Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ Gerakan Nasionalisme di Cina “

Disusun Oleh :
1. Riki Andrian
2. Windia Mardianti
3. Nela Putri Eliza
4. Al fonsus Sihaloho
5. Indra Rusdian
Kelas : XI IIS 3

SMA NEGERI 3 MERANGIN


TP. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atasberkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.Globalisasi dan Nasionalisme
merupakan pelajaran yang juga pentinguntuk dipelajari, karena Globalisasi dan
Nasionalisme memiliki peran yangsangat penting dalam perkembangan dunia
Internasional. Salah satumedia yang dapat mengasah dan mengembangkan
pemikiran Mahasiswa dalam pelajaran adalah makalah. Makalah ini merupakan
suatusumbangan pemikiran dari kami untuk dapat digunakan oleh
pembaca.Makalah ini disusun berdasarkan data-data yang diperoleh kamidan
pendapat dari kami. Kami menyusun makalah ini dengan bahasayang mudah
ditangkap oleh pembaca.Pada akhirnya, kami berharap karya tulis ini dapat
bermanfaat bagipembaca dalam memahami tentang globalisasi di bidang ekonomi
yangterjadi di Indonesia.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Nasionalisme Cina ........................................................ 2
B. Perkembangan Gerakan Nasionalisme Cina .......................................... 3
C. Nasionalisme Cina dalam Kepemimpinan Dr. Sun Yat Sen .................. 4
D. Partai Komunis Cina dan Mao Zedong .................................................. 5
BAB III PENUTUP
A. Saran ....................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
D.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dinasti Manchu (Dinasti Ching) memerintah di Cina sejak tahun 1644
sampai 1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina karena
dinasti ini bukan keturunan bangsa Cina. Masuknya pengaruh Barat
menyebabkan munculnya gerakan rakyat yang menuduh bahwa Dinasti
Manchu sudah lemah dan bekerja sama dengan imperialis Barat. Oleh karena
itu muncul gerakan rakyat Cina untuk menentang penguasa asing yaitu para
imperialis Barat dan Dinansti Manchu yang juga dianggap penguasa asing.
Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya
pemberontakan Tai Ping (1850 – 1864) dan kemudian disusul oleh
pemberontakan Boxer.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal terjadinya pergerakan nasionalisme Cina?
2. Mengapa terjadi nasionalisme di Cina?
3. Seberapa besar kah tokoh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan
nasionalisme Cina saat itu?

C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan tentang hal-hal apa yang menjadi andil besar dalam
pergerakan nasionalisme di Cina.
2. Menyebutkan sebab-sebab yang menjadikan dalang terjadinya
nasionalisme Cina saat itu.
3. Menjelaskan tentang pengaruh Dr. Sun Yat Sen dalam pergerakan
nasionalisme di Cina.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Nasionalisme Cina


Dari zaman kuno sampai tahun 1912, Cina selalu diperintah oleh
dinasti-dinasti (keluarga raja-raja secara turun temurun). Dinasti terakhir
adalah Dinasti Mandsyu (Dinasti Ching). Dinasti ini memerintah dari tahun
1644-1912. Dinasti ini dianggap dinasti asing oleh bangsa Cina, karena dinasti
ini bukan keturunan bangsa Cina. Dinasti ini memerintah Cina dengan cara
kolot. Cina merupakan suatu negara yang tertutup rapat-rapat bagi negara
asing yang dianggap lebih rendah dan belum beradab (Bar-bar) daripada
bangsa Cina. Tetapi imperialisme modern Barat yang mencari tanah jajahan
dimana-mana dan juga telah melihat serta tertarik untuk menguasai Cina.
Masuknya pengaruh Barat ke Cina menyebabkan munculnya gerakan rakyat
yang menuduh bahwa Dinasti Mandsyu sudah lemah dan bekerja sama dengan
imperialisme Barat. Oleh karena itu muncul gerakan rakyat Cina untuk
menentang penguasa asing yaitu Kaum Imperialisme Barat dan Dinasti
Mandsyu yang juga dianggap penguasa asing. Gerakan rakyat ini bersifat
nasional.
Bangsa Barat yang pertama kali membuka Cina adalah Inggris. Inggris
menempuh cara dengan mengedarkan candu dan sejak tahun 1800 Inggris
mulai usahanya menyeludupkan candu ke Cina. Sehingga perdagangan candu
gelap merajalela di Cina. Rakyat Cina menjadi korban candu, sedangkan
Inggris menikmati keuntungan dalam jumlah besar dari hasil perdagangan
candu itu. Melihat korban-korban candu yang sangat banyak di kalangan
rakyat Cina, maka kaisar Cina memerintahkan agar perdagangan candu
diberantas. Inggris sangat marah dan memerintahkan untuk menyerang
Nanking. Dalam perang ini Cina kalah dan terpaksa menandatangani
perjanjian Nanking yang isinya :
1) Lima pelabuhan Cina dibuka untuk bangsa asing.
2) Inggris mendapatkan Hongkong (1842).
3) Inggris mendapatkan hak ekstra-teritorial.
Dengan Perjanjian Nanking itu, berarti awal terbukanya Cina untuk
bangsa-bangsa asing.
Setelah perjanjian Nanking, bangsa-bangsa Barat semakin banyak yang
datang ke negeri Cina, sehingga pemerintah Cina semakin khawatir, bahwa
suatu saat kedudukannya pun akan terancam oleh bangsa-bangsa Barat.
Terlebih lagi dengan masuknya Perancis yang dapat mengakibatkan terjadinya
perang Cina melawan Inggris-Perancis (1856-1860) di tengah-tengah
pemberontakan Tai Ping, yang disebabkan oleh :
1) Kapal Perancis berbendera Inggris ditahan oleh Cina.
2) Padri Perancis dibunuh di Kwangshi karena tidak mempunyai surat izin
masuk ke Cina.
Dalam perang itu Cina juga mengalami kekalahan, sehingga terjadilah
perjanjian Peking (1860). Isinya :
1) Terbukanya sebelas pelabuhan Cina untuk bangsa asing.

2
2) Jawatan bea-cukai dipegang oleh badan internasional (Inggris, Amerika
Serikat, Perancis)
3) Seluruh Cina terbuka bagi bangsa asing.
4) Di Peking (kota tempat istana kaisar Cina) ditempatkan seorang duta besar
Inggris.
Dengan perjanjian Peking itu, seluruh Cina terbuka lebar-lebar bagi
seluruh dunia dan muncullah daerah-daerah konsesi yang menjadi sarang
bangsa asing. Sehingga dengan adanya daerah-daerah konsesi ini, kedaulatan
Cina menurun dan keselamatan Cina terancam.

B. Perkembangan Gerakan Nasionalisme Cina


Munculnya gerakan nasionalisme Cina diawali dengan terjadinya
pemberontakan Tai Ping (1850-1864). Terjadinya pemberontakan ini
disebabkan oleh :
1) Pemerintah bangsa Mandsyu lemah terhadap bangsa asing
2) Kemiskinan rakyat jelata akibat pemerintahan feodal bangsa Mandsyuria
3) Munculnya keinginan dari rakyat untuk membangun masyarakat baru yang
bahagia.
Pemberontakan Tai Ping ini dipimpin oleh Hung Siu-tsywan (seorang
bangsa Cina yang beragama Masehi). Di dalam Kitab Injil Masehi diceritakan
bahwa dalam masyarakat yang sosialistis berlaku hukum sama rata, sama rasa,
dan ia ingin mendirikan masyarakat Cina seperti itu.
Programnya :
1) Bahan makanan, pakaian, uang dijadikan kepemilikan bersama.
2) Tentara harus pegang teguh kesusilaan, tidak boleh mabuk, merokok,
menghisap candu, atau menganggu keamanan rumah tangga serta kenaikan
pangkat dalam ketentaraan tidak ditentukan oleh atasan, tetapi diusulkan
oleh para prajurit-prajuritnya kepada atasannya dan para prajuritnya itu
bertanggung jawab terhadap nilai dan kecakapan para perwira yang
diusulkan itu.
Pada tahun 1851, Hung Siu-tsywan mulai dengan pemberontakannya
melawan pemerintah Mandsyuria dan bangsa asing. Pada awal
pemberontakannya itu ia mendapat kemenangan yang gemilang, Hal itu
disebabkan karena tentaranya teguh memegang disiplin dan mendapat
dukungan dari rakyat. Nanking dapat direbut dan didudukinya sebagai ibukota
kerajaannya. Setelah Nanking dapat dikuasainya, Hung Siu-tsywan
memproklamasikan dirinya sebagai Raja dari Kerajaan Sorga dan Damai
Abadi (Tai Ping Tin Kuo). Selanjutnya tentara Tai Pin menyerbu ke arah utara
dan menyerang Kaisar Mandsyu yang berkedudukan di Peking. Tiensin jatuh
ke tangan pemberontakan Tai Ping sehingga Peking terancam. Sedangkan
bangsa asing yang merasa dirinya terancam oleh serangan-serangan yang
dilancarkan pemberontakan Tai Ping membentuk pasukan sukarelawan di
bawah pimpinan Jenderal Ward dan Jenderal Gordon. Pasukan sukarelawan
bersama-sama dengan pasukan kerajaan melawan pasukan Tai Ping dan
berhasil merebut kembali Nanking.  Hung Siu-tsywan bunuh diri, sedangkan
pasukannya terus melakukan pertempuran dan pertempuran yang hebat terjadi
di lembah sungai Yang Tse, di mana korban cukup besar dari kedua belah
pihak. Tentara Tai Ping kalah dan dapat ditindas.

3
Arti pemberontakan Tai Ping bagi bangsa Cina adalah :
a. merupakan pemberontakan sosial (revolusi sosial) asli dari Cina
dan tidak mendapat pengaruh Barat.
b. Pertama kali munculnya paham Komunisme di Cina.
c. Merupakan pelopor dari Mao Tse Tung dengan Kung Chang Tang
(Partai Komunis Cina). Apa yang dijalankan oleh Mao Tse Tung
sangat mirip dengan apa yang pernah dijalankan oleh Hung Siu-
tsywan.
Gerakan rakyat Cina bukan berhenti sampai disitu saja, bahkan
gerakan-gerakan selanjutnya terus muncul dan berkembang dalam upaya
menyingkirkan kedudukan Kaisar Mandsyu dan mengusir bangsa-bangsa
Barat. Bahkan muncul gerakan yang bertujuan membersihkan bangsa dan
tanah airnya dari pengaruh asing. Gerakan ini terjadi di Cina Utara dan
menamakan gerakannya Tinju Keadilan. Setiap anggotanya ahli dalam dunia
persilatan, maka bangsa asing menganggapnya Boxer dan pemberontakannya
itu lebih dikenal dengan sebutan Pemberontakan Bokser.
Ratu Tze Syi (wali dari Kaisar Kwang Syu) memberikan bantuan
kepada gerakan pemberontakan Bokser. Bantuan ini didasari atas anjuran dari
Jenderal Yuan Shih Kai yang inign melepaskan kerajaannya dari campur
tangan bangsa asing (Barat).
Pemberontakan Bokser meletus dan berkobar di PEking, sehingga pada
saat meletusnya pemberontakan itu seorang duta besar Jerman terbunuh,
sedangkan kedutaan-kedutaan asing lainnya diserang. Namun tentara bangsa
asing di bawah pimpinan Jenderal Von Waldersee berhasil menindas
pemberontakan Bokser dan menduduki Peking. Ratu Tze Syi menyerah dan
menandatangani Bokser Protokol (1901) dan Cina harus membayar kerugian
perang kepada bangsa asing sebesar 738.000.000 dollar.

C. Nasionalisme Cina dalam Kepemimpinan Dr. Sun Yat Sen


Setelah pemberontakan Bokser itu, Ratu Tze Syi ingin melakukan
pembaharuan-pembaharuan di Cina, karena sadar bahwa bangsa asing tidak
akan dapat dikalahkan dengan kekuatan senjata Cina yang masih terbelakang
itu. Namun semua pembaharuan yang dilakukan itu sudah terlambat, karena
kebencian rakyat Cina terhadap pemerintahan Kaisar Mandsyu sudah sangat
mendalam. Sebelum pembaharuan itu dilakukan, Ratu Tze Syi meninggal
dunia (1908) dan digantikan oleh Kaisar Pu Yi (usia 2 tahun). Tetapi, Cina
semakin bertambah kacau dan memberikan peluang besar terhadap muncul
dan berkembangnya gerakan nasionalis bangsa Cina di bawah pimpinan Dr.
Sun Yat Sen (1911) yang disebabkan oleh :
a. Timbulnya angkatan baru yang berpaham modern. Angkatan baru ini
memperoleh pendidikan Barat dan mencita-citakan adanya Cina baru
yang modern dan jaya.
b. Timbulnya nasionalisme. Pemerintahan Mandsyu merupakan
pemerintahan asing yang kolot dan tidak mampu memikirkan
keperluan rakyat, sehingga munculnya gerakan nasional itu bertujuan
untuk menumbangkan dan mengusir pemerintahan bangsa Mandsyu.
Dengan gerakan itu mereka menginginkan negeri Cina untuk bangsa
Cina.

4
c. Wuchang Day. Pada tanggal 9 Oktober 1910 tempat penyimpanan
mesiu meledak sebelum pemerintah Mandsyuria mengambil tindakan
terhadap gerakan kaum nasionalis Cina. Dan pada tanggal 10 Oktober
1910, kaum nasionalis mengumumkan berdirinya Republik Cina,
sehingga peristiwa ini dikenal dengan The Double Ten Day atau
Wuchang Day.
Pada mulanya Republik Cina hanya berperan di Cina Selatan dengan
Nanking sebagai ibukotanya. Sedangkan di Cina Utara, Kaisa Pu Yi masih
berkuasa dengan dukungan jenderal Yuan-Shih-Kai dan Warlords lainnya.
Untuk menghindari jatuhnya korban pada rakyat, maka Dr. Sun Yat Sen
melakukan perundingan dengan Jenderal Yuan Shih Kai. Dr. Sun Yat Sen
menyerahkan pimpinan kepada Yuan Shih Kai dengan tugas mengakhiri
kekuasaan Mandsyuria. Kekuasaan Mandsyu berhasil diakhiri tanpa
pertumpahan darah pada tanggal 12 Februari 1912. Sedangkan, Kaisar Pu Yi
yang masih kanak-kanak dapat tinggal di Mandsyuria dengan gaji cukup.
Yuan Shih Kai menjadi Presiden Republik Cina tanggal 12 Februari 1912
dengan wilayah kekuasaannya mencakup seluruh Cina. Sedangkan, Dr. Sun
Yat Sen selanjutnya mendirikan Partai Nasional Cina (Kuo Min Tang) dan
melaksanakan Trisila (San Min Chui) yang berisi Nasionalisme, Demokrasi,
dan Sosialisme. Setelah menjadi presiden, Yuan Shih Kai bertindak diktator
dan ingin menjadi kaisar. Kuo Min Tang dilarang namun rakyat menentang.
Tetapi setelah Yuan Shih Kai meninggal (1916), Dr. Sun Yat Sen memegang
kembali kepemimpinannya atas daerah Cina Selatan, namun daerah Utara
masih berdiri sendiri. Pada tahun 1921, Li-Li-San mendirikan Partai Komunis
Cina (Kung Chang Tang). Sejak tahun 1924 terjadi kerjasama antara Kaum
Nasionalis dengan Komunis untuk menghadapi Warlords di Utara. Kaum
nasionalis dipimpin oleh Jenderal Chiang Kai Shek (pengganti Dr. Sun Yat
Sen yang meninggal tahun 1924). Setelah wilayah Utara berhasil diduduki,
tercipta Republik Cina dengan daerahnya mencakup wilayah Utara dan
Selatan (1928) dengan ibukotanya Nanking. Kaum komunis yang belum mau
tunduk terhadap pemerintahan Chiang Kai Shek, terus melancarkan serangan
gerilya di bawah pimpinan Chu Teh, sehingga sulit dikalahkan.

