1. BILANGAN BULAT
A. Penjumlahan dan Pengurangan
Penjumlahan : a + b = c
Contoh : 5+3=8
Pengurangan : c – b = a atau c – a = b (lawan/kebaliakan dari penjumlahan)
Contoh : 8–5=3
8–3=5
B. Perkalian dan Pembagian
Perkalian : Penjumlahan berulang, a x 3 = a + a + a
Contoh : 5 x 3 = 5 + 5 + 5 = 15
1
Pembagian : Pengurangan berulang, a : 3 = a x (lawan/kebalikan penjumlahan)
3
1
Contoh : 15 : 5 = 15 x = 3
5
C. Perpangkatan dan Penarikan Akar
Pangkat sebagai perkalian berulang
25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2
Perkalian bilangan bulat berpangkat
ap x aq = a(p+q) contoh : 53 x 52 = 5(3+2)
Pembagian bilangan bulat berpangkat
ap : aq = a(p-q) contoh : 58 : 54 =4(8-4)
Perpangkatan bilangan bulat berpangkat positif
(ap)q = a (pxq) contoh : (53)2 = 5(3x2)
Penarikan akar
√ ab=√ a x √ b
√ a2b = √ a2 x √b=a √ b
D. FPB dan KPK
FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dari 12a2bc dan 4a3b2 adalah 4a2b
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari 12a2bc dan 4a3b2 adalah 12a3b2c
Contoh : FPB dan KPK dari 25 dan 10 adalah ...
Jawab : 25 = 52
10 = 5 x 2
FPB = 5
KPK = 52 x 2 = 50
E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Hasil dari 30 – 30 : 3 + (-3) x 5 = ...
a. 5 c. -5
b. -15 d. 15
Pembahasan : 30 – 30 : 3 + (-3) x 5 = 30 – 10 – 15 = 5
2. Bu Linda mempunyai 1 kw gula yang akan dijual secara eceran di dalam kantong plastik
yang masing-masing berkapasitas 4 kg. Jumlah kantong plastik yang dibutuhkan adalah...
a. 4 c. 25
b. 400 d. 250
Pembahasan : jumlah plastik = jumlah gula : kapasitas plastik
= 1 kw : 4 kg
= 100 kg : 4 kg
= 25 kantong plastik
2. BILANGAN PECAHAN
A. Bentuk umum
a
dengan b ≠ 0; a, b ∈ B serta b bukan faktor a. a disebut pembilang; b disebut penyebut.
b
B. Penjumlahan dan Pengurangan pada Pecahan
Penyebut harus sama
Penjumlahan :
a c ad +bc 3 4 3 x 5+4 x 6 15+24 39 9 3
+ = Contoh : + = = = =1 =1
b d bd 6 5 6 x5 30 30 30 10
Pengurangan :
a c ad−bc 3 4 3 x 9−4 x 6 27−24 3 1
- = Contoh : - = = = =
b d bd 6 9 6x9 42 42 14
C. Perkalian dan Pembagian
Perkalian : Pembilang dikalikan dengan pembilang, penyebut dikalikan dengan penyebut.
a c a x c ac 2 3 6 1
x = = Contoh : x = =
b d b x d bd 3 4 12 2
Pembagian : Kebalikan dari perkalian.
a c a x d ad 2 3 2x 4 8 4
: = = Contoh : : = = =
b d b x c bc 3 4 3 x2 6 3
2 9 4 5
3. x = : Nilai dari ∆ adalah...
3 5 6 ∆
a. 9 c. 18
b. 6 d. 3
2 9 4 5 2 9 18 6
Pembahasan : x = : → x = =
3 5 6 ∆ 3 5 15 5
6 4 6 x6 36 9
→ 5 6: = 4 x 5 20 = 5
=
9 ∆
→ =
5 5
∆=9
4. ARITMATIKA SOAL
A. Harga beli, Harga Jual, Untung dan Rugi
Harga beli (HB) : nilai uang untuk membeli barang.
Harga jual (HJ) : uang yang diterima dari hasil menjual barang.
Untung (U) : jika HB < HJ.
Rugi (R) : jika HJ < HB.
Impas (I) : jika HJ = HB.
