Anda di halaman 1dari 97

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN I KELAS A


TAHUN 2019

PENINGKATAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI PADA


PASIEN DAN KELUARGA DI RUANG CEMPAKA RSUD dr. DORIS
SYLVANUS PALANGKA RAYA

Disusun Oleh :

RINI OKTAVIA NINGSIH, Amd. Kep


NIP. 19931020 201903 2 013
Nomor Peserta: 031/Peldas. CPNS. II/I/19

COACH :

BENNY MATRIKSA, ST., MM


Widyaiswara Ahli Madya

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan

mempertanggungjawabkan laporan aktualisasi ini dengan baik dan sesuai

rencana Tuhan. Laporan Aktualisasi dengan judul “Peningkatan Pencegahan

Pengendalian Infeksi pada Pasien dan Keluarga di Ruang Cempaka RSUD

dr. Doris Sylvanus Palangka Raya”.

Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam terwujudnya rancangan

aktualisasi ini, antara lain :

1. Ibu drg. Yayu Indriaty, Sp.KGA selaku direktur RSUD dr. Doris Sylvanus

Palangka Raya dan Ibu AGUSTINA N.,S.Kep.,Ns.,M.Si selaku mentor

yang telah banyak memberikan arahan, wawasan dan bantuan tentang

pekerjaan yang akan penulis aktualisasikan saat periode off campus

Latsar CPNS.

2. Bapak Benny Matriksa, ST.,MM selaku pembimbing yang telah

membantu penulis dalam menyusun laporan aktualisasi ini.

3. Bapak/ Ibu widyaiswara masing-masing mata kuliah diklatsar

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi

yang telah banyak memberikan ilmu kepada penulis tentang nilai-nilai

ANEKA sebagai dasar melakukan aktualisasi di tempat kerja.


4. Panitia penyelengggara Latsar CPNS Golongan II Angkatan I Tahun

2019 yang telah memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada

peserta diklatsar.

5. Rekan-rekan Latsar CPNS Golongan II Angkatan I Tahun 2019,

khususnya kelas A2 yang selalu kompak dan memberikan dukungan

moril maupun materil kepada penulis.

6. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah

banyak membantu penulis selama Latsar CPNS Golongan II Angkatan I

Tahun 2019.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan aktualisasi ini masih

jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan aktualisasi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan aktualisasi ini dapat memberikan

kontribusi berharga dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan Pelayanan

Keperawatan.

Palangkaraya, Juli 2019


Penulis,

Rini Oktavia Ningsih,A.md.Kep


NIP. 19931020 201903 2 013
DAFTAR ISI

Lembar Persetujuan............................................................. i
Lembar Pengesahan............................................................ ii
Kata Pengantar.................................................................... iii
Daftar Isi............................................................................... v
Daftar Tabel.......................................................................... vi
Daftar Gambar…………………………………………………. vii

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.......................................................... 1
1.2 Tujuan Aktualisasi..................................................... 3
1.3 Manfaat..................................................................... 4
1.4 Ruang Lingkup.......................................................... 4

BAB II Gambaran Umum Unit Kerja


2.1 Profil Organisasi……………………………………….. 5
2.2 Visi, Misi, Motto Rumah Sakit.................................... 21
2.3 SKP/Uraian Tupoksi…………………………………… 22
2.4 Penugasan dari pimpinan…………………………….. 23
2.5 Kegiatan Inisiatif Sendiri............................................ 24

BAB III Rencana Aktualisasi


3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN............................................... 25
3.2 Rencana Kegiatan Aktualisasi………………………. 34
3.3 Jadwal Kegiatan………………………………………. 37

BAB IV Rencana Aktualisasi


4.1 Pelaksanaan Aktualisasi…………………………….. 47

BAB V Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan……………………………………………. 55
5.2 Saran…………………………………………………... 57

Daftar Pustaka………………………………………………… 58

Lampiran
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Direktur-direktur RSUD dr. Doris Sylvanus................ 7

Tabel 2.2 Layanan Unggulan di RSUD dr. Doris Sylvanus….... 9

Tabel 2.3 Jenis dan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis


/subspesialis…….………………………………......... 10

Tabel 2.4 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan 2018............. 11

Tabel 2.5 Data Pegawai RSUD dr. Doris Sylvanus.................. 12

Tabel 2.6 Dokter Spesialis RSUD dr. Doris Sylvanus............... 13

Tabel 2.7 Bangunan atau Gedung RSUD dr. Doris Sylvanus.. 15

Tabel 2.8 Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan 2018.............. 17

Tabel 2.9 10 Besar Penyakit Rawat Jalan 2018…..……….….. 18


Tabel 2.10 Jumlah Tempat Tidur Rawat Inap 2018………...…. 19
Tabel 2.11 10 Besar Penyakit Rawat Inap 2018……….…...…. 19
Tabel 2.12 10 Besar Kematian Rawat Inap 2018……...………. 20
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan pemecahan Isu........................ 37

Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi………………......................... 38

Tabel 3.3 Rancana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan.................... 46

Tabel 4.1 Rangkuman awal hasil semua kegiatan……………… 47

Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi……………………. 48

Tabel 5.1 Pemahaman Sebelum dan Sesudah Habituasi……… 54

Table 5.2 rata-rata pemahaman tentang 6 langkah cuci


tangan yang benar sebelum dan sesudah habituasi.. 54

Table 5.3 rata-rata pemahaman tentang etika batuk/bersin


yang benar sebelum dan sesudah habituasi………… 55
Table 5.4 rata-rata pemahaman tentang perawatan tali pusat
sebelum dan sesudah habituasi……………………… 56

Table 5.5 rata-rata pemahaman tentang perawatan luka post


operasi Caesar sebelum dan sesudah habituasi….. 57
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD dr. Doris Syvanus… 8


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya dan memiliki banyak
keragaman baik itu agama, suku, adat istiadat dan masih banyak lagi
yang lainnya. Cita –cita bangsa indonesia sangat sederhana, bangsa
indonesia hanya ingin mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur. Selain itu, tujuan nasional bangsa indonesia
dalam pembukaan UUD 1945 adalah membentuk suatu pemerintahan
negara republik indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia,
dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdasakan kehidupan bangsa, ikut serta dalam melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan
nasional sangat tergantung pada mekanisme kerja aparatur Negara,
khususnya Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya
disingkat PNS bukan saja unsur aparatur Negara, tetapi juga abdi
masyarakat yang hidup di tengah- tengah masyarakat dan bekerja untuk
kepentingan masyarakat. Kedudukan dan peranan dari Pegawai Negeri
dalam setiap organisasi pemerintah sangatlah menentukan, sebab
Pegawai Negeri Sipil merupakan tulang punggung pemerintahan dalam
melakukan pembangunan nasional.
Menurut Undang-Undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), disebutkan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) yang bekerja pada instansi pemerintah. Tugas Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang profesional
dan berkualitas, serta mempererat persatuan dan kesatuan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam UU No.5 Tahun 2014 dinyatakan bahwa ASN yang umum
disebut sebagai birokrat bukan sekadar merujuk kepada jenis pekerjaan
tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik. Pada saat ini
sudah bukan rahasia umum bahwa sebagian masyarakat menilai kualitas
pelayanan publik dari ASN kurang memuaskan, pelayanannya berbelit-
belit, prosedurnya kurang jelas, dan tak jarang terkesan dipersulit. Hal
itulah yang memunculkan citra negatif dari masyarakat terhadap ASN.
Kinerja ASN saat ini masih banyak kekurangan dalam hal melayani
masyarakat. Banyak ASN yang dalam menjalankan tugasnya kurang
disiplin, kurang bertanggung jawab dengan pekerjaannya, lebih
mementingkan kepentingan pribadi dibanding kepentingan masyarakat
dan tak jarang yang terjerumus dalam kasus korupsi. Oleh karena itu,
pemerintah berusaha membentuk ASN yang lebih berkualitas, salah
satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan Pelatihan Dasar
untuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan pola yang baru. ASN
diharapkan dapat memiliki komitmen terhadap nilai-nilai dasar yang
terdiri atas: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi (ANEKA).
Selain itu juga diberikan materi Kedudukan dan Peran ASN dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui pembelajaran
Pelatihan Whole of Government, Manajemen ASN, dan Pelayanan
Publik.
Sehubungan dengan cita-cita bangsa dan ASN, maka peran pemberi
pelayanan publik di bidang kesehatan khususnya perawat adalah untuk
berkewajiban menjalankan tugas dan fungsinya.
Saat ini dampak dan resiko kesehatan pasca section caesare ini cukup
berarti seperti infeksi, perdarahan, luka pada organ, komplikasi dari obat
bius dan kematian. Lebih dari 85% section caesare disebabkan karena
adanya riwayat section caesare sebelumnya. Distosia persalinan, gawat
janin dan presentasi bokong. Angka mortalitas ibu pada section caesare
elektif adalah 2,8% sedangkan untuk section caesare emergensi
mencapai 30%.Untuk mengurangi angka mortalitasnya diperlukan salah
satu tindakan yaitu perawatan luka post operasi SC pada pasca pulang
dari rumah sakit.
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan
didunia, termasuk di negara-negara berkembang salah satunya
Indonesia. Kondisi lingkungan dan budaya yang ada di negara tercinta ini
juga sangat mempengaruhi tingginya kejadian infeksi. Seringkali kejadian
infeksi ditandai dengan batuk atau bersin.
Batuk dan bersin sering kali kita alami secara tidak terduga dan
dimanapun kita berada . Batuk dan bersin merupakan salah satu cara
yang baik dan cepat dalam menularkan penyakit kepada orang lain yang
berada disekitar kita. Oleh karena itu, diperlukan adanya etika batuk yang
baik untuk mencegah penularan infeksi dari penderita kepada orang-
orang yang sehat.
Saat batuk dan bersin, akan kita rasakan adanya cipratan keluar dari
hidung maupun mulut. Cipratan itu berisikan mikroorganisme atau kuman
– kuman.Cipratan tadi akan terbang bebas diudara sehingga akan dapat
terhirup oleh orang –orang yang berada disekitar kita. Akhir yang didapat
adalah penularnya batuk dan flu dengan cepat.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang
tepat dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di
pelayanan kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan
telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka saya membuat
Laporan Aktualisasi dengan menerapkan nilai dasar ANEKA, whole of
government, pelayanan publik, dan manajemen ASN kedalam setiap
kegiatan di lapangan, khususnya peningkatan pencegahan dan
pengendalian infeksi pada pasien dan keluarga di Ruang Cempaka
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

1.2 Tujuan Aktualisasi


Adapun tujuan aktualisasi yang dilaksanakan di Ruang Cempaka
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya adalah :
a. Mampu menerapkan nilai-nilai Akuntabilitas sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
b. Mampu menerapkan nilai-nilai Nasionalisme sehingga bekerja atas
dasar semangat nilai-nilai Pancasila.
c. Mampu menerapkan nilai-nilai Etika Publik
d. Mampu menerapkan nilai-nilai Komitmen Mutu sehingga mewujudkan
pelayanan yang prima kepada masyarakat.
e. Mampu menerapkan nilai-nilai Anti Korupsi sehingga bisa mewujudkan
kedisiplinan dan mencegah terjadinya praktek- praktek kecurangan.
f. Mampu menerapkan nilai-nilai manajemen ASN dalam meningkatkan
profesionalitas terhadap apa yang dikerjakan.
g. Mampu menerapkan nilai-nilai whole of government dalam bekerja
sehingga antara stakeholder saling berkoordinasi untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan.
h. Mampu menerapkan nilai-nilai pelayanan publik untuk memberikan
pelayanan prima kepada masyarakat.

1.3 Manfaat
1. Bagi Instansi
Dengan meningkatkan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang
Cempaka setelah pasien dan keluarga pulang dari rumah sakit tidak
membawa penyakit baru.
2. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan penulis serta sebagai wadah pengembangan
kompetensi.
3. Bagi Masyarakat
Tercapainya pelayanan kesehatan yang bersih dan sehat karena
masyarakat dapat tehindar dari bahaya infeksi.

1.4 Ruang Lingkup


Yang dilakukan di ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka
Raya. Peningkatan pencegahan dan pengendalian infeksi melalui 4
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus, yaitu :
1. Melakukan pendidikan kesehatan 6 langkah cuci tangan yang benar
2. Memberikan pendidikan kesehatan etika batuk
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara merawat tali pusat
4. Memberikan pendidikan kesehatan tentang cara merawat luka post
operasi caesar
BAB II

Gambaran Umum Unit Kerja

2.1 Profil Tempat Penugasan/ Organisasi

2.1.1 Sejarah RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

Perkembangan RSUD dr Doris Sylvanus dimulai pada tahun


1959 dengan adanya kegiatan klinik di rumah bapak Abdul Gapar
Aden, Jl. Suta Negara Nomor 447 yang dikelolanya sendiri
dibantu oleh isterinya , ibu Lamus Lamon. Nama dr. Doris
Sylvanus sendiri diambil nama seorang dokter pertama asli
Kalimantan Tengah.

