DI RUANG BERSALIN
RSUD LAHAT
Disusun oleh :
A. Pengertian Intrapartum
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke
dalam jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
Persalinan adalah suatu proses yang dimulai dengan adanya kontraksi uterus yang
menyebabkan terjadinya dilatasi progresif dari serviks.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
1. Kekuatan his bertambah, makin sering terjadi dan teratur dengan jarak kontraksi
makin pendek sehingga menimbulkan rasa sakit yang lebih hebat.
A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : Senin, 24 November 2020
Pukul : 09.00 WIB
Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan status pasien
Metode : Anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. “NB”
Tanggal lahir : 10 Februari 2001
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : OGAN
Alamat : Pagar Gunung
Tanggal Masuk : 24 November 2020 pukul 08.45 WIB
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Alasan masuk RS
Pasien mengeluhkan kencang-kencang sejak pukul 22.00 WIB tanggal 23
ovember 2020. Pasien kemudian dibawa ke BPS. Pasien kemudian dirujuk
ke RSUD Lahat dengan kala 1 fase laten untuk dilakukan penanganan lebih
lanjut
b) Keluhan utama
Pasien mengeluhkan kencang-kencang seperti mau melahirkan tetapi belum
teratur. Kontraksi sudah dirasakan sejak tadi malam jam 22.00 WIB sebelum
masuk RSUD Lahat
c) Riwayat kehamilan
Ini adalah kehamilan pasien yang pertama. Pasien menyatakan melakukan
ANC secara teratur di puskesmas sebanyak 8 kali. Pasien menyatakan
mengalami keluhan mual pada awal kehamilan. Usia kehamilan sekarang
46 minggu 4 hari.
2) Riwayat Kesehatan dulu
a) Riwayat Penyakit
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit tekanan darah tinggi,
diabetes mellitus, penyakit menular, penyakit menurun atau keganasan
lainnya. Pasien mengatakan alergi pada makanan telur.
b) Riwayat Reproduksi
(1) Riwayat menstruasi
Pasien menarche pada usia 12 tahun, dengan siklus 30 hari dan lama
rata-rata 5 hari. Tidak ada keluhan selama haid.
HPHT : 02 Januari 2020
HPL : 09 Oktober 2020
(2) Riwayat pernikahan
Pasien menikah bulan Agustus 2020, usia pernikahan 3 bulan. Pasien
menikah pada umur 19 tahun dan suaminya 20 tahun. Pasien menikah
saat usia kehamilan 6 bulan. Pasien mengatakan hamil di luar nikah.
(3) Riwayat Persalinan sebelumnya
Pasien belum pernah melahirkan sebelumnya.
(4) Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB
(5) Riwayat gangguan reproduksi
Pasien menyatakan tidak memiliki riwayat gangguan reproduksi.
1) Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit tekanan darah
tinggi, DM, penyakit menular, menurun dan keganasan lainnya.
3. Pola Kebiasaan
a. Aspek fisik biologis
1) Pola nutrisi
Pasien mengatakan nafsu makan meningkat, ± 5 kali sehari dengan nasi, sayur
dan lauk. Pasien mengatakan minum ± 8-10 gelas per hari. Selama masa
kehamilan pasien lebih sering minum air putih. Pasien alergi makan telur.
2) Pola eliminasi
Pasien mengatakan frekuensi b.a.k di rumah meningkat pada akhir kehamilan dan
pasien mengalami susah BAB, pasien BAB 2 hari sekali.
3) Pola aktivitas-istirahat
Pasien mengatakan ketika di rumah aktivitas pasien seperti biasa akan tetapi,
pasien membatasi aktivitas dengan melakukan aktivitas yang berat-berat. Ketika
pasien berada di puskesmas, pasien masih dapat berjalan ke kamar mandi secara
mandiri.
Pasien mengatakan sejak tanggal 23 November 2020 pasien sulit tidur karena
merasakan sakit ketika bayinya bergerak dan kenceng-kenceng
4) Kebersihan diri
Pasien menyatakan mandi dua kali sehari. Keramas dengan menggunakan
shampo 2 hari sekali.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Status gizi
Berat badan saat ini : 56 kg
Tinggi badan : 155 cm
IMT : 56/(1,55)2 = 23,01 kg/m2 (Normal)
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :110/600 mmHg
Nadi : 97 x/menit
Suhu : 36,5º C
Respirasi : 23 x/menit
5. Pemeriksaan Cephalokaudal
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, warna rambut hitam dan lurus. Rambut bersih.
b. Mata
Mata bersih, konjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterik..
c. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada cairan keluar dari telinga, tidak menggunakan alat
bantu pendengaran.
d. Hidung
Hidung tidak ada luka, tidak ada cairan keluar dari hidung.
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
f. Kulit dan kuku
Kuku bersih, pendek, tidak memakai cat kuku. Turgor kulit elastis, capillary refill time
<2 detik.
g. Dada
Bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris, warna kulit sama dengan sekitarnya,
tidak ada lesi, tidak ada oedem.
h. Payudara
Puting menonjol, areola warna kehitaman, ASI keluar.
6. Pertolongan Persalinan
a. Pengkajian Kala I
Tanggal : 24 November 2020
Jam : 09.05 WIB
1) Keluhan utama
Pasien datang pukul 09.00 dengan keluhan kenceng-kenceng sejak pukul 22.00
WIB. Pasien mengeluh kenceng-kenceng lebih teratur. Pasien mengatakan
perutnya sakit dan kencang, keluar keringat di sekitar wajah pasien. Pasien
mengatakan sudah tidak kuat lagi dengan sakit perut yang dirasakan, ingin
cepat-cepat segera melahirkan. Pasien tampak tidak bisa tenang dan berkali-kali
melakukan nafas dalam untuk mengurangi rasa sakit yang dialaminya. Pasien
menangis dan memeluk suaminya.
2) Nyeri :
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus
Q : nyeri kenceng-kenceng, tegang
R : nyeri terjadi di daerah abdomen menjalar ke pinggang
S : Skala nyeri 10
T : nyeri hilang timbul
PENGKAJIAN HASIL
TD 110/60 mmHg
Nadi 90 x/menit
Suhu 37o C
Aktivitas Rahim Adanya gerakan janin, ibu merasakan kontraksi
pada perutnya.
Masukan dan haluaran Pasien minum air mineral ± 200 cc saat akan
melahirkan dan pasien belum b.a.k
b. Analisa Data Kala I
Hari, tanggal : Senin, 24 November 2020
Jam : 09.05 WIB
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Pasien mengatakan: Nyeri akut Kontraksi
1. Kenceng-kenceng lebih teratur uterus
2. Perutnya sakit dan kencang,
3. Sudah tidak kuat lagi dengan sakit perut yang
dirasakan, ingin cepat-cepat segera melahirkan
4. P : nyeri karena adanya kontraksi uterus
Q : nyeri kenceng-kenceng, tegang
R : nyeri terjadi di daerah abdomen menjalar ke
pinggang
S : Skala nyeri 10
T : nyeri hilang timbul
DO:
1. Keluar keringat di sekitar wajah pasien
2. DJJ : 136 x/menit
3. HIS : 3x/10’/30’’/sedang
4. Pembukaan 5 cm
5. TTV
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 37o C
DO:
Keluar keringat di sekitar wajah pasien
DJJ : 136 x/menit
HIS : 3x/10’/30’’/sedang
Pembukaan 5 cm
TTV
TD : 110/60 mmHg
Nadi : 90 x/menit
\Suhu : 37o C
c. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala I
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Senin, 24 November 2020 Senin, 24 November 2020 Senin, 24 November 2020 Senin, 24 November 2014
09.05 WIB 09.05 WIB 09.05 WIB 09.05 WIB
Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi Setelah dilakukan asuhan 1. Monitor tanda-tanda vital 1. Tanda-tanda vital
uterus ditandai dengan: keperawatan selama kala tiap 4 jam meningkat dapat
DS : Pasien mengatakan: 1 nyeri pasien dapat 2. Monitor DJJ dan HIS tiap 1 menunjukkan tingkat nyeri
1. Kenceng-kenceng lebih teratur berkurang dengan kriteria jam 2. Identifikasi kondisi dan
2. Perutnya sakit dan kencang, hasil: 3. Observasi nyeri secara kehidupan janin
3. Sudah tidak kuat lagi dengan sakit perut 1. Pasien mampu komprehensif termasuk 3. Tingkat nyeri yang
yang dirasakan, ingin cepat-cepat segera menerapkan teknik lokasi, karakteristik, durasi, teridentifikasi menentukan
melahirkan penurunan nyeri non frekuensi, kualitas dan tindakan yang sesuai.
4. P : nyeri karena adanya kontraksi uterus farmakologis (nafas faktor presipitasi.
Q : nyeri kenceng-kenceng, tegang dalam) 4. Lakukan pemeriksaan
R : nyeri terjadi di daerah abdomen 2. Nyeri berkurang dalam tiap 4 jam 4. Pemeriksaan dalam tiap 4
menjalar ke pinggang menjadi skala 5 5. Anjurkan pasien jam mengetahui kemajuan
S : Skala nyeri 10 3. TTV Normal melakukan tindakan yang kala I
T : nyeri hilang timbul RR: 16-20 x per menit membantu meredakan 5. Teknik nafas dalam dapat
DO: N: 60-100 x per menit nyeri, misal : Tingkatkan meningkatkan rasa
1. Keluar keringat di sekitar wajah pasien TD:100-120/80-90 penggunaan teknik nafas nyaman sehingga nyeri
2. DJJ : 136 x/menit mmHg dalam dan miring kiri dapat berkurang,
3. HIS : 3x/10’/30’’/sedang 6. Beri tahu pada pasien mempercepat pembukaan
4. Pembukaan 5 cm tentang kemajuan
5. TTV persalinannya.
TD : 110/60 mmHg 6. Pengetahuan tentang
Nadi : 90 x/menit kemajuan persalinan
o
Suhu : 37 C menyebabkan kecemasan
berkurang sehingga nyeri
berkurang.
e.Pengkajian kala II
Hari, tanggal : Senin, 24 November 2020
Jam : 11.45 WIB
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh kenceng-kenceng makin sering dan pasien menyatakan ingin mengejan. Pasien mengatakan merasa sangat
kesakitan dan tidak tahan lagi untuk mengejan. Pasien berulang kali melakukan nafas dalam untuk mengurangi rasa sakitnya.
2) Nyeri
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus dan distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah abdomen, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri tak terhingga
T : nyeri terus menerus
e. Analisa Data kala II
Hari, tanggal : Senin, 24 November 2020
Jam : 11.45 WIB
DATA MASALAH ETIOLOGI
DS : Pasien mengatakan: Nyeri akut kontraksi
1. Merasa seperti ingin BAB uterus yang
f. Diagnosa keperawatan dan perencanaan kala II
2. Merasa tidak nyaman kuat dan
No DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. 3. Senin,
Kenceng-kenceng makin
24 November 2020sering dan pasien distensi
Senin, 24 November 2020 Senin, 24 November 2020 Senin, 24 November
menyatakan
Jam ingin mengejan
11.45 WIB Jam 11.45 WIB perineum Jam 11.45 WIB 2014
4. Nyeri
Merasa sangat
akut kesakitandengan kontraksi
berhubungan Setelah dilakukan asuhan 1. Observasi DJJ dan HIS Jam 11.45 WIB
5. uterus
P : nyeri karena
yang kuat adanya kontraksi
dan distensi uterus dan
perineum, keperawatan selama kala 1. Identifikasi kondisi dan
distensi dengan:
ditandai perineum 2 nyeri pasien dapat 2. Atur posisi pasien dengan kehidupan janin
Q : :nyeri
DS kenceng-kenceng
Pasien mengatakan: terkontrol dengan kriteria posisi dorsal recumbent 2. Posisi dorsal
1.RMerasa
: nyeri seperti
terjadi di daerah
ingin BAB abdomen, pingganghasil: recumbent membantu
2.dan perineum
Merasa tidak nyaman 1. Pasien dapat mengejan pasien meningkatkan
3.SKenceng-kenceng
: Skala nyeri tak terhingga
makin sering dan pasien maksimal 3. Latih pasien untuk mengejan rasa nyaman dan
Tmenyatakan
: nyeri terus ingin
menerus
mengejan 2. Bayi dapat segera lahir secara benar proses persalinan
4.DO:
Merasa sangat kesakitan 3. Kala 2 <1,5jam 4. Anjurkan pasien untuk 3. Teknik mengejan yang
1. 5.Muncul keringat
P : nyeri karenadiadanya
sekitar kontraksi
wajah pasien
uterus 4. Skala nyeri : 8 mengejan saat ada HIS atau benar dapat
2. Kepala janin sudah
dan distensi masuk PAP, vulva dan
perineum kontraksi menghemat energy ibu
anus membuka,
Q : nyeri perinium tampak kaku
kenceng-kenceng 5. Siapkan pertolongan 4. Memaksimalkan
3. Adanya lendir terjadi
R : nyeri bercampur
di darah
daerah abdomen, persalinan pengeluaran bayi
4. Pembukaan 10 perineum
pinggang dan 6. Siapkan pertolongan BBL
S : Skala nyeri tak terhingga 5. Persiapan yang baik
T : nyeri terus menerus memperlancar
DO: persalinan
1. Muncul keringat di sekitar wajah pasien 6. Pertolongan BBL
2. Kepala janin sudah masuk PAP, vulva dan meneyelamatkan bayi
anus membuka, perinium tampak kaku
3. Adanya lendir bercampur darah
4. Pembukaan 10
5. Jam 11.55 WIB bayi Ny. F lahir
g. Catatan perkembangan kala II
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Nyeri akut 24 November 2020 24 November 2020
berhubungan Jam 11.45 WIB 11.50 WIB
dengan kontraksi 1. Memonitor DJJ dan HIS S : Pasien mengatakan sakit sekali
uterus yang kuat 1. Mengatur posisi pasien dengan posisi dorsal O : Posisi pasien dorsal recumbent, pasien bisa
dan distensi recumbent melaksanakan cara mengejan yang benar, pasien
perineum 2. Melatih pasien untuk mengejan secara benar saat dilakukan episiotomi, perawat dari perina sudah siap,
ada HIS A : Masalah nyeri akut teratasi
3. Mpepersiapkan pertolongan persalinan P : Observasi TTV 15 menit, 15 menit, 15 menit, 15 menit,
4. Menyiapkan pertolongan BBL ½ jam, ½ jam kemudian
Dongoes, M.E., 2001. Rencana Keperawatan Maternal Bayi : Pedoman untuk Perencanaan
dan Dokumentasi Klien (terjemahan). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2001. Buku Acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: EGC
Rohani, Saswita, R. Marisah. 2011. Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo