DISUSUN OLEH :
Disusun oleh :
AINIL MARDHIYAH, A.Md.Keb
NIP. 19940917 201902 2 006
RSUD RUPIT KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
Mentor, Peserta,
Disusun oleh :
AINIL MARDHIYAH, A.Md.Keb
NIP. 19940917 201902 2 006
RSUD RUPIT KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
Penguji, Coach,
Zulpikar, S.Sos
NIP. 19650831 198603 1 007 Yeti Zurida, S.IP., M.A.P
NIP. 19800129 200101 2 001
Mengesahkan :
a.n. Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau,
Kepala UPT Diklat,
Puji syukur penulis panjatkan kepda Allah SWT, shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad SAW karena berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya
penulis mampu menyelesaikan tugas kegiatan aktualisasi dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Kegiatan aktualisasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
pelatihan dasar CPNS Golongan II Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara.
Dalam kegiatan ini terdapat beberapa kegiatan yang penulis lakukan dengan
enerapkan nilai-nilai dasar dan peran keduduan ASN.
Pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Drs. Ralin Jufri, MM selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Musi Rawas Utara
2. Zulpikar, S.Sos Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau selaku Penguji
3. Ichsanuddin, S.Pi., M.Si selaku Kepala UPT Diklat BKPSDM Kota
Lubuklinggau
4. Yeti Zurida, S.IP., M.A.P selaku Widyaiswara Pembimbing (Coach)
5. Dr. Rosidah Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medik RSUD Rupit
Kabbupaten Musi Rawas Utara selaku Mentor
6. Anggota Latsar ASN Muratara Angkatan IV dan V
7. Kedua orangtua dan rekan-rekan di RSUD Rupit serta semua pihak yang
telah membantu, semoga Allah SWT membalas dengan kebaikan yang
melimpah.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan kegiatan aktualisasi ini
masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap semoga laporan kegiatan
aktualisasi ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi serta inspirasi untuk para
pembaca.
Lubuklinggau, 2020
Penulis
4. Capaian Aktualisasi
Tabel 1. Kegiatan 1
Nomor / Judul Kegiatan Melakukan koordinasi dengan mentor
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 29 Juli 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / 1. Foto kegiatan
Evidence 2. Surat pernyataan persetujuan mentor
Uraian kegiatan yang dilaksanakan diisi tentang
1. Tahapan kegiatan
a. Membuat janji dan menghubungi mentor
Pada kegiatan pertama yang di lakukan penulis berupa koordinasi
dengan mentor dimulai dengan membuatan janji dan menghubungi
mentor.
Gambar 1.1
Membuat janji dan menghubungi mentor
Gambar 1.3
Meminta saran dan masukan
d. Meminta persetujuan mentor
Penulis meminta persetujuan dari mentor dalam melaksanakan
kegiatan aktualisasi selama masa habituasi.
Gambar 1.4
Surat pernyataan persetujuan mentor
Tabel 2 : Kegiatan 2
Nomor / Judul Kegiatan Membuat leaflet teknik menyusui yang
benar pada ibu post partum
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 3 Agustus 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / 1. Foto
Evidence 2. Leaflet
Uraian kegiatan yang dilaksanakan diisi tentang
1. Tahapan kegiatan
a. Mencari referensi tentang teknik menyusui yang benar
Dalam tahapan kegiatan pertama pada kegiatan membuat leaflet ini
penulis mencari beberapa referensi dalam pembuatan leaflet agar isi
leaflet sesuai dengan teori yang ada.
Gambar 2.1
Mencari referensi tentang teknik menyusui yang benar
b. Merancang materi leaflet tentang teknik menyusui yang benar
Setelah menemukan beberapa refensi yang tepat dalam
pembuatan leaflet penulis mencoba merancang leaflet sesuai dengan
referensi yang telah ditemukan.
Gambar 2.2
Merancang materi leaflet tentang teknik menyusui yang benar
c. Melakukan diskusi dengan Kepala Bagian Pelayanan Medik selaku mentor
Melakukan diskusi dengan Kasi Pelayanan penunjang Medik selaku
mentor mengenai leaflet yang telah penulis rancang, dan kemudian
mendapatkan persetujuan dari mentor atas rancangan leaflet tersebut.
Gambar 2.3
Melakukan diskusi dengan Kepala Bagian Pelayanan Medik selaku Mentor
d. Mencetak leaflet
Setelah rancangan leaflet yang telah dibuat penulis disetujui mentor
penulis mencetak leaflet yang akan digunakan dalam proses edukasi pada
ibu post partum tentang teknik menyusui.
Gambar 2.4
Mencetak leaflet
Tabel 3 : Kegiatan 3
Nomor / Judul Kegiatan Melakukan edukasi pada ibu post partum
tentang teknik menyusui yang benar di
ruang rawat inap kebidanan RSUD Rupit
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 7 – 31 Agustus 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / 1. Foto kegiatan
Evidence 2. Video kegiatan
Gambar 3.1
Meminta kesediaan ibu post partum
b. Melakukan edukasi pada ibu postpartum tentang teknik menyusui yang
benar
Setelah ibu post partum tersebut bersedia menerima edukasi,
penulis memulai tahapan kedua kegiatan edukasi dengan memberikan
edukasi tentang teknik menyusui yang benar.
Gambar 3.2
Melakukan edukasi pada ibu post partum tentang teknik menyusui yang benar
c. Tanya jawab dengan ibu postpartum
Memberikan kesempatan pada ibu post partum bertanya apabila
ada hal yang kurang dipahami atau ingin diketahui mengetani teknik
menyusui yang benar yang telah di edukasikan oleh penulis.
Gambar 3.3
Tanya jawab dengan ibu post partum
2. Output dan hasil kegiatan
Output / hasil kegiatan dari tahapan kegiatan yang ada dalam
kegiatan melakukan edukasi pada ibu post partum ialah adanya ibu bisa
menyusui bayinya dengan benar.
Tabel 4 : Kegiatan 4
Nomor / Judul Kegiatan Melakukan evaluasi teknik menyusui yang
benar pada ibu post partum di ruang rawat
inap kebidanan RSUD Rupit
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan 7 – 31 Agustus 2020
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / 1. Foto kegiatan
Evidence 2. Video kegiatan
Tebal 5 : Kegiatan 5
Nomor / Judul Kegiatan Membuat lembar monitoring edukasi
teknik menyusui yang benar
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / 1. Foto kegiatan
Evidence 2. Lembar monitoring edukasi
Pada kegiatan ini yaitu kegiatan membuat lembar monitoring edukasi
teknik menyusui yang benar terdapat nilai-nilai yaitu Akuntabilitas berupa
nilai transparansi dimana dalam melakukan konsultasi dengan mentor penulis
mengajukan materi dalam lembar monitoring yang penulis buat tanpa
menutup-nutupi materi dan informasinya, juga nilai tanggung jawab dengan
penulis membuat lembar monitoring dimulai dari mencari materi tentang
teknik menyusui, merancang lembar monitoring, berdiskusi dengan mentor,
hingga mencetak lembar monitoring. Juga terdapat nilai integritas dimana
penulis mencari materi, merancang dan menyampaikan pada mentor sesuai
dengan materi yang penulis temukan. Pada kegiatan ini juga teradapat nilai
kepercayaan dimana mentor mempercayakan pada penulis dalam mencari
dan membuat lembar monitoring edukasi.
Kemudian terdapat nilai Nasionalisme berupa nilai ketuhanan dimana
penulis mengucapkan salam terlebih dahulu saat bertemu dan aingin
melakukan konsultasi pada mentor, dan juga terdapat nilai musyawarah dan
nilai kerja sama saat melakukan konsultasi dengan berdiskusi dengan mentor
mengenai lembar monitoring yang telah penulis buat kemudian mentor
memberi masukan dan saran atas lembar monitoring tersebut. Kemudian
dengan nilai saling menghormati saat melakukan diskusi dan konsultasi
dengan mentor dalam pembuatan lembar monitoring edukasi sehingga
diskusi yang dilakukan berjalan lancar.