Pada tahun 1960 Klinik pindah ke Jl. Suprapto (rumah mantan


Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Kalimantan Tengah) dan pada
tahun 1961 pindah lagi di Jl Bahutai Dereh (sekarang Jl. Dr
Sutomo Nomor 9) dan berubah menjadi rumah sakit kecil
berkapasitas 16 tempat tidur yang dilengkapi dengan peralatan
kesehatan beserta laboratorium.

Sampai dengan tahun 1973 Rumah Sakit Palangka Raya masih


dibawah pengelolaan/milik Pemerintah Dati II Kodya Palangka
Raya dan selanjutnya dialihkan pengelolaannya/menjadi milik
Pemerintah Propinsi Dati I Kalimantan Tengah.

Rumah sakit terus dikembangkan menjadi 67 tempat tidur dan


pada tahun 1977 secara resmi menjadi rumah sakit kelas D
(sesuai dengan klasifikasi Departemen Kesehatan RI). Kapasitas
terus meningkat menjadi 100 tempat tidur pada tahun 1978 .

Pada tahun 1980 kelas rumah sakit ditingkatkan menjadi kelas


C sesuai dengan kriteria Departemen Kesehatan RI dan SK
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 641/ KPTS/ 1980 dengan
kapasitas 162 tempat tidur.

Sembilan belas tahun kemudian pada tahun 1999 sesuai Perda


Nomor 11 tahun 1999 RSUD dr. Doris Sylvanus kelasnya
ditingkatkan menjadi kelas B non pendidikan walaupun belum
diterapkan secara operasional karena pejabatnya belum dilantik.
Dengan dilantiknya pejabat pengelola pada 1 Mei 2001, maka
kelas B non pendidikan mulai diberlakukan secara operasional.
Pada Tahun 2011 RSUD dr. Doris Sylvanus terakreditasi 12
pelayanan dan menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

Pada tahun 2014 Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus sudah


menjadi Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menteri
Kesehatan RI Nomor HK 02.03/I/0115/2014 Tentang penetapan
RSUD dr. Doris Sylavnus sebagai Rumah Sakit Pendidikan. Dan
pada tahun 2015 Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus sudah memiliki
306 tempat tidur. Sedangkan sampai dengan bulan Desember
2017 jumlah tempat tidur di RSUD dr. Doris Sylvanus berjumlah
357 tempat tidur

Gambar 2.1 Struktur Organisasi RSUD dr. Doris Sylvanus


Tabel 2.1 Direktur-direktur Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus

No Nama Periode Keterangan Foto


Perubahan dari BP
1 dr. Loe Boe Sio 1961 s/d 1963 menjadi RSUD dengan
16 tempat tidur (tt)

2 dr. AWT Tamsil 1963 s/d 1967 Merangkap sebagai


Kadiskes Provinsi

dr. John Misto Sangkai, dr. Pergantian relatif cepat,


3 Suhardi , dr. Efek Alamsyah, 1967 s/d 1973 singkat dan data
dr. Irum Sawung administrasi tidak
lengkap

Januari 1973
4 dr. Sukismo s/d RSUD belum ada kelas
Nopember
1973

drg. Oetoyo Sutopo, SKM Nopember


5 RSUD belum ada kelas
(care taker) 1973 s/d
26 Oktober
1974

26 Oktober RSUD Kelas D menjadi


6 dr. Arnold Singarimbun 1974 Kelas C dengan 162 tt
s/d 29 Juli
1987

7 dr. Tahrirul Wathan, Msc 29 Juli 1987 RSUD Kelas C


s/d 25
Mei 1992

8 dr. Achmad Syukri Pasaribu, 25 Mei 1992 RSUD Kelas C


Msc. s/d 13
Juni 1998

9 dr. Hendri Zafrul 27 Agustus RSUD Kelas C


1998
s/d 1 Mei
2001
RSUD Kelas B Non
10 dr. Arnold Singarimbun, MPH 1 Mei 2001 s/d Pendidikan dengan
1 200 tt
Oktober 2003
RSUD Kelas B Non
1 Oktober Pendidikan dengan
11 dr. Don FB Leiden, Sp.OG, 2003 s/d
MMR 254 tt
12 Juli 2008
• RSUD Kelas B Non
Pendidikan dengan
12 dr. Suprastija Budi 12 Juli 2008 s/d 254 tt
2 • Akreditasi 12
September 2013 Pelayanan tahun
2010
• Menjadi BLUD tahun
2010

dr. ADM Tangkudung,


13 M.Kes 2 September
2013 s/d RSUD Kelas B Non
16 Desember Pendidikan dengan
2014 254 tt

13 dr. ADM Tangkudung, M.Kes 16 Desember


2014 s/d RSUD Kelas B
sekarang Pendidikan dengan
357 tt

14 dr. Suyuti Syamsul, MPPM 01 Maret 2018


s/d 23 RSUD Kelas B
November 2018 Pendidikan RSUD
Paripurna

15 Drg. Yayu Indriaty, Sp.KGA 23 November


2018 s/d RSUD Paripurna
Sekarang

2.1.2 Arti Logo RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya

1. Palang Hijau : Lambang Kesehatan


2. 5 Garis Lengkung
a. 5 : Pancasila
b. Garis Lengkung : Menggambarkan aliran sungai yang banyak
terdapat di KalimantanTengah dimana sebagian besar
masyarakatnya masih bergantung dari sungai sebagai sumber
kehidupannya
c. Warna merah putih garis lengkung : Menggambarkan semangat
yang terus mengalir berdasarkan pancasila
d. Warna dasar putih : Lambang Ketulusan
e. Sudut lancip pada bingkai : Menggambarkan ketegasan dalam
pengambilan keputusan
f. Sudut tumpul pada bingkai : Menggambarkab flesibilitas dalam
pelayanan

Tabel 2.2 Layanan Unggulan di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
No. Jenis
Layanan

1 PONEK

2 Pusat Jantung dan Pembuluh Darah

2.1.3 Sumber Daya


Tenaga dokter spesialis/subspesialis di RSUD dr. Doris
Sylvanus terdiri dari 4 dasar keahlian serta 23 bidang
spesialisasi/subspesialisasi.

Tabel 2.3 Jenis dan Jumlah Tenaga Dokter Spesialis/Subspesialis 2018

NO SPESIALISASI JUMLAH KETERANGAN


1 Penyakit dalam 4 4 PNS
PNS (2 konsulen
2 Kandungan 6
Obgyn)
3 Anak 4 PNS
4 Bedah Umum 1 1 Kontrak
5 Anestesi 4 3 PNS/ 1 Kontrak
6 THT 3 PNS

7 Mata 4 PNS

8 Paru 3 PNS

9 Jantung 2 PNS

10 Kulit dan Kelamin 3 PNS

11 Rehabilitasi Medik 1 PNS

12 Saraf 3 PNS

13 Radiologi 2 PNS

14 Bedah Mulut 1 PNS

15 Patologi Klinik 1 PNS

16 Kesehatan Gigi Anak 1 PNS

17 Kedokteran Jiwa 3 2 PNS/ 1 Kontrak

18 Urologi 1 PNS

19 Orthopedi 3 2 PNS/ 1 Kontrak

20 Periodonsia 1 PNS

21 Patologi Anatomi 1 PNS

22 Forensik 2 1 PNS/ 1 Kontrak

23 Bedah Saraf 1 PNS

24 Bedah Degestif (K) 1 PNS

25 Bedah Onkologi (K) 1 1 Kontrak

26 Mikro Biologi 1 PNS


52 PNS/6 Kontrak
Jumlah 58

Ketenagaan lainnya seperti tenaga dokter, dokter gigi, apoteker, perawat,


bidan, analis, radiografer, gizi dan tenaga dengan kualifikasi pendidikan
S2 dapat dilihat pada tabel.
Tabel 2.4 Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan 2018

NO. JENIS JUMLAH KETERANGAN

TENAGA
- Direktur
- Wadir Pelayanan Medik, Keperawatan dan
Penunjang
Dokter - Kabid Yanmed
1 Umum/Dokter 8 - Kabag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
Gigi S2 - Kabid Penunjang Medik dan Non Medik
Manajemen
- Kabid Diklit, Pengembangan SDM dan
(Struktural)
Humas
- Kasi Pengembangan Mutu Pelayanan Medik
- Kasi Perencanaan dan Pengembangan
Pelayanan Medik

2 Dokter Umum 37
3 Dokter Gigi 6
4 Apoteker 18
5 Ass. Apoteker 36
Perawat S-1 Keperawatan ⟹ 42, S-1
6 Perawat 349 Keperawatan (Profesi) ⟹ 43, D-III ⟹ 227,
Perawat D-IV ⟹ 7, SPK ⟹ 30
7 Bidan 58 Kebidanan D-III ⟹ 43, Kebidanan D-IV ⟹ 15
8 Analis kes./lab 29
9 Radiologi 16 Teknisi Radiografer ⟹ 2, Radiografer ⟹ 14
Fisioterapis ⟹ 6, Okupasi Terapi ⟹ 2,
10 Fisioterapi 9
Fisikawan ⟹ 1
11 Ahli Gizi 20
12 Sanitasi 8
Perawat Anestesi D-III ⟹ 5, Perawat Anestesi
13 Anestesi 9
D-IV ⟹ 4
Perawat gigi kesehatan gigi ⟹ 3, Perawat gigi
14 Perawat Gigi 6
teknik gigi ⟹ 3
15 Epidemiologi 1
(S2)
16 Teknisi Lab. PA 2
Tabel 2.5 Data Pegawai RSUD dr. Doris Sylvanus

No. Jenis Tenaga yang ada Jumlah


1. Dokter umum 33
2. Dokter gigi 6
3. dr. Spesialis Bedah Saraf 1
4. dr. Spesialis Bedah 1
5. dr. Spesialis Bedah Onkologi 1
6. dr. Spesialis Bedah Digestif 1
7. dr. Spesialis Urologi 1
8. dr. Spesialis Orthopedi 3
9. dr. Spesialis THT 3
10 dr. Spesialis Mata 3
11. dr. Spesialis Kulit & Kelamin 3
12. dr. Spesialis Saraf 3
13. dr. Spesialis Rehab Medik 1
14. dr. Spesialis Penyakit Dalam 4
15. dr. Spesialis Anak 4
16. dr. Spesialis Obst.Gin 6
17. dr. Spesialis Paru 3
18. dr. Spesialis Kedokteran Jiwa 3
19. dr. Spesialis Jantung 2
20. dr. Spesialis Forensik 2
21. dr. Spesialis Patologi Klinik 1
22. dr. Spesialis Patologi Anatomi 1
23. dr. Spesialis Radiologi 2
24. dr. Spesialis Anestesi 4
25. dr. Spesialis Mikro Biologi 1
26. drg. Spesialis Bedah Mulut 1
27. drg. Spesialis Kes. Gigi Anak 1
28. drg. Spesialis Periodonsia 1
29. Apoteker 26
30. Pejabat Struktural 26
31. Perawat S1 Keperawatan 29
32. S1 Keperawatan (Profesi) 60
33. Perawat DIII 242
34. Perawat D-IV 11
35. Perawat Anestesi DIII 5
36. Perawat Anestesi D-IV 4
37. SPK 45
38. Kebidanan DIII 56
39. Kebidanan D-IV 16
40. Perawat Gigi Kesehatan Gigi 3/1
DIII /DIV
41. Perawat Gigi Teknik Gigi 3
42. Teknisi Radiografer 2
43. Radiografer 15
44. Analis Laboratorium 28
45. Asisten Apoteker 32
46. Fisioterapis 6
47 Okupasi Terapi 2
48. Fisikawan 1
49. Nutrisionis 20
50. Psikolog Klinis 1
51. Perekam Medik 9
52. Staf Administrasi 164
53. Staf Keuangan 49
54. Elektromedis 4
55. Pendorong Pasien 3
56. Teknisi Lab. PA 2
57. Cleaning Service 91
58. Driver 2
59. Security 25
60. Petugas IT 3
61. Pramusaji 24
62. Sanitarian 8
Jumlah Pegawai Tetap 1.114

