Anda di halaman 1dari 19

PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI NANOPARTIKEL

BERBASIS PAT UNTUK MENCIPTAKAN PRODUK YANG


BERDAYA SAING
Rosniyati Suwarda1), M. Syamsul Maarif 2)
1
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB Bogor
ros_tpp@yahoo.co.id
2
Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fateta IPB Bogor
syamsul4858@gmail.com

ABSCTRACT
Innovation has developed nanoparticle technology in agriculture, environment,
electronics, optical, and biomedical. Nanoparticle technology advancement can be achieved
with the full support of the industry, academic and government. Technological innovation is
one of the main factors driving competition. Proven technological innovation plays an
important role in encouraging industrial structure changes even the creation of new
industries. With nanometer-scale particles, will produce a new type of material is super, such
as the level of violence, power delivery, and magnetic properties. Excess it will produce
quality products, which is not easy to wear, because the energy-saving heat-resistant, and
does not require refrigeration. Thus, it will save operational and maintenance costs as well
as environmentally friendly. Changes in the functional properties of nanoparticles can be a
competitive product. Government policy, industry, research and education institutions and
communities in Indonesia in the field of nano technology is not enough to make Indonesia as
one of the important players in the technology. Starch as a raw material widely available in
nature and is the second largest biomass in nature makes a good substrate for the
preparation of nanoparticles.

Keywords. Technology, innovation, nano particles, competitiveness

1. PENDAHULUAN Singapura, Cina, dan Korea tengah giat-


giatnya mengembangkan suatu cabang
Teknologi bukanlah sesuatu hal baru teknologi yang populer disebut
yang baru dalam kehidupan masyarakat nanoteknologi. Penguasaan nanoteknologi
dunia. Bahkan, teknologi sudah menjadi akan memungkinkan berbagai penemuan
hal yang sangat vital untuk kelangsungan baru yang bukan sekadar memberikan
hidup manusia. Perkembangan teknologi nilai tambah terhadap suatu produk,
di berbagai bidang sangat memudahkan bahkan menciptakan nilai bagi suatu
untuk melakukan berbagai hal dan produk. Pengembangan teknologi nano di
memberikan banyak keuntungan. Hal Indonesia dalam berbagai aplikasinya
inilah yang menyebabkan eksplorasi dan telah menumbuhkan bidang usaha baru
pengembangan di bidang teknologi instrumentasi yang mampu menembus
sedang menjadi pusat perhatian dunia. pasar dunia.
Dalam periode tahun 2010 Nanoteknologi merupakan
sampai 2020 akan terjadi percepatan luar ilmu yang mempelajari partikel dalam
biasa dalam penerapan nanoteknologi di rentang ukuran 1 -1000 nm [1].
dunia industri dan ini menandakan bahwa Nanopartikel merupakan bagian dari
sekarang ini dunia sedang mengarah pada nanoteknologi yang sangat popular dan
revolusi nanoteknologi. Negara-negara semakin pesat perkembangannya sejak
seperti Amerika Serikat, Jepang, awal tahun 2000. Penelitian nanopartikel
Australia, Kanada dan negara-negara sedang berkembang pesat karena dapat
Eropa, serta beberapa negara Asia, seperti diaplikasikan secara luas seperti dalam

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 104
bidang pertanian, lingkungan, elektronik, 2. TINJAUAN PUSTAKA
optis, dan biomedis. Nanopartikel dapat 2.1. Strategi dan Manajemen Inovasi
diklasifikasikan menjadi lima macam
berdasarkan jenis materi partikel yaitu Inovasi secara umum dipahami
kuantum dot, nanokristal, lipopartikel, dalam konteks perubahan perilaku.
nanopartikel magnetik, dan nanopartikel Inovasi biasanya erat kaitannya dengan
polimer [1]. lingkungan yang berkarakteristik dinamis
Bahan baku pembuatan dan berkembang. Pengertian inovasi
nanopartikel dapat bersumber dari sumber sendiri sangat beragam, dan dari banyak
daya alam lokal yang melimpah di perspektif. Menurut Rogers [6], salah satu
Indonesia. Indonesia sebagai negara penulis buku inovasi terkemuka,
tropis memiliki keunggulan dalam menjelaskan inovasi adalah sebuah ide,
keragaman sumber pati. Pati merupakan praktek, atau objek yang dianggap baru
polimer alam, terbarukan, dan oleh individu satu unit adopsi lainnya.
biodegradable diproduksi oleh banyak Pengertian dari sumber lain menyebutkan
tanaman sebagai sumber energi yang bahwa inovasi adalah kegiatan yang
tersimpan. Ini adalah bahan biomassa meliputi seluruh proses menciptakan dan
paling melimpah kedua di alam. Hal ini menawarkan jasa atau barang baik yang
ditemukan dalam akar tanaman, batang, sifatnya baru, lebih baik atau lebih murah
bibit tanaman, dan tanaman pokok seperti dibandingkan dengan yang tersedia
beras, jagung, gandum, tapioka, dan sebelumnya. Sedangkan Damanpour [7 ]
potato.[3, 4]. Polisakarida adalah kandidat dijelaskan bahwa sebuah inovasi dapat
yang baik untuk nanofillers terbarukan berupa produk atau jasa yang baru,
karena memiliki bagian struktur sifat teknologi proses produksi yang baru,
kristalin yang menarik. Hasil penelitian sistem struktur dan administrasi baru atau
yang telah dipublikasikan adalah selulosa rencana baru bagi anggota organisasi.
untuk nanokristal, dan polisakarida yang Inovasi pada intinya adalah
paling banyak diteliti untuk nanopartikel aktivitas konseptualisasi, serta ide
[4, 5]. menyelesaikan masalah dengan membawa
Dengan nanoteknologi, kekayaan nilai ekonomis bagi perusahaan dan nilai
sumber daya alam Indonesia dapat diberi sosial bagi masyarakat. Jadi inovasi
nilai tambah, guna memenangi persaingan berangkat dari suatu yang sudah ada
global. Dengan nanoteknologi pula, sebelumnya, kemudian diberi nilai
kekayaan alam menjadi tak berarti karena tambah. Inovasi bermula dari hal yang
sifat-sifat zat bisa diciptakan sesuai tampak sepele dengan membuka mata dan
dengan keinginan. Inilah peluang besar telinga mendengarkan aspirasi atau
untuk Indonesia agar bias turut bersaing keluhan konsumen, karyawan, lingkungan
dalam pengembangan nanoteknologi. dan masyarakat. Subyek penerapan
Sumber daya alam yang melimpah dan inovasi sendiri bias individu, kelompok
variatif akan menjadi modal yang sangat atau perusahaan. Artinya bisa terjadi
berarti untuk pengembangan dalam perusahaan ada individu atau
nanoteknologi saat ini. Tujuan dari kelompok yang sangat brilian dan
penulisan makalah ini adalah mengkaji inovatif. Tetapi yang ideal perusahaan
pengembangan inovasi teknologi menjadi tempat yang terlembagakan bagi
nanopartikel berbasis pati untuk orang-orang yang terkumpul untuk
menciptakan produk yang berdaya saing. mengeksploitasi ide-ide baru. [8]. Ada
beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
menghasilkan produk yang inovatif yaitu
[9] :
1. Mengembakan atribut produk baru

