Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KONTRUKSI JEMBATAN

Dibuat oleh :
SUTIKNO FAHRURROZI
20.22401.033

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK KOTABARU
2021
TUGAS

1. Mencari ada berapa jenis – jenis pondasi dan apa saja fungsinya ?
2. Memperkirakan pondasi apa yang paling cocok digunakan pada jembatan disekitar anda?
1. Jenis – Jenis Pondasi dan Fungsinya

Terdapat dua klasifikasi pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam.

1) Pondasi Dangkal

Pondasi dangkal didefinisikan sebagai pondasi yang mendukung bebannya secara langsung, seperti:
pondasi telapak, pondasi memanjang dan pondasi rakit. Pondasi dangkal digunakan apabila kedalaman
tanah baik tidak begitu dalam yaitu antara 0,6 sampai 2 meter, serta kapasitas dukung tanah relatif baik
(>2.0 kg/cm2). Secara umum pondasi dangkal memberikan biaya lebih murah dibandingkan jenis pondasi
lainya.

Perencanaan dimensi pondasi paling hemat apabila dibuat sedemikian rupa sehingga resultan gaya-gaya
yang bekerja melalui pusat berat alas pondasi. Berikut ini digambarkan ragam dari pondasi telapak.
Pondasi Telapak terbagi menjadi dua yaitu Pondasi tumpuan dan Pondasi Pelat/Rakit/mat.

2) Pondasi Dalam

Pondasi dalam didefinisikan sebagai pondasi yang meneruskan beban bangunan ke tanah keras atau batu
yang terletak relatif jauh dari permukaan, pondasi tiang pancan dan pondasi sumuran merupakan pondasi
dalam yang umum digunakan dilapangan, kecuali proses mobilisasi kendaraan dengan medan yang cukup
sulit, penggunaan bore pile sebagai alternative penggunaan pondasi dalam. Pondasi dalam digunakan jila
lapisan tanah keras atau lapisan tanah dengan daya dukung yang memadai berada pada kedalaman tanah
yang cukup dalam dari permukaan dan pada lapisan tanah atas berupa tanah lunak, sehingga
mengharuskan pondasi dipancang mencapai lapisan tnah keras tersebut.

Macam - Macam Contoh Tipe Pondasi

Jenis pondasi dan bentuk nya sendiri ditentukan oleh fator tertentu seperti berat beban bangunan yang
ditopang, atau bisa juga oleh faktor keadaan tanah disekitar area yang akan dibangun pondasi, lebar
pondasi juga ditentukan oleh berat bangunan yang akan ditopang.

Jika keadaan tanah disekitar area pondasi tidak rata atau memiliki kemiringan sampai melebihi 10% maka
pondasi biasanya akan disesuaikan dengan keadaan tanah tersebut yaitu dibuat rata atau dibentuk
bertangga dengan bagian bawah dan atas sama rata.

1) Pondasi Telapak

Adalah Pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom merupakan adalah pondasi struktural yang
mendukung untuk mengatasi beban individual, yaitu beban yang langsung dialirkan dari kolom ke
pondasi telapak ini, bentuk dari pondasi ini menyerupai plat seperti lapisan beton dengan ketebalan
tertentu menyesuaikan kebutuhan.

Pondasi telapak ini biasanya banyak digunakan untuk bangunan lebih dari satu lantai atau bangunan
dengan ketinggian atap yang tidak lazim contohnya seperti bangunan masjid, gedung sekolah, gedung
olahraga dan lainya.
Komposisi untuk membuat pondasi telapak diantaranya semen, pasir, air, besi tulangan yang dirangkai,
kerikil, dan kayu untuk mencetaknya, walaupun masuk dalam pondasi dangkal namun jenis pondasi ini
juga cocok untuk bangunan dengan pondasi dalam, tentunya dengan spesifikasi yang disesuaikan.

2) Pondasi Memanjang/Batu kali

Adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung dinding memanjang atau digunakan untuk mendukung
sederetan kolom yang berjarak dekat, sehingga bila dipakai pondasi telapak sisi-sisinya akan berimpit satu
sama lain.

Bentuk pondasi ini secara gambar detail pondasi adalah trapesium, namun tak jarang kita temui
dilapangan jennis pondasi batu kali ini berbentuk kotak, pondasi ini selain menggunakan batu kali juga
bisa menggunakan batu pecah sebagai pengganti, mengingat semain susahnya untuk mendapatkan batu
kali sekarang.

3) Pondasi Rakit (raft foundation atau mat foundation)

Adalah Pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak pada tanah lunak atau
digunakan bila susunan kolom-kolom jaraknya sedemikian dekat di semua arahnya, sehingga bila dipakai
pondasi telapak, sisi-sisinya akan berimpit satu sama lain.

Kelebihan dari pondasi ini banyak sekali diantaranya untuk mengurangi penurunan yang terjadi di area
tertentu, plat beton akan mengimbangi jumlah beban yang harus dipikul sehingga bisa rata kesemua
pondasi, jenis pondsi ini biasanya digunakan untuk tanah dengan keadaan lunak atau empuk yang
membutuhkan plat untuk menopang beban berat.

4) Pondasi Sumuran

Merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan pondasi tiang, digunakan bila tanah dasar yang
kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam. diameter pondasi ini antara 60 sampai 80 cm dengan
kedalaman yang beragam mulai dari 1 meter hingga ada yang mencapai 5 meter.

Pondasi ini biasanya digunakan untuk kondisi tanah yang labil seperti tanah bekas timbunan rawa, atau
kondisi tanah yang berlumpur, biasanya pada bagian atas pondasi diberikan pembesian supaya dapat
mengikat sloof yang memiliki ukuran lebih besar daripada sloof pada umumnya.

5) Pondasi Tiang

Digunakan bila tanah Pondasi pada kedalaman yang normal tidak mampu mendukung bebannya, dan
tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam. Demikian pula, bila Pondasi bangunan terletak
pada tanah timbunan yang cukup tinggi, sehingga bila bangunan diletakkan pada timbunan akan
dipengaruhi oleh penurunan yang besar. Bedanya dengan Pondasi sumuran adalah Pondasi tiang
umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang.

Pondasi tiang pancang biasa digunakan untuk tanah pada rawa atau yang memiliki struktur tanah lembek
dan memiliki kadar air yang tinggi, sengingga untuk menemukan tanah yang keras dibutuhkan kedalaman
yang lebih, bahan untuk membuat pondasi ini antar lain kayu, besi, baja, dan beberapa campuran beton
bertulang.

6) Tiang Pancang kayu

Jenis pondasi tiang pancang ini terbuat dari kayu yang memiliki kekuatan dan daya tahan tertentu, tiang
pancang kayu biasanya harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu, yang paling penting dan perlu
diperhatiakn adalah daya tahan kayu terhadap pelapukan tanah yang bisa disebabkan oleh air atau jamur.

7) Tiang Pancang Beton Pracetak

Jenis tiang pancang ini sedikit lebih rumit karena harus melalui perancangan yang baik, di cor dan juga
dirawat dulu supaya di saat waktu yang sudah direncanakan akan didapatkan kekuatan yang cukup supaya
tahan terhadap berbagai permasalahan seperti pengangkutan, penanganan, dan beberapa tekanan waktu
pemancangan.

8) Tiang Pancang Baja

Jenis tiang pancang baja ini sering digunakan juga untuk beberapa bangunan, biasanya berbentuk tiang
pancang baja pipa dan tiang pancang paja kotak, tiang pancang ini nantinya akan diisi oleh aduka beton
dengan komposisi tertentu, mutu beton yang baik menjadi perhatian utama.

Maka ukuran minimum beton yaitu harus fc = 20 MPa atau bisa juga K-250, hal ini supaya struktur daya
memiliki kekuatan yang baik, itulah tadi beberapa jenis pondasi tiang pancang, mari kita lanjut ke jenis
pondasi yang lain.

9) Pondasi Piers

Pondasi piers atau dinding diafragma merupakan jenis pondasi yang digunakan untuk meneruskan beban
struktural yang dilakukan dengan cara membuat galian yang dalam, lalu setelah itu struktur pondasi ini
akan dipasangkan pada galian yang sudah dibuat tersebut.

Salah satu keuntungan dari pondasi piers ini yaitu lebih murah jika dibandingkan dengan membuat
pondasi menerus atau pondasi batu kali, namun ada juga kerugian jenis pondasi ini yaitu jika lempengan
pondasi kekurangan ukuran makan kekuatn pondasi ini pun akan berkurang dari keadaan normal.

Cara kerja lompengan beton diafragma ini akan mengalirkan beban seluruh bangunan yang ada kedalam
tanah, untuk anda yang memiliki basemant atau ruang bawah tanah pada rumah sangat dianjurkan
menggunakan jenis pondasi ini, karena boton yang dipasang akan sangat berguna sebagai dinding pada
ruang bawah tanah anda.

10) Pondasi Caissons (Bor Pile)

Pondasi bor pile adalah jenis pondasi dalam yang dibuat dengan cara melubangi tanah dengan sistem
pengeboran lalu dilakukan pemasangan besi bertulang pada lobang tersebut dan dilanjutkan dengan
pengecoran, perlu diketahui untuk cara pengeboran lubang anda bisa melakukan dengan cara manual atau
hidrolik.
Untuk ukuran besar lingkaran lubang atau kedalaman galian tanah yang dibutuhkan juga struktur
penulangan beton dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan daya dukung tanah terhadap beban konstruksi
yang akan dipikul.

Cara kerja jenis pondasi ini sendiri tidak jauh beda dengan pondasi tiang pancang dimana berfungsi
sebagai media penerus beban struktur pada bangunan yang berada diatas ke bagian bawah tanah sampai
mencapai kedalalam yang dianggap aman dan kuat, karena itu diperlukan sondir terlebih dahulu supaya
kekuatan tanah dapat diketahui secara tepat.

Jenis pondasi ini sendiri sangat cocok untuk bangunan di perkotaan yang biasanya jarak antara bangunan
satu kebangunan lain sangat mepet, karena dalam proses pembuatan pondasi bor pile ini sendiri tidak
begitu berisik seperti pembuatan pondasi tiang pancang yang memasangnya dilakukan dengan pukulan.

Perencanaan Pondasi

Seperti kita tahu pondasi adalah salah satu bagian terpenting dalam struktur bangunan, pondasi terletak
paling bawah dari bangunan dan berfungsi sebagai penopang seluruh beban yang ada pada bangunan
diatasnya, mengingat fungsinya yang sangat penting tersebut maka tidak sembarangan dalam membangun
pondasi yang kuat dan bisa berdiri kokong menopang beban diatasnya.

Setidaknya kita harus mengetahui lahan yang akan dibangun pondasi, akan lebih baik jika kita
mengeceknya langsung dan berikut dibawah ini akan saya berikan sedikit tips dalam mempersiapkan
pembangunan pondasi.

Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Pemilihan Jenis Pondasi

- Kedalaman tanah pondasi

- Batasan-batasan akibat konstruksi diatasnya

- Keadaan daerah sekitar lokasi

- Waktu dan biaya pekerjaan

- Jenis pondasi yang kokoh, kaku, dan kuat

Dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu pondasi harus dipenuhi beberapa hal yaitu:

- Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar.

- Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung.

- Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan.


2. Jembatan Penghubung antar Desa Gunung Ulin dan Gunung Sari

Dari gambar jembatan di atas menggunakan pondasi Sumuran, Pondasi yang digunakan sudah tepat
karena jembatan tersebut digunakan sebagai akses utama antar dua desa dan ada beberapa alasan
penggunaan Pondasi tersebut :
- Daya dukung harus lebih besar daripada beban yang dipikul oleh pondasi tersebut
- Kondisi tanah yang labil karena dibangun di pinggiran sungai sehingga penggerusan tanah mudah
terjadi, karna debit air saat terjadi banjir juga besar, oleh karena itu pondasi sumuran tepat untuk
digunakan lokasi dengan kondisi tersebut.
- Bentang jembatan tersebut juga panjang oleh karna itu daya dukung pondasi tersebut cocok.

Anda mungkin juga menyukai