Tabel 2.6 Dokter Spesialis RSUD dr. Doris Sylvanus


NO NAMA JABATAN
Spesialis Kebidanan dan Penyakit
1 dr. Sigit Nurfianto, Sp.OG (K)
Kandungan (K)
Spesialis Kebidanan dan Penyakit
2 dr. Rully Prasetyo Adhie, Sp.OG,M.Si.Med
Kandungan
Spesialis Kebidanan dan Penyakit
3 dr. Mikko Uria Mapas Ludjen, Sp.OG,M.Kes
Kandungan
Spesialis Kebidanan dan Penyakit
4 dr. Ida Bagus Wicaksana, Sp.OG
Kandungan
Spesialis Kebidanan dan Penyakit
5 dr.Yahlena Diharty,Sp.OG
Kandungan
Spesialis Kebidanan dan Penyakit
6 dr. Tumpal Simatupang, Sp.OG (K)
Kandungan (K)
7 dr. Made Yuliari, Sp.A Spesilis Anak
8 dr. Arieta Rachmawati Kawengian, Sp.A Spesilis Anak
9 dr. Enny Karyani, Sp.A Spesilis Anak
10 dr. Rurin Dwi Septiana, Sp.A Spesilis Anak
11 dr. Suyanto, Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam
12 dr. Dessy Sensia Saragih, Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam
13 dr. Dayang Nurbayati, Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam
14 dr. Didin Endah Palupi, Sp.PD Spesialis Penyakit Dalam
15 dr. Darmo Sumitro, Sp.B Spesialis Bedah
16 dr. Alfansyah Putra Nasution, Sp.BS Spesialis Bedah Saraf
17 dr. Ronius Wentaria, Sp.B-KBD Spesialis Bedah Degestif
18 dr. Yudi Ambeng, Sp.U Spesialis Urologi
19 dr. Perwira Bintang Hari, Sp.OT Spesialis Orthopedi
20 dr. Djunifer Hasudungan Sagala, Sp.OT Spesialis Orthopedi
21 dr. Donny Bastian, Sp.OT Spesialis Orthopedi
22 dr. Faison, Sp.B-Onk (K) Spesialis Onkologi (K)
23 dr. Arsanto Ranumiharso, Sp.AN Spesialis Anastesi & Reanimasi
24 dr. Abdul Samad Amin, Sp.AN Spesialis Anastesi & Reanimasi
25 dr. Erlina Ana Sepra Liber Sigai, Sp.AN Spesialis Anastesi & Reanimasi
26 dr. I Gede Koko Swadarma Putra, Sp.AN Spesialis Anastesi & Reanimasi
27 dr. Moelyadi Oetomo, Sp.THT Spesialis THT
28 dr. Nuch Sabunga, Sp.THT-KL Spesialis THT
29 dr. Nunun Chatra Kristinae, Sp.THT-KL Spesialis THT
30 dr. Nuriatun, Sp.M Spesialis Mata
31 dr. Rosmaryati Manalu, Sp.M Spesialis Mata
32 dr. Yudika Iwan Kaharap Toemon, Sp.M Spesialis Mata
33 dr. Mandasari Mandarana, Sp.M Spesialis Mata
34 dr. Bambang Supriadi, Sp.S Spesialis Saraf/Neorologi
35 dr. Hygea Talita Patrisia Toemon, Sp.S Spesialis Saraf/Neorologi
36 dr. Marthin Tory, Sp.S Spesialis Saraf/Neorologi
37 dr. Gomgom Hendrico Sirait, Sp.N Spesialis Saraf/Neorologi
38 dr. Nyoman Yudha Santoso, Sp.KK Spesialis Kulit dan Kelamin
39 dr. Aris Aryadi Tjahyadi Oedi, Sp.KK Spesialis Kulit dan Kelamin
40 dr. Sulistyaningsih, Sp.KK Spesialis Kulit dan Kelamin
41 dr. Uusara, Sp.Rad Spesialis Radiologi
42 dr. Winda Marelyn, Sp.Rad Spesialis Radiologi
43 dr. Sanggap Indra Sitompul, Sp.JP-FIHA Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
44 dr. Yusuf Galenta, Sp.JP-FIHA Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
45 drg. Monika Estherlita Sinta, Sp.Perio Spesialis Periodonsia
46 drg. Munifah, Sp.BM Spesialis Bedah Mulut
47 drg. Yayu Indriaty, Sp.KGA Spesialis Kesehatan Gigi Anak
48 dr. Heinz Frick S, Sp, BM Spesialis Bedah Mulut
49 dr. Fraulein Aryati, Sp.PK Spesialis Patologi Klinik
50 dr. Anastasia Gandeng, M.Kes., Sp.PA Spesialis Patologi Anatomi
51 dr. Lely S. Bahat, MM. Sp. PA Spesialis Patalogi Anatomi
52 dr. Hotma Marintan, Sp.KJ Spesialis Kedokteran Jiwa
53 dr. Dini Mirsanti, Sp.KJ Spesialis Kedokteran Jiwa
54 dr. Etty Ch. Baboe, Sp.KJ Spesialis Kedokteran Jiwa
55 dr. Mual Bobby Parhusip, Sp.P Spesialis Paru
56 dr. Itna Warnida, Sp.P Spesialis Paru
57 dr. Jeannette Siagian, Sp.P Spesialis Paru
58 dr. Sutopo Marsuhudi Widodo, Sp.RM Spesialis Rehabilitasi Medik
59 dr. Ricka Brillianty Zaluchu, Sp.KF Spesialis Forensik
60 dr. Devi Novianti Susanto, SH., MH., Sp.KF Spesialis Forensik
61 dr. Florence Felicia, Sp.MK Spesialis Mikrobiologi

Tabel 2.7 Bangunan atau Gedung di RSUD dr. Doris Sylvanus

Tahun Luas
No. Jenis Bangunan/Gedung Pembuatan Kondisi
+(M2)
1 Farmasi 1991 390 Baik
2 IGD 1991/2006 570 Baik
3 Gizi 1.260 Baik
4 Pemeliharaan Kantor 1980 78 Baik
5 Pemeliharaan (Workshop) 1980 144 Baik
6 Kamar Jenazah 1980 90 Baik
7 Tata Usaha Rawat Inap 2003 390 Baik
8 Rehabilitasi Medik 2007 480 Baik
9 Paviliun I (Anggrek) 2007 800 Baik
10 Paviliun II (Melati) 2001 561 Baik
11 Paviliun III (Lavender) 1999/2006 635 Baik
12 Ruangan Penyakit Dalam 1976/2006 767 Baik
Pria (Aster)
13 Ruangan Penyakit Dalam 1976 496 Baik
Wanita (Bougenville)
14 Ruangan Perinatologi & 1991/2006 798 Baik
Bersalin (Cempaka)
15 Ruangan Edelweis & 2014 1.414 Baik
Dahlia
16 Ruangan Penyakit Anak 1987 525 Baik
(Flamboyant)
17 Ruangan Penyakit Paru 1976 435 Baik
(Gardenia)
18 Ruangan Penykit Saraf, dll 1991 480 Baik
(Nusa Indah)
19 Ruangan Bedah Sentral 1991/2006 1.116 Baik
(IBS)
20 Ruangan ICU 2000 280 Baik
21 Ruangan ICCU/Sakura 2015 1.579 Baik
22 Ruangan NICU 2005 260 Baik
23 Ruangan Hemodialisa 2006 320 Baik
24 Poliklinik 2004/2007 1.826 Baik
25 Gedung Administrasi 1991/2007 1.440 Baik
(Kantor)
26 Gedung Perlengkapan, 1976 563 Baik
Kamar Jahir dan Kamar
Cuci
27 Satpam 1991 65 Baik
28 Tempat Pembakaran 1991 16 Baik
Sampah
29 Diklat 2015 882 Baik
30 Asrama Putra 1991/2007 720 Baik
31 Asrama Putri 1991/2007 720 Baik
32 Gedung Genset 1991 49 Baik
33 Gudang Inventaris 2002 80 Baik
34 Tempat Parkir 2003 390 Baik
35 Pembuatan Drainase & 2003 80 Baik
Pengolahan Limbah
36 Tempat Incenerator 2005 32 Baik
37 Tempat Genset 2005 60 Baik
38 Gudang Farmasi & 2007 367 Baik
Perlengkapan
39 Selasar 1991 12.978 Baik
40 Rumah Dinas (18 rumah) 1991/1992 KB
41 Gedung Instalasi 2018 1.242 Baik
Kesehatan Repruduksi
(IKR)
Jumlah Total 35.378

2.1.4 Pelayanan Rawat Jalan di RSUD dr. Doris Sylvanus


Pelayanan di Instalasi Rawat Jalan terdiri dari :
1. Klinik Jantung
2. Klinik Penyakit Dalam
3. Klinik Bedah Terpadu :
a. Bedah Umum
b. Bedah Onkologi
c. Bedah Digestif
d. Bedah Saraf
e. Bedah Orthopedi
4. Klinik Syaraf / Neurologi
5. Klinik Anak Tumbang :
a. Klinik Anak
b. Klinik Tumbuh Kembang
6. Klinik Kebidanan
7. Klinik Gigi dan Laboratorium Gigi
8. Klinik VCT
9. Klinik MCU (Medical Cek Up)
10. Klinik Jiwa
11. Klinik Mata
12. Klinik Psikologi
13. Klinik Gizi
14. Klinik Kulit Kelamin
15. Klinik THT
16. Klinik Paru
17. Klinik Akupuntur

Jam Pelayanan Loket :


Senin – Kamis : 07.00 – 12:00 WIB
Jumat : 07.00 – 09:30 WIB
Sabtu : 07.00 – 11:00 WIB
Tabel 2.8 Data Kunjungan Pasien Rawat Jalan
Jenis Pasien
No Poliklinik Sub Total
JKN UMUM JAMKES PKS Kel. RSUD
DA
1 Dalam 14.596 1.617 11 8 2 16.234
2 Bedah 2.924 384 - - - 2.676
3 Gigi 4.180 1.320 - - 207 5.707
4 Mata 3.185 2.066 3 37 70 5.361
5 Anak 2.993 1.046 12 10 - 4.061
6 Kandungan 2.461 655 16 4 3 3.139
7 Jantung 16.624 247 3 - - 16.874
8 THT 1.420 1.571 5 - 14 3.010
9 Paru 4.812 623 1 6 - 5.442
10 Jiwa 3.595 517 2 - 1 4.115
11 Kulit 985 824 - 1 - 1.810
12 Syaraf 6.226 813 - - - 7.039
13 Fisioterapy 6.156 531 9 29 3 6.728
14 Hemodialisa 9.746 155 - - - 9.901
15 Tumbuh 1.452 592 159 22 27 2.252
Kembang
16 Bedah 3.308 515 - 4 - 3.827
Orthopedi
17 Bedah Urologi 3.450 165 3 7 - 3.625
18 Bedah Degestif 835 39 2 - - 876
19 Bedah Syaraf 647 123 1 1 - 804
20 Bedah 4.609 51 3 - - 4.663
Onkologi
21 Cathlab 513 5 7 2 - 527
22 Klinik VCT 759 1.303 2 - 9 2.073
23 Klinik Gizi 125 20 - - 1 146
24 Akupuntur - 8 - - - 8
total 93.601 15.190 239 131 337 110.398

Tabel 2.9 10 Besar Penyakit Rawat Jalan 2018

No Jenis Jumlah
Penyakit
1 Gagal ginjal lainnya 11.018
2 Penyakit hipertensi lainnya 5.440
3 Diabetes mellitus tidak tergantung insulin 3.943
4 Hipertensi esensial (primer) 3.183
5 Penyakit jantung isemik lainnya 2.904
6 Gagal jantung 2.875
7 Infark miokard akut 2.497
8 Stroke tak menyebut perdarahan/infark 2.483
9 Fraktur tulang anggota gerak lainnya 2.390
10 Penyakit jantung lainnya 2.182

2.1.5 Pelayanan Rawat Inap di RSUD dr. Doris Sylvanus


RSUD dr.Doris Sylvanus sampai dengan Desember 2018
menyediakan 357 tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dari pelayanan rawat inap kelas III sampai VIP.
Karena RSUD dr.Doris Sylvanus merupakan rumah sakit
pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Tengah dengan salah satu
tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat tidak mampu
maka pelayanan rawat inap kelas III untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat kurang mampu disediakan 117 tempat tidur, untuk
lebih jelasnya jumlah tempat tidur dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 2.10 Jumlah Tempat tidur Rawat Inap Tahun 2018
No. Ruang Layanan TT
1. ICU 8
2. ICVCU 9
3. Isolasi 10
4. HCU 8
5. NICU 4
6. Perinatologi (Mawar) 25
7. ODC 17
8. Kemoterapi 9
9. VVIP 2
10 VIP 1 (Anggrek) 15
11. VIP II (Melati) 8
No. Ruang Layanan TT
13. VIP III (Lavender) 10
14. VIP Rg. Cempaka 3
15. VIP Rg. Edelweis 8
16. VIP Rg. Sakura 4
17. Kelas I 55
18. Kelas II 45
19. Kelas III 117
Jumlah 357

Tabel 2.11 10 Besar Penyakit Rawat Inap 2018

No Jenis Jumlah
Penyakit

1 Anemia lainnya 888


2 Penyakit kehamilan dan persalinan lainnya 830
3 Gagal jantung 826
4 Infark miokard akut 810
5 Gagal ginjal lainnya 803
6 Demam berdarah dengue 750
7 Pneumonia 685
8 Diare dan gastritis oleh penyebab ingeksi ttt 616
9 Stroke tak menyebut pendarahan/infark 566
10 Cidera intracranial 506

Tabel 2.12 10 Besar Kematian Rawat Inap 2018


No Jenis Jumlah
Penyakit
1 Pendarahan intracranial 86
2 Stroke tak menyebut pendarahan atau infark 66
3 Gagal ginjal lainnya 41
4 Pertumbuhan janin lamban, malnutrisi janin gangguang 4
yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat 1
badan bayi rendah

5 Gagal jantung 32
6 Cedera intracranial 3
1
7 Tuberkulosis (TB) paru BTA (+) dengan/tanpa tindakan 31
kuman TB
8 Penyakit usus dan peritoneum lainnya 27
9 Pneumonia 2
5
10 Hipoksia intraterus dan asfiksia lahir 22

2.1.6 Fasilitas Pendidikan dan Penelitian di RSUD dr. Doris Sylvanus


Gedung Pendidikan dan Penelitian dibangun untuk melengkapi
sarana dan prasarana RSUD dr.Doris Sylvanus. Fasilitas yang
disediakan berupa asrama dengan kapasitas 60 Kamar, ruang
pertemuan, ruang makan dll. RSUD dr.Doris Sylvanus merupakan
rumah sakit tipe B pendidikan menjalin kerjasama dengan institusi
pendidikan, seperti pelatihan dan penelitian dalam bentuk praktek
kerja lapangan (PKL) dari mahasiswa STIKES, Akademi Perawat,
Akademi Kebidanan, Akademi Gizi dan mahasiswa lain yang
mengadakan penelitian dari tingkat SMU sampai S2 baik dari Kota
Palangka Raya maupun dari luar kota Palangka Raya.Kegiatan
pelatihan dilakukan oleh Bidang Diklit, Pengembangan SDM dan
Humas RSUD dr.Doris Sylvanus dengan melibatkan peserta dalam
rumah sakit maupun dari luar rumah sakit baik yang ada di
Provinsi Kalimantan Tengah maupun dari luar Provinsi Kalimantan
Tengah.

2.2. Visi dan Misi Organisasi


1. Visi
Menjadi rumah sakit pendidikan unggulan di Kalimantan
2. Misi
a. Meningkatkan pelayanan yang bermutu prima dan berbasis Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (IPTEKDOK)
b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang profesional dan
berkomitmen tinggi
c. Meningkatkan prasarana dan sarana yang modern
d. Meningkatkan manajemen yang efektif dan efisien
e. Meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di bidang
kedokteran dan kesehatan
3. Nilai Dasar yang melandasi visi dan misi adalah :
a. Kemanusiaan
b. Kejujuran
c. Kemandirian
d. Adil merata
e. Manfaat
4. Motto
Bajenta Bajorah : Memberikan pelayanan dan pertolongan kepada
semua orang dengan baik, ramah tamah, tulus hati dan kasih sayang.
2.3. SKP/Uraian Tupoksi
Permenpan No.25 Tahun 2014 tentang jabatan fungsional perawat
dan angka kreditnya yang terdapat pada BAB VI pasal 8 ayat 1 rincian
kegiatan Perawat Terampil sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. Mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
3. Membuat media untuk peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik
pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam
rangka upaya preventif;
5. Memantau perkembangan pasien sesuai dengan kondisinya
(melakukan pemeriksaan fisik, mengamati keadaan pasien) pada
individu dalam rangka upaya preventif;
6. Memfasilitasi penggunaan pelindung diri pada kelompok dalam
rangka melakukan upaya preventif;
7. Memberikan oksigenasi sederhana;
8. Memberikan bantuan hidup dasar;
9. Melakukan pengukuran antropometri;
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi;
11. Memantau keseimbangan cairan dan elektrolit pasien;
12. Melakukan mobilisasi posisi pasien;
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien;
14. Melakukan fiksasi fisik;
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat;
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien;
17. Memfasilitasi penggunaan pakaian yang mendukung kenyamanan
pada pasien;
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien;
19. Memandikan pasien;
20. Membersihkan mulut pasien;
21. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin;
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (memasang warming
blanket);
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care);
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal;
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian;
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
28. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
30. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
31. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
32. Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu; dan
33. Melakukan supervisi lapangan.
2.4. Penugasan dari Pimpinan
Penulis mendapatkan penugasan dari pimpinan untuk meningkatkan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada Pasien dan Keluarga di ruang
Cempaka RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.
2.5. Kegiatan Inisiatif Sendiri
Merupakan kegiatan yang berasal dari inisiatif perawat sebagai pelaksana
pelayanan. Terdiri dari membuat leaflet tentang pencegahan dan pengendalian
infeksi kepada pasien dan keluarga.
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN


Ada lima (5) nilai dasar profesi ASN, yaitu akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi. Lima nilai dasar yang biasa
disingkat ANEKA ini merupakan modal awal ASN dalam menjalankan
tugasnya:
3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab
dan kemauan untuk bertanggung jawab. ASN memiliki tugs pokok
fungsi yang wajib untuk dijalankn. Setiap ASN hendaknya sadar
akan tugasnya. mereka juga harus bertanggung jawb atas apa
yang telh dilaksanakan. Sebagai abdi masyarakat, ASN memiliki
tanggung jawab yang besar. maka tidak salah setiap ASN
melakukan perencanan yng matang sebelum melaksanakan
tugasnya. Adanya transparansi juga penting untuk dilaksanakan.
Tanpa transparansi ASN akan kesulitan dalam menjalankan tugas.
Nilai-nilai dasar akuntabilitas adalah:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d. Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit merupakan sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Dalam arti luas, nasionalisme
berarti pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa
dan negara, sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
pancasila merupakan pandangan atau paham kecintaan bangsa
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai motor penggerak suatu negara,
ASN harus mampu menjadi teladan. Nilai-nilai dasar nasionalisme
adalah:
a. Memiliki rasa cinta pada tanah air (patriotisme).
b. Bangga menjadi bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat
Indonesia.
c. Menempatkan kepentingan bersama daripada kepentingan
sendiri dan golongan atau kelompoknya.
d. Mengakui dan menghargai sepenuhnya keanekaragaman pada
diri bangsa Indonesia.
e. Bersedia mempertahankan dan memajukan negara dan nama
baik bangsanya.
f. Senantiasa membangun rasa persaudaraan, solidaritas,
kedamaian, dan anti kekerasan antar kelompok masyarakat
dengan semangat persatuan.
g. Menyadari sepenuhnya bahwa kita adalah sebagai bagian
dari bangsa lain untuk menciptakan hubungan kerja sama
yang saling menguntungkan.
3.1.3 Etika Publik
Etika adalah refleksi atas nilai tentang benar/ salah, baik/buruk,
atau pantas/tidak pantas yang harus dilakukan. Dalam kaitannya
dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang
standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku,
tindakan atau keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik
dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
etika publik merupakan pemberian pelayanan yang layak kepada
masyarakat. Seorang ASN harus mampu memberi pelayanan yang
ramah selama menjalankan tugasnya. Nilai-nilai dasar etika publik
adalah:
a. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila;
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia 1945 serta pemerintah yang sah;
c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif;
f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah;
i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun;
j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama;
l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
n. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

3.1.4 Komitmen Mutu


Untuk mewujudkan sistem pelayanan publik yang bermutu harus
memenuhi komitmen. Komitmen atau kesungguhan hati untuk
melakukan perubahan dengan cara berinovasi guna meningkatkan
mutu pelayanan. Dalam melakukan suatu inovasi artinya ada
proses menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkaitan
pelayanan yang mengandung nilai-nilai kebaharuan. Inovasi bisa
berarti nilai tambah atau modifikasi dari hal-hal yang sudah ada
maupun menggunakan cara yang berbeda untuk mengerjakan
sesuatu untuk mencapai tujuan dengan cara yang lebih efektif dan
efisien. Nilai-nilai dasar komitmen mutu adalah:
a. Efektivitas,
b. Efisiensi,
c. Inovasi,
d. Berorientasi mutu

3.1.5 Anti korupsi.


Korupsi adalah suatu perilaku yang tidak wajar dan tidak legal
memmperkaya diri tau memperkaya mereka yang dekat dengan
dirinya, dengan cara menyalahgunakan kekuasaan publik yang
dipercayakan kepada mereka. Dampak korupsi tidak hanya
sekedar menimbulkan kerugian keuangan Negara namun dapat
menimbulkan kerusakan kehidupan yang tidak hanya bersifat
angka pendek tetapi dapat pula bersifat jangka panjang. Nilai-nilai
dasar anti korupsi adalah :
a. Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat didefinisikan
sebagai sebuah tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak
berbohong dan tidak curang.
b. Kepedulian adalah mengindahkan, memerhatikan dan
menghiraukan. Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap
lingkungan sekitar.
c. Kemandirian berarti dapat berdiri di atas kaki sendiri, artinya
tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
d. Kedisiplinan adalah ketaatan/kepatuhan kepada peraturan.
e. Tanggung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala
sesuatu.
f. Kerja keras didasari dengan adanya kemauan di dalam
kemauan terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya
kerja, pendirian keberanian.
g. Kesederhanaan yaitu dibiasakan untuk tidak hidup boros.
h. Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan
dan membela kebenaran.
i. Keadilan adalah sama berat, tidak berat sebelah dan tidak
memihak. Menempatkan segala sesuatu pada tempatnya.

3.1.6 Manajemen ASN


Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan jaman.
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam system birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi
yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas
birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut
harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. 1) Berdasarkan
jenisnya, Pegawai ASN terdiri Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat Pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga Negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, yang diangkat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan
kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Nilai-nilai dasar
manajemen ASN adalah:
a. Professional
b. memiliki nilai dasar
c. etika profesi
d. bebas dari intervensi politik
e. bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme

3.1.7 Whole-of-Govermnent (WoG)


WoG adalah sebuah pendekatan penyelanggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program pelayanan public.
Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yanf melibatkan sejumlah unsur-
unsur yang relevan. Nilai-nilai dasar Whole-of-Government adalah:
a. Koordinasi
b. Kolaborasi antar lembaga
c. Kerjasama
d. Berbagi

3.1.8 Pelayanan publik


Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan
umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat dan
daerah dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Pelayanan publik adalah suatu proses bantuan kepada orang lain
dengan cara-cara tertentu yang memerlukan kepekaan dan
hubungan interpersonal tercipta kepuasan dan keberhasilan.
Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan public. Nilai-nilai
dasar pelayanan publik:
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak dikriminatif
e. Mudah dan murah
f. Efektif dan efesien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka
pegawai ASN berfungsi dan bertugas sebagai berikut:
a. Pelaksana kebijakan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Untuk itu ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan
masyarakat luas dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, serta
harus mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada
kepentingan publik.
b. Pelayan publik.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
Pelayanan publik merupakan kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau pelayanan administratif yang diselenggarakan
oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan kepuasan
pelanggan.
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD1945, negara dan
pemerintah. ASN senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN
serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara dari pada
kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU
ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan
manajemen ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan
kesatuan.

3.1.9 Kedudukan ASN


Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi
selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi
yang profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas
birokrasi, maka konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut
harus jelas. Berikut beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5
Tahun 2014 tentang ASN.
a. Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja (PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN
secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk
pegawai secara nasional. Sedangkan PPPK adalah warga
negara Indonesia yang memnuhi syarat tertentu, yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan perjanjian
kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas
pemerintahan.
b. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi
semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu
untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.
Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,
khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu
pejabat karir tertinggi.
c. Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri.
Namun demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan
bagi pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga
perkembangan birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah.
Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.

3.2 Rencana Kegiatan Aktualisasi


3.2.1 Identifikasi Isu dan Isu Yang Diangkat
a. Identifikasi dan Analisis Isu
Berdasarkan seluruh rangkaian tugas perawat terampil
tersebut, maka diangkatlah tiga isu berdasarkan isu yang
tengah ada di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya yaitu :
1. Belum maksimalnya pencegahan dan pengendalian infeksi di
ruang Cempaka
2. Kurang patuhnya pasien dan keluarga dalam melakukan cuci
tangan dan etika batuk untuk mencegah penularan penyakit
3. Rendahnya pengetahuan tentang perawatan tali pusat dan
luka pasca operasi caesar
b. Isu Yang Diangkat
Berdasarkan hasil penilaian tabel USG diatas, dapat dilihat
bahwa isu belum maksimalnya pencegahan dan pengendalian
infeksi di ruang Cempaka adalah isu dengan total nilai tertinggi.
Berdasarkan hal tersebut, maka diangkatlah isu tentang Belum
maksimalnya pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang
Cempaka.
c. Analisis Dampak
Dampak yang terjadi jika isu tersebut tidak segera dipecahkan
adalah resiko tinggi penyebaran infeksi.

3.2.2 Rancangan Aktualisasi


Berdasarkan hasil identifikasi dan analisi isu serta analisis dampak
yang dilakukan, berikut penulis sajikan rancangan aktualisasi yang
akan dilakukan yaitu :
1. Melakukan pendidikan kesehatan 6 langkah cuci tangan yang
benar
2. Melakukan Pendidikan kesehatan tentang etika batuk/bersin
3. Melakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir
4. Melakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan luka pasca
operasi caesar
Tabel 3.1 Rancangan Kegiatan Pemecahan Isu

No Kegiatan Tempat Jumlah


kegiatan Aktualisasi

1. Melakukan pendidikan Ruang C RSUD Aktualisasi 4 kali


kesehatan 6 langkah cuci dr. Doris
tangan yang benar Sylvanus
Palangka Raya

2. Melakukan Pendidikan Ruang C RSUD Aktualisasi 4 kali


kesehatan tentang etika dr. Doris
batuk/bersin Sylvanus
Palangka Raya

3. Melakukan pendidikan Ruang C RSUD Aktualisasi 4 kali


kesehatan tentang perawatan dr. Doris
tali pusat pada bayi baru lahir Sylvanus
Palangka Raya

4. Melakukan pendidikan Ruang C RSUD Aktualisasi 4 kali


kesehatan tentang perawatan dr. Doris
luka pasca operasi caesar Sylvanus
Palangka Raya
Tabel 3.2 Rancangan Aktualisasi

N Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Kontribusi Terhadap Visi Dan Penguatan Nilai Organisasi
o. Mata Diklat Misi Organisasi
1 Memberikan 1. Konsultasi dengan Adanya WoG : konsultasi Kegiatan ini mempunyai Kegiatan ini mempunyai
pendidikan kepala ruangan persetujuan dari Etika publik : sopan kontribusi terhadap misi RSUD kontribusi terhadap
kesehatan tentang 6 tentang kegiatan kepala ruangan santun dr Doris Sylvanus yang Penguatan Nilai Organisasi
langkah cuci tangan yang akan dilakukan pertama yaitu Meningkatkan RSUD dr Doris Sylvanus
yang benar dengan sopan Sumber Daya Manusia yang yaitu manfaat yang artinya
santun profesional dan berkomitmen berguna bagi instansi,
2. Melakukan tindakan Kegiatan Anti korupsi: (mandiri) tinggi petugas kesehatan dan
mandiri dengan terlaksana dan Komitmen (Standar pasien/keluarga.
menyiapkan Satuan pasien/keluarga mutu)
Acara penyuluhan dapat mengikuti Akuntabilitas :
(SAP) dan leaflet kegiatan tanggung jawab,
sesuai standar mutu memahami kepercayaan, Kegiatan ini mempunyai
dengan penuh rasa kejelasan kontribusi terhadap
tanggung jawab Penguatan Nilai Organisasi
3. Menyiapkan alat dan Komitmen (Standar RSUD dr Doris Sylvanus
bahan: handscrub mutu) yaitu kejujuran yang artinya
memberikan informasi
4. Memberi salam Etika publik (sopan dengan benar sesuai
dengan sopan santun, akurat) peraturan.
santun Nasionalisme
menggunakan (menggunakan bahasa
bahasa Indonesia Indonesia)
serta
memperkenalkan diri
kepada pasien serta
membangun
hubungan bina
saling percaya
(kepercayaan) dan
menjelaskan tujuan
penyuluhan secara
jelas dan akurat
5. Memberikan Akuntabilitas :
pendidikan kesehatan kejelasan
6 langkah cuci tangan Komitmen Mutu (mutu)
yang benar secara WoG
jelas sesuai standar (kerjasama)
mutu serta
mempraktekkannya
dan bekerjasama
dengan pasien untuk
memperagakan
a. Membasahi
kedua telapak
tangan, ambil
sabun lalu
mengusap dan
menggosok
kedua telapak
tangan secara
lembut.
b. Mengusap dan
menggosok
kedua punggung
tangan secara
bergantian
c. Menggosok sela-
sela jari hingga
bersih
d. Membersihkan
ujung jari secara
bergantian
dengan posisi
saing mengunci
e. Menggosok dan
memutar kedua
ibu jari secara
bergantian
f. Meletakan ujung
jari ke telapak
tangan kemudian
menggosok
perlahan.
Membersihkan
kedua
pergelangan
tangan
g. secara
bergantian
dengan cara
memutar
h. kemudian diakhiri
dengan cara
membilas seuruh
bagian tangan
dengan air bersih
yang mengalir
lalu
mengeringkan
memakai handuk
atau tisu.
2 Memberikan 1. Melakukan tindakan Kegiatan Anti korupsi: (mandiri) Kegiatan ini mempunyai Kegiatan ini mempunyai
pendidikan mandiri dan terlaksana dan Komitmen mutu(mutu) kontribusi terhadap misi RSUD kontribusi terhadap
kesehatan tentang bertanggung jawab pasien/keluarga dr Doris Sylvanus yang Penguatan Nilai Organisasi
etika batuk/bersin dengan menyiapkan dapat mengikuti pertama yaitu Meningkatkan RSUD dr Doris Sylvanus
Satuan Acara kegiatan Sumber Daya Manusia yang yaitu manfaat yang artinya
penyuluhan (SAP) memahami profesional dan berkomitmen berguna bagi instansi,
dan leaflet sesuai tinggi petugas kesehatan dan
standar mutu pasien/keluarga.
2. Memberi salam serta Etika publik : sopan
memperkenalkan diri santun Kegiatan ini mempunyai
dengan ramah, Nasionalisme : kontribusi terhadap
sopan santun serta menggunakan bahasa Penguatan Nilai Organisasi
menggunakan Indonesia RSUD dr Doris Sylvanus
bahasa Indonesia yaitu kejujuran yang artinya
yang baik dan benar memberikan informasi
kepada pasien dan dengan benar sesuai
menjelaskan tujuan peraturan.
penyuluhan
3. Menjelaskan cara Komitmen mutu : mutu
batuk yang benar Akuntabelitas :
secara cermat tanggung jawab
sesuai standar mutu
dan
mempratekannya
dan membimbing
pasien dengan
penuh tanggung
jawab
a. Sedikit berpaling
dari orang yang
ada disekitar
anda dan tutup
hidung dan mulut
anda dengan
menggunakan
tissue atau
saputangan atau
lengan dalam
baju anda setiap
kali anda
merasakan
dorongan untuk
batuk atau bersin
b. Segera buang
tissue yang
sudah dipakai ke
dalam tempat
sampah
c. Tinggalkan
ruangan/tempat
anda berada
dengan sopan
dan mengambil
kesempatan
untuk pergi cuci
tangan di kamar
kecil terdekat
atau
menggunakan
gel pembersih
tangan.
d. Gunakan masker
3 Memberikan 1. Melakukan tindakan Kegiatan Anti korupsi : mandiri Kegiatan ini mempunyai Kegiatan ini mempunyai
pendidikan mandiri dan terlaksana dan Akuntabilitas : kontribusi terhadap misi RSUD kontribusi terhadap
kesehatan pada bertanggung jawab pasien/keluarga tanggung jawab dr Doris Sylvanus yang Penguatan Nilai Organisasi
pasien post partum dengan menyiapkan dapat mengikuti Komitmen mutu(mutu) pertama yaitu Meningkatkan RSUD dr Doris Sylvanus
tentang perawatan Satuan Acara kegiatan Sumber Daya Manusia yang yaitu manfaat yang artinya
tali pusat bayi di penyuluhan (SAP) memahami profesional dan berkomitmen berguna bagi instansi,
rumah sebelum dan leaflet sesuai tinggi petugas kesehatan dan
pasien pulang standar mutu pasien/keluarga.
2. Memberi salam serta Etika publik : sopan
memperkenalkan diri santun
dengan sopan Nasionalisme : Kegiatan ini mempunyai
santun serta menggunakan bahasa kontribusi terhadap
menggunakan Indonesia Penguatan Nilai Organisasi
bahasa Indonesia RSUD dr Doris Sylvanus
yang baik dan benar yaitu kejujuran yang artinya
kepada pasien dan memberikan informasi
menjelaskan tujuan dengan benar sesuai
penyuluhan peraturan.
3. Melakukan tindakan Komitmen mutu(mutu)
cara merawat tali
pusat sesuai standar
mutu :
a. Melakukan 6
langkah cuci
tangan yang
benar sesuai
standar mutu
b. Menjelaskan
cara perawatan
tali pusat dengan
benar
c. Menjelaskan
bahaya infeksi
tali pusat
d. Menganjurkan
ibu untuk
menjemur bayi di
pagi hari selama
kurang lebih 10
menit
e. Menjelaskan
tanda-tanda
apabila bayi
demam dengan
menggunakan
termometer
4 Memberikan 1. Melakukan tindakan Kegiatan Anti korupsi : mandiri Kegiatan ini mempunyai Kegiatan ini mempunyai
pendidikan mandiri dan terlaksana dan Akuntabilitas : kontribusi terhadap misi RSUD kontribusi terhadap
kesehatan tentang bertanggung pasien/keluarga tanggung jawab, dr Doris Sylvanus yang Penguatan Nilai Organisasi
perawatan luka jawab dengan dapat mengikuti kejelasan, pertama yaitu Meningkatkan RSUD dr Doris Sylvanus
pasca operasi menyiapkan Satuan kegiatan kepercayaan Sumber Daya Manusia yang yaitu manfaat yang artinya
caesar di rumah Acara penyuluhan memahami Komitmen mutu : mutu, profesional dan berkomitmen berguna bagi instansi,
sebelum pasien (SAP) dan leaflet efektif dan efisien. tinggi petugas kesehatan dan
pulang sesuai standar pasien/keluarga.
mutu agar
penyuluhan
berjalan efektif dan Kegiatan ini mempunyai
efisien. kontribusi terhadap
2. Memberi salam dan Etika publik : Penguatan Nilai Organisasi
membangun bina sopan santun RSUD dr Doris Sylvanus
saling percaya Nasionalisme : yaitu kejujuran yang artinya
(kepercayaan) menggunakan bahasa memberikan informasi
serta Indonesia dengan benar sesuai
memperkenalkan Komitmen mutu : mutu peraturan.
diri dengan sopan Manajemen ASN :
santun berperilaku dan
berperilaku dan bersikap yang baik
bersikap yang (sesuai etika luhur)
baik serta
menggunakan
bahasa Indonesia
yang baik dan
benar kepada
pasien dan
menjelaskan tujuan
penyuluhan secara
jelas
3. Melakukan tindakan Komitmen mutu : mutu
cara perawatan Pelayanan publik :
luka kepada pasien nondiskriminatif
tanpa membeda-
bedakan
(nondiskriminatif)
pasca operasi
caesar sesuai
standar mutu
dengan jelas yaitu :
a. Menyiapkan
alat : bak
instrumen, 2
pinset pinset,
kassa steril,
cairan NaCl,
sepasang
handscoon,
bengkok,
perlak, kom 1
buah, handuk
kering, selimut.
b. Atur posisi
pasien
senyaman
mungkin
sebaiknya
posisi telentang
agar
mempermudah
perawatan ganti
perban, pasang
selimut.
c. Cuci tangan
sebelum
tindakan dan
keringkan
dengan handuk
kering
d. Pakai
handscoon dan
buka bak
instrumen
e. Membuka
kassa dan
plester pada
luka dengan
menggunakan
pinset
f. Kaji luka
operasi
g. Bersihkan luka
menggunakan
cairan NaCl
atau betadine
sebagai
antiseptik
h. Bersihkan luka
i. Tutup luka
dengan kasa
steril, dan
pasang plester
j. Rapikan pasien,
lingkungan dan
bersihkan
peralatan
k. Rendam
peralatan yang
telah digunakan
menggunakan
larutan klorin
l. Cuci tangan
sesuai prosedur
m. Mengevaluasi,
konseling yaitu
memberitahuka
n kepada ibu
tentang tanda-
tanda infeksi,
dan
menganjurkan
ibu untuk
segera
memberitahu
tenaga medis
bila ada
keluhan
n. Dokumentasi
tindakan yang
telah dilkukan
3.3 Jadwal Kegiatan
Kegiatan rancangan aktualisasi akan dilksanakan di Ruang Cempaka dr.
Doris Sylvanus Palangka raya pada saat off campus dari tanggal 21 Juni – 25
Juli 2019. Dengan rencana jadwal sebgai berikut :
Tabel 3.3 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
No. Kegiatan Waktu Tempat Sasaran
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelayanan

1. Melakukan pendidikan 21 Juni – 25 Ruang Cempaka Pasien dan


kesehatan 6 langkah Juli 2019 keluarga
cuci tangan yang benar

2. Melakukan Pendidikan 21 Juni – 25 Ruang Cempaka Pasien dan


kesehatan tentang etika Juli 2019 keluarga
batuk/bersin

3. Melakukan pendidikan 21 Juni – 25 Ruang Cempaka Pasien dan


kesehatan tentang Juli 2019 keluarga
perawatan tali pusat
pada bayi baru lahir

4. Melakukan pendidikan 21 Juni – 25 Ruang Cempaka Pasien dan


kesehatan tentang Juli 2019 keluarga
perawatan luka pasca
operasi caesar
BAB IV

CAPAIAN AKTUALISASI

4.1 Pelaksanaan Aktualisasi


Pelaksanaan aktualisasi ini merupakan implementasi dari nilai-nilai
Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu, dan anti korupsi dalam melaksanakan tugas di
ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya. Adapun
kegiatan yang telah dirancang dan berhasil dilaksanaakan sejak 21 Juni
2019 sampai dengan 25 Juli 2019 yaitu sebanyak 4 kegiatan yang
dilakukan secara mandiri.
Tabel 4.1 Rangkuman awal hasil semua kegiatan
No. Kegiatan Hasil Kendala

1. Memberikan pendidikan Terlaksananya pendidikan kesehatan Tidak tersedia


kesehatan tentang 6 kepada 8 orang pasien dan keluarga washtafel untuk cuci
langkah cuci tangan sesuai dengan yang direncanakan dan tangan khusus
yang benar 7 orang berhasil mendemonstrasikan pasien dan keluarga
ulang 6 langkah cuci tangan yang
benar