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 105
a) Adaptasi (gagasan lain atau perusahaan dalam mengadopsi inovasi.
pengembangan produk) Dalam penelitian-penelitian terdahulu
b) Modifikasi (mengubah warna, bermacam-macam tipologi strategi
gerakan, suara, bau, bentuk dan rupa) inovasi sudah digunakan. Terdapat 6
c) Memperbesar (lebih kuat, lebih penggolongan tipologi strategi inovasi
panjang, lebih besar). yaitu : offensive innovation strategy,
d) Memperkecil (lebih ramping, lebih defensive, imitative (suka meniru),
ringan, lebig kecil). dependent, traditional, dan opportunist
e) Substitusi (bahan lain, proses, strategy[13]. Penggolongan ini
sumber tenaga) berdasarkan pada kecepatan dan waktu
f) Penataan kembali (pola lain, tata masuk dari perusahaan menuju area
letak lain, kompenen). teknologi yang baru. Urban & Hauser
g) Membalik (luar menjadi dalam) dalam Hadjimonalis & Dickson [13]
h) Kombinasi (mencampur, meramu, membedakan tipologi strategi inovasi
asortasi, rakitan, unit gabungan, dengan proaktif strategi, dimana
kegunaan, daya pikat, dan gagasan). perusahaan mencoba untuk meramalkan
2. Mengembangkan beragam tingkat mutu dan mengantisipasi perubahan
3. Mengembangkan model dan ukuran lingkungan. Tipe ini biasanya merupakan
produk (profilerasi produk) perusahaan yang pertama melakukan
Inovasi merupakan sebuah inovasi (first mover). Keunggulan yang
pengenalan peralatan, sistem, hukum, dimiliki adalah membangun market share
produk atau jasa, teknologi proses dan reputasi untuk inovasi, namun
produksi yang baru, sebuah struktur atau mempunyai kelemahan karena harus
sistem administrasi yang baru, atau mengeluarkan biaya pengembangan yang
program perencanaan baru yang untuk tinggi serta resiko investasi teknologi
diadopsi sebuah organisasi [9]. Sedangkan atau desain yang salah. Reactive strategy
tipe dari inovasi merupakan perilaku adalah Perusahaan yang hanya bereaksi
adopsi dan faktor yang menentukan dari terhadap permintaan konsumen dan
inovasi tersebut [10,9,11,12] aktivitas pesaing, serta cenderung untuk
Dalam penelitian Damapour [9] mengadopsi proses inovasi Perusahaan
mengklasifikasikan inovasi menjadi lain. Tipologi ini mirip dengan yang
beberapa tipe, antara lain : administrative dikemukakan dalam penelitian-penelitian
innovation, technical innovation, yang lain : inovator (investor) dan non-
product/service innovation, process innovators (taders); innovative dan
[14]
innovation, radicalinnovation, innovative ; innovative, quite
incremental innovation innovative dan follows[15]; new product
Radical innovation dan service atau Idea inovatif dan
incremental innovation dapat competitive duplication (non-inovative)
[16]
didefinisikan sebagai derajat perubahan .
yang dibuat perusahaan dalam
pelaksanaan adopsi. Radical Innovation 2.2. Manajemen Pengetahuan
adalah reorientation dan nonroutine (Knowledge Management )
inovasi yang merupakan prosedur dasar
aktivitas perusahaan dan menunjukkan Manajemen Pengetahuan
permulaan yang jelas dari sebuah (Knowledge management) adalah
pelaksanaan inovasi. Sedangkan kumpulan perangkat, teknik, dan strategi
incremental innovation adalah inovasi untuk mempertahankan, menganalisis,
yang bersifat rutin, bervariasi dan mengorganisasi, meningkatkan, dan
instrumental. membagikan pengertian dan pengalaman.
Strategi inovasi adalah Pengertian dan pengalaman semacam itu
berkaitan dengan respon strategi terbangun atas pengetahuan, baik yang

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 106
terwujudkan dalam seorang individu atau • Meningkatkan keterhubungan
yang melekat di dalam proses dan aplikasi jejaring antara pribadi internal dan
nyata suatu organisasi. Fokus dari MP juga eksternal
adalah untuk menemukan cara-cara baru • Mengelola lingkungan bisnis dan
untuk menyalurkan data mentah ke bentuk memungkinkan para karyawan
informasi yang bermanfaat, hingga untuk mendapatkan pengertian
akhirnya menjadi pengetahuan. dan gagasan yang relevan terkait
Cut Zurnali [17] mengemukakan pekerjaan mereka
istilah knowledge management pertama • Mengelola modal intelektual dan
sekali digunakan oleh Wiig pada tahun aset intelektual di tempat kerja
1986, saat menulis buku pertamanya
mengenai topik Knowledge Management Terdapat dua dimensi kritikal
Foundations yang dipublikasikan pada yang perlu untuk memahami knowledge
tahun 1993. Akhir-akhir ini, konsep dalam konteks organisasi, yaitu pertama,
knowledge management mendapat pengetahuan eksis di setiap individu,
perhatian yang luas. Hal ini menyatakan kelompok atau organisasi; kedua,
secara tidak langsung proses pengetahuan dapat dilihat dari sebagai
pentransformasian informasi dan sesuatu yang dapat disimpan, dan sebagai
intellectual assets ke dalam enduring suatu proses yaitu proses untuk
value. Knowledge management mengetahui sesuatu. Berdasarkan 2
merupakan kekhususan organisasi dimensi tersebut, pengetahuan dapat
(organization-specific), ketika perhatian dibagi menjadi tacit dan explicit
dasarnya adalah ekploitasi dan knowledge.
pengembangan organizational knowledge Tacit knowledge adalah
assets kepada tujuan-tujuan organisasi pengetahuan yang didapatkan dari
selanjutnya. Knowledge management pengalaman, kegiatan-kegiatan yang
bukan merupakan sesuatu yang lebih baik dilakukan, dan susah didefinisikan di
(better things), tapi untuk mengetahui mana biasanya dibagikan lewat diskusi-
bagaimana mengerjakan sesuatu dengan diskusi, cerita-cerita. Menurut Nonaka
lebih baik (things better). dan Takeuchi [18], tacit knowledge
Kegiatan manajemen pengetahuan diartikan sebagai suatu pengetahuan yang
(MP) ini biasanya dikaitkan dengan tujuan personal, spesifik, dan umumnya susah
organisasi semisal untuk mencapai suatu diformalisasi dan dikomunikasi kepada
hasil tertentu seperti pengetahuan pihak lain. Sedangkan explicit knowledge
bersama, peningkatan kinerja, keunggulan adalah pengetahuan yang sudah
kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih diformulasikan, biasanya disajikan dalam
tinggi. Pada umumnya, motivasi bentuk tulisan misalnya peraturan, buku-
organisasi untuk menerapkan MP antara buku literatur-literatur. Dalam organisasi
lain: proses penyebaran/sharing pengetahuan
• Membuat pengetahuan terkait akan membantu pencapaian tujuan
pengembangan produk dan jasa organisasi. Explicit atau codified
menjadi tersedia dalam bentuk knowledge diartikan sebagai pengetahuan
eksplisit yang dapat ditransformasikan dalam
• Mencapai siklus pengembangan bentuk formal dan bahasa yang sistematis.
produk baru yang lebih cepat Tantangan terbesar yang dihadapi
• Memfasilitasi dan mengelola oleh organisasi-organisasi adalah
inovasi dan pembelajaran mengkonversi tacit knowledge menuju
organisasi explicit knowledge, atau sebaliknya.
• Mendaya-ungkit keahlian orang- Organisasi dituntut untuk mampu
orang di seluruh penjuru menterjemahkan pengetahuan yang eksis
organisasi di individu, kelompok atau tim, dan

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 107
organisasi menjadi nyata dalam bentuk memperkenalkan 4 pola dasar penciptaan
produk-produk dan jasa-jasa yang pengetahuan yang dikenal dengan The
dihasilkan. Agar konversi bisa berjalan Spiral Of Knowledge, seperti tersaji dalam
dengan baik, Nonaka dan Takeuchi [18] Gambar 1.

