Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH ETIKA KEPEMIMPINAN

DAN FUNGSI AUDIT INTERNAL

TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PELAPORAN KEUANGAN

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah

metodologi penelitian akuntansi

Disusun oleh:

SIATTA’ PATANDUK

6160301200022

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laporan keuangan pada perusahaan sangat dibutuhkanoleh pihak internal dan pihak eksternal
untuk pengambilan keputusan. Menurut PSAK (2004) pihak-pihak yang memanfaatkan laporan
keuangan adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Dengan demikian pelaporan keuangan harus dapat
menyajikan informasi mengenai prestasi perusahaan dalam satu periode, dan menyediakan
informasi-informasi yang dapat membantu pihak yang membutuhkan laporan keuangan agar
mereka dapat mengambil keputusan.
Manfaat penting laporan keuangan tersebut mengharuskan manajer akuntansi harus ekstra
hati-hati dalam membuat keputusan pelaporan keuangan. Hal tersebut dikarenakan terdapat
banyak keputusan akuntansi yang melibatkan ketidakpastian. Prinsip kehati-hatian dalam membuat
dan melaporkan laporan keuangan tersebut dinamakan prinsip konservatif. Menurut Watts (dalam
Indrayani, 2010) akuntansi konservatif bermanfaat untuk menghindari perilaku oportunistik manajer
berkaitandengan kontrak-kontrak yang menggunakan laporan keuangan sebagai media kontrak.
Manfaat akuntansi konservatif tersebut dikembangkan lebih jauh oleh Lafond dan Watts (dalam
Diantimala, 2008) yang menjelaskan bahwa laporan keuangan yang konservatif dapat menghindari
konflik kepentingan antara invertor dan kreditor.
Karena sifat akuntans ikonservatif yang cukup rumit tersebut, manajer akuntansi dalam
menjalankan tugasnya akan dibantu oleh manajemen eksekutif atau fungsi audit intern (IAF).
Manajemen eksekutif merupakan pemimpin bagi perusahaan, sehingga segala tindakan yang dibuat
manajemen eksekutif akan menjadi penutup bagi para bawahannya terutama jika tindakan
manajemen eksekutif tersebut sesuai dengan nilai dan norma yang terdapat pada perusahaan.
Contohnya jika akuntan diberi tanggung Jawab untuk mencatat ayat-ayat jurnal atas transaksi-
transaksi yang melibatkan perusahaan, para akuntan akan cenderung untuk meniru perilaku
manajemen eksekutif.
Berbeda dengan manajemen eksekutif, audit internal mungkin bukan merupakan pemimpin
utama perusahaan. Namun audit internal memiliki fungsi yang sangat penting bagi perusahaan.
Menurut Muliadi (dikutip oleh Afrianisuara, 2010) menyatakan bahwa audit internal merupakan
kegiatan penelitian bebas yang terdapat dalam organisasi, yang dilakukan dengan cara menyajikan
analisis penilaian, rekomendasi dan komentar-komentar penting terhadap kegiatan manajemen.
Sedangkan IOIA (dalam Afrianisuara, 2010) mendefinisikan audit internal sebagai “Internal auditing
is an independent appraisal function established within an organization to examine and evaluate its
activities as a service in the organization…”
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa audit internal berfungsi menguji dan mengevaluasi
tindakan yang digunakan, serta meninjau pembukuan laporan keuangan. Penelitian yang ditulis
prawitt etal (dikutip oleh Arel, beaudoin dan Cianci, 2012) menyebutkan kualitas tinggi IAF dapat
memperkuat dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan dengan memantau
pengendalian internal dan tindakan manajemen. Lebih lanjut lagi, prawitt etal (2009) juga
mencontohkan akuntan mungkin ragu-ragu untuk merekan jurnal entri jika akuntan tersebut tahu
bahwa auditor intern kemungkinan akan mendeteksi dan mempertanyakan kualitas laporan
keuangan yang telah mereka buat.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kepemimpinan etis dan audit intern
dapat Bersama-sama dalam mempengaruhi pengambilan keputusan pelaporan keuangan. Penelitian
ini akan menggunakan akuntan profesional dimana kepemimpinan etis dan fungsi audit internal
(IAF) dikondisikan dalam situasi lemah maupun kuat. Reaksi dari akuntan professional yang diteliti
tersebut akan diamati untuk mengetahui apakah kepemimpinan etis dan fungsi audit intern memiliki
pengaruh terhadap pengambilan keputusan pelaporan keuangan oleh akuntan professional.

1.2 Rumusan Masalah

Karena didalam menyajikan laporan keuangan manajer keuangan harus menggunakan prinsip
konservatisme, maka manajer keuangan membutuhkan bimbingan dari manajer eksekutif dan audit
intern untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan. Kepemimpinan etis dari
manajer eksekutif dan fungsi audit intern yang besar diperusahaan menyebabkan manajer keuangan
mau tidak mau harus mengikuti perintah mereka dalam pembuatan laporan keuangan. Berdasarkan
uraian diatas, maka rumusan masalah yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:

apakah kepemimpinan etis mempengaruhi pengambilan keputusan pelaporan keuangan?

