Anda di halaman 1dari 15

A.

PENSDAHULUAN

Kita mungkin pernah melihat suatu perusahaan mengalami kemajuan dan


pertumbuhan yang sangat pesat,dimana ditandai dengan perolehan keuntungan
yang sangat besar,produknya berhasil menguasai pasar,konsumenya semakin
banyak ,penambahan unit bisnis perusahaan ,serta para pihak yang
berkepentingan saling bekerja sama untuk memajukan perusahaan.

Kesuksesan dan kegagalan dari bisnis,sebagaimana dijelaskan diatas


merupakan hal yang nyata dapat terjadi dalam suatu usaha Lingkungan bisnis
memiliki persaingan,peluang,ancaman dan tantangan,baik dari lingkungan
internal maupun eksternal suatu bisnis.Oleh karena itu, pihak-pihak yang
berkepentingan yang terlibat dalam menjalankan dan mengelola suatu bisnis
harus memahami konsep-konsep yang baik dalam mengelola bisnis,baik dari
pendekatan manajemen, ekonomi sosial,teknis dan hukum.

Persaingan tidak hanya mengejar keuntungan dan penguasaan pasar


saja, namun harus mampu menjalin kerja sama atau kesepakatan dengan pihak
lain untuk menciptakan peluang sekaligus meningkatkan pangsa pasar.Hal ini
dibutuhkan pemahaman yang baik tentang hukum perjanjian kerja
sama,sehingga tersebut secara berkelanjutan akan mempengaruhi kesuksesan
dari suatu bisnis.

Dunia bisnis di masa mendatang,menuntut setiap perusahaan untuk


menjadi pelaku usaha yang berjalan,mengendalikan dan megelola perusahaan
sesuai standar bisnis serta kepatuhan terhadap hukum yang berlaku.
Perusahaan diharapkan tidak lagi hanya memikirkan kepentingan internal bisnis
saja, tetapi harus mampu menciptakan konsep pengelolaan perusahaan yang
saling berhubungan dalam semua aspek kehidupan, diantaranya yaitu: (1) untuk
mendukung industri yang berdaya saing. (2) menciptakan lingkungan yang sehat;
(3) memberikan kesejahteraan bagi internal perusahaan; (4) menghasilkan
kualitas produk yang baik; (5) serta turut mendukung untuk meningkatkan
kecerdasan masyarakat.

Tidak ada satu pun perusahaan di dunia ini,yang dapat bertahan dan
berhasil bersaing, apabila selalu melakukan kecurangan bisnis, mengabaikan
perjanjian bisnis yang telah disepakati, tidak memperhatikan kepentingan dan
dan tujuan bagi pihak pihak yang terlibat dalam bisnis melakukan pencemaran
ligkungan, merusak sistem perdagangan yang berlaku, tidak mengutamakan hak-
hak konsumen dalam mengonsumsi suatu produk, serta bentuk aktivitas yang
sifatnya merugikan bagi lingkungan bisnis.Semua itu akan menimbulkan
permasalahan hukum di pengadilan.

Hukum bisnis merupakan tatanan untuk mengatur dalam bertindak atau


melakukan sesuatu dalam aktivitas bisnis.Hukum bisnis adalah serangkaian
perangkat hukum yang digunakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya, sehingga perusahaan lebih terarah, berdaya saing dan berkinerja.
B.PEMBAHASAN

a.PENGERTIAN HUKUM EKONOMI

Sunaryati Hartono mengatakan bahwa hukum ekonomi adalah


penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan hukum sosial sehingga hukum
ekonomi tersebut mempunyai dua aspek berikut:

a. Aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi dalam arti


peningkatan kehidupan ekonomi secara keseluruhan .

b. Aspek pengaturan usaha-usaha pembagian hasil pembagunan


ekonomi secara merata diantara secara lapisan masyarakat sehingga setiap
warga negara indonesia dapat menikmati hasil pembangunan ekonomi sesuai
dengan sumbangan dalam usaha pembangunan ekonomi tersebut.

Hukum ekonomi indonesia dibagi dua yaitu:

a. Hukum Ekonomi Pembangunan


Adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara
peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi indonesia secara nasional.

b. Hukum Ekonomi Sosial


Adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara
pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam
martabat kemanusiaan.

