3

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM: TELEMETRI

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE


PENGUJIAN: KOMUNIKASI DATA

I. Capaian Praktikum/Kompetensi
1. Memperkenalkan prinsip komunikasi data serial RS 232
2. Memperkenalkan prinsip pengiriman data telemetri secara serial RS 232

II. Keselamatan Kerja


1. Menggunakan pakaian praktikum dengan baik dan rapi
2. Sambungkan perangkat-perangkat yang digunakan sesuai dengan petunjuk
pembimbing praktikum
3. Jalankan sistem setelah mendapat izin dari pembimbing praktikum.

III. Teori
Sebuah komputer yang berkomunikasi dengan dunia luar, semua dilakukan
dengan data berukuran byte. Seperti printer, informasi data secara langsung dilakukan
melalui BUS data 8-bit ke BUS data 8-bit milik printer. Hal ini dapat bekerja pada jarak
tidak terlalu jauh, mengingat jarak kabel yang panjang akan mengurangi (mengganggu)
kualitas sinyal. Gambar 1 menampilkan bagan dari transfer data serial dan parallel.

Gambar 1. Transfer Data Serial dan Parallel

Komunikasi Serial dapat digunakan untuk menggantikan Komunikasi Parallel


jalur data 8-bit dengan baik. Tidak saja membutuhkan biaya yang lebih murah, namun

1
dapat digunakan untuk menghubungkan dua peralatan yang sangat jauh. Misalnya
menumpang pada kabel jaringan telepon.
Komunikasi data serial mengenal dua buah metode, yaitu synchronous dan
asynchronous. Metode sychronous mengirimkan datanya beberapa byte atau karakter
(atau disebut blok data) sebelum meminta konfirmasi apakah data sudah diterima
dengan baik atau tidak. Sementara metode asynchronous data dikirim satu byte setiap
pengiriman. Biasanya tidak dibutuhkan konfirmasi menerimaan data. Dari kedua jenis
metode tersebut dapat dipilih dan dilakukan melalui pemrograman. Tentu saja
dibutuhkan program yang baik dan teliti untuk melakukannya. Namun dewasa ini
proses pengiriman data serial tersebut sudah dilakukan oleh sebuah chip tersendiri
(Hardware). Salah satu chip disebut UART (Universal Asynchronous Reciever
Transmiter) dan satunya lagi disebut USART (Universal Synchronous Asynchronous
Reciever Transmiter). Dalam protokol berbeda, sychronous memerlukan sinyal
tambahan yang digunakan untuk men-sychron-isasi setiap denyut dari proses transfer.

1. Komunikasi serial Asynchronous dan Data Framing


Setiap data yang diterima pada komunikasi serial adalah memiliki sinyal 0s dan
1s. Hal ini akan sangat sulit untuk menentukan sebuah data kecuali antara pengirim dan
penerima sepakat dengan protokol, yaitu bagaimana data dikemas (packet), berapa bit
yang digunakan untuk satu karakter, dan kapan data tersebut mulai dan selesai dikirim.

2. Bit Start dan Bit Stop


Komunikasi data serial Asynchronous sekarang sudah digunakan demikian luas
untuk transmisi yang berorientasi karakter, sementara metode Synchronous digunakan
untuk transmisi yang berorientasi blok. Pada mode Asynchronous, setiap karakter
ditempatkan berada diantara bit start dan bit stop. Bit start selalu satu bit, tapi stop bit
bisa satu bit atau dua bit. Start bit selalu 0 (low) dan stop bit selalu 1 (high). Contohnya,
seperti pada gambar 3 yang dimana karakter A (01000001 biner) dikemudian dibingkai
(dikurung) oleh start bit dan satu stop bit. Bit yang pertama dikirim adalah bit LSB.

