Anda di halaman 1dari 9

KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS

KESEHATAN VIA LISAN / TELPON


No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SPO/MKE/003/I/2018 00 1/3

Ditetapkan
Tgl. Terbit : Direktur RSUD dr. R Soetrasno
Juni 2018 Kabupaten Rembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. AGUS SETIYO HP.,M.Kes.
NIP. 19640805 199003 1 008
Komunikasi efektif melalui lisan atau telepon yang
PENGERTIAN dilakukan oleh perawat atau dokter jaga bangsal dan
IGD untuk melaporkan segala bentuk keluhan, keadaan
dan permasalahan pasien kepada dokter DPJP yang
merawat secara tepat waktu, lengkap, akurat , jelas dan
dipahami oleh kedua belah pihak.

1. Untuk menjalin kerjasama antar dokter & perawat.


TUJUAN 2. Mengurangi kesalahan dan menghasilkan
peningkatan keselamatan pasien.
3. Meningkatkan mutu pelayanan medis.

KEBIJAKAN 1. PERMENKES NOMOR


1691/MENKES/PER/VIII/2011
2. SK Direktur tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit
3. SK Direktur Komunikasi efektif antar petugas
kesehatan

Alat yang dibutuhkan :


PROSEDUR 1. Cap verifikasi
2. Bolpoint.
3. Telepon

A. Persiapan
1. Perawat/Dokter Jaga menyiapkan berkas rekam
medik pasien yang akan diinformasikan.
2. Perawat/Dokter Jaga menyiapkan data
masalah/kondisi pasien yang akan dilaporkan.
3. Perawat/Dokter Jaga mengidentifikasi identitas
dokter tujuan (nama dan nomer telepon dokter
penanggung jawab pasien).
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS
KESEHATAN VIA LISAN / TELPON
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SPO/MKE/003/I/2018 00 2/ 3

B. Pelaksanaan
PROSEDUR 1. Perawat/Dokter Jaga melaporkan
masalah/kondisi pasien secara langsung via lisan
maupun melalui telepon.
2. Apabila laporan dilakukan melalui
telepon,Perawat/DokterJaga menyebutkan nama
dirinya, tempat tugas dan mengklarifikasi nama
dokter penanggung jawab pasien yang dituju.
3. Perawat/Dokter Jaga menyampaikan tujuan
melaporkan pasien.
4. Perawat/Dokter Jaga menyebutkan identitas
pasien (Nama Pasien, Nomer Kamar / bed
pasiendan data lain sesuai kebutuhan)
5. Perawat/Dokter Jaga melakukan komunikasi
melaporkan dengan metode SBAR sebagai
berikut :
a. Situation (S) : Perawat/Dokter Jaga
menyebutkan situasi yang dialami pasien
terkini misalnya, Vital Sign, Kesadaran dll.
b. Background (B) : Perawat/Dokter Jaga
menyebutkan latar belakang yang mendasari
situasi, misalnya diagnosa medis, tindakan
pelayanan yang baru saja dilakukan dll.
c. Assesment (A) : Perawat/Dokter Jaga
menyebutkan dugaan adanya masalah
keperawatan atau masalah medis pada
pasien tersebut.
d. Recomendation (R) : Perawat/Dokter Jaga
menanyakan/mengusulkan / mendiskusikan
pemeriksaan atau tindakan yang perlu
dilakukan.
.
KOMUNIKASI EFEKTIF ANTAR PETUGAS
KESEHATAN VIA LISAN / TELPON
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SPO/MKE/003/I/2018 00 3/ 3

6. Perawat/Dokter Jaga menuliskan hasil konsultasi


PROSEDUR dalam catatan medis bagian instruksi dokter dan
membubuhkan cap verifikasi disamping tulisan.
7. Penulisan hasil konsultasi tidak boleh disingkat
dan harus ditulis secara lengkap dan jelas.
8. Apabila komunikasi dilakukan per telpon :
a. Perawat/Dokter Jaga menyimak informasi
dengan seksama dan selanjutnya mencatat
pada berkas rekam medis program
terapi/rencana tindakan yang akan dilakukan.
b. Perawat/Dokter Jaga melakukan klarifikasi
program terapi/rencana tindakan dengan
membacakan ulang apa yang telah ditulis,
khusus untuk obat yang termasuk dalam
daftar obat LASA/NORUM dan High Alert
dilakukan dengan membaca per huruf
(spelling).
c. Perawat/Dokter Jaga mencantumkan tanggal,
jam, tanda tangan dan nama terang pada
program terapi dan rencana tindakan tersebut
d. Perawat/Dokter Jaga membubuhkan tanda
centang pada kolom “read back”. Jika kolom
read back belum dicentang maka perawat lain
yang membaca mengkonfirmasi ulang hasil
konsultasi kepada dokter yang bersangkutan.
9. Dokter segera menandatangani program
terapi/rencana tindakan yang ditulis oleh
perawat/dokter jaga tersebut dalam waktu1x 24
jam (Verifikasi).

UNIT TERKAIT 1. IRJA


2. IRNA
3. IGD
KOMUNIKASI EFEKTIF MENDORONG
KETERLIBATAN PASIEN & KELUARGA DALAM
PROSES PELAYANAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SPO/MKE/003/I/2018 00 1/4

Ditetapkan
Tgl. Terbit : Direktur RSUD dr. R Soetrasno
Juni 2018 Kabupaten Rembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. AGUS SETIYO HP.,M.Kes.
NIP. 19640805 199003 1 008
Memberi komunikasi yang memuaskan dengan
PENGERTIAN mendukung /memotivasi meningkatkan peran serta
pasien & keluarga dalam pelayanan medik & Proses
Keperawatan di Rumah Sakit.
Mempermudah pengobatan dan mengetahui
TUJUAN persetujuan / tidaknya serta perkembangan hasil dari
suatu tindakan / proses keperawatan dalam pemberian
informasi dan edukasi yang efektif .

KEBIJAKAN 1. PERMENKES NOMOR


1691/MENKES/PER/VIII/2011 .
2. SK Direktur tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit .
3. SK Direktur Komunikasi efektif antar petugas
kesehatan
1. Tenaga Non Klinik
PROSEDUR a. Penerima pasien pertama memberikan
komunikasi efektif kepada pasien dan keluarga.
b. Memberi dorongan kepada pasien & keluarga
untuk ikut peran serta dalam proses
pengobatan pasien/proses keperawatan.
c. Memberi kesempatan pasien & keluarga untuk
bertanya / mengungkapkan.
d. Memberi penjelasan untuk perkembangan/hasil
pengobatan & perawatan didapatkan dari
dimana tempat berada pasien & keluarga
dirawat.
e. Beri reinforement/reward kepada pasien &
keluarga atas kerja samanya dalam proses
keperawatan
KOMUNIKASI EFEKTIF MENDORONG
KETERLIBATAN PASIEN & KELUARGA DALAM
PROSES PELAYANAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SPO/MKE/003/I/2018 00 2/4

2. Tenaga Klinik
PROSEDUR a. Dokter / DPJP
1) Dokter / DPJP memberi komunikasi efektif
kepada pasien & keluarga untuk mendukung
proses pengobatan dalam bidang medik.
2) Dokter / DPJP Setiap rencana tindakan
medik dalam suatu tindakan khusus / yang
berisiko memerlukan persetujuan/Tidak
setuju untuk di jelaskan sesuai rencana
kepada pasien & keluarga.
3) Dokter / DPJP memberikan informasi edukasi
yang efektif sesuai keputusan pasien &
kelaurga dalam proses pengobatan dan
proses keperawatan.
4) Beri kesempatan pasien & keluarga untuk
bertanya / mengungkapkan.
5) Dokter / DPJP menindaklanjuti hasil
komunikasi pasien / DPJP kepada tenaga
perawat/tenaga kesehatan lainnya / tenaga
non klinik yang bekerja sama dengan dokter /
DPJP.
6) Beri reinforement/reward pasien & keluarga
atas kerja samanya dalam proses
keperawatan.
b. Perawat / Tenaga kesehatan lainnya
1) Ruang Tindakan / Pemeriksaan Penunjang :\
a) Perawat / tenaga kesehatan lainnya
member komunikasi efektif kepada
pasien & keluarga untuk mendukung
proses pengobatan dalam bidang medik
& proses keperawatan.
b) Perawat / tenaga kesehatan lainnya
menindaklanjuti dari dokter / DPJP
sesuai Permintaan pasien & keluarga
untuk menjelaskan dengan informasi dan
edukasi kepada pasien & keluarga.
KOMUNIKASI EFEKTIF MENDORONG
KETERLIBATAN PASIEN & KELUARGA DALAM
PROSES PELAYANAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SPO/MKE/003/I/2018 00 3/ 4

