di antara ukuran mikrofilamen dan
mikrotubulus. Serabut ini tersusun atas protein yang disebut fimentin, tetapi
tidak semua sel filamen intermediarnya tersusun atas fimentin. Misalnya sel
kulit filamennya tersusun atas protein keratin.

Fungsi Sitoskeleton secara umum adalah sebagai berikut:

1. Memberikan kekuatan mekanik pada sel


2. Menjadi kerangka sel
3. Membantu gerakan substansi dari satu bagian sel ke bagian yang alin.

2. Nukleus

inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada dalam sel,
memiliki diameter sekitar 10 mikrometer. Nukleus biasanya terletak di tengah
sel dan berbentuk bulat atau oval. Setiap sel memiliki satu inti, kecuali
beberapa organisme yang berinti dua (dikariotik), misalnya Paramecium. Ada
juga organisme berinti banyak (polikariotik), misalnya jamur. Di dalam inti sel
terdapat matriks yang disebut nukleoplasma, nukleus, RNA, dan kromosom.
Kromosom tersusun atas protein dan DNA. DNA berfungsi untuk
menyampaikan informasi genetik dan sintesis protein. RNA berfungsi untuk
sintesis protein.
8

Nukleus

1. Membran nukleus

Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran


dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma
dan akhirnya ke membran sel. Jadi, antara membran sel dengan membran
nukleus terdapat hubungan secara langsung melalui retikulum endoplasma.

2. Nukleoplasma

Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukleoplasma tersusun atas air,


protein, ion, enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya
terdapat benang-benangkromatin (benang penyerap warna). Pada proses
mitosis, benang kromatin itu tampak memendek dan disebut kromosom.
Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA.

3. Nukleolus

Nukleolus (anak inti) terbentuk saat terjadi proses transkripsi (sintesis


RNA) di dalam nukleus. Jika proses transkripsi berhenti, nukleolus menghilang
9

atau mengecil. Jadi nukleolus bukan merupakan organel yang tetap, melainkan
suatu tanda bahwa sel sedang melakukan transkripsi untuk menghilangkan
RNA.

Ilustrasi letak struktur nukleus

Fungsi nukleus

1. Mengendalikan seluruh kegiatan sel, misalnya metabolisme


2. Mengeluarkan RNA dan unit ribosom dari inti ke sitoplasma
3. Mengatur pembelahan sel
4. Membawa informasi genetik. Di dalam nukleus terdapat DNA yang
mengandung informasi genetik atau sifat-sifat yang dapat diwariskan.

3. Nukleoplasma

Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan


semisolid (kental). Nukleoplasma mengandung kromatin, granula,
nukleoprotein, dan senyawa kimia kompleks. Pada saat pembelahan sel,
benang kromatin menebal dan memendek serta mudah menyerap zat warna
disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di
dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan. DNA akan
mentranskripsi diri (mengopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan
dikeluarkan ke sitoplasma.

4. Membran Sel
10

Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul lemak dan
protein. Molekul lemak tersusun atas dua lapis, terdapat di bagian tengah
membran. Di sebelah luarnya terdapat lapisan protein perifer, yang menyusun
tepi luar dan dalam membran. Selain protein perifer, terdapat pula molekul-
molekul protein tertentu yang masuk ke dalam lapisan lemak. Bahkan ada
yang masuk hingga menembus dua lapisan lemak. Protein yang masuk ke
lapisan lemak itu disebut protein integral. Pada tempat-tempat tertentu,
terbentuk pori yang dibatasi oleh molekul protein. Tebal membran plasma
antara 5-10 nm.

Membran Plasma

Molekul protein dan lemak tidak bersifat diam, tetapi selalu


bergerak. Bayangkan molekul lemak sebagai “benda cair” yang di atasnya
dan di dalamnya terdapat molekul protein yang “berenang-renang”. Itulah
sebabnya struktur membran yang demikian disebut sebagai “membran
mosaik cair” (bahasa kerennya : fluid mosaic membrane).

Lemak membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa


dengan fosfat), glikolipid (lemak yang bersenyawa dengan karbohidrat),
dan sterol (lemak alkohol, misalnya kolesterol). Sedangkan protein
11

membran tersusun atas lipoprotein (protein yang bersenyawa dengan


karbohidrat).

Ilustrasi membran mosaik cair

Fungsi membran plasma


1. Melindungi isi sel
Membran plasma berfungsi mempertahankan isi sel
2. Mengatur keluar masuknya molekul-molekul
Membran plasma bersifat semipermeabel (selektif permeabel), artinya ada
zat-zat tertentu yang dapat melewati membran dan ada pula yang tidak.
Molekul-molekul tersebut berguna untuk mempertahankan kehidupan sel.
Zat-zat yang tidak berguna dikeluarkan dari sel.
3. Menerima rangsangan dari luar (sebagai reseptor)
Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya, hormon, racun,
rangsangan listrik, dan rangsangan mekanik, misalnya tusukan dan
tekanan. Bagian sel yang berfungsi sebagai reseptor adalah glikoprotein.
5. Sitoplasma

Sitoplasma atau plasma sel, meliputi isi sel, kecuali nukleus (inti sel).
Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Padatan sitoplasma terdiri atas
organel-organel. Organel adalah bagian sel yang memiliki fungsi khusus,
misalnya ribosom, mitokondria, dan kompleks Golgi. Cairan sitoplasma
disebut sitosol. Sitosol tersusun atas air, protein, asam amino, vitamin,
nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut juga
sebagai matriks sitoplasma.
12

Ilustrasi letak sitoplasma dalam sel

Sitosol tidak homogen (serba sama), tetapi merupakan suatu larutan


heterogen (serbaneka) yang kompleks. Dilihat dari ukuran zat terlarutnya,
cairan dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu larutan, koloid, dan suspensi.
Apabila zat terlarut berukuran < 0,01 mm disebut larutan, jika berukuran
antara 0,01 mm – 0,1 mm disebut koloid, dan jika berukuran > 0,1 mm
disebut suspensi. Sitosol bersifat koloid, terutama karena adanya protein dan
RNA.

Fungsi sitoplasma

1. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia


yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim, ion, gula, lemak, dan
protein.
2. Di dalam sitoplasma itulah berlangsung kegiatan pembongkaran dan
penyusunan zat-zat melalui reaksi-reaksi kimia. Misalnya proses
13

pembentukan energi, sintesis asam lemak, asam amino, protein, dan


nukleotida.
3. Sitoplasma “mengalir” di dalam sel untuk menjamin berlangsungnya
pertukaran zat agar metabolisme berlangsung dengan baik. Gerakan
organel-organel tertentu sebagai akibat aliran sitoplasma tersebut dapat
diamati dengan mikroskop.

6. Sentriol

Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan


pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia
atau flagela. Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel
tumbuhan tidak (baca selengkapnya mengenai perbedaan sel hewan dan sel
tumbuhan). Sentriol berjumlah sepasang, terletak saling tegak lurus antar
sesamanya di dekat nukleus. Pada saat pembelahan mitosis, sentriol terbagi
menjadi dua, masing-masing menuju ke kutub sel yang berbeda. Kemudian
terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub
tersebut. Benang spindel berfungsi menarik kromosom menuju ke kutub
masing-masing.

Struktur sentriol
14

7. Retikulum Endoplasma

Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang atau


jala. Oleh karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma
(endoplasma) maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE). RE
hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel hewan maupun sel
tumbuhan. Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak RE dibandingkan
dengan sel bukan kelenjar.

Retikulum Endoplasma

RE dibedakan berdasarkan ada tidaknya ribosom pada membrannya,


menjadi RE kasar dan RE halus. RE kasar, yaitu jika membran RE yang
berhadapan dengan sitoplasma ditempeli ribosom, sehingga tampak berbintil-
bintil. RE halus, yaitu RE yang tidak ditempeli ribosom. Karena ribosom
merupakan tempat sintesis protein, ala RE kasar merupakan penampung
protein yang dihasilkan. Protein yang dihasilkan masuk ke lumen
(terowongan) RE.
15

Fungsi retikulum endoplasma

1. Sebagai penampung sintesis protein, untuk disalurkan ke kompleks Golgi


dan akhirnya dikeluarkan dari sel
2. Menyintesis lemak dan kolesterol
3. Menawarkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada dalam sel-sel
hati
4. Jalan transpor dalam memindahkan molekul-molekul dari bagian sel yang
satu ke bagian sel yang lain.

8. Ribosom

Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom


tidak memiliki membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar
dan unit kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Jika keduanya
bergabung, maka akan terbentuk ribosom yang berbentuk seperti angka
delapan.

Ribosom
16

Fungsi ribosom adalah untuk menyintesis protein. Ribosom sendiri disintesis


oleh nukleolus.

9. Kompleks Golgi

Kompleks Golgi sering disebut sebagai Golgi saja. Pada sel tumbuh,
kompleks Golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan
membran plasma. Jumlahnya beragam, dari satu sampai ratusan untuk tiap
sel, cenderung bersambung-sambungan pada sel hewan namun tidak pada sel
tumbuhan.

Aparatus Golgi

Fungsi Golgi

1. Menambahkan glioksilat pada protein sehingga terbentuk lipoprotein


2. Sebagai organel sekretori
3. Membentuk glikolipida
4. Membentuk dinding sel tumbuhan
5. Membentuk lisosom
17

Hubungan kompleks golgi dengan organel lainnya

10. Lisosom

Lisosom (lyso = pencernaan, soma = tubuh) merupakan membran


berbentuk kantong kecil yang berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim.
Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang
masuk ke dalam sel.

Aktivitas lisosom
18

Pembentukan lisosom

11. Badan Mikro

Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-
1,5 mikrometer. Badan mikro terdiri atas peroksisom dan glioksisom.

1. Peroksisom

Peroksisom terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan. Sel yang
banyak mengandung peroksisom adalah sel yang banyak melakukan
oksidasi, misalnya sel hati, sel ginjal, dan sel otot. Peroksida
mengandung enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk menguraikan
hidrogen peroksida (H2O2) menjadi oksigen dan air. Hidrogen peroksida
merupakan senyawa hasil sampingan dari proses pernapasan (oksidasi) sel
yang bersifat meracuni sel. Enzim katalase juga berperan dalam
metabolisme lemak dan fotorespirasi.

Peroksisom
19

2. Glioksisom

Glioksisom hanya terdapat pada sel tumbuhan, terutama pada jaringan


yang mengandung lemak, seperti biji-bijian berlemak. Glioksisom
menghasilkan enzim katalase dan enzim oksidase yang keduanya berperan
dalam proses metabolisme lemak yaitu mengubah lemak menjadi gula. Proses
metabolisme lemak menghasilkan enzim yang diperlukan untuk
perkecambahan biji.

12. Mitokondria

Mitokondria merupakan penghasil energi (ATP) karena berfungsi untuk


respirasi. Bentuk mitokondria beraneka ragam. Ada yang bulat, oval,
silindris, seperti gada, seperti raket, pokoknya macam-macam deh. Namun
secara umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau
benang. Mitokondria  mempunyai sifat plastis, yakni bentuknya mudah
berubah.

Mitokondria

Mitokondria mempunyai dua membran, yaitu membran luar dan membran


dalam. Struktur membran luar mirip dengan membran dalam. Pada membran
dalam terjadi pelekukan ke arah dalam membentuk kista. Dengan adanya
20

kista ini, permukaan membran dalam menjadi semakin luas sehingga proses
respirasi sel menjadi efektif. Proses respirasi berlangsung pada membran
dalam mitokondria (pada kista) dan matriks. Matriks adalah cairan yang
berada di dalam mitokondria dan bersifat sebagai gel. Matriks tersusun atas
air, protein, enzim respirasi, garam, DNA, dan ion-ion. Enzim-enzim respirasi
itu sangat penting bagi proses pembentukan ATP. Reaksi respirasi yang
berlangsung di dalam mitokondria adalah reaksi dekarboksilasi oksidatif, daur
Krebs, dan transpor elektron.

13. Mikrotubulus dan Mikrofilamen

Mikrotubulus dan mikrofilamen menyusun struktur rangka sel yang


disebut sitoskeleton. Pada organisme multiseluler, sitoskeleton disusun oleh
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediet. Mikrotubulus
merupakan organel berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya mencapai
2,5 mikrometer dan diameter 25 nm. Tabung-tabung kecil itu tersusun atas
protein yang dikenal sebagi tubulin. Fungsi mikrotubulus adalah berperan
dalam pergerakan sel.

Mikrotubulus

Mikrofilamen juga berperan dalam pergerakan sel. Organel ini berbentuk


benang-benang halus, tipis, dan memanjang. Mikrofilamen tersusun atas dua
21

macam protein, yaitu aktindan miosin. Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-


sel otot. Diameter mikrofilamen hanya 5 nm. Pada sel otot, mikrofilamen
mengakibatkan adanya kontraksi pada sel-sel otot. Apabila aktin dan miosin
saling menjauh, sel otot akan relaksasi.

Mikrofilamen

Pada sel-sel Protozoa, misalnya Amoeba, mikrofilamen berperan dalam


pembentukan pseudopodium, gerakan sel, dan gerakan sitoplasma. Selain itu
mikrofilamen berperan dalam pembelahan sel, yakni terbelahnya sel menjadi
dua sel anak karena ditarik oleh mikrofilamen yang menghubungkan
membran.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Sel eukariotik adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekan-
rekan mereka, prokariota. Prokariota termasuk bakteri sederhana dan
archaea, sedangkan eukariota terdiri dari semua jamur, hewan, tumbuhan,
dan protista seperti amuba. Bersama dengan virus dan potongan lainnya dari
bahan genetik, prokariota dan eukariota membuat semua kehidupan di darat
yang Anda dikenal. Sel eukariotik ditandai dengan membran internal dan
sebuah sitoskeleton yang kuat. Sebuah sitoskeleton adalah kerangka protein,
seperti aktin dan keratin, yang membantu memegang sel bersama-sama dan
menjadi pembeda organel tersebut.

3.2 SARAN

1. Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui
struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.
2. Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini
bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang sel.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://usaha321.net/pengertian-sel-eukariotik.html,

http://www.biologipedia.com/struktur-dan-fungsi-sel-eukariotik-sitoskeleton-
nukleus.html

http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-sel-eukariotik.html

https://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/11/penjelasan-lengkap-tentang-
jamur-atau.html

http://www.artikelsiana.com/2015/05/jamur-fungi-pengertian-ciri-ciri-reproduksi-
peranan.html

http://indonesiaindonesia.com/f/95357-bab-6-fungi-jamur/

https://www.translate.com/english/jamur-memiliki-distribusi-di-seluruh-dunia-
dan-tumbuh-di-berbagai-habitat-termasuk-lingkungan-yang/5873756

23

Anda mungkin juga menyukai