2
Gambar 2. Pembingkaian ASCII "A" (41h)

Perhatikan pada Gambar 2 saat tidak ada transfer, sinyal (jalur kabel) selalu
dalam keadaaan 1 (high), yang disebut mark (tanda). Sedang 0 (rendah) diartikan space.
Bahwa transmisi pertama dimulai dengan start bit, yang kemudian diikuti oleh
LSB(D0), dan diikuti oleh bit-bit yang lain, sampai MSB(D7), dan akhirnya bit stop
yang menandakan akhir dari karakter "A".
Pada komunikasi serial Asynchronous, peralatan dan modem dapat diprogram
untuk menggunakan lebar data 7 atau 8-bit. Tentu saja ditambah dengan Stop bit.
Dahulu, system karakter ASCII masih terbatas pada data 7-bit, namun sekarang ASCII
extended sudah lazim menggunakan lebar data 8-bit. Pada peralatan kuno, dengan
komponen-komponen yang lambat pula, dibutuhkan stop bit yang agak panjang, hal ini
dimaksudkan untuk memeberi kesempatan peralatan untuk menangani data yang telah
diterimanya, dan untuk mempersiapkan diri untuk menerima byte berikutnya. Namun
sekarang modem PC kita dewasa ini biasanya hanya menggunakan satu bit stop. Jika
kita hitung, dengan menggunakan satu bit stop total kita memiliki 10-bit untuk setiap
karakter 8-bit. Dengan kata lain setiap karakter 8-bit dikirim bersama-sama start dan
stop bit sehingga total menjadi 10-bit, yang artinya ada proses transfer lebih panjang
20% setiap karakternya.
Pada system yang sangat mementingkan integritas data yang disimpan, maka
ditambahkanlah bit paritas kepada bingkai data tersebut. Maksudnya untuk setiap
karakter 8-bit kita masih menambahkan bit paritas disamping bit start dan bit stop.
Sehingga total adalah 11-bit. Adapun bit paritas adalah bit yang menunjukkan bahwa
data yang dimaksud adalah memiliki jumlah bit 1s (high) ganjil atau genap. Bit paritas
adalah bit di luar data yang bersangkutan atau merupakan tambahan. Chip UART

3
khusus biasanya sudah dilengkapi dengan keperluan paritas tersebut secara hardware.
Bahkan ada beberapa pilihan untuk penanganan paritas ini, misalnya odd-, even- dan
no-parity.

3. Data tranfer rate


Kecepatan tranfer data pada komunikasi data serial diukur dalam satuan BPS
(bits per second). Sebutan terkenal lainnya adalah baud rate. Namun Baud dan bps tidak
serta merta adalah sama. Hal ini mengacu kepada fakta bahwa baud rate adalah
terminology modem dan diartikan sebagai perubahan signal dalam satuan bit signal
setiap detik. Sedang data tranfer rate penamaannya mengacu pada jumlah bit dari byte
data yang ditransfer setiap detik.
Sementara itu kecepatan transfer data (data transfer rate) pada komputer
tergantung pada jenis komunikasi yang diberlakukan atasnya. Seperti contoh, komputer
PC-IBM model kuno dapat mentransfer data mulai dari 100 s/d 9600 bps. Namun pada
saat sekarang kecepatan komunikasi serial menjadi sangat pesat. 56.000 bps kemudian
menjadi standar kecepatan pada modem. Namun para perancang komputer sepakat
untuk membatasi kecepatan pada komunikasi serial Asynchronous hanya setinggi
100.000 bps. Untuk kecepatan yang lebih tinggi mode Synchronous kemudian menjadi
pilihan.

4. Standar RS232
Untuk mendapatkan keserba-cocokan (compatibility) dari beberapa peralatan
komunikasi data dari berbagai pabrik, diciptakanlah standar tatap-muka (interfacing)
yang dinamakan RS232. Standar ini dipublikasikan oleh EIA (Electronics Industries
Association) pada 1960. Dan pada 1963 standar itu dimodifikasi dengan nama RS232A.
RS232B dan RS232C ditetapkan pada tahun masing-masing 1965 dan 1969.
Dalam pembahasan selanjutkan kita akan mengacu pada standar RS232 paling
dasar. Sekarang Standar RS232 masih menjadi standar dunia mengenai standar interface
I/O komunikasi serial. Bahkan standar ini masih dipakai dan digunakan pada komputer
PC. Karena standar ini sudah dipublikasikan jauh lebih lama dari standar TLL, standar
yang diciptakan saat komputer masih dibuat dari tansistor, relay dan tabung hampa,
sehingga standar ini sama sekali tidak kompatibel dengan standar keluarga logika TTL

4
yang diciptakan belakangan. Pada RS232, 1s (high) direpresentasikan dengan tegangan
-3 s/d -25V, dan 0s (low) direpresentasikan sebagai +3 s/d +25V. Sedang diantara -3
dan +3V dianggap sebagai status mengambang dan tidak dianggap. Atas alasan ini,
untuk menghubungkan 8051 yang ber-standar TTL dengan komputer (atau alat lain)
yang menggunakan RS232, kita harus menggunakan peralatan tambahan misalnya
dengan chip MAX232 untuk mengkonversi level TTL ke RS232 dan level RS232 ke
level TTL. Gambar 3. Menunjukkan bentuk konektor tipe DB6 untuk komunikasi
RS232
Walaupun RS232 sudah mulai ditinggalkan, kita masih bisa berbangga bahwa
standar ini masih dijadikan standar dasar bagi standar-standar yang lebih maju,
misalnya USB, SATA, Packet Data dll. Sehingga sangat bermanfaat mempelajari
standar RS232 ini sebelum mempelajari standar yang lainnya.

Pin Fungsi
1 DCD = Data Carrier Detect
2 RxD = Received Data
3 TxD = Transmited Data
4 DTR = Data Terminal Ready
5 GND = Ground
6 DSR = Data set Ready
7 RTS = Request To Send
8 CTS = Clear To Send
9 RI = Ring Indicator
Shield = boleh dihubungkan

Gambar 3. Konektor RS232 DB-9

IV. Alat/Bahan
1. Komputer PC dengan aplikasi Data Communication
2. Data Communication Trainer IT-4402
3. Oscilosscope 4 Channel
4. Kabel penghubung (3 buah)
5. Kabel power secukupnya
6. Kabel serial port (2 buah)

5
V. Prosedur Praktikum
1. Hubungkan kabel power pada trainer dan on-kan saklarnya
2. Hubungkan kabel serial port antara satu PC pada port 1 dengan PC lainnya
pada port 2, seperti konfigurasi pada gambar 5.
3. Buka software aplikasi Data Communication, pilih “”Serial
Communication”
4. Lakukan pengaturan Port seperti pada gambar 3.4 dan pilih port sesuai yang
terhubung dengan trainer (periksa melalui device manager windows) dan
pilih tombol “Port Open”
5. Masukkan text pada kolom “Enter Data to Transmit” dan tekan tombol
“Send Data” untuk mengirim data ke PC lain. Data yang di transmit akan
ditampilkan pada text box “Received Data” dan data ASCII yang diterima
untuk setiap Byte ditampilkan pada “Received Data in ASCII”.
6. Untuk menghapus semua text box dapat dilakukan dengan menekan tombol
“Clear”.
7. Untuk mengubah port setting dilakukan dengan memilih “Close Port”
terlebih dahulu dan setelah melakukan perubahan pilih tombol “Open Port”.
8. Hubungkan chanel A Osciloscope pada TP8/TP48 untuk menunjukkan data
yang terkirim dan chanel B pada TP9/TP49 untuk menunjukkan data yang
diterima pada PC 1. Kemudian atur time scale osciloscope pada 10ms,
9. Masukkan text seperti pada tabel 3.2 ke text box data to transmit.
10. Tekan tombol Send Data dan sekaligus tekan tombol Run Stop pada
osciloscop secara bersamaan, kemudian simpan tampilan tersebut ke Flash
Disk dengan menekan tombol Hardcopy
11. Catat Transmitted data pada PC1 dan Received Data pada PC2 ke dalam
tabel 2

6
Gambar 4. Tampilan software Data Communication

Gambar 5. Contoh konfigurasi peralatan

7
VI. Data Percobaan

Tabel. 1. Hasil Pengujian Komunikasi Data Asyncronous

Transmitter Data Received Data


Text ASCII Text ASCII
H
A
L
L
O
Apa
Kabar

Tampilkan bentuk grafik pada osciloscope untuk setiap data karakter yang dikirim

VII. Analisa dan Kesimpulan


Lakukan analisis terhadap data hasil pengujian pada tabel 1 dengan
memperhatikan data yang terkirim dan data yang diterima dan membandingkannya
dengan bentuk grafik osciloscope untuk setiap karakter. Temukan bagaimana data
karakter diproses untuk dapat dikirim dan diterima pada komunikasi serial RS232.

VIII. Daftar Pustaka

Ariyus, D., & K.R., R. A. (2008). Komunikasi Data. Yogyakarta: Andi Publisher.

Anda mungkin juga menyukai