Anda di halaman 1dari 108

Bab II -Gambaran Umum Kondisi

Daerah

Di dalam merencanakan pembangunan guna meningkatkan pertumbuhan


ekonomi dan peningkatan pembangunan di Kabupaten Lombok Timur, perlu untuk
diketahui kondisi daerah tersebut baik itu kondisi geografisnya maupun kondisi
demografi daerah tersebut serta melibatkan semua pihak baik itu Pemerintah, pihak
swasta, masyarakat dan pihak lainnya. Dengan prinsip keterbukaan, transparansi,
demokratis, akuntabilitas, efektif, efisien dan berazaskan kepatutan dan kewajaran.
Pada penyusunan RPJMD tahun 2018 ini akan digambarkan sekilas tentang
kondisi daerah baik itu dilihat dari aspek geografi dan demografinya maupun dari
segi potensi wilayah, kesejahteraan masyarakat, daya saing serta aspek-aspek yang
mendukung lainnya secara profesional dan terukur sistematis serta berkualitas
karena akan menjadi masukan dalam proses pembangunan di Kabupaten Lombok
Timur yang berkelanjutan.

2.1 Aspek Geografi dan Demografi


2.1.1. Aspek Geografi
a. Luas dan Batas Wilayah Administrasi
Lombok Timur merupakan Kabupaten yang memiliki luas 33,88% dari luas
keseluruhan pulau Lombok dan terletak paling ujung timur pulau Lombok dengan
luas wilayah Kabupaten Lombok Timur mencapai 2.679,88 Km2 yang terdiri dari
daratan dengan luas 1.605,55 Km 2 (59,91%) sedangkan luas perairan laut
mencapai 1.074,33 Km2 (40,09%), dengan batas wilayah administrasi sebagai
berikut:

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-1


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

1) Sebelah Utara : Laut Jawa


2) Sebelah Timur : Selat Alas
3) Sebelah Selatan : Samudera Indonesia
4) Sebelah Barat : Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Tengah

Kabupaten Lombok Timur terdiri dari 20 Kecamatan dan 254 Desa/Kelurahan


yaitu 239 Desa dan 15 Kelurahan, 1.267 Dusun. Kecamatan Aikmel dengan luas
wilayah 122,92 Km2 memiliki jumlah Desa terbanyak, yaitu 24 Desa, sedangkan
Kecamatan Sembalun luas wilayah 217,08 Km2 merupakan Kecamatan dengan
jumlah Desa terkecil yaitu 6 Desa. Jumlah Desa/Kelurahan yang ada di Kabupaten
Lombok Timur dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1
Luas Wilayah dan Jumlah Desa/Kelurahan Per Kecamatan
di Kabupaten Lombok Timur 2017
Luas
Jumlah Desa/
No. Kecamatan Wilayah %
Kelurahan
(Km2)
1 Keruak 40,49 15 2,52
2 Jerowaru 142,78 15 8,89
3 Sakra 25,09 12 1,56
4 Sakra Barat 32,30 18 2,01
5 Sakra Timur 37,04 10 2,31
6 Terara 41,41 16 2,58
7 Montong Gading 25,66 8 1,60
8 Sikur 78,27 14 4,87
9 Masbagik 33,17 10 2,07
10 Pringgasela 134,26 10 8,36
11 Sukamulia 14,49 9 0,49
12 Suralaga 27,02 15 1,68
13 Selong 31,68 12 1,97
14 Labuhan Haji 49,57 12 3,09
15 Pringgabaya 136,20 15 8,48
16 Suela 115,01 8 7,16
17 Aikmel 122,92 24 7,66
18 Wanasaba 55,89 14 3,48
19 Sembalun 217,08 6 13,52
20 Sambelia 245,22 11 15,27
Jumlah 1.605,55 254 100
Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-2


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

b. Letak dan Kondisi Geografis


Ibu Kota Kabupaten Lombok Timur adalah Selong yang berjarak 50 Km dari
Kota Provinsi, secara geografis terletak pada posisi astronomis antara 116˚-117˚
Bujur Timur dan 8˚-9˚ Lintang Selatan dan dilihat dari letak geografisnya
Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2014 memiliki luas daratan yang digunakan
sebagai lahan persawahan seluas 47,312 Ha (29,47%) dengan luas lahan kering
113,243 Ha (70,53 %). Kabupaten Lombok Timur terdapat 35 gili yang tediri dari 5
gili yang berpenghuni dan 30 gili tidak berpenghuni. Diantara pulau kecil tersebut
sudah dijadikan sebagai obyek wisata, diantaranya Gili Sunut, Sulat, Bidara, Kondo
dan Lampu.

c. Topografi
Berdasarkan topografi wilayah, Kabupaten Lombok Timur terletak pada
ketinggian 0-3.726 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan hamparan
dari utara ke selatan. Kemiringan lahan bervariasi mulai dari kelas kemiringan
lereng antara 0–2 persen sampai kelas kemiringan lereng lebih dari 40 persen.
Kemiringan lereng antara 0–2 persen mencakup daerah daerah di sepanjang
pantai yang terbentang mulai dari bagian utara ke arah timur hingga ke bagian
selatan, sedangkan kemiringan lereng lebih dari 40 persen mencakup Pegunungan
Rinjani yang terletak di bagian utara. Untuk lebih jelasnya, Topografi Kabupaten
Lombok Timur dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:

Tabel 2.2
Topografi Wilayah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Kemiringan Lahan Luas / Area (Km2) Persentase (%)


(1) (2) (3)

0–2% 257,60 16,04


2 – 15 % 967,63 60,27
15 – 40 % 242,22 15,09
> 40 % 138,10 8,60
Jumlah/Total 1.605,55 100,00

d. Klimatologi

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-3


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Secara umum iklim di wilayah Kabupaten Lombok Timur dapat dikategorikan


beriklim tropis dengan temperatur berkisar 20 o- 33oC. Dampak pemanasan global
yang terjadi beberapa kurun waktu terakhir menyebabkan perubahan iklim yang
berfluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Selama tahun 2015 curah hujan rata-
rata per bulan di sekitar Lombok Timur berkisar 100.7 mm dan rata-rata hari
hujan per bulan adalah 8.5 hari hujan setiap bulannya.

Tabel 2.3
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017

Rata-rata curah Hujan Rata-rata Hujan


Bulan
(mm) (hari)
Januari 306 19
Februari 325 15
Maret 150 13
April 25 12
Mei 28 4
Juni 43 3
Juli 39 5
Agustus 18 2
September 9 2
Oktober 74 8
November 343 8
Desember 220 18
Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Lotim 2017

e. Penggunaan Lahan
Luas lahan di Kabupaten Lombok Timur sampai tahun 2017 mencapai
160.555 Ha, sebagian besar merupakan lahan pertanian bukan sawah yaitu
sebesar 77.180,5 Ha dengan rincian tegal/kebun seluas 19.724,5 ha, ladang seluas
5.303 ha, perkebunan 3.160 ha, selanjutnya hutan rakyat seluas 1.407 ha, padang
rumput 678 ha. Selanjutanya terdapat pula tanah yang sementara ini tidak
diusahakan seluas 14.716 ha, hutan negara seluas 10.838 ha dan penggunaan
lainnya seluas 21.354 ha. Adapun lahan yang dimanfaatkan untuk permukiman
hingga tahun 2017 seluas 12.671 ha.
Adapun rincian penggunaan lahan perkecamatan pada tahun 2017 adalah
sebagai berikut:

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-4


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.4
Luas Lahan Menurut Penggunaan di Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2013-2017 (Ha)

Jenis Lahan 2013 2014 2015 2016 2017


Lahan sawah 46.965 47.312 47.783 48.250,1 48.250,1
Irigasi 45.241 45.578 45.578 46.152 46.152
Sawah Tadah Hujan 1.724 1.734 1.734 2.098 2.098
Lahan Pertanian
Bukan 93.222 92.849 92.368 77.180 77.180,5
Sawah
Tegal/Kebun 21.895 21.562 21.081 19.724,5 19.724,5
Ladang/Huma 4.812 4.665 4.665 5.303 5.303
Perkebunan 3.160 3.160 3.160 3.160 3.160
Hutan Rakyat 3.476 3.476 3.476 1.407 1.407
Tambak - - - - -
Kolam/Empang - - - - -
Padang rumput 678 678 678 678 678
Sementara Tidak 23 23 23 14.716 14.716
Diusahakan
Hutan Negara 10.838 10.838

Lainnya 59.178 59.285 59.285 21.354 21.354


Lahan bukan
20.368 20.394 20.424 35.124,5 35.124,5
Pertanian
Pekarangan/permukiman 12.671,4 12.671,4

Lain-lain 22.453 22.453


Total 160.555 160.555 160.555 160.555 160.555
Sumber : BPS 2018

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-5


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.5
Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Jenis Penggunaan Lahan (ha)


Kecamatan Lahan Bukan Lahan Bukan
Permukiman Sawah Hutan Perairan Darat
Sawah Pertanian
Keruak 545,14 2308  498 1243 92,44 53,28
Jerowaru 841,64 4384  8573 1321 2.622,11 519,72
Sakra 591,08 2063  176 270   61,51
Sakra Barat 605,49 2848  95 287 3,31 27,85
Sakra Timur 654,29 3263  234 207 1,08 84,58
Terara 949,61 2654  500 987 154,56 425,21
Montong Gading 521,22 2066  186 314 1.366,65 2,5
Sikur 867,03 2819,1  4257,5 750,4 2.117,03 14,09
Masbagik 923,89 1993  450 874   7,02
Pringgasela 696,47 1868  10220 1338 3.363,71 13,14
Sukamulia 359,08 957  271 221   14,15
Suralaga 451,38 2188  228 286   4,35
Selong 856,8 1340  319 1509   19,14
Labuhan Haji 535,41 1794  2323 840   16,76
Pringgabaya 884,38 2397  8621 2602 3.475,99 24,52
Suela 416,43 3064  7351 1086 5.307,58 11,85
Aikmel 732,42 36666  7630 996 5.812,81 8,06

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-6


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Jenis Penggunaan Lahan (ha)


Kecamatan Lahan Bukan Lahan Bukan
Permukiman Sawah Hutan Perairan Darat
Sawah Pertanian
Wanasaba 568,71 2724  2504 361 1.967,29  
Sembalun 214,22 1155  16620 3933 13.030,41 194,65
Sambelia 457,01 2699  6124 15699 23.935,05 278,44
Sumber : Kab. Lotim Dalam Angka 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-7


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

A. Potensi Pengembangan Wilayah


Kawasan Strategis Kabupaten berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Lombok Timur 2012-2032 dilihat dari kepentingan terdiri dari:

1. KSK untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi,meliputi :


a. Kawasan pengembangan perkotaan Selong merupakan pusat permukiman
dan industri, meliputi Kecamatan Selong, sebagian Kecamatan Labuhan
Haji, sebagian Kecamatan Sukamulia, dan sebagian Kecamatan Masbagik,
sebagian Kecamatan Pringgasela dan sebagian Kecamatan Sakra;
b. Penetapan kawasan agropolitan Sembalun meliputi Kecamatan Sembalun
dengan sektor unggulan hortikultura;
c. Kawasan sentra produksi peternakan dan pertanian Aikmel-Wanasaba
meliputi Kecamatan Aikmel dan sebagian Kecamatan Wanasaba dengan
sektor unggulan ternak sapi dan sektor unggulan jagung; dan
d. Penetapan kawasan minapolitan Keruak-Jerowaru meliputi wilayah
Kecamatan Keruak dan Kecamatan Jerowaru dengan sektor unggulan
perikanan dan pariwisata.

2. KSK untuk kepentingan sosial budaya meliputi:


a. Kawasan makam Selaparang di Kecamatan Suela dan kawasan Makam
Kenaot di Kecamatan Sakra; dan
b. Kawasan rumah adat tradisional di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan
Suela.

3. KSK untuk kepentingan lingkungan hidup meliputi:


a. Kawasan Kebun Raya Lombok di Lemor Kecamatan Suela; dan
b. Kawasan ekosistem hutan Sambelia di Kecamatan Sambelia.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-8


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

B. Wilayah Rawan Bencana


Kabupaten Lombok Timur merupakan kawasan yang termasuk kawasan
rawan bencana alam, antara lain:
1. Kawasan rawan bencana tanah longsor, meliputi : kawasan sekitar
Rinjani bagian timur dan sekitar Gunung Nangi.
2. Kawasan rawan bencana gunung berapi, meliputi :
- Daerah Bahaya: Kecamatan Aikmel, Sambelia dan sepanjang alur
Kokok Putih;
- Daerah Waspada: Daerah di sepanjang aliran sungai yang berhulu di
kaldera (jari-jari 8 km dari titik kawah) dan terdapat di wilayah
Kabupaten Lombok Timur.
3. Kawasan rawan bencana banjir, meliputi seluruh daerah di sepanjang
aliran sungai yang terdapat di Kabupaten Lombok Timur.
4. Kawasan rawan bencana tsunami, meliputi: kawasan pesisir selatan
yaitu Ekas, Tanjung Ringgit, Tanjung Luar dan Labuhan Haji.
5. Kawasan rawan bencana angin topan, meliputi Kecamatan Keruak,
Kecamatan Jerowaru dan Sambelia.
6. Kawasan rawan gelombang pasang, meliputi: pantai selatan dan pantai
timur yaitu Ekas, Tanjung Ringgit, Tanjung Luar, Labuhan Haji dan
Labuhan Lombok.
7. Kawasan rawan bencana kekeringan, meliputi: Keruak-Sakra-Sikur,
Labuhan Haji, Aikmel-Sukamulia-Pringgabaya, Batucangku, Kecamatan
Sambelia dan sekitarnya.
8. Kawasan rawan abrasi pantai, meliputi : Pantai Labuhan Amuk, Pantai
Sengkidu, Pantai Candidasa, Pantai Ujung, Pantai Yeh Kali, Pantai
Bunutan dan Pantai Jemeluk.
9. Kawasan rawan bencana keretakan tanah, meliputi: sekitar kawasan
Gunung Rinjani dan Gunung Nangi.
10. Kawasan rawan bencana kebakaran hutan, meliputi : sebagian hutan di
sekitar Gunung Rinjani dan Gunung Nangi

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-9


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Gambar 2.1
Peta Wilayah Rawan Bencana Di Kabupaten Lombok Timur

2.1.2. Aspek Demografi


a. Jumlah Penduduk
Perkembangan penduduk di Kabupaten Lombok Timur terus mengalami
pertumbuhan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil perhitungan dan proyeksi
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang disesuaikan dengan sensus
penduduk 2010, jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur bertambah lebih dari
10 ribu jiwa dari 1.173.781 jiwa tahun 2016 meningkat menjadi 1.183.204 pada
tahun 2017, dan diperkirakan meningkat menjadi 1.192.110 tahun 2018. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-10


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.6
Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2015-2018

Penduduk (Jiwa)
Tahun
Laki-Laki Perempuan Jumlah

542.012 622.006 1.164.018


2015
46.6% 53.4% 100%

546.569 527.212 1.173.781


2016
46.6% 53.4% 100%

550.958 632.246 1.183.204


2017
46.6% 53.4% 100%

555,241 636,869 1.192,110


2018
46.58 53.42 100%

Sumber : Data Proyeksi Rilis Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2017

Berdasarkan sebaran pada wilayah administratif, Kecamatan Masbagik


mempunyai penduduk terbanyak dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2017,
kemudian kecamatan Aikmel, kecamatan Pringgabaya, dan kecamatan Selong.
Sementara yang paling sedikit adalah kecamatan Sembalun dan kecamatan
Sambalia. Secara detail jumlah penduduk masing-masing kecamatan tahun 2014-
2017 dapat dilihat pada tabel 2.7 berikut :

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-11


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.7
Jumlah Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2014-2017

Nama Jumlah Penduduk (Jiwa)


No.
Kecamatan 2013 2014 2015 2016 2017
1 Keruak 50,374 50,837 51,499 51,287 52,778
2 Jerowaru 56,624 57,144 58,069 57,314 59,880
3 Sakra 54,787 55,290 55,841 56,095 56,882
4 Sakra Barat 48,829 49,277 49,809 49,933 50,822
5 Sakra Timur 42,529 42,920 43,354 43,542 44,176
6 Terara 67,119 67,735 68,178 68,272 68,979
7 Montong Gading 41,422 41,802 42,026 43,693 42,424
8 Sikur 68,692 69,323 69,634 71,013 70,159
9 Masbagik 97,257 98,151 99,029 99,660 100,669
10 Pringgasela 51,765 52,241 52,699 53,093 53,555
11 Sukamulia 31,294 31,581 31,828 32,111 32,287
12 Suralaga 52,858 53,343 53,629 55,303 54,132
13 Selong 87,128 87,929 89,137 88,977 91,481
14 Labuhan haji 54,970 55,474 55,996 56,227 56,978
15 Pringgabaya 92,576 93,427 93,980 95,492 94,962
16 Suela 38,133 38,483 38,703 39,593 39,093
17 Aikmel 96,060 96,942 97,802 98,461 99,412
18 Wanasaba 60,539 61,095 61,459 62,287 62,109
19 Sembalun 19,399 19,577 19,743 19,900 20,050
20 Sambelia 30,918 31,202 31,603 31,528 32,376

