BAB 2 Fix
BAB 2 Fix
Daerah
Tabel 2.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Per Kecamatan
di Kabupaten Lombok Timur 2017
Luas
Jumlah Desa/
No. Kecamatan Wilayah %
Kelurahan
(Km2)
1 Keruak 40,49 15 2,52
2 Jerowaru 142,78 15 8,89
3 Sakra 25,09 12 1,56
4 Sakra Barat 32,30 18 2,01
5 Sakra Timur 37,04 10 2,31
6 Terara 41,41 16 2,58
7 Montong Gading 25,66 8 1,60
8 Sikur 78,27 14 4,87
9 Masbagik 33,17 10 2,07
10 Pringgasela 134,26 10 8,36
11 Sukamulia 14,49 9 0,49
12 Suralaga 27,02 15 1,68
13 Selong 31,68 12 1,97
14 Labuhan Haji 49,57 12 3,09
15 Pringgabaya 136,20 15 8,48
16 Suela 115,01 8 7,16
17 Aikmel 122,92 24 7,66
18 Wanasaba 55,89 14 3,48
19 Sembalun 217,08 6 13,52
20 Sambelia 245,22 11 15,27
Jumlah 1.605,55 254 100
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2017
c. Topografi
Berdasarkan topografi wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada
ketinggian 0-3.726 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan hamparan
dari utara ke selatan. Kemiringan lahan bervariasi mulai dari kelas kemiringan
lereng antara 0–2 persen sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 40 persen.
Kemiringan lereng antara 0–2 persen mencakup daerah daerah di sepanjang
pantai yang terbentang mulai dari bagian utara ke arah timur hingga ke bagian
selatan, sedangkan kemiringan lereng lebih dari 40 persen mencakup Pegunungan
Rinjani yang terletak di bagian utara. Untuk lebih jelasnya, Topografi Kabupaten
Lombok Timur dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2
Topografi Wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017
d. Klimatologi
Tabel 2.3
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
e. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Kabupaten Lombok Timur sampai tahun 2017 mencapai
160.555 Ha, sebagian besar merupakan lahan pertanian bukan sawah yaitu
sebesar 77.180,5 Ha dengan rincian tegal/kebun seluas 19.724,5 ha, ladang seluas
5.303 ha, perkebunan 3.160 ha, selanjutnya hutan rakyat seluas 1.407 ha, padang
rumput 678 ha. Selanjutanya terdapat pula tanah yang sementara ini tidak
diusahakan seluas 14.716 ha, hutan negara seluas 10.838 ha dan penggunaan
lainnya seluas 21.354 ha. Adapun lahan yang dimanfaatkan untuk permukiman
hingga tahun 2017 seluas 12.671 ha.
Adapun rincian penggunaan lahan perkecamatan pada tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.4
Luas Lahan Menurut Penggunaan di Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2013-2017 (Ha)
Tabel 2.5
Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017
Gambar 2.1
Peta Wilayah Rawan Bencana Di Kabupaten Lombok Timur
Tabel 2.6
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2015-2018
Penduduk (Jiwa)
Tahun
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Sumber : Data Proyeksi Rilis Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2017
Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2014-2017
Tabel 2.8
Kepadatan Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2014-2017
Grafik 2.1
b. Pertumbuhan Penduduk
Grafik 2.2.
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2012-2016
Struktur penduduk dapat dilihat dari beberapa hal yaitu komposisi berdasarkan
umur, jenis kelamin dan mata pencaharian. Dilihat dari kelompok umur penduduk,
Kabupaten Lombok Timur termasuk kategori struktur inter-mediate (peralihan
umur muda ke umur tua). Dimana lebih dari 30 persen penduduk berusia di bawah
umur 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun ke atas kurang dari 10 persen.
Sehingga rasio ketergantungan juga cukup tinggi dengan kisaran sekitar 55-56, di
mana 100 orang usia produktif menanggung beban hidup 55-56 orang usia tidak
dan belum produktif.
Ditinjau dari jenis kelamin struktur penduduk Kabupaten Lombok Timur juga
menunjukkan lebih banyaknya penduduk perempuan dibandingkan penduduk laki-
laki terutama pada kelompok usia produktif muda (usia 15-64 tahun) dan pada
usia lanjut (65 tahun ke atas).
Rasio jenis kelamin yang ideal tentulah rasio jenis kelamin yang tidak terlalu
pincang dimana dalam setiap kelompok umur jumlah penduduk laki-laki relatif
berimbang dengan perempuan.
Berdasarkan data BPS diketahui bahwa pada tahun 2016 angka sex ratio untuk
usia 0-14 tahun berada pada kisaran angka yang relatif seimbang sekitar 103.46
sedangkan angka sex ratio untuk usia 15-64 tahun (usia produktif) berkisar 80.61
dan usia 65 tahun ke atas berada pada kisaran angka meningkat menjadi 84.08.
Untuk jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2.9
dibawah ini.
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2017
Kelompok
2014 2015 2016 2017
Umur
Grafik 2.3
Sex Ratio Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016
Tabel 2.10
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015-2017
1. 0-14 181.921 175.444 357.365 182.104 175.683 357.787 181.878 175.797 357.675
2. 15-64 333.544 415.073 748.617 337.277 419.218 756.459 341.179 423.267 764.446
3. 65+ 26.547 31.489 58.036 27.188 32.311 59.499 27.901 33.182 61.083
Dependency
65,10 51,13 55.5 62,05 49.61 55,16 61.49 49,37 55,4
Ratio
Tabel 2.11
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017 (Miliar Rupiah)
Tabel 2.12
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017 (Miliar Rupiah)
Nilai PDRB Kabupaten Lombok Timur Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) relatif
lebih dibandingkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), yaitu sebesar Rp
11.547,7 pada tahun 2013, dan meningkat cukup tinggi pada tahun 2017 sebesar
Rp. 17.581,1 atau rata-rata tumbuh sebesar 10,66 persen. Sedangkan PDRB Atas
Dasar Harga Konstan pada Tahun 2013 mencapai 10.734,6 dan terus meningkat
pada tahun 2017 mencapai 13.325,1, atau mengalami peningkatan sebesar
5,36.persen
Tabel .2.13
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010
menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2013-2017
Ulang
6 Konstruksi 6,93 6,11 7,49 9,33 7,06
7 Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan 8,32 7,67 7,15 7,23 8,14
Sepeda Motor
8 Transportasi dan
5,38 6,72 5,09 3,40 4,41
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi dan
7,42 6,59 6,40 7,44 6,56
Makan minum
10 Informasi dan Komunikasi 8,80 5,98 7,98 9,57 8,93
b. PDRB Perkapita
PDRB per kapita digunakan untuk menunjukkan nilai PDRB per penduduk.
PDRB per kapita digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan, bahwa PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB
dengan jumlah penduduk pada suatu daerah, sehingga PDRB per kapita selain
dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB itu sendiri, namun juga dipengaruhi oleh laju
pertumbuhan penduduk dari daerah tersebut.