Kemudian pada nilai Etika Publik terdapat nilai sopan dan santun
saat melakukan diskusi sama halnya dengan saling menghormati dengan
sikap sopan dan tutur kata yang santun membuat diskusi menjadi nyaman
dan berjalan dengan lancar. Juga nilai cermat dalam membuat lembar
monitoring dimana penulis benar-benar teliti membuat lembar monitoring
sesuai dengan materi yang ada agar monitoring yang dilakukan baik dan
benar. Bersikap hormat juga dilakukan penulis saat melakukan diskusi atau
konsultasi dengan mentor dalam pembuatan lembar monitoring edukasi
sehingga diskusi berjalan dengan nyaman dan dapat mencapai hasil yang
diinginkan, dan juga disiplin saat melakukan diskusi sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan dan tidak mengganggu tugas mentor dan penulis.
Dan juga pada nilai Komitmen Mutu berupa nilai efektifitas dimana
dengan adanya lembar monitoring dapat memantau edukasi yang diberikan
dan efektif dalam menilai peningkatan pengetahun ibu post partum tentang
teknik menyusui yang benar, dan juga merupakan inovasi atau suatu hal yang
baru di RSUD Rupit terkhusus di ruang rawat inap kebidanan berupa lembar
monitoring edukasi. Kemudian nilai Anti Korupsi yaitu nilai jujur dalam
membuat lembar monitoring edukasi dan menyampaikan kepada mentor
materi yang telah penulis cari dan temukan, kemudian nilai mandiri dan nilai
kerja keras dalam membuat lembar monitoring edukasi dimana penulis
mencari referensi, merancang, diskusi dengan mentor hingga mencetak
lembar monitoring edukasi yang telah disetujui oleh mentor. Dan juga disiplin
dalam membuat lembar monitoring edukasi dalam melakukan diskusi sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan juga dalam pembuatan lembar
monitoring secara keseluruhan dan tidak meenunda-nunda kegiatan.
Selain itu juga terdapat kedudukan dan peran ASN pada kegiatan ini
yaitu Manajemen ASN dimana seorang ASN dalam melakukan tugas dan
kegiatan yang dilakukan seoarng ASN harus dilaporkan dan mendapat
persetujuan dari atasan/pimpinan dalam hal ini mentor penulis, penulis
berdiskusi dan meminta persetujuan dalam membuat lembar monitoring dari
mentor.
4. Kontribusi terhadap visi / misi organisasi dan Penguatan nilai organisasi
Pada kegiatan membuat lembar monitoring edukasi tentang teknik
menyusui yang benar diharapkan dapat mewujudkan visi Rumah Sakit yaitu
“Menjadikan RSUD Rupit sebagai Pilihan Pertama dan Utama Bagi
Masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara dalam Hal Pelayanan Rumah
Sakit” yang berkontribusi dalam mendukung pencapaian Misi RSUD Rupit
yaitu Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana, dimana
dalam hal ini penulis membuat lembar monitoring edukasi yang merupakan
bagian dari peningkatan sarana edukasi atau sarana pelayanan kesehatan di
RSUD Rupit.
Penguatan nilai organisasi dalam hal ini RSUD Rupit dari kegiatan
membuat lembar monitoring edukasi teknik menyusui yang benar yaitu
profesionalisme dalam menjalankan tugas berupa pembuatan lembar
monitoring yang penulis lakukan mulai dari mencari materi tentang teknik
menyusui yang benar, merancang lembar monitoring edukasi, diskusi dengan
mentor hingga mencetak lembar monitoring edukasi.
5. Analisis dampak jika kegiatan tidak menerapkan mata pelatihan pada
pelaksanaan kegiatan
Nilai-nilai mata pelatihan berupa nilai-nilai ANEKA jika tidak diterapkan
dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi pada membuat lembar monitoring
edukasi teknik menyusui yang benar maka kegiatan tidak akan berjalan
dengan baik dan mencapai hasil yang tidak maksimal. Seperti pada nilai
Akuntabilitas yaitu nilai transparansi apabila tidak diterapkan maka diskusi
dengan mentor dalam pembuatan lembar monitoring edukasi tidak akan
mencapai hasil yang diharapkan dan akan sulit untuk mendapatkan
persetujuan dari mentor, juga jikan tidak menerapkan nilai tanggung jawab
maka pembuatan lembar monitoring edukasi akan sulit terwujud dimana
semua tahapan kegiatan akan tertunda yang juga menunjukkan bahwa dalam
melakukan kegiatan dengan tidak berintegritas dan tidak profesional. Oleh
karena itu penulis juga tidak akan mendapatkan kepercayaan dari mentor
dalam melaksanakan kegiatan untuk membuat lembar monitoring edukasi
dan kegiatan aktualisasi tidak akan berjalan.
Pada nilai Nasionalisme apabila nilai ketuhanan tidak diterapkan
akan menjadi kesan kurang baik saat melakukan diskusi dengan mentor dan
hasil yang diinginkan tidak maksimal. Kemudian tanpa nilai musyawarah dan
tanpa nilai kerjasama maka diskusi tidak akan mencapai titik temu dan tidak
akan sampai pada tahap mencetak lembar monitoring karena tidak mendapat
persetujuan mentor. Juga apabila nilai saling menghormati tidak diterapkan
pada kegiatan ini akan membuat diskusi berlangsung tidak nyaman dan hasil
yang diharapkan tidak sesuai keinginan.
Kemudian pada nilai Etika Publik berupa nilai sopan dan santun bila
tidak diterapkan maka salam halnya dengan saling menghormati sehingga
diskusi tidak akan mencapai hasil yanng diinginkan karena ketidak
nyamanan, dan apabila tidak terdapat nilai cermat maka dalam membuat
monitoring materi yang ada tidak berkesesuaian dan terdapat banyak
kekeliruan di dalamnya. Kemudian nilai hormat seperti sebelumnya apa bila
tidak diterapkan maka timbul ketidak nyamanan saat melakukan diskusi
dengan mentor, dan kegiatan membuat lembar monitoring edukasi tedak
berjalan maksimal.
Begitu juga pada nilai Komitmen Mutu apabila tidak efektif dalam
memantau kegiatan edukasi teknik menyusui yang benar dan peningkatan
pengetahuan ibu post partum maka tidak akan meningkatankan mutu Rumah
Sakit, juga inovasi dari lembar monitoring tidak akan tercapai. Dan nilai Anti
Korupsi yaitu nilai jujur, mandiri, dan nilai kerja keras tidak diterapkan maka
pembuatan lembar monitoring edukasi teknik menyusui yang benar mulai dari
mencari materi tentang teknik menyusui yang benar, merancang lembar
monitoring, diskusi dengan mentor, dan mencetak lembar monitoring edukasi
tidak akan berjalan. Kemudian pada nilai disiplin bila tidak diterapkan maka
lembar monitoring edukasi akan tertunda dan tidak akan selesai pada
waktunya.
Tabel 6 : Kegiatan 6
Nomor / Judul Kegiatan Melakukan sosialisasi lembar monitoring
edukasi kepada petugas di ruang rawat
inap kebidanan RSUD Rupit
Tanggal Pelaksanaan Kegiatan
Daftar Lampiran Bukti Kegiatan / 1. Foto kegiatan
Evidence 2. Video kegiatan
3. Daftar hadir sosialisasi
Setelah mengundang dan peserta sosialisasi hadir maka penulis
melakukan sosialisasi lembar monitoring edukasi teknik menyusui yang
benar.
5. Analisis Dampak
Teknik menyusui yang benar merupakan cara dalam melakukan
kegiatan menyusui dengan perlekatan serta posisi ibu dan bayi dengan benar.
Melalui teknik menyusui yang benar maka akan tercapai kegiatan menyusui
yang optimal dan terpenuhinya nutrisi bayi yang diperlukan dan diperoleh dari
ASI (Air Susu Ibu). Proses menyusui dengan teknik yang benar tidak dipahami
dan diketahui oleh semua orang dan ibu-ibu khususnya ibu post partum yang
memiliki bayi dan sangat membutuhkan ASI.
Ketidak pahaman dan kurangnya pengetahuan ibu-ibu post partum
mengenai teknik menyusui yang benar akan berpengaruh pada pemberian
ASI pada bayinya, sehingga banyak yang lebih memilih untuk memberikan
susu formula pada bayinya karena merasa kurangnya asupan nutrisi yang
diterima bayi dari ASI yang diberikan. Pada kasus ini pengetahuan ibu post
partum sangat mempengaruhi terhadap produktifitas ASI dan optimalisasi
pemberian ASI pada bayi. Pemberian susu formula pada bayi akan
mengurangi daya tahan tubuh bayi yang seharusnya didapat pada ASI.