Presentase keuntungan terhadap harga pembelian :
U
% keuntungan = x 100%
HB
Presentase kerugian terhadap harga pembelian :
R
% kerugian = x 100%
HB
Presentase keuntungan terhadap harga penjualan :
U
% keuntungan = x 100%
HJ
Presentase kerugian terhadap harga penjualan :
U
% keuntungan = x 100%
HJ
B. Rabat, Bruto, Tara, Netto
Rabat (potongan harga/diskon/korting), biasanya dinyatakan dengan (%).
Harga bruto : harga yang harus dibayar
Harga diskon : potongan harga
Harga neto : harga yang dibayarkan setelah dipotong diskon
Tara (potongan jumlah/berat)
Bruto = Neto + Tara
Neto = Bruto – Tara
Tara = Bruto – Neto
C. Bunga Tunggal
Besar bunga tabungan maupun pinjaman pada setiap bank atau koperasi dinyatakan dalam
persen, bunga bank 12% artinya persen bunganya 18% dalam waktu 1 tahun.
Bunga 1 tahun = persen bunga x modal
Bunga n bulan = persen bunga x modal x n : 12
D. Pajak
Pajak penghasilan (PPh) : Gaji yang diterima = gaji awal - PPh
Pajak pertambahan nilai (PPN) : Harga beli konsumen = harga awal - PPN
E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah tape recorder dibeli dengan harga Rp 200.000,00. Harga jual tape recorder tersebut
supaya untung 35% adalah . . .
a. Rp 200.000,00 c. Rp 30.000,00
b. Rp 70.000,00 d. Rp 270.000,00
Pembahasan : Harga jual = harga beli + untung (Untung = 35% dari harga beli)
= 35/100 x Rp 200.000,00 + Rp 200.000,00
= Rp 70.000,00 + Rp 200.000,00
= Rp 270.000,00
2. Ibu membeli sekarung beras dengan berat seluruhnya 25,5 kg, dan tara 2%. Jumlah yang
harus dibayar oleh ibu jika harga 1 kg beras Rp 3.000,00 adalah...
a. Rp 76.500,00 c. Rp 74.970,00
b. Rp 765.000,00 d. Rp 749.000,00
Pembahasan : Netto = bruto – tara
= 25,50 kg - 2/100 × 25,50 kg = 25,50 kg - 0,51 kg = 24,99 kg
Yang harus dibayar = 24,99 kg × Rp 3.000,0
= Rp 74.970,00
3. Paman memperoleh gaji sebulan Rp 1.000.000,00 dengan penghasilan tidak kena pajak Rp
360.000,00. Jika pajak penghasilan adalah 10% gaji paman adalah...
a. Rp 936.000,00 c. Rp 640.000,00
b. Rp 64.000,00 d. Rp 360.000,00
Pembahasan : gaji paman = penghasilan awal - 10% x penghasilan kena pajak
= Rp 1.000.000,00 – 10% (Rp 1.000.000,00 - Rp 360.000,00)
= Rp 1.000.000,00 – 10% (Rp 640.000,00)
= Rp 1.000.000,00 - Rp 64.000,00
= Rp 936.000,00
A. Pola Bilangan
No. Nama Pola Pola Bilangan Rumus Suku ke-n
1. Pola Bilangan Ganjil 1, 3, 5, 7, 9, ... 2n – 1, n ϵ A
2. Pola Bilangan Genap 2, 4, 6, 8, 10, ... 2n, n ϵ A
3. Pola Bilangan Segitiga 1, 3, 6, 10, 15, ... ½ n(n + 1) , n ϵ A
4. Pola Bilangan Persegi 1, 4, 9, 16, ... n2, n ϵ A
5. Pola Bilangan Persegi Panjang 2, 6, 12, ... n(n + 1) , n ϵ A
Pembahasan : Un = a + (n – 1)b
U19 = 2 + 19.4
U19 = 2 + 76 = 78
2. Seorang petani menanami ladangnya seluas 10 m2 dengan jagung, dalam 1 m2 terdapat 4
jagung yang ditanam di setiap sudutnya. Banyak jagung yang bisa ditanam di ladang
tersebut adalah...