2. Memberikan pendidikan Terlaksananya pendidikan kesehatan Tidak ada kendala


kesehatan tentang etika kepada 8 orang pasien dan keluarga karena pasien dan
batuk/ bersin sesuai dengan yang direncanakan dan keluarga kooperatif
6 orang berhasil mendemonstrasikan dan mau
ulang etika batuk/bersin bekerjasama

3. Memberikan pendidikan Terlaksananya pendidikan kesehatan Sebagian pasien dan


kesehatan tentang cara kepada 8 orang pasien dan keluarga keluarga masih takut
merawat tali pusat bayi sesuai dengan yang direncanakan dan untuk merawat tali
di rumah 8 orang berhasil menjelaskan kembali pusat bayi
cara merawat tali pusat bayi

4. Memberikan pendidikan Terlaksananya pendidikan kesehatan Sebagian pasien dan


kesehatan tentang cara kepada 8 orang pasien dan keluarga keluarga masih takut
merawat luka post sesuai dengan sesuai yang untuk merawat luka
operasi Caesar di rumah direncanakan dan 6 orang berhasil post operasi Caesar
menjelaskan kembali cara merawat sendiri di rumah
luka post operasi caesar
Tabel 4.2 Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Subtansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
. Mata Diklat Visi Dan Misi
Organisasi
1 Memberikan 1. Konsultasi dengan kepala WoG : konsultasi Kegiatan ini Kegiatan ini mempunyai
pendidikan ruangan tentang kegiatan Etika publik : sopan mempunyai kontribusi terhadap
kesehatan tentang yang akan dilakukan santun kontribusi terhadap Penguatan Nilai Organisasi
6 langkah cuci dengan sopan santun misi RSUD dr Doris RSUD dr Doris Sylvanus
tangan yang benar Sylvanus yang yaitu manfaat yang artinya
pertama yaitu berguna bagi instansi,
Meningkatkan petugas kesehatan dan
Sumber Daya pasien/keluarga.
Manusia yang
profesional dan
berkomitmen tinggi
Kegiatan ini mempunyai
kontribusi terhadap
2. Melakukan tindakan mandiri Anti korupsi: (mandiri) Penguatan Nilai Organisasi
dengan menyiapkan Satuan Komitmen (Standar RSUD dr Doris Sylvanus
Acara penyuluhan (SAP) mutu) yaitu kejujuran yang artinya
dan leaflet sesuai standar Akuntabilitas : memberikan informasi
mutu dengan penuh rasa tanggung jawab, dengan benar sesuai
tanggung jawab kepercayaan, peraturan.
kejelasan
3. Menyiapkan alat dan bahan: Komitmen (Standar
handscrub mutu)

4. Memberi salam dengan Etika publik (sopan


sopan santun santun, akurat)
menggunakan bahasa Nasionalisme
Indonesia serta (menggunakan
memperkenalkan diri kepada bahasa Indonesia)
pasien serta membangun
hubungan bina saling
percaya (kepercayaan) dan
menjelaskan tujuan
penyuluhan secara jelas dan
akurat
5. Memberikan pendidikan Akuntabilitas :
kesehatan 6 langkah cuci kejelasan
tangan yang benar secara Komitmen Mutu
jelas sesuai standar mutu (mutu)
serta mempraktekkannya dan WoG
bekerjasama dengan pasien (kerjasama)
untuk memperagakan
a. Membasahi kedua telapak
tangan, ambil
sabun/handrub lalu
mengusap dan
menggosok kedua telapak
tangan secara lembut.
b. Mengusap dan
menggosok kedua
punggung tangan secara
bergantian
c. Menggosok sela-sela jari
hingga bersih
d. Membersihkan ujung jari
secara bergantian
dengan posisi saing
mengunci
e. Menggosok dan
memutar kedua ibu jari
secara bergantian
f. Meletakan ujung jari ke
telapak tangan kemudian
menggosok perlahan.
Membersihkan kedua
pergelangan tangan
g. secara bergantian
dengan cara memutar
h. kemudian diakhiri
dengan cara membilas
seuruh bagian tangan
dengan air bersih yang
mengalir lalu
mengeringkan memakai
handuk atau tisu.( jika
cuci tangan
menggunakan handrub
tidak perlu dibilas).
2 Memberikan 4. Melakukan tindakan mandiri Anti korupsi: (mandiri) Kegiatan ini Kegiatan ini mempunyai
pendidikan dan bertanggung jawab Komitmen mutu(mutu) mempunyai kontribusi terhadap
kesehatan tentang dengan menyiapkan Satuan kontribusi terhadap Penguatan Nilai Organisasi
etika batuk/bersin Acara penyuluhan (SAP) misi RSUD dr Doris RSUD dr Doris Sylvanus
dan leaflet sesuai standar Sylvanus yang yaitu manfaat yang artinya
mutu pertama yaitu berguna bagi instansi,
5. Memberi salam serta Etika publik : sopan Meningkatkan petugas kesehatan dan
memperkenalkan diri dengan santun Sumber Daya pasien/keluarga.
ramah, sopan santun serta Nasionalisme : Manusia yang
menggunakan bahasa menggunakan bahasa profesional dan Kegiatan ini mempunyai
Indonesia yang baik dan Indonesia berkomitmen tinggi kontribusi terhadap
benar kepada pasien dan Penguatan Nilai Organisasi
menjelaskan tujuan RSUD dr Doris Sylvanus
penyuluhan yaitu kejujuran yang artinya
6. Menjelaskan cara batuk yang Komitmen mutu : memberikan informasi
benar secara cermat sesuai mutu dengan benar sesuai
standar mutu dan Akuntabelitas : peraturan.
mempratekannya dan tanggung jawab
membimbing pasien dengan
penuh tanggung jawab
a. Sedikit berpaling dari
orang yang ada disekitar
anda dan tutup hidung
dan mulut anda dengan
menggunakan tissue atau
saputangan atau lengan
dalam baju anda setiap
kali anda merasakan
dorongan untuk batuk
atau bersin
b. Segera buang tissue
yang sudah dipakai ke
dalam tempat sampah
c. Tinggalkan
ruangan/tempat anda
berada dengan sopan
dan mengambil
kesempatan untuk pergi
cuci tangan di kamar
kecil terdekat atau
menggunakan gel
pembersih tangan.
d. Gunakan masker
3 Memberikan 4. Melakukan tindakan mandiri Anti korupsi : mandiri Kegiatan ini Kegiatan ini mempunyai
pendidikan dan bertanggung jawab Akuntabilitas : mempunyai kontribusi terhadap
kesehatan pada dengan menyiapkan Satuan tanggung jawab kontribusi terhadap Penguatan Nilai Organisasi
pasien post Acara penyuluhan (SAP) Komitmen mutu(mutu) misi RSUD dr Doris RSUD dr Doris Sylvanus
partum tentang dan leaflet sesuai standar Sylvanus yang yaitu manfaat yang artinya
perawatan tali mutu pertama yaitu berguna bagi instansi,
pusat bayi di 5. Memberi salam serta Etika publik : sopan Meningkatkan petugas kesehatan dan
rumah sebelum memperkenalkan diri dengan santun Sumber Daya pasien/keluarga.
pasien pulang sopan santun serta Nasionalisme : Manusia yang
menggunakan bahasa menggunakan bahasa profesional dan
Indonesia yang baik dan Indonesia berkomitmen tinggi Kegiatan ini mempunyai
benar kepada pasien dan kontribusi terhadap
menjelaskan tujuan Penguatan Nilai Organisasi
penyuluhan RSUD dr Doris Sylvanus
6. Melakukan tindakan cara Komitmen mutu(mutu) yaitu kejujuran yang artinya
merawat tali pusat sesuai memberikan informasi
standar mutu : dengan benar sesuai
a. Melakukan 6 langkah cuci peraturan.
tangan yang benar sesuai
standar mutu
b. Menjelaskan cara
perawatan tali pusat
dengan benar
c. Menjelaskan bahaya
infeksi tali pusat
d. Menganjurkan ibu untuk
menjemur bayi di pagi
hari selama kurang lebih
10 menit
e. Menjelaskan tanda-tanda
apabila bayi demam
dengan menggunakan
thermometer

4 Memberikan 4. Melakukan tindakan Anti korupsi : mandiri Kegiatan ini Kegiatan ini mempunyai
pendidikan mandiri dan bertanggung Akuntabilitas : mempunyai kontribusi terhadap
kesehatan tentang jawab dengan menyiapkan tanggung jawab, kontribusi terhadap Penguatan Nilai Organisasi
perawatan luka Satuan Acara penyuluhan kejelasan, misi RSUD dr Doris RSUD dr Doris Sylvanus
pasca operasi (SAP) dan leaflet sesuai kepercayaan Sylvanus yang yaitu manfaat yang artinya
caesar di rumah standar mutu agar Komitmen mutu : pertama yaitu berguna bagi instansi,
sebelum pasien penyuluhan berjalan efektif mutu, efektif dan Meningkatkan petugas kesehatan dan
pulang dan efisien. efisien. Sumber Daya pasien/keluarga.
Manusia yang
5. Memberi salam dan Etika publik : profesional dan
membangun bina saling sopan santun berkomitmen tinggi Kegiatan ini mempunyai
percaya (kepercayaan) Nasionalisme : kontribusi terhadap
serta memperkenalkan diri menggunakan bahasa Penguatan Nilai Organisasi
dengan sopan santun Indonesia RSUD dr Doris Sylvanus
berperilaku dan bersikap Komitmen mutu : yaitu kejujuran yang artinya
yang baik serta mutu memberikan informasi
menggunakan bahasa Manajemen ASN : dengan benar sesuai
Indonesia yang baik dan berperilaku dan peraturan.
benar kepada pasien dan bersikap yang baik
menjelaskan tujuan (sesuai etika luhur)
penyuluhan secara jelas
6. Melakukan tindakan cara Komitmen mutu :
perawatan luka kepada mutu
pasien tanpa membeda- Pelayanan publik :
bedakan nondiskriminatif
(nondiskriminatif) pasca
operasi caesar sesuai
standar mutu dengan jelas
yaitu :
a. Menyiapkan alat : bak
instrumen, 2 pinset pinset,
kassa steril, cairan NaCl,
sepasang handscoon,
bengkok, perlak, kom 1
buah, handuk kering,
selimut.
b. Atur posisi pasien
senyaman mungkin
sebaiknya posisi telentang
agar mempermudah
perawatan ganti perban,
pasang selimut.
c. Cuci tangan sebelum
tindakan dan keringkan
dengan handuk kering
d. Pakai handscoon dan
buka bak instrumen
e. Membuka kassa dan
plester pada luka dengan
menggunakan pinset
f. Kaji luka operasi
g. Bersihkan luka
menggunakan cairan
NaCl atau betadine
sebagai antiseptik
h. Bersihkan luka
i. Tutup luka dengan kasa
steril, dan pasang plester
j. Rapikan pasien,
lingkungan dan bersihkan
peralatan
k. Rendam peralatan yang
telah digunakan
menggunakan larutan
klorin
l. Cuci tangan sesuai
prosedur
m. Mengevaluasi,
konseling yaitu
memberitahukan kepada
ibu tentang tanda-tanda
infeksi, dan menganjurkan
ibu untuk segera
memberitahu tenaga
medis bila ada keluhan
n. Dokumentasi tindakan
yang telah dilkukan
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
1. Dari 4 kegiatan habituasi yang sudah dilakukan penulis, terdapat
peningkatan pemahaman pencegahan pengendalian infeksi pada
pasien dan keluarga sebesar 76.3%, sebelum habituasi rata-rata
tingkat pemahaman sebesar 10.9% dan setelah habituasi sebesar
87.2% hal ini dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 5.1 Pemahaman Sebelum dan Sesudah Habituasi
Tingkat
pengetahuan/pemahaman
No. Pemahaman
Sebelum Setelah
habituasi habituasi
1 Tentang 6 langkah cuci tangan yang
12.5% 75%
benar
2 Etika batuk/bersin yang benar 0% 87.5%
3 Perawatan tali pusat 6.25 % 90.6%
4 Perawatan luka post operasi Caesar 25 % 95,8%
Rata -rata 10.9% 87.2%

2. Kegiatan nomor 1 yaitu 6 langkah cuci tangan yang benar terdapat


peningkatan sebelum habituasi rata-rata tingkat pemahaman
sebesar 12.5% dan setelah habituasi sebesar 75% hal ini dapat
dilihat pada table di bawah ini :
Table 5.2 rata-rata pemahaman tentang 6 langkah cuci tangan yang
benar
Tingkat
pengetahuan/pemahaman
No. pertanyaan peserta
Sebelum Setelah
habituasi habituasi
1. Berapa langkah cuci tangan
8 12.5% 75%
dengan benar ?
2. Apakah anda tahu langkah-langkah
8 0% 62.5%
mencuci tangan ?
3. Kapankah harus mencuci tangan ? 8 37.5% 87.5%
4. berapa macam cara membersihkan
8 0% 75%
tangan / hand hygine?
Rata-rata 12.5% 75%
Dari 8 peserta yang mendapatkan pendidikan kesehatan
tentang 6 langkah cuci tangan yang benar 7 peserta (87.5%)
berhasil mendemostrasikan kembali dengan tepat.

3. Kegiatan nomor 2 yaitu tentang etika batuk/bersin yang benar


terdapat peningkatan sebelum habituasi rata-rata tingkat
pemahaman sebesar 0% dan setelah habituasi sebesar 87.5% hal
ini dapat dilihat pada table di bawah ini :
Table 5.3 rata-rata pemahaman tentang etika batuk/bersin yang benar
sebelum dan sesudah habituasi
Tingkat
pengetahuan/pemahaman
No. pertanyaan peserta
Sebelum Setelah
habituasi habituasi
1. Apakah anda mengetahui tentang
8 0% 100%
etika batuk?
2. Apakah tujuan etika batuk ? 8 0% 87.5%
3. Manakah kebiasaan batuk yang
8 0% 75%
benar ?
Rata-rata 0% 87.5%

Dari 8 peserta yang mendapatkan pendidikan kesehatan


tentang etika batuk/bersin yang benar 6 peserta (75%) berhasil
mendemostrasikan kembali dengan tepat.

4. Kegiatan nomor 3 yaitu tentang perawatan tali pusat terdapat


peningkatan sebelum habituasi rata-rata tingkat pemahaman
sebesar 6.25% dan setelah habituasi sebesar 90.6% hal ini dapat
dilihat pada table di bawah ini :

Table 5.4 rata-rata pemahaman tentang perawatan tali pusat sebelum


dan sesudah habituasi
Tingkat pengetahuan/pemahaman
No. pertanyaan peserta
Sebelum Setelah habituasi
habituasi
1. Apakah anda tahu
cara merawat tali
8 0% 100%
pusat yang benar ?

2. Manakah bahan/alat
yang diperlukan
untuk merawat tali 8 0% 75%
pusat ?

3. Perawatan tali pusat


yang salah dapat
8 25% 100%
menyebabkan ?

4. Kapankah waktu
yang tepat untuk
merawat tali pusat 8 0% 87.5%
bayi ?

Rata-rata 6.25% 90.6%

Dari 8 peserta yang mendapatkan pendidikan kesehatan


tentang perawatan tali pusat 8 peserta (100%) berhasil
menjelaskan kembali dengan tepat.

5. Kegiatan nomor 4 yaitu tentang perawatan luka post operasi


Caesar terdapat peningkatan sebelum habituasi rata-rata tingkat
pemahaman sebesar 6.25% dan setelah habituasi sebesar 90.6%
hal ini dapat dilihat pada table di bawah ini :

Table 5.5 rata-rata pemahaman tentang perawatan luka post operasi


Caesar sebelum dan sesudah habituasi
Tingkat pengetahuan/pemahaman
No. pertanyaan peserta
Sebelum habituasi
Setelah
habituasi

1. Apakah anda tahu


cara merawat luka 8 0% 100
post SC dirumah ?

2. Tujuan dilakukan
perawatan luka post 8 50% 100%
SC dirumah ?

3. Hal-hal yang perlu


diperhatikan dalam
8 25% 87.5%
perawatan luka post
SC dirumah ?

Rata-rata 25% 95.8%

Dari 8 peserta yang mendapatkan pendidikan kesehatan


tentang perawatan luka post operasi Caesar 6 peserta (75%)
berhasil menjelaskan kembali dengan tepat.
5.2 Saran
a. Ruang Cempaka
Untuk ruang cempaka agar dapat menyediakan sarana dan
prasarana penunjang cuci tangan khusus pasien dan keluarga serta
agar selalu dilakukan pendidikan kesehatan terhadap pasien dan
keluarga guna pencegahan dan pengendalian infeksi.
b. Pasien dan keluarga
Pasien dan keluarga diharapkan setelah mengetahui tentang 6
langkah cuci tangan, etika batuk/bersin, perawatan tali pusat dan
perawatan luka post operasi Caesar dapat menerapkannya secara
mandiri baik selama dirawat di rumah sakit maupun saat di luar
rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government: Modul
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
Yosep, Mario. 2015 Rancangan Aktualisasi . Retrieved from
https://www.academia.edu/18893927/RANCANGAN_AKTUALISASI
Diunduh pada tanggal 6 Juni 2019
Helen Varney, dkk. 2002. Buku Saku Bidan. Penerbit Buku Kedokteran
EGC:Jakarta.
Gulardi Hanifa Wiknjosastro, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kesehatan Maternal & Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta.
Tim Penyusun. 2004. Asuhan Persalinan Neonatal. Departemen
Kesehatan RI: Jakarta.
Kemenkes. 2015. Etika Batuk yang Baik dan Benar, (dikutip dari
www.depkes.go.id/etika batuk-yang-baik-dan-benar, diakses pada 25
Juni 2019)
A.Potter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby :
Elsevier Science
LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Masalah : Kurangnya Informasi Tentang 6 langkah cuci tangan


Pokok Bahasan : Pengendalian Infeksi
Sub Pokok Bahasan : 6 Langkah cuci tangan yang benar
Sasaran : klien dan keluarga
Waktu : 15 menit
Tanggal : 25 Juni 2019
Tempat : Ruang Cempaka

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan , klien mampu memahami tentang 6 Langkah
cuci tangan yang benar

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit, diharapkan klien dapat :
a. Menyebutkan pengertian dari cuci tangan
b. Menyebutkan alasan dari pentingnya mencuci tangan
c. Meyebutkan manfaat melakukan 6 Langkah cuci tangan yang benar
d. Menyebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari
e. Menyebutkan 5 waktu penting melakukan cuci tangan di lingkungan
rumah sakit
f. Mampu menjelaskan dan memperagakan 6 langkah cuci tangan dengan
benar menggunakan sabun dan hand rub

III. Materi Penyuluhan


a. Pengertian mencuci tangan
b. Pentingnya mencuci tangan
c. Manfaat melakukan 6 langkah cuci tangan yang benar
d. 5 waktu penting melakukan cuci tangan sehari-hari
e. 5 waktu penting melakukan cuci tangan di lingkungan rumah sakit

IV. Metode Pembelajaran


a. Metode : Ceramah dan diskusi
b. Langkah-langkah kegiatan :
1) Kegiatan pra pembelajaran
- Mempersiapkan materi, media dan tempat
- Kontrak waktu
2) Kegiatan membuka pembelajaran
- Memberi salam
- Perkenalan
- Menyampaikan pokok bahasan
- Menjelaskan tujuan
- Apersepsi
3) Kegiatan inti
- Penyuluh memberikan materi
- Sararan menyimak materi
- Sasaran mengajukan pertanyaan
- Penyuluh menjawab pertanyaan
4) Kegiatan menutup pembelajaran
- Melakukan post test (memberi pertanyaan secara lisan)
- Menyimpulkan materi
- Memberi salam

V. Media dan Sumber


Media : Leaflet

VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan

Butir-butir pertanyaan :
1. Sebutkan pengertian mencuci tangan
2. Sebutkan pentingnya mencuci tangan
3. Sebutkan manfaat 6 langkah cuci tangan dengan benar
4. Sebutkan 5 waktu melaksanakan cuci tangan dalam kegiatan sehari-hari
5. Sebutkan 5 waktu melaksanakan cuci tangan di lingkungan rumah sakit
6. Peragakan 6 langkah cuci tangan yang benar
LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN

A. PENGERTIAN MENCUCI TANGAN


Mencuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan
kuat secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas
dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak
mungkin. Ada dua prosedur pencucian tangan yang dapat dilakukan.
Kegagalan untuk melakukan kebersihan dan kesehatan tangan yang tepat
dianggap sebagai sebab utama infeksi nosokomial yang menular di pelayanan
kesehatan, penyebaran mikroorganisme multiresisten dan telah diakui sebagai
kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah

B. PENTINGNYA MENCUCI TANGAN


Penularan lewat Tangan
- Infeksi fecal-oral: gastroenteritis (virus, kuman, parasit), kolera, disenteri,
tifus, cacingan, hepatitis A, leptospirosis, candidiasis, polio.
- Tak langsung lewat tangan: SARS, flu burung.
- Langsung lewat kuku tangan: bisul, jerawat, makanan tercemar (basi)

C. MANFAAT MENCUCI TANGAN


Hal utama dalam pencegahan dan pengendalian infeksi
- Sederhana dan efektif mencegah infeksi
- Menciptakan lingkungan yang aman
- Pelayanan kesehatan menjadi aman
- Bila tangan kotor,cuci dengan sabun atau antiseptic di air mengalir
- Bila tangan tak tampak kotr,bersikamn denga gosok cairan berbasis
alcohol atau hand sanitizer

D. WAKTU PENTING MELAKUKAN CUCI TANGAN SEHARI-HARI


- sebelum memasukan makanan ke dalam mulut
- sebelum mengolah makanan
- sebelum memegang bayi
- setelah menceboki anak
- setelah buang air kecil(BAK) dan buang air besar (BAB)

E. 5 WAKTU PENTING MELAKUKAN CUCI TANGAN DI


LINGKUNGAN RUMAH SAKIT
1. Sebelum Kontak dengan pasien
2. Sebelum tindakan asepsis
3. Setelah terkena cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
F. Cara Cuci Tangan 6 Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar
1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara
memutar, kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan
dengan air bersih yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau
tisu
DAFTAR PUSTAKA

A.Potter, Patricia, Pery. 2002. Keterampilan dan Prosedur Dasar. Mosby :


Elsevier Science

Aanfien.wordpress.com. Satuan Acara Penyuluhan Cuci Tangan. diakses April


2017

Semuana.blogspot.com. cara mencuci tangan yang benar. Diakses April 2017


SATUAN ACARA PENYULUHAN
ETIKA BATUK YANG BAIK DAN BENAR

Pokok Bahasan : Etika Batuk


Sasaran : Keluarga dan Pasien
Hari/ Tanggal : Juli 2019
Durasi : 20 menit
Tempat : Ruang Cempaka RSUD dr. Doris Sylvanus P. Raya
Penyaji : Rini Oktavia Ningsih, Amd. Kep

1. Latar Belakang
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan
didunia, termasuk di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.
Kondisi lingkungan dan budaya yang ada di negara tercinta ini juga sangat
mempengaruhi tingginya kejadian infeksi. Seringkali kejadian infeksi
ditandai dengan batuk atau bersin.
Batuk dan bersin sering kali kita alami secara tidak terduga dan
dimanapun kita berada . Batuk dan bersin merupakan salah satu cara yang
baik dan cepat dalam menularkan penyakit kepada orang lain yang berada
disekitar kita. Oleh karena itu, diperlukan adanya etika batuk yang baik
untuk mencegah penularan infeksi dari penderita kepada orang-orang yang
sehat. Saat batuk dan bersin, akan kita rasakan adanya cipratan keluar dari
hidung maupun mulut. Cipratan itu berisikan mikroorganisme atau kuman
– kuman. Cipratan tadi akan terbang bebas diudara sehingga akan dapat
terhirup oleh orang –orang yang berada disekitar kita. Akhir yang didapat
adalah penularnya batuk dan flu dengan cepat.

2. Tujuan Intruksional Umum


Pada akhirnya proses penyuluhan pasien dan keluarga mampu
memahami teknik batuk efektif dan etikanya yang baik dan benar. serta
dapat memahaminya.
3. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat
a. Menjelaskan definisi batuk
b. Menjelaskan tujuan etika batuk
c. Menjelaskan cara batuk yang baik dan benar
d. Menyebutkan alat yang dapat digunakan untuk batuk sesuai
etikanya

4. Sasaran
Sasaran dari kegiatan penyuluhan adalah keluarga dan pasien.
5. Materi Terlampir
a. Pengertian Batuk dan Etika Batuk
b. Tujuan Etika Batuk
c. Penyebab Batuk
d. Kebiasaan Batuk yang salah
e. Cara Batuk yang baik dan benar
6. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
7. Media
a. Leaflet
b. Tissue
c. Masker

8. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan sasaran
1. 3 Menit Pembukaan
• Salam pembuka 1. Menjawab salam
• Memperkenalkan diri 2. Memperhatikan
• Menjelaskan tujuan penyuluhan 3. Memperhatikan

• Menyebutkan materi yang akan 4. Memperhatikan

diberikan
2. 15 menit Pelaksanaan
Ceramah Memperhatikan
1. Pengertian Batuk dan Etika Batuk
2. Tujuan Etika Batuk
3. Penyebab Batuk
4. Kebiasaan Batuk yang salah
5. Cara Batuk yang baik dan benar
Demonstrasi
Fasilitator menyampaikan demonstrasi
mengenai etika batuk Memperhatikan
3. 5 menit Evaluasi
• Memberikan kesempatan untuk Bertanya dan mendengar
bertanya jawaban
• Meminta audience menjelaskan Menjelaskan materi
tentang materi batuk efektif
Pembagian Masker Menerima masker untuk
pencegahan infeksi
4. 3 menit Terminasi
• Mengucapkan terima kasih atas 1. Memperhatikan
perhatian yang diberikan 2. Menjawab salam
• Mengucapkan salam