D. Partai Komunis Cina dan Mao Zedong


Ketika Partai Komunis Cina dipimpin oleh Mao Zedong, muncul lagi
usaha-usaha komunis untuk merebut kekuasaan. Untuk meraih kekuasaan atas
pemerintahan Cina, Mao Zedong memimpin gerakan rakyat dan berusaha
mendapatkan pengaruh yang luas dari rakyat. Mao Zedong memimpin
pergerakan rakyat dengan mengadakan perjalanan jauh (Long March) dari
Kiangshi ke Yuan di bagian Utara yang jaraknya mencapai 9.000 km. (1934-
1935). Sebab-sebab dilaksanakan Long March :
1) Untuk menjauhkan diri dari pusat Kuo Min Tang yang berkedudukan di
Nanking.
2) Untuk mendekatkan diri dengan Rusia (negara komunis) dengan tujuan
mempermudah mendapat bantuan.
3) Mendekati Jepang yang merupakan musuh bersama Cina dan Rusia.
4) Cina Selatan sulit menerima paham komunis, karena sudah dipengaruhi
oleh kaum liberal.

5
5) Penduduk Cina Utara lebih mudah menerima komunisme karena Cina
Utara masih murni dan belum mendapat pengaruh luar.
Perjalanan dimulai dari Kiangshi pada tanggal 1 Oktober 1934 dan
diikuti oleh 100.000 orang. Selama perjalanan mengalami banyak kesulitan
pangan dan serangan dari Chiang Kai Shek. Ketika sampai di Yenan (1
Oktober 1935) pengikut hanya tinggal 20.000 orang. Sedangkan yang lainnya
mati atau meninggalkan rombongan. Mereka segera membangun daerah
Utara, namun serangan-serangan dari kaum nasionalis tidak berhenti. Chang
Hsue Liang ditugaskan Chiang Kai Shek menyerang kaum komunis. Ia tidak
menyerang, bahkan memihaknya. Sehingga Chang Hsue Liang menculik
Chiang Kai Shek di Sian dan selanjutnya dipertemukan dengan Mao Zedong
(1937). Dalam perjalanan itu disepakati adanya kerjasama dalam menghadapi
Jepang. Kaum Nasionalis mendapat bantuan sekutu dan Kaum Komunis
dibantu Rusia.
Setelah Perang Dunia II selesai, pertikaian antara kaum nasionalis
dengan komunis muncul lagi. Kaum nasionalis terdesak dari daratan Cina dan
selanjutnya berkuasa di Pulau Taiwan (1950) di bawah pimpinan Chiang Kai
Shek. Sedangkan, daratan Cina dikuasai oleh kaum komunis dan berdiri
Republik Rakyat Cina (RRC) dengan Beijing sebagai ibukotanya. Pemimpin
yang terkenal adalah Mao Zedong sebagai Ketua Partai, Chou-En-Lai sebagai
Menteri Luar Negeri, dan Chu Teh sebagai Panglima Tentara.

6
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
 Cina merupakan negara yang memiliki sejarah cukup tua. Negara ini
diperintah oleh berbagai dinasti. Kepala pemerintahannya disebut kaisar.
Salah satu dinasti asing yang pernah menguasai Cina adalah dinasti Manchu
(dinasti Ching) 1644 – 1912 yang berasal dari Manchuria.Dari keterangan di
atas, apakah Anda dapat menduga bagaimana munculnya nasionalisme dari
negara tersebut? Kalau belum bisa, simaklah uraian selanjutnya.
Nasionalisme Cina tersulut setelah rakyat kecewa terhadap penguasa Manchu
yang dinilai bukan dinasti keturunan Cina. Kebencian itu semakin memuncak
setelah bangsa Inggris mengungguli pasukan kaisar dalam Perang Candu
tahun 1842. Kaisar dinilai lemah dan bertanggung jawab atas penderitaan
rakyat Cina akibat penjajahan bangsa Eropa, AS dan Jepang. Akhirnya
revolusi pun pecah. Kaisar Manchu tahun 1911 digulingkan oleh rakyatnya
sendiri dan Cina menjadi republik. Namun republik ini rapuh karena
panglima perangnya saling bertikai.

DAFTAR PUSTAKA

7
Badrika, I Wayan. 1997. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMU Jilid 2.
Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai