Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mencapai Visi Kementerian Kesehatan RI yaitu
masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan serta Misi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, melindungi kesehatan masyarakat dengan
menjamin kersediaanyan upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan, menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber kesehatan serta
menciftakan tata kelola kepemerintahan yang baik, maka perlu dilakukan upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sala satunya melalui
peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan khususya
pelayanan kesehatan.
Tenaga kesehatan yang professional dan bermutu dihasilkan oleh
instutisi pendidikan tenaga kesehatan yang bermutu. Untuk itu diperlukan
pengaturan dalam rangka meningkatkan mutu lulusan dan mutu institusi
pendidikan tenaga kesehatan dengan memberikan pengetahuan dan wawasan
agar mahasiswa memiliki penguasaan, pengetahuan (kognitif), dan keterampilan
(psikomotor).
Program pendidikan Diploma III Analis kesehatan Poltekkes Kemenkes
Kendari bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi laboratorium yang memadai serta memiliki
keterampilan profesional baik keterampilan intelektual, interpersonal maupun
teknikal.sebagai pendidikan yang bersifat akademik professional maka dalam
proses pembelajaan yang membutuhkan kemampuan penguasaan berbagai
cabang keilmuan yan mendukung keterampilan professional salah satunya
melalui Pengalaman Belajar Lapangan (PBL),atau Praktek kerja Lapangan.
Pengalaman belajar mahasiswa terdiri dari pembelajaran teori,
pembelajaran praktik laboratorium dan praktik dilahan kerj, sesuai dengan
ketentuan Kepmenkes nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, bahwa
studi pendidikan Diploma terdiri 40% teoridan 60% praktik.
Praktek Kerja Lapangan merupakan kegiatan akademik yang berorientasi
pada bentuk pembelajaran mahasiswa untuk mengembangkan dan meningkatkan
tenaga kerja yang berkualitas. Dengan mengikuti praktek kerja lapangan
diharapkan dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
mahasiswa dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja yang sebenarnya.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaboratorium kesehatan sangat
berguna bagi mahasiswa untuk dapat menimba ilmu pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman. Selain itu praktek kerja lapangan merupakan salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan DIII Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes
Kendari.
Praktek kerja lapangan mampu mengembangkan kemampuan mahasiswa
khususnya mahasiswa diploma III Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes Kendari. Selain untuk memenuhi kewajiban akademik, diharapkan
kegiatan tersebut dapat menambah pengetahuan tentang keahlian yang sesuai
dengan standar kompetensi kerja dibidang laboratorium medik.
Maka dari itu, pada kesempatan ini mahasiswa/i DIII Analis Kesehatan
melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di laboratorium RSUP
Persahabatan Jakarta Timur, yang berlokasi di Jl. Persahabatan Raya. No1
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Tujuan Umum
a. Menciptakan suasana dan kesempatan yang kondusif agar mahasiswa
mampu berfikir bertindak secara komprehensif dalam menerapkan dan
mengembangkan ilmu dan keterampilan yang dimiliki untuk
memecahkan masalah kesehatan
b. Mendekatkan institusi pendidikan Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes
Kemenkes kendari kepada masyarakat dalam perananya sebagai sumber
informasi, melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian
pada masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan, memperluas dan memanfaatkan ketermpilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan program pendidikan yang
ditetapkan.
b. Mengenal kegiatan-kegiatan penyelengaraan program kesehatan
masyarakat secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek
administrasi,teknis maupun social budaya.
c. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan
pengalaman kerja yang nyata dan langsung secara terpadu dalam
melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan dibidang analis kesehatan
dimulai dari Pra Analitik dan Pasca analitik
d. Menumbuh kembangkan dan memanfaatkan sikap etis, profesionlisme
dan nasionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki lapangan
kerja sesuai dengan bidang laboratorium.
e. Memberikan kesempatan kepada mahasiswauntuk memasyarakatkan diri
pada suasana lingkungan kerja yang sebenarnya dalam hal
berkomunikasi dengan orang laindalam lingkungan kerja.
f. Meningkatkan, memperluas dan memanfaatkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja kekampus dan sebaliknya.
g. Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan
Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kendari.
3. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan (PKL)
a. Tempat
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan di Laboratorium
Kesehatan RSUP Persahabatan Jakarta, yang berlokasi di Jl. Persahabatan
Raya.
b. Waktu
Kegiatan Pelaksanaan Praktik Lapangan dimulai pada tanggal 10 Juni
sampai tanggal 03 Agustus 2019.
BAB II
PROFIL LOKASI PRAKTEK KERJA LAPANGAN
RSUP PERSAHABATAN JAKARTA TIMUR

A. Sejarah RSUP Persahabatan Jakarta Timur


Rumah sakit Umum Pusat Persahabatan adalah Rumah Sakit Umum
pemerintah yang memiliki unit-unit kerja yang mendukung kearah peningkatan
mutu pelayanan yang berada di Jakarta Timur, tepatnya di jalan Persahabatan
Raya. Keberadaan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan yang terdiri
di sala satu kawasan hijau (area resapan) Ibukota Jakarta ini sebenarnya dimulai
semenjak era akhir dari Pemerintahan Sukarno. Pada periode sekitar 1960-1965,
Indonesia memiliki hubungan bilateral yang ekstensif dengan beberapa Negara
Blok Timur, sala satunya dengan yang tersebar yaitu Negara Rusia. Sebagai
bagian dari hubungan kedua Negara saat itu yang erat. Pemerintah Rusia
memberikan bantuan dan kerjasama dalam banyak bidang , yang salah satunya
adalah mendirikanrumah sakit dikawasan Jakarta Timur yang dikenal sebagai
Rumah Sakit (RS) Persahabatan. Nama ‘’Persahabatan’’ pun dipilih secara
simbolik untuk menggambarkan adanya hubungan yang mesra antara kedua
Negara pada zaman itu.
Pembangunan RSUP Persahabatan di Rawamangun Jakarta Timur,
dimulai pada tahun 1961, berjalan selama 33 tahun, dan dipimpin langsung oleh
para insinyur Rusia. Penyerahan bantuan rumah sakit secara resmi oleh
Pemerintah Rusia kepada Pemeritah Indonesia dilakukan pada tanggal 7
November 1963. Tanggal tersebut kemudian dikenal sebagai hari jadi RS
Persahabatan, yang setiap tahun dirayakan secara resmi dengan dengan
kehadiran wakil pemerintahan Indonesia (biasanya Menteri Kesehatan RI),
perwakilan beberapa Negara sahabat Indonesia, dan tentu saja kehadiran
pemerintah rusia (Perwakilan dari Kedutaan Besar Rusia) sebagai tamu tetap.
Setelah penyerahan resmi ditahun 1963 hingga saat ini RUSP
Persahabatan mengalami berbagai perkembangan dalam hal perbaikan fasilitas
yang semakin modern dan peningkatan fungsinya sebagai pusat pelayanan
kesehatan, sehingga sekarang diakui dan menjadi Rumah Sakit terbaik dalam
pelayanan kesehatandi bidang respirasi (pernapasan) di Indonesia. Kita dapat
membagi pertumbuhan dan pekembangan Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan kedalam 7 periode, sebagai berikut ;
1. Periode I (1963-1975)
Pada periode awal ini RS Persahabatan merupakan rumah sakit cabang
(satelit) dari RSUP Dr. Cipto Magunkusoma (RSCM). Tenaga-tenaga media
yang bekerja di RS Persahabatan pada periode ini terdiri atas dokter ahli
(spesialis) dan para dokter asisten dari RSCM-FKUI dan dokter ahli dari
Rusia. Setelah peristiwa G30SPKI, sesuai kebijakan Orde Baru, semua
tebaga dokter ahli dari Rusia dikembalikan kenegarannya.
Oleh karena itu, RSCM merupakan rumah sakit pendidikan dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), maka secara otomatis RS
Persahabatan pun menjadi rumah sakit pendidikan FKUI yang notabenya
adalah fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Hal ini, menyebabkan
mayoritas dokter yang kemudian bekerja dan RS Persahabatan sampai
sekarang merupakan lulusan terbaik dibidangnya masing-masing.
2. Periode II (1963-2002)
Periode 1963-1992 ditandai dengan adanya perubahan status RS
Persahabatan menjadi rumah sakit mandiri, lepas dari RSCM, dan
selanjutnya menjadi rumah sakit umum (RSCM) kelas B-3 wilayah Jakarta
Timur. Walaupun demikian RSU Persahabatan tetap menjadi salah satu
rumah sakit pendidikan FKUI, terlepas dari statusya yang sudh mandiri.
Sebagian dokter yang terjadinya berasal RSCM, kemudian
mengkhususkan diri, mendalami, dan mengembangkan cabang ilmu
kedokteran dibidang respirasi (sistem dan organ pernapasan) seperti
pulmonology, bedah toaks, patologi respirasi, radiologi respirasi dll.
Akhirnya mampu menjadikan RSU Persahabatan sebagai menjadi rumah
sakit rujukan Nasional untuk penyakit paru. Tidak hanya di tingkat Nasional,
bahkan WHO memberikan pengakuan Internasional atas pencapaian dokter-
dokter RSU Persahabatan dengan menyematkan sensitifikasi Laboratorium
Kuman Tuberkolosis RSU Persahabatan sebagai salah satu ‘’Collaborating
Center’’ penting WHO.
3. Periode III (1992-2002)
RSU Persahabatan ditetapkan menjadi Rumah Sakit Swadan sejak
tanggal 2 September 1992 dengan SK Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 747/Men.Kes/SK/IX.1992.
Tahun 1997 RSU Persahabatan memperoleh akreditasi penuh dari
Departemen Kesehatan RI untuk 5 kegiatan melalui 7 standar pelayanan
rumah sakit. Pada periode ini Depkes RI mulai mengarahkan dan
menetapkan RSU Persahabatan sebagai rumah sakit yang mengembangkan
ilmu kedokteran di bidang respirasi dan rumah sakit rujukan (Nasional)
untuk kesehatan respirasi.
4. Periode IV(2002-2005)
Tahun 2002 dengan peraturan pemerintah No.18 tahun 2000 tentang
pendirian Perusahaan Jawatan, status RSU Persahabatan telah lulus
akreditasi dari Departemen Kesehatan RI untuk 16 standar pelayanan rumah
sakit.
5. Periode V (2005-2011)
Tahun 2005 peraturan Menteri Kesehatan RI, No
167/MENKES/PER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah
sakit umum pusat Persahabatan, menyebutkan bahwa RS Persahabatan
adalah Unit Pelaksana Teknisi (UPT) di lingkungan Departemen Kesehatan
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepala jenderal Bina
Pelayanan Medika. Pola pengelolahan keuangan adalahBadan Layaanan
Umum (BLU) yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Departemen Keuangan.