Sumber : Nonaka dan Takeuchi (1995)


Keterangan: I = individual, g = group, o = organization

Gambar 1. 4 (empat) Pola dasar Penciptaan Pengetahuan

Sosialization (tacit to tacit); adalah 2.3. Teknologi Nanopartikel


sharing pengetahuan tacit (tersirat) antar
idndividu melalui aktifitas bersama, atau Nanopartikel adalah partikel yang
kedekatan fisik. memiliki satu dimensi yaitu kurang dari
Externalization (tacit to explicit); 100 nanometer. Material nanopartikel
ekspresi pengetahuan tersirat menjadi adalah material - material buatan manusia
bentuk yang dapat dipahami oleh banyak yang berskala nano, yaitu lebih kecil dari
orang (public) 100 nm, termasuk di dalamnya adalah
Combination (explicit to explicit); nanodot atau quantum dot, nanowire dan
konversi pengetahuan eksplisit (tersurat) carbon nanotube [19]. Nanopartikel dapat
kedalam penegtahuan eksplisity lain yang dihasilkan dalam tiga bentuk yaitu: (1)
lebih kompleks: komunikasi, penyebaran, nanopartikel alami, (2) nanopartikel
sisetmisasi pengetahuan eksplisit. Bentuk antropogenik, dan (3), nanopartikel
dan medianya bisa macam-macam, seperti buatan. Nanopartikel alami terbentuk
tulisan yang dibuat dalam buku, posting di secara sendirinya serta mencangkup bahan
web, majalah, dll. yang mengandung nanokomponen dan
Internalization (explicit to tacit); kemungkinan ditemukan di atmosfir
konversi pengetahuan yang sudah seperti garam laut yang dihasilkan oleh
terinternalisasi menjadi penegtahuan tacit evaporasi air laut kedalam bentuk spray
pada diri individu atau skala organisasi. air, debu tanah, abu vulkanik, sulfat dari
Penerapan dari pengetahuan eksplisit gas biogenik, dan bahan organic dari gas
kedalam tindakan, praktek dan inisiatif- biogenik. Kandungan dari masing -
inisiatif strategis lainnya. masing nanopartikel alami tersebut di
dalam atmosfer bergantung kepada

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 108
kondisi bumi. Nanopartikel antropogenik terjadi secara fisika atau kimia. Proses
lain berada dalam bentuk asap dan secara fisika hanya memcahkan material
partikulat yang dihasilkan dari oksidasi besar menjadi material berukuran
gas, seperti sulfat dan nitrat. Sedangkan nanometer, atau penggabungan material
nanopartikel buatan merupakan berukuran sangat kecil,seperti kluster,
nanopartikel yang dibentuk untuk tujuan menjadi partikel berukuran nanometer
tertentu dan kemungkinan ditemukan tanpa mengubah sifat bahan.
dalam satu atau beberapa bentuk yang Prosessintesa secara kimia melibatkan
berbeda [20]. reaksi kima dari sejumlah material awal.
Nanopartikel dapat terjadi secara
alamiah ataupun melalui proses sintesis 2.3. Pati (Starch)
oleh manusia, sintesis nanopartikel
bermakna pembuatan parikel dengan Pati adalah salah suatu bahan
ukuran yang kurang dari 100 nm dan penyusunan yang paling banyak dan
sekaligus mengubah sifat atau fungsinya. luas terdapat di alam,sebagai
Dua hal utama yang membuat karbohidrat cadangan pangan pada
nanopartikel berbeda dengan matrial tanaman. Pati adalah bahan biomassa
sejenis dalam ukuran besar (bulk) yaitu :
yang melimpah kedua di alam. Setelah di
1. Karena ukuran yang kecil
ekstrak dari tanaman, pati berbentuk
nanopartikel memiliki nilai
seperti bubuk tepung berwarna putih dan
perbandingan antara luas permukaan
tidak larut dalam air dingin. Bubuk ini
dan volume yang lebih besar jika
terdiri dari butiran mikroskopik dengan
dibandingkan dengan partikel sejenis
diameter berkisar antara 2-100 µm
dalam ukuran besar. Hal ini membuat
tergantung asal tanaman. Rumus dasar
nanopartikel bersifat lebih reaktif .
polimer ini adalah (CH10O5)n dan
Reaktivitas matrial ditentukan oleh
monomer glucose disebut juga α-D-
atom-atom dipermukaan, karena
glycopyranose (atau α-D-glycose).
atom-atom tersebut yang bersentuhan
langsung dengan material lain. Pati disusun oleh dua satuan
2. Ketika ukuran partikel menuju orde polimer utama yaitu amilosa dan
nanometer, maka hokum fisika yang amilopektin. Pada umumnya presentase
berlaku lebih didominasi oleh hokum- amilosa dari pati berkisar antara 72 – 82
hukum fisika kuantum. % dan amilopektin berkisar antara 18 –
Perubahan sifat pada nanopartikel 28%. Namun, beberapa mutan pati
biasanya berkaitan dengan fenomena- memiliki kandungan amilosa sangat tinggi
fenomena berikut ini : (1) Fenomena (hingga lebih 70% untuk amylomaize)
kuantum sebagai akibat keterbatasan dan beberapa kandungan amilosa sanget
ruang gerak elektron dan pembawa rendah (1% untuk waxy maixe). Setiap
muatan lainnya dalam partikel. jenis pati berbeda rasio kandungan
Fenomena ini mengakibatkan perubahan amilosa dan amilopektin tergantung pada
sifat matrial seperti perubahan warna sumber botaninya. Sedangkan
yang dipancarkan, transparansi, kekuatan karakteristik setiap jenis pati dipengaruhi
mekanik, konduktivitas listrik dan oleh sumber botani, bentuk dan ukuran
magnetisasi. (2) Perubahan rasio jumlah granula pati, rasio amilosa dan
atom yang menempati permukaan amilopektin, kandungan-kandungan dari
terhadap jumlah atom. Fenomena ini komponen non pati, struktur kristalin dan
mengakibatkan perubahan titik didih, amorf [21].
titik beku dan reaktifitas kimia. Struktur granula pati
Proses sintesa nanopartikel dapat tergantung pada interaksi amilosa dan
dilakukan dalam fasa padat, cair maupun amilopektin melalui ikatan hidrogen
gas. Proses pembuatan inipun dapat intermolekuler. Interaksi yang kuat,

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 109
banyak dan teratur membentuk daerah daya saing ada yang lebih berorientasi
kristalin dan jika sebaliknya akan hasil (output), ada yang berorientasi
menghasilkan daerah amorfous [22]. sumberdaya (input), ada juga yang
Birefringence sendiri terbentuk karena berorientasi proses, bahkan ada yang
perbedaan pola refraksi cahaya dari merupakan kombinasi dari ketiganya.
daerah kristalit dan amorfous [22, 23]. Beberapa definisi tersebut diantaranya
Bagian kristalin dibentuk oleh adalah sebagai berikut.
rantai cabang amilopektin berukuran 1) Daya saing adalah proses bagi suatu
pendek yang tersusun dalam bentuk entitas supaya dapat mengungguli lainnya
klaster dan amilosa, sementara bagian [26]
amorfous dibentuk oleh titik 2) Daya saing adalah derajat dimana
percabangan (ikatan α-1,6) setiap negara, dalam kondisi pasar
amilopektin, amilopektin rantai bebas dan
panjang dan amilosa [22, 23, 24] adil, dapat menghasilkan barang dan
Kristalinitas lebih disebabkan oleh jasa yang sesuai dengan kebutuhan
amilopektin double heliks dan bukan pasar
oleh amilosa. Sebagian besar amilosa internasional, sambil secara simultan
terdapat dibagian amorfous dalam dapat meningkatkan pendapatan riil
bentuk bebas atau terikat dengan lemak penduduknya[26].
[25]. Molekul amilopektin tersusun 3) Daya saing adalah kemampuan
secara radial didalam granula pati. produsen untuk memproduksi suatu
komoditas dengan mutu yang baik dan
Meningkatnya jari-jari granula
ongkos produksi yang rendah, sehingga
menyebabkan jumlah cabang yang
pada harga-harga di pasar internasional
dibutuhkan untuk memenuhi ruang
tetap dapat diperoleh laba yang
granula juga akan meningkat.
mencukupi, serta dapat
Akibatnya, terjadi pembentukan daerah
mempertahankan kelanjutan kegiatan
konsentris dengan struktur amorfous
produksinya [27 ] dan mampu
dan kristalin yang berselang-seling. memperpanjang pertumbuhannya
Proses produksi nanopartikel pati sama 4) Daya saing adalah kemampuan
sekali berbeda dari nanocrystals pati. menerapkan strategi penciptaan nilai
2.4. Pengertian Daya Saing yang tidak diterapkan serta tidak
dapat ditiru oleh perusahaan lain [28]
Daya saing merupakan salah satu 5) Daya saing adalah kombinasi antara
alat ukur untuk mengetahui posisi setiap hasil akhir (tujuan/ misi) dengan upaya
entitas (unit, produk, organisasi, (strategi/ kebijakan) untuk
perusahaan, industri maupun negara) mencapainya [29].
dalam peta persaingan, baik lingkup 6) Daya saing adalah kombinasi antara
industri, nasional, regional maupun tujuan atau competitive strategic goal
internasional. Daya saing banyak dengan faktor yang menentukan
digunakan sebagai alat banding masing- keberhasilan atau determinant factors
masing entitas untuk mengetahui peta ofcompetitive advantage[30]
keberadaannya terhadap mitra/ Dari beberapa definisi di atas,
pesaingnya. Dengan mengetahui daya terdapat beberapa kata kunci yang
saing yang dimiliki oleh entitas tersebut digunakan dalam daya saing, yaitu unggul
dibandingkan dengan mitra/ pesaingnya, dari pesaing dalam menggunakan
maka dapat ditentukan strategi apa yang sumberdaya/produksi, mampu
tepat agar entitas tersebut dapat bertahan memproduksi barang/ jasa dengan kualitas
atau memenangkan persaingan. baik dan harga murah, serta merupakan
Terdapat beberapa definisi daya kombinasi tujuan dengan upaya. Dengan
saing yang telah dikembangkan. Definisi kata-kata kunci di atas, maka daya saing

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 110
dapat didefinisikan sebagai kemampuan publikasi ilmiah, pengajuan hak paten,
untuk lebih baik dari pesaing dalam dan pendirian perusahaan “start up”. Uni
menggunakan sumberdaya/ produksi Eropa melalui program “The seventh
(input) untuk menghasilkan barang/ jasa research framework program (FP7) [33],
(output) dengan kualitas dan harga yang mendukung kegiatan penelitian (termasuk
kompetetif. ilmu dan teknologi nano [34]) yang
melibatkan industri, organisasi publik
3. METODOLOGI (termasuk lembaga penelitian dan
pendidikan), peneliti individu dan mitra di
Metode yang digunakan dalam bagian dunia lain. Program penelitian
penulisan makalah ini adalah metode teknologi nano meliputi kesehatan,
deskriptif kualitatif melalui survei elektronik, kimia, keamanan industri dan
dokumen-dokumen sekunder (tulisan obat inovatif [34]. Bidang-bidang kunci
ilmiah, buku, laporan resmi, dan halaman strategi Eropa dan rencana aksi meliputi
website). Bamus 2008 PPI Perancis Marseille, 29
Nopember 2008 yaitu penelitian, inovasi
4. HASIL DAN PEMBAHASAN industri, infrastruktur, pendidikan, aspek
sosial dan etik, penilaian resiko, peraturan
4.1. Strategi Pengembangan Inovasi dan kerjasama atau dialog internasional.
Teknologi Nano Pada tahun 2006, Komisi Eropa
melakukan analisa berbasis indikator pada
4.1.1. Di Uni Eropa aspek pengembangan ekonomi teknologi
nano [35]. Salah satu maksud dari analisa
A. Pemerintah tersebut adalah memberikan informasi
Pemerintah Amerika Serikat dan tentang kontribusi teknologi nano
Uni Eropa berusaha menjadi yang terhadap tujuan-tujuan ekonomi dan sosial
terdepan dalam penelitian potensi dan Uni Eropa yaitu kompetitif, pertumbuhan
aplikasi ilmu dan teknologi nano serta ekonomi dan lapangan kerja. Perkiraan
dampaknya terhadap masyarakat dan pangsa pasar produk nano berkisar antara
lingkungan [31]. Mereka merumuskan, $150 juta hingga $ 2,6 milyar di tahun
mengkoordinasi dan mempublikasikan 2014. Aplikasi diteknologi bio, bahan,
program-program, dan memberikan divais, dan alat merupakan segmen pasar
dukungan dana, sarana dan prasarana yang banyak menyerap teknologi nano
dalam rangka mendorong partisipasi aktif dan juga investor. Uni Eropa
seluruh pihak yang berkepentingan mengeluarkan dana $ 500 juta untuk
(lembaga pemerintah, lembaga penelitian, penelitian teknologi nano di tahun 2006.
lembaga pendidikan tinggi, industri, dan Hal ini menempatkan Uni Eropa menjadi
masyarakat). Untuk menjaga kepentingan pelaku terdepan bersama Amerika Serikat,
politik, ekonomi dan teknologi mereka di Jepang dan Korea Selatan dalam
abad globalisasi ini dan menjadi tempat pengeluaran dana untuk penelitian
terbaik bagi para ilmuwan untuk teknologi nano. Untuk dana penelitian
melaksanakan penelitiannya, mereka oleh industri, Eropa berada di belakang
terlibat aktif menjalin kerjasama Amerika Serikat dan Jepang.
internasional. Sebagai indikator Wilayah pemasaran produk nano
keberhasilan strategi mereka, program didominasi oleh Asia dan Pasifik,
pendanaan penelitian dilakukan secara Amerika Serikat dan Eropa. Kebutuhan
komprehensif (penelitian dasar, penelitian tenaga kerja didominasi oleh Amerika
aplikatif, teknologi) dan berkelanjutan [ Serikat, Jepang, Eropa dan Asia. Di
32]. pengajuan hak paten, Eropa masih
Beberapa keluaran yang tertinggal oleh Amerika Serikat dan Asia
diharapkan dari kegiatan penelitian adalah (Jepang dan Korea Selatan) . Amerika

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 111
tetap memimpin disusul Jepang, Eropa penelitian yang fokus kepada ilmu
dan China dalam publikasi ilmiah. teknologi nano.
Namun, dari sisi jumlah cites per paper ,
Swiss dan Belanda menempati urutan dua 4.1.2. Di Indonesia
teratas, disusul Amerika Serikat dan
Eropa. A. Pemerintah

B. Lembaga Penelitian, Pendidikan Tinggi Pemerintah indonesia belum


dan Advokasi menempatkan ilmu dan teknologi nano
sebagai prioritas arah pembangunan [37].
Berbagai lembaga penelitian Ilmu dan teknologi nano dikelompokkan
terlibat aktif dalam mengembangkan ilmu sebagai ilmu dasar yang memperkuat
dan teknologi nano serta meningkatkan bidang-bidang prioritas[38]. Hal ini
kesadaran masyarakat publik akan potensi tercermin dengan mengamati kebijakan-
dan risiko teknologi nano [35]. Berbagai kebijakan di Kementerian Riset dan
jaringan penelitian di bangun di Eropa Teknologi [39], Badan Pengkajian dan
yang memfasilitasi pengembangan Penerapan Teknologi dan Dirjen
sinergis antara Uni Eropa, negara-negara Pendidikan Tinggi [40].. Tidak
anggotanya dan negara-negara kandidat. diprioritaskannya ilmu dan teknologi nano
Jaringan internasional lebih banyak di Indonesia merupakan cermin
dikoordinasi oleh Uni Eropa. Sedangkan kekurangsiapan pemerintah dalam
jaringan nasional banyak didirikan mengantisipasi perkembangan ilmu dan
disetiap negara-negara anggotanya. teknologi masa kini dan mendatang.
Sebagian besar jaringan melibatkan 3-10 Kebijakan pemerintah dalam bidang ilmu
lembaga. Hanya sebagian kecil yang dan teknologi nano masih menempatkan
melibatkan lembaga mitra lebih dari 11 bidang tersebut ke dalam kerangka
lembaga. Uni Eropa, Perancis dan kebijakan yang sudah ada.
Denmark banyak terlibat sebagai Penerapan teknologi nano di
coordinator jaringan. Bidang penelitian Indonesia diperkirakan masih sangat
yang dilakukan antara lain aplikasi rendah karena ilmu dasarnya belum kuat
struktur; proses, penyimpanan, transmisi dan mungkin hanya segelintir ilmuwan
informasi; teknologi bioaplikasi kimia, dan lembaga yang bisa melakukan
aplikasi sensor, riset jangka panjang langkah aplikasi teknologi nano. Profil
dengan aplikasi generik dan instrumen BPPT belum jelas menampilkan
serta peralatan. keberpihakan mereka pada teknologi
Sebagian besar dana penelitian nano. Melihat struktur organisasinya,
berasal dari Uni Eropa dan dana tidak ada deputi, balai pengkajian dan unit
pemerintah. Melalui pendidikan dan pelaksana teknis khusus teknologi nano.
kegiatan advokasi, Eropa berusaha Kebijakan Dirjen Pendidikan Tinggi
memperkecil perbedaan akan kebutuhan (DIKTI) untuk mendukung pendidikan
terhadap sumber daya handal dan ilmu dan teknologi nano juga belum jelas.
kesadaran masyarakat di bidang ilmu dan Dari penelusuran website DIKTI,
teknologi nano. Melalui program Erasmus beberapa penelitian ilmu dan teknologi
Mundus[35], ilmu dan teknologi nano nano telah didanai oleh DIKTI. Namun,
diperkenalkan melalui pendidikan program yang dikhususkan untuk
teknologi maupun ilmu alam. Program pengembangan teknologi nano belum
tersebut memberikan beasiswa kepada dilakukan. Integrasi ilmu dan teknologi
mahasiswa/mahasiswi yang bukan warga nano ke dalam struktur pendidikan tinggi
negara anggota Uni Eropa untuk mungkin sudah dilakukan melalui
menempuh pendidikan di Eropa. Di setiap berbagai program studi yang sudah
universitas terbaik di Eropa, kita akan ada[32]
mudah menemui program studi atau

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 112
belum nampak di Indonesia. Kegiatan
B. Lembaga Penelitian, advokasi lebih banyak dilakukan
pemerintah,lembaga riset dan lembaga
Pendidikan tinggi dan advokasi pendidikan melalui kegiatan seminar-
Organisasi dan struktural LIPI seminar. Kegiatan-kegiatan penelitian dan
memperlihatkan bahwa penelitian ilmu advokasi terlihat belum tertata rapi dan
dan teknologi nano masih dinaungi jelas sehingga terkesan belum ada
berbagai bidang ilmu yang sudah kepedulian yang signifikan akan resiko
mapan[41]. Kegiatan penelitian ilmu dan ilmu dan teknologi nano bagi masyarakat
teknologi nano masih di bawah pusat dan lingkungan[32].
penelitian fisika, kimia, metalurgi, dan
biologi. Di Indonesia belum banyak
lembaga publik atau privat yang fokus 4.2. Inovasi Dasar Pembangkit Daya
pada penelitian atau advokasi teknologi Saing
nano. Lembaga privat yang melakukan
riset dan advokasi teknologi nano adalah Inovasi merupakan aspek kunci
Mochtar Riady Institute for dalam proses pengembangan teknologi
Nanotechnology [42]. Mereka fokus pada baru. Inovasi dalam pengertian dasar
penelitian tentang molecular Bamus 2008 adalah merupakan proses pengembangan
PPI Perancis Marseille, 29 Nopember gagasan baru dan temuan (invensi)
2008 epidemilogy, proteomic, single sampai pada tahap siap digunakan secara
nucleotide polymorph ism, immunology, komersial atau kepentingan masyarakat.
dan genomyc. Mereka bekerjasama Organisasi untuk Pembangunan dan
dengan Universitas Pelita Hara pan, Kerjasama Ekonomi (OECD)[43].
berbagai lembaga penelitian kesehatan di Mendefinisikan inovasi teknologi sebagai
Indonesia, Cina, Hongkong dan Singapur. integrasi langkah-langkah teknik,
Pada April 2005, Masyarakat industry, komersial dan lainnya untuk
Nanoteknologi Indonesia (MNI ) mendapatkan pasar (pengguna) atas
dideklarasikan di LIPI Serpong[51]. Visi sejumlah produk olahan atau proses baru.
MNI adalah menjadikan Indonesia Inovasi merupakan tahapan penting dalam
berkemampuan Iptek berdaya saing secara rantai industry, baik pengolahan maupun
global melalui jejaring teknologi nano. jasa.
Lembaga ini diharapkan menjadi Terdapat tiga model inovasi bagi
forum komunikasi berbagai pihak yang penciptaan produk atau proses baru yaitu,
tertarik atau bergerak dalam bidang sains (1) model linier sederhana, (2) Model
dan teknologi nano. Melalui penelusuran linier revisi dan (3) model hubungan
website lembaga di atas, tidak mudah rantai. Pada model linier sederhana ,
mencari kebijakan dan arah penelitian proses inovasi bermula dari penelitian
secara mendetail di Indonesia. LIPI dan dasar, penelitian terapan, kemudaian
MNI belum secara transparan menentukan pengembangan dalam percobaan (Gambar
arah perkembangan ilmu dan teknologi 1). Model kedua merupakan revisi dan
nano di Indonesia. Pendidikan tinggi pengembangan model linier, inovasi
favorit di Indonesia belum memben tuk dimulai oleh adanya tarikan kebutuhan
program studi khusus di bidang ilmu dan dan dorongan penemuan atau teknologi
teknologi nano. yang dilanjutkan dengan penelitian
Mengingat keterbatasan sumber terapan dan pengembangan (Gambar 2).
daya di perguruan tinggi di Indonesia, Model hubungan rantai melibatkan
sulit dibayangkan kemajuan transfer ilmu berbagai berbagai kelompok peran yang
dan teknologi nano kepada para saling berinteraksi dan kegiatan ilmiah,
mahasiswa. Lembaga advokasi yang penelitian dan pengembangan berlangsung
terlibat dalam ilmu dan teknologi nano sepanjang proses (Gambar 3).

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 113
Gambar 2.. Model linier sederhana dan linier revisi

Gambar 3. Model hubungan-rantai inovasi (chain-linked


linked model)

Berdasarkan model inovasi Pada tarikan kebutuhan berasal


be
teknologi nanopartikel merupakan contoh dari pengguna yaitu ingin memanfaatkan
dari model inovasi generasi kedua atau teknologi tersebut dalam aplikasi pada
ketiga. Pada model kedua, kegiatan berbagai bidang karena memiliki
diawali bertemunya tarikan kebutuhan fenomena yang unik yaitu sifat-sifat
sifat
(pengguna) dan dorongan teknologi mekanik, fisika, kimia, listrik, termal dan
(peneliti). Nanopartikel sebagai sebuah elektrik. Dengan partikel berskala
teknologi
ologi bukan murni temuan peneliti, nanometer, akan dihasilkan
dihasilk jenis material
karena merupakan hasil dari serangkaian baru bersifat super, antara lain tingkat
penelitian dan kajian yang telah banyak kekerasan, pengantaran listrik, dan sifat
dilakukan oleh para peneliti sebelumnya, magnetnya. Kelebihan itu akan
berbagai rangkaian kajian dan menghasilkan produk berkualitas, yaitu
pengembangan telah dilakukan melalui tidak mudah aus, hemat energi karena
suatu proses produksi yang panjang
panja yang tahan panas, dan tidak memerlukan
menghasilkan teknologi nanopartikel. pendinginan. Denganngan demikian, akan
Pada model generasi ketiga, kegiatan menghemat biaya operasional dan
penelitian dan pengembangan tetap pemeliharaan serta ramah lingkungan.
berlangsung secara kontinyu tahapan Perubahan sifat fungsional nanopartikel
inovasi berupa kegiatan pemasaran atau dapat menjadi produk yang berdaya saing.
kegiatan ekonomi masih terus dilakukan. Pengembangan industry di Negara
berkembang pada umumnya mengadop

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340


1411 114
kondisi di Negara lebih maju. Korea Pemerintah memimpin upaya mengejar
Selatan, Jepang, Singapura dapat ketinggalan teknologi (catching-up) demi
mengangkat keterpurukan ekonomi menggenjot daya kompetisi industry.
negaranya karena peran sain, teknologi Strategi yang dilakukan sebelumnnya
dan inovasi. Peranan ketiga unsure dengan mengandalkan daya akuisisi dan
tersebut membuat Negara-negara ini asimilasi teknologi asing dianggap
dapat menikmati Sustanable economic semakin kompleks bilamana harus
growth. Peranan sain, teknologi dan mengadalkan lembaga riset nasional. Pada
inovasi di Indonesia masih sangat kecil tahun 1997 saat terjadi krisis ekonomi di
untuk pertumbuhan ekonominya, Korea, pemerintahpun melakukan revisi
economic growth Indonesia lebih banyak kebijakan untuk menciptakan proses riset
ditopang oleh modal (capital) [44]. yang mampu memanfaatkan dana iptek
Sejarah pengembangan kapasitas secara optimum. Saat itu sistim inovasi
inovasi iptek Korea Selatan merupakan Korea sudah mampu mengelola faktor
salah satu Negara yang dapat dijadikan input dengan prima. Contoh keberhasilan
contoh untuk pengembangan inovasi itu adalah alokasi dana iptek dan
iptek Indonesia. Prestasi yang telah pendidikan yang signifikan, program
dicapai selama dua puluh tahun Korea pelatihan berkesinambungan, besarnya
Selatan melakukan imitasi, yaitu jumlah peneliti, serta tingginya angka
mengakuisi dan mengadopsi iptek lulusan perguruan tinggi. Proses imitasi
industry asing. Dalam melaukukan menjadi inovasi dapat ditunjukkan pada
risetnya peran pemerintah sangat penting. Gambar 4.

Gambar 4. Integrasi dua lintasan teknologi

Korea Selatan (Korsel) adalah dapat menepuk dada sebagai salah satu
bekas Negara berkembenag yang maju macan di Asia. Sebagai negeri berbasis
pesat lewat knowledge. Pada tahun 1960 knowledge , Negeri Gingseng tercatat
angka Produk Domestik Bruto (PDB) sebagai Negara dengan keunggulan
Korsel serupa dengan Ghana dan Afrika, kompetitif (competitive advantage) yang
tapi setelah bertransformasi ke knowledge terpandang. Produk teknologi Korsel
–based society (KBS) melalui bertebaran di seluruh dunia menyaingi
pembangunan tiga dasawarsa, Korsel kini syakni seniornya di Asia, yakni Jepang
mengantungi PDB 15 kali lipat Ghana dan dan Negara-negara Barat. Keunggulan

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 115
Korsel tidak terlepas dari besarnya jumlah untuk dapat diterapkadalam industry
peneliti sebagai agent-of knowledge. nasional adalah menjadikenyataan.
Knowledge, teknologi dan keahlian telah Pada skla nano, modifikasi materi
menjadi sumber competitive advantage dapat dilakukan untuk menciptakan
yang penting bagi suatu bangsa untuk materi yang memiliki ukuran, struktur, dan
bersaing dimasa mendatang[44[. sifat yang dikehendaki dengan lebih
Sistim Inovasi Nasional (Sinas) efektif dan efisien. Materi berupa
merupakan suatu konsep pendekatan nanopartikel memiliki sifat yang unik,
sistematis untuk menganalisis kinerja yang dapat dikontrol dan dimodifikasi
teknologi dan daya saing suatu bangsa. ukuran, bentuk, sifat kimia serta
Mengacu pada Organization for fungsionalisasi permukaannya [45].
Economic Cooperation and Development Selanjutnya dikatakan pula, nanopartikel
(OECD), keberadaan sinas pada dasarnya menyediakan building block yang
ditujukan untuk menjamin terjadinya fundamental untuk bermacam-macam
aliran teknologi dan informasi antara aplikasi nanteknolgi.
anggota mesyarakat, perusahaan dan Nanoteknologi mempunyai
institusi, dimana hal tersebut merupakan peluang sangat besar di dunia, dan secara
kunci proses inovasi. Ukuran dari sinas khusus di Indonesia. Karena Indonesia
dapat dilihat dari empat interaksi memiliki sumber daya alam lokal yang
knowledge atau aliran informasi meliputi sangat besar untuk diolah sebagai bahan
: (1) interaksi antar perusahaan, yakni baku nano. Perkembangan nanoteknologi
dalam bentuk join research, co-patenting, saat ini masih berupa embrio, yang artinya
co-publikasi dan kolaborasi teknis; (2) peluang untuk mengembangkan teknologi
interaksi antar perusahaan, universitas, ini masih terbuka lebar, baik dikalangan
dan badan riset baik swasta ataupun akademisi, peneliti, maupaun industri.
negeri; (3) difusi teknologi dan knowledge LIPI telah mengkaji strategi
ke dalam perusahaan; (4) pergerakan pengembangan sub program material
personel, yang terfokus pada pergerakan maju dan nanoteknologi dalam rangka
personel teknis didalam masyarakat dan peningkatan daya saing industri nasional.
sector swasta[44] Hasil kajian tersebut tertuang dalam Buku
Putih, buku ini merupakan acuan dalam
4.3. Perkembangan dan Peranan pengambilan kebijakan oleh pemangku
Teknologi Nanopartikel dalam kepentingan baik pemerintah, lembaga
Menciptakan Produk berdaya riset, lembaga akademis, dan industri.
Saing Tema- tema riset tentang nanoteknologi
yang akan dikembangakan di Indonesia
Pengembangan teknologi dapat adalah yang berkaitan dengan peningkatan
meningkatkan daya saing industry suatu daya saing industry nasional.
Negara. Porter[45] menyatakan bahwa Penelitian tentang nanoteknologi
teknologi baru menjadi salah satu factor rata-rata berada start yang sama antar
utama yang mempengaruhi keunggulan Negara-negara di dunia, yang artinya saat
kompetitif suatu industry atau negara. ini masing-masing Negara sedang
WEF (Word Economic Forum, 2010), berlomba-lomba untuk leading dalam
sebuah lembaga pemeringkat daya saing perkembangan teknologi nano.
Negara-negara di dunia, juga Pengembangan teknologi nano di
menempatkan unsur kecanggihan Indonesia saat ini sedang memasuki babak
teknologi untuk menentukan peringkat baru yang sebelumnya riset-riset hanya
daya saing suatu pengetahuan dilakukan secara sporadik tanpa arahan
(knowledge) teknologinya untuk yang jelas. Namun saat ini dan
memenangkan persaingan era globalisasi kedepannya cikal bakal dan arahan riset
ini, sehingga penguasaan teknologi terkini teknologi nano ini semakin jelas, yaitu

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 116
meningkatkan daya saing industri Brunei Darussalan dengan peringkat 32,
nasional. Industri nasional adalah salah Malaysia dengan peringkat 24 dan
satu penyumbang PDB terbesar Indonesia. Singapura dengan peringkat 3. (The
Sejak tahun 2009 sumbangannya di atas Global Competitiveness Report, 2010-
20 % dari total PDB dan terus meningkat 2011).
(BPS, 2000-2009). Menurut data the Nanoteknologi diyakini dapat
global competitiveness report tahun 2010- memberikan nilai tambah yang signifikan
2011 yang dikeluarkan oleh World pada agroindustri. Nanopartikel
Economic Forum (WEF), menunjukkan merupakan bagian dari teknologi nano
terjadinya peningkatan PDB Indonesia yang banyak menarik peneliti untuk
dari 3 tahun terakhir. Dari laporan tersebut melakukan riset. Nanopartikel memiliki
juga menyatakan bahwa peringkat daya sifat sangat spesifik dan baru sama sekali
saing global Indonesia dari 139 negara (Novel). Selain sifat-sifat baru teknologi
adalah 44 di tahun 2010-2011 dimana nanopartikel memiliki peluang positif bagi
sebelumnya menduduki peringkat 55 perkembangan ilmiah dan industry.
tahun 2008-2009 dan 54 tahun 2009-2010. Potensi teknologi nano dalam
Hal ini menjadi pertanda baik bagi mengembankan system pangan, pertanian,
indonesia untuk terus menanjak dari kesehatan, tekstil, material, teknologi
negara berkembang menjadi negara maju. informasi, kominikasi dan sektor energy
Namun, peringkat ini jika dibandingkan telah diteliti di sejumlah Negara
dengan negara ASEAN lainnya masih berkembang. Aplikasi penggunaan
tergolong rendah. Indonesia berada nanopartikel dapat dilihat pada Tabel 1.
dibawah Thailand dengan peringkat 36,
Tabel 1. Aplikasi Nanopartikel dalam Berbagai Bidang
No Bidang Aplikasi
1 Tekstil Bahan antinoda, bahan penutup luka, bahan penghantar
listrik, serat polimer alami/sintetis
2 Kesehatan dan Terapi kanker, biomarker, pengantar obat, pencintraan
biomedis (MRI, IR), antibakteri, pelepasan obat yang terkontrol,
proteksi UV
3 Industri Katalis bahan kimia, pigmen nano, tinta nano, teknis
refraksi indeks
4 Pangan dan Pertanian Nutrasetikal, fungisida, katalis pemroses makanan,
sensor analis keamanan pangan, pengemas makanan
5 Elektronik Sensor dengan sensivitas yang tinggi, computer
quantum, sensor kimkia, sensor gas, magnet
berkualitas tinggi, laser quantum
6 Lingkungan Sensor pengamatan polusi, katalis lingkungan,
penangkap polutan, penanganan air limnbah.
7 Energi Katalis fuel cell, fotokatalis produksi hydrogen, katalis
zat bahan bakar