JUMLAH 1,143,273 1,153,773 1,164,018 1,173,781 1,183,204

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur tahun 2018

Berdasarkan tingkat kepadatan penduduk dari tahun 2014 sampai dengan


tahun 2017, Kecamatan Masbagik merupakan kecamatan terpadat disusul
Kecamatan Selong dan Kecamatan Sakra. Untuk kepadatan penduduk setiap
Kecamatan dapat dilihat pada tabel 2.8 dibawah ini.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-12


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.8
Kepadatan Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2014-2017

Luas Wilayah (km2)


No Kabupaten/Kota
2013 2014 2015 2016 2017

1 Keruak 40.48 1,256 1,272 1,288 1,303


2 Jerowaru 142.79 400 407 413 419
3 Sakra 24.77 2,204 2,226 2,247 2,267
4 Sakra Barat 33.70 1,526 1,542 1,558 1,573
5 Sakra Timur 35.96 1,146 1,158 1,182 1,193
6 Terara 42.41 1,636 1,647 1,656 1,666
7 Montong Gading 24.66 1,629 1,638 1,646 1,653
8 Sikur 78.27 886 890 893 896
9 Masbagik 33.18 2,959 2,985 3,011 3,035
10 Pringgasela 134.25 389 393 396 399
11 Sukamulia 14.49 2,180 2,197 2,213 2,228
12 Suralaga 27.02 1,974 1,985 1,994 2,003
13 Selong 31.68 2,774 2,812 2,851 2,888
14 Labuhan Haji 49.57 1,119 1,130 1,140 1,149
15 Pringgabaya 136.00 686 690 694 697
16 Suela 115.21 335 337 338 340
17 Aikmel 122.92 792 796 802 809
18 Wanasaba 55.89 1,093 1,100 1,106 1,111
19 Sembalun 217.08 90 91 92 92
20 Sambelia 245.22 127 129 130 132
Total 1,605.55 719 725 731 737
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur tahun 2018

Grafik 2.1

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-13


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Kepadatan Penduduk Per Kecamatan


Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Timur tahun 2018

b. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah


tertentu pada waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Indikator tingkat
pertumbuhan penduduk sangat berguna untuk memprediksi jumlah penduduk
sehingga akan diketahui pula kebutuhan dasar penduduk seperti fasilitas
pelayanan publik dan sebagainya. Jika dilihat secara umum, jumlah penduduk
Kabupaten Lombok Timur dari tahun 2013 sampai 2017 selalu mengalami
peningkatan dengan laju pertumbuhan yang semakin berkurang. Jumlah penduduk
terbanyak di Kecamatan Masbagik.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-14


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Grafik 2.2.
Laju Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2012-2016

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018

c. Struktur dan Komposisi Penduduk

Struktur penduduk meliputi jumlah, pertumbuhan, sebaran dan komposisi


penduduk. Struktur penduduk bersifat dinamis, selalu berubah karena adanya
proses demografi yang menyertainya seperti kelahiran, kematian dan migrasi atau
perpindahan penduduk. Selain ketiga faktor tersebut, struktur penduduk juga
dipengaruhi oleh faktor lain seperti perkawinan dan perceraian. Perubahan dalam
struktur yang menyangkut perubahan dalam jumlah maupun komposisi penduduk
akan membawa dampak atau pengaruh terhadap perubahan sosial, ekonomi dan
politik bagi penduduk yang tinggal di suatu wilayah.

Struktur penduduk dapat dilihat dari beberapa hal yaitu komposisi berdasarkan
umur, jenis kelamin dan mata pencaharian. Dilihat dari kelompok umur penduduk,
Kabupaten Lombok Timur termasuk kategori struktur inter-mediate (peralihan
umur muda ke umur tua). Dimana lebih dari 30 persen penduduk berusia di bawah
umur 15 tahun dan penduduk usia 65 tahun ke atas kurang dari 10 persen.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-15


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Sehingga rasio ketergantungan juga cukup tinggi dengan kisaran sekitar 55-56, di
mana 100 orang usia produktif menanggung beban hidup 55-56 orang usia tidak
dan belum produktif.
Ditinjau dari jenis kelamin struktur penduduk Kabupaten Lombok Timur juga
menunjukkan lebih banyaknya penduduk perempuan dibandingkan penduduk laki-
laki terutama pada kelompok usia produktif muda (usia 15-64 tahun) dan pada
usia lanjut (65 tahun ke atas).
Rasio jenis kelamin yang ideal tentulah rasio jenis kelamin yang tidak terlalu
pincang dimana dalam setiap kelompok umur jumlah penduduk laki-laki relatif
berimbang dengan perempuan.
Berdasarkan data BPS diketahui bahwa pada tahun 2016 angka sex ratio untuk
usia 0-14 tahun berada pada kisaran angka yang relatif seimbang sekitar 103.46
sedangkan angka sex ratio untuk usia 15-64 tahun (usia produktif) berkisar 80.61
dan usia 65 tahun ke atas berada pada kisaran angka meningkat menjadi 84.08.
Untuk jumlah penduduk menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 2.9
dibawah ini.
Tabel 2.9
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2017

Kelompok
2014 2015 2016 2017
Umur

0-14 356,741 357,365 357.623 357,675

15-64 740,376 748,617 756.659 764,446

65+ 56,656 58,036 59.499 61,083

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur tahun 2018

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-16


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Grafik 2.3
Sex Ratio Menurut Kelompok Umur
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur tahun 2018

Tabel 2.10
Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015-2017

JML PENDUDUK 2015 JML PENDUDUK 2016 JML PENDUDUK 2017


KLP. UMUR
NO.
/TH Perempu Laki- Perempu Laki- Perempu
Laki-Laki Total Total Total
an Laki an Laki an

1. 0-14 181.921 175.444 357.365 182.104 175.683 357.787 181.878 175.797 357.675

2. 15-64 333.544 415.073 748.617 337.277 419.218 756.459 341.179 423.267 764.446

3. 65+ 26.547 31.489 58.036 27.188 32.311 59.499 27.901 33.182 61.083

Dependency
65,10 51,13 55.5 62,05 49.61 55,16 61.49 49,37 55,4
Ratio

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur tahun 2018

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-17


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

2.2. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
a. PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi
Perekonomian suatu wilayah secara makro dapat dilihat melalui nilai
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB menggambarkan kemampuan
suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan faktor-faktor produksi
lainnya. Nilai PDRB dapat menggambarkan sektor yang berkontribusi paling besar
dalam pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur. Dalam Penghitungan
pertumbuhan ekonomi, sedangkan PDRB per kapita dapat digunakan sebagai salah
satu indikator tingkat kemakmuran dan kesejahteraan penduduk di suatu wilayah.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lombok Timur beberapa tahun terakhir
menunjukkan pertumbuhan positif yang signifikan, yang ditandai dengan
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2013-2017,
sebagaimana terlihat pada tabel berikut.

Tabel 2.11
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan
Usaha Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017 (Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


1 Pertanian, Kehutanan,
3.213,2 3.278,9 3.460,0 3.533,0 3.744,8
dan Perikanan
2 Pertambangan dan
634,7 673,8 733,3 801,4 858,8
Penggalian
3 Industri Pengolahan 1.016,3 1.034,4 1.054,4 1.076,9 1.112,0
4 Pengadaan Listrik & Gas 7,1 9,9 10,4 11,4 11,9
5 Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 8,2 8,6 9,0 9,6 10,1
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 1.213,3 1.287,4 1.383,9 1.513,0 1.619,7
7 Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil 1.592,7 1.714,9 1.837,6 1.970,4 2.130,8
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan
470,6 502,2 527,7 545,7 569,7
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi
90,3 96,3 102,4 110,1 117,3
dan Makan minum

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-18


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


10 Informasi dan
209,6 222,2 239,9 262,8 286,3
Komunikasi
11 Jasa Keuangan dan
229,5 247,9 271,7 308,4 341,0
Asuransi
12 Real Estat 347,7 366,8 389,8,9 419,5 448,6
13 Jasa Perusahaan 11,8 12,5 13,1 14,1 14,9
14 Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan 707,4 743,8 771,1 789,6 810,6
Sosial
15 Jasa Pendidikan 530,6 566,3 599,0 628,7 665,9
16 Jasa Kesehatan dan
230,9 248,6 264,3 279,9 297,6
Kegiatan Sosial
17 Jasa Lainnya 220,6 235,0 249,3 267,1 284,9

PDRB 10.734.6 11.249,6 11.917,0 12.541,5 13.325,1

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018

Tabel 2.12
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017 (Miliar Rupiah)

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian, Kehutanan,
3.356,8 3.619,2 4.120,9 4.496,3 4.929,4
dan Perikanan
2 Pertambangan dan
657,0 733,3 840,6 946,9 1.067,8
Penggalian
3 Industri Pengolahan 1.041,8 1.118,2 1.151,4 1.221,4 1.302,3

4 Pengadaan Listrik & Gas 5,6 7,8 9,3 11,2 14,5


5 Pengadaan Air,
Pengelolaan Sampah, 9,7 11,0 11,9 13,4 14,6
Limbah dan Daur Ulang
6 Konstruksi 1.253,4 1.391,2 1.605,3 1.813,4 2.007,9
7 Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil 1.752,7 2.054,4 2.345,8 2.649,1 2.974,0
dan Sepeda Motor
8 Transportasi dan
494,9 567,1 633,6 682,9 733,8
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi
106,7 124,9 139,8 159,3 179,9
dan Makan minum

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-19


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Informasi dan
10 209,2 226,8 242,9 266,7 301,3
Komunikasi
11 Jasa Keuangan dan
265,1 299,0 339,8 403,6 463,9
Asuransi
12 Real Estat 413,1 467,0 519,7 584,7 639,1

13 Jasa Perusahaan 12,7 14,8 16,2 18,1 19,9


14 Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan 865,3 1.012,9 1.141,1 1.207,7 1.275,6
Sosial
15 Jasa Pendidikan 626,8 688,3 772,4 853,3 934,5
16 Jasa Kesehatan dan
244,5 276,3 307,9 335,4 362,6
Kegiatan Sosial
17 Jasa Lainnya 232,6 257,1 290,6 322,0 360,1

PDRB 11.547,8 12.869,2 14.489,3 15.985,4 17.581,1

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018

Nilai PDRB Kabupaten Lombok Timur Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) relatif
lebih dibandingkan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK), yaitu sebesar Rp
11.547,7 pada tahun 2013, dan meningkat cukup tinggi pada tahun 2017 sebesar
Rp. 17.581,1 atau rata-rata tumbuh sebesar 10,66 persen. Sedangkan PDRB Atas
Dasar Harga Konstan pada Tahun 2013 mencapai 10.734,6 dan terus meningkat
pada tahun 2017 mencapai 13.325,1, atau mengalami peningkatan sebesar
5,36.persen
Tabel .2.13
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010
menurut Lapangan Usaha (Persen) Tahun 2013-2017

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016 2017


(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pertanian, Kehutanan, dan
3,51 2,04 5,52 2,11 5.99
Perikanan
Pertambangan dan
2 7,22 6,16 8,83 9,28 7,17
Penggalian
3 Industri Pengolahan 1,20 1,78 1,94 2,13 3,26

4 Pengadaan Listrik & Gas 4,58 39,46 4,41 9,84 4,51


5 Pengadaan Air, Pengelolaan 5,92 5,04 4,06 6,46 6,09
Sampah, Limbah dan Daur

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-20


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Ulang
6 Konstruksi 6,93 6,11 7,49 9,33 7,06
7 Perdagangan Besar dan
Eceran, Reparasi Mobil dan 8,32 7,67 7,15 7,23 8,14
Sepeda Motor
8 Transportasi dan
5,38 6,72 5,09 3,40 4,41
Pergudangan
9 Penyediaan Akomodasi dan
7,42 6,59 6,40 7,44 6,56
Makan minum
10 Informasi dan Komunikasi 8,80 5,98 7,98 9,57 8,93

11 Jasa Keuangan dan Asuransi 10,31 8,01 9,59 13,49 10,59

12 Real Estat 6,70 5,51 6,26 7,63 6,92

13 Jasa Perusahaan 6,55 6,46 4,87 7,22 5,57


14 Administrasi Pemerintah,
Pertahanan dan Jaminan 4,92 5,14 3,67 2,40 2,66
Sosial
15 Jasa Pendidikan 7,99 6,73 5,77 4,96 5,91
16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan
7,89 7,64 6,35 5,88 6,34
Sosial
17 Jasa Lainnya 7,33 6,51 6,07 7,17 6,67

Laju PDRB 5,51 4,80 5,93 5,24 6,25

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018

Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Lombok Timur periode 2013-2017 berkisar


antara 4,80 persen sampai 6,25 persen. Laju pertumbuhan tertinggi dicapai tahun
2017 dan terendah pada tahun 2014. Pada tahun 2017 laju pertumbuhan PDRB
mengalami percepatan yang cukup signifikan yaitu sebesar 6,25 persen.
Percepatan laju pertumbuhan PDRB tahun 2017 salah satunya disebabkan oleh
peningkatan yang cukup signifikan pada kategori Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan. Pada tahun 2016 kategori tersebut mengalami perlambatan bahkan
untuk komoditi tanaman pangan mengalami kontraksi. Depresinya produksi
tanaman pangan pada tahun 2016 sangat dipengaruhi oleh faktor iklim yaitu
peristiwa El Nino dan La Nina. Pada tahun 2017, kategori tersebut tumbuh cukup
optimis pada angka 5,99 persen dibandingkan pada tahun 2016 yang hanya
mencapai angka 2,11 persen.
Mengingat share kategori Pertanian, kehutanan dan perikanan yang cukup
tinggi, laju pertumbuhan kategori ini sangat mempengaruhi laju pertumbuhan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-21


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

PDRB secara keseluruhan,disusul oleh kategori perdagangan besar dan eceran;


reparasi mobil dan sepeda motor serta konstruksi. Jika kategori dominan tersebut
tumbuh optimis maka PDRB Kabupaten Lombok Timur akan mengalami
pertumbuhan yang progresif. Pada tahun 2017 seluruh kategori mengalami
pertumbuhan positif dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kategori Jasa
Keuangan dan asuransi (10,59 persen). Sembilan kategori mengalami
pertumbuhan diatas rata-rata pertumbuhan PDRB kabupaten yaitu : kategori
Informasi dan Komunikasi (8,93 persen), kategori Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (8,14 persen); Pertambangan dan Penggalian
(7,17 persen); kategori Konstruksi (7,06 persen), kategori Real Estat (6,92
persen), kategori Jasa lainnya (6,67 persen); kategori Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum (6,56 persen) dan Kategori Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
(6,34 persen).
Sementara delapan kategori lainnya memiliki laju pertumbuhan dibawah laju
pertumbuhan kabupaten yakni kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,
Limbah dan Daur Ulang (6,09 persen), kategori Pertanian, kehutanan dan
Perikanan (5,99 persen), kategori Jasa Pendidikan (5,91 persen), kategori Jasa
Perusahaan (5,57 persen), kategori Pengadaan Listrik dan Gas (4,51 persen),
kategori Transportasi dan Pergudangan (4,41 persen), kategori Industri
Pengolahan (3,26) dan kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial (2,66 persen).

b. PDRB Perkapita
PDRB per kapita digunakan untuk menunjukkan nilai PDRB per penduduk.
PDRB per kapita digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan, bahwa PDRB per kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB
dengan jumlah penduduk pada suatu daerah, sehingga PDRB per kapita selain
dipengaruhi oleh pertumbuhan PDRB itu sendiri, namun juga dipengaruhi oleh laju
pertumbuhan penduduk dari daerah tersebut.
Secara umum PDRB perkapita Kabupaten Lombok Timur mengalami
peningkatan setiap tahunnya, pada tahun 2017 PDRB perkapita Kabupaten
Lombok Timur mencapai 14,86 juta rupiah naik sebesar 1,24 juta rupiah

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-22


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 13,62 juta rupiah. Pada periode tahun
2013-2017 laju pertumbuhan PDRB per kapita adh konstan berkisar antara 3,84
persen sampai 5,40 persen, dengan laju tertinggi dicapai tahun 2017 dan terendah
pada tahun 2014. Namun demikian peningkatan atau penurunan PDRB perkapita
tidak dapat dijadikan sebagai ukuran peningkatan kemakmuran ekonomi
masyarakat. Namun demikian peningkatan atau penurunan PDRB per kapita tidak
dapat dijadikan sebagai ukuran peningkatan kemakmuran ekonomi masyarakat.
Berikut kami sajikan pertumbuhan PDRB perkapita adh konstan tahun 2013-2017:

Tabel .2.14
PDRB Atas Dasar Harga Konstan Perkapita
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

Nilai PDRB
10.734,6 1.1249,6 11.917,0 12.541,5 13.325,1
(Juta/Rupiah)

Jumlah Penduduk
1,143,273 1,153,773 1,164,018 1,173,781 1,183,204
(jiwa)

PDRB Perkapita
9,389 9,750 10,238 10,685 11,262
(Rp/jiwa)
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018

Grafik 2.4
PDRB Perkapita Tahun 2013-2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-23


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018

c. Indeks Gini/Koefesien Gini


Indeks gini/koefesien gini merupakan indikator yang menunjukkan
ketimpangan pendapatan secara menyeluruh. Nilai koefesien gini berkisar antara 0
hingga 1. Koefesien gini bernilai 0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan
yang sempurna, atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama. Sebaliknya
apabila angka koefesien semakin mendekati 1, maka dapat diartikan bahwa
ketimpangan pendpatan semakin besar.