a. 169 c. 121
b. 144 d. 100
2
Pembahasan : pola bilangannya (n + 1) = (10 + 1)2
= 112
= 121
3. Suku ke-15 dari barisan 60, 54, 48, 42, 36, ... adalah...
a. -6 c. -18
b. -12 d. -24
Pembahasan : a : U1 = 60; U2 = 54 b : U2 –U1 = 54 – 60 = (-6)
Un = a + (n – 1)b
U15 = 60 + (15 – 1) (-6)
= 60 + 14(-6)
= 60 – 84
= -24
6. ALJABAR
A. Penjumlahan dan pengurangan (hanya berlaku pada suku yang sejenis)
Contoh : 7x + 5x + x = (7 + 5 + 1)x = 13x
3a – (-2a) = 3a + 2a= 5a
B. Perkalian
Contoh : 4 × a = a + a + a + a = 4a
C. Perpangkatan
Contoh : p5 = p × p × p × p × p
D. Pemfaktoran
1. Sifat distributif
ax + ay = a(x+ y) → di mana a adalah FPB suku aljabar
Contoh : 4x + 12y = 4 (x + 3y)
8xy – 12x2 = 4x (2y – 3x)
2. Selisih 2 kuadrat
a2 – b2 = (a + b) (a – b)
Contoh : x2 – 9 = (x + 3)(x – 3)
3. Bentuk ax2 + bx + c, dimana a = 1
x2 + bx + c = (x + p)(x + q) → di mana p + q = b dan p x q = c
2
Contoh : x + 7x + 12 = (x + 4)(x + 3)
4. Bentuk ax2 + bx + c, dimana a ≠ 1
( ax+ p )( ax +q )
ax2 + bx + c = → di mana ac = pq dan b = p + q
a
( 3 x +6 )( 3 x−5 )
Contoh : 3x2 + x – 10 =
3
= (x + 2)(3x - 5)
E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Hasil dari (3a + 2) (2a – 5) adalah...
a. 6a2 - 11a – 10 c. 6a2 - 19a – 10
b. 6a2 + 11a – 10 d. 6a2 + 19a – 10
Pembahasan : 3a(2a – 5) + 2(2a – 5)
6a2 – 15a + 4a – 10
6a2 – 11a + 10
2. Pemfaktoran dari x2 – 6x + 8 adalah...
a. (x + 4)(x – 2) c. (x + 1)(x – 8)
b. (x – 4)(x – 2) d. (x - 1)(x + 8)
Pembahasan : x2 – 6x + 8
(x - ...)(x - ...)
(x – 4)(x – 2)
3. Salah satu faktor dari 2x2 + 5x – 12 adalah...
a. 2x -8 c. 2x - 3
b. 2x + 3 d. x – 4
2
Pembahasan : 2x + 5x – 12
( 2 x +8 ) ( 2 x −3 )
2
= (x + 8)(2x – 3)
8. HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda-benda atau obyek yang didefinisikan dengan jelas.
Contoh :
Himpunan Bukan Himpunan
Kumpulan negara-negara anggota PBB Kumpulan negara-negara maju
Kumpulan hewan pemakan daging Kumpulan hewan buas
Warna-warna pelangi Warna-warna menarik
Banyak anggota suatu himpunan ditulis “n”. Banyak anggota himpunan A ditulis “n(A)”.
D. Diagram Venn
Diagram Venn merupakan gambar himpunan yang digunakan untuk menyatakan
hubungan beberapa himpunan.
Himpunan semesta dinyatakan dengan daerah persegi panjang, himpunan lain dinyatakan
dengan kurva.
a. 7 siswa c. 12 siswa
b. 8 siswa d. 3 siswa
Pembahasan :
SB v
a8 3 o1
s l2 7
k i
et
Banyak siswa yang hanya menyukai basket = 30 - (12 + 3 + 7)
= 30 – 22
=8
2. A = {huruf penyusun kata “aku”} dan B = {penyusun kata “kamu”}. A B adalah...
a. {a, k, u} c. {a, a, k, k, u, u, m}
b. {a, k, u, m} d. {a, a, k, k, u, u}
Pembahasan : A B adalah anggota A yang juga menjadi anggota B yaitu {a, k, u}.
3. Jika P = {faktor prima dari 6}, maka banyak himpunan bagian dari P adalah...
a. 2 c. 4
b. 16 d. 6
Pembahasan : P = {faktor prima dari 6}
P = {2, 3}
n (Ì P) = 2n(P)
= 22
=4
2. Diagram cartesius
4
3
2
5 6 7
3. Himpunan pasangan berurutan
{(5, 2), (5, 4), (6, 2), (7, 4)}
B. Fungsi (Pemetaan)
Fungsi (pemetaan) adalah relasi antara dua himpunan yang setiap anggota himpunan
pertama dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan kedua.
Contoh :
A B → Himpunan pertama (A), disebut
13 5 daerah asal/domain.
14 6
Keterangan → Himpunan kedua (B), disebut
15 7 daerah kawan/kodomain.
→ {5, 7} disebut hasil/range.
Jika banyak anggota himpunan C adalah n(C) = x dan banyak anggota himpunan D
adalah n(D) = y, maka :
banyak fungsi dari C ke D = yx dan banyak fungsi dari D ke C = xy
Fungsi dapat dinyatakan dalam notasi fungsi dan rumus fungsi, contoh :
Notasi Fungsi Rumus Fungsi
F : x → 2x + 7 F(x) = 2x + 7
H : x → x2 + 2 H(x) = x2 + 2
C. Korespondensi Satu-satu
Korespondensi satu-satu adalah relasi antara dua himpunan yang setiap anggota
himpunan pertama dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan kedua dan setiap
anggota himpunan kedua dipasangkan dengan anggota himpunan pertama.
1. Rumus sebuah fungsi adalah f(x) = 2x + 5. Jika f(a) = 11, maka nilai a adalah...
a. -13 c. 13
b. -3 d. 3
Pembahasan :
f(x) = 2x + 5
f(4) = 2(4) + 5
f(4) = 8 + 5
f(4) = 13
2. Fungsi f didefinisikan dengan rumus f(x) = px + q. Jika f(3) = -10 dan f(-2) = 0, maka
nilai f(-7) adalah....
a. -18 c. 10
b. -10 d. 18
Pembahasan :
f(x) = px + q
f(3) = 3p + q = -10
f(-2) = -2p + q = 0_ _
5p = -10
p = -2
f(3) = 3p + q = -10
3(-2) + q = -10
-6 + q = -10
q =4
f(-7) = -7p +q
= -7(-2) + 4
= 14 +4
= 18
A. Gradien
Gradien adalah perbandingan antara sumbu y dengan sumbu x.
y
Gradien dinyatakan dengan : m = komponen .
x
Jika Gradien Posisi garis
+ Condong ke kanan
- Condong ke kiri
0 Sejajar dengan sumbu x
Tak terdefinisi Sejajar dengan sumbu y
Gradien suatu garis lurus ditentukan sbb :
No Garis Gradien
.
1. Melalui titik (0,0) dan (x, y) y
m=
x
2. Melalui titik (x1, y1) dan (x2, y2) y 2− y 1
m=
x 2−x 1
3. Dengan persamaan y = mx + c M
4. Dengan persamaan ax + by + c = 0 −koefisien x
m= =-
koefisien y
a
b
A. Bangun Datar
Nama Bangun
No. Bentuk Bangun Datar Rumus Luas Rumus Keliling
Datar
1.
2.
Persegi
s2 4s
3.
Segitiga 1
xaxt a+b+c
2
4.
Jajargenjang
axt 2 (a + b)
5.
Belah Ketupat 1
x d1 x d2 4a
2
6.
Layang-Layang 1
x d1 x d2 2 (a + b)
2
7.
Trapesium ( a+c ) x t
a+b+c+d
2
B. Teorema Phytagoras
Dalil teorema Phytagoras : “kuadrat sisi miring (hipotenuse) sama dengan kuadrat sisi
siku-sikunya”.
a2 + b2 = c2
Triple Phytagoras
a 3 13 7 8 9
b 4 12 24 15 40
c 5 5 25 17 41
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Luas persegi yang luasnya 80 cm adalah...
a. 6400 cm2 c. 400 cm2
b. 320 cm2 d. 160 cm2
Pembahasan :
Luas persegi = s2
= (Keliling cm : 4)2
= (80 cm : 4)2
= (20 cm)2
= 400 cm2
2. Keliling belah ketupat yang mempunyai diagonal 10 cm dan 24 cm adalah...
a. 13 cm c. 48 cm
b. 30 cm d. 52 cm
Pembahasan :
Triple phytagoras = 5, 12 dan 13
Keliling belah ketupat = 4s
= 4 . 13 cm
= 52 cm
5 cm
12 cm
B. Hubungan Antarsudut
Jenis Hubungan Keterangan Besar Kedua Sudut
Berkomplemen Saling berpenyiku Jumlah : 900
Bersuplemen Saling berpelurus Jumlah : 1800
Bertolak belakang Saling bertolak belakang Sama
C. Jenis-jenis Sudut
Jenis Sudut Lurus Siku-siku Lancip Tumpul Refleksi
Ukuran 1800 900 >00, <900 >900, <1800 >1800
D. Garis
Kedudukan dua garis sejajar Berpotongan berimpit
Tidak memiliki Memiliki satu Memiliki lebih dari satu titik
Keterangan
titik potong titik potong potong
a.A 200 E B
c. 700
b. 100 d. 900
Pembahasan :
DEA = DEB = 900
Untuk mencari besar DEC kita gunakan perbandingan.
DEC + BEC = 900
2x + 7x = 900
9x = 900
x = 900 : 9
x = 100
DEC = 2x
DEC = 2 . 100
DEC = 200
14. KESEBANGUNAN
B. Segitiga Kongruen
Syarat dua segitiga kongruen :
1. Satu sisi dan dua sudut pada sisi itu sama
A=P (sudut)
AB = PQ (sisi)
B=Q (sudut)
Jadi ∆ ABC kongruen ∆ PQR
TI = RH (sisi)
I=H (sudut)
IK = HS (sisi)
Jadi ∆ TIK ∞ ∆ RHS
15. LINGKARAN
•
O : pusat lingkaran OE : apotema
OA,OB,OD : jari-jari Daerah BFC : tembereng
AD, BC, AB : tali busur Daerah OAC : juring
AB : diameter Ç AC, ÇBFC, ÇAD, ÇBD : busur lingkaran
B. Keliling dan Luas Lingkaran
Keliling lingkaran :
2 πr atau πd
Luas lingkaran :
1 2
πr2 atau πd
4
Dengan :
22
π = 3,14 atau
7
d = diameter (2r)
1
r = jari-jari ( d)
2
C. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Sebuah lingkaran diketahui diameternya 14 cm.Keliling lingkaran tersebut adalah...
Diketahui : d = 14 cm; r = 7 cm
Ditanaya : K =…?
Jawab : K1 ¤ = 2pr atau K ¤ = pd1
= 2. 22/7 . 7 cm
= 2 . 22 cm
= 44 cm
2. Sebuah taman berbentuk lingkaran dengan diameter 21 m. Di tepi taman tersebut akan
dipasangi lampu dengan jarak 3 m setiap lampu. Lampu yang dibutuhkan ada berapa
buah?
Diketahui : d = 21 m
Ditanaya : K/3 =…?
Jawab : K/3,5 = p.d/3
= 22/7 . 21/3
= 22 buah.
A. Tabung
Volume tabung
v = π r2 t
B. Kerucut
C. Bola
Unsur-unsur bola
O = pusat bola Volume bola :
OB = jari-jari bola 4
V = π r3
AB = diameter bola 3
Luas bola :
L = 4π r2
Pembahasan :
Luas tenda = Luas selimut kerucut = π r s
Besarnya dana = Rp. 7.000,00 . π r s
22
= Rp. 7.000,00 . .4.5
7
= Rp. 440.000,00
2. Sebuah drum berbentuk tabung berjari-jari 24 cm dan tingginya 70 cm, berisi penuh
minyak. Kemudian minyak dalam drum tersebut seluruhnya akan ditaruh dalam kaleng-
kaleng kecil masing-masing berjari-jari 6 cm dan tingginya 10 cm, sehingga setiap
kaleng penuh minyak. Banyaknya kaleng kecil yang diperlukan adalah …
a. 109 buah c. 110 buah
b. 111 buah d. 112 buah
Pembahasan :
Volum drum V 1
=
Volum kaleng V 2
π r 2 t1
¿
π r 2 t2
242 .70
¿
62 .10
= 112 buah
17. STATISTIKA
A. Pemusatan Data
Mean ( x́ ) adalah nilai rata-rata.
Jika terdapat data x1, x2, x3, … xn, maka nilai rata-rata adalah :
x 1+ x 2 + x 3+ …+ x n
x́=
n
Keterangan :
xn = data ke n
n = banyak data
Median adalah nilai tengah dari sekumpulan data yang sudah diurutkan
Dalam mencari median, ada dua kemungkinan :
1) Jika banyaknya data ganjil, maka median dari kumpulan data terebut data yang
terletak di tengah-tengah.
Misalnya data yang sudah diurutkan tersebut adalah x1, x2, x3, x4, dan x5. Maka
mediannya adalah x3.
2) Jika banyaknya data genap, maka median dari kumpulan data tersebut jumlah data
yang ditengah dibagi dua.
Misalkan data yang sudah diurutkan itu ada 6 yaitu x1, x2, x3, x4, x5 dan x6 maka
x +x
mediannya adalah 3 4 .
2
Modus adalah data yang sering muncul.
Quartil (Q) berarti pengelompokkan empat-empat, membagi data yang telah diurutkan
menjadi empat bagian yang sama.
Q1 = quartil awal / quartil bawah
Q2 = quartil tengah / median
Q3 = quartil atas
B. Menyajikan Data
Jika data :
Terdapat 6 anak mendapat nilai 4; terdapat 7 anak mendapat nilai 5; terdapat 4 anak
mendapat nilai 6; terdapat 5 anak mendapat nilai 7; 2 anak mendapat nilai 8.
Tabel Frekuensi
Nilai 4 5 6 7 8
Frekuensi 6 7 4 5 2
Diagram Batang
8
7
6
5
frekuensi
4
3
2
1
0
4 5 6 7 8
Nilai
Diagram Lingkaran
Dari data diatas sebelum dibuat diagram lingkaran terlebih dahulu dihitung besar sudut
pada setiap juring lingkaran sebagai penempatan setiap bagian data.
Nilai Frekuensi Besar sudut pusat
4 6 6/24 x 3600 = 900
5 7 7/24 x 3600 = 1050
6 4 4/24 x 3600 = 600
7 5 5/24 x 3600 = 750
8 2 2/24 x 3600 = 300
Nilai 7
21% Nilai 5
29%
18. PELUANG
A. Ruang Sampel dan Titik Sampel
Ruang sampel adalah hasil yang mungkin diperoleh pada suatu percobaan himpunan
semua.
Contoh : percobaan pelemparan sebuah dadu, hasil yang mungkin diperoleh mata dadu 1,
2, 3, 4, 5, atau 6. Jadi dalam hal ini ruang sampelnya adalah S = {1, 2, 3, 4, 5, 6 }. Tiap-
tiap anggota pada ruang sampel disebut titik sampel.
Dua logam yang sama dilempar bersama-sama. Ruang sampelnya adalah :
mata uang II
G A
mata uang I
G (G, G) (G, A)
A (A, G) (A, A)
Ruang sampelnya { GG, AG, GA, AA }. Ada 4 anggota ruang sampel.
B. Menghitung Peluang
n(A) n(S) = banyaknya anggota ruang sampel
P ( A )=
n( S ) n(A) = banyaknya kejadian pada percobaan yang bersangkutan
P(A) = nilai peluang munculnya kejadian A
C. Frekuensi Harapan
Frekuensi harapan kejadian A ditulis E(A) dari n kali percobaan dirumuskan :
E(A) =P(A) x n
2. Sebuah dadu dilempar 120 kali. Tentukan frekuensi harapan muncul mata dadu prima !
Jawab :
E ( prima )=P ( prima ) x n
1
E ( prima )= x 120
2
E ( prima )=60