PROSEDUR c) Perawat / Tenaga kesehatan lainnya


memberikan penjelasan kepada pasien &
keluarga tentang pengisian formulir
persetujuan / penolakan yang dipilih oleh
pasien & keluarga sesuai standar.
d) Beri kesempatan pasien & keluarga
untuk bertanya / mengungkapkan.
e) Arsipkan bila ada formulir yang
berhubungan dengan peran serta pasien
& keluarga untuk kelancaran penangan
pelayanan kesehatan.
2) Ruang Rawat Inap : Perawat
a) Perawat Ka.tim bertanggung jawab atas
kelolaan pasiennya untuk berperan serta
pasien & keluarga dalam proses
keperawatan.
b) Perawat rawat inap memberi
komunikasi efektif kepada pasien &
keluarga baru masuk perawatan untuk
mendukung proses pengobatan dalam
bidang medik & proses keperawatan.
c) Setiap timbang terima pasien
langsung kepasien diberitahukan apa
rencananya dalam proses
keperawatan & rencana tindakan
medis yang sudah terprogram kepada
pasien & keluarga.
d) Mintakan persetujuan pasien dalam
peran serta pasien & keluarga untuk
proses keperawatan secara lisan /
tertulis sesuai standar yang
ditetapkan.
e) Setiap selesai melakukan tindakan
/hasil evaluasi diinformasikan pada
pasien & keluarga.
KOMUNIKASI EFEKTIF MENDORONG
KETERLIBATAN PASIEN & KELUARGA DALAM
PROSES PELAYANAN
No. Dokumen No. Revisi : Halaman :
SPO/MKE/003/I/2018 00 4/4

PROSEDUR f) Bila ada penolakan dalam proses


keperawatan tulis dalam catatan
terintegrasi dan beri penjelasan
dampak/efek tidak dilaksanakan
tindakan keperawatan.
g) Bila ada penolakan tindakan dari
invasif ( Pasang infus, NGT, Kateter,
ambil darah pemeriksaann
laboratorium dan program dokter /
pemberian obat oral/injeksi, inhalasi dll
) anjurkan pasien/keluarga untuk
mengisi formulir penolakan sesuai
standar yang ditetapkan.
h) Arsipkan bila ada formulir penolakan
dari pasien & keluarga.
i) Beri reinforement/reward kepada
pasien & keluarga atas kerja samanya
dalam proses keperawatan dan
pelayanan Rumah Sakit

UNIT TERKAIT 1. IRJA


2. IRNA
3. IGD
MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


SPO/MKE/003/I/2018 00 1/2

Ditetapkan
Tgl. Terbit : Direktur RSUD dr. R Soetrasno
Juni 2018 Kabupaten Rembang
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. AGUS SETIYO HP.,M.Kes.
NIP. 19640805 199003 1 008
Upaya yang dilakukan Rumah Sakit untuk mendapatkan
PENGERTIAN informasi dari masyarakat dalam rangka peningkatan
mutu pelayanan Rumah sakit
Untuk mendapatkan informasi secara langsung dari
TUJUAN masyarakat menegenai masalah-masalah kesehatan
yang ada di masyarakat

KEBIJAKAN 1. PERMENKES NOMOR


1691/MENKES/PER/VIII/2011 .
2. SK Direktur tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit .
3. SK Direktur Komunikasi efektif antar petugas
kesehatan
Alat :
PROSEDUR 1. Alat tulis
2. Buku catatan
3. Laptop lengkap dengan LCD
4. Alat Dokumentasi
Pelaksanaan :
1. Atas perintah direktur RSUD dr R Soetrasno
Rembang membuat undangan untuk tokoh
masyarakat dan sektor terkait.
2. Direktur menandatangani surat undangan.
3. Staf bagian Tata Usaha menyebarkan undangan
ke masing-masing sektor terkait.
4. Pembahasan agenda kegiatan
5. Diskusi, tanya jawab, usul dan masukan di catat
oleh tenaga promkesh Rumah sakit.
6. Kesepakatan dan tindak lanjut.
7. Tenaga promkes Rumah sakit memberikan hasil
kesepakatan dan tindak lanjut kepada semua
peserta.
MENJALIN KOMUNIKASI DENGAN MASYARAKAT

No. Dokumen No. Revisi : Halaman :


SPO/MKE/003/I/2018 00 2/2

8. Perwakilan peserta menerima hasil kesepakatan


PROSEDUR dan rencana tindak lanjut.
9. Perwakilan peserta menanda tangani tanda
terima penyerahan dari tena promkes Rumah
sakit.

UNIT TERKAIT PKRS

Anda mungkin juga menyukai