Secara umum PDRB perkapita Kabupaten Lombok Timur mengalami
peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2017 PDRB perkapita Kabupaten
Lombok Timur mencapai 14,86 juta rupiah naik sebesar 1,24 juta rupiah
dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 13,62 juta rupiah. Pada periode tahun
2013-2017 laju pertumbuhan PDRB per kapita adh konstan berkisar antara 3,84
persen sampai 5,40 persen, dengan laju tertinggi dicapai tahun 2017 dan terendah
pada tahun 2014. Namun demikian peningkatan atau penurunan PDRB perkapita
tidak dapat dijadikan sebagai ukuran peningkatan kemakmuran ekonomi
masyarakat. Namun demikian peningkatan atau penurunan PDRB per kapita tidak
dapat dijadikan sebagai ukuran peningkatan kemakmuran ekonomi masyarakat.
Berikut kami sajikan pertumbuhan PDRB perkapita adh konstan tahun 2013-2017:
Tabel .2.14
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Perkapita
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017
Nilai PDRB
10.734,6 1.1249,6 11.917,0 12.541,5 13.325,1
(Juta/Rupiah)
Jumlah Penduduk
1,143,273 1,153,773 1,164,018 1,173,781 1,183,204
(jiwa)
PDRB Perkapita
9,389 9,750 10,238 10,685 11,262
(Rp/jiwa)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018
Grafik 2.4
PDRB Perkapita Tahun 2013-2017
Tabel 2.15
Koefesien Gini Kabupaten Lombok Timur tahun 2013-2017
d. Laju Inflasi
inflasi adalah kondisi meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinyu). Penyebab munculnya berkaitan dengan mekanisme pasar
Grafik 2.5
Laju Inflasi Th. 2012-2016 (dalam persen)
e. Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan
kecenderungan terjadinya penurunan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada
tahun 2013, persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Timur sebesar
19,16 %, sementara pada tahun 2017 turun menjadi 18,28 %. Secara detail
jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin tahun 2013-2017 dirinci
pada tabel berikut :
Tabel 2.16
Perkembangan Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 – 2017
Tahun
2013
219,27 19,16
Grafik 2.6
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2013 s/d 2017
Grafik 2.7
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2013-2017
Tabel 2.17
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017
Tabel 2.18
Capaian Indikator RPJMD Urusan Pendidikan
Kabupaten Lombok Timur 2013-2017
2. Angka rata-rata lama sekolah Thn 5.94 6,06 6,15 6,26 6.32
f. Setiap SD/MI memiliki 2 (dua) orang guru S1 atau D-IV dan 2 orang guru
telah memiliki sertifikat pendidik.
Setiap SD/MI Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017, 100 persen
sudah memiliki guru dengan jenjang pendidikan S1 atau D-IV. Hal ini merupakan
suatu pertanda baik bagi tingkat pendidikan SD/MI di Kabupaten Lombok Timur.
g. Setiap SMP/MTS memiliki 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran.
Data di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2016-2017, untuk jenjang
SMP/Mts sudah memiliki 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran.
Tabel 2.19
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Menurut Pendidikan
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012/2013 - 2015/2016
Tabel 2.20
Kualifikasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015-2016
2015 2016
Jenjang Kualifikasi Kualifikasi
No
Pendidikan GT % GT %
> SI/D4 >SI/D4
1 TK 246 225 91,46 286 266 93,01
2 SLB 23 23 100,00 23 23 100,00
3 SD 4193 3842 91,63 4664 4303 92,26
4 SMP 1193 1173 98,32 1257 1247 99,20
5 SMA 529 527 99,62 763 763 100,00
6 SMK 215 213 99,07 382 382 100,00
Jumlah 6399 6003 93,81 7375 6984 94,70
2. Kesehatan
Urusan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur ditangani oleh Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit Daerah R. Soedjono dengan total alokasi anggaran untuk
tahun 2017 sebesar Rp 152.228.479.896 Dengan capaian realisasi sebesar Rp
142.427.163.926 Indikator kesehatan dalam RPJMD sebagai gambaran bahwa
urusan kesehatan di Kabupaten Lombk Timur dapat ditangani dengan baik.
Tabel 2.21
Indikator Kesehatan Tahun 2016-2017
2 Persentase Balita
Gizi Buruk % 2,71 2,50 3,1 2,40 2,3
3 Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan % 98,10 93,42 97,8 98,50 97,21
yang memiliki
potensi kebidanan
Ket. / Sumber:
Usia Harapan Hidup : data Profil Dikes
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi : data Profil Dikes
Cakupan jamban keluarga, penanganan HIV dan AIDS : data Profil DinasKesehatan.
selama satu tahun dibandingkan dengan jumlah balita di wilayah tersebut pada
waktu yang sama.
Berdasarkan WHO (1999), ada 4 kategori untuk suatu wilayah dengan
prevalensi gizi kurang yaitu rendah (<10%), sedang (10-19%),tinggi (20-29), dan
sangat tinggi (30%). Di Kabupaten Lombok Timur, persentase balita gizi buruk
mengalami naik turun sejak tahun 2013, namun persentase balita gizi buruk
tersebut tidak pernah melebihi angka 1%. Persentase tertinggi terjadi pada tahun
2015 yaitu sebesar 0,87%.
TAHUN
NO FASILITAS KESEHATAN
2012 2013 2014 2015 2016
1 Rumah Sakit Umum 3 3 3 3 3
3 Puskesmas 29 29 29 29 29
TAHUN
NO FASILITAS KESEHATAN
2012 2013 2014 2015 2016
4 BKIA 1 1 - - -
5 Puskesmas Pembantu 87 87 87 87 87
6 Apotik 34 38 49 - 67
8 Posyandu ASTA 0 29 0 - -
12 Poskestren 51 52 55 - -
13 Pusat Informasi 26 26 26 - -
Kesehatan(Pusinkes)
Jumlah / Total 1.983 2.078 2.099 1.969 2.100
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur Tahun 2016
Tabel 2.23
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kategori Tahun 2012-2016
TAHUN
NO JENIS/KATEGORI
2012 2013 2014 2015 2016
1 Tenaga Medis/Physician 66 91 116 168 190
a. Dokter Spesialis/Specialist 9 13 16 44 62
13) Kecamatan Keruak jumlah ruas 11 ruas dengan total panjang 33,089
Km;
14) Kecamatan Jerowaru jumlah ruas 24 ruas dengan total panjang 104,708
Km;
15) Kecamatan Aikmel jumlah ruas 20 ruas dengan total panjang 78,898
Km;
16) Kecamatan Wanasaba jumlah ruas 18 ruas dengan total panjang 53,935
Km;
17) Kecamatan Pringgabaya jumlah ruas 23 ruas dengan total panjang
65,655 Km;
18) Kecamatan Suela jumlah ruas 8 ruas dengan total panjang 39,833 Km;
19) Kecamatan Sambalia jumlah ruas 6 ruas dengan total panjang 23,155
Km;
20) Kecamatan Sembalun jumlah ruas 5 ruas dengan total panjang 17,756
Km.