6. Periode VI (20011-2015)
Pada Tanggal 3 Maret 2011 terjadi peningkatan kelas dan fungsi
RSUP Persahabatan menjadi Rumah Sakit kelas A oleh karena Penilaian
yang dilakukan Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa ‘’fasilitas’’ dan
kemampuan Rumah Sakit Umum Pusat telah memenuhi persyaratan dan
kemampuan pelayanan sebagairumah sakit umum kelas A‘’, berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 514/MENKES/SK/III/2011. Hal ini
tidak hanya merupakan pengakuan danpenghargaan terhadap kemampuan
pelayanan kesehatan yang diberikan RSUP Persahabatan tetapi juga
merupakan peningkatan beban tanggung jawab kepada masyarakat untuk
senantiasa dapat memberikan tingkat pelayanan kesehatan tertinggi dalam
skala kelas rumah sakit rujukan di Indonesia.
7. Periode VII (2015-Sekarang)
Pada 18 Desember 2015, terakreditasi KARS-SERT/179/XXI/2015,
versi 2012 tingkat kelulusan paripurna (Bintang 5). Pada tanggal 2
November 2016 SRUP Persahabatan ditetapkan sebagai Rumah Sakit
Rujukan Respirasi Nasional. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.HK.02.02/MENKES/556/2016. Rumah sakit Persahabatan saat ini
berupaya mencapai akreditasi JCI versi 6 pada januari 2018.

B. VISI DAN MISI RSUP PERSAHABATAN


1. VISI
Menjadi pelayanan Laboratorium Sentral terpadu mendukung
terwujudnya Rumah Sakit Pusat Respirasi terkemuka di Asia Pasifik.
2. MISI
a. Menjadi mitra terpercaya dalam pelayanan laboratorium sentral terpadu
b. Menjalankan kegiatan sesuai stadar nasional dan internasional
c. Melaksanakan pelayanan, pendidikan dan penelitian yang memadai
dan profesional
d. Mengadakan penelitian dan pengembangan laboratorium yang
berkaitan dengan New emerging disease.
3. Status kreditasi
Terakreditasi paripurna secara nasional versi KARS 2012 LULUS 2015
4. Motto
"Caring With Friendship" (Melayani Secara Bersahabat).
5. Nilai- Nilai
a. Profesionalisme
b. Integritas
c. Kolaborasi
d. Kesempurnaan
e. Orientasi pada pelanggan
C. Struktur Organisasi

Direktur Medik dan


Keperawatan

Instalasi Laboratorium Sentral


Terpadu
.

Sekretaris

U Unit Lab Unit Lab Unit Lab Unit Lab


Patologi Klinik Mikrobiologi Patologi Anatomi BDRS

Koordinator Koordinator Koordinator


Kordinator Kordinator
Umum & Umum & Umum &
umum pelayanan Pelayanan Pelayanan Pelayanan

Direktur Medik dan


Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai