Anda di halaman 1dari 17

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama di kota
Madiun. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap tahun
pelajaran 2013/2014.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran
2013/2014. Eksperimentasi model pembelajaran dilaksanakan dalam 8
pertemuan. Adapun rinciannya disajikan dalam Tabel 7 berikut:
Tabel 7. Jadwal Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni
1 Tahap Perencanaan
- Pengajuan judul
- Penyusunan
proposal
- Penyusunan
instrumen
- Seminar
proposal
- Pengajuan ijin
penelitian
2 Tahap Pelaksanaan
- Penelitian
3 Tahap Penyelesaian
- Analisis data
- Penyusunan
commit to user

50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013: 14). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian quasi experimental. Metode ini digunakan
karena peneliti tidak dapat mengontrol variabel-variabel luaran yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Maka dari itu pada penelitian ini, peneliti
bermaksud memberikan perlakuan terhadap sampel berupa penggunaan model
pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL pada kelas eksperimen I, model
pembelajaran NHT pada kelas eksperimen II dan model pembelajaran langsung
pada kelas kontrol dan meneliti efek perlakuan tersebut.
Selain penggunaan model pembelajaran, penelitian ini juga akan
membedakan tipe kecerdasan majemuk siswa. Tipe yang digunakan adalah
kecerdasan bahasa, logis-matematis, interpersonal, dan spasial.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri di kota Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
Adapun daftar nama sekolah terdapat pada Tabel 9.
2. Sampel
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII
yang diambil dari tiga sekolah yang kategorinya berbeda yaitu SMP Negeri 1
Madiun, SMP Negeri 13 Madiun, dan SMP Negeri 9 Madiun masing-masing
tiga kelas, dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas
kontrol.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
stratisfied cluster random sampling. Prosedur pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik ini adalah dengan menstrata populasi terlebih dahulu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

Aturan yang digunakan untuk menstrata populasi tersebut adalah seperti pada
Tabel 8 berikut:
Tabel 8. Kriteria Penstrataan Populasi
Kriteria Tingkat
1
X   Tinggi
2
1 1
  X   Sedang
2 2
1
X   Rendah
2
Keterangan: X : nilai rata-rata UN;  : rerata populasi;  ; deviasi standar
populasi.
Dengan menggunakan data nilai rata-rata ujian nasional matematika
tahun 2013, maka diperoleh Tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9. Daftar Nama dan Pengkategorian Sekolah
No Nama Sekolah Nilai (X) Rangking Tingkatan
1 SMP Negeri 1 Madiun 9,11 1 Tinggi
2 SMP Negeri 2 Madiun 8,82 2 Tinggi
3 SMP Negeri 3 Madiun 7,99 3 Tinggi
4 SMP Negeri 5 Madiun 7,86 4 Tinggi
5 SMP Negeri 4 Madiun 7,64 5 Sedang
6 SMP Negeri 6 Madiun 7,58 6 Sedang
7 SMP Negeri 12 Madiun 7,41 7 Sedang
8 SMP Negeri 13 Madiun 7,03 8 Sedang
9 SMP Negeri 7 Madiun 6,93 9 Sedang
10 SMP Negeri 8 Madiun 6,51 10 Rendah
11 SMP Negeri 9 Madiun 6,30 11 Rendah
12 SMP Negeri 11 Madiun 6,23 12 Rendah
13 SMP Negeri 10 Madiun 6,05 13 Rendah
14 SMP Negeri 14 Madiun 5,61 14 Rendah
Mean (µ) 7,22
Deviasi Standar (σ) 1,03
Kemudian dipilih secara acak satu sekolah dari masing-masing tingkatan.
Dari sekolah yang terpilih, diambil tiga kelas secara acak yang akan dijadikan
kelas eksperimen I, eksperimen II dan kelas kontrol.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional


1. Variabel Terikat
Pada penelitian ini, variabel terikat yang digunakan adalah prestasi
belajar matematika.
a. Definisi operasional: prestasi belajar matematika adalah hasil yang
diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika dan
ditunjukkan dengan nilai dari tes yang diberikan oleh guru.
b. Skala pengukuran: skala interval.
c. Kategori: nilai tes prestasi belajar matematika pada materi bangun ruang
sisi datar.
d. Simbol: X.
2. Variabel Bebas
a. Model dan pendekatan pembelajaran
1) Definisi operasional: model pembelajaran adalah cara yang
digunakan sebagai suatu prosedur dalam melaksanakan
pembelajaran. Dalam penelitian ini model yang dimaksud adalah
model pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL, model
pembelajaran NHT dan model pembelajaran langsung.
2) Skala pengukuran: skala nominal.
3) Kategori: perlakuan model pembelajaran NHT dengan pendekatan
CTL dikenakan pada kelas eksperimen I, model pembelajaran NHT
tanpa pendekatan CTL dikenakan pada kelas eksperimen II dan
model pembelajaran langsung dikenakan pada kelas kontrol.
4) Simbol: αi untuk setiap i = 1, 2, 3.
b. Kecerdasan majemuk
1) Definisi operasional: kecerdasan majemuk adalah kemampuan
komputasi, kemampuan untuk memproses jenis informasi tertentu
yang berasal dari faktor biologis dan psikologis manusia meliputi
kecerdasan bahasa, logis-matematis, interpersonal, dan spasial.
2) Skala pengukuran: skala interval yang kemudian diubah ke skala
nominal. Cara yang commit to user
digunakan adalah dengan menghitung total skor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

dari masing-masing tipe dan menentukan tipe kecerdasan majemuk


dari skor tertinggi.
3) Kategori: bahasa, logis-matematis, interpersonal, dan spasial.
4) Simbol: βj untuk setiap j = 1, 2, 3, 4.

E. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data nilai awal dari
siswa yang akan digunakan untuk uji keseimbangan. Data tersebut berupa
nilai murni ujian akhir semester gasal siswa SMP Negeri kelas VIII.
2. Metode Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data prestasi belajar
matematika. data tersebut diperoleh dari nilai tes matematika pada materi
bangun ruang sisi datar.
3. Metode Angket
Metode angket digunakan untuk mengetahui tipe kecerdasan dari siswa.
Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan pernyataan-pernyataan
dalam bentuk pilihan ganda untuk ditanggapi oleh siswa.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Tes
Pada penelitian ini soal tes yang digunakan untuk mengukur prestasi
belajar siswa adalah 25 butir soal pilihan ganda. Adapun prosedur yang
digunakan untuk membuat instrumen tes adalah sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah dan bentuk soal yang akan dibuat yaitu sebanyak 35
soal berbentuk pilihan ganda.
b. Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta indikator-
indikator dari kompetensi dasar yang diukur.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

c. Membuat kisi-kisi sesuai dengan materi yang digunakan yaitu bangun


ruang sisi datar.
d. Membuat soal berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat beserta kunci
jawabannya.
e. Menguji, menganalisis dan menentukan soal tes yang memenuhi kriteria.
f. Menetapkan instrumen tes yang memenuhi kriteria sebanyak 25 soal dan
melakukan tes prestasi belajar.
2. Angket
Pada penelitian ini, jumlah pertanyaan yang dibuat pada angket adalah
80 butir. Pertanyaan-pertanyaan pada angket tersebut telah dibagi berdasarkan
tipe kecerdasan majemuk sehingga pada setiap tipe terdapat 20 pertanyaan.
Sebelum dilakukan pengisian angket, angket tersebut diujicobakan terlebih
dahulu. Setelah diuji coba dipilih 60 butir penyataan yang memenuhi kriteria
dimana jumlah butir pernyataan pada masing-masing tipe kecerdasan
majemuk sebanyak 15 butir pernyataan.
Setelah pengisian angket dilakukan, siswa akan mendapatkan skor dari
tiap-tiap tipe kecerdasan majemuk. Tipe kecerdasan majemuk yang
mendapatkan skor tertinggi merupakan ditentukan sebagai tipe kecerdasan
majemuk dari siswa tersebut. Jika ada siswa yang memiliki skor sama pada
dua atau lebih tipe kecerdasan majemuk, maka siswa tersebut dimasukkan
dalam tipe kecerdasan majemuk yang memiliki jumlah subjek paling sedikit.
Hal ini bertujuan agar diperoleh proporsi yang sama dari masing-masing tipe
kecerdasan majemuk. Di sisi lain, jika jumlah subjek dan proporsi dari
masing-masing tipe kecerdasan majemuk sudah sama, maka dilakukan
pengundian untuk menentukan tipe kecerdasan majemuk dari siswa tersebut.
G. Uji Coba Instrumen
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah tes dan angket.
Sebelum kedua instrumen digunakan, terlebih dahulu instrumen tersebut
diujicobakan untuk mengetahui kevalidan instrumen tersebut. Analisis yang
digunakan adalah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

1. Analisis Instrumen Tes


a. Uji validitas isi
Agar tes prestasi belajar mempunyai validitas isi, maka hal yang
perlu diperhatikan adalah 1) tes harus merupakan sampel yang
representatif untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran
tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan maupun proses belajar, 2)
titik berat bahan yang harus diujikan harus seimbang dengan titik berat
bahan yang telah diajarkan, 3) tidak diperlukan pengetahuan lain yang
tidak atau belum diajarkan untuk menjawab soal-soal ujian dengan benar.
Pada penelitian ini, soal tes prestasi belajar matematika diuji validitasnya
oleh seorang validator. Kriteria yang digunakan untuk menguji validitas
isi tes prestasi belajar adalah 1) kesesuaian antara butir tes dengan kisi-
kisi, 2) kesesuaian antara materi butir tes dengan indikator yang diukur,
3) siswa dapat memahami kalimat pada butir tes, 4) kalimat soal pada
butir tes tidak memberikan intepretasi ganda, 5) butir tes bukan termasuk
kategori mudah atau terlalu sukar.
b. Tingkat Kesukaran Soal
Analisis tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui
seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Analisis tersebut
menggunakan rumus sebagai berikut:
ni
P
N
(Saifuddin Azwar, 2012b: 134)
Keterangan:
P : tingkat kesukaran
ni : banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
N : banyaknya siswa yang menjawab soal
Klasifikasi indeks tingkat keseukaran adalah sebagai berikut:
a) commit to user
0,00  P  0,30 (sukar)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

b) 0,30  P  0,70 (sedang)


c) 0,70  P  1,00 (mudah)
Kriteria soal yang dipakai pada penelitian ini adalah soal dengan
tingkat kesukaran sedang. Nilai P yang digunakan adalah
0,30  P  0,70 .
c. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda digunakan untuk mengetahui sejauh mana
butir soal dapat membedakan siswa yang sudah menguasai materi dengan
yang kurang menguasai materi. Analisis menggunakan rumus sebagai
berikut:
niT niR
d 
NT N R
(Saifuddin Azwar, 2012b: 138)
Keterangan:
d : daya pembeda
niT : banyaknya penjawab soal dengan benar dari kelompok atas
NT : banyaknya penjawab soal dari kelompok atas
niR : banyaknya penjawab soal dengan benar dari kelompok bawah
NR : banyaknya penjawab soal dari kelompok bawah
Subjek yang digunakan untuk analisis daya pembeda adalah 27%
subjek dengan nilai tertinggi yang disebut kelompok atas dan 27% subjek
dengan nilai terendah yang disebut kelompok bawah. Kriteria daya
pembeda yang digunakan adalah ketika nilai d ≥ 0,3.
d. Reliabilitas
Analisis reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat atau
derajat konsistensi dari suatu instrumen. Analisis yang dilakukan
menggunakan rumus KR-20. Hal ini dikarenakan soal yang dibuat
berbentuk pilihan ganda. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

 k   p(1  p) 
r11    1
 k  1  s2 

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

dengan,

n X 2   X 
2

s 
2

nn  1
(Saifuddin Azwar, 2012a: 187)
Keterangan:
r11 : Koefisien reliabilitas
k : banyak butir soal
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
s : deviasi standar jumlah subjek yang menjawab benar
Instrumen dianggap reliabel jika nilai r11 > 0,7.
2. Analisis Instrumen Angket
a. Validitas isi
Analisis validitas isi digunakan untuk mengetahui apakah angket
yang telah dibuat valid atau tidak. Analisis pada angket dilakukan oleh
validator. Validator tersebut dipilih oleh peneliti.
Jika angket sudah valid, maka angket dapat digunakan. Jika angket
tidak valid maka akan diperbaiki sesuai dengan saran dari validator.
b. Reliabilitas
Analisis reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat atau
derajat konsistensi dari suatu instrumen. Analisis yang dilakukan
menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

 k   si 
2

r11    1 2 
 k  1  st 

(Saifuddin Azwar, 2012a: 187)


Keterangan:
r11 : Koefisien reliabilitas
k : banyak butir angket
si : deviasi standar butir ke-i, i = 1, 2, ..., k (k ≤ n)

st commit
: deviasi standar skor total to user
yang diperoleh subjek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

Angket dianggap reliable jika nilai r11 > 0,7.

c. Konsistensi Internal
Butir-butir dalam angket harus mengukur hal yang sama dan
menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Uji konsistensi internal
dilakukan untuk mengetahui konsistensi internal dari masing-masing
butir pada angket. Hal tersebut ditunjukkan dengan korelasi antar skor
butir dengan skor total. Maka dari itu digunakan rumus korelasi product
moment sebagai berikut:
N  XY   X  Y 
rxy 
N  X 2
  X 
2
N Y 2
  Y 
2

(Zaenal Arifin, 2011: 254)
Dalam penelitian ini, butir angket dapat digunakan jika memiliki
indeks konsistensi internal rxy ≥ 0,30.

H. Teknik Analisis Data


1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi
berdistribusi normal atau tidak. Karena data yang diperoleh merupakan
data tunggal, maka uji normalitas yang digunakan menggunakan metode
Lilliefors. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal
2) Taraf signifikan a = 0,05
3) Statistik uji yang digunakan
Xi  X
L = Maks |F(zi) – S(zi)| dengan z i  ,
s
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

F(zi) = P(Z ≤ zi), Z~ N(0,1), dan S(zi) = proporsi cacah z ≤ zi terhadap


seluruh zi.
4) Komputasi

n X 2   X 
2

s
n(n  1)

5) Daerah Kritis
DK = {L|L > L(a,n)}
6) Keputusan Uji
H0 diterima jika Lobs  DK
H0 ditolak jika Lobs  DK
7) Kesimpulan
H0 diterima : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
H0 ditolak : sampel tidak berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
(Budiyono, 2013: 170)
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi-
variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Uji homogenitas
dilakukan menggunakan metode Bartlett. Adapun prosedurnya
adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
H 0 : 12   22  ....   k2

H1 : Tidak semua variansi sama


2) Tingkat signifikansi:   0,05
3) Statistik Uji

2 
2,303
c

f log RKG   f j log s 2j 
4) Komputasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

1  1 1   SS j ;
C = 1
3(k  1) 
 
f j f 
; RKG =
 fj
SSj =  X 2

 X   n j
2

 1S 2j
j j
n j

5) Daerah Kritis
DK = {  2 /  2  2 ;( k 1 ) }, dengan k adalah ukuran sampel dan

nilai 2 ;( k 1) dapat dilihat pada tabel nilai kritik uji  .
2

6) Keputusan Uji

H0 diterima jika  obs  DK


2

H0 ditolak jika  obs  DK


2

7) Kesimpulan
H0 diterima, ini berarti variansi dari populasi sama.
H 0 ditolak, ini berarti variansi dari populasi tidak sama.
(Budiyono, 2013: 176)
2. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi yang seimbang atau tidak. Prosedur ujinya adalah sebagai
berikut:
a. Hipotesis
H 0 : 1  2  3
H1 : Paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama
b. a = 0,05
c. Statistik uji
Komponen jumlah kuadrat
T j2
(1) 
G2
N
; (2)  X
i. j
2
ij ; (3)  
j nj
Jumlah Kuadrat: JKG = (2) – (3)
JKA = (3) – (1) commit to user JKT = JKA + JKG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33

Derajat Kebebasan: dkG = N - k


dkA = k - 1 dkT = N - 1
Rataan Kuadrat:
JKA JKG
RKA = ; RKG = .
dkA dkG
Statistik Uji:
RKA
F= .
RKG
d. Daerah Kritis
DK = {F | F > F0,05;(k-1),(N-k)}
e. Rangkuman anava satu jalan
Tabel 10. Rangkuman Analisis Varian Satu Jalan
Sumber JK Dk RK Fobs Fα
Kelas(A) JKA k-1 RKA Fobs Fα
Galat JKG N-k RKG - -
Total JKT N-1 - - -
(Budiyono, 2013: 199-200)
f. Keputusan Uji
H0 diterima jika Fobs  DK
H0 ditolak jika Fobs  DK
g. Kesimpulan
H0 diterima : Sampel berasal dari populasi yang seimbang.
H0 ditolak : Sampel tidak berasal dari populasi yang seimbang.
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan
analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Prosedur ujinya adalah
sebagai berikut:
a. Model
Xijk =  + i + j + ()ij + ijk
dengan:
Xijk commit
: data (nilai) ke-k pada baristoke-i
userdan kolom ke-j.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

μ : rerata dari seluruh data (rerata besar, grand mean).

i = μi. – μ, efek baris ke-i pada variabel terikat.

j = μ.j – μ, efek baris ke-j pada variabel terikat.

()ij = μij – (μ + i + j)

ijk : deviasi data Xijk terhadap rataan populasinya (μij) yang


berdistribusi normal dengan rataan 0.

i = 1, 2, 3; dengan 1 adalah model pembelajaran NHT dengan


pendekatan CTL, 2 adalah model pembelajaran NHT dan 3 adalah
model pembelajaran langsung.

j = 1, 2, 3, 4; dengan: 1 adalah bahasa, 2 adalah logis-matematis, 3


adalah interpersonal, dan 4 adalah spasial.

k = 1, 2, 3,..., nij : banyaknya data amatan pada sel ke-ij.

b. Hipotesis
HoA : αi = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3
H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol
HoB : j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3, 4
H1B : paling sedikit ada satu j yang tidak nol
HoAB : (α)ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3, 4
H1AB : paling sedikit ada satu (α)ij yang tidak nol
c. Tingkat signifikan : α = 5%
d. Komputasi
Komponen jumlah kuadrat.
2
G2
 SS
A
(1) = ; (2) = ij ; (3) =  i ;
Pq i, j i a
2
Bj
(4) = j p
; (5) =  ABi, j
ij
2
.

Jumlah kuadrat. commit to user


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

JKA = n h 3  1


JKB = n h 4  1
JKAB= n h 1  5  3  4
JKG = (2)
JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG
Derajat Kebebasan
dkA = p – 1
dkB = q – 1
dkAB = (p – 1) (q – 1)
dkG = N – pq
dkT = N – 1
Rataan Kuadrat
JKA JKB JKAB JKG
RKA = ; RKB = ; RKAB = ; RKG = .
dkA dkB dkAB dkG
e. Statistik Uji
RKA RKB RKAB
Fa = ; Fb = ; Fab = .
RKG RKG RKG
f. Daerah Kritis
Daerah Kritis untuk Fa adalah DK = {F | F > F; p-1, N-pq}
Daerah Kritis untuk Fb adalah DK = {F | F > F; q-1, N-pq}
Daerah Kritis untuk Fab adalah DK = {F | F > F; (p-1) (q-1), N-pq}
g. Rangkuman analisis varian dua jalan
Tabel 11. Rangkuman Analisis Varian Dua Jalan
Sumber JK Dk RK Fobs Fα
Baris (A) JKA p-1 RKA Fa F*
Kolom (B) JKB q-1 RKB Fb F*
Interaksi (AB) JKAB (p-1)(q-1) RKAB Fab F*
Galat JKG N-pq RKG - -
Total JKT N-1 - - -
Keterangan:
F* : Nilai F yang diperoleh dari tabel
commit to user (Budiyono, 2013: 228-231)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

4. Uji Lanjut Pasca Anava


Uji lanjut pasca anava dilakukan menggunakan metode Scheffe’.
Adapun uji yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Komparasi Rerata Antar Baris
Uji Shceffe’ untuk komparasi rerata antar kolom adalah:

Fi.- j. 
X i.  X j. 
2

 1 1 
RKG 
 n i. n j. 
 
Daerah kritisnya adalah DK = {F | F > (p – 1) Fα;p-1,N-pq}.

b. Komparasi Rerata Antar Kolom


Uji Shceffe’ untuk komparasi rerata antar kolom adalah:

F.i. j 
X .i  X. j  2

 1 1 
RKG  
 n . i. n .j 
 
Daerah kritisnya adalah DK = {F | F > (q – 1) Fα;q-1,N-pq}.

c. Komparasi Rerata Antar Sel Pada Kolom yang Sama


Uji Shceffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang
sama adalah:

Fijkj 
X ij  X kj  2

 1 1 
RKG 
 n ij n kj 
 
Daerah kritisnya adalah DK = {F | F > (pq-1) Fα;pq-1,N-pq}.

d. Komparasi Rerata Antar Sel Pada Baris yang Sama


Uji Shceffe’ untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama
adalah:

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

Fijik 
X ij  X ik 
2

 1 1 
RKG 
 n ij n ik 
 
Daerah kritiknya adalah DK = {F | F > (pq – 1) Fα;pq-1,N-pq}.
(Budiyono, 2013: 215-217)

commit to user

Anda mungkin juga menyukai