Tabel 2.15
Koefesien Gini Kabupaten Lombok Timur tahun 2013-2017

Koefesien Gini 2013 2014 2015 2016 2017

Kabupaten Lombok Timur 0,3408 0,2934 0,3088 0,2977 0,3420

d. Laju Inflasi
inflasi adalah kondisi meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-
menerus (kontinyu). Penyebab munculnya berkaitan dengan mekanisme pasar

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-24


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar


yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat
adanya ketidaklancaran distribusi barang. Laju inflasi menjadi salah satu aspek
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk.
Berikut gambaran keadaan tingkat inflasi dari tahun 2012-2016 adalah
sebagaimana gambar berikut:

Grafik 2.5
Laju Inflasi Th. 2012-2016 (dalam persen)

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur

e. Penduduk Miskin
Persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Timur menunjukkan
kecenderungan terjadinya penurunan selama kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada
tahun 2013, persentase penduduk miskin di Kabupaten Lombok Timur sebesar
19,16 %, sementara pada tahun 2017 turun menjadi 18,28 %. Secara detail
jumlah penduduk miskin dan persentase penduduk miskin tahun 2013-2017 dirinci
pada tabel berikut :

Tabel 2.16
Perkembangan Jumlah dan Prosentase Penduduk Miskin
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 – 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-25


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk


(jiwa) Miskin(%)

Tahun

2013

219,27 19,16

2014 219,67 19,00


2015 222,19 19,14
2016 216,18 18,46
2017 215,81 18,28
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur

Grafik 2.6
Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2013 s/d 2017

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur

Angka kemiskinan Kabupaten Lombok Timur masih tergolong tinggi


dibandingkan angka kemiskinan provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2017,
angka kemiskinan di kabupaten lombok timur mencapai 18,28%, dimana angka
kemiskinan Provinsi NTB mencapai 16,07%.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-26


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

f. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)


Konsep pengangguran terbuka saat ini mencakup penduduk yang aktif mencari
pekerjaan, penduduk yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru,
penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat
pekerjaan serta penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah
memulai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat Pengangguran Terbuka
(TPT) adalah perbandingan total pengangguran terbuka dibagi dengan jumlah
angkatan kerja.
Grafik dibawah menunjukkan bahwa di Kabupaten Lombok Timur Tingkat
Pengangguran Terbuka mengalami penurunan dan peningkatan dengan
kecenderungan terjadi peningkatan pada periode 2013-2018. Pada tahun 2013,
tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,22 % dan pada tahun 2017 menurun
menjadi 3,64%.
Sementara itu jika dilihat berdasarkan jenis kelamin, TPT pada penduduk laki-
laki dan perempuan semakin meningkat. Persentase TPT pada penduduk laki-laki
lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan, padahal jumlah angkatan
kerja (berumur 15 tahun keatas) perempuan lebih besar dibandingkan laki-laki. Hal
ini dapat menjadi indikator bahwa penduduk perempuan telah mendapatkan akses
yang cukup besar dalam hal kesempatan memperoleh pekerjaan.

Grafik 2.7
Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2013-2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-27


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Sumber : Lombok Timur dalam Angka (BPS Kab. Lotim)


Sedangkan menurut Lapangan Usahanya di tahun 2015, penduduk Lombok
Timur sebagian besar bekerja di sektor Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan
Perikanan yaitu sebanyak 221.549 orang, Pertambangan dan Penggalian
sebanyak 3.908 orang, Industri sebanyak 54.178 orang, Konstruksi sebanyak
36.830 orang, Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi sebanyak
86.865 orang, Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi sebanyak 11.871
orang, Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan
sebanyak 2.820 orang, dan yang lainnya bekerja di bidang jasa sebanyak 67.319
orang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut dibawah ini:

Tabel 2.17
Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan
Jenis Kelamin di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Lapangan Usaha Laki-Laki Perempu Total


an
1 2 3 4
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, dan
Perikanan 131,418 90,131 221,549

Pertambangan dan Penggalian 1,145 2,763 3,908

Industri 25,469 28,709 54,178

Konstruksi 35,185 1,645 36,830


Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa
Akomodasi 23,258 63,607 86,865

Transportasi, Pergudangan, dan


Komunikasi 11,871 - 11,871

Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha


Persewaan, dan Jasa Perusahaan 1,114 1,706 2,820

Jasa-jasa 40,054 27,265 67,319

Jumlah 269,514 215,826 485,340


Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Lombok Timur Tahun 2018

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-28


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM


2.3.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar
1. Pendidikan
Sektor pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam membangun
modal sumber daya manusia yang berkualitas sehingga mampu memberikan
kontribusi dalam pembangunan.
Pada tahun 2017, urusan pendidikan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp.
37,102,968,682.00 dan terealisasi sebesar Rp. 34,251,488,442.00 atau sebesar
92,31%,. Dalam RPJMD Kabupaten Lombok Timur 2013-2018, ada beberapa
target yang harus dicapai sebagai indikator bahwa urusan pendidikan di Kabupaten
Lombok Timur terlaksanan dengan baik.

Tabel 2.18
Capaian Indikator RPJMD Urusan Pendidikan
Kabupaten Lombok Timur 2013-2017

No Indikator Satuan 2013 2014 2015 2016 2017


1. Angka Harapan Lama Sekolah
(HLS) % 12,77 13,10 13,12 13,30 13.35

2. Angka rata-rata lama sekolah Thn 5.94 6,06 6,15 6,26 6.32

3. Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 100 100 100 100 100

4. Angka Kelulusan (AL)


SMP/MTs % 99,72 100 100 100 100

5. Persentase jumlah peserta


didik setiap rombel SD/MI < % 99 100 100 100 99
32 anak
6. Setiap SD/MI memiliki 2
(dua) orang guru S1 atau D-
% 99 100 100 100 100
IV dan 2 orang guru telah
memiliki sertifikat pendidik.
7. Setiap SMP/MTs memiliki 1
(satu) orang guru untuk % 90 100 100 100 100
setiap mata pelajaran.

a. Angka Harapan Lama Sekolah (HLS)

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-29


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Angka Harapan Lama Sekolah didefinisikan lamanya sekolah (dalam tahun)


yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa
mendatang, diasumsikan bahwa peluang anak tersebut akan tetap bersekolah
pada umur-umur berikutnya sama dengan peluang penduduk yang bersekolah
per jumlah penduduk untuk umur yang sama saat ini.
Angka Harapan Lama Sekolah dihitung untuk penduduk berusia 7 tahun ke
atas, angka tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan
sistem pendidikan di berbagai jenjang yang ditunjukkan dalam bentuk lamanya
pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap anak.

b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS)


Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017 masih
tergolong rendah yang mencapai 6,32 tahun walaupun mengalami peningkatan
dari tahun sebelumnya yaitu 6,26. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lombok
Timur 6,32 tahun atau setara kls VII SMP, ini masih jauh dari target UNDP yaitu
15 tahun. Rendahnya Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lombok Timur
disebabkan karena banyaknya penduduk diatas 15 tahun yang tidak pernah
mengenyam pendidikan, dan banyaknya penduduk yang tidak melanjutkan
sekolah karena terkendala biaya, dan juga masih rendahnya pemahaman
masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
Rendahnya rata-rata lama sekolah juga berpengaruh pada tingkat IPM
Kabupaten Lombok Timur, karena rata-rata lama sekolah merupakan salah satu
dari tiga indikator dasar pembentuk IPM.

c. Angka Kelulusan (AL) SD/MI


Angka kelulusan ditunjukkan dengan perbandingan antara jumlah siswa yang
lulus dengan siswa pada jenjang terakhir. Untuk SD angka kelulusan didapatkan
dari perbandingan jumlah lulusan dengan jumlah siswa kelas 6. Dari tahun 2013
sampai dengan tahun 2017, angka kelulusan SD/MI di Kabupaten Lombok Timur
sebesar 100 persen.

d. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-30


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Angka kelulusan tingkat SMP/MTs ditunjukkan dengan perbandingan antara


jumlah siswa yang lulus dengan siswa pada jenjang terakhir yakni kelas 3. Pada
tahun 2016 dan tahun 2017, angka kelulusan tingkat SMP/Mts di Kabupaten
Lombok Timur menunjukkan trend yang positif yakni sebesar 100 persen.

e. Persentase jumlah peserta didik setiap rombel SD/MI<32 anak


Persentase jumlah peserta didik setiap rombel SD/MI merupakan angka
yang menunjukkan perbandingan antara jumlah Siswa yang ada dengan jumlah
kelas yang tersedia untuk tingkat pendidikan tertentu (SD, SMP, SMA Sederajat).
Persentase jumlah peserta didik setiap rombel ini akan menunjukkan trend positif
apabila jumlah Siswa dalam satu kelas semakin sedikit (kepadatan siswa rendah).
Data di Kabupaten Lombok Timur untuk tahun 2017 menunjukkan jumlah
peserta didik setiap rombongan belajar SD/MI sebesar 99 persen atau hampir
semua jumlah pesrta didik untuk setiap rombongan belajar SD/MI sudah
memenuhi kriteria yang ditetapkan.

f. Setiap SD/MI memiliki 2 (dua) orang guru S1 atau D-IV dan 2 orang guru
telah memiliki sertifikat pendidik.
Setiap SD/MI Di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2017, 100 persen
sudah memiliki guru dengan jenjang pendidikan S1 atau D-IV. Hal ini merupakan
suatu pertanda baik bagi tingkat pendidikan SD/MI di Kabupaten Lombok Timur.

g. Setiap SMP/MTS memiliki 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran.
Data di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2016-2017, untuk jenjang
SMP/Mts sudah memiliki 1 (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran.

Tabel 2.19
Jumlah Sekolah, Murid dan Guru Menurut Pendidikan
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012/2013 - 2015/2016

Tingkat Sekolah Murid Guru


No
Pendidikan Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
1 SLB 2 3 61 37 29 19

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-31


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tingkat Sekolah Murid Guru


No
Pendidikan Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta
2 TK 8 323 6.812 10.749 271 1.087
3 SD 660 61 122.712 4.650 7.522 529
4 SMP 66 104 29.607 8.159 2.004 1.355
SMP Satu Atap 35 0 2.221 - 368 -
SMP Terbuka 0 0 - - - -
5 SMA 23 34 13.454 5.329 898 603
6 SMK 10 62 7.813 4.822 430 644
Jumlah/Total 804 587 182.680 33.746 11.522 4.237
2014/2015 824 531 177.852 26.612 11.723 3.861
2013/2014 812 397 172.425 25.941 10.862 3.261
2012/2013 811 343 169.981 24.855 9.173 2.952

Tabel 2.20
Kualifikasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015-2016

2015 2016
Jenjang Kualifikasi Kualifikasi
No
Pendidikan GT % GT %
> SI/D4 >SI/D4
1 TK 246 225 91,46 286 266 93,01
2 SLB 23 23 100,00 23 23 100,00
3 SD 4193 3842 91,63 4664 4303 92,26
4 SMP 1193 1173 98,32 1257 1247 99,20
5 SMA 529 527 99,62 763 763 100,00
6 SMK 215 213 99,07 382 382 100,00
Jumlah 6399 6003 93,81 7375 6984 94,70

2. Kesehatan
Urusan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur ditangani oleh Dinas
Kesehatan, Rumah Sakit Daerah R. Soedjono dengan total alokasi anggaran untuk
tahun 2017 sebesar Rp 152.228.479.896 Dengan capaian realisasi sebesar Rp
142.427.163.926 Indikator kesehatan dalam RPJMD sebagai gambaran bahwa
urusan kesehatan di Kabupaten Lombk Timur dapat ditangani dengan baik.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-32


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.21
Indikator Kesehatan Tahun 2016-2017

Kondisi 2016 2017


Awal
No. Indikator Satuan
RPJMD Target Realisasi Target Realisasi
(2013)
1 Angka Usia
Harapan Hidup Tahun 61,2 62,3 64,7 62,8 65,01

2 Persentase Balita
Gizi Buruk % 2,71 2,50 3,1 2,40 2,3

3 Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan % 98,10 93,42 97,8 98,50 97,21
yang memiliki
potensi kebidanan

4 Cakupan Balita Gizi


Buruk mendapat
% 100 100 100 100 100
perawatan

5 Angka BOR Rumah


Sakit Umum % 76,02 78,02 64,78 79,1 61,30
Daerah

Ket. / Sumber:
 Usia Harapan Hidup : data Profil Dikes
 Angka kematian ibu dan angka kematian bayi : data Profil Dikes
 Cakupan jamban keluarga, penanganan HIV dan AIDS : data Profil DinasKesehatan.

a. Usia Harapan Hidup


Keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup penduduk
mengalamai peningkatan dalam periode 2010 – 2016, hal ini tercermin dari angka
usia harapan hidup penduduk Lombok Timur, tahun 2010 selama 63 tahun tiga
bulan, tahun 2017 menjadi 65 tahun satu bulan. Dengan kata lain dalam kurun
waktu tujuh tahun ada peningkatan usia harapan hidup selama dua tahun.

b. Persentase Balita Gizi Buruk


Balita gizi buruk merupakan balita dengan status gizi menurut berat badan (BB)
dan umur (U) dengan Z-score < -3 SD dan atau dengan tanda tanda klinis
(marasmus, kwasiorkor, dan marasmus-kwasiorkor). Presentase Balita gizi buruk
dihitung dari banyaknya balita yang berstatus gizi buruk di suatu wilayah tertentu

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-33


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

selama satu tahun dibandingkan dengan jumlah balita di wilayah tersebut pada
waktu yang sama.
Berdasarkan WHO (1999), ada 4 kategori untuk suatu wilayah dengan
prevalensi gizi kurang yaitu rendah (<10%), sedang (10-19%),tinggi (20-29), dan
sangat tinggi (30%). Di Kabupaten Lombok Timur, persentase balita gizi buruk
mengalami naik turun sejak tahun 2013, namun persentase balita gizi buruk
tersebut tidak pernah melebihi angka 1%. Persentase tertinggi terjadi pada tahun
2015 yaitu sebesar 0,87%.

c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan


Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan adalah Ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan disatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu.

d. Cakupan Balita Gizi Buruk


Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan adalah balita gizi buruk yang
ditangani di sarana pelayanan kesehatan sesuai tata laksana gizi buruk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.

e. Angka BOR Rumah Sakit Umum Daerah


BOR (Bed Occupancy Racio) adalah persentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini menggambarkan tinggi rendahnya angka
pemakaian tempat tidur di rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah
antara 60– 85%. Untuk Kabupaten Lombok Timur, angka BOR dari tahun 2015 –
2017 mengalami peningkatan, dari 65,95 tahun 2015, meningkat menjadi 76,84
tahun 2017.
Tabel 2.22
Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2012-2016

TAHUN
NO FASILITAS KESEHATAN
2012 2013 2014 2015 2016
1 Rumah Sakit Umum 3 3 3 3 3

2 Rumah Sakit Lainnya ** 0 0 0 0 0

3 Puskesmas 29 29 29 29 29

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-34


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

TAHUN
NO FASILITAS KESEHATAN
2012 2013 2014 2015 2016
4 BKIA 1 1 - - -

5 Puskesmas Pembantu 87 87 87 87 87

6 Apotik 34 38 49 - 67

7 Posyandu 1.557 1.664 1.701 1.701 1.725

8 Posyandu ASTA 0 29 0 - -

9 PoSKESDES 132 149 149 149 189

10 Pos Obat Desa ( POD ) 63 0 0 0 0

12 Poskestren 51 52 55 - -

13 Pusat Informasi 26 26 26 - -
Kesehatan(Pusinkes)
  Jumlah / Total 1.983 2.078 2.099 1.969 2.100
Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur Tahun 2016

