Anda di halaman 1dari 29

Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

1. BILANGAN BULAT
A. Penjumlahan dan Pengurangan
 Penjumlahan : a + b = c
Contoh : 5+3=8
 Pengurangan : c – b = a atau c – a = b (lawan/kebaliakan dari penjumlahan)
Contoh : 8–5=3
8–3=5
B. Perkalian dan Pembagian
 Perkalian : Penjumlahan berulang, a x 3 = a + a + a
Contoh : 5 x 3 = 5 + 5 + 5 = 15
1
 Pembagian : Pengurangan berulang, a : 3 = a x (lawan/kebalikan penjumlahan)
3
1
Contoh : 15 : 5 = 15 x = 3
5
C. Perpangkatan dan Penarikan Akar
 Pangkat sebagai perkalian berulang
25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2
 Perkalian bilangan bulat berpangkat
ap x aq = a(p+q) contoh : 53 x 52 = 5(3+2)
 Pembagian bilangan bulat berpangkat
ap : aq = a(p-q) contoh : 58 : 54 =4(8-4)
 Perpangkatan bilangan bulat berpangkat positif
(ap)q = a (pxq) contoh : (53)2 = 5(3x2)
 Penarikan akar
√ ab=√ a x √ b
√ a2b = √ a2 x √b=a √ b
D. FPB dan KPK
 FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dari 12a2bc dan 4a3b2 adalah 4a2b
 KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari 12a2bc dan 4a3b2 adalah 12a3b2c
 Contoh : FPB dan KPK dari 25 dan 10 adalah ...
Jawab : 25 = 52
10 = 5 x 2
FPB = 5
KPK = 52 x 2 = 50
E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Hasil dari 30 – 30 : 3 + (-3) x 5 = ...
a. 5 c. -5
b. -15 d. 15
Pembahasan : 30 – 30 : 3 + (-3) x 5 = 30 – 10 – 15 = 5
2. Bu Linda mempunyai 1 kw gula yang akan dijual secara eceran di dalam kantong plastik
yang masing-masing berkapasitas 4 kg. Jumlah kantong plastik yang dibutuhkan adalah...
a. 4 c. 25
b. 400 d. 250
Pembahasan : jumlah plastik = jumlah gula : kapasitas plastik
= 1 kw : 4 kg
= 100 kg : 4 kg
= 25 kantong plastik

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

2. BILANGAN PECAHAN

A. Bentuk umum
a
 dengan b ≠ 0; a, b ∈ B serta b bukan faktor a. a disebut pembilang; b disebut penyebut.
b
B. Penjumlahan dan Pengurangan pada Pecahan
 Penyebut harus sama
 Penjumlahan :
a c ad +bc 3 4 3 x 5+4 x 6 15+24 39 9 3
+ = Contoh : + = = = =1 =1
b d bd 6 5 6 x5 30 30 30 10
 Pengurangan :
a c ad−bc 3 4 3 x 9−4 x 6 27−24 3 1
- = Contoh : - = = = =
b d bd 6 9 6x9 42 42 14
C. Perkalian dan Pembagian
 Perkalian : Pembilang dikalikan dengan pembilang, penyebut dikalikan dengan penyebut.
a c a x c ac 2 3 6 1
x = = Contoh : x = =
b d b x d bd 3 4 12 2
 Pembagian : Kebalikan dari perkalian.
a c a x d ad 2 3 2x 4 8 4
: = = Contoh : : = = =
b d b x c bc 3 4 3 x2 6 3

D. Contoh Soal dan Pembahasan


2 4
1. Pecahan yang terletak di antara pecahan dan adalah...
3 5
2 11
a. 5 c. 15
4 3
b. 3 d. 5
2 4 10; …; 12 10; 11 ; 12 11
Pembahasan : ; ...; → → → Jawaban yang benar
3 5 15 15 15
2. Pecahan yang bernilai paling kecil adalah...
5555 666
a. c.
6666 777
77 8
b. d.
88 9
5555 5 77 7 666 6
Pembahasan : = ; = ; =
6666 6 88 8 777 7
5 6 7 8 8
> > > → Jawaban yang benar
6 7 8 9 9

2 9 4 5
3. x = : Nilai dari ∆ adalah...
3 5 6 ∆
a. 9 c. 18
b. 6 d. 3
2 9 4 5 2 9 18 6
Pembahasan : x = : → x = =
3 5 6 ∆ 3 5 15 5
6 4 6 x6 36 9
→ 5 6: = 4 x 5 20 = 5
=
9 ∆
→ =
5 5

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

∆=9

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

3. SKALA DAN PERBANDINGAN


A. Pengertian Skala
 Perbandingan ukuran pada gambar dengan ukuran sebenarnya.
jarak pada peta
 Skala =
jarak sebenarnya
 Skala peta 1 : 500.000 artinya jarak 1 cm pada peta sama dengan 500.000 cm (500 km)
jarak sebenarnya.
B. Perbandingan Senilai
 Perbandingan yang mempunyai sifat jika besaran yang satu bertambah besar, besaran lain
juga bertambah besar.
 Contoh : 50 : 80 = 5 : 8
125 : 200 = 5 : 8
Jadi 50 : 80 = 125 : 200 = 5 : 8
C. Perbandingan Berbalik Nilai
 Perbandingan yang mempunyai sifat jika besaran yang satu bertambah besar, besaran lain
justru bertambah kecil.
 Contoh :
Kecepatan (km/jam) 30 20 15 12 10 6
Waktu (jam) 2 3 4 5 6 10

D. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Kota A dan kota B berjarak 30 km, jarak dari kota A ke kota B pada peta adalah 4,5 cm.
Skala peta tersebut adalah…
a. 1 : 7 c. 1 : 700.000
b. 7 : 1 d. 700.000 : 1
Pembahasan : Skala = Jarak pada peta : Jarak sebenarnya
= 4,5 cm : 300.000 km
= 1 : 700.000
2. Jumlah siswa di sebuah kelas adalah 30 anak. Jika di kelas tersebut terdapat 12 siswa laki-
laki, maka perbandingan jumlah siswa perempuan terhadap jumlah seluruh siswa di kelas
tersebut adalah…
a. 5 : 3 c. 5 : 3
b. 2 : 5 d. 3 : 5
Pembahasan : Jumlah siswa perempuan : Jumlah seluruh siswa
(J. slrh siswa – J. siswa laki-laki) : 30
30-12 = 18 : 30
3 : 5
3. Seorang peternak ayam memiliki persediaan makanan untuk 150 ekor ayam selama 6 hari.
Jika ia membeli 30 ekor ayam lagi, maka persediaan makanan akan habis dalam waktu…
a. 9 hari c. 5 hari
b. 6 hari d. 3 hari
150 ekor n hari
Pembahasan : =
180 ekor 6 hari
180 n = 150 x 6
150 x 6
n =
180
n = 5 hari

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

4. ARITMATIKA SOAL
A. Harga beli, Harga Jual, Untung dan Rugi
 Harga beli (HB) : nilai uang untuk membeli barang.
 Harga jual (HJ) : uang yang diterima dari hasil menjual barang.
 Untung (U) : jika HB < HJ.
 Rugi (R) : jika HJ < HB.
 Impas (I) : jika HJ = HB.
 Presentase keuntungan terhadap harga pembelian :
U
% keuntungan = x 100%
HB
 Presentase kerugian terhadap harga pembelian :
R
% kerugian = x 100%
HB
 Presentase keuntungan terhadap harga penjualan :
U
% keuntungan = x 100%
HJ
 Presentase kerugian terhadap harga penjualan :
U
% keuntungan = x 100%
HJ
B. Rabat, Bruto, Tara, Netto
 Rabat (potongan harga/diskon/korting), biasanya dinyatakan dengan (%).
 Harga bruto : harga yang harus dibayar
 Harga diskon : potongan harga
 Harga neto : harga yang dibayarkan setelah dipotong diskon
 Tara (potongan jumlah/berat)
 Bruto = Neto + Tara
 Neto = Bruto – Tara
 Tara = Bruto – Neto
C. Bunga Tunggal
 Besar bunga tabungan maupun pinjaman pada setiap bank atau koperasi dinyatakan dalam
persen, bunga bank 12% artinya persen bunganya 18% dalam waktu 1 tahun.
 Bunga 1 tahun = persen bunga x modal
 Bunga n bulan = persen bunga x modal x n : 12
D. Pajak
 Pajak penghasilan (PPh) : Gaji yang diterima = gaji awal - PPh
 Pajak pertambahan nilai (PPN) : Harga beli konsumen = harga awal - PPN
E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah tape recorder dibeli dengan harga Rp 200.000,00. Harga jual tape recorder tersebut
supaya untung 35% adalah . . .
a. Rp 200.000,00 c. Rp 30.000,00
b. Rp 70.000,00 d. Rp 270.000,00
Pembahasan : Harga jual = harga beli + untung (Untung = 35% dari harga beli)
= 35/100 x Rp 200.000,00 + Rp 200.000,00
= Rp 70.000,00 + Rp 200.000,00
= Rp 270.000,00
2. Ibu membeli sekarung beras dengan berat seluruhnya 25,5 kg, dan tara 2%. Jumlah yang
harus dibayar oleh ibu jika harga 1 kg beras Rp 3.000,00 adalah...

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

a. Rp 76.500,00 c. Rp 74.970,00
b. Rp 765.000,00 d. Rp 749.000,00
Pembahasan : Netto = bruto – tara
= 25,50 kg - 2/100 × 25,50 kg = 25,50 kg - 0,51 kg = 24,99 kg
Yang harus dibayar = 24,99 kg × Rp 3.000,0
= Rp 74.970,00
3. Paman memperoleh gaji sebulan Rp 1.000.000,00 dengan penghasilan tidak kena pajak Rp
360.000,00. Jika pajak penghasilan adalah 10% gaji paman adalah...
a. Rp 936.000,00 c. Rp 640.000,00
b. Rp 64.000,00 d. Rp 360.000,00
Pembahasan : gaji paman = penghasilan awal - 10% x penghasilan kena pajak
= Rp 1.000.000,00 – 10% (Rp 1.000.000,00 - Rp 360.000,00)
= Rp 1.000.000,00 – 10% (Rp 640.000,00)
= Rp 1.000.000,00 - Rp 64.000,00
= Rp 936.000,00

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

5. BARISAN BILANGAN DAN DERET

A. Pola Bilangan
No. Nama Pola Pola Bilangan Rumus Suku ke-n
1. Pola Bilangan Ganjil 1, 3, 5, 7, 9, ... 2n – 1, n ϵ A
2. Pola Bilangan Genap 2, 4, 6, 8, 10, ... 2n, n ϵ A
3. Pola Bilangan Segitiga 1, 3, 6, 10, 15, ... ½ n(n + 1) , n ϵ A
4. Pola Bilangan Persegi 1, 4, 9, 16, ... n2, n ϵ A
5. Pola Bilangan Persegi Panjang 2, 6, 12, ... n(n + 1) , n ϵ A

B. Barisan Bilangan dan Deret


 Barisan bilangan adalah sederetan bilangan yang diatur menurut aturan (pola) tertentu.
 Barisan dan deret aritmatika
1. Barisan aritmatika adalah barisan bilangan yang setiap suku, kecuali suku pertama,
diperoleh dari suku sebelumnya ditambah dengan bilangan tetap.
→ Rumus suku ke-n : Un = a + (n – 1)b
2. Deret aritmatika adalah jumlah n suku pertama barisan aritmatika.
→ Rumus jumlah suku ke-n : Sn = n/2 (2a + (n – 1)b) atau Sn = n/2 (U1 + Un)
→ Rumus suku ke-n jika jumlah n suku pertama (Sn) dan jumlah (n – 1) suku pertama
(Sn – 1) diketahui : Sn = Sn - Sn – 1
→ Rumus barisan aritmatika tingkat dua : Un = a1 + (n – 1) {a2 + 1/2b(n – 2)}
 Barisan dan Deret Geometri
1. Barisan geometri adalah suatu barisan bilangan yang setiap suku, kecuali suku pertama,
diperoleh dari suku sebelumnya dikalikan dengan bilangan yang tetap.
→ Rumus suku ke-n : Un = arn – 1
2. Deret geometri adalah jumlah n suku pertama barisan geometri.
Rn – 1
→ Rumus jumlah n suku pertama : Sn = a { }
R−1
→ Rumus suku ke-n jika Sn dan Sn – 1 : Un = Sn - Sn – 1

C. Barisan Bilangan Jenis Lain


1. Barisan bilangan Fibonanci, adalah barisan bilangan yang setiap sukunya kecuali dua suku
pertama, diperoleh dari jumlah dua suku sebelumnya.
Contoh : 1, 1, 2, 3, 5, 8,…
2. Segitiga Pascal 1
n-1
Un = 2 1 1
1 2 1
1 3 3 1
(dan seterusnya)

D. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Suku ke-20 barisan 2, 6, 10, 14, dan seterusnya adalah...
a. 76 c. 80
b. 78 d. 79

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

Pembahasan : Un = a + (n – 1)b
U19 = 2 + 19.4
U19 = 2 + 76 = 78
2. Seorang petani menanami ladangnya seluas 10 m2 dengan jagung, dalam 1 m2 terdapat 4
jagung yang ditanam di setiap sudutnya. Banyak jagung yang bisa ditanam di ladang
tersebut adalah...
a. 169 c. 121
b. 144 d. 100
2
Pembahasan : pola bilangannya (n + 1) = (10 + 1)2
= 112
= 121
3. Suku ke-15 dari barisan 60, 54, 48, 42, 36, ... adalah...
a. -6 c. -18
b. -12 d. -24
Pembahasan : a : U1 = 60; U2 = 54 b : U2 –U1 = 54 – 60 = (-6)
Un = a + (n – 1)b
U15 = 60 + (15 – 1) (-6)
= 60 + 14(-6)
= 60 – 84
= -24

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

6. ALJABAR
A. Penjumlahan dan pengurangan (hanya berlaku pada suku yang sejenis)
Contoh : 7x + 5x + x = (7 + 5 + 1)x = 13x
3a – (-2a) = 3a + 2a= 5a
B. Perkalian
Contoh : 4 × a = a + a + a + a = 4a
C. Perpangkatan
Contoh : p5 = p × p × p × p × p
D. Pemfaktoran
1. Sifat distributif
ax + ay = a(x+ y) → di mana a adalah FPB suku aljabar
Contoh : 4x + 12y = 4 (x + 3y)
8xy – 12x2 = 4x (2y – 3x)
2. Selisih 2 kuadrat
a2 – b2 = (a + b) (a – b)
Contoh : x2 – 9 = (x + 3)(x – 3)
3. Bentuk ax2 + bx + c, dimana a = 1
x2 + bx + c = (x + p)(x + q) → di mana p + q = b dan p x q = c
2
Contoh : x + 7x + 12 = (x + 4)(x + 3)
4. Bentuk ax2 + bx + c, dimana a ≠ 1
( ax+ p )( ax +q )
ax2 + bx + c = → di mana ac = pq dan b = p + q
a
( 3 x +6 )( 3 x−5 )
Contoh : 3x2 + x – 10 =
3
= (x + 2)(3x - 5)
E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Hasil dari (3a + 2) (2a – 5) adalah...
a. 6a2 - 11a – 10 c. 6a2 - 19a – 10
b. 6a2 + 11a – 10 d. 6a2 + 19a – 10
Pembahasan : 3a(2a – 5) + 2(2a – 5)
6a2 – 15a + 4a – 10
6a2 – 11a + 10
2. Pemfaktoran dari x2 – 6x + 8 adalah...
a. (x + 4)(x – 2) c. (x + 1)(x – 8)
b. (x – 4)(x – 2) d. (x - 1)(x + 8)
Pembahasan : x2 – 6x + 8
(x - ...)(x - ...)
(x – 4)(x – 2)
3. Salah satu faktor dari 2x2 + 5x – 12 adalah...
a. 2x -8 c. 2x - 3
b. 2x + 3 d. x – 4
2
Pembahasan : 2x + 5x – 12
( 2 x +8 ) ( 2 x −3 )
2
= (x + 8)(2x – 3)

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

7. PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

A. Persamaan Linear Satu Variabel (PLSV)


 PLSV adalah persamaan yang hanya mempunyai satu variabel dan variabelnya
berpangkat satu, ditandai dengan tanda “=”.
 Bentuk umum : ax + b = c
 Suatu persamaan akan tetap ekuivalen bila :
1. Kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan bilangan yang sama.
2. Kedua ruas dikali atau dibagi dengan bilangan yang sama dan bukan nol.

B. Pertidaksamaan Linear Satu Variabel (PtLSV)


 Pertidaksamaan linear satu variabel (PtLSV) adalah kalimat terbuka yang memuat
variabel berpangkat 1(satu) yang memiliki hubungan ketidaksamaan (<; >; £; dan ³).
 Sifat-sifat PtLSV :
1. Pertidaksamaan akan tetap ekuivalen jika kedua ruas ditambah atau dikurangi dengan
bilangan yang sama.
2. Pertidaksamaan akan tetap ekuivalen jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan
bilangan positif yang sama.
3. Pertidaksamaan akan tetap ekuivalen jika kedua ruas dikali atau dibagi dengan
bilangan negatif yang sama, asalkan tanda ketidaksamaannya dibalik.
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Jika 5 + x = 12, maka nilai x adalah ....
a. 17 c. 7
b. -7 d. -17
Pembahasan : 5 + x = 12
x = 12 – 5
x=7
2. Jumlah dua bilangan bulat adalah 153. Bilangan yang satu besarnya dua kali bilangan
lain. Kedua bilangan itu masing-masing adalah ...
a. 100 dan 53 c. 101 dan 52
b. 90 dan 63 d. 102 dan 51
Pembahasan : 153 = x + 2x
153 = 3x
x = 153 : 3
x = 51
2x = 2(51)
2x = 102
3. Keliling sebuah persegi lebih dari 32, jika panjang sisinya b cm. Nilai b adalah ...
a. b < 8 c. b > 8
b. b < 8 d. b > 8
Pembahasan : Keliling = 4sisi
>32 = 4b
b = >32 : 4
b = >8
b>8

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

8. HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan
 Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang didefinisikan dengan jelas.
 Contoh :
Himpunan Bukan Himpunan
Kumpulan negara-negara anggota PBB Kumpulan negara-negara maju
Kumpulan hewan pemakan daging Kumpulan hewan buas
Warna-warna pelangi Warna-warna menarik
 Banyak anggota suatu himpunan ditulis “n”. Banyak anggota himpunan A ditulis “n(A)”.

B. Lambang-Lambang pada Himpunan


Lambang Arti
ϵ anggota himpunan.
Ï bukan anggota himpunan.
{} atau  himpunan kosong, himpunan yang tidak memiliki anggota.
himpunan semesta, himpunan yang memuat semua anggota yang terdapat
S
suatu himpunan.
himpunan bagian, jika setiap anggota himpunan A adalah angota himpunan
Ì
B (A Ì B). Rumusnya : 2n, dengan n = jumlah anggota himpunan.
irisan himpunan, irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
Ç
anggotanya terdiri atas anggota–anggota A juga anggota–anggota B (A Ç B).
gabungan himpunan, gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang

anggotanya merupakan anggota-anggota A atau anggota-anggota B (A  B).
I
P kopmlemen himpuan P, yang bukan anggota himpunan P.

C. Menyatakan Anggota Himpunan


Cara Contoh
Dengan kata-kata A = {bilangan prima kurang dari 10}
Dengan notasi pembentuk himpunan A = {x | x bilangan prima kurang dari 10}
Mendaftar semua anggota A = {2, 3, 5, 7}

D. Diagram Venn
 Diagram Venn merupakan gambar himpunan yang digunakan untuk menyatakan
hubungan beberapa himpunan.
 Himpunan semesta dinyatakan dengan daerah persegi panjang, himpunan lain dinyatakan
dengan kurva.

E. Rumus Banyak Anggota Irisan atau Gabungan


 n (A  B) = n (A) + n (B) – n (A  B)
 n (A  B) = n (A) + n (B) – n (A  B)
 n (A  B) = n (S) - n (A  B)I

F. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Di kelas 9 Z terdapat 30 siswa. 12 siswanya menyukai voli, 3 siswa menyukai voli dan
basket dan 7 siswa tidak menyukai voli maupun basket. Siswa yang menyukai basket saja
ada ...

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

a. 7 siswa c. 12 siswa
b. 8 siswa d. 3 siswa
Pembahasan :

SB v
a8 3 o1
s l2 7
k i
et
Banyak siswa yang hanya menyukai basket = 30 - (12 + 3 + 7)
= 30 – 22
=8
2. A = {huruf penyusun kata “aku”} dan B = {penyusun kata “kamu”}. A  B adalah...
a. {a, k, u} c. {a, a, k, k, u, u, m}
b. {a, k, u, m} d. {a, a, k, k, u, u}
Pembahasan : A  B adalah anggota A yang juga menjadi anggota B yaitu {a, k, u}.
3. Jika P = {faktor prima dari 6}, maka banyak himpunan bagian dari P adalah...
a. 2 c. 4
b. 16 d. 6
Pembahasan : P = {faktor prima dari 6}
P = {2, 3}
n (Ì P) = 2n(P)
= 22
=4

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

9. RELASI DAN FUNGSI


A. Relasi
 Relasi adalah pemasangan anggota suatu himpunan dengan anggota himpunan lain.
 Dinyatakan dengan :
1. Diagram panah
A B
5 2
6 3
7 4

2. Diagram cartesius

4
3
2

5 6 7
3. Himpunan pasangan berurutan
{(5, 2), (5, 4), (6, 2), (7, 4)}

B. Fungsi (Pemetaan)
 Fungsi (pemetaan) adalah relasi antara dua himpunan yang setiap anggota himpunan
pertama dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan kedua.
 Contoh :
A B → Himpunan pertama (A), disebut
13 5 daerah asal/domain.
14 6
Keterangan → Himpunan kedua (B), disebut
15 7 daerah kawan/kodomain.
→ {5, 7} disebut hasil/range.

 Jika banyak anggota himpunan C adalah n(C) = x dan banyak anggota himpunan D
adalah n(D) = y, maka :
banyak fungsi dari C ke D = yx dan banyak fungsi dari D ke C = xy
 Fungsi dapat dinyatakan dalam notasi fungsi dan rumus fungsi, contoh :
Notasi Fungsi Rumus Fungsi
F : x → 2x + 7 F(x) = 2x + 7
H : x → x2 + 2 H(x) = x2 + 2

C. Korespondensi Satu-satu
 Korespondensi satu-satu adalah relasi antara dua himpunan yang setiap anggota
himpunan pertama dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan kedua dan setiap
anggota himpunan kedua dipasangkan dengan anggota himpunan pertama.

D. Contoh Soal dan Pembahasan

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

1. Rumus sebuah fungsi adalah f(x) = 2x + 5. Jika f(a) = 11, maka nilai a adalah...
a. -13 c. 13
b. -3 d. 3
Pembahasan :
f(x) = 2x + 5
f(4) = 2(4) + 5
f(4) = 8 + 5
f(4) = 13
2. Fungsi f didefinisikan dengan rumus f(x) = px + q. Jika f(3) = -10 dan f(-2) = 0, maka
nilai f(-7) adalah....
a. -18 c. 10
b. -10 d. 18
Pembahasan :
f(x) = px + q
f(3) = 3p + q = -10
f(-2) = -2p + q = 0_ _
5p = -10
p = -2
f(3) = 3p + q = -10
3(-2) + q = -10
-6 + q = -10
q =4
f(-7) = -7p +q
= -7(-2) + 4
= 14 +4
= 18

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

10. PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

A. Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel


 Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linier dan dua variabel yang
hanya memiliki satu titik penyelesaian.
 Bentuk umum :
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2
B. Penyelesaian Persamaan Linear Dua Variabel
 Metode grafik
Menggambar kedua persamaan, kemudian menentukan titik potongnya.
 Metode subsitusi
Mengganti satu variabel dengan varial dari persamaan lainnya.
 Metode eliminasi
Menghilangkan salah satu variabelnya, sehingga menemukan nilai variabel yang lain.
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Keliling sebuah persegi panjang adalah 60 cm. Panjangnya 6 cm lebihnya dari lebarnya.
Lebar persegi panjang tersebut adalah... cm.
a. 15 c. 18
b. 7 d. 24
Pembahasan :
2L + 2p = 40 → 2L + 2(L + 6) = 40
2L + 2L + 12 = 40
4L = 40 – 12
L = 28 : 4
=7
2. Jumlah siswa kelas 9Z adalah 40 siswa. Jumlah siswa laki-laki 4 orang lebihnya dari
jumlah siswa perempuan. Jumlah siswa perempuan adalah... siswa.
a. 16 c. 22
b. 18 d. 36
Pembahasan :
p + l = 40 → p + (p + 4) = 40
2p + 4 = 40
p = 40 - 4 : 2
= 36 :2
= 18

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

11. GRADIEN DAN PERSAMAAN GARIS LURUS

A. Gradien
 Gradien adalah perbandingan antara sumbu y dengan sumbu x.
y
 Gradien dinyatakan dengan : m = komponen .
x
Jika Gradien Posisi garis
+ Condong ke kanan
- Condong ke kiri
0 Sejajar dengan sumbu x
Tak terdefinisi Sejajar dengan sumbu y
 Gradien suatu garis lurus ditentukan sbb :
No Garis Gradien
.
1. Melalui titik (0,0) dan (x, y) y
m=
x
2. Melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) y 2− y 1
m=
x 2−x 1
3. Dengan persamaan y = mx + c M
4. Dengan persamaan ax + by + c = 0 −koefisien x
m= =-
koefisien y
a
b

B. Persamaan Garis Lurus


 Bentuk umum : y = mx + c
m adalah gradien, garis tersebut memotong sumbu y di (0, c)
 2 garis yang sejajar memiliki gradien yang sama atau m1 = m2
 Hasil kali gradien 2 garis yang tegak lurus = -1 atau m1 x m2 = -1
 Persamaan garis yang melalui titik (x1, y1) dengan gradien m adalah : y – y1 = m (x – x1)
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Gradien garis dengan persamaan 2x – 3y = 6 adalah...
a. -3 c. 2/3
b. -2 d. 3/2
Pembahasan :
2x – 3y = 6
ax + by = c → gradien : -a/b = -2/-3 = 2/3
2. Gradien garis yang tegak lurus dengan garis yang mempunyai persamaan -3x - 5y - 20 =
0 adalah...
a. -5/3 c. 5/3
b. -3/5 d. 3/5
Pembahasan :
m = -a/b (-1)
= 3/-5 (-1)
= 5/3

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

12. BANGUN DATAR DAN TEOREMA PHYTAGORAS

A. Bangun Datar
Nama Bangun
No. Bentuk Bangun Datar Rumus Luas Rumus Keliling
Datar
1.

Persegi Panjang pxl 2(p + l)

2.

Persegi
s2 4s

3.

Segitiga 1
xaxt a+b+c
2

4.
Jajargenjang
axt 2 (a + b)

5.
Belah Ketupat 1
x d1 x d2 4a
2

6.

Layang-Layang 1
x d1 x d2 2 (a + b)
2

7.
Trapesium ( a+c ) x t
a+b+c+d
2

B. Teorema Phytagoras
 Dalil teorema Phytagoras : “kuadrat sisi miring (hipotenuse) sama dengan kuadrat sisi
siku-sikunya”.

a2 + b2 = c2

 Triple Phytagoras
a 3 13 7 8 9
b 4 12 24 15 40

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

c 5 5 25 17 41
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Luas persegi yang luasnya 80 cm adalah...
a. 6400 cm2 c. 400 cm2
b. 320 cm2 d. 160 cm2
Pembahasan :
Luas persegi = s2
= (Keliling cm : 4)2
= (80 cm : 4)2
= (20 cm)2
= 400 cm2
2. Keliling belah ketupat yang mempunyai diagonal 10 cm dan 24 cm adalah...
a. 13 cm c. 48 cm
b. 30 cm d. 52 cm
Pembahasan :
Triple phytagoras = 5, 12 dan 13
Keliling belah ketupat = 4s
= 4 . 13 cm
= 52 cm

5 cm

12 cm

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

13. SUDUT, HUBUNGAN ANTARSUDUT DAN GARIS SEJAJAR


A. Sudut
 Satuan sudut adalah derajat (¿0 )¿ menit (¿ , )¿ dan detik ¿ ¿.
 10 = 60’; 1’ = 60”.
 Untuk menjumlahkan dan mengurangkan satuan sudut, maka satuan derajat, menit dan
detik masing-masing harus diletakkan dalam satu satuan yang sama.
 Sudut dapat diberi nama dengan menggunakan satu huruf yang diambil dari titik
sudutnya. Atau dengan tiga huruf yang nama titik sudutnya diletakkan diantara dua
huruf lainnya.

B. Hubungan Antarsudut
Jenis Hubungan Keterangan Besar Kedua Sudut
Berkomplemen Saling berpenyiku Jumlah : 900
Bersuplemen Saling berpelurus Jumlah : 1800
Bertolak belakang Saling bertolak belakang Sama

C. Jenis-jenis Sudut
Jenis Sudut Lurus Siku-siku Lancip Tumpul Refleksi
Ukuran 1800 900 >00, <900 >900, <1800 >1800

D. Garis
Kedudukan dua garis sejajar Berpotongan berimpit
Tidak memiliki Memiliki satu Memiliki lebih dari satu titik
Keterangan
titik potong titik potong potong

E. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Perhatikan gambar berikut!

D C Jika besar sudut DEC = 2x dan besar


sudut BEC = 7x maka besar sudut DEC
adalah...

a.A 200 E B
c. 700
b. 100 d. 900
Pembahasan :
DEA = DEB = 900
Untuk mencari besar DEC kita gunakan perbandingan.
DEC + BEC = 900
2x + 7x = 900
9x = 900
x = 900 : 9
x = 100
DEC = 2x
DEC = 2 . 100
DEC = 200

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

14. KESEBANGUNAN

A. Bangun – bangun yang sebangun


 Syarat dua bangun yang sebangun
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding

Pada bangun KLMN dan PQRS :


KL LM MN NK
= = =
QR SR PS PQ
 Syarat dua segitiga yang sebangun
1. Besar sudut – sudut yang bersesuaian sama.
2. Panjang sisi – sisi yang bersesuaian sebanding.

Gb. 1 Gb. 2 Gb. 3 Gb. 4

Pada gambar 2 jika ∆


Pada gambar 1 Pada gambar 3 Pada gambar 4
ABC siku-siku di B
berlaku : jika sudut EBC berlaku :
dan BD ⊥ AC, maka
dan sudut EDC a c
a c p berlaku : =
= = saling perpelurus, b d
b d q− p BC2 = CD.CA dan
maka berlaku :
dan BA2 = AD.AC p . b+ q . a
AB EB AE x=
a p c BD2 = DA.DC = =
a+b
= = AD CD AC
b+c q c+ d

B. Segitiga Kongruen
 Syarat dua segitiga kongruen :
1. Satu sisi dan dua sudut pada sisi itu sama
A=P (sudut)
AB = PQ (sisi)
B=Q (sudut)
Jadi ∆ ABC kongruen ∆ PQR

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

2. Tiga sisi bersesuaian sama besar.


KL = DE (sisi)
KM = DF (sisi)
LM = EF (sisi)
Jadi ∆ KLM kongruen ∆ DEF

3. Dua sisi dan sudut yang diapit sama

TI = RH (sisi)
I=H (sudut)
IK = HS (sisi)
Jadi ∆ TIK ∞ ∆ RHS

C. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Perhatikan gambar berikut!
Segitiga PQR kongruen dengan
segitiga KLM. Berikut yang benar,
kecuali …
a. R = M
b. P = L
c. Panjang KM = panjang RQ
d. Panjang PR = 18 cm
Pembahasan :
Pada segitiga KLM, besar MKL = 400
R = 600 dan M = 600, jadi Sudut R = sudut M
P = 600 dan L = 600, jadi nP = L
Panjang KM = RQ; PR = ML; PQ = KL = 18 cm
Jadi panjang PR = 18 cm adalah salah.
2. Pada gambar disamping, besarnya x adalah …
a. 14 cm c. 16 cm
b. 15 cm d. 17 cm
Pembahasan :
12 12+ x
=
8 18
8 (12+x) = 12 . 8
96 + 8x = 116
8x = 120
x = 15

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

15. LINGKARAN

A. Unsur – unsur Lingkaran


O : pusat lingkaran OE : apotema
OA,OB,OD : jari-jari Daerah BFC : tembereng
AD, BC, AB : tali busur Daerah OAC : juring
AB : diameter Ç AC, ÇBFC, ÇAD, ÇBD : busur lingkaran
B. Keliling dan Luas Lingkaran
 Keliling lingkaran :
2 πr atau πd
Luas lingkaran :
1 2
πr2 atau πd
4
 Dengan :
22
π = 3,14 atau
7
d = diameter (2r)
1
r = jari-jari ( d)
2
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah lingkaran diketahui diameternya 14 cm.Keliling lingkaran tersebut adalah...
Diketahui : d = 14 cm; r = 7 cm
Ditanaya : K =…?
Jawab : K1 ¤ = 2pr atau K ¤ = pd1
= 2. 22/7 . 7 cm
= 2 . 22 cm
= 44 cm
2. Sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 21 m. Di tepi taman tersebut akan
dipasangi lampu dengan jarak 3 m setiap lampu. Lampu yang dibutuhkan ada berapa
buah?
Diketahui : d = 21 m
Ditanaya : K/3 =…?
Jawab : K/3,5 = p.d/3
= 22/7 . 21/3
= 22 buah.

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

16. BANGUN RUANG LINGKARAN

A. Tabung

Volume tabung
v = π r2 t

B. Kerucut

C. Bola
 Unsur-unsur bola
O = pusat bola Volume bola :
OB = jari-jari bola 4
V = π r3
AB = diameter bola 3
Luas bola :
L = 4π r2

D. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Sebuah tenda berbentuk kerucut dengan tinggi 3 m dan jari-jari alasnya 4 m. untuk
membuat tenda digunakan kain dengan harga Rp. 7.000,00 tiap meter persegi. Besarnya
dana yang diperlukan untuk pembelian bahan tenda adalah …
a. Rp. 400.000,00 c. Rp. 440.000,00
b. Rp. 420.000,00 d. Rp. 460.000,00

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

Pembahasan :
Luas tenda = Luas selimut kerucut = π r s
Besarnya dana = Rp. 7.000,00 . π r s
22
= Rp. 7.000,00 . .4.5
7
= Rp. 440.000,00
2. Sebuah drum berbentuk tabung berjari-jari 24 cm dan tingginya 70 cm, berisi penuh
minyak. Kemudian minyak dalam drum tersebut seluruhnya akan ditaruh dalam kaleng-
kaleng kecil masing-masing berjari-jari 6 cm dan tingginya 10 cm, sehingga setiap
kaleng penuh minyak. Banyaknya kaleng kecil yang diperlukan adalah …
a. 109 buah c. 110 buah
b. 111 buah d. 112 buah
Pembahasan :
Volum drum V 1
=
Volum kaleng V 2
π r 2 t1
¿
π r 2 t2
242 .70
¿
62 .10
= 112 buah

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

17. STATISTIKA
A. Pemusatan Data
 Mean ( x́ ) adalah nilai rata-rata.
Jika terdapat data x1, x2, x3, … xn, maka nilai rata-rata adalah :
x 1+ x 2 + x 3+ …+ x n
x́=
n
Keterangan :
xn = data ke n
n = banyak data
 Median adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang sudah diurutkan
Dalam mencari median, ada dua kemungkinan :
1) Jika banyaknya data ganjil, maka median dari kumpulan data terebut data yang
terletak di tengah-tengah.
Misalnya data yang sudah diurutkan tersebut adalah x1, x2, x3, x4, dan x5. Maka
mediannya adalah x3.
2) Jika banyaknya data genap, maka median dari kumpulan data tersebut jumlah data
yang ditengah dibagi dua.
Misalkan data yang sudah diurutkan itu ada 6 yaitu x1, x2, x3, x4, x5 dan x6 maka
x +x
mediannya adalah 3 4 .
2
 Modus adalah data yang sering muncul.
 Quartil (Q) berarti pengelompokkan empat-empat, membagi data yang telah diurutkan
menjadi empat bagian yang sama.
Q1 = quartil awal / quartil bawah
Q2 = quartil tengah / median
Q3 = quartil atas

B. Menyajikan Data
 Jika data :
Terdapat 6 anak mendapat nilai 4; terdapat 7 anak mendapat nilai 5; terdapat 4 anak
mendapat nilai 6; terdapat 5 anak mendapat nilai 7; 2 anak mendapat nilai 8.
 Tabel Frekuensi
Nilai 4 5 6 7 8
Frekuensi 6 7 4 5 2
 Diagram Batang
8
7
6
5
frekuensi

4
3
2
1
0
4 5 6 7 8
Nilai

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

 Diagram Lingkaran
Dari data diatas sebelum dibuat diagram lingkaran terlebih dahulu dihitung besar sudut
pada setiap juring lingkaran sebagai penempatan setiap bagian data.
Nilai Frekuensi Besar sudut pusat
4 6 6/24 x 3600 = 900
5 7 7/24 x 3600 = 1050
6 4 4/24 x 3600 = 600
7 5 5/24 x 3600 = 750
8 2 2/24 x 3600 = 300

Diagram lingkarannya adalah sebagai berikut :


Nilai 8
8%
Nilai 4
Nilai 6 25%
17%

Nilai 7
21% Nilai 5
29%

C. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Diagram lingkaran di bawah data tentang pekerjaan orang tua murid.

Jika banyaknya orang tua murid 48 orang,


TNI
tentukan banyaknya orang tua murid yang
450
pekerjaannya swasta !
PNS SWASTA
105 0 Jawab :
Jawab : swasta = 3600 – (450 + 1050)
= 2100
Banyaknya orang tua siswa yang bekerja
swasta
210
¿ x 48
360
¿ 28 orang

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti Rafadilla_IX F_25

18. PELUANG
A. Ruang Sampel dan Titik Sampel
 Ruang sampel adalah hasil yang mungkin diperoleh pada suatu percobaan himpunan
semua.
 Contoh : percobaan pelemparan sebuah dadu, hasil yang mungkin diperoleh mata dadu 1,
2, 3, 4, 5, atau 6. Jadi dalam hal ini ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6 }. Tiap-
tiap anggota pada ruang sampel disebut titik sampel.
 Dua logam yang sama dilempar bersama-sama. Ruang sampelnya adalah :
mata uang II
G A
mata uang I

G (G, G) (G, A)
A (A, G) (A, A)
Ruang sampelnya { GG, AG, GA, AA }. Ada 4 anggota ruang sampel.
B. Menghitung Peluang
n(A) n(S) = banyaknya anggota ruang sampel
P ( A )=
n( S ) n(A) = banyaknya kejadian pada percobaan yang bersangkutan
P(A) = nilai peluang munculnya kejadian A

C. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan kejadian A ditulis E(A) dari n kali percobaan dirumuskan :
E(A) =P(A) x n

D. Contoh Soal dan Pembahasan


1. Sebuah dadu dilempar sekali. Peluang munculnya mata dadu faktor dari 12 adalah...
a. 5/12 c. 5/6
b. 6/12 d. 5/18
Pembahasan :
Faktor 12 = {1, 2, 3, 4, 6} jadi n(A) = 5
n(A) 5
P ( A )= =
n ( S ) 12

2. Sebuah dadu dilempar 120 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul mata dadu prima !
Jawab :
E ( prima )=P ( prima ) x n
1
E ( prima )= x 120
2
E ( prima )=60

Ringkasan Materi Kelas 7-9


Portofolio Matematika_Vita Bakti R_IX F_25

Ringkasan Materi Kelas VII-IX Page 29

Anda mungkin juga menyukai