9. Evaluasi
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Mengetahui pengertian Batuk dan Etika Batuk
b. Mengetahui tujuan Etika batuk
c. Mengetahui kebiasaan Batuk yang salah
d. Mengetahui cara Batuk yang Baik dan Benar
e. Mempraktikkan cara batuk yang baik dan benar
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan
tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh
terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir,makanan,debu,asap dan
sebagainya.
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari
segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Etika Batuk adalah
tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan mulut
dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak
menular ke orang lain.
2. Tujuan Etika Batuk
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas
(Droplets) dan membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets
tersebut dapat mengandung kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang
lain disekitarnya melalui udara pernafasan. Penularan penyakit melalui media
udara pernafasan disebut “air borne disease”.
3. Penyebab terjadinya Batuk
a. Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan.
Misal : flu, bronchitis,dan penyakit yang cukup serius meskipun agak
jarang pneumoni, TBC, Kanker paru-paru.
b. Alergi
• Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran
pernapasan.Misal : debu,asap,makanan dan cairan.
• Mengalirnya cairan hidung kea rah tenggorokan dan masuk ke saluran
pernapasan. Misal : rhinitis alergika, batuk pilek.
• Penyempitan pada saluran pernapasan. Misal : Asma
4. Kebiasaan batuk yang salah
a. Tidak menutup mulut saat batuk atau bersin di tempat umum.
b. Tidak mencuci tangan setelah digunakan untuk menutup mulut atau hidung
saat batuk dan bersin.
c. Membuang ludah batuk disembarang tempat.
d. Membuang atau meletakkan tissue yang sudah dipakai disembarang
tempat.
e. Tidak menggunakan masker saat flu atau batuk.
5. Cara Batuk yang Baik dan Benar
Cara batuk yang baik dan benar tidak serta merta ditutup telapak tangan
atau bahkan tidak ditutup sama sekali, namun harus menggunakan penutup
seperti: tissu, lengan baju, atau masker. Gunakan masker agar tidak
menyebarkan droplet kepada orang-orang yang sehat. Jika menggunakan
penutup yang fleksibel, gunakan tissu agar sekali pakai dan selanjutnya
dilanjutkan dengan cuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes. 2015. Etika Batuk yang Baik dan Benar, (dikutip dari
www.depkes.go.id/etika batuk-yang-baik-dan-benar, diakses pada 25 Juni
2019)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik : Perawatan Bayi Sehari-hari
Sub Topik : Perawatan Tali Pusat
Sasaran : Keluarga Pasien
Tempat : Ruang Cempaka
Hari/tanggal : 27 Juni 2019
Waktu : 20 menit
Penyuluh : Rini Oktavia Ningsih, Amd. Kep.

1. Tujuan Instruksional Umum (T.I.U)


Setelah dilakuakn penyuluhan, klien mampu mengetahui pentingnya
perawatan tali pusat

2. Tujuan Instruksional Khusus (T.I.K)


a. Setelah diberi penyuluhan sasaran dapat :
b. Menjelaskan tujuan perawatan tali pusat
c. Menjelaskan kembali alat yang perlu dipersiapkan dalam merawat tali
pusat
d. Menjelaskan bagaimana cara merawat tali pusat

3. Materi Penyuluhan
a. Tujuan perawatan tali pusat
b. Persiapan alat perawatan tali pusat
c. Cara perawatan tali pusat

4. Metode
Ceramah, diskusi, dan Memperagakan Teknik.

5. Media
Leatflet
6. Materi
Terlampir.

7. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 2 menit Pembukaan: Menjawab salam


mendengarkan
1. Memberi salam dan
memperhatikan
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan

3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang


akan disampaikan

2. 10 Pelaksanaan : Menyimak dan


menit Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan memperhatikan
dan teratur .

Materi :
1. Tujuan perawatan tali pusat
2. Bahaya yang timbul apabila tali pusat tidak
terawat
3. Ciri – ciri infeksi tali pusat
4. Cara merawat tali pusat
3. 5 menit Evaluasi Menyimak dan
1. Menyimpulkan inti penyuluhan memperhatikan
2. Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan
3. Memberi kesempatan pada responden untuk
bertanya
4. Memberi kesempatan pada responden untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
4. 3 menit Penutup Menjawab salam
1. Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
2. Menyampaikan terimakasih atas perhatian dan
waktu yang telah diberikan
3. Mengucapkan salam

8. Evaluasi

a. Prosedur : Post test


b. Bentuk pertanyaan : Kuisioner
c. Soal pertanyaan :
• Apakah anda tahu cara merawat tali pusat yang benar
• Manakah bahan/alat yang diperlukan untuk merawat tali pusat
• Perawatan tali pusat yang salah dapat menyebabkan
• Kapankah waktu yang tepat untuk merawat tali pusat bayi
DAFTAR PUSTAKA

Gant, Norman F & F. Gary Cunningham. 2011. Dasar-dasar Ginekologi &


Obstetri. Jakarta: EGC

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak. Jakarta: FKUI

Yulifah, Rita & Tri Johan Agus Yuswanto. 2009. Komunikasi & Konseling dalam
Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan luka post SC

Sasaran : Pasien dengan luka post SC diruang cempaka RSUD dr. Doris

Sylvanus Palangka Raya

Hari/Tanggal : 2019

Tempat : Ruang Cempaka

Waktu : 20 menit

1. Latar belakang
Saat ini dampak dan resiko kesehatan pasca section caesare ini cukup
berarti seperti infeksi, perdarahan, luka pada organ, komplikasi dari obat bius dan
kematian (indiarti,2007). Lebih dari 85% section caesare disebabkan karena
adanya riwayat section caesare sebelumnya. Distosia persalinan, gawat janin dan
presentasi bokong. Angka mortalitas ibu pada section caesare elektif adalah 2,8%
sedangkan untuk section caesare emergensi mencapai 30%
(pangastuti,2005).Untuk mengurangi angka mortalitasnya diperlukan salah satu
tindakan yaitu perawatan luka post operasi SC pada pasca pulang dari rumah sakit.

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan tentang Perawatan luka post SC,
diharapkan peserta penyuluhan dapat memahami tentang Perawatan luka post SC

3. Tujuan Instruksional Khusus


a. Peserta mengerti tujuan perawatan luka
b. Peserta mengerti dan mampu melakukan cara merawat luka post SC dirumah
c. Peserta memahami hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan luka.
4. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Demonstrasi
5. Alat Bantu dan Media
1. Leaflet
2. Banner
6. Materi Pembelajaran (terlampir)
a. Menjelaskan tujuan perawatan luka
b. Menjelaskan cara perawatan luka bekas sayatan di rumah
c. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan luka.
7. Kegiatan
No Fase Kegiatan Perawat Kegiatan Peserta Waktu

1 Pre interaksi 1. Menyiapkan materi Hadir ditempat acara 5 menit


satuan acara penyuluhan
penyuluhan

2 Interaksi 1. Mengucapkan salam Memperhatikan 3 menit


pembuka,
memperkenalkan
diri
2. Menentukan kontrak
waktu dan materi
dengan peserta Memperhatikan
penyuluhan
3. Menjelaskan tujuan
dilakukannya
penyuluhan
4. Pretes (menanyakan
kepada peserta
apakah sebelumnya
Memperhatikan
pernah
mendapatkan
informasi tentang
perawatan luka)
Menjawab

3 Kerja a. Menjelaskan tujuan Mendengarkan 20 menit


perawatan luka penjelasan
b. Menjelaskan cara
perawatan luka
bekas sayatan di Mendengarkan
rumah. penjelasan.
c. Menjelaskan hal-hal
yang perlu
diperhatikan dalam Mendengarkan
perawatan luka. penjelasan
d. Mendemonstrasikan
cara perawatan luka
dirumah
e. Memberikan
Mendengarkan
audiens untuk
penjelasan
bertanya
f. Memberikan salah
satu peserta
Memberikan
mendemonstrasikan
kesempatan untuk
ulang
bertanya
g. Memberikan
pertanyaan
(evaluasi)
Peserta
mendemonstrasikan
ulang.
Menjawab pertanyaan

4 Terminasi 1. Mengakhiri Mendengarkan 3m


pertemuan dan
mengucapkan terima
kasih atas partisipasi
audiens
2. Membacakan
kesimpulan
3. Mengucakan salam
Mendengarkan
penutup.

Menjawab salam.

8. Evaluasi
Evaluasi Hasil. Audiens dapat :

a. Menjelaskan tujuan perawatan luka


b. Menjelaskan cara perawatan luka bekas sayatan di rumah
c. Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan luka.
MATERI

1. PERAWATAN LUKA POST OPERASI CAESAR (SC)


Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya, namun jika salah dalam
merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu pastikan Anda tidak salah dalam merawat luka
operasi.

2. TUJUAN
a. Mencegah terjadinya infeksi
b. Membantu proses penyembuhan
c. Memberikan rasa nyaman
3. CARA PERAWATAN LUKA BEKAS SAYATAN DI RUMAH
Biasanya, benang operasi terserap secara otomatis. Beberapa cara merawat bekas
sayatan luka operasi sebagai berikut :

a. Bagi ibu yang sudah bisa mandi tanpa diseka, sebaiknya mandi dengan shower atau
mandi bersiram. Kalau ingin mandi berendam dengan bath up, bersihkan tempat
mandi tersebut sebelum dan setelah digunakan.
b. Setelah mandi, segera keringkan bekas sayatan tersebut dengan handuk yang lembut,
kertas tisu,atau kapas.
c. Jangan memakai celana dalam yang pendek (jenis bikini) karena karet celana jenis ini
akan menekan bekas sayatan sehingga akan terasa sakit.
d. Kalau bekas sayatan menjadi bengkak kemerahan dan terasa tanda-tanda ini
menunjukan terjadinya infeksi.
e. Jika merasa gatal jangan digaruk,
4. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERAWATAN LUKA
a. Setiap hari kasa harus di buka
Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak terlalu sering agar luka
cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel pada kasa sehingga sulit untuk kering. Maka
mintalah kepada keluarga anda untuk membukanya selama satu minggu sekali.

b. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa


Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar tidak basah atau lembab
oleh darah. Karena darah merupakan kuman yang bisa cepat menyebar keseluruh bagian luka.

c. Jaga luka agar tak lembab


Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab akan menjadikan kuman
cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin dengan AC yang membuat ruangan lembab.
Bisa jadi luka anda pun ikut lembab. Hindari ruangan lembab,dan atur suhu AC Anda.

d. Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat berkembangnya kuman, maka
kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda semaksimal mungkin harus dijaga. Jauhkan luka dari
kotoran, untuk itu seprei dan bantal harus selalu bersih dari debu.

e. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)


Jika Anda mau mandi atau aktivitas yang mengharuskan Anda bersentuhan dengan air, gunakan
bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk melindungi luka bekas operasi agar tidak
terkena air. Upayakan agar luka tidak sampai basah, karena bisa mempercepat pertumbuhan kuman.

f. Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan


Hidup sehat dengan minum air putih. Atur minum Anda dengan 8-9 gelas standar perhari. Anggapan
salah jika anda minum air putih bikin luka sulit mengering. Tidak demikian halnya, karena jika tubuh
sehat luka akan cepat mengering dan sembuh. Hindari makan makanan yang mengandung bahan
kimia dan pedas.
g. Makan makanan bergizi
Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi sayur hijau seperti
bayam, sawi, kol dan sayur hijau lainnya menjadi sumber makanan bergizi.Untuk lauk pauk Anda bisa
memilih daging, ayam, ikan, telur dan sejenisnya

h. Jangan mengangkat benda berat


Usahakan untuk tidak mengangkat benda benda yang berat karena kegiatan ini bisa
mengakibatkan tekanan pada bagian perut maupun pinggang sehingga merasa sakit.

f. Jangan membungkuk
dalam melakukan pekerjaan apapun,termasuk mengangkat,memandikan serta
memakaikan pakaian ke bayi,usahakan untuk tidak membungkuk, Gerakan ini
menyebabkan punggung dan pinggang terasa sakit. Kalau harus membungkuk untuk
mengambil sesuatu,tekuklah kedua lutut.

g. Beristirahatlah

Istirahat akan mengembalikan energi yang kurang dan memulihkan tubuh


kembali.namun apabila merasa sehat,disarankan untuk mengembalikan fungsi tubuh
seoptimal mungkin.Oleh karena itu,kurangi kerjaan rumah tangga yang banyak
menguras tenaga dan pikiran. Prioritaskan pekerjaan pada perawatan bayi. Coba
manfaatkanlah waktu untuk tidur pada saat bayi tidur.

h. Gunakan pakaian yang longgar dan nyaman

Selama minggu minggu pertama setelah operasi,luka diperut masih nyeri atau terasa
seperti tertarik.Bahkan mungkin terasa kebas dan gatal,oleh karena itu kenakan
pakaian yang nyaman ditubuh,yaitu yang longgar dan mudah menyerap keringat dan
tipis.Dengan demikian kain tersebut tidak akan menekan bekas sayatan operasi.
DAFTAR PUSTAKA

Helen Varney, dkk. 2002. Buku Saku Bidan. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Gulardi Hanifa Wiknjosastro, dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal & Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.

Tim Penyusun. 2004. Asuhan Persalinan Neonatal. Departemen Kesehatan RI: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai