Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
1. Riki Andrian
2. Windia Mardianti
3. Nela Putri Eliza
4. Al fonsus Sihaloho
5. Indra Rusdian
Kelas : XI IIS 3
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atasberkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Globalisasi dan Nasionalisme
merupakan pelajaran yang juga pentinguntuk dipelajari, karena Globalisasi dan
Nasionalisme memiliki peran yangsangat penting dalam perkembangan dunia
Internasional. Salah satumedia yang dapat mengasah dan mengembangkan
pemikiran Mahasiswa dalam pelajaran adalah makalah. Makalah ini merupakan
suatusumbangan pemikiran dari kami untuk dapat digunakan oleh
pembaca.Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh kamidan
pendapat dari kami. Kami menyusun makalah ini dengan bahasayang mudah
ditangkap oleh pembaca.Pada akhirnya, kami berharap karya tulis ini dapat
bermanfaat bagipembaca dalam memahami tentang globalisasi di bidang ekonomi
yangterjadi di Indonesia.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun 1644
sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina karena
dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Masuknya pengaruh Barat
menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti
Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh karena
itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para
imperialis Barat dan Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing.
Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya
pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan kemudian disusul oleh
pemberontakan Boxer.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal terjadinya pergerakan nasionalisme Cina?
2. Mengapa terjadi nasionalisme di Cina?
3. Seberapa besar kah tokoh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan
nasionalisme Cina saat itu?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang hal-hal apa yang menjadi andil besar dalam
pergerakan nasionalisme di Cina.
2. Menyebutkan sebab-sebab yang menjadikan dalang terjadinya
nasionalisme Cina saat itu.
3. Menjelaskan tentang pengaruh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan
nasionalisme di Cina.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2) Jawatan bea-cukai dipegang oleh badan internasional (Inggris, Amerika
Serikat, Perancis)
3) Seluruh Cina terbuka bagi bangsa asing.
4) Di Peking (kota tempat istana kaisar Cina) ditempatkan seorang duta besar
Inggris.
Dengan perjanjian Peking itu, seluruh Cina terbuka lebar-lebar bagi
seluruh dunia dan muncullah daerah-daerah konsesi yang menjadi sarang
bangsa asing. Sehingga dengan adanya daerah-daerah konsesi ini, kedaulatan
Cina menurun dan keselamatan Cina terancam.
3
Arti pemberontakan Tai Ping bagi bangsa Cina adalah :
a. merupakan pemberontakan sosial (revolusi sosial) asli dari Cina
dan tidak mendapat pengaruh Barat.
b. Pertama kali munculnya paham Komunisme di Cina.
c. Merupakan pelopor dari Mao Tse Tung dengan Kung Chang Tang
(Partai Komunis Cina). Apa yang dijalankan oleh Mao Tse Tung
sangat mirip dengan apa yang pernah dijalankan oleh Hung Siu-
tsywan.
Gerakan rakyat Cina bukan berhenti sampai disitu saja, bahkan
gerakan-gerakan selanjutnya terus muncul dan berkembang dalam upaya
menyingkirkan kedudukan Kaisar Mandsyu dan mengusir bangsa-bangsa
Barat. Bahkan muncul gerakan yang bertujuan membersihkan bangsa dan
tanah airnya dari pengaruh asing. Gerakan ini terjadi di Cina Utara dan
menamakan gerakannya Tinju Keadilan. Setiap anggotanya ahli dalam dunia
persilatan, maka bangsa asing menganggapnya Boxer dan pemberontakannya
itu lebih dikenal dengan sebutan Pemberontakan Bokser.
Ratu Tze Syi (wali dari Kaisar Kwang Syu) memberikan bantuan
kepada gerakan pemberontakan Bokser. Bantuan ini didasari atas anjuran dari
Jenderal Yuan Shih Kai yang inign melepaskan kerajaannya dari campur
tangan bangsa asing (Barat).
Pemberontakan Bokser meletus dan berkobar di PEking, sehingga pada
saat meletusnya pemberontakan itu seorang duta besar Jerman terbunuh,
sedangkan kedutaan-kedutaan asing lainnya diserang. Namun tentara bangsa
asing di bawah pimpinan Jenderal Von Waldersee berhasil menindas
pemberontakan Bokser dan menduduki Peking. Ratu Tze Syi menyerah dan
menandatangani Bokser Protokol (1901) dan Cina harus membayar kerugian
perang kepada bangsa asing sebesar 738.000.000 dollar.
4
c. Wuchang Day. Pada tanggal 9 Oktober 1910 tempat penyimpanan
mesiu meledak sebelum pemerintah Mandsyuria mengambil tindakan
terhadap gerakan kaum nasionalis Cina. Dan pada tanggal 10 Oktober
1910, kaum nasionalis mengumumkan berdirinya Republik Cina,
sehingga peristiwa ini dikenal dengan The Double Ten Day atau
Wuchang Day.
Pada mulanya Republik Cina hanya berperan di Cina Selatan dengan
Nanking sebagai ibukotanya. Sedangkan di Cina Utara, Kaisa Pu Yi masih
berkuasa dengan dukungan jenderal Yuan-Shih-Kai dan Warlords lainnya.