Pelnelitian mengenai nanopartikel pembawa yang berasal dari bahan polimer


berbasis pati telah dikembangkan dalam seperti pati. Penggunaan matriks pembawa
berbagai produk pangan dan pertanian. yang tepat dapat melindungi bahan aktif
Aplikasi teknologi ini dalam yang biasanya tidak tahan panas dan
meningkatkan bioavailabilitas dan oksidasi serta mudah terdegradasi dalam
efektivitas obat termasuk obat herbal sistem pencernaan serta mengurangi flavor
sudah terbukti. Dalam sistem penyampaian yang tidak dikehendaki. Pati nanopartikel
obat (drug delivery) diperlukan bahan mampu berfungsi sebagai host komponen

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 117
bioaktif selain karena ukurannya yang pengantar obat adalah pengendaliannya
sangat kecil akan memperluas permukaan dapat dilakukan secara eksternal. Pada
yang aktif sehingga kemampuan mengikat umumnya pelepasan obat dikendalikan
bahan aktif juga lebih besar. Ukuran oleh perubahan lingkungan pada sel target
nanopartikel yang kecil juga menyebabkan [47].
partikel dapat melewati membran Siklodekstrin merupakan kelompok
pembuluh darah dan mengantarkan obat ke oligosakarida siklik dengan permukaan
sel target yang dituju. Pati garut luar yang bersifat hidrofilik dan pusat
merupakan salah satu jenis pati lokal yang rongga yang bersifat lipofilik.
secara alami mempunyai kadar amilosa Nanopartikel siklodekstrin digunakan
fraksi rantai pendek yang tinggi sehingga untuk meningkatkan kelarutan dan
sangat potensial dikembangkan sebagai stabilitas senyawa dala1 air [48].
bahan matriks. Dengan kadar amilosa Nanoenkapsulasi memiliki banyak
tinggi dan pola kristal pati tipe A yang keuntungan antara lain melindungi
dimiliki pati garut mudah membentuk senyawa dari penguraian, meningkatkan
struktur kristalin akala nano[45]. akurasi obat pada target, dan
Di bidang makan dan minuman, mengendalikan pelepasan senyawa aktif
penggunaan nanopartikel dengan seperti obat [50]. Pengendalian
penyalut seng oksida (ZnO) dapat pelepasan obat dilakukan agar
melindungi senyawa asam linoleat penggunaan obat lebih efisien, untuk
terkonjugasi dan asam linoleat gamma memperkecil efek samping, serta untuk
terhadap suhu tinggi diatas 50 ºC. mengurangi frekuensi penggunaan obat
Penyalut seng oksida juga dapat [51].
mencegah terjadinya autooksidasi pada Polimer yang bisa digunakan pada
kedua asam lemak tersebut [46]. proses enkapsulasi suatu senyawa aktif
Nanopartikel dapat digunakan adalah yang bersifat biokompatibel dan
sebagai pengantar obat melalui berbagai biodegradabel. Hal ini disebabkan produk
jalur pengiriman. Nanopartikel sangat yang dihasilkan akan dimasukkan ke
penting dalam pengantaran obat secara dalam tubuh baik secara oral maupun
intravena sehingga dapat melewati intravena. Selain itu, polimer sebagai
pembuluh darah terkecil secara aman. penyalut tidak boleh bereaksi secara kimia
Penggunaan nanopartikel juga dapat dengan senyawa aktif yang dibawa.
memperluas permukaan obat sehingga Polimer yang dapat digunakan untuk
meningkatkan kelarutan obat dalam proses enkapsulasi antara lain alginat,
sistem pengantaran obat melalui saluran kitosan [52] dan etilselulosa [53].
pernapasan (Jain, 2008). Beberapa jenis Pembuatan edible nanocoating (
nanopartikel yg dapat digunakan sebagai Coating nano yang dapat dimakan), saat
pengantar obat antara lain nanopartikel ini teknologi nano mampu
emas [47], nanopartikel kalsium fosfat, mengembangkan coating yang dapat
nanopartikel siklodekstrin [48], dan dimakan berukuran nano yaitu setipis 5
nanopartikel kitosan [49]. nm, yang tidak Nampak oleh mata
Nanopartikel emas digunakan telanjang. Jenis coating tersebut dapat
sebagai pengatur pelepasan obat dalam digunakan untuk daging, keju, buah-
tubuh. Proses pelepasan obat pada sel buahan, sayuran, confectionary, bakeruy,
target dapat dikendalikan dengan goods dan fant goods. Jenis coating
pelapisan nanopartikel emas pada dinding tersebut dapat memberikan barier terhadap
partikel polimer pengantar obat. Dinding ucapan dan pertukaran gas. Coating
polimer pengantar obat akan terbuka tersebut berfungsi sebagai wahana untuk
apabila nanopartikel emas terkena sinar lebih menampakkan warna, cita rasa, anti
laser dari luar tubuh. Kelebihan oksidan, enzyme dan senhyawa anti-
nanopartikel emas sebagai sistem browning dan dapat meningkatkan daya

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 118
simpan, bahkan setelah kemsan dibuka Academic Press: New York, 1965.
[54]. [4] Azizi Samir, M. A. S.; Alloin, F.;
Dufresne, A. Biomacromolecules
4. KESIMPULAN 2005, 6(2), 612–626
[5] Dubief, D.; Samain, E.; Dufresne, A.
1. Perkembangan teknologi nano
Macromolecules 1999, 32 (18),
didorong oleh 2 (dua) hal yaitu
5765–5771
motif sains dan industri.
Komersialisasi dan pangsa pasar [6]. Rogers, E.M., 2003. Diffusion of
adalah faktor-faktor industri yang Innovations 5th edition, Free Press.
mendorong pengembangan New York.
teknologi nano. [7] Damanpour, 1991. Organizational
2. Fenomena unik sifat-sifat Innovation: A Meta-Analysis of
mekanik, fisika, kimia, biologi, Effects of Determinants and
listrik, termal dan elektrik pada Moderators. The Academy of
skala nano membuka peluang Management Journal
aplikasi bahan dan teknologi Vol. 34, No. 3 (Sep., 1991), pp. 555-
nanopartikel di berbagai bidang. 590.
3. Beberapa penelitian mengenai
nanopartikel telah diaplikasikan [8] Kuusisto, J. & M. Meyer (2003)
secara luas dalam bidang Insights into Services and Innovation
lingkungan, elektronik, optis, dan in the Knowledge Intensive
biomedis. Economy. Report. Helsinki:
4. Indonesia dengan sumber daya Technology Review – National
alam yang melimpah dan Technology Agency.
beraneka ragam dapat menjadi [9] Kotler, Philip. 1987. "Broadening the
pemasok bahan baku Concept of Marketing Still Further:
nanopartikel. The Megamarketing Concept." In
5. Kebijakan pemerintah, industri, Contemporary Views on Marketing
lembaga penelitian dan Practice, edited by Leonard-Barton.
pendidikan serta masyarakat di
Indonesia dalam bidang teknologi [10] Danampaour dan Evan, 1984.
nano belum cukup untuk Diffusion-of-innovations;
menjadikan Indonesia sebagai Organizational-change; Public
salah satu pemain penting dalam libraries-United-States; Performance-
teknologi tersebut. level; Libraries-Automation.
Administrative Science Quarterly ,
29(??), 392 - 409
DAFTAR PUSTAKA
[11] Damanpour, 1996. Analysis About
Determinants Of Organizational
[1] Jain, B., 2008. Synthesis of plant Innovation.
mediated silver nanoparticle using
[12].Kim et al, 1998. Inhibitory
papaya fruit extract and evaluation of
Cerebello-Olivary Projections and
their antimicrobial activities. Digest
Blocking Effect in Classical
journal of nanomatrial and
Conditioning. Science 23 January
biostructures, 4(3), 557-563.
1998: Vol. 279 no. 5350 pp. 570-573
[2] Buléon, A.; Colonna, P.; Planchot, V.; DOI: 10.1126/science.279.5350.570.
Ball, S. Int. J. Biol. Macromol. 1998,
[13] Hadjimonalis, Anthanasios., Keith
23 (2), 85–112.
Dickson. 2000. Innovation Strategies
[3] Whistler, R. L.; Paschall, E. F.
of MEs in Cyprus, A Small
Starch: Chemistry and Technology;

