Jurnal - S1 - Akuntansi - Artikel New
Jurnal - S1 - Akuntansi - Artikel New
PENDAHULUAN
Kondisi dunia yang tidak menentu seperti terjadinya global warming,
kemiskinan yang semakin meningkat, memburuknya kesehatan masyarakat serta
tuntutan sosial kepada perusahaan. Dalam skala makro perusahaan merupakan
salah satu penggerak roda perekonomian suatu negara. Hal ini di landasi pada
kegiatan perusahaan yang memberikan manfaat bagi perusahaan itu sendiri dan
secara ekonomis bagi negara. Perusahaan tidak hanya mendapatkan keuntungan
ekonomi, keuntungan sosial, tetapi keberlangsungan usaha tersebut dapat
berlangsung dengan baik dan secara tidak langsung akan mencegah konflik yang
merugikan dan meningkatkan kualitas masyarakat sekitar (termasuk karyawan,
pemasok, dan pelanggan) serta lingkungan yang menjadi pemangku kepentingan
atau stakeholder (Ginting, 2019).
Namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat semakin menyadari
adanya dampak-dampak negatif yang di timbulkan oleh perusahaan dalam
menjalankan operasinya, karna itu para pelaku bisnis semakin di tuntut agar tidak
hanya berorientasi dalam memaksimalkan laba tapi juga mampu memberikan
konstribusi positif terhadap lingkungan sekitar dalam bentuk penyisihan dana.
Contohnya tersebut bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian
beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas
umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan
berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar
perusahaan tersebut beroperasi. Bentuk konstribusi positif tersebut dapat di
*PenulisKorespondensi
140
KAJIAN TEORI
1. Teori Stakeholder
(Freeman, R.E., 2002), konsep tanggung jawab social perusahaan telah
mulai dikenal sejak awal 1970-an, yang secara umum dikenal dengan
stakeholder theory artinya sebagai kumpulan kebijakan dan praktik yang
berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan ketentuan hukum,
penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen dunia usaha untuk
berkontribusi dalam pembangunan secara berkelanjutan. Stakeholder theory
dimulai dengan asumsi bahwa nilai (value) secara eksplisit dan tidak
dipungkiri merupakan bagian dari kegiatan usaha.
Teori Stakeholder memberikan isyarat bahwa perusahaan harus member
perhatian kepada stakeholder, karena stakeholder dapat memberikan
pengaruh dan dipengaruhi oleh perusahaan pada aktivitas dan kebijakan yang
dilaksakan (Dwipayadnya et al., 2015). Teori Stakeholder mengasumsikan
bahwa eksistensi perusahaan ditentukan oleh para stakeholder. Perusahaan
berusaha mencari pembenaran dari para stakeholder dalam menjalankan
operasi perusahaannya. Semakin kuat posisi stakeholder, semakin besar pula
kecenderungan perusahaan mengadaptasi diri terhadap keinginan para
stakeholder-nya. Perusahaan sangat bergantung pada lingkungan sosial,
sehingga perlu menjaga legitimasi stakeholder serta memposisikannya pada
kerangka dasar dalam pengambilan kebijakan dan keputusan, sehingga
stabilitas dan jaminan going-concern yang menjadi tujuan perusahaan dapat
tercapai (Ediana, 2019).
Nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual semakin tinggi nilai perusahaan,
maka semakin besar kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan
(Wiagustini, 2010). Salah satu indikator yang digunakan dalam menilai
potensi dari nilai perusahaan yaitu dapat dilihat dari kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba (Puspaningrum, 2017).Perusahaan dengan
peningkatan laba yang signifikanakan menunjukkan kinerja perusahaan yang
baik dalam mengelola bisnisnya (Inastri, 2017). Hal ini dapat memberi sinyal
Alviya Rahayu 141
positif kepada investor, bahwa modal yang telah mereka investasikan akan
menghasilkan keuntungan di masa mendatang.
Semakin banyak investor yang menanamkan modalnya di suatu
perusahaan, maka semakin tinggi pula harga saham dari perusahaan tersebut.