Ibu yang tidak dapat menyusui bayinya umumnya akan mengalami
nyeri dan pembengkakan payudara, tentu saja hal tersebut akan
mempengaruhi keadaan ibu dan juga bayi. Begitu juga pada ibu yang
memberikan ASI dengan teknik yang salah maka akan terjadi hal-hal seperti
puting susu lecet, produksi ASI tidak optimal hingga bayi enggan menyusu
yang kemudian mempengaruhi kebutuhan nutrisi bayi yang tidak dapat
tercukupi dari ASI.
Kesalahan dan kurangnya pengetahuan ibu post partum mengenai
teknik menyusi yang benar dapat diatasi dengan memberikan edukasi pada
ibu post partum tentang teknik menyusui yang benar, yang kemudian
diharapkan ibu-ibu post partum tersebut dapat memberikan ASI pada bayinya
secara optimal dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi tanpa menggunakan
susu formula. Kemudian terpenuhinya nutrisi bayi sesuai dengan
kebutuhannya, dan juga keadaan ibu yang sehat.
6. Kendala dan Solusi
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi terdapat beberapa kendala
dan solusi dari kendala yang dihadapi yaitu:
a. Melakukan koordinasi dengan mentor
Pada saat kegiatan koordinasi dengan mentor penulis tidak
mendapatkan kendala baik saat menemui dan melakukan diskusi serta
koordinasi dengan mentor selaku Kepala Seksi Pelayanan Penunjang
Medik dan atasan langsung penulis, dimana pada kegiatan ini mentor
memberikan masukan dan saran atas strategi dan kegiatan aktualisasi
yang dilaksanakan selama masa habituasi.
b. Membuat leaflet teknik menyusui yang benar pada ibu post partum
Saat melakukan kegiatan kedua yaitu membuat leaflet teknik
menyusui yang benar pada ibu post partum penulis menemukan kendala,
dan penulis dapat mencari referensi serta merancang leaflet yang
kemudian penulis diskusikan dengan mentor. Pada saat melakukan
diskusi mentor melihat dan memeriksa leaflet yang penulis rancang yang
kemudian disetujui mentor untuk dicetak dan perbanyak. Kemudian
penulis dapat mencetak leaflet sesuai dengan rancangan yang yang telah
disetujui oleh mentor.
c. Melakukan edukasi pada ibu post partum tentang teknik menyusui yang
benar di ruang rawat inap kebidanan RSUD Rupit
Pada saat melakukan kegiatan edukasi pada ibu post partum
tentang teknik menyusui yang benar penulis tidak menemukan kendala
dan ibu post partum yang diberikan edukasi dapat menyimak dan
memperhatikan dengan baik saat penulis menjelaskan teknik menyusui
dengan benar sembari memperlihatkan contoh pada gambar yang ada
pada leaflet yang telah penulis berikan.
d. Melakukan evaluasi teknik menyusui yang benar pada ibu post partum di
ruang rawat inap kebidanan RSUD Rupit
Ketika melakukan evaluasi teknik menyusui yang benar setelah
penulis memberikan edukasi yaitu dengan meminta ibu mengulangi
kembali teknik menyusui yang benar yang telah penulis jelaskan terdapat
kendala yaitu beberapa bayi dari ibu post partum yang menerima edukasi
tidur saat penulis memberikan edukasi sehingga bayi tidak mau menyusu
pada ibunya dan juga bayi yang sedang dalam keadaan tidak ingin
menyusu.
Solusi dari kendala tersebut yang penulis lakukan ialah, meminta
ibu menjelaskan langkah selanjutnya yang harus ibu lakukan setelah
merangsang bayi untuk membuka mulut dnegan tujuan agar bayi dapat
menyusu, dengan itu penulis dapat tetap menilai apakah ibu dapat
mengerti setiap langkah teknik menyusui yang telah penulis jelaskan