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 119
Developing Country. International Properties and Applications. Taylor
Small Business Journal Vol. 18 No. 4 & Francis Group.
Page :62-79
[23] Czukor B, Bogracheva T, Cserhalmi
[14] Khan, A.M. and Z, Czukor B, Fornal J, Schuster-
Manopichetwattana, V. 1989. Gajzago I, Kovacs ET, Lewandowicz
Innovative and NonIn- G, Soral-Smietana M. 2001.
novative Small Firms: Types Processing. Didalam Hedley CL
and Characteristic. (Ed). Carbohydrates in Grain
Management Science, 35 (5), Legume Seeds: Improving
597-606. Nutritional Quality and Agronomic
Characteristics. CABI Publishing.
[15] Raymond W.Y.Kao. Wallingford.
Entrepreneurship: A Wealth [24] Roder N, Ellis PR, Butterworth PJ.
Creation and Value Adding 2005. Starch molecular and
Process Singapore: Prenticehall, nutritional properties: a review.
1995. Advances in Molecular Medicine
1(1): 5 – 14.
[16] Ciptono. W. S, (2006), A Sequential
Model Of Innovation Strategy- [25] Jacobs H, Delcour JA. 1998.
Company Non- Financial Hydrothermal modifications of
Performance Links, Gajah Mada granular starch, with retention of the
International journal of Bussiness, granular structure: a review. Journal
8, 2, pp. 137-178 of Agricultural and Food Chemistry
46(8): 2895 – 2905.
[17]Cut Zurnali (2008),
[26] Khalil, M. I., A. Hashem dan A.
http://www.modusaceh.com/html Hebeish. 1995. Preparation and
/read/opini/297/ membangun- Characterization of Starch Acetate.
universitas-berkelas-dunia.html/ Starch 47 (10) : 394 – 398
[18] Nonaka, I. and Takeushi, H. (1995), [27] Simanjuntak H. 2007. Analisa
The Knowledge-Creating Company, Logam Berat Timbal, Besi, Kadmium
New York: Oxford University Press. dan Zinkum dalam Lindi Hitam
[19] Park B. 2007. Current and future (black liquor) pada Industri Pulp
applications of nanotechnology. Proses Kraft dengan Menggunakan
Issues in Environmental Science and Metode Spektrofotometri Serapan
Technology . 24:1 Atom (SSA). Available at
[20] Lead J. 2007. Nanoparticle in the [28] Vastag, G. 2000. “The theory of
aquatic and terrestrial environments. perform a nice frontiers”, dalam
Issues in Environmental Science and Journal of Operations Management ,
Technology. 24:1-18. Vol 18, hlm 353-360
[21] Mali, S., M.V.E. Grossmann, M.A. [29] Porter, M. E. 1990. Competitive
Garcia, M.N. Martino dan N.E. Advantage of Nations. New York:
Zaritzky.2005. Mechanical and The Free Press
Thermal properties of yam starch [30] Li, Y. dan S. Deng. 1999. “A
films. J. Food Hydrocolloid. 19:157- methodology for competitive
164. advantage analysis and strategy form
[22] Liu Q. 2005. Understanding starches ulation: an example in a transitional
and their role in foods. Didalam Food economy”, dalam European Journal
Carbohydrates: Chemistry, Physical

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 120
of Operational Research, Vol. 118, [45] Nagarajan, R., & dan Hatlon, T.A.,
Issue 2, October, hlm 259-270 2008. Nanoparticles: Synthesis,
stabilization, presivation and
[31]http://cordis.europa.eu/nanotechnolog
functionalization, Washington DC.
y/home.html.
American Cemical Society.
[32] Aditya Trenggono, 2008. Ilmu dan
[45] Titi Candra Sunarti dan Christina
Teknologi Nano untuk Pembangunan
Winarti Teknologi Produksi
Indonesia. CEA
Nanopartikel Pati Garut dan
Saclay/DSM/IRAMIS/SPAM/LFP
Aplikasinya sebagai Bahan Matriks
CEA CNRS URA 2453,91, 191 Giv
Tablet Lepas Terkendali (Controlled
sur Yvette Cedex, Perancis
release).
[33]http://cordis.europa.eu/fp7/understand
[46] Won J et al. 2008. Stability analysis
_en.html .
of zinc oxide nanoencapsulated
[34]http://ec.europa.eu/nanotechnology/ke conjugated linoleic acid and gamma
y_en.html. linoleic acid. J of Food Sci 73:39-43.
[35] A. Hullman. 2006, The economic
development of nanotechnology: An [47] Radt B, Smith A, Caruso F.
indicators 2004. Optically addressable
nanostructured capsules. J Adv
based analysis, European
Commission: DG Research,
Mater. 16: 2184–2189.
November.
[48] Memisoglu-Bilensoy E, Hincal
[35]hftp://ftp.cordis.europa.eu/pub/nanote AA. 2006. Sterile, injectable
chnology/docs/nano_survey_report
cyclodextrin nanoparticles: effects
_102003.pdf
of gamma irradiation and
[36]http://ec.europa.eu/education/program autoclaving. Int J Pharm. 311:
mes/mundus/projects/index_en.html. 203-208.
[37] Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia. 2010, Peraturan presiden [49] Xu Y, Du Y, Huang R, Gao L. 2003.
tentang rencana pembangunan jangka Preparation and modification of N-
menengah nasional tahun 2010-2015, (2-hydroxyl) propyl-3-trimethyl
Lembaran Negara Republik ammonium chitosan chloride
Indonesia, nanoparticle as a protein carrier. J
[38] Dewan Riset Nasional. 2006, Agenda Biomaterials. 24:5015–5022.
Riset Nasional 2006-2009. [50] Mozafari et al. 2006. Recent trends
in the lipid-based nanoencapsulation
[39] http://www.ristek.go.id/.
of antioxidants and their role in
[40]http://portal.bppt.go.id/menu_kiri/inde foods. J Sci Food Agric 86:2038–
x.php?id=2. 2045.
[41] http://www.lipi.go.id/ [51] Babtsov et al. penemu; Tagra
[42].http://www.mrinstitute.org/ Biotechnologies Ltd. 23 Agu 2005.
Method of microencapsulation. US
[43] Johnson, S. F, Goestelow, J.P & patent 6 932984.
King, W. J. 2000. Engineering and
Society. Prentice Hall, New Yersey. [52] Ain Q, Sharma S, Khuller GK, Garg
SK. 2003. Alginate-based oral drug
[44] Zuhal. Knowledge & Innovation. delivery system for tuberculosis
Flatform Kekuatan Daya Saing. PT. pharmakokinetics and therapeutics
Gramedia,2010. effects. J Antimicrob Chemotherapy

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 121
52: 931-938. [54] Winarno, F.G dan Fernandez, I.E.,
2010. Nanoteknologi bagi Industru
[53] Warsiti AD. 2008. Penggunaan etil
Pangan dan Kemasan, Bogor, M-
selulosa sebagai matriks tablet lepas
BRIO PRESS, cetakan 1.
lambat tramadol HCl: studi evaluasi
sifat fisik dan profil disolusinya
[skripsi]. Surakarta: Fakultas
Farmasi, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Pengembangan Inovasi (Rosniyati, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 122

Anda mungkin juga menyukai