Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO DI

DESA KEDUNGLOSARI JOMBANG TERHADAP DAYA DUKUNG DAN


DAYA TAMPUNG

MAKALAH

Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembangunan Lingkungan Regional

diampu oleh: Nailul Insani, S.Pd, M.Sc

Disusun Oleh:

Feny Panjerina 180721639064

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Beserta para keluarga, dan sahabat-
sahabatnya, sehingga penyusunan makalah ini dapat tersusun dengan cukup baik.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pembangunan Lingkungan Regional dengan judul “Dampak Pembangunan
Jalan Tol Mojokerto-Kertosono di Desa Kedunglosari Jombang Terhadap Daya
Dukung dan Daya Tampung”.

Dalam penulisan makalah banyak kesulitan yang dihadapi penulis. Namun


berkat bimbingan dan arahan dari semua pihak, maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Atas bimbingan dan bantuannya baik secara langsung maupun tidak
langsung penulis berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT dan
Nailul Insani, S.Pd, M.Sc, selaku dosen pengampu mata kuliah pembangunan
lingkungan regional sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Karena-
Nya, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang. Penulis berharap
semoga setelah dituliskannya makalah ini dapat menjadi manfaat.

Malang, 29 November 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang
Menurut Riyadi dkk (2005: 129), pembangunan merupakan suatu
usaha yang terencana dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bangsa
dan negara. Pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Peran Pemerintah sebagai mobilisator pembangunan sangat
strategis dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
Masalah yang sering terjadi hamper di berbagai daerah yang ada di
Indonesia yaitu kemacetan. Kemacetan ini dapat diatasi dengan pembangunan
infrastruktur yaitu berupa pembanguanan jalan tol. Adanya pembangunan
jalan tol sangat berpengaruh oleh masyarakat. Jalan tol adalah jalan umum
yang merupakan bagian system jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang
penggunanya diwajibkan membayar tol (Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 15 Tahun 2005). Pembangunan tersebut bertujuan meningkat
kesejahteraan masyarakat dalam berbagai aspek seperti aspek ekonomi,
politik, social, budaya, dan kewilayahan.
Kabupaten Jombang merupakan daerah atau wilayah yang cukup
strategis karena merupakan gerbang kertosusilo. Selain itu juga Kabupaten
Jombang merupakan jalur yang menghubungkan antar beberapa kota seperti
Kertosono, Mojokerto, Lamongan, Surabaya dan lain-lain. Oleh karena itu,
Kabupaten jombang menjadi salah satu daerah dengan sasaran pembangunan
jalan tol. Salah satunya yaitu proyek pembangunan infrastruktur jalan tol
Mojokerto-Kertosono.
Proyek pembangunan jalan tol diwilayah Mojokerto-Kertosono ini
sudah berlangsung sejak tahun 2008. Akan tetapi terhambat karena beberapa
faktor terkait pembebasan lahan. Ada dua wilayah kecamatan yang yang
terkena dampak dari pembangunan jalan tol Mojokerto-Kertosono ini yaitu
Kecamatan Tembelang dan Kecamtan Peterongan. Namun dampak yang
sangat terasa tepatnya di desa Kedunglosari Kecamatan Tembelang. Luas
area di desa Kedunglosari yang terkena pembebasan lahan pembangunan
jalan tol seluas 13,3869 Ha dengan 172 KK.
Adanya pembangunan Jalan tol Mojokerto-Kertosono memiliki
berbagai dampak, baik dampak secara langsung atau tidak langsung. Salah
satu dampak dari adanya pembangunan jalan tol yaitu terhadap dampak
terhadap social, ekonomi serta lingkungan. Pembangunan Jalan tol ini juga
kan mengakibatkan mata pencaharian warga akan berubah secara drastis
karena sebelumnya masyarakat bermata pencaharian sebagai petani akan
berubah dan beralih profesi lain. Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap
daya dukung dan daya tampung adanya pembangunan jalan tol Mojokerto-
Kertosono. Berdasarkan paparan diatas penulis memilih judul Dampak
Pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono di Desa Kedunglosari
Jombang Terhadap Daya Dukung dan Daya Tampung.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
hal yang menjadi pokok permasalahan. Rumusan masalah pada makalah ini
sebagai berikut:
1. Apa saja Dampak dari adanya pembangunan Jalan Tol Mojokerto-
Kertosono di Desa Kedunglosari Jombang?
2. Bagaimana daya dukung lingkungan dalam pembangunan Jalan
Tol Mojokerto-Kertosono di Desa Kedunglosari Jombang?
3. Bagaimana daya tampung lingkungan dalam pembangunan Jalan
Tol Mojokerto-Kertosono di Desa Kedunglosari Jombang?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah ini
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Dampak dari adanya pembangunan Jalan Tol
Mojokerto-Kertosono di Desa Kedunglosari Jombang
2. Untuk mengetahui daya dukung lingkungan dalam pembangunan
Jalan Tol Mojokerto-Kertosono di Desa Kedunglosari Jombang
3. Untuk mengetahui daya tampung lingkungan dalam pembangunan
Jalan Tol Mojokerto-Kertosono di Desa Kedunglosari Jombang
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Dampak Pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono di Desa


Kedunglosari Jombang

Tujuan dalam pembangunan Jalan tol ialah mempermudah akses


menuju ke suatu daerah tertentu tanpa hambatan dan dapat mengurangi
kemacetan. Akan tetapi dalam Pembangunan Jalan tol terdapat berbagai
dampak baik itu dampak social maupun ekonomi. Berikut dampak
pembangunan Jalan tol Mojokerto-Kertosono:

 Dampak Pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono terhadap


Kondisi Sosial

Menurut Yuliana (2002:23) dari berbagai macam mata


pencaharian penduduk dapat kita kelompokkan menjadi dua,
berdasarkan tingkat ketergantungannya pada tanah dan air yaitu
pertanian dan non pertanian. Dampak dari pembangunan Tol
Mojokerto-Kertosono ini yaitu perubahan mata pencaharian.
Perubahan tersebut memiliki dua kriteria yaitu menurun dan
meningkat, antara lain :

⁃ Bidang pertanian terjadi penurunan sebesar 18 KK, sebelum


adanya proyek pembangunan jalan tol diketahui sebanyak 66 KK
dan setelah adanya proyek pembangunan jalan tol berkurang
menjadi 48 KK.

⁃ Bidang wirausaha peningkatan sebesar 21 KK, sebelum adanya


proyek pembangunan jalan tol diketahui sebanyak lima KK dan
setelah adanya proyek pembangunan jalan tol betambah menjadi 32
KK.

⁃ Bidang pekerjaan swasta terjadi peningkatan sebesar dua KK,


sebelum adanya proyek pembangunan jalan tol diketahui sebanyak
lima KK dan setelah adanya proyek pembangunan jalan tol
betambah menjadi tujuh KK.

⁃ Bidang jasa terjadi peningkatan sebesar empat KK, sebelum


adanya proyek pembangunan jalan tol diketahui sebanyak lima KK
dan setelah adanya proyek pembangunan jalan tol betambah
menjadi sembilan KK.

 Dampak Pembangunan Jalan Tol Mojokerto Kertosono Terhadap


Kondisi Ekonomi

Menurut H.A.S. Moenir, (2010) pendapatan ialah seluruh


penerimaan seseorang sebagai imbalan atas tenaga atau pikiran yang
telah dicurahkan untuk orang lain atau badan organisasi baik dalam
bentuk uang maupun fasilitas dalam jangka waktu tertentu. Dampak
adanya pembangunan Tol Mojokerto Kertosono secara ekonomi yaitu
terdapat perubahan pendapatan. Perubahan tersebut memiliki dua
kriteria yaitu menurun dan meningkat, antara lain :

⁃ Pendapatan <1 juta terjadi peningkatan sebesar lima KK, sebelum


adanya proyek pembangunan jalan tol diketahui bahwa sebanyak
enam KK dan setelah adanya pembangunan jalan tol berkurang
menjadi 11 KK.

- Pendapatan 1-2 juta terjadi penurunan sebesar enam KK, sebelum


adanya pembangunan jalan tol diketahui sebanyak 66 KK dan
setelahnya berkurang menjadi 60 KK.

- Pendapatan 2-3 juta terjadi peningkatan sebesar satu KK, sebelum


adanya pembangunan jalan tol diketahui sebanyak 19 KK dan
setelah adanya pembangunan jalan tol berkurang menjadi 20 KK.

- Pendapatan 3-4 juta terjadi penurunan sebesar satu KK, sebelum


adanya pembangunan jalan tol sebanyak 4 KK dan setelah adanya
pembangunan jalan tol berkurang menjadi 3 KK.
- Pendapatan >4 juta terjadi peningkatan sebesar satu KK, sebelum
adanya pembangunan jalan tol diketahui sebanyak lima KK dan
setelah adanya pembangunan jalan tol berkurang menjadi enam KK.

Menurut Sukirno (2000:92) pola pengeluaran konsumsi seseorang


atau rumah tangga pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua bagian
yaitu konsumsi pangan (makanan) dan konsumsi non pangan (bukan
makanan) penggunaan pendapatan untuk konsumsi tersebut
menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin besar bagian
pendapatan yang digunakan untuk membeli makanan menunjukan
konsumsi pangan dan non pangan (bukan makanan), semakin
rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan sebaliknya semakin
kecil bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli bahan
makanan menunjukkan semakin meningkat kesejahteraan masyarakat
tersebut.

Pengeluaran adalah arus uang keluar yang digunaan untuk


membeli barang atau jasa yang dibutuhkan. Kegiatan konsumsi tidak
akan dapat dilakukan jika tidak ada sejumlah penghasilan atau
pendapatan. Besar kecilnya pengeluaran dipengaruhi oleh jumlah
pendapatan yang dimiliki. Menjaga keseimbangan antara penghasilan
dan pengeluaran. Dampak adanya pembangunan Tol Mojokerto
Kertosono secara ekonomi yaitu terdapat perubahan pengeluaran.
Perubahan tersebut memiliki dua kriteria yaitu menurun dan
meningkat, antara lain :

⁃ Pendapatan <1 juta terjadi peningkatan sebesar tujuh KK, sebelum


adanya proyek pembangunan jalan tol diketahui bahwa sebanyak 29
KK dan setelah adanya pembangunan jalan tol berkurang menjadi 36
KK.

- Pendapatan 1-2 juta terjadi penurunan sembilan KK, sebelum adanya


pembangunan jalan tol diketahui sebanyak 61 KK dan setelahnya
berkurang menjadi 52 KK.
- Pendapatan 2-3 juta terjadi peningkatan sebesar dua KK, sebelum
adanya pembangunan jalan tol diketahui sebanyak 9 KK dan setelah
adanya pembangunan jalan tol berkurang menjadi 10 KK.

- Pendapatan 3-4 juta terjadi penurunan sebesar satu KK, sebelum


adanya pembangunan jalan tol sebanyak 1 KK dan setelah adanya
pembangunan jalan tol berkurang menjadi 2 KK.

Dampak lain adanya pembangunan jalan tol Mojokerto-kertosono


yaitu terjadinya alih fungsi lahan. Di desa Kedungsari Tembelang ini
dulunya adalah lahan pertanian dan pemukiman akan tetapi adanya
pembangunan jalan tol terjadi perubahan lahan.

2.2 Daya Dukung Dalam Pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono

Daya dukung (carrying capacity ratio) merupakan suatu alat


perencanaan pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara
penduduk, penggunaan lahan dan lingkungan. dari semua hal tersebut,
analisis daya dukung dapat memberikan informasi yang diperlukan dalam
menilai tingkat kemampuan lahan dalam mendukung segala aktifitas manusia
yang ada diwilayah yang bersangkutan. Informasi yang diperoleh dari hasil
analisis daya dukung secara umum akan menyangkut masalah kemampuan
(daya dukung) yang dimiliki oleh suatu daerah dalam mendukung suatu
proses pembangunan dan pengembangan daerah itu, dengan melihat
perbandingan antara jumlah lahan yang dimiliki dan jumlah penduduk yang
ada.

Konsep daya dukung lingkungan meliputi 3 (tiga) faktor utama, yaitu :

a) Kegiatan/aktivitas manusia

b) Sumberdaya alam dan

c) Lingkungan Kualitas lingkungan dapat terjaga dan terpelihara dengan baik


apabila manusia mengelola daya dukung pada batas antara minimum dan
optimum
Daya dukung dalam pembangunan Tol Mojokerto-Kertosono di Desa
Kedunglosari Jombang ialah pengunaan lahan. Luas lahan yang digunakan
dalam pembangunan Tol Mojokerto-Kertosono ini mencapai beberapa hektar
dan mencakup 4 desa di Kecamatan Tembelang dan 2 desa di kecamtan
Peterongan.

Tabel 1. Luas lahan yang terkena dampak pembangunan jalan Tol Mojokerto-
Kertosono.

Kecamatan Nama Desa Luas lahan (Ha) Jumlah KK


Tembelang Tampingmojo 19,6816 180
Kedunglosari 13,3869 172
Mojokrapak 4,3391 82
Pesantren 9,88049 105
Peterongan Tengaran 5,4323 65
Sumberagung 4,8572 78
Jumlah 57,502 692
Sumber: BPS Kabupaten Jombang Tahun 2017

Daya dukung untuk pembangunan Jalan tol Mojokerto-Kertosono ini yaitu


tersedianya lahan yang cukup. Akan tetapi terdapat perubahan lahan yang
sebelum adanya pembangunan Jalan tol ini berupa lahan untuk pertanian dan
pemukiman akan tetapi berubah menjadi Jalan tol. Selain itu juga masyarakat
yang awalnya tidak setuju dengan adanya pembangunan jalan tol ini pun
mulai setuju dengan uang ganti rugi yaitu 100 jt per KK.

2.3 Daya Tampung Dalam Pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono

Daya Tampung (carrying capacity) diartikan sebagai kemampuan


menerima penghuni dan sebagainya atau kemampuan ditempati (rumah,
penginapan,dsb). Sedangkan daya tampung lingkungan hidup adalah
kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau
komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Daya tampung to
terhadap kendaraan bisa mencapai 12.000 kendaraan setiap hari.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dampak adanya pembangunan jalan tol ini yaitu berubahnya mata
pencaharian warga sehingga dapat mempengaruhi jumlah pendapatan dan
pengeluaran. Selain itu juga dampak terhadapa lingkungn yaitu terjadinya
alih fungsi lahan yang dahulu lahan tersebut berupa pertanian dan
pemukiman kini menjadi Jalan Tol. Luas lahan yang digunkana dalam
pembangunan Tol ini yaitu sebesar 57,502 Ha yang terkena dampak dari
pembangunan tol dan meliputi 2 kecamatan yaitu kecamatan Tembelang
dan Kecamatan peterongan. Daya dukung yaitu adanya lahan yang dapat
digunakan untuk pembangunan infrastuktur yaitu Jalan Tol sedangkan
untuk daya tampung sendiri, Jalan Tol ini dapat menampung kendaraan
sampai 12.000.
3.2 Saran
Pemerintah harus lebih memperhatikan juga tentang dampak lingkungan
dan alih fungsi lahan meskipun untuk pembangunan infrastruktur yaitu
berupa Jalan Tol yang dapat mengatasi kemacetan akan tetapi sisi
lingkungan juga perlu diperhatikan.

DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi, S., Di, M., Tembelang, K., Kecamatan, D. A. N., Kuspriyanto, D., &
Kes, M. (n.d.). DAMPAK PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO-
KERTOSONO TERHADAP KONDISI PETERONGAN KABUPATEN
JOMBANG Gayuh Rofiulloh Mahasiswa S1 Pendidikan Geografi , Fakultas
Ilmu Sosial dan Hukum , Universitas Negeri Surabaya Dosen Pembimbing
Mahasiswa. 1–6.
Setyagama, A.S. dan Navastara, A. . (2014). Zonasi Kawasan Terdampak Akibat
Pembangunan Interchange TOL di Kabupaten Jombang. Jurnal Teknik ITS,
3(2), C207–C211.
Putra, W. P. (2013). Pemanfaatan Uang Ganti Rugi Lahan Pertanian ( Studi
Kasus Pembangunan Jalan Tol di Desa Kedunglosari , Kecamatan
Tembelang , Kabupaten Jombang ). 1–13.
Maria, R. P. (2018). MEDIA MATRASAIN Volume 15 , No . 2 , November 2018
ISSN 1858-1137 ANALISIS DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
LAHAN DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO. 15(2), 36–49.
Penyusun, T., Hutapea, E., & Si, S. (2016). Daya Dukung Dan Daya Tampung
Lingkungan Hidup Ekoregion Sumatera Berbasis Jasa Ekosistem. 0761.

Anda mungkin juga menyukai