Apakah fungsi audit internal mempengaruhi pengambilan keputusan pelaporan keuangan?

1.3 tujuan penelitian


penelitian ini bertujuan untuk:
menganalisis pengaruh kepemimpinan etis terhadap pengambilan keputusan pelaporan keuangan.
Menganalisis pengaruh fungsi audit intern (IAF) terhadap pengambilan keputusan pelaporan
keuangan.

1.4 manfaat penelitian


Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi berbagai pihak, diantaranya:
Bagi Akademik
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refisi, dan sumber pengetahuan bagi kalangan
akademik. Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah metodologi penelitian akuntansi.
Penelitian ini dapat diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh lagi dipenelitian selanjutnya.
Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada pihak perusahaan sehingga dapat lebih
baik lagi dalam pengambilan keputusan pelaporan keuangan.

1.5 Sistematika Penulisan


Berikut adalah systematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu:
BAB 1: Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat yang didapat dari
penelitian untuk pihak-pihak terkait serta sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi landasan teori dan konsep apa yang akan digunakan sebagai reverensi untuk
melakukan penelitian, penelitian terdahulu yang dilakukan sebagai acuan dalam pembentukan
hipotesis, kerangka pemikiran yang akan menjelaskan mengenai garis besar penelitian ini, dan
pengembangan hipotesis yang digunakan dipenelitian ini.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi variable penelitian dan definisi oprasional variable populasi dan sampel dalam
penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data yang digunakan dipenelitian.
BAB IV : Hasil dan analisis
Bab ini berisi penggambaran objek penelitian, analisis data, dan interpretasi hasil penelitian.
BAB V : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian, kelemahan didalam penelitian, dan
saran untuk penelitian selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Kepemimpinan
Terdapat berbagai macam pengertian kepemimpinan menurut para ahli. Hal ini disebabkan
karena kepemimpinan memegang peranan penting bagi setiap organisasi baik itu organisasi dengan
orientasi profit maupun organisasi dengan orientasi non-profit. Salah satu factor penentu
kesuksesan di suatu organisasi adalah kepemimpinan. Sehingga konsep kepemimpinan sampai
sekarang masih sering dikembangkan.
Kepemimpinan didefinisikan oleh Robbins (2006:432) sebagai kemampuan untuk
mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran. Sedangkan menurut sweeny dan mc farlin
(dikutip oleh Wibowo 2011) kepemimpinan diartikan bahwa kepemimpinan melibatkan seperangkat
proses pengaruh antar orang. Proses tersebut bertujuan memotivasi bawahan, menciptakan visi
masa depan, dan mengembangkan strategi untuk mencapai tujuan.
Selain itu, menurut hasibuan (dalam Agustina, 2009) kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Kepemimpinan menekankan adanya hubungan dua pihak, yaitu pemimpin dan yang dipimpin
atau pengikut.
2. Terjadi pola interaksi diantara pemimpin dengan pengikut.
3. Dalam pola interaksi yang terjadi di antara pemimpin dengan pengikut, pemimpin
mempengaruhi perilaku para pengikut.
4. Proses pemimpin mempengaruhi pengikutnya ini dilakukan agar para pengikut melakukan
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin atau tujuan yang
telah disepakati Bersama oleh pemimpin dan pengikutnya.
5. Tujuan yang ingin dicapai oleh pemimpin dan pengikutnya ialah tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli maka penelitih
menyimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang kepada
satu atau sekelompok orang dimana seorang tersebut mampu mempengaruhi orang lain dengan
maksud untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran tertentu.

Menurut Robbins (2006:464) fondasi kepemimpinan adalah kepercayaan, yaitu


pengharapan positif bahwa orang lain tidak akan melalui kata, tindakan atau keputusan bertindak
secara oportunistik. Ketika para pengikut mempercayai pemimpin mereka akan sensitive terhadap
tindakan sipemimpin serta percaya kepada pemimpin bahwa hak-hak dan kepentingan mereka tidak
akan disalah gunakan.

Robbins (2006, 433-451) mengemukakan bahwa terdapat tiga pendekatan yang dapat
digunakan didalam teori kepemimpinan:

1. Teori Ciri Kepribadian


Teori ini adalah teori-teori mengkaji ciri-ciri dan karakteristik pribadi yang membedahkan
pemimpin dan bukan pemimpin. Terdapat enam karakter untuk membedakan pemimpin dan
bukan pemimpin yaitu ambisi dan semangat, hasrat untuk memimpin, kejujuran dan integritas,
kepercayaan diri, kecerdasan, pengetahuan yang relevan dengan pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai