Bab IV Fix
Bab IV Fix
BAB IV
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU
STRATEGIS DAERAH
Tabel 4.1.
Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas
dan Sasaran Pembangunan Daerah
PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
1. Belum meratanya 1. kuantitas dan kualitas 1. Rehabilitasi/
pembangunan Infrastruktur masih pemeliharaan jalan dan
infrastruktur wilayah kurang jembatan belum
secara berimbang maksimal
pada bidang 2. Belum berkembangnya
transportasi, energi, pengelolaan jaringan
irigasi, air bersih, irigasi, rawa dan
sanitasi, perumahan jaringan pengairan
dan permukiman lainnya
3. Kinerja pengelolaan air
minum dan air limbah
belum baik
4. Masih kurangnya
kepemilikan rumah skala
KK dan rendahnya
kualitas perumahan
5. Belum tersedianya
sarana sanitasi yang
layak
2. intensitas interaksi 1. Pembangunan
antar wilayah belum Prasarana dan Fasilitas
kuat Perhubungan masih
minim
2. Pelayanan Angkutan
Laut belum memadai
3. Pelayanan Angkutan
Darat belum memadai
3. Belum meningkatnya 1. Pengelolaan RTH belum
daya dukung dan daya baik
tampung lingkungan
hidup melalui 2. Belum maksimalnya
peningkatan kualitas perlindungan dan
air, kualitas udara dan konservasi SDA
kualitas tutupan lahan
serta peningkatan 3. Masih terdapat
sistem pengelolaan Pencemaran dan
persampahan perusakan lingkungan
PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
2. Belum terlaksananya
Upaya Pencegahan dini
dan penanggulangan
korban bencana alam
6. Belum berkembangya
industri kecil dan
menengah logam,
PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
mesin, elektronika dan
aneka
7. Masih rendahnya
intensitas perdagangan
antar pulau dan ekspor
8. Belum maksimalnya
upaya penyediaan
pangan utama
2. Belum optimalnya 1. Rendahnya kualitas
pemanfaatan potensi Pemasaran Pariwisata
pariwisata dan usaha 2. Belum berkembangya
ekonomi kreatif Destinasi Pariwisata
3. Belum maksimalnya
kualitas kelembagaan
koperasi
4. Sistem pendukung bagi
UKM/UMKM belum
tertata dengan baik
3. Masih rendahnya 1. Belum maksimalnya
pendapatan asli upaya pengelolaan
daerah pendapatan Daerah
4. Masih rendahnya tata 1. Masih rendahnya iklim
kelola investasi investasi dan realisasi
investasi
5. Ketersediaan lapangan 1. Kesempatan Kerja
kerja masih rendah masih minim
2. Masih kurangnya
kualitas dan
produktivitas tenaga
kerja
6. Rendahnya 1. Kurangnya pembinaan
pemberdayaan PMKS fakir miskin komunitas
adat terpencil dan PMKS
lainnya
PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
5. Belum terwujidnya 1. Masih terdapatnya 1. Belum maksimalnya
keamanan dan konflik keagamaan pengetahuan wawasan
ketertiban terutama antar umat beragama kebangsaan
dalam pembangunan dan antar organisasi
kehidupan keagamaan kemasyarakatan
masyarakat yang (ormas)
religius. 2. Tingginya angka 1. Belum maksimalnya
pelanggaran pemahaman tentang
peraturan daerah peraturan daerah
6. Belum terwujudnya 1. Belum Konsistennya 1. Masih terdapat ketidak
Reformasi sistem dokumen sinkronan antar
akuntabilitas kinerja perencanaan dan dokumen perencanaan
tata kelola instansi inovasi daerah pembangunan daerah
pemerintahan yang 2. Rendahnya 1. Masih rendahnya target
baik sehingga kualitas pembinaan tata kelola penyelesaian DPA sesuai
pelayanan publik keuangan daerah KUA PPAS
belum meningkat 2. Masih terdapatnya
kesenjangan laporan
keuangan OPD
3. Masih terdapat tanah
yang belum tersertifikasi
3. Belum maksimalnya 1. Masih rendahnya
upaya penyelenggaran Implementasi SPIP dan
pelayanan publik tindak lanjutnya pada
wilayah I, II, III, dan IV
2. Belum maksimalnya
Laporan
Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah
3. Belum maksimalnya
pelayanan pemerintah
kecamatan
4. Belum maksimalnya
mutu dan kualitas
pelayanan BLUD RSUD
4. Belum terlaksananya 1. Belum berkembangya
(SPBE) Sistem Komunikasi, Informasi
Pemerintahan dan Media Masa
Berbasis Elektronik
5. Belum maksimalnya 1. Belum maksimalnya
kinerja ASN penataan Administrasi
Kependudukan
2. Belum maksimalnya
Pelayanan Pencatatan
Sipil
3. Belum maksimalnya
kualitas pelayanan
publik
PERMASALAHAN
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
POKOK
4. Belum berkembangnya
budaya baca dan
rendahnya Kunjungan
pustakawan
5. Belum maksimalnya
fasilitasi Raperda
6. Masih adanya kasus
Pelanggaran Disiplin
7. Masih terdapat ASN
yang belum ditingkatkan
kapasitasnya
8. Belum maksimalnya
Kapasitas Aparatur
Pemerintah Desa dan
Kecamatan
tepat guna, dan penyediaan pangan, air bersih dan perumahan untuk semua
lapisan masyarakat. Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan harus pula
didukung pula oleh sistem infrastruktur berkelanjutan sebagai wadah aktivitas
manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mengembangkan potensi daerah.
Konsep lingkungan berkelanjutan perlu diintegrasikan dalam pembangunan
infrastruktur agar tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan baik dalam skala
lokal maupun global. Dalam skala lokal artinya aktivitas yang dilakukan tidak
menghasilkan polusi atau limbah yang dapat mengganggu atau merusak
keseimbangan ekosistem,baik komponen biotik (tumbuhan dan hewan) maupun
komponen abiotik (tanah, air dan udara). Dalam skala global, pembangunan
infrastruktur tidak menimbulkan dampak atau eksternalitas negatif terhadap
keseimbangan alam secara global yang mengakibatkan terjadinya pemanasan
global atau perubahan iklim. Konsep keberlanjutan dalam sumber daya perlu
diupayakan mengingat pembangunan infrastruktur sebagian besar menggunakan
energi yang berasal dari perut bumi yang bersifat unrenewable atau tidak
terbarukan baik untuk transportasi,industri, pembangkit listrik dan fasilitas lainnya.
Selain itu dengan pertumbuhan penduduk yang terus bertambah serta banyaknya
alih fungsi lahan darilahan terbuka hijau menjadi lahan tertutup,baik untuk
permukiman maupun industri, akan terus mengurangi ketersediaan sumber
dayaterutama air dan pangan dimasa yang akan datang
akan lebih tentram, persatuan, bangsa akan terwujud dan pembangunan akan
lebih mudah.