Untuk menghindari jatuhnya korban pada rakyat, maka Dr. Sun Yat Sen
melakukan perundingan dengan Jenderal Yuan Shih Kai. Dr. Sun Yat Sen
menyerahkan pimpinan kepada Yuan Shih Kai dengan tugas mengakhiri
kekuasaan Mandsyuria. Kekuasaan Mandsyu berhasil diakhiri tanpa
pertumpahan darah pada tanggal 12 Februari 1912. Sedangkan, Kaisar Pu Yi
yang masih kanak-kanak dapat tinggal di Mandsyuria dengan gaji cukup.
Yuan Shih Kai menjadi Presiden Republik Cina tanggal 12 Februari 1912
dengan wilayah kekuasaannya mencakup seluruh Cina. Sedangkan, Dr. Sun
Yat Sen selanjutnya mendirikan Partai Nasional Cina (Kuo Min Tang) dan
melaksanakan Trisila (San Min Chui) yang berisi Nasionalisme, Demokrasi,
dan Sosialisme. Setelah menjadi presiden, Yuan Shih Kai bertindak diktator
dan ingin menjadi kaisar. Kuo Min Tang dilarang namun rakyat menentang.
Tetapi setelah Yuan Shih Kai meninggal (1916), Dr. Sun Yat Sen memegang
kembali kepemimpinannya atas daerah Cina Selatan, namun daerah Utara
masih berdiri sendiri. Pada tahun 1921, Li-Li-San mendirikan Partai Komunis
Cina (Kung Chang Tang). Sejak tahun 1924 terjadi kerjasama antara Kaum
Nasionalis dengan Komunis untuk menghadapi Warlords di Utara. Kaum
nasionalis dipimpin oleh Jenderal Chiang Kai Shek (pengganti Dr. Sun Yat
Sen yang meninggal tahun 1924). Setelah wilayah Utara berhasil diduduki,
tercipta Republik Cina dengan daerahnya mencakup wilayah Utara dan
Selatan (1928) dengan ibukotanya Nanking. Kaum komunis yang belum mau
tunduk terhadap pemerintahan Chiang Kai Shek, terus melancarkan serangan
gerilya di bawah pimpinan Chu Teh, sehingga sulit dikalahkan.
5
5) Penduduk Cina Utara lebih mudah menerima komunisme karena Cina
Utara masih murni dan belum mendapat pengaruh luar.
Perjalanan dimulai dari Kiangshi pada tanggal 1 Oktober 1934 dan
diikuti oleh 100.000 orang. Selama perjalanan mengalami banyak kesulitan
pangan dan serangan dari Chiang Kai Shek. Ketika sampai di Yenan (1
Oktober 1935) pengikut hanya tinggal 20.000 orang. Sedangkan yang lainnya
mati atau meninggalkan rombongan. Mereka segera membangun daerah
Utara, namun serangan-serangan dari kaum nasionalis tidak berhenti. Chang
Hsue Liang ditugaskan Chiang Kai Shek menyerang kaum komunis. Ia tidak
menyerang, bahkan memihaknya. Sehingga Chang Hsue Liang menculik
Chiang Kai Shek di Sian dan selanjutnya dipertemukan dengan Mao Zedong
(1937). Dalam perjalanan itu disepakati adanya kerjasama dalam menghadapi
Jepang. Kaum Nasionalis mendapat bantuan sekutu dan Kaum Komunis
dibantu Rusia.
Setelah Perang Dunia II selesai, pertikaian antara kaum nasionalis
dengan komunis muncul lagi. Kaum nasionalis terdesak dari daratan Cina dan
selanjutnya berkuasa di Pulau Taiwan (1950) di bawah pimpinan Chiang Kai
Shek. Sedangkan, daratan Cina dikuasai oleh kaum komunis dan berdiri
Republik Rakyat Cina (RRC) dengan Beijing sebagai ibukotanya. Pemimpin
yang terkenal adalah Mao Zedong sebagai Ketua Partai, Chou-En-Lai sebagai
Menteri Luar Negeri, dan Chu Teh sebagai Panglima Tentara.
6
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Cina merupakan negara yang memiliki sejarah cukup tua. Negara ini
diperintah oleh berbagai dinasti. Kepala pemerintahannya disebut kaisar.
Salah satu dinasti asing yang pernah menguasai Cina adalah dinasti Manchu
(dinasti Ching) 1644 – 1912 yang berasal dari Manchuria.Dari keterangan di
atas, apakah Anda dapat menduga bagaimana munculnya nasionalisme dari
negara tersebut? Kalau belum bisa, simaklah uraian selanjutnya.
Nasionalisme Cina tersulut setelah rakyat kecewa terhadap penguasa Manchu
yang dinilai bukan dinasti keturunan Cina. Kebencian itu semakin memuncak
setelah bangsa Inggris mengungguli pasukan kaisar dalam Perang Candu
tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan bertanggung jawab atas penderitaan
rakyat Cina akibat penjajahan bangsa Eropa, AS dan Jepang. Akhirnya
revolusi pun pecah. Kaisar Manchu tahun 1911 digulingkan oleh rakyatnya
sendiri dan Cina menjadi republik. Namun republik ini rapuh karena
panglima perangnya saling bertikai.
DAFTAR PUSTAKA
7
Badrika, I Wayan. 1997. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMU Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.