Hal ini dapat menyebabkan nilai perusahaan semakin meningkat, karena nilai
perusahaan direfleksikan dengan harga saham. Nilai Perusahaan merupakan
suatu kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari
kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses
kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan
sampai dengan saat ini.
Volume perdagangan diartikan sebagai jumlah saham yang
diperdagangkan pada hari tertentu. Perdagangan suatu saham yang aktif, yaitu
dengan volume perdagangan yang besar, menunjukkan bahwa saham tersbut
digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut cepat diperdagangkan
ada kemungkinan dealer akan mengubah posisi kepemilikan sahamnya pada
saat perdagangan saham semakin tinggi atau dealer tidak perlu memegang
saham dalam jumlah terlalu lama. Volume perdagangan akan menurunkan
kos pemilikan saham sehingga menurunkan spread dengan demikian semakin
aktif perdagangan suatu saham atau semakin bervolume perdagangan suatus
aham, maka semakin rendah biaya pemilikan saham tersebut yang berarti
akan mempersempit bid-ask spread saham tersebut.
CSR adalah tanggung jawab sosial suatu perusahaan terhadap para
stakeholders, khususnya kepada masyarakat yang tinggal berdekatan dengan
lokasi suatu perusahaan. Perusahaan tidak hanya berperan dalam
mengoptimalkan kinerja laba perusahaan saja, melainkan juga ikut serta
dalam memperhatikan lingkungan masyarakat (Bulan et al., 2014). Secara
konseptual, banyak pengertian tentang tanggungjawab sosial perusahaan
merupakan suatu bentuk tindakan yang berangkat dari pertimbangan etis
perusahaan yang diarahkan untuk meningkatkan ekonomi,yang di serta
dengan peningkatan kualitas hidup bagi karyawan berikut keluarganya,
140
b. KoefisienDeterminasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan koefisien yang digunakan untuk
mengetahui kontribusi atau sumbangan yang diberikan oleh sebuah
variable ataulebih X (bebas) terhadap variabel Y (terikat) (Sofyan,
2015).
Unstandardized Residual
N 30
Negative -,155
Test Statistic ,155
3. UjiHipotesis (Uji-t)
Tabel1.4 Analisis Uji-t
Coefficients
140
UnstandardizedCoef Standardized
ficients Coefficients
UnstandardizedCoef Standardized
b.
ficients Coefficients
PENUTUP
Kesimpulan penelitian ini ialah berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap
perusahaan pertambangan minyak dan gas yang menjadi sampel dari tahun 2017-2019
dalam penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa hasil dari analisis Corporate Social
Responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan) terhadap Nilai Perusahaan dan Volume
perdagangan saham saham pada perusahaan pertambangan minyak dan gas yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2017-2019 sebagai berikut : Hasil penelitian ini
membuktikan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh terhadap Nilai
Perusahaan pada perusahaan pertambangan minyak dan gas yang terdaftar di BEI periode
2017-2019. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh terhadap Volume Perdagangan Saham pada perusahaan pertambangan minyak
dan gas yang terdaftar di BEI periode 2017-2019.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran – saran yang dapat di berikan pada
penelitianselanjutnya antara lain :Bagi perusahaan agar dapat meningkatkan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan, dengan semakin tingginya pengungkapan maka nilai
perusahaan dan Volume perdagangan saham dapat meningkat dimasa yang akan
datang.Bagi investor, agar lebih seksama dalam mempertimbankan aspek-aspek yang perlu
di perhitungkan dalam investasi yang tidak hanya memilih perusahaan berdasarkan harga
saham akan tetapi mempertimbangkan faktor lain seperti pengungkapan corporate social
responsibility yang dilakukan oleh perusahaan.Bagi peneliti selanjutnya lebih baik
140
menambah jumlah sampel penelitian, periode pengamatan atau merubah variabel penelitian
dan melibatkan sektor industri yang lain, guna mencerminkan reaksi dari pasar modal
secara keseluruhan dan mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perusahaan
untuk menarik investor.