Status kondisi sampai dengan akhir tahun 2017 adalah sebagai berikut :
Tabel 2.25
Kondisi Jalan di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017
c. Data Jembatan
Sesuai kewenangannya jumlah jembatan yang ada di Kabupaten Lombok
Timur adalah :
1) Jembatan Negara berjumlah 40 unit dengan total panjang 504,00 M;
2) Jembatan Provinsi berjumlah 97 unit dengan total panjang 1.629,40 M;
3) Jembatan Kabupaten berjumlah 128 unit dengan total panjang 1.426,10
M.
Luas
Nama Pengamat
No Baku Irigasi Keterangan
Pengairan
( Ha ) ( Ha )
1 2 3 4 5
1 KOKOK GADING 4.606 4.339
2 KOKOK PALUNG 6.438 6.163
3 KOKOK GAMBIR 4.421 4.070
4 KOKOK MERONGGIK 4.520 4.075
5 KOKOK KERMIT 5.094 4.866
6 KOKOK TOJANG 5.700 3.562
7 KOKOK BELIMBING 7.365 6.419
8 KOKOK TANGGIK 5.157 4.692
9 KOKOK DESA 4.967 4.724
10 KOKOK SAMBELIA 5.283 3.967
JUMLAH 53.461 46.877
Sumber: Dinas PUPR Kab. Lombok Timur Tahun 2017
telah ditetapkan status daerah irigasi yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang
menjadi kewenangan kabupaten diantaranya :
Tabel 2.27
Nama Daerah Irigasi dan Luasan (Ha) di Kabupaten Lombok
Timur tahun 2017
Sementara itu panjang jaringan irigasi yang ada pada masing – masing
pengamat pengairan adalah :
Tabel 2.28
Panjang Irigasi di Kabupaten Lombok
Timur tahun 2017
diperkotaan yang belum terlayani air minum baik dengan system perpipaan
maupun sistem non perpipaan yang terlindungi.
Sarana Air Bersih belum dapat diakses oleh seluruh masyarakat Kabupaten
Lombok Timur. Jumlah penduduk yang sudah dan belum terakses air bersih dapat
dilihat pada grafik berikut:
Grafik 2.8
Akses Penduduk terhadap Air Minum
Tabel 2.30
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Tahun 2016-2017
Jumlah
Rumah
Unit 52.000 22.750 16.479 89.376 18.000
Tidak
Layak Huni
1) Perumahan
Melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman dilaksanakan untuk menangani
rumah tidak layak huni bagi masyarakat yang sangat miskin dengan kriteria dan
persyaratan yang sudah ditentukan. Kondisi pada tahun 2013 RTLH sebanyak
52.000 unit, sampai tahun 2016 telah dibangun sebanyak 52.603 unit.
Sedangkan jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Lombok Timur pada
tahun 2017 sebanyak 89.376 unit yang tersebar di 20 Kecamatan. Adapun target
pada tahun 2017 akan dibangun sebanyak 18.000 RTLH. Rincian Rumah Tidak
Layak Huni di rinci per kecamatan tahun 2017 disajikan pada gambar dibawah
ini.
Grafik 2.9
Kondisi
Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
Menurunnya Kasus
Kasus 55 35 45 121 257
Krimalitas
Penyelesaian
Pelanggaran % 90 87,02 93 66,6 64,70
Kamtibmas
Konflik yang sudah
Kasus n/a n/a n/a 8 11
diselesaikan
Konflik yang belum
Kasus n/a n/a n/a 4 6
diselesaikan
Kasus Kriminal:
Kondisi
Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
4. Pencurian
Kasus n/a n/a n/a 10 64
Hewan
5. Curanmor Kasus n/a n/a n/a 44 77
6. Sosial
Kebijakan pembangunan untuk urusan sosial tahun 2017 adalah
mengupayakan pelayanan sosial dasar bagi masyarakat miskin yang
diimplementasikan ke dalam beberapa program prioritas, diantaranya Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, Program pembinaan para penyandang cacat
dan trauma, Program pembinaan panti asuhan /panti jompo, Program pembinaan
eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit
sosial lainnya), Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dan
Program Pendamping Keluarga Harapan.
Adapun gambaran penanganan PMKS dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 2.32
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Tahun 2014-2017
Kondisi
No Nama PMKS Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Anak Jalanan jiwa 15 17 19 21 15
2 Anak Terlantar jiwa 25 25 41 60 47
Penyandang Tuna
3 jiwa 371 371 316 316 457
Cacat
4 Gelandang dan
Pengemis jiwa 30 30 30 30 81
Tabel 2.33
Penerima PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai di Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
Jumlah Penerima
No Keterangan
Manfaat Tahun 2017
1 Program Keluarga Harapan 85.821
2 Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) 1.045
Sumber: Dinas Sosial Kab. Lombok Timur 2017
Pencari kerja terdaftar (kartu AK.1) setiap tahun mengalami fluktuasi, hal ini
dipengaruhi oleh ketersediaan angkatan kerja aktif dan kesempatan kerja.
Jumlah tenaga kerja yang terdaftar tahun 2014 sebanyak 14.889 orang
d. Angkatan Kerja
1) Jumlah angkatan kerja di Perkotaan pada tahun 2015 sebesar 279,786,
lebih tinggi dari angkatan kerja Perdesaan sebesar 239,082. Sedangkan
menurut jenis kelamin jumlah pekerja laki-laki (293.305) lebih tinggi
dibandingkan dengan pekerja perempuan (225.563).
2) Berdasarkan golongan umur, masih dijumpai pekerja dengan umur 15-
19 tahun (27.784) pada tahun 2014.
3) Berdasarkan pendidikan, pada tahun 2015 angkatan kerja berpendidikan
SD kebawah menjadi penyumbang angkatan kerja terbanyak sebesar
292.698 (56,41%) dari jumlah total tenaga kerja sebanyak 518.868.
Tabel 2.34
Capaian Indikator Kinerja Tenaga Kerja pada RPJMD 2013-2018
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Jumlah Tenaga Kerja
Yang Terlatih jiwa 1.007 350 525 671 n/a
diskriminasi dan dampak pornografi. Pada tahun 2016 tercatat sebanyak 123 kasus
kekerasan terhadap perempuan. Jumlah ini semakin meningkat bila dibandingkan
dengan tahun 2015 sebanyak 119 kasus. Kasus kekerasan terhadap perempuan ini
masih didominasi oleh kasus pemukulan, kasus penganiaan, kasus pelecehan
seksual dan kasus eksploitasi. Sedangkan kasus kekerasan terhadap anak pada
tahun 2016 sebanyak 158 kasus, lebih banyak dibandingkan tahun 2015 sebanyak
101 kasus. Kasus kekerasan terhadap anak didominasi oleh kasus pemukulan,
penganiaan, pelecehan seksual dan pemerkosaan.
Tabel 2.35
Capaian Indikator Kinerja Pemberdayaan Anak dan Perlindungan Perempuan
pada RPJMD 2013-2018
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Cakupan Perempuan dan
Anak korban kekerasanyang
mendapatkan penanganan % 80 221 300 96 95
pengaduan oleh petugas
terlatih di P2TP2A
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018
3. Pangan
Ketersediaan pangan tanaman pangan penyumbang energi Kabupaten Lombok
Timur dibandingkan dengan kebutuhan menunjukkan pada tahun 2016
menunjukkan adanya surplus, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.36
Produksi Komoditas Tanaman Pangan tahun 2014 - 2017
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Produksi Komoditas
Tanaman Pangan
a. Padi Ton 359.564 358.480 436.796 405.096 400.451
b. Jagung Ton 85.960 95.096 112.108 91.235 185.342
c. Kedelai Ton 1.142 1.810 5.810 2.997 2.114
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018
4. Pertanahan
5. Lingkungan Hidup
Urusan yang menyangkut bidang lingkungan hidup dilaksanakan dengan
sasaran meningkatkan kinerja pengendalian lingkungan hidup dan
penanaman modal serta meningkatkan kualits SDM dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan penanaman modal.
Beberapa kebijakan strategis yang dilakukan dalam upaya mencapai tujuan
dan sasaran antara lain:
a. Menyediakan dan memberikan pelayanan informasi mengenai
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang akomodatif
kepada masyarakat;
b. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup;
c. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat dan
stakeholder terkait dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup;
d. Memberikan kesempatan dan dukungan kepada karyawan/karyawati
dalam meningkatkan kapasitas SDM baik melalui pendidikan formal
maupun informal;
Dari jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur tahun 2015 1.130.365 jiwa,
pelayanan pengangkutan sampah baru mencapai 4,21% dengan total
timbunan sampah sebesar 51,428 M3 pertahun. Sedangkan untuk wilayah
Kecamatan Selong dan Kecamatan Labuhan Haji baru mencapai 36% dengan
timbunan sampah yang diangkut sebesar 40,724 M3
pertahun.
Tabel 2.37
Perlindungan Mata Air Tahun 2014
MATA AIR
NO. KECAMATAN DESA
Tabel 2.38
Jumlah Perekaman dan Kepemilikan KTP-El Per Kecamatan
Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017
Tabel 2.39
Cakupan Peserta akseptor KB aktif
Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017
JUMLAH 283,434 285,350 279,694 204,149 203,142 194,530 72.03 71.19 69.55
9. Perhubungan
Pelaksanaan urusan perhubungan bertujuan guna kelancaran dan keselamatan
di jalan melalui pengadaan perlengkapan jalan berupa rambu lalu lintas, marka
jalan dan rambu pendahulu petunjuk jalan (RPPJ) serta meningkatnya pelayanan
bagi penyedia dan pengguna jasa transportasi seperti di terminal serta
dititikberatkan untuk menunjang kelancaran roda perekonomian daerah antra lain
kegiatan usaha masyarakat dalam mendistribusikan pemasaran hasil produk
barang.
Tantangan yang belum terselesaikan dalam pembangunan trasportasi adalah
peningkatan akses dan keterjangkauan. Selain itu muncul tantangan baru dalam
trasportasi adalah perubahan karakteristik pasar akan membangkitan tuntutan
yang lebih bervariasi terhadap kualitas pelayanan transportasi yang lebih baik,
serta pembangunan trasportasi diharapkan dapat mengatasi perkembangan kota
sebagai penggerak pengembangan ekonomi.
Tabel 2.40
Jumlah Angkutan Umum di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2017
Tahun
No Uraian
2014 2015 2016 2017
1 Mobil penumpang
148 163 167 168
umum
2 Mobil Bus 278 303 322 317
3 Mobil Barang 1.245 1.391 1.532 1.589
4 Kereta Gandeng 0 0 0 0
Tabel 2.41
Indikator kinerja urusan komunikasi dan informatika
Tahun 2017
No Indikator Program/Kegiatan
Target Realisasi %
1 2 3 4 5
I. Program Pengembangan 80% 80% 100,00
Data/Informasi/Statistik Daerah
Tahun 2017
No Indikator Program/Kegiatan
Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Peliputan
Tabel 2.42
Perkembangan Jumlah dan Volume Usaha Koperasi
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2016
Tabel 2.43
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Jumlah Fasilitas Olah
Raga
a. Sepakbola % 24 24 24 35 35
b. Basket % 142 142 143 143 143
c. Volley % 145 145 145 147 147
d. Bulu Tangkis % 205 205 207 208 208
e. Kolam Renang % 3 4 4 5 5
Tabel 2.44
Jumlah Pemuda Pelopor, Pemuda Wirausaha, dan pemuda kader
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015
Nilai
No INDIKATOR
Satuan Jumlah
1 Pemuda kader
1. Paskibraka Orang 76
2. Kepemimpinan Pemuda Orang 40
3. Moral Etika Pemuda Orang 40
4. Kepramukaan Orang 84.000
5. Pola Kemitraan Orang 40
6. Jambore Pemuda Orang 10
7. Mutu Organisasi Orang -
8. Lomba Kreativitas Pemuda Orang 20
9. Temu Koordinasi Lembaga Kemahasiswaan Orang 4
10. Pelatihan IT Orang -
11. Pemuda Bahari Orang -
12. Pendidikan Ketahanan Nasional (Tanasda) Orang -
13. Pemuda Kreatif Yang Prestasinya Diakui Daerah Orang 10
14. Pemuda Yang Hasil Karya Kreatifnya Diakui Daerah Orang 5
15. Napak Tilas Pemuda Orang -
Jumlah 84.245
2 Pemuda Pelopor
Nilai
No INDIKATOR
Satuan Jumlah
1. Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3) Orang 12
2. Kesukarelawan Orang -
3. Pertukaran Pemuda Antar Negara/Kapal Pemuda Nusantara Orang -
4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Non Pendidikan) Orang 1
Jumlah 13
3 Pemuda/Wirausaha Muda
1. Usaha Mikro dan Menengah Pemuda Orang -
2. Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Orang 40
3. Wirausaha Muda Pemula Prestasi Orang -
4. Pengembangan Pemuda Bidang Kewirausahaan Orang 20
5. Bantuan Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Orang -
6. Pelaku Industri Olahraga Orang 20
Jumlah 80
14. Statistik
Dalam melaksanakan urusan statistik Dinas Kominfo memiliki peran dalam
pengolahan dan penyusunan data yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan
hasil kegiatan. Dengan adanya urusan statistik ini informasi pembangunan
ekonomi dapat terus ditingkatkan dan dapat menjamin keterkaitan serta
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
yang di kerjakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Timur. Seluruh kebijakan
yang ditempuh dalam upaya meningkatkan kualitas dengan mengembangkan
kualitas profesionalisme.
Tabel 2.45
Indikator Kinerja kominfo bidang Statistik
Tahun 2017
No Indikator Program/Kegiatan
Target Realisasi (%)
1 2 4 5 6
I. Program Pengembangan Data /
Informasi / Statistik Daerah 80% 80% 100,00
15. Persandian
Kedudukan Daerah dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan
pembangunan, maka arus informasi yang cepat dalam berbagai kegiatan sangatlah
diperlukan. Untuk mendukung hal tersebut perlu diciptakan sinergi yang lebih
bersifat partisipatif dengan memanfaatkan peranan teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat mengakses informasi dan ketersediaan data base sekaligus
sebagai sarana komunikasi interaktif. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini telah memberikan ruang gerak yang cukup leluasa bagi
masyarakat untuk memperoleh informasi, telah membawa dampak pada sistem
administrasi manajemen pemerintahan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
masyarakat akan keterbukaan.
Adapun Indikator yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan
program/kegiatan persandian di Kabupaten Lombok Timur pada Dinas Komunikasi
dan Informatika adalah Peningkatan pemanfaatan sandi dan telekomunikasi
daerah (SANTELDA).
16. Kebudayaan
Dengan adanya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah memberikan
peluang dan kewenangan bagi daerah untuk melaksanakan sebagian besar bidang
pemerintahan termasuk kewenangan bidang Kebudayaan.
Strategi dan Kebijakan pembangunan bidang Kebudayaan dan Pariwisata,
adalah:
a. Menyaring masuknya kebudayaan asing yang berdampak negatif terhadap
fisik, psikologis dan moral generasi muda pada khususnya serta
masyarakat luas pada umumnya serta terhadap martabat bangsa.
b. Menyelaraskan pembangunan ekonomi dan sosial serta pengembangan
teknologi, dengan nilai-nilai budaya dan warisan budaya yang ada baik
fisik maupun non fisik.
17. Perpustakaan
Sampai dengan tahun 2017, jumlah pengunjung perpustakaan daerah
Kabupaten Lombok Timur mencapai 58.487 orang, melampaui dari target yang
ditetapkan untuk jumlah pengunjung tahun 2017 sebesar 45.000, orang untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.46
Indikator Kinerja Perpustakaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017
18. Kearsipan
Sebagai salah satu instansi yang membidangi urusan kearsipan, Dinas
perpustakaan dan karsipan Kab. Lombok Timur memiliki tanggung jawab dalam
memberikan informasi pendidikan, penelitian dan menambah hasanah keilmuan
dalam rangka meningkatkan SDM di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat
umum. Untuk menunjang fungsi tersebut perlu ada suatu gerakan pemasyarakatan
kepada seluruh lapisan masyarakat secara terus menerus atau dengan kata lain
kampanye gerakan minat gemar membaca masyarakat.
Selain fungsi kepustakaan Dinas perpustakaan dan karsipan menjalankan
fungsi kearsipan dan dokumentasi, melalui pengelolaan/manajemen arsip dan
mendokumentasikan arsip-arsip lintas instansi lingkup Pemda Lombok Timur.
Tabel 2.47
Indikator Urusan Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Produksi
Ton 13.772,3 13.786,3 14.262,4 15.198,4 16.200,91
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
Perikanan
0 0 7 0
Tangkap
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018
2. Pariwisata
Keberhasilan program-program sektor kepariwisataan pada dasarnya dapat
ditinjau dari dua sisi, yaitu tingkat keberhasilan penyelenggaraan atas sasaran
kegiatan yang telah ditetapkan sesuai perencanaan, dan dari sisi hasil pelaksanaan
program keseluruhan terhadap keluaran makro, diantaranya terhadap kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Lombok Timur. Pencapaian jumlah kunjungan wisatawan
pada tahun 2016 sebanyak 13.226 wisatawan, yang terdiri dari 7.663 wisatawan
nusantara dan 5.563 wisatawan asing.
Keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
tersebut, tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
diantaranya pengembangan destinasi wisata melalui pembangunan,
pemeliharaan/perbaikan/renovasi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang disertai
dengan pelestarian dan pengembangan keberadaan seni tradisional dan upacara
adat istiadat khas Lombok Timur sebagai potensi daya tarik wisata seni dan
budaya Kabupaten Lombok Timur.
Tabel 2.48
Indikator Urusan Pariwisata
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Kunjungan Wisata
(Asing dan Orang 11.323 42.000 86.000 13.226 14.580
Domestik)
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018
3. Pertanian
Dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor
andalan, maka pelaksanaan pembangunan juga difokuskan pada peningkatan
Beberapa Sub indikator yang tidak dapat mencapai target 100 % antara lain
Meningkatnya Ketersediaan Infrastruktur Pertanian khususnya Terehabilitasinya
embung rakyat dimana ditargetkan 20 unit namun terealisasi sebanyak 8 unit
(40%). Hal ini lebih disebabkankan karena adanya kebijakan tahun 2015 yang
menjadikan rehabilitasi dan pembangunan embung diprioritaskan dari target 20
unit terealisasi sebanyak 69 unit sehingga pada tahun 2016 dikurangi danlebih
diprioritaskan untuk pembangunan air tanah dangkal pada wilayah wilayah yang
rawan kekeringan.
terjadi kenaikan produksi dimana tahun 2015 sebesar 72.392 Kwintal sedangkan
tahun 2016 sebesar 125,50 Kwintal.
Populasi ternak Sapi, Kambing, Ayam dan Itik rata – rata telah melampaui
target, Khususnya ternak Sapi yang merupakan komoditi unggulan Kabupaten
Lombok Timur dimana Populasi tahun 2016 sebanyak 125.856 ekor atau naik
sebesar 2,05 % dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 123.332 ekor,
demikian juga dengan Pelayanan Pengobatan ternak dan pelayanan inseminasi
buatan rata – rata melampaui target dari yang telah ditetapkan.
Bila dilihat dari beberapa indikator diatas, maka kinerja pembangunan bidang
peternakan Kabupaten Lombok Timur tahun 2016 dikategorikan berhasil dan hal
ini akan memotivasi mengeliatnya kembali sub sektor peternakan menjadi sub
sektor yang tetap unggul di Kabupaten Lombok Timur khususnya komoditi ternak
Sapi, kambing, Ayam dan itik.
Demikian juga dengan pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dalam Renstra Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2017 direncanakan sebesar 7.400 ekor,
namun karena adanya kegiatan Nasional UPSUS SIWAB tahun 2017 dimana
Kabupaten Lombok Timur ditarget sebesar 31.000 akseptor, sehingga dengan
adanya bantuan subsidi Straw dari kegiatan menyebabkan Straw yang dianggarkan
melalui APBD Kabupaten Lombok Timur tidak direalisasikan sehingga terjadi
penghematan anggaran sebesar Rp. 77.000.000,-, maka dari target yang
ditetapkan dalam renstra dinas tersebut telah direalisasikan sebesar 22.995 straw
atau 310,74 %.
4. Perdagangan
Dalam rangka mencapai sasaran yang ingin dicapai untuk Urusan
Perdagangan, berbagai upaya telah dilakukan, antara lain pembangunan sarana
dan prasarana pasar yang tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Tabel 2.49
Indikator kinerja Urusan perdagangan Kab. Lombok Timur
Tahun 2017
Indikator
Kinerja
Sasaran Strategis Target Realisasi %
1 2 3 4 5
1. Terwujudnya Pedagang yang
peningkatan tertampung 95,20 % 95,30 % 100
jumlah investasi prasarana pasar
Jumlah Alat-alat
Ukur Takar
Timbang dan
100 144 144
Perlengkapannya
yang di tera/tera
ulang
5. Perindustrian
Untuk Bidang Perindustrian yang menjadi tolok ukur keberhasilan program
dan kegiatan adalah meningkatnya pembinaan sektor industri. Pada Bidang ini,
berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah Unit Usaha sebab
dengan meningkatnya jumlah unit usaha maka akan berdampak kepada
penyerapan tenaga kerja. Dalam Tahun Anggaran 2017 Dinas ESDM Perindag
Kabupaten Lombok Timur telah berhasil memenuhi target sasaran yang telah
ditetapkan.
Dengan tumbuhnya Unit Usaha tersebut maka dapat menyerap tenaga kerja.
Tentu hal tersebut sangat berdampak terhadap berkurangnya jumlah angka
pengangguran dan meningkatnya penghasilan masyarakat khususnya para perajin
industri. Untuk lebih jelasnya data pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
sektor Perindustrian dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2.50
Indikator kinerja Urusan industri Kab. Lombok Timur
Tahun 2017
Sasaran Indikator
Target Realisasi %
Strategis Kinerja
1 2 3 4 5
1 Tewujudnya Perkembangan
peningkatan Sektor Industri
jumlah
1 Unit Usaha 21.150 UU 21.195 UU 100,2
investasi
2 Tenaga Kerja 85.320 Org 86.350 Org 101,2
6. Transmigrasi
Program transimigrasi di Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan dengan
beberapa kegiatan diantaranya peningkatan kerjasama antar wilayah, antar
pelaku, dan antar sektor dalam rangka pengambangan kawasan transimigrasi.
Pendaftaran dan seleksi calon transimigrasi dengan kegiatan sosialisasi,
pengawasan fasilitas perpindahan serta penempatan transimigrasi dan identifikasi
lahan transimigrasi di Kabupaten Lombok Timur.
1. Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Lombok Timur dalam menyikapi kewenangan yang ada telah
banyak melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan yang berkaitan dengan reformasi yang berlaku di daerah yaitu
penyusunan dan perumusan Peraturan Daerah yang sejalan dengan Otonomi
Daerah, serta melakukan koordinasi.
Untuk mewujudkan program bidang administrasi pemerintahan dituangkan dalam
program dan kegiatan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.51
Indikator Kinerja Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kab. Lotim
TARGET REALISASI %
1 2 3 4
PROGRAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja
Pemerintah Daerah 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00
PROGRAM PENATAAN DAERAH
OTONOMI BARU
Pembinaan, Koordinasi, dan Fasilitasi 20
20 Kecamatan 100,00
Pemerintahan Umum Kecamatan
15
Hubungan Kelembagaan 17 Kunjungan Kunjungan 88,24
Kerja Kerja
1
Fasilitasi Pendampingan Pembentukan 3 Kecamatan
Kecamatan 33,33
Kecamatan Baru Baru
Baru
2. Pengawasan
Dalam rangka pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
yang baik (Good Governance), perlu dilakukan penerapan prinsip-prinsip Good
Governance untuk menghasilkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif,
efisien, transparansi dan akuntabilitas. Dalam rangka mendukung terselenggaranya
pemerintahan yang efisien efektif, maka kebijakan yang ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut adalah mengoptimalisasikan pelaksanaan pengawasan, optimalisasi
pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan melalui tindak lanjut, peningkatan
hubungan dengan pihak legislatif dan penanganan laporan masyarakat.
Adapun indikator kinerja inspektorat dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 2.52
Indikator Kinerja Inspektorat Tahun 2017
Tahun 2017
Target
Realisasi %
3. Perencanaan Pembangunan
Pelaksanaan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan daerah
secara garis besar berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang perencanaan pebangunan daerah, antara lain perumusan
kebijakan teknis perencanan; pengkoordinasian penyusunan perencanaan
pembangunan darah;dan pembinaan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
pembangunan daerah.
Pencapaian kinerja urusan perencanaan pembangunan tahun 2015 antara lain:
a. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah yang meliputi:
1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017
2) Dokumen Hasil Musrenbang Kabupaten.
3) Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan Tahun 2016.
4) Dokumen Hasil Forum OPD Tahun 2016.
5) Dokumen KUA-PPAS perubahan Tahun 2016
6) Dokumen KUA-PPAS 2017
Target Realisasi
No Indikator Kinerja Satuan
2017 2017
1 Tersusunnya Dokumen LKPJ Dokumen 40 40
2 Tersusunnya Dokumen LAKIP Bappeda Dokumen 20 20
3 Tersusunnya Dokumen Renja Bappeda Dokumen 20 20
4 Tersusunnya Laporan Triwulan I,II,II Dokumen 20 20
dan IV APBD,DAU dan TP
Tersusunnya Laporan SIPD
5 Tersusunnya Dokumen Hasil Dokumen 25 25
Musrenbang Kecamatan
6 Tersusunnya Dokumen RKPD 2018 Dokumen 40 40
7 Tersusunnya Dokumen RKPD Perubahan Dokumen 30 30
2017
8 Tersusunnya Dokumen KUA-PPAS 2018 Dokumen 50 50
9 Tersusunnya Dokumen KUA-PPAS Dokumen 30 30
Perubahan 2017
10 Tersusunnya Dokumen Renja Bappeda Dokumen 20 20
13 Tersusunnya Buku PDRB Dokumen 100 100
14 Tersusunnya Buku Kajian Paket 3 3
Pengembangan Kapasitas Sumber Daya
Daerah
15 Tersusunnya Dokumen Perencanaan Paket 6 6
Pengembangan Wilayah Cepat Tumbuh
Target Realisasi
No Indikator Kinerja Satuan
2017 2017
16 Tersusunnya Dokumen Percepatan Paket 1 1
Pembangunan Kawasan Pedesaan
Sumber: LKPJ Kab. Lombok Timur Tahun 2017
4. Keuangan
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Timur selaku koordinator
penerimaan daerah dan Manajen dituntut untuk mampu melaksanakan fungsinya
guna mendorong peningkatan penerimaan yang efesien dan efektif dan
manajemen yang transparan dan akuntable sehingga secara bertahap dapat
meningkatkan kemandirian Lombok Timur di bidang fiskal dan mampu mengelola
pendapatan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Tabel 2.54
Indikator Kinerja Dinas PPKA
5. Kepegawaian
Pada tahun 2017, ditinjau dari aspek Sumber Daya Aparatur (ASN), jumlah
ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berjumlah 10.942 orang
dari jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2016 sebanyak
1.173.781 (angka proyeksi BPS), dengan rasio 1 orang PNS melayani 107 orang
penduduk. Jumlah PNS di lingkungan pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus
mengalami pengurangan seiring diberlakukannya kebijakan moratorium
penerimaan pegawai baru maupun adanya pegawai yang memasuki masa pensiun.
Tabel 2.55
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016-2017
Jumlah PNS
No Golongan Ruang
2016 2017
1 A 0 14
2 B 21 7
I
3 C 45 41
4 D 39 44
Tabel 2.56
Jumlah PNS
No Golongan Ruang
2016 2017
1 A 0 0
I
2 B 0 0
Jumlah Eselon I 0 0
3 A 1 1
II
4 B 31 37
Jumlah Eselon II 32 38
5 A 64 64
III
6 B 115 127
Jumlah Eselon III 179 191
7 A 533 626
IV
8 B 208 186
Jumlah Eselon IV 741 812
TOTAL 952 1.041
pada tabel Tabel 2.14 tentang PDRB Atas Dasar Harga Konstan Perkapita di
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017 Halaman II-24.
Kabupaten Lombok Timur memiliki 5 urusan pilihan yang menjadi indikator
daya saing daerah. 5 urusan tersebut adalah Kelautan dan Perikanan, Pariwisata,
Pertanian dan Peternakan, Perdagangan, serta Industri. Potensi perikanan di
Kabupaten Lombok Timur meliputi perikanan air tawar, perikanan laut meliputi
kegiatan penangkapan di laut dan budidaya laut, dan kegiatan budidaya air payau
namun keterbatasan data statistik kelautan dan perikanan yang dijadikan dasar
pembangunan kelautan dan perikanan tahun-tahun selanjutnya.
Keberhasilan program-program sektor kepariwisataan pada dasarnya dapat
ditinjau dari dua sisi, yaitu sisi tingkat keberhasilan penyelenggaraan atas sasaran
kegiatan yang telah ditetapkan sesuai perencanaan, dan dari sisi hasil pelaksanaan
program keseluruhan terhadap keluaran makro, diantaranya terhadap kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Lombok Timur. Pencapaian jumlah kunjungan wisatawan
pada tahun 2016 sebanyak 13.226 wisatawan, yang terdiri dari 7.663 wisatawan
nusantara dan 5.563 wisatawan asing.
Hasil pembangunan pertanian tanaman pangan antara lain ditandai dengan
peningkatan produksi padi; adanya upaya untuk mengimbangi kecenderungan
beralihnya lahan pertanian produktif ke lahan non pertanian, serta adanya
semangat kerja para petani untuk survive karena mereka termotivasi oleh berbagai
program pemerintah di bidang pertanian. Produksi Tanaman Pangan strategis
khususnya padi, Jagung dan Kedelai pada tahun 2016. Untuk padi melampaui
target yang ditetapkan yaitu 442.148 ton (118,78 %), tetapi bila dibandingkan
dengan tahun 2015 berdasarkan angka sementara 2016 terjadi penurunan
produksi sebesar 2,17 %. Berikutnya, Populasi ternak Sapi, Kambing, Ayam dan
Itik rata – rata telah melampaui target, Khususnya ternak Sapi yang merupakan
komoditi unggulan Kabupaten Lombok Timur dimana Populasi tahun 2016
sebanyak 125.856 ekor atau naik sebesar 2,05 % dibandingkan dengan tahun
2015 sebanyak 123.332 ekor, demikian juga dengan Pelayanan Pengobatan ternak
dan pelayanan inseminasi buatan rata – rata melampaui target dari yang telah
ditetapkan.
Tabel 2.58
Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
NO URAIAN KETERANGAN PANJANG (m) %
Aspal 511.760 50,23
Kerikil 54.507 5,35
1 JALAN
Beton 97.053 9,53
Tanah 355.502 34,89
Jembatan Negara 504 14,16
2 JEMBATAN Jembatan Provinsi 1.629 45,77
Jembatan Kabupaten 1.426 40,06
Saluran Induk 275.816 9,98
Saluran Sekunder 1.541.813 55,81
3 IRIGASI Saluran Pembuang 15.658 0,56
Saluran Tersier 857.985 31,06
Saluran Suplesi 71.058 1,96
Tabel 2.59
Realisasi Investasi Sektor Perdagangan dan ESDM Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Pedagang yang
Terwujudnya tertampung 95,20 % 95,30 % 100
peningkatan jumlah prasarana pasar
Investasi ESDM
investasi 126.240.395 131.958.886 104,5
(Rp.000)
benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang
mengembangkan serta menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka
Tabel 2.60
Sumber Daya Manusia Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
TAHUN
NO URAIAN
2014 2015 2016 2017
umum. Demikian juga dari aspek ekonominya, aktivitas masyarakat secara ekonomi
juga menjadi tolok ukur indikator perekonomian propinsi NTB secara keseluruhan.
Pembangunan Tahun 2019 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-2025 yang menguraikan strategi
kebijakan serta menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang akan
dihadapi oleh Daerah. Adapun Isu dan permasalahan mendesak yang dihadapi oleh
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 yang berhubungan dengan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah antara lain sebagai berikut :
1. Prioritas Peningkatan perekonomian daerah (penduduk pra sejahtera,
peningkatan pendapatan dan pengurangan kesenjangan, lembaga keuangan,
jumlah investasi dan pelayanan perijinan) dengan sasaran Tercapainya
penurunan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan, penurunan
kesenjangan pendapatan, peningkatan jumlah dan kualitas lembaga
keuangan, peningkatan jumlah investasi, serta peningkatan kualitas
pelayanan perizinan, permasalahan yang dihadapi meliputi :
a. Masih tingginya angka kemiskinan di Daerah.
b. Pertumbuhan ekonomi daerah yang masih relatif rendah.
c. Pemerataan pendapatan yang belum baik.
d. Tingkat pendapatan perkapita yang masih rendah.
e. Kesenjangan pendapatan yang relatif tinggi
f. Dominasi kontribusi PDRB pada satu jenis lapangan usaha.
g. Belum optimalnya peran lembaga ekonomi desa;
h. Proses perizinan masih menjadi kendala bagi dunia usaha.
i. Masih banyaknya investor yang belum menunjukkan keseriusan dalam
berinvestasi.
j. Ketersediaan infrastruktur pendukung investasi masih terbatas.
1. Urusan Kesehatan
a. Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan yang standard dan merata di
semua fasilitas pelayanan.
b. Perlunya dibangun Rumah Sakit yang bisa dijangkau dari semua wilayah
(Barat,Utara,Timur, Selatan)
c. Perlunya dibangun Sistem Informasi Kesehatan terpadu
d. Perilaku budaya bersih dan sehat dikalangan masyarakat belum optimal
2. Urusan Pendidikan
a. Fasilitas atau sarana dan prasarana penunjang pendidikan belum optimal
b. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal
c. Masih tingginya angka Droup Out (DO)
d. Masih tingginya angka Harapan Lama Sekolah (HLS) tingkat SD/SMP.
e. Sarana dan prasarana ruang kelas baru belum memadai
f. Kemampuan akademik dan profesionalisme sebagian tenaga pendidik dan
kependidikan belum memenuhi standar minimal
g. Masih terdapat penduduk usia 15 tahun ke atas yang belum melek huruf
atau masih buta huruf.
h. Belum berfungsinya kelompok kerja fungsional secara optimal
i. Akurasi data pendidik dan tenaga kependidikan masih belum memadai.
j. Kegiatan pembelajaran yang memakai pendekatan saintifik belum bisa
berjalan optimal akibat dari kurangnya tenaga penilik dan pengawas yang
melakukan supervisi proses belajar untuk satuan PAUD dan satuan
pendidikan PNF lainnya.
k. Masih minim dan terbatasnya prekuensi pembinaan guru disekolah-
sekolah.
l. Kurang optimalnya pemberdayaan dan penguatan forum PKBM dan SKB.
m. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan jenjang PAUD.
6. Urusan Perhubungan
a. Pemenuhan perlengkapan jalan berupa APILL, rambu, marka, guardraill
dan LPJU belum dapat mencapai target nasional Standar Pelayanan
Minimum.
b. Belum Maksimalnya Kedalaman Kolam Labuh sesuai Standar Pelabuhan
secara Nasional ± 6-7 M saat air laut surut terendah Masih kurangnya
sarana dan prasarana pendukung dermaga pelabuhan labuhan haji.
8. Urusan Pertanahan
a. Masih minimnya fasilitasi pemerintah daerah dalam pensertifikatan (proses
penerbitan sertifikat) tanah warga.
12.Urusan Sosial
a. Angka kemiskinan masih tergolong tinggi.
b. Belum seluruh Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dapat
mengakses jaminan sosial dan pemberdayaan sosial.
c. PSKS dan pekerja sosial masih terbatas kuantitas maupun kualitasnya.
d. Terbatasnya akses informasi dan jejaring kerjasama bagi pelayanan
penanganan PMKS.
e. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan dan rehabilitasi social.
16.Urusan Kebudayaan
a. Belum optimalnya pengelolaan budaya
b. Pelestarian budaya lokal masih belum optimal
19.Urusan Pengawasan
a. Belum optimalnya sistem pengawasan dan evaluasi kinerja instansi
pemerintah.
b. Keterbatasan jumlah aparatur pemerintah.
c. Belum optimalnya kapasitas sumber daya aparatur.
20.Urusan Pangan
a. Konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, berimbang.
b. Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap keamanan
pangan.
c. Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi pengembangan pangan
lokal perlu lebih dikembangkan
d. Pengoptimalan pemanfaatan lahan termasuk lahan pekarangan
e. Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal
f. Pengenalan jenis pangan baru termasuk pangan lokal yang belum
dimanfaatkan.
22.Urusan Statistik
23.Urusan Kearsipan
a. Masih rendahnya apresiasi pemerintah dan masyarakat terhadap arsip
daerah.
b. Sumber daya manusia yang terbatas secara kualitas dan kuantitas
mempengaruhi tingkat layanan kearsipan dan kualitas pengelolaan arsip.
c. Sarana dan prasarana kearsipan belum tersedia optimal untuk pengelolaan
dan pelayanan kearsipan baik pihak yang membutuhkan.
d. Pedoman pengelolaan arsip masih sangat terbatas dan umum, sehingga
perlu ada aturan yang pragmatis dan mudah dilakukan.
25.Urusan Perpustakaan
a. Masih rendahnya minat baca masyarakat ;
b. Masih terbatasnya SDM pengelola perpustakaan;
c. Kurangnya pemahaman aparatur desa/kelurahan dan tenaga pendidik
dalam pengelolaan perpustakaan desa/kelurahan;
d. Tidak semua masyarakat dapat terjangkau oleh layanan perpustakaan
keliling;
e. Masih rendahnya daya beli masyarakat terhadap buku;
f. Terbatasnya sarana operasional (kendaraan roda 2 dan 4) terutama
Kendaraan Perpustakaan Keliling sehingga memperlambat pencapaian
kinerja;
26.Urusan Pertanian
a. Sarana dan prasarana produksi, pasca panen dan pemasaran pertanian
belum memadai.
b. Rendahnya adopsi teknologi oleh petani.
c. Rendahnya posisi tawar petani menyebabkan harga ditingkat petani
dikuasai oleh tengkulak.
d. Anomali iklim, Serangan OPT, bencana alam (banjir/kekeringan),
menyebabkan gagal panen dan penurunan mutu produk.
e. Rata rata petani berusia lanjut serta pendidikan rendah.
f. Pupuk bersubsidi harus terus menerus diawasi dan dievaluasi terkait
pendistribusian dan penggunaannya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
g. Masih kurangnya pengetahuan pelaku usaha dibidang pertanian serta
masyarakat, tentang bahayanya penggunaan bahan kimia berbahaya dan
produk pertanian yang tidak memenuhi persyaratan keamanan mutu
pangan.
27.Urusan Pariwisata
a. Belum adanya regulasi yang jelas dalam pengelolaan desa wisata serta
wisata minat khusus, untuk menghadapi peningkatan kunjungan
wisatawan yang cukup signifikan.
b. Kemampuan SDM pelaku pariwisata dan kesadaran masyarakat di sekitar
obyek wisata tentang Sapta Pesona masih sangat terbatas.
c. Tersedianya fasilitas umum pada obyek-obyek wisata seperti MCK yang
bisa diakses wisatawan asing.
d. Terfasilitasinya Pembangunan TIC (Tourism Informasion Center) sebagai
pusat informasi pariwisata daerah.
e. Pengembangan IT sehingga data dapat terintegrasi dengan baik dan
berkelanjutan
29.Urusan Perdagangan
a. Terfasilitasinya pelatihan-pelatihan bagi IKM-IKM untuk berbagai komoditi
unggulan.
b. Terfasilitasinya festival-festival usaha/IKM tingkat Kabupaten yang
terintegrasi dengan destinasi wisata
c. Terfasilitasinya kampung coklat, kopi, dan kampung jajanan kering melalui
pendampingan IKM dan pelaku usaha.
d. Masih lemahnya produk dalam menembus (penetrasi) pasar yang
disebabkan lemahnya strategi pemasaran dan kurang efektifnyanya
promosi.
30.Urusan Perindustrian
a. Belum terwujudnya kawasan industri.
b. Pemanfaatan tehnologi dalam proses produksi relatif rendah.
c. Terbangunnya sinergitas yang baik dengan dunia industri dandunia usaha
dalam rangka supply/demand tenaga kerja terampil
31.Urusan Transmigrasi
a. Masih kurangnya kesesuaian ketrampilan calon transmigran dengan
kebutuhan dan potensi daerah tujuan transmigrasi.
b. Masih kurang memadainya jumlah insfrastruktur di lokasi pengembangan
kawasan transmigrasi(Perumahan, jalan dan SAB)
32.Urusan Persandian
a. Terbatasnya SDM yang memenuhi kapabilitias dan kompetensi terhadap
persandian.
Tabel 2.61
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018