Hukum ekonomi menganut asas sebagai berikut:

1. Asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME

2. Asas manfaat

3. Asas demokrasi pancasila

4. Asas adil dan merata

5. Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam peri


kehidupan

6. Asas hukum
7. Asas kemandirian

8. Asas keuangan

9. Asas ilmu pengetahuan

10. Asas kebersamaan, kekeluargaan,keseimbangan dan kesinambungan


dalam kemakmuran rakyat.

11. Asas pembangunan ekonomi yang berwawasan linkungan dan berkelanjutan


12. Asas kemandirian yang berwawasan kenegaraan
B.SUMBER HUKUM BISNIS

Yang dimaksud dengan sumber hukum bisnis disini adalah dimana kita
bisa menemukan sumber hukum itu. Yang mana nantinya sumber hukum
tersebut dijadikan sebagai dasar hukum berlakunya hukum yang dipakai dalam
menjalankan bisnis tersebut.

Sumber hukum bisnis yang utaman / pokok adalah pasal 1338 ayat 1
KUHPerdata yaitu :

1. Asas kontrak (perjanjian) itu sendiri yang menjadi sumber hukum


utama,dimana masing-masing pihak untuk tunduk kepada kontrak yang telah
disepakati (kontrak yang dibuat diberlakukan sama dengan Undang-undang).

2. Asas kebebasan berkontrak, dimana para pihak bebas untuk membuat dan
menentukan isi dari kontrak yang mereka sepakati .

Secara umum sumber hukum bisnis (sumber hukum perundangan)


tersebut adalah :

1. Hukum Perdata ( KUHPerdata)

2. Hukum Dagang (KUHDagang)

3. Hukum Publik (Pidana Ekonomi/KUHPidana)

4. Peraturan Perundang-undangan diluar KUHPerdata,KUHPidana,KUHDagang

Menurut Munir Fuady , sumber-sumber hukum bisnis adalah :

1. Perundang-undangan

2. Perjanjian

3. Traktat

4. Jurisprudensi

5. Kebiasaan

6. Pendapat sarjana hukum (doktrin)

Sumber-sumber hukum bisnis:


1.Perundang-Undangan

Undang-undang adalah peraturan negara yang dibentuk oleh alat


perlengkapan negara yang berwenang dan mengikat masyarakat. Produk hukum
tertulis yang sengaja diciptakan oleh pihak yang berwenang untuk mengatur
kehidupan masyarakat, termasuk di bidang ekonomi dan bisnis.

Sumber hukum perundangan dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a.Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) atau Wetboek van


Koophandel Indonesia ( WvK)

KUHD yang mulai berlaku di indonesia pada tanggal 1 mei 1848 terbagi
atas dua kitab dan 23 bab.Kitab I terdiri atas 10 dan kitab 2 terdiri dari 13 bab.

Hukum dagang ( KUH Dagang), misalnya kewajiban pembukuan,


perusahaan persekutuan (Firma, CV ) , asuransi ,pengangkutan , surat berharga,
pedagang perantara, keagenan/ distributor,dll).

b.Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ( KUH Perdata)

Bagian-Bagian dari KUH Perdata yang Mengatur tentang Hukum Dagang


ialah sebagian terbesar dari Kitab III dan sebagian kecil dari Kitab II. Hal-hal yang
diatur dalam Kitab III KUH Perdata ialah mengenai perikatan-perikatan umumnya
dan perikatan yang dilahirkan dari persetujuan dan undang-undang seperti :

1. Persetujuan jual beli ( contract of sale )

2. Persetujuan sewa menyewa ( contract of hire )

c. Peraturan Perundang –Undangan

1.UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan

2.UU No. 1 Tahun 1995 Tentang Perseroan Terbatas (PT)

3. UU No. 7 Tahun 1987 Tentang Hak Cipta

4. UU NO.5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan


Usaha tidak sehat .
5.UU No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

6. UU No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (Go Public)

7. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (PMA/PMDN)

8. UU No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

9. UU No. 37 Tahun 2004 Tentang kepailitan dan Penundaan Kewajiban


Pembayaran Utang,

10.Hukum Publik (Pidana Ekonomi / Bisnis ) misalnya kejahatan di bibidang


ekonomi/ bisnis : Penyeludupan ,ilegal logging,korupsi.

11.PP No.28 Tahun 1999 Tentang Merger,Konsolidasi dan Akuisisi Bank.

2.Kebiasaan

3.Yurispedensi

4.Perjanjian Internasional

5.Perjanjian Yang Dibuat Para Pihak

6.Doktrin

C.RUANG LINGKUP HUKUM EKONOMI


Berdasarkan penelitian Unpad Bandung yang mendapat tugas dari BPHN
untuk mengadakan inpentarisasi dan sistematis dan peraturan hukum ekonomi
pembangunan dan hukum ekonomi sosial sebagai berikut :

1. Hukum Ekonomi Pembangunan:

a.Tanah

b. Bentuk-bentuk Usaha

c. Penanama Modal Asing ( PMA)

d. Kredit dan bantuan luar negeri

e. Pengkreditan Dalam Negeri Perbankan

f. Paten Merek, dan Transfer of Know-how (Alih Teknologi)

g. Asuransi

h. Impor-Ekspor

i. Pertambangan

j.Perburuhan

k. Perumahan

l. Pengangkutan

m. Perjanjian Internasional

2. Hukum Ekonomi Sosial


Hukum Ekonomi Sosial Indonesia , perlu diketahui hasil penelitian dari
Fakultas Hukum Universitas Padjajaran tentang HDukum Ekonomi Sosial
tersebut disumpulkan dari bidang peraturan mencakup :

a.Obat- obatan

b. Kesehatan dan Keluarga Berencana

c. Perumahan

d. Bencana Alam

e. Transmigrasi

f. Pertanian

g. Bentuk-bentuk perusahaan rakyat

h. Bantuan pendidikan bagi pengusaha kecil

i. Perburuhan

j. Pendidikan

k. Penderita cacat

l. Orang-orang Miskin

m. Orang tua dan Pensiunan

D.ASPEK HUKUM DALAM KEGIATAN EKONOMI


Sunaryati Hartono mengatakan bahwa hukum ekonomi adalah
penjabaran hukum ekonomi pembangunan dan hukum sosial sehingga hukum
ekonomi tersebut mempunyai dua aspek berikut:

a. Aspek pengaturan usaha-usaha pembangunan ekonomi dalam arti


peningkatan kehidupan ekonomi secara keseluruhan .

b. Aspek pengaturan usaha-usaha pembagian hasil pembagunan


ekonomi secara merata diantara secara lapisan masyarakat sehingga setiap
warga negara indonesia dapat menikmati hasil pembangunan ekonomi sesuai
dengan sumbangan dalam usaha pembangunan ekonomi tersebut.

Hukum ekonomi indonesia dibagi dua yaitu:

a. Hukum Ekonomi Pembangunan


Adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum mengenai cara-cara
peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi indonesia secara nasional.

b. Hukum Ekonomi Sosial


Adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai cara-cara
pembagian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan merata dalam
martabat kemanusiaan.

E.ASAS HUKUM BISNIS

1. Asas manfaat

2. Asas keseimbangan,keserasian dan keselarasan dalam kehidupan

3. Asas demokrasi

4. Asas usaha bersama atau kekeluargaan

5. Asas keadialan dan pemerataan yang berperkemanusiaan

6. Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan

F.MACAM-MACAM PERJANJIAN
1. Perjanjian Sepihak dan Perjanjian timbal balik

Perjanjian sepihak adalah perjanjian yang membebankan prestasi hanya


pada satu pihak .Misalnya perjanjian hibah, perjanjian penanggungan
(borgtocht), dan perjanjian pemberian kuasa tanpa upah.

Sedangkan perjanjian timbal balik adalah perjanjian yang membebankan


prestasi pada kedua belah pihak.Misalnya jual beli.

2.Perjanjian konsensuil,Perjanjian riil dan Perjanjian Formil

Perjanjian konsensuil adalah perjanjian yang mengikat sejak adanya


kesepakatan dari kedua belah pihak .Sedangkan perjanjian riil adalah perjanjian
yang tidak hanya mensyaratkan kesekapakatan ,namun juga mensyaratkan
penyerahan objek perjanjian atau bendanya .Perjanjian formil adalah perjanjian
selain yang dibutuhkan kata sepakat,juga dibutuhkan formalitas tertentu,sesuai
dengan apa yang telah ditentukan undang-undang

3.Perjanjian Cuma -Cuma dan Perjanjian atas Beban

Perjanjian Cuma-Cuma Adalah perjanjian dimana pihak yang satu


memberikan satu keuntungan kepada pihak yang lain tanpa menerima suatu
manfaat bagi dirinya.Sedangkan Perjanjian atas Beban adalah perjanjian yang
mewajibkan pihak satu untuk melakukan prestasi berkaitan langsung yang harus
dilakukan oleh pihak lain.

4. Perjanjian bernama,Perjanjian tak bernama dan Perjanjian Campuran

Perjanjian Bernama adalah perjanjian yang secara khusus diatur


didalam undang-undang . Perjanjian tak bernama adalah perjanjian yang tidak
diatur secara khusus didalam undang-undang. Sedangkan Perjanjian Campuran
adalah perjanjian yang merupakan kombinasi dari dua atau lebih perjanjian
bernama.

Perjanjian Non-Obligatoir terbagi menjadi :


1.Zakelijk Overeenkmst, adalah perjanjian yang menetapkan dipindahkan suatu
hak dari seseorang kepada orang lain.

2.Bevifs Overeenkomst, adalah perjanjian untuk membuktikan sesuatu.

3.Liberatoir Overeenkmost, adalah perjanjian dimana seseorang


membebaskan pihak lain dari suatu kewajiban.

4.Vaststelling Overeenkmost, adalah perjanjian untuk mengakhiri keraguan


mengenai isi dan luas perhubungan hukum diantara para pihak.

G.KONTRAK BISNIS

1.Pengertian Kontrak Bisnis

Kontrak bisnis merupakan suatu perjanjian dalam bentuk tertulis dimana


substansi disetujui oleh para pihak yang terikat didalamnya bermuatan bisnis.

2.Bentuk-Bentuk Kontrak Bisnis

a.Kontrak Tertulis

- Kontrak Bisnis yang dibuat dibawah tangan dimana para pihak


menandatangani kontrak bisnis diatas materai.

- Kontrak Bisnis yang di daftrkan ( waarmerken) oleh notaris

- Kontrak Bisnis yang dilegalisasikan di depan notaries

- Kontrak Bisnis yang dibuat dihadapan notaris dan dituangkan dalam


bentuk akta notaris.

b. Kontrak tidak Tertulis

- Buku tulisan

- Bukti dengan saksi,

- Persangkaan

- Pengakuan

3. Syarat-Syarat Sahnya Kontrak


a. Mau sepakat untuk mengikat diri ( berkomitmen)

b.Cakap untuk membuat suatu perikatan

c. Suatu hal tertentu

d. Suatu sebab yang halal

4. Asas-Asas Hukum Kontrak

a. Asas Konsensualisme

b. Asas Kepercayaan

c. Asas Kekuatan Mengikat

d. Asas Persamaan Hak

e. Asas Keseimbangan

f. Asas Moral

g. Asas Kepatutan

h. Asas kebiasaan

i.Asas Kepastian Hukum

5.Penyusunan Kontrak

a.Pra Kontrak

- Negoisasi

- Memorandum of Understanding (MoU)

- Study Kelayakan

-Negoisasi Lanjutan

b. Kontrak
- Penulisan naskah awal

- Perbaikan masalah

- Penulisan Naskah Akhir

- Penandatanganan

c. Pascakontrak

- Pelaksanaan

- Penafsiran

- Penyelesaian sengketa

6. Akibat Kontrak

Akibat dari Kontrak yang sah adalah telah berlakunya sebuah kontrak
yang digunakan sebagai UU bagi mereka dengan pihak lainya.

Pasal 1329 dan 1327 KUHP merupakan yang mengatur tentang isi
perjanjian

Elemen-Elemen Kontrak :

a.Isi perjanjian

b.Kepatuhan

c.Kebiasaan

Mengalami Perubahan diatur dalam pasal 1339 KUHP menjadi :

a. Isi Perjanjian

b. Undang- Undang

c. Kebiasaan

C.PENUTUP
Hukum bisnis yaitu suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur tentang
tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industry atau keuangan
yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan
menempatkan uang dari para entrepreneur dalam resiko tertentu dengan usaha
tertentu untuk mendapatkan keuntungan tertentu
Dalam kegiatan-kegiatan bisnis, hukum jelas diperlukan demi kepentingan 
Para pihak Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang
berkeadilan, wajar, sehat dan dinamis (yang dijamin oleh kepastian hukum). Dan
hukum bisnis tersebut harus diketahui/dipelajari oleh pelaku bisnis sehingga
bisnisnya berjalan sesuai dengan koridor hukum dan tidak mempraktikkan bisnis
yang bisa merugikan masyarakat luas (monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat).

Anda mungkin juga menyukai