id
BAB III
METODE PENELITIAN
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013: 14). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian quasi experimental. Metode ini digunakan
karena peneliti tidak dapat mengontrol variabel-variabel luaran yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Maka dari itu pada penelitian ini, peneliti
bermaksud memberikan perlakuan terhadap sampel berupa penggunaan model
pembelajaran NHT dengan pendekatan CTL pada kelas eksperimen I, model
pembelajaran NHT pada kelas eksperimen II dan model pembelajaran langsung
pada kelas kontrol dan meneliti efek perlakuan tersebut.
Selain penggunaan model pembelajaran, penelitian ini juga akan
membedakan tipe kecerdasan majemuk siswa. Tipe yang digunakan adalah
kecerdasan bahasa, logis-matematis, interpersonal, dan spasial.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama Negeri di kota Madiun tahun pelajaran 2013/2014.
Adapun daftar nama sekolah terdapat pada Tabel 9.
2. Sampel
Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah siswa kelas VIII
yang diambil dari tiga sekolah yang kategorinya berbeda yaitu SMP Negeri 1
Madiun, SMP Negeri 13 Madiun, dan SMP Negeri 9 Madiun masing-masing
tiga kelas, dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas
kontrol.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
stratisfied cluster random sampling. Prosedur pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik ini adalah dengan menstrata populasi terlebih dahulu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
Aturan yang digunakan untuk menstrata populasi tersebut adalah seperti pada
Tabel 8 berikut:
Tabel 8. Kriteria Penstrataan Populasi
Kriteria Tingkat
1
X Tinggi
2
1 1
X Sedang
2 2
1
X Rendah
2
Keterangan: X : nilai rata-rata UN; : rerata populasi; ; deviasi standar
populasi.
Dengan menggunakan data nilai rata-rata ujian nasional matematika
tahun 2013, maka diperoleh Tabel 9 sebagai berikut:
Tabel 9. Daftar Nama dan Pengkategorian Sekolah
No Nama Sekolah Nilai (X) Rangking Tingkatan
1 SMP Negeri 1 Madiun 9,11 1 Tinggi
2 SMP Negeri 2 Madiun 8,82 2 Tinggi
3 SMP Negeri 3 Madiun 7,99 3 Tinggi
4 SMP Negeri 5 Madiun 7,86 4 Tinggi
5 SMP Negeri 4 Madiun 7,64 5 Sedang
6 SMP Negeri 6 Madiun 7,58 6 Sedang
7 SMP Negeri 12 Madiun 7,41 7 Sedang
8 SMP Negeri 13 Madiun 7,03 8 Sedang
9 SMP Negeri 7 Madiun 6,93 9 Sedang
10 SMP Negeri 8 Madiun 6,51 10 Rendah
11 SMP Negeri 9 Madiun 6,30 11 Rendah
12 SMP Negeri 11 Madiun 6,23 12 Rendah
13 SMP Negeri 10 Madiun 6,05 13 Rendah
14 SMP Negeri 14 Madiun 5,61 14 Rendah
Mean (µ) 7,22
Deviasi Standar (σ) 1,03
Kemudian dipilih secara acak satu sekolah dari masing-masing tingkatan.
Dari sekolah yang terpilih, diambil tiga kelas secara acak yang akan dijadikan
kelas eksperimen I, eksperimen II dan kelas kontrol.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
54
55
56
57
k p(1 p)
r11 1
k 1 s2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
dengan,
n X 2 X
2
s
2
nn 1
(Saifuddin Azwar, 2012a: 187)
Keterangan:
r11 : Koefisien reliabilitas
k : banyak butir soal
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
s : deviasi standar jumlah subjek yang menjawab benar
Instrumen dianggap reliabel jika nilai r11 > 0,7.
2. Analisis Instrumen Angket
a. Validitas isi
Analisis validitas isi digunakan untuk mengetahui apakah angket
yang telah dibuat valid atau tidak. Analisis pada angket dilakukan oleh
validator. Validator tersebut dipilih oleh peneliti.
Jika angket sudah valid, maka angket dapat digunakan. Jika angket
tidak valid maka akan diperbaiki sesuai dengan saran dari validator.
b. Reliabilitas
Analisis reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat atau
derajat konsistensi dari suatu instrumen. Analisis yang dilakukan
menggunakan rumus alpha sebagai berikut:
k si
2
r11 1 2
k 1 st
st commit
: deviasi standar skor total to user
yang diperoleh subjek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
c. Konsistensi Internal
Butir-butir dalam angket harus mengukur hal yang sama dan
menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Uji konsistensi internal
dilakukan untuk mengetahui konsistensi internal dari masing-masing
butir pada angket. Hal tersebut ditunjukkan dengan korelasi antar skor
butir dengan skor total. Maka dari itu digunakan rumus korelasi product
moment sebagai berikut:
N XY X Y
rxy
N X 2
X
2
N Y 2
Y
2
(Zaenal Arifin, 2011: 254)
Dalam penelitian ini, butir angket dapat digunakan jika memiliki
indeks konsistensi internal rxy ≥ 0,30.
60
n X 2 X
2
s
n(n 1)
5) Daerah Kritis
DK = {L|L > L(a,n)}
6) Keputusan Uji
H0 diterima jika Lobs DK
H0 ditolak jika Lobs DK
7) Kesimpulan
H0 diterima : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
H0 ditolak : sampel tidak berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
(Budiyono, 2013: 170)
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah variansi-
variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Uji homogenitas
dilakukan menggunakan metode Bartlett. Adapun prosedurnya
adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
H 0 : 12 22 .... k2
2
2,303
c
f log RKG f j log s 2j
4) Komputasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
1 1 1 SS j ;
C = 1
3(k 1)
f j f
; RKG =
fj
SSj = X 2
X n j
2
1S 2j
j j
n j
5) Daerah Kritis
DK = { 2 / 2 2 ;( k 1 ) }, dengan k adalah ukuran sampel dan
nilai 2 ;( k 1) dapat dilihat pada tabel nilai kritik uji .
2
6) Keputusan Uji
7) Kesimpulan
H0 diterima, ini berarti variansi dari populasi sama.
H 0 ditolak, ini berarti variansi dari populasi tidak sama.
(Budiyono, 2013: 176)
2. Uji Keseimbangan
Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah sampel berasal
dari populasi yang seimbang atau tidak. Prosedur ujinya adalah sebagai
berikut:
a. Hipotesis
H 0 : 1 2 3
H1 : Paling sedikit ada dua rerata yang tidak sama
b. a = 0,05
c. Statistik uji
Komponen jumlah kuadrat
T j2
(1)
G2
N
; (2) X
i. j
2
ij ; (3)
j nj
Jumlah Kuadrat: JKG = (2) – (3)
JKA = (3) – (1) commit to user JKT = JKA + JKG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
33
62
b. Hipotesis
HoA : αi = 0 untuk setiap i = 1, 2, 3
H1A : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol
HoB : j = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3, 4
H1B : paling sedikit ada satu j yang tidak nol
HoAB : (α)ij = 0 untuk setiap i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3, 4
H1AB : paling sedikit ada satu (α)ij yang tidak nol
c. Tingkat signifikan : α = 5%
d. Komputasi
Komponen jumlah kuadrat.
2
G2
SS
A
(1) = ; (2) = ij ; (3) = i ;
Pq i, j i a
2
Bj
(4) = j p
; (5) = ABi, j
ij
2
.
63
64
Fi.- j.
X i. X j.
2
1 1
RKG
n i. n j.
Daerah kritisnya adalah DK = {F | F > (p – 1) Fα;p-1,N-pq}.
F.i. j
X .i X. j 2
1 1
RKG
n . i. n .j
Daerah kritisnya adalah DK = {F | F > (q – 1) Fα;q-1,N-pq}.
Fijkj
X ij X kj 2
1 1
RKG
n ij n kj
Daerah kritisnya adalah DK = {F | F > (pq-1) Fα;pq-1,N-pq}.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
65
Fijik
X ij X ik
2
1 1
RKG
n ij n ik
Daerah kritiknya adalah DK = {F | F > (pq – 1) Fα;pq-1,N-pq}.
(Budiyono, 2013: 215-217)
commit to user