Tabel 2.23
Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kategori Tahun 2012-2016

TAHUN
NO JENIS/KATEGORI
2012 2013 2014 2015 2016
1 Tenaga Medis/Physician 66 91 116 168 190
a. Dokter Spesialis/Specialist 9 13 16 44 62

c. Dokter Umum/General 45 64 86 111 113


Praktitioner
d. Dokter Gigi/ Dentist 12 14 14 13 15
2 Perawat/Nursing 442 421 532 636 1.234
3 Bidan/Midwife 227 218 247 266 749
4 Tenaga Kesehatan
255 292 297 291 484
Lainnya/Other Health **
a. Gizi 61 53 55 52 97
b. Farmasi 37 42 40 39 93
c. Sanitarian 56 60 61 42 118
d. Kesehatan Masyarakat 38 64 65 58 35
e. Teknis Medis 60 70 71 94 134
f. Fisoterapis 3 3 5 6 7

JUMLAH/TOTAL 990 1.022 1.192 1.361 2.657


Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016

3. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-35


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Urusan Pekerjaan Umum dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan


Penataan Ruang dengan total alokasi anggaran tahun 2017 sebesar Rp.
301.523.373.694 dengan realisasi sebesar Rp. 292.881.760.516,-. Capaian
indikator Pekerjaan Umum dalam RPJMD yang menjadi tolok Ukur keberhasilan
meliputi :
Tabel 2.24
Indikator Pekerjaan umum dalam RPJMD tahun 2016-2017

Kondisi 2016 2017


Satu
No Indikator Awal
an
RPJMD Target Realisasi Target Realisasi

1 Proporsi panjang jaringan


jalan dalam kondisi baik Km 47,70 48,30 55.26 48,90 50.23

2 Jaringan irigasi kondisi baik % 52,26 59,76 54.91 62,26 55.24


3 Penyusunan rencana tata
ruang melalui aspirasi
masyarakat/konsultasi % 27,27 40,27 35.00 45,27 35.00
publik
4 Ketersediaan air minum
yang aman minimal 60 % 76,50 81,50 79.11 83,50 86.02
ltr/org/hari
5 Kemantapan jalan
kabupaten % 47,70 70,00 55.26 75,00 50.23

Sumber: Dinas PUPR Kab. Lombok Timur Tahun 2017

a. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik


Jalan merupakan salah satu jenis infrastruktur yang menyentuh seluruh
lapisan masyarakat dan merupakan urat nadi perkembangan perekonomian di
suatu wilayah sehingga keberadaannya memegang peranan sangat strategis
dalam pembangunan suatu daerah. Sesuai dengan kewenangannya, penanganan
jalan di Kabupaten Lombok Timur dibagi menjadi :
1) Jalan Negara
2) Jalan Provinsi
3) Jalan Kabupaten dan
4) Jalan Desa

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-36


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Berdasarkan Keputusan Bupati Lombok Timur Nomor 188.45/484/PU/2017


tanggal 4 September 2017 tentang Penetapan Status Ruas Jalan Kabupaten
Lombok Timur, telah dilakukan revisi terhadap status ruas jalan kabupaten
sebagaimana yang telah ditetapkan menurut Surat Keputusan Keputusan Bupati
Lombok Timur Nomor 188.45/DPU/46/2012 tanggal 22 Juni 2012. Perubahan
tersebut menyebabkan beberapa ruas jalan pada beberapa daerah kecamatan
mengalami perubahan baik status maupun perubahan nama ruas dan panjang
penanganan. Dengan telah ditetapkannya Keputusan terebut maka panjang total
jalan Kabupaten adalah sepanjang 1.018,835 Km dengan jumlah ruas sebanyak
365 ruas yang tersebar di 20 Kecamatan dengan perincian sebagai berikut :
1) Kecamatan Selong jumlah ruas 51 ruas dengan total panjang 66,983
Km;
2) Kecamatan Labuhan Haji jumlah ruas 30 ruas dengan total panjang
62,903 Km;
3) Kecamatan Sukamulia jumlah ruas 14 ruas dengan total panjang 32,981
Km;
4) Kecamatan Suralaga jumlah ruas 14 ruas dengan total panjang 30,356
Km;
5) Kecamatan Masbagik jumlah ruas 30 ruas dengan total panjang 67,300
Km;
6) Kecamatan Pringgasela jumlah ruas 12 ruas dengan total panjang
43,107 Km;
7) Kecamatan Sikur jumlah ruas 21 ruas dengan total panjang 66,226 Km;
8) Kecamatan Mt. Gading jumlah ruas 11 ruas dengan total panjang 39,070
Km;
9) Kecamatan Sakra jumlah ruas 19 ruas dengan total panjang 53,714 Km;
10) Kecamatan Sakra Barat jumlah ruas 16 ruas dengan total panjang
48,425 Km;
11) Kecamatan Sakra Timur jumlah ruas 18 ruas dengan total panjang
48,712 Km;
12) Kecamatan Terara jumlah ruas 14 ruas dengan total panjang 42,026 Km;

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-37


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

13) Kecamatan Keruak jumlah ruas 11 ruas dengan total panjang 33,089
Km;
14) Kecamatan Jerowaru jumlah ruas 24 ruas dengan total panjang 104,708
Km;
15) Kecamatan Aikmel jumlah ruas 20 ruas dengan total panjang 78,898
Km;
16) Kecamatan Wanasaba jumlah ruas 18 ruas dengan total panjang 53,935
Km;
17) Kecamatan Pringgabaya jumlah ruas 23 ruas dengan total panjang
65,655 Km;
18) Kecamatan Suela jumlah ruas 8 ruas dengan total panjang 39,833 Km;
19) Kecamatan Sambalia jumlah ruas 6 ruas dengan total panjang 23,155
Km;
20) Kecamatan Sembalun jumlah ruas 5 ruas dengan total panjang 17,756
Km.

Status kondisi sampai dengan akhir tahun 2017 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.25
Kondisi Jalan di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017

Baik 511.760 Km = 50.23 %


Kondisi Jalan Sedang 54.507 Km = 5,35 %
(Km)  Rusak 97.053 Km = 9,53 %
Rusak Berat 355.502 Km = 34,89 %
Sumber: Dinas PUPR Kab. Lombok Timur Tahun 2017

b. Kemantapan Jalan Kabupaten


Jumlah panjang jalan Kabupaten yang ada di Kabupaten Lombok Timur
sebesar 1.018,835 Km dengan kriteria permukaan adalah sebagai berikut :
1) Permukaan jalan aspal adalah 85,08%,
2) Permukaan jalan kerikil sebesar 9,61%
3) Permukaan jalan beton sebesar 0,87%
4) Permukaan jalan tanah sebesar 4,44%

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-38


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

c. Data Jembatan
Sesuai kewenangannya jumlah jembatan yang ada di Kabupaten Lombok
Timur adalah :
1) Jembatan Negara berjumlah 40 unit dengan total panjang 504,00 M;
2) Jembatan Provinsi berjumlah 97 unit dengan total panjang 1.629,40 M;
3) Jembatan Kabupaten berjumlah 128 unit dengan total panjang 1.426,10
M.

d. Jaringan Irigasi Kondisi Baik

Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan pengawasan dan pengelolaan air


irigasi di Kabupaten Lombok Timur, dilakukan pembagian wilayah Pengamat
sebagai berikut :
Tabel 2.26
Pembagian Wilayah Pengamat Pengairan di Kabupaten Lombok
Timur tahun 2017

Luas
Nama Pengamat
No Baku Irigasi Keterangan
Pengairan
( Ha ) ( Ha )
1 2 3 4 5
1 KOKOK GADING 4.606 4.339
2 KOKOK PALUNG 6.438 6.163
3 KOKOK GAMBIR 4.421 4.070
4 KOKOK MERONGGIK 4.520 4.075
5 KOKOK KERMIT 5.094 4.866
6 KOKOK TOJANG 5.700 3.562
7 KOKOK BELIMBING 7.365 6.419
8 KOKOK TANGGIK 5.157 4.692
9 KOKOK DESA 4.967 4.724
10 KOKOK SAMBELIA 5.283 3.967
JUMLAH 53.461 46.877
Sumber: Dinas PUPR Kab. Lombok Timur Tahun 2017

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor


14/PRT/M/KPTS/M/2015 tentang Kriteria dan Penetapan Status Daerah Irigasi

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-39


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

telah ditetapkan status daerah irigasi yang ada di Kabupaten Lombok Timur yang
menjadi kewenangan kabupaten diantaranya :

Tabel 2.27
Nama Daerah Irigasi dan Luasan (Ha) di Kabupaten Lombok
Timur tahun 2017

Nama Daerah Luasan Nama Daerah Luasan


No No
Irigasi (Ha) Irigasi (Ha)
1 Aik Anyar 209.00 55 Pancor Dewa 83.00

2 AikLomak 113.00 56 Pancor Manis 102.00

3 Ambung 95.00 57 PaokDangka 252.00

4 Anjani 290.00 58 Paok Pondong 116.00

5 Asmalang 243.00 59 Pelambik 342.00

6 Bagek Longgek 212.00 60 Pelemeng 255.00

7 Bagek Tungka 287.00 61 Pelolat 280.00

8 Bangka 256.00 62 Penede Ia + Ib 269.00

9 Bangle 43.00 63 Penede II 183.00

10 Batu Malang 495.00 64 Penendem 837.00

11 Bebidas 280.00 65 Pengadangan 704.00

12 Beleong 250.00 66 Penyonggok 125.00

13 BorokLelet 575.00 67 Perako 119.00

14 Burung 125.00 68 Petung 98.00

15 Camek 229.00 69 Pondol 113.00

16 Damar Jengkang 42.00 70 Presak Siren 148.00

17 Dasan Lekong 192.00 71 Pringgasela 533.00

18 Denggen 80.00 72 Pungkang 288.50

19 Emb. Gunung Paok 49.00 73 Reban Bela 63.00

20 Embung Balok 12.00 74 RebanTebu 114.00

21 Embung Kandong 385.00 75 Reban Waru 200.00

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-40


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Nama Daerah Luasan Nama Daerah Luasan


No No
Irigasi (Ha) Irigasi (Ha)
22 Embung Penggek 72.00 76 Renga 273.00

23 Endut 176.00 77 Rugah 196.00

24 Esot 208.00 78 Rungkang 639.00

25 Gapuk 433.00 79 Sadar 276.00

26 Gege I 67.00 80 Sangkon 34.00

27 Gege II 157.00 81 Selak Eat 144.00

28 Gege III 145.00 82 Sembe 334.00

29 Ijobalit 719.00 83 Solong 150.00

30 Jenjek 61.00 84 Songgen 262.00

31 Jimse 110.50 85 Sundi 35.00

32 Jogok 594.00 86 Surabaya 196.00

33 Jowet 116.00 87 Tebaban 261.00

34 Kedatuk 303.00 88 Temiling 223.00

35 Kerongkong 658.00 89 Tempasan 496.00

36 Keruak 116.00 90 Temusik 648.00

37 Kondak 490.00 91 Terara 264.00

38 Kulur 112.00 92 Tete Kopong 302.00

39 Kwang Berora 105.00 93 Tibu Pandan 300.00

40 Kwang Derek 239.00 94 Timba Gading 138.00

41 Kwang Manget 126.00 95 Tundak 618.00

42 Larung 532.00 96 Emb. Temodo 25.00

43 Ledang 291.00 97 Embung Mare 150.00

44 Lekak 79.00 98 Embung Petak 321.00

45 Lembak 158.00 99 Emb. Senang 300.00

46 Lendang Guar 243.00 100 Embung Solong 125.00

47 Lendang Tinggi 265.00 101 Emb. Tridaya 135.00

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-41


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Nama Daerah Luasan Nama Daerah Luasan


No No
Irigasi (Ha) Irigasi (Ha)
48 Loang Gali 160.00 102 Kepak 57.00

49 Lokak Bau 682.00 103 Kokok Rajak 118.00

50 Meloang I 168.00 104 Lendang Bur 159.00

51 Montong Tangi 295.00 105 Mencerit 150.00

52 Obel-obel 50.00 106 Pancor Gedang 105.00

53 Orong Atas 137.00 107 Praide 100.00

54 Pancor Barong 46.00 J U M L A H 25.334,00


Sumber: Dinas PUPR Kab. Lombok Timur Tahun 2017

Sementara itu panjang jaringan irigasi yang ada pada masing – masing
pengamat pengairan adalah :
Tabel 2.28
Panjang Irigasi di Kabupaten Lombok
Timur tahun 2017

Nama Pengamat Jumlah Panjang Saluran


No
Pengairan Induk Skunder Pembuang Tersier
1 KOKOK GADING 48,511 36,920 4,302 93,802
2 KOKOK PALUNG 29,383 94,546 - 123,322
3 KOKOK GAMBIR 16,612 39,826 10 52,359
4 KOKOK MARONGGEK 23,334 33,538 8,116 90,110
5 KOKOK KERMIT 34,984 50,298 - 72,952
6 KOKOK TOJANG 16,843 22,780 345 166,249
7 KOKOK BELIMBING 46,721 66,789 1,110 92,150
8 KOKOK TANGGIK 36,310 34,118 - 89,711
9 KOKOK DESA 12,493 27,420 1,775 41,180
10 KOKOK SAMBELIA 10,111 1,135,578 - 36,150

JUMLAH 275,302 1,541,813 15,658 857,985


Sumber: Dinas PUPR Kab. Lombok Timur Tahun 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-42


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Berikut ini ditampilkan kondisi jaringan irigasi yang ada di 10 wilayah


Pengamat pengairan yang tersebar di 20 wilayah Kecamatan yang ada di
Kabupaten Lombok Timur.
Tabel 2.29
Panjang Jaringan Irigasi Teknis (PU)
di Kabupaten Lombok Timur tahun 2017

Panjang Jaringan Irigasi Teknis (PU) (m)


No Uraian
2016 2017
1 2 4 5
1 Jenis Saluran 2,761,816.00 2,761,816.00
  1. Induk 275,302.00 275,302.00
  2. Sekunder 1,541,813.00 1,541,813.00
  3. Pembuang 15,658.00 15,658.00
  4. Tersier 857,985.00 857,985.00
  5. Suplesi 71,058.00 71,058.00
2 Jenis Permukaan Saluran 2,761,816.00 2,761,816.00
  1. Pasangan (PC) 1,704,863.00 1,712,412.00
  2. Batu Kosong 46,418.00 46,418.00
  3. Bronjong 150.00 150.00
  4. Tanah 1,010,385.00 1,002,836.00
3 Kondisi Saluran
  1. Baik 54.91 % 55.24 %

  2. Rusak Ringan 3.92 % 3.92 %

  3. Rusak Berat 4.59 % 4.54 %

  4. Tanah 36.58 % 36.31 %


Sumber: Dinas PUPR Kab. Lombok Timur Tahun 2017

Untuk lebih mempertahankan ketersediaan air untuk irigasi di wilayah


Kabupaten Lombok Timur, telah dimanfaatkan 29 unit Embung Pemerintah dan
1.485 buah Embung Rakyat.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-43


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

a. Penyusunan Rencana Tata Ruang Melalui Aspirasi Masyarakat/Konsultasi


Publik
Perencanaan pembangunan kawasan strategis sentra produksi peternakan
dan pertanian merupakan salah satu bentuk perencanaan ruang. Untuk sektor
strategis yang diharapkan dapat mendorong percepatan peningkatan nilai tambah
yang diikuti peningkatan produksi pada sentra – sentra produksi dari sub sektor
pertanian tanaman pangan, sub sektor perkebunan, sub sektor kehutanan, sub
sektor perikanan dan sub sektor yang didukung oleh sarana dan prasarana yang
relevan. Pengembangan sentra-sentra produksi ini pada akhirnya akan
membentuk satu sistem keterkaitan antara hulu dan hilir sehingga dapat menjadi
embrio terbentuknya industri yang berbasis potensi dan kemampuan sumber daya
setempat.
Kawasan perkotaan pada dasarnya akan selalu mengalami perubahan dengan
adanya pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika masyarakat
dan berbagai kegiatan yang ada. Perkembangan kawasan perkotaan tidak akan
sama antara satu kota dengan kota yang lain, kawasan yang mempunyai potensi
besar cendrung berkembang dengan pesat sementara kawasan yang memiliki
potensi kecil akan cendrung mengalami perkembangan yang lebih lambat.
Perkembangan dan pertumbuhan pada kawasan perkotaan dapat dilihat dari
tingginya intensitas kegiatan, penggunaan lahan dan tingginya mobilitas
penduduk yang menyebabkan kebutuhan lahan untuk pembangunan fisik semakin
meningkat. Disisi lain seiring dengan proses perkembangan ternyata ketersesiaan
lahan cukup terbatas, sehingga perlu upaya optimalisasi terhadap penggunaan
lahan yang didukung dengan perencanaan yang berkelanjutan dan kontinyu serta
mampu mengakomodasi segala kepentingan perkotaan.

b. Ketersediaan Air Minum Yang Aman Minimal 60 Ltr/Org/Hari


Cakupan pelayanan air minum pada daerah perkotaan di kabupaten Lombok
Timur baru mencapai 86.02 %, yang meliputi system perpipaan dan sistem non
perpipaan yang terlindungi dan diperkirakan masih terdapat masyarakat miskin

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-44


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

diperkotaan yang belum terlayani air minum baik dengan system perpipaan
maupun sistem non perpipaan yang terlindungi.
Sarana Air Bersih belum dapat diakses oleh seluruh masyarakat Kabupaten
Lombok Timur. Jumlah penduduk yang sudah dan belum terakses air bersih dapat
dilihat pada grafik berikut:
Grafik 2.8
Akses Penduduk terhadap Air Minum

4. Perumahan Rakyat dan kawasan Permukiman

Capaian kinerja urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman pada


RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018 sebagai berikut:

Tabel 2.30
Capaian Indikator Kinerja Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman
Tahun 2016-2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-45


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Kondisi 2016 2017


Awal
RPJMD
Indikator Satuan
Target Realisasi Target Realisasi

Jumlah
Rumah
Unit 52.000 22.750 16.479 89.376 18.000
Tidak
Layak Huni

1) Perumahan
Melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman dilaksanakan untuk menangani
rumah tidak layak huni bagi masyarakat yang sangat miskin dengan kriteria dan
persyaratan yang sudah ditentukan. Kondisi pada tahun 2013 RTLH sebanyak
52.000 unit, sampai tahun 2016 telah dibangun sebanyak 52.603 unit.
Sedangkan jumlah rumah tidak layak huni di Kabupaten Lombok Timur pada
tahun 2017 sebanyak 89.376 unit yang tersebar di 20 Kecamatan. Adapun target
pada tahun 2017 akan dibangun sebanyak 18.000 RTLH. Rincian Rumah Tidak
Layak Huni di rinci per kecamatan tahun 2017 disajikan pada gambar dibawah
ini.

Grafik 2.9

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-46


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Proporsi Penanganan Rumah Tidak Layak Huni


di rinci per kecamatan Tahun 2017

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015

5. Ketenteraman, Ketertiban Umum, Dan Perlindungan Masyarakat


1) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Selama tahun 2016 terdapat 198 kasus gangguan Kamtibmas. Tindak


kejahatan yang paling banyak terjadi adalah curanmor sebanyak 44 kasus,
penganiayaan biasa 23 kasus dan pencurian berat/dengan kekerasan 33
kasus. Dari sisi pemakaian jalan pun masih banyak terjadi pelanggaran.
Selama tahun 2016, banyaknya pelanggaran berlalu lintas adalah sebanyak
23 kasus. Pelanggaran dan laka lantas sejumlah itu menyebabkan korban jiwa
sebanyak 35 orang, 15 luka berat dan 20 luka ringan.

2) Satuan Polisi Pamong Praja


Satuan Polisi Pamonng Praja memiliki program/kegiatan Peningkatan
Keamanan dan Kenyamanan Wilayah/Lingkungan dengan menyiapakan
tenaga pengendali keamanan dan kenyamanan lingkungan. Untuk
pemeliharaan keamanan, ketertiban masyarakat dan pencegahan tindak

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-47


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

kriminal, Sat Pol PP bekerjasama dengan TNI/Polri serta kejaksaan.


Sedangkan untuk pemberdayaan masyarakat dalam menjaga ketertibannya,
Sat pol PP membentuk Satuan kemanan lingkungan dimasyarakat.

3) Badan Penanggulangan Bencana Daerah


Beberapa permasalahan yang dihadapi terkait penanggulangan bencana
di Kabupaten Lombok Timur diantaranya, belum terintegrasinya perencanaan
penaggulangan bencana secara lintas sektor, dan belum maksimalnya upaya
pemulihan pasca bencana yang disebabkan oleh keterbatasan anggaran.
Adapun solusi yang bias dilakukan adalah peningkatan kapasitas
pemahaman dan penyadaran semua pejabat dan staf BPBD untuk menelaah
tupoksi masing-masing guna mempermudah koordinasi dan kerjasama lintas
sektor.
Adapun capaian indikator Capaian Indikator Urusan Ketenteraman,
Ketertiban Umum, Dan Perlindungan Masyarakat, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 2.31
Capaian Indikator Urusan Ketenteraman, Ketertiban Umum,
dan Perlindungan Masyarakat Tahun 2014-2017

Kondisi
Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
Menurunnya Kasus
Kasus 55 35 45 121 257
Krimalitas
Penyelesaian
Pelanggaran % 90 87,02 93 66,6 64,70
Kamtibmas
Konflik yang sudah
Kasus n/a n/a n/a 8 11
diselesaikan
Konflik yang belum
Kasus n/a n/a n/a 4 6
diselesaikan

Kasus Kriminal:

1. Pembunuhan Kasus n/a n/a n/a 2 5

2. Perampokan Kasus n/a n/a n/a 9 17


3. Pencurian
Kasus n/a n/a n/a 33 50
Barang

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-48


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Kondisi
Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
4. Pencurian
Kasus n/a n/a n/a 10 64
Hewan
5. Curanmor Kasus n/a n/a n/a 44 77

6. Pemerkosaan Kasus n/a n/a n/a 0 12

7. Penganiayaan Kasus n/a n/a n/a 23 32

6. Sosial
Kebijakan pembangunan untuk urusan sosial tahun 2017 adalah
mengupayakan pelayanan sosial dasar bagi masyarakat miskin yang
diimplementasikan ke dalam beberapa program prioritas, diantaranya Program
Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya, Program Pelayanan dan
Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, Program pembinaan para penyandang cacat
dan trauma, Program pembinaan panti asuhan /panti jompo, Program pembinaan
eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit
sosial lainnya), Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial, dan
Program Pendamping Keluarga Harapan.
Adapun gambaran penanganan PMKS dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.32
Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Masyarakat
Tahun 2014-2017
Kondisi
No Nama PMKS Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Anak Jalanan jiwa 15 17 19 21 15
2 Anak Terlantar jiwa 25 25 41 60 47
Penyandang Tuna
3 jiwa 371 371 316 316 457
Cacat
4 Gelandang dan
Pengemis jiwa 30 30 30 30 81

5 Wanita Rawan dan


Sosial Ekonomi jiwa 35 30 25 20 81

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-49


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018

Tabel 2.33
Penerima PKH dan Bantuan Pangan Non Tunai di Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017

Jumlah Penerima
No Keterangan
Manfaat Tahun 2017
1 Program Keluarga Harapan 85.821
2 Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT) 1.045
Sumber: Dinas Sosial Kab. Lombok Timur 2017

2.3.2. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar


1. Tenaga Kerja
Gambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan ketenagakerjaan salah
satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut:
a. Kompetensi Tenaga Kerja.
Pada kurun waktu 2011-2014 jumlah tenaga kerja yang dilatih sebanyak
1.787 orang, meliputi: Tenaga Administrasi, Menjahit dan Bordir, Kontruksi
Baja Ringan dan Tenaga Teknisi.

b. Pencari Kerja Terdaftar.

Pencari kerja terdaftar (kartu AK.1) setiap tahun mengalami fluktuasi, hal ini
dipengaruhi oleh ketersediaan angkatan kerja aktif dan kesempatan kerja.
Jumlah tenaga kerja yang terdaftar tahun 2014 sebanyak 14.889 orang

c. Penduduk Usia Kerja


Penduduk usia kerja di Kabupaten Lombok Timur menurut kegiatan pada
tahun 2011-2015 dilihat dari tingkat partisipasi angkatan kerja, tingkat
pengangguran terbuka dan tingkat kesempatan kerja sebagai berikut:
1) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dari 66,87% pada tahun 2014
menurun menjadi 64,19% pada tahun 2015.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-50


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

2) Tingkat pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2014 sebesar 7,16%


dan menurun pada tahun 2015 menjadi 6,46. Data terbaru menunjukkan
pada tahun 2017 menurun menjadi 3,64%.
3) Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) di kabupaten Lombok Timur mengalami
peningkatan dari 92,84% pada tahun 2014 menjadi 93,54% pada tahun
2015.

d. Angkatan Kerja
1) Jumlah angkatan kerja di Perkotaan pada tahun 2015 sebesar 279,786,
lebih tinggi dari angkatan kerja Perdesaan sebesar 239,082. Sedangkan
menurut jenis kelamin jumlah pekerja laki-laki (293.305) lebih tinggi
dibandingkan dengan pekerja perempuan (225.563).
2) Berdasarkan golongan umur, masih dijumpai pekerja dengan umur 15-
19 tahun (27.784) pada tahun 2014.
3) Berdasarkan pendidikan, pada tahun 2015 angkatan kerja berpendidikan
SD kebawah menjadi penyumbang angkatan kerja terbanyak sebesar
292.698 (56,41%) dari jumlah total tenaga kerja sebanyak 518.868.

Tabel 2.34
Capaian Indikator Kinerja Tenaga Kerja pada RPJMD 2013-2018

Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Jumlah Tenaga Kerja
Yang Terlatih jiwa 1.007 350 525 671 n/a

2 Tenaga Kerja yang


Mendapat Pelatihan % 87,5 88,23 90,12 95 90
Kewirausahaan

Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018

2. Pemberdayaan Anak dan Perlindungan Perempuan


Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, pelaksanaan urusan pemberdayaan
perempuan diarahkan pada upaya mencapai sasaran meningkatnya keadilan dan
kesetaraan gender dan peran perempuan dalam proses pembangunan dan
terpenuhinya hak-hak anak dan perlindungan anak dari berbagai tindak kekerasan,

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-51


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

diskriminasi dan dampak pornografi. Pada tahun 2016 tercatat sebanyak 123 kasus
kekerasan terhadap perempuan. Jumlah ini semakin meningkat bila dibandingkan
dengan tahun 2015 sebanyak 119 kasus. Kasus kekerasan terhadap perempuan ini
masih didominasi oleh kasus pemukulan, kasus penganiaan, kasus pelecehan
seksual dan kasus eksploitasi. Sedangkan kasus kekerasan terhadap anak pada
tahun 2016 sebanyak 158 kasus, lebih banyak dibandingkan tahun 2015 sebanyak
101 kasus. Kasus kekerasan terhadap anak didominasi oleh kasus pemukulan,
penganiaan, pelecehan seksual dan pemerkosaan.

Tabel 2.35
Capaian Indikator Kinerja Pemberdayaan Anak dan Perlindungan Perempuan
pada RPJMD 2013-2018
Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Cakupan Perempuan dan
Anak korban kekerasanyang
mendapatkan penanganan % 80 221 300 96 95
pengaduan oleh petugas
terlatih di P2TP2A
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018

3. Pangan
Ketersediaan pangan tanaman pangan penyumbang energi Kabupaten Lombok
Timur dibandingkan dengan kebutuhan menunjukkan pada tahun 2016
menunjukkan adanya surplus, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 2.36
Produksi Komoditas Tanaman Pangan tahun 2014 - 2017

Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Produksi Komoditas
Tanaman Pangan
a. Padi Ton 359.564 358.480 436.796 405.096 400.451
b. Jagung Ton 85.960 95.096 112.108 91.235 185.342
c. Kedelai Ton 1.142 1.810 5.810 2.997 2.114
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018
4. Pertanahan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-52


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Program/kegiatan bidang pertanahan di Kabupaten Lombok Timur meliputi


Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan
tanah, dan Program penyelesaian konflik-konflik pertanahan. Adapun beberpa
permasalahan yang dihadapi dibidang pertanahan diantaranya: Tidak
tersedianya sumber daya manusia (SDM) Pegawai Negeri Sipil yang bertugas
di Bagian Tata Pemerintahan khusunya jenjang pendidikan Diploma III
jurusan pertanahan.

5. Lingkungan Hidup
Urusan yang menyangkut bidang lingkungan hidup dilaksanakan dengan
sasaran meningkatkan kinerja pengendalian lingkungan hidup dan
penanaman modal serta meningkatkan kualits SDM dalam pengelolaan
lingkungan hidup dan penanaman modal.
Beberapa kebijakan strategis yang dilakukan dalam upaya mencapai tujuan
dan sasaran antara lain:
a. Menyediakan dan memberikan pelayanan informasi mengenai
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup yang akomodatif
kepada masyarakat;
b. Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup
dengan melakukan konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup;
c. Melakukan pembinaan dan pemberdayaan kepada masyarakat dan
stakeholder terkait dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam
dan lingkungan hidup;
d. Memberikan kesempatan dan dukungan kepada karyawan/karyawati
dalam meningkatkan kapasitas SDM baik melalui pendidikan formal
maupun informal;

Dari jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur tahun 2015 1.130.365 jiwa,
pelayanan pengangkutan sampah baru mencapai 4,21% dengan total
timbunan sampah sebesar 51,428 M3 pertahun. Sedangkan untuk wilayah

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-53


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Kecamatan Selong dan Kecamatan Labuhan Haji baru mencapai 36% dengan
timbunan sampah yang diangkut sebesar 40,724 M3
pertahun.
Tabel 2.37
Perlindungan Mata Air Tahun 2014

MATA AIR
NO. KECAMATAN DESA

1. Aikmel Utara Toya Aik Lomak

2.  Pringgasela Pengadangan Barat SB.Mencrit

3.  Pringgasela Rempung Pringgasela Kaki Dola


Sumber: Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal Kab. Lombok Timur

6. Kependudukan dan Catatan Sipil

Pada tahun 2016, berdasarkan data agregat Dinas Dukcapil Kabupaten


Lombok Timur pada tahun 2016 tercatat 592.998 (65,07%) jumlah kepemilikan
KTP dari total wajib memiliki KTP sebanyak 911.276. adapun rincinan
kepemilikan KTP dirinci per kecamatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-54


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.38
Jumlah Perekaman dan Kepemilikan KTP-El Per Kecamatan
Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Lombok Timur

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-55


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa


Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijaksanaan daerah yang bersifat
spesifik dibidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
Tahun 2015 jumlah penemu Teknologi Tepat Guna (TTG) sebanyak 5 temuan
yang mengikuti Lomba Inovasi TTG Tingkat Kabupaten. Lomba Inovasi TTG ini
memberikan dampak bagi pembukaan lapangan kerja, penciptaan nilai tambah
bagi ekonomi kerakyatan, serta merangsang kreatifitas dan inovasi untuk
memanfaatkan sumberdaya lokal yang tersedia.
Pembentukan BUMDes di setiap desa untuk pengembangan penguatan
kelembagaan ekonomi masyarakat desa, telah terbentuk 96 Bumdes. Bimbingan
Teknis Pendataan dan Analisa Perkembangan dan Potensi Desa/Kelurahan secara
on line telah dilakukan dengan baik pada 110 desa/kelurahan dari 254
desa/kelurahan yang ada di Lombok Timur.

8. Pengedalian Penduduk dan Keluarga Berencana


Cakupan peserta KB aktif di Kabupaten Lombok Timur sampai Desember tahun
2017 sebanyak 194.530 akseptor (69,55%) dari 279.694 PUS yang ada. jika dilhat
dari kumulatif yang ada peserta KB aktif tahun 2017 menurun dibandingkan
dengan tahun 2016 (203.142), jika dilihat dari persentase peserta KB aktif tahun
2017 (69,55%) lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2016 (71,19%). Hal
ini disebabkan oleh karena adanya program pemutakhiran data PUS berdasarkan
hasil pendataan tahun 2015 sehingga jumlah PUS yang tercatat secara riil
sebanyak yang tercatat di tahun 2017. Terdapat sekitar 30,45% PUS yang tidak
ber KB dengan alas an masih ada yang hamil, menunda kelahiran (ingin anak
segera, ingin anak ditunda dan tidak ingin anak lagi). Masih tingginya angka PUS
yang tidak ber KB tersebut salah satu yang berkontribusi adalah masih tingginya
PUS TKI yang ada di Kabupaten Lombok Timur yaitu PUS yang tidak bersama
suami dengan alas an pergi keluar negeri sebagai TKI. Data Cakupan Peserta
akseptor KB aktif tahun 2015-2017 dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-56


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.39
Cakupan Peserta akseptor KB aktif
Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Mix Sasaran PUS Cakupan Pelayanan %


No
Kontrasepsi
2015 2016 2017 2015 2016 2017 2015 2016 2017
22,5 22,6 21,2
1 IUD 34 02 26 7.95 7.92 7.59
4, 4,1 3,
2 MOW 290 79 689 1.51 1.46 1.32
1, 1,8 1,
3 MOP 917 53 529 0.68 0.65 0.55
29,4 31,3 32,7
4 IMPLAN 283,434 285,350 279,694 84 36 78 10.40 10.98 11.72
96,1 106,11 101,5
5 SUNTIKAN 63 1 14 33.93 37.19 36.29
45,0 32,6 30,7
6 PIL 12 62 69 15.88 11.45 11.00
4, 4,3 3,
7 KONDOM 749 99 025 1.68 1.54 1.08

JUMLAH 283,434 285,350 279,694 204,149 203,142 194,530 72.03 71.19 69.55

Sumber: Dinas P3AKB Kab. Lombok Timur Tahun 2017

9. Perhubungan
Pelaksanaan urusan perhubungan bertujuan guna kelancaran dan keselamatan
di jalan melalui pengadaan perlengkapan jalan berupa rambu lalu lintas, marka
jalan dan rambu pendahulu petunjuk jalan (RPPJ) serta meningkatnya pelayanan
bagi penyedia dan pengguna jasa transportasi seperti di terminal serta
dititikberatkan untuk menunjang kelancaran roda perekonomian daerah antra lain
kegiatan usaha masyarakat dalam mendistribusikan pemasaran hasil produk
barang.
Tantangan yang belum terselesaikan dalam pembangunan trasportasi adalah
peningkatan akses dan keterjangkauan. Selain itu muncul tantangan baru dalam
trasportasi adalah perubahan karakteristik pasar akan membangkitan tuntutan
yang lebih bervariasi terhadap kualitas pelayanan transportasi yang lebih baik,
serta pembangunan trasportasi diharapkan dapat mengatasi perkembangan kota
sebagai penggerak pengembangan ekonomi.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-57


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.40
Jumlah Angkutan Umum di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2017

Tahun
No Uraian
2014 2015 2016 2017
1 Mobil penumpang
148 163 167 168
umum
2 Mobil Bus 278 303 322 317
3 Mobil Barang 1.245 1.391 1.532 1.589
4 Kereta Gandeng 0 0 0 0

Sumber: Dinas Perhubungan Kab. Lombok Timur

10. Komunikasi dan Informatika


Kedudukan Daerah dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan
pembangunan, maka arus informasi yang cepat dalam berbagai kegiatan sangatlah
diperlukan. Untuk mendukung hal tersebut perlu diciptakan sinergi yang lebih
bersifat partisipatif dengan memanfaatkan peranan teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat mengakses informasi dan ketersediaan data base sekaligus
sebagai sarana komunikasi interaktif. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini telah memberikan ruang gerak yang cukup leluasa bagi
masyarakat untuk memperoleh informasi, telah membawa dampak pada sistem
administrasi manajemen pemerintahan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
masyarakat akan keterbukaan.
Pada dasarnya pembangunan Daerah adalah merupakan sub sistem dari
rangkaian pelaksanaan pembangunan Nasional, yang dilakukan oleh masyarakat
bersama dengan Pemerintah di daerah secara berencana, bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan kondisi, potensi dan aspirasi masyarakat yang
timbul dan berkembang di daerahnya. Dimana pada saat yang sama dibarengi
adanya perkembangan arus globalisasi yang begitu pesat adalah merupakan
peluang sekaligus tantangan bagi daerah yang memiliki keaneka ragaman baik
sosial budaya, sumber daya maupun kemampuannya yang berbeda, untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki guna mewujudkan kesejahteraan
masyarakat di daerah.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-58


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.41
Indikator kinerja urusan komunikasi dan informatika

Tahun 2017
No Indikator Program/Kegiatan
Target Realisasi %
1 2 3 4 5
I. Program Pengembangan 80% 80% 100,00
Data/Informasi/Statistik Daerah

1 Penyusunan dan Pengumpulan Data 150 buku 150 buku 100,00


Statistik Daerah

3 Penyusunan Kecamatan dalam Angka 200 buku 200 buku 100,00

II. Program Pengembangan Komunikasi 80% 80% 100,00


Informasi dan Media Massa

1 Pembinaan dan Pengembangan Jaringan 1 web 1 web 100,00


Komunikasi dan Informasi

2 Pembinaan dan Pengembangan Sumber 50% 50% 100,00


Daya Komunikasi dan Informasi

3 Pengkajian dan Pengembangan sistem 1 web 1 web 100,00


informasi

4 Perencanaan dan Pengembangan 320 tower 329 tower 102,80


Kebijakan Komunikasi dan Informasi

5 Pemutakhiran Data Sarana dan Prasarana 1x update 1 update 100,00


Komunikasi dan Informatika data web Data Web

6 Evaluasi Monitoring Sarana dan Prasaraa 4 Laporan 4 laporan 100,00


Informasi

7 Perencanaan dan Pengembangan Smart 80% 80% 100,00


City

VI. Program Optimalisasi/pemanfaatan 80% 80% 100,00


teknologi informasi

1 Peningkatan Pemanfaatan Sandi dan 1 set 1 set 100,00


Telekomunikasi Daerah (SANTELDA)

VII. Program Kerjasama Informasi dengan 80% 80% 100,00


Mas Media

1 Penyebarluasan Informasi yang bersifat 10 Kel Kim 6 Kelompok 60,00


penyuluhan bagi masyarakat melalui KIM KIM

2 Penyebarluasan Informasi yang bersifat 20 kali 20 kali 100,00


penyuluhan bagi masyarakat melalui peliputan peliputan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-59


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tahun 2017
No Indikator Program/Kegiatan
Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Peliputan

3 Penyebarluasan Informasi yang bersifat 18 kali 1 kali 5,50


penyuluhan bagi masyarakat melalui Film

4 Penyebarluasan Informasi yang bersifat 20 kali 20 kali 100,00


penyuluhan bagi masyarakat melalui Siaran
Mobil Keliling

5 Penyebarluasan Informasi yang bersifat 50% 50% 100,00


Penyuluhan bagi masyarakat melalui PPID

6 Penyelenggaraan Pusat Penyiaran 10jam/hari 10jam/hari 100,00


Informasi Daerah

7 Penyelenggaraan Pelayanan Pengadaan 80% 80% 100,00


secara Elektronik (LPSE)

Sumber: LKPJ tahun 2017

11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


Perkembangan pembangunan urusan koperasi selama tahun 2012-2016 dari
sisi kuantitas telah terjadi peningkatan jumlah koperasi yakni dari 474 unit pada
tahun 2012 menjadi 521 unit pada tahun 2016. Begitu pula halnya dengan
anggota mengalami kenaikan dari tahun 2012 sebanyak 128.148 orang, pada
tahun 2016 turun menjadi 124.982 orang.
Perkembangan lembaga dan anggota juga berbanding lurus dengan modal
yang juga mengalami peningkatan. Modal koperasi pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 212.062.803 juta rupiah turuni sebesar 206.503.705 juta rupiah pada
tahun 2016. Sedangkan volume usaha naik yaitu pada tahun 2012 sebesar
140.583.580 naik menjadi 215.286.294 pada tahun 2016.

Tabel 2.42
Perkembangan Jumlah dan Volume Usaha Koperasi
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2016

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-60


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

No Uraian 2013 2014 2015 2016

Jumlah Koperasi 480,00 498 511 521

2 Jumlah Anggota 128.391 129.984 124.015 124.982

3 Modal Koperasi 229.642,0 222.855,8 203.112,92 206.503,70

4 Modal Sendiri 107.185,5 118.716,0 129.416,83 138.773,86

5 Modal Luar 122.456,5 104.139,8 73.696,09 67.729,84

6 Volume Usaha 178.991,4 165.006,2 198.237,82 215.286,29

7 Jumlah Asset 229.382,0 222.855,8 203.112,92 206.503,70-


Sumber : Dinas Koperasi dan UKM Kab. Lombok Timur

12. Penanaman Modal


Beberapa permasalahan penanaman modal di Kabupaten Lombok Timur
dinataranya belum adanya regulasi (peraturan daerah Perbup dll) yang khusus
mengatur tata cara berinvestasi di tingkat Kabupaten, dan Fragmentasi Kebijakan
antar OPD dalam urusan Penanaman Modal masih belum jelas.
Sejalan dengan munculnya permasalahan tersebut, beberapa solusi yang bisa
dilakukan antara lain perlu segera disusun regulasi khusus (perda, Perbup dll) di
tingkat Kabupaten yang khusus mengatur tata cara berinvestasi di Kabupaten
Lombok Timur.

13. Kepemudaan dan Olahraga


Dalam rangka meningkatkan kualitas SDM Dinas Pemuda dan Olahraga
menyelenggarkan urusan wajib Kepemudaan dan Olahraga dengan sasaran
kegiatan peningkatan kelembagaan dan sumberdaya melalui peran serta aktif
Pemerintah, mendorong sinergisitas program kegiatan guna tercapainya kualitas
SDM di Kabupaten Lombok Timur.

Tabel 2.43

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-61


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Indikator Kinerja Kepemudaan dan Olahraga


Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017

Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Jumlah Fasilitas Olah
Raga
a. Sepakbola % 24 24 24 35 35
b. Basket % 142 142 143 143 143
c. Volley % 145 145 145 147 147
d. Bulu Tangkis % 205 205 207 208 208
e. Kolam Renang % 3 4 4 5 5

Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018

Tabel 2.44
Jumlah Pemuda Pelopor, Pemuda Wirausaha, dan pemuda kader
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2015

Nilai
No INDIKATOR
Satuan Jumlah
1 Pemuda kader
1. Paskibraka Orang 76
2. Kepemimpinan Pemuda Orang 40
3. Moral Etika Pemuda Orang 40
4. Kepramukaan Orang 84.000
5. Pola Kemitraan Orang 40
6. Jambore Pemuda Orang 10
7. Mutu Organisasi Orang -
8. Lomba Kreativitas Pemuda Orang 20
9. Temu Koordinasi Lembaga Kemahasiswaan Orang 4
10. Pelatihan IT Orang -
11. Pemuda Bahari Orang -
12. Pendidikan Ketahanan Nasional (Tanasda) Orang -
13. Pemuda Kreatif Yang Prestasinya Diakui Daerah Orang 10
14. Pemuda Yang Hasil Karya Kreatifnya Diakui Daerah Orang 5
15. Napak Tilas Pemuda Orang -

Jumlah 84.245
2 Pemuda Pelopor

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-62


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Nilai
No INDIKATOR
Satuan Jumlah
1. Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Pedesaan (PSP3) Orang 12
2. Kesukarelawan Orang -
3. Pertukaran Pemuda Antar Negara/Kapal Pemuda Nusantara Orang -
4. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Non Pendidikan) Orang 1

Jumlah 13

3 Pemuda/Wirausaha Muda
1. Usaha Mikro dan Menengah Pemuda Orang -
2. Pelatihan Kewirausahaan Pemuda Orang 40
3. Wirausaha Muda Pemula Prestasi Orang -
4. Pengembangan Pemuda Bidang Kewirausahaan Orang 20
5. Bantuan Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP) Orang -
6. Pelaku Industri Olahraga Orang 20

Jumlah 80

14. Statistik
Dalam melaksanakan urusan statistik Dinas Kominfo memiliki peran dalam
pengolahan dan penyusunan data yang bertujuan untuk lebih mengoptimalkan
hasil kegiatan. Dengan adanya urusan statistik ini informasi pembangunan
ekonomi dapat terus ditingkatkan dan dapat menjamin keterkaitan serta
konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan
yang di kerjakan oleh Dinas Kominfo Kabupaten Lombok Timur. Seluruh kebijakan
yang ditempuh dalam upaya meningkatkan kualitas dengan mengembangkan
kualitas profesionalisme.

Tabel 2.45
Indikator Kinerja kominfo bidang Statistik

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-63


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2017

Tahun 2017
No Indikator Program/Kegiatan
Target Realisasi (%)
1 2 4 5 6
I. Program Pengembangan Data /
Informasi / Statistik Daerah 80% 80% 100,00

1 Penyusunan dan Pengumpulan Data


150 buku 150 buku 100,00
Statistik Daerah
3 Penyusunan Kecamatan dalam Angka 200 buku 200 buku 100,00
II. Program Pengembangan Komunikasi
80% 80% 100,00
Informasi dan Media Massa
1 Pembinaan dan Pengembangan Jaringan
1 web 1 web 100,00
Komunikasi dan Informasi
2 Pembinaan dan Pengembangan Sumber
50% 50% 100,00
Daya Komunikasi dan Informasi
3 Pengkajian dan Pengembangan sistem
1 web 1 web 100,00
informasi
4 Perencanaan dan Pengembangan
320 tower 329 tower 102,80
Kebijakan Komunikasi dan Informasi
5 Pemutakhiran Data Sarana dan Prasarana 1x update 1 update
100,00
Komunikasi dan Informatika data web Data Web
6 Evaluasi Monitoring Sarana dan Prasaraa
4 Laporan 4 laporan 100,00
Informasi
7 Perencanaan dan Pengembangan Smart
80% 80% 100,00
City
III. Program Optimalisasi/pemanfaatan
80% 80% 100,00
teknologi informasi
1 Peningkatan Pemanfaatan Sandi dan
1 set 1 set 100,00
Telekomunikasi Daerah (SANTELDA)
IV. Program Kerjasama Informasi
80% 80% 100,00
dengan Mas Media
1 Penyebarluasan Informasi yang bersifat 6 Kelompok
10 Kel Kim 60,00
penyuluhan bagi masyarakat melalui KIM KIM
2 Penyebarluasan Informasi yang bersifat
20 kali 20 kali
penyuluhan bagi masyarakat melalui 100,00
peliputan peliputan
Peliputan
3 Penyebarluasan Informasi yang bersifat
18 kali 1 kali 5,50
penyuluhan bagi masyarakat melalui Film
4 Penyebarluasan Informasi yang bersifat
penyuluhan bagi masyarakat melalui 20 kali 20 kali 100,00
Siaran Mobil Keliling
5 Penyebarluasan Informasi yang bersifat
50% 50% 100,00
Penyuluhan bagi masyarakat melalui PPID
6 Penyelenggaraan Pusat Penyiaran
10jam/hari 10jam/hari 100,00
Informasi Daerah
7 Penyelenggaraan Pelayanan Pengadaan
80% 80% 100,00
secara Elektronik (LPSE)

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-64


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Sumber: LKPJ Kab. Lombok Timur Tahun 2017

15. Persandian
Kedudukan Daerah dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan
pembangunan, maka arus informasi yang cepat dalam berbagai kegiatan sangatlah
diperlukan. Untuk mendukung hal tersebut perlu diciptakan sinergi yang lebih
bersifat partisipatif dengan memanfaatkan peranan teknologi informasi dan
komunikasi yang dapat mengakses informasi dan ketersediaan data base sekaligus
sebagai sarana komunikasi interaktif. Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini telah memberikan ruang gerak yang cukup leluasa bagi
masyarakat untuk memperoleh informasi, telah membawa dampak pada sistem
administrasi manajemen pemerintahan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan
masyarakat akan keterbukaan.
Adapun Indikator yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan
program/kegiatan persandian di Kabupaten Lombok Timur pada Dinas Komunikasi
dan Informatika adalah Peningkatan pemanfaatan sandi dan telekomunikasi
daerah (SANTELDA).

16. Kebudayaan
Dengan adanya Undang-Undang tentang Pemerintahan Daerah memberikan
peluang dan kewenangan bagi daerah untuk melaksanakan sebagian besar bidang
pemerintahan termasuk kewenangan bidang Kebudayaan.
Strategi dan Kebijakan pembangunan bidang Kebudayaan dan Pariwisata,
adalah:
a. Menyaring masuknya kebudayaan asing yang berdampak negatif terhadap
fisik, psikologis dan moral generasi muda pada khususnya serta
masyarakat luas pada umumnya serta terhadap martabat bangsa.
b. Menyelaraskan pembangunan ekonomi dan sosial serta pengembangan
teknologi, dengan nilai-nilai budaya dan warisan budaya yang ada baik
fisik maupun non fisik.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-65


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

c. Mengembangkan dan melestarikan benda cagar budaya dan warisan


budaya serta warisan alam, melalui pola kemitraan pemerintah,
masyarakat dan dunia usaha.

Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam bidang kebudayaan di


Kabupaten Lombok Timur diantaranya: Kurangnya Pembinaan terhadap budaya
daerah dan minimnya dana yang tersedia, sehingga pelaksanaan pelestarian
budaya lokal daerah masih sangat rendah, sebagai salah satu asset dalam promosi
pariwisata, dan Kurangnya dukungan dana untuk memperbanyak event budaya
daerah sebagai salah satu daya tarik kunjungan wisata khususnya di Kabupaten
Lombok Timur.

17. Perpustakaan
Sampai dengan tahun 2017, jumlah pengunjung perpustakaan daerah
Kabupaten Lombok Timur mencapai 58.487 orang, melampaui dari target yang
ditetapkan untuk jumlah pengunjung tahun 2017 sebesar 45.000, orang untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.46
Indikator Kinerja Perpustakaan Daerah
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017

No Indikator Satuan 2014 2015 2016 2017

1 Jumlah Pustakawan Orang 4 4 5 5


2 Jumlah Pengunjung Orang 40.144 41.572 56.100 58.487
3 Jumlah Peminjam Orang 32.115 33.673 46.563 47.374
4 Jumlah Anggota Orang 7.008 8.024 9.106 n/a
5 Jumlah Koleksi Yang
Eks. 4.318 1.805 4.236 3.971
dipinjam
Sumber: Perpustakaan Daerah Kab. Lombok Timur

18. Kearsipan
Sebagai salah satu instansi yang membidangi urusan kearsipan, Dinas
perpustakaan dan karsipan Kab. Lombok Timur memiliki tanggung jawab dalam
memberikan informasi pendidikan, penelitian dan menambah hasanah keilmuan
dalam rangka meningkatkan SDM di kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat
umum. Untuk menunjang fungsi tersebut perlu ada suatu gerakan pemasyarakatan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-66


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

kepada seluruh lapisan masyarakat secara terus menerus atau dengan kata lain
kampanye gerakan minat gemar membaca masyarakat.
Selain fungsi kepustakaan Dinas perpustakaan dan karsipan menjalankan
fungsi kearsipan dan dokumentasi, melalui pengelolaan/manajemen arsip dan
mendokumentasikan arsip-arsip lintas instansi lingkup Pemda Lombok Timur.

2.3.3. URUSAN PILIHAN

1. Kelautan dan Perikanan


Kabupaten Lombok Timur memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup
besar sehingga merupakan salah satu sektor andalan yang mempunyai kontribusi
signifikan bagi pertumbuhan perekonomian dan pembangunan. Potensi perikanan
di Kabupaten Lombok Timur meliputi perikanan air tawar, perikanan laut meliputi
kegiatan penangkapan di laut dan budidaya laut, dan kegiatan budidaya air payau.
Pemanfaatan sumberdaya perikanan perlu diupayakan secara optimal untuk
meningkatkan produksi dan produktifitas perikanan sehingga mampu
meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir. Kebijakan yang ditempuh untuk
mencapai sasaran adalah optimalisasi pemanfaatan sumberdaya kelautan dan
perikanan yang didukung program pengadaan sarana dan prasarana kelautan dan
perikanan. Penentuan skala prioritas pada pengadaan pengembangan sarana dan
prasarana perikanan serta kebijakan layanan pembinaan petani nelayan.
Adapun permasalahan yang masih dihadapi dibidang Kelautan dan perikanan
di Kabupaten Lombok Timur adalah Keterbatasan data statistik kelautan dan
perikanan yang dijadikan dasar pembangunan kelautan dan perikanan tahun-tahun
selanjutnya.

Tabel 2.47
Indikator Urusan Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017

Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Produksi
Ton 13.772,3 13.786,3 14.262,4 15.198,4 16.200,91

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-67


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
Perikanan
0 0 7 0
Tangkap
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018

2. Pariwisata
Keberhasilan program-program sektor kepariwisataan pada dasarnya dapat
ditinjau dari dua sisi, yaitu tingkat keberhasilan penyelenggaraan atas sasaran
kegiatan yang telah ditetapkan sesuai perencanaan, dan dari sisi hasil pelaksanaan
program keseluruhan terhadap keluaran makro, diantaranya terhadap kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Lombok Timur. Pencapaian jumlah kunjungan wisatawan
pada tahun 2016 sebanyak 13.226 wisatawan, yang terdiri dari 7.663 wisatawan
nusantara dan 5.563 wisatawan asing.
Keberhasilan pencapaian sasaran peningkatan jumlah kunjungan wisatawan
tersebut, tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan
diantaranya pengembangan destinasi wisata melalui pembangunan,
pemeliharaan/perbaikan/renovasi Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) yang disertai
dengan pelestarian dan pengembangan keberadaan seni tradisional dan upacara
adat istiadat khas Lombok Timur sebagai potensi daya tarik wisata seni dan
budaya Kabupaten Lombok Timur.

Tabel 2.48
Indikator Urusan Pariwisata
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017

Kondisi
No Indikator Satuan Awal 2014 2015 2016 2017
RPJMD
1 Kunjungan Wisata
(Asing dan Orang 11.323 42.000 86.000 13.226 14.580
Domestik)
Sumber: Revisi RPJMD Kab. Lombok Timur 2013-2018

3. Pertanian
Dalam mewujudkan percepatan pertumbuhan ekonomi melalui sektor-sektor
andalan, maka pelaksanaan pembangunan juga difokuskan pada peningkatan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-68


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

pertumbuhan sektor pertanian, menjaga stabilitas ketahanan pangan serta


peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani. Hasil pembangunan pertanian
tanaman pangan antara lain ditandai dengan peningkatan produksi padi; adanya
upaya untuk mengimbangi kecenderungan beralihnya lahan pertanian produktif ke
lahan non pertanian, serta adanya semangat kerja para petani untuk survive
karena mereka termotivasi oleh berbagai program pemerintah di bidang pertanian
seperti : Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU), subsidi harga pupuk, bantuan
pupuk organik dan anorganik, serta bantuan alat mesin pertanian.

Beberapa Sub indikator yang tidak dapat mencapai target 100 % antara lain
Meningkatnya Ketersediaan Infrastruktur Pertanian khususnya Terehabilitasinya
embung rakyat dimana ditargetkan 20 unit namun terealisasi sebanyak 8 unit
(40%). Hal ini lebih disebabkankan karena adanya kebijakan tahun 2015 yang
menjadikan rehabilitasi dan pembangunan embung diprioritaskan dari target 20
unit terealisasi sebanyak 69 unit sehingga pada tahun 2016 dikurangi danlebih
diprioritaskan untuk pembangunan air tanah dangkal pada wilayah wilayah yang
rawan kekeringan.

Terhadap indikator penyediaan bibit unggul hortikultura untuk Komoditi


Mangga, Durian, Pepaya dan Manggis pada tahun 2016 tidak dapat direalisasikan
sesuai harapan karena pengadaan bibit Hortikultura difokuskan mendukung
kegiatan Dana Tugas Pembantuan untuk komoditi Jeruk Syiam Banjar, Alpukat,
sedangkan pengadaan Jeruk diadakan melalaui APBD Kabupaten dan APBN Tugas
Pembantuan demikian juga dengan bibit nangka yang terealisasi lebih dari 100 %.

Indikator lain yang tidak mencapai target adalah meningkatnya produksi


komoditas tanaman hortikultura seperti komoditi Kentang dan Bawang Putih.
Untuk komoditi kentang dan bawang putih pada tahun 2016 terjadi penurunan
produksi bahkan tiga tahun terakhir terus mengalami penurunan karena kondisi
tanah yang semakin terkuras karena penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang
tidak terkendali. Sebagaimana diketahui bahwa sentra pengembangan kentang
dan bawang putih ada di Kecamatan Sembalun sehingga apabila adanya
perubahan pola tanam di Kecamatan ini maka sangat mempengaruhi komoditi
tersebut. Untuk komoditi pisang bila dibandingkan dengan tahun 2015 maka

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-69


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

terjadi kenaikan produksi dimana tahun 2015 sebesar 72.392 Kwintal sedangkan
tahun 2016 sebesar 125,50 Kwintal.

Produksi Tanaman Pangan strategis khususnya padi, Jagung dan Kedelai


pada tahun 2016. Untuk padi melampaui target yang ditetapkan yaitu 442.148 ton
(118,78 %), tetapi bila dibandingkan dengan tahun 2015 berdasarkan angka
sementara 2016 terjadi penurunan produksi sebesar 2,17 %. Demikian juga
dengan Jagung dan Kedelai sebagaimana tersaji dalam tabel diatas, hal ini
disebabkan karena adanya anomali iklim tahun 2016 dimana di sebagian wilayah
Kabupaten Lombok Timur mengalami kekeringan seperti Keruak, Jerowaru, Sakra
Timur dan beberapa wilayah Pringgabaya dan Sambelia seluas 1.350 Ha Padi dan
Jagung seluas 280 Ha.

Populasi ternak Sapi, Kambing, Ayam dan Itik rata – rata telah melampaui
target, Khususnya ternak Sapi yang merupakan komoditi unggulan Kabupaten
Lombok Timur dimana Populasi tahun 2016 sebanyak 125.856 ekor atau naik
sebesar 2,05 % dibandingkan dengan tahun 2015 sebanyak 123.332 ekor,
demikian juga dengan Pelayanan Pengobatan ternak dan pelayanan inseminasi
buatan rata – rata melampaui target dari yang telah ditetapkan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi peningkatan populasi ternak seperti


Angka kelahiran ternak, meningkatnya tingkat kesehatan ternak dan menurunnya
jumlah pemotongan ternak betina produktif serta adanya program Gerakan
Penyerentakan Birahi dan Inseminasi Buatan (GBIB).

Bila dilihat dari beberapa indikator diatas, maka kinerja pembangunan bidang
peternakan Kabupaten Lombok Timur tahun 2016 dikategorikan berhasil dan hal
ini akan memotivasi mengeliatnya kembali sub sektor peternakan menjadi sub
sektor yang tetap unggul di Kabupaten Lombok Timur khususnya komoditi ternak
Sapi, kambing, Ayam dan itik.

Pada sasaran Pelayanan kesehatan Hewan di Kabupaten Lombok Timur dapat


digambarkan bahwa tingkat pelayanan penanganan kesehatan hewan baik melalui
pelayanan Aktif, Semi Aktif maupun Pasif cukup memuaskan dengan capaian
17.803 ekor (120,70%) dari target sebesar 14.450 ekor. Dengan semakin

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-70


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

tingginya tingkat pelayanan kesehatan ternak maka menjadi indikator semakin


tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perawatan ternak
dan semakin sadarnya masyarakat terhadap nilai ekonomi ternak yang dipelihara.
Tingkat pelayanan kesehatan ternak tahun 2017 lebih tinggi bila dibandingkan
dengan tahun 2016 yaitu sebesar 14.310 ekor faktor pendorong dari tingginya
tingkat pelayanan ini adalah ketersediaan obat yang cukup memadai baik
pengadaan di Kabupaten Lombok Timur maupun adanya subsidi dari pusat.

Demikian juga dengan pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dalam Renstra Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2017 direncanakan sebesar 7.400 ekor,
namun karena adanya kegiatan Nasional UPSUS SIWAB tahun 2017 dimana
Kabupaten Lombok Timur ditarget sebesar 31.000 akseptor, sehingga dengan
adanya bantuan subsidi Straw dari kegiatan menyebabkan Straw yang dianggarkan
melalui APBD Kabupaten Lombok Timur tidak direalisasikan sehingga terjadi
penghematan anggaran sebesar Rp. 77.000.000,-, maka dari target yang
ditetapkan dalam renstra dinas tersebut telah direalisasikan sebesar 22.995 straw
atau 310,74 %.

Disamping kegiatan tersebut, pelayanan terhadap eliminasi anjing liar atau


pemberantasan anjing liar terus dilakukan secara kontinyu setiap tahunnya untuk
menjaga Kabupaten Lombok Timur dari penyakit rabies dan kesehatan lingkungan
terutama daerah perkotaan, wilayah pantai dan lokasi wisata dan usulan
masyarakat terhadap kegiatan ini terus meningkat, hal ini membuktikan bahwa
keperdulian masyarakat terhadap kesehatan dan penyakit yang disebabkan oleh
anjing cukup tinggi.

4. Perdagangan
Dalam rangka mencapai sasaran yang ingin dicapai untuk Urusan
Perdagangan, berbagai upaya telah dilakukan, antara lain pembangunan sarana
dan prasarana pasar yang tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Tabel 2.49
Indikator kinerja Urusan perdagangan Kab. Lombok Timur
Tahun 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-71


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Indikator
Kinerja
Sasaran Strategis Target Realisasi %

1 2 3 4 5
1. Terwujudnya Pedagang yang
peningkatan tertampung 95,20 % 95,30 % 100
jumlah investasi prasarana pasar
Jumlah Alat-alat
Ukur Takar
Timbang dan
100 144 144
Perlengkapannya
yang di tera/tera
ulang

5. Perindustrian
Untuk Bidang Perindustrian yang menjadi tolok ukur keberhasilan program
dan kegiatan adalah meningkatnya pembinaan sektor industri. Pada Bidang ini,
berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah Unit Usaha sebab
dengan meningkatnya jumlah unit usaha maka akan berdampak kepada
penyerapan tenaga kerja. Dalam Tahun Anggaran 2017 Dinas ESDM Perindag
Kabupaten Lombok Timur telah berhasil memenuhi target sasaran yang telah
ditetapkan.
Dengan tumbuhnya Unit Usaha tersebut maka dapat menyerap tenaga kerja.
Tentu hal tersebut sangat berdampak terhadap berkurangnya jumlah angka
pengangguran dan meningkatnya penghasilan masyarakat khususnya para perajin
industri. Untuk lebih jelasnya data pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
sektor Perindustrian dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2.50
Indikator kinerja Urusan industri Kab. Lombok Timur
Tahun 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-72


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Sasaran Indikator
Target Realisasi %
Strategis Kinerja
1 2 3 4 5
1 Tewujudnya Perkembangan
peningkatan Sektor Industri
jumlah
1 Unit Usaha 21.150 UU 21.195 UU 100,2
investasi
2 Tenaga Kerja 85.320 Org 86.350 Org 101,2

3 Investasi 126.240.395 Rp 131.958.886 Rp 104,5


(Rp.000)

4 Nilai Produksi 383.514.514 Rp 400.469.959 Rp 104,4


(Rp.000)

6. Transmigrasi
Program transimigrasi di Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan dengan
beberapa kegiatan diantaranya peningkatan kerjasama antar wilayah, antar
pelaku, dan antar sektor dalam rangka pengambangan kawasan transimigrasi.
Pendaftaran dan seleksi calon transimigrasi dengan kegiatan sosialisasi,
pengawasan fasilitas perpindahan serta penempatan transimigrasi dan identifikasi
lahan transimigrasi di Kabupaten Lombok Timur.

2.3.4. URUSAN PEMERINTAH FUNGSI PENUNJANG

1. Administrasi Pemerintahan
Kabupaten Lombok Timur dalam menyikapi kewenangan yang ada telah
banyak melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka pelaksanaan
pembangunan yang berkaitan dengan reformasi yang berlaku di daerah yaitu
penyusunan dan perumusan Peraturan Daerah yang sejalan dengan Otonomi
Daerah, serta melakukan koordinasi.
Untuk mewujudkan program bidang administrasi pemerintahan dituangkan dalam
program dan kegiatan dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 2.51
Indikator Kinerja Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Kab. Lotim

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-73


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN TAHUN 2017

TARGET REALISASI %
1 2 3 4
PROGRAM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN DAERAH      
Koordinasi Penyusunan Laporan Kinerja
Pemerintah Daerah 1 Dokumen 1 Dokumen 100,00

     
PROGRAM PENATAAN DAERAH
 
OTONOMI BARU    
Pembinaan, Koordinasi, dan Fasilitasi 20
20 Kecamatan 100,00
Pemerintahan Umum Kecamatan
15
Hubungan Kelembagaan 17 Kunjungan Kunjungan 88,24
Kerja Kerja
1
Fasilitasi Pendampingan Pembentukan 3 Kecamatan
Kecamatan 33,33
Kecamatan Baru Baru
Baru

2. Pengawasan
Dalam rangka pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
yang baik (Good Governance), perlu dilakukan penerapan prinsip-prinsip Good
Governance untuk menghasilkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif,
efisien, transparansi dan akuntabilitas. Dalam rangka mendukung terselenggaranya
pemerintahan yang efisien efektif, maka kebijakan yang ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut adalah mengoptimalisasikan pelaksanaan pengawasan, optimalisasi
pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan melalui tindak lanjut, peningkatan
hubungan dengan pihak legislatif dan penanganan laporan masyarakat.
Adapun indikator kinerja inspektorat dapat dilihat pada table dibawah ini:

Tabel 2.52
Indikator Kinerja Inspektorat Tahun 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-74


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tahun 2017

No. Indikator Program/ Kegiatan

Target
Realisasi %

1. Pemenuhan Jumlah Obrik yang 799 obrik 827 obrik 103


diperiksa

2. Menurunnya Jumlah Kasus di Kab. 18 Kasus 12 Kasus 63,3


Lombok Timur

3. Terkirimnya Aparatur Mengikuti 11 11 100


Bintek//Diklat

4. Peningkatan Level Maturitas SPIP Level 2 Level 2 100

5 Peningkatan Level Kapabilitas APIP Level 3 Level 3 100

Sumber: LKPJ tahun 2017

3. Perencanaan Pembangunan
Pelaksanaan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan daerah
secara garis besar berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
daerah di bidang perencanaan pebangunan daerah, antara lain perumusan
kebijakan teknis perencanan; pengkoordinasian penyusunan perencanaan
pembangunan darah;dan pembinaan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan
pembangunan daerah.
Pencapaian kinerja urusan perencanaan pembangunan tahun 2015 antara lain:
a. Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah yang meliputi:
1) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017
2) Dokumen Hasil Musrenbang Kabupaten.
3) Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah Perubahan Tahun 2016.
4) Dokumen Hasil Forum OPD Tahun 2016.
5) Dokumen KUA-PPAS perubahan Tahun 2016
6) Dokumen KUA-PPAS 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-75


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

7) Dokumen Rencana Kerja Bappeda.


8) Dokumen Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
9) Buku Lombok Timur Dalam Angka Tahun 2016
10) Buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
11) Buku Kecamatan Dalam Angka Tahun 2016
12) Buku Kajian Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Daerah.

b. Terwujudnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah yang meliputi


1) Dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Lombok
Timur Tahun 2016
2) Laporan Triwulan I,II, III dan IV APBD,DAU dan TP
3) Laporan semester I dan II OPD
4) Laporan SIPD.
Tabel 2.53
Indikator kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan Bappeda
Kab. Lombok Timur Tahun 2017

Target Realisasi
No Indikator Kinerja Satuan
2017 2017
1 Tersusunnya Dokumen LKPJ Dokumen 40 40
2 Tersusunnya Dokumen LAKIP Bappeda Dokumen 20 20
3 Tersusunnya Dokumen Renja Bappeda Dokumen 20 20
4 Tersusunnya Laporan Triwulan I,II,II Dokumen 20 20
dan IV APBD,DAU dan TP
Tersusunnya Laporan SIPD
5 Tersusunnya Dokumen Hasil Dokumen 25 25
Musrenbang Kecamatan
6 Tersusunnya Dokumen RKPD 2018 Dokumen 40 40
7 Tersusunnya Dokumen RKPD Perubahan Dokumen 30 30
2017
8 Tersusunnya Dokumen KUA-PPAS 2018 Dokumen 50 50
9 Tersusunnya Dokumen KUA-PPAS Dokumen 30 30
Perubahan 2017
10 Tersusunnya Dokumen Renja Bappeda Dokumen 20 20
13 Tersusunnya Buku PDRB Dokumen 100 100
14 Tersusunnya Buku Kajian Paket 3 3
Pengembangan Kapasitas Sumber Daya
Daerah
15 Tersusunnya Dokumen Perencanaan Paket 6 6
Pengembangan Wilayah Cepat Tumbuh

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-76


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Target Realisasi
No Indikator Kinerja Satuan
2017 2017
16 Tersusunnya Dokumen Percepatan Paket 1 1
Pembangunan Kawasan Pedesaan
Sumber: LKPJ Kab. Lombok Timur Tahun 2017
4. Keuangan
Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Lombok Timur selaku koordinator
penerimaan daerah dan Manajen dituntut untuk mampu melaksanakan fungsinya
guna mendorong peningkatan penerimaan yang efesien dan efektif dan
manajemen yang transparan dan akuntable sehingga secara bertahap dapat
meningkatkan kemandirian Lombok Timur di bidang fiskal dan mampu mengelola
pendapatan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka Pencapaian Target Kinerja tahun 2017, Dinas Pendapatan


Kabupaten Lombok Timur dihadapkan beberapa permasalahan antara lain:
Penyusunan Laporan Daftar Inventaris Barang Milik Daerah, Penertiban Tanah
Asset Pemerintah Kab. Lotim, Peningkatan Manajemen Asset/Barang Daerah,
Penataan Asset Pemerintah Daerah, dan Inventarisasi Rekonsiliasi dan Validasi
Barang Milik Daerah.

Pemerintah Daerah dalam mengelola Administrasi Keuangan Daerah yang


tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pada dasarnya
melaksanakan 3 (tiga) fungsi utama, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi dan
fungsi stabilisasi. APBD sebagai penjabaran dari rencana tahunan dibidang
penerimaan maupun pengeluaran yang mencerminkan strategi dibidang Keuangan
Daerah baik menyangkut pengeluaran atau penerimaan secara kualitatif dan
kuantitatif.

Kebijaksanaan pembangunan bidang keuangan diarahkan pada peningkatan


kemampuan kelembagaan untuk menunjang kesinambungan pembiayaan guna
menuju kemandirian keuangan daerah melalui peningkatan pengelolaan keuangan
yang makin efisien dan mampu memenuhi sebagian besar tuntutan kebutuhan
masyarakat. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Kabupaten
Lombok Timur selaku koordinator penerimaan daerah, pengelolaan keuangan dan
Manajemen Asset dituntut untuk mampu melaksanakan fungsinya guna

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-77


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

mendorong peningkatan penerimaan, pengelolaan keuangan yang efesien dan


efektif dan manajemen Asset yang transparan dan akuntable sehingga secara
bertahap dapat meningkatkan kemandirian Lombok Timur di bidang fiskal dan
mampu mengelola asset sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku.

Tabel 2.54
Indikator Kinerja Dinas PPKA

REALISASI TAHUN 2017


Indikator Program/ Kegiatan
Target Realisasi %
Tersedianya laporan realisasi anggaran 4 buku 4 buku 100%
Tersedianya Laporan realisasi anggaran
50 buku 50 buku 100%
semester
Tersedianya laporan neraca dan aliran kas 90 buku 90 buku 100%
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur      
54 54
Terlaksananya Penelitian/ Pembahasan 100%
dinas/badan/ dinas/badan/
DPPA-OPD TA. 2017 & RKA-OPD TA. 2018      
Laporan keuangan bulanan dan triwulan 20 buku 20 buku 100%
Tersusunnya laporan inventaris semester I
10 Buku 10 Buku 100%
dan II
       
PROGRAM MANAJEMEN
     
PENGELOLAAN
ASSET/ BARANG DAERAH      
Tersusunnya buku inventaris BMD OPD 4 Buku 4 Buku 100%
       
PROGRAM PENATAAN,PENGUA-      
SAAN, PEMILIKAN, PENGGUNAAN      
DAN PEMANFAATAN TANAH      
Terbitnya bukti pemilikan Tanah Pemda 100% 100% 100%
       
PROGRAM PENINGKATAN DAN      
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN      
KEUANGAN DAERAH      
Tersusunnya Rancangan Perda APBD
75 Buku 75 Buku 100%
Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2018      
Tersusunnya Perda APBD Perubahan TA.
75 Buku 75 Buku 100%
2017
Perda tentang Pertanggungjawaban 80 Buku 80 Buku 100%
Pelaksanaan APBD      

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-78


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

REALISASI TAHUN 2017


Indikator Program/ Kegiatan
Target Realisasi %
Pemeliharaan dan Pengelolaan SIMDA 12 bulan 12 bulan 100%
Kabupaten Lombok Timur      
Tersedianya SPD dan SP2D untuk OPD 54 dinas/badan 54 dinas/badan 100%
se Kabupaten Lombok Timur      
Tersedianya Daftar Gaji PNS 10.877 orang 10.877 orang 100%
se Kabupaten Lombok Timur      
Terlaksananya Administrasi Keuangan
90% 90% 100%
PPKD
Terlaksananya Inventarisasi dan 75% 75% 100%
Validasi Barang Milik Daerah      
Tersedianya data BMD yang dikelola baik 85% 85% 100%
Tertibnya tata kelola BMD 85% 85% 100%
Tertibnya Penyusunan Renja 90% 90% 100%
dan anggaran Pendapatan      
Tertibnya Penyusunan Renja 90% 90% 100%
dan anggaran belanja      
Tertibnya Administrasi 90% 90% 100%
Anggaran Pendapatan dan Belanja PPKD      

Permasalahan yang dihadapi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan


Asset Kabupaten Lombok Timur dalam pencapaian Target Kinerja tahun
2017 diantaranya belum optimalnya Tingkat koordinasi dan sinkronisasi data
Asset daerah.

5. Kepegawaian
Pada tahun 2017, ditinjau dari aspek Sumber Daya Aparatur (ASN), jumlah
ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur berjumlah 10.942 orang
dari jumlah penduduk Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2016 sebanyak
1.173.781 (angka proyeksi BPS), dengan rasio 1 orang PNS melayani 107 orang
penduduk. Jumlah PNS di lingkungan pemerintah Kabupaten Lombok Timur terus
mengalami pengurangan seiring diberlakukannya kebijakan moratorium
penerimaan pegawai baru maupun adanya pegawai yang memasuki masa pensiun.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-79


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Tabel 2.55
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016-2017

Jumlah PNS
No Golongan Ruang
2016 2017
1 A 0 14
2 B 21 7
I
3 C 45 41
4 D 39 44

Jumlah Golongan I   105 106


5 A 159 428
6 B 475 380
II
7 C 690 952
8 D 357 327

Jumlah Golongan II   1,681 2.087


9 A 1.350 1.417
10 B 1.221 1.079
III
11 C 1.215 980
12 D 1,468 1.310

Jumlah Golongan III   5.254 4.786


13 A 4.439 3.712
14 B 204 224
15 IV C 24 27
16 D 0 0
17 E 0 0

Jumlah Golongan IV   4.667 3.963


TOTAL   11.707 10.942

Tabel 2.56

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-80


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Eselon


di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016-2017

  Jumlah PNS
No Golongan Ruang
  2016 2017
1 A 0 0
I
2 B 0 0
Jumlah Eselon I   0 0
3 A 1 1
II
4 B 31 37
Jumlah Eselon II   32 38
5 A 64 64
III
6 B 115 127
Jumlah Eselon III   179 191
7 A 533 626
IV
8 B 208 186
Jumlah Eselon IV   741 812
TOTAL   952 1.041

2.4. Aspek Daya Saing Daerah


Aspek daya saing daerah merupakan kemampuan perekonomian daerah
dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
Aspek daya saing daerah terdiri dari kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah
atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumberdaya manusia. Kondisi daerah
Kabupaten Lombok Timur terkait aspek daya saing daerah dapat dilihat dari :
kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi
dan sumber daya manusia.

2.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah


Kemampuan ekonomi daerah dalam kaitannya dengan daya saing
daerah adalah bahwa kapasitas ekonomi daerah harus memiliki daya tarik
(attractiveness) bagi pelaku ekonomi yang telah berada dan akan masuk ke
suatu daerah untuk menciptakan multiflier effect bagi peningkatan daya saing
daerah. Untuk menggambarkan aspek kemampuan ekonomi daerah untuk memicu
daya saing daerah dapat dilihat melalui PDRB perkapita sebagaimana tertuang

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-81


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

pada tabel Tabel 2.14 tentang PDRB Atas Dasar Harga Konstan Perkapita di
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017 Halaman II-24.
Kabupaten Lombok Timur memiliki 5 urusan pilihan yang menjadi indikator
daya saing daerah. 5 urusan tersebut adalah Kelautan dan Perikanan, Pariwisata,
Pertanian dan Peternakan, Perdagangan, serta Industri. Potensi perikanan di
Kabupaten Lombok Timur meliputi perikanan air tawar, perikanan laut meliputi
kegiatan penangkapan di laut dan budidaya laut, dan kegiatan budidaya air payau
namun keterbatasan data statistik kelautan dan perikanan yang dijadikan dasar
pembangunan kelautan dan perikanan tahun-tahun selanjutnya.
Keberhasilan program-program sektor kepariwisataan pada dasarnya dapat
ditinjau dari dua sisi, yaitu sisi tingkat keberhasilan penyelenggaraan atas sasaran
kegiatan yang telah ditetapkan sesuai perencanaan, dan dari sisi hasil pelaksanaan
program keseluruhan terhadap keluaran makro, diantaranya terhadap kunjungan
wisatawan ke Kabupaten Lombok Timur. Pencapaian jumlah kunjungan wisatawan
pada tahun 2016 sebanyak 13.226 wisatawan, yang terdiri dari 7.663 wisatawan
nusantara dan 5.563 wisatawan asing.
Hasil pembangunan pertanian tanaman pangan antara lain ditandai dengan
peningkatan produksi padi; adanya upaya untuk mengimbangi kecenderungan
beralihnya lahan pertanian produktif ke lahan non pertanian, serta adanya
semangat kerja para petani untuk survive karena mereka termotivasi oleh berbagai
program pemerintah di bidang pertanian. Produksi Tanaman Pangan strategis
khususnya padi, Jagung dan Kedelai pada tahun 2016. Untuk padi melampaui
target yang ditetapkan yaitu 442.148 ton (118,78 %), tetapi bila dibandingkan
dengan tahun 2015 berdasarkan angka sementara 2016 terjadi penurunan
produksi sebesar 2,17 %. Berikutnya, Populasi ternak Sapi, Kambing, Ayam dan
Itik rata – rata telah melampaui target, Khususnya ternak Sapi yang merupakan
komoditi unggulan Kabupaten Lombok Timur dimana Populasi tahun 2016
sebanyak 125.856 ekor atau naik sebesar 2,05 % dibandingkan dengan tahun
2015 sebanyak 123.332 ekor, demikian juga dengan Pelayanan Pengobatan ternak
dan pelayanan inseminasi buatan rata – rata melampaui target dari yang telah
ditetapkan.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-82


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Sedangkan, dalam rangka mencapai sasaran yang ingin dicapai untuk


Urusan Perdagangan, berbagai upaya telah dilakukan, antara lain pembangunan
sarana dan prasarana pasar yang tersebar di wilayah Kabupaten Lombok Timur.
Untuk Bidang Perindustrian yang menjadi tolok ukur keberhasilan program
dan kegiatan adalah meningkatnya pembinaan sektor industri. Pada Bidang ini,
berbagai upaya telah dilaksanakan untuk meningkatkan jumlah Unit Usaha sebab
dengan meningkatnya jumlah unit usaha maka akan berdampak kepada
penyerapan tenaga kerja. Dalam Tahun Anggaran 2017 Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Lombok Timur telah berhasil memenuhi target sasaran
yang telah ditetapkan. Target unit usaha pada tahun 2017 21.250 unit usaha
belum terlampaui dengan jumlah realisasi 21.195 (99,74%).

2.4.2. Fasilitas Wilayah Infrastruktur

Kinerja fasilitas wilayah/infrastruktur dilakukan dengan memperhatikan


kondisi jalan dan jembatan sebagai saluran distribusi ekonomi dan kependudukan.
Selain itu, kondisi irigasi sebagai penunjang sumber kegiatan ekonomi tidak luput
menjadi pertimbangan dalam melihat kinerja infrastruktur.

Tabel 2.58
Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
NO URAIAN KETERANGAN PANJANG (m) %
Aspal 511.760 50,23
Kerikil 54.507 5,35
1 JALAN
Beton 97.053 9,53
Tanah 355.502 34,89
Jembatan Negara 504 14,16
2 JEMBATAN Jembatan Provinsi 1.629 45,77
Jembatan Kabupaten 1.426 40,06
Saluran Induk 275.816 9,98
Saluran Sekunder 1.541.813 55,81
3 IRIGASI Saluran Pembuang 15.658 0,56
Saluran Tersier 857.985 31,06
Saluran Suplesi 71.058 1,96

2.4.3. Iklim Investasi

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-83


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

Beberapa permasalahan penanaman modal di Kabupaten Lombok Timur


dinataranya belum adanya regulasi (peraturan daerah Perbup dll) yang khusus
mengatur tata cara berinvestasi di tingkat Kabupaten, dan Fragmentasi Kebijakan
antar SKPD dalam urusan Penanaman Modal masih belum jelas.
Sejalan dengan munculnya permasalahan tersebut, beberapa solusi yang
bisa dilakukan antara lain perlu segera disusun regulasi khusus (perda, Perbup dll)
di tingkat Kabupaten yang khusus mengatur tata cara berinvestasi di Kabupaten
Lombok Timur. Sampai tahun 2017 berjalan, investasi sudah berjalan sesuai target
pada beberapa sektor. Target yang tercapai disajikan dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.59
Realisasi Investasi Sektor Perdagangan dan ESDM Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %
1 2 3 4 5
Pedagang yang
Terwujudnya tertampung 95,20 % 95,30 % 100
peningkatan jumlah prasarana pasar
Investasi ESDM
investasi 126.240.395 131.958.886 104,5
(Rp.000)

2.4.4. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci

keberhasilan pembangunan daerah dan nasional. Manusia merupakan subyek dan

obyek dalam pembangunan. Oleh karenannya pembangunan SDM harus benar-

benar diarahkan dan ditingkatkan agar mampu dan memiliki etos kerja yang

produktif, terampil, kreatif, disiplin, profesional dan mampu memanfaatkan,

mengembangkan serta menguasai ilmu dan teknologi yang inovatif dalam rangka

memacu pelaksanaan pembangunan nasional.

Tabel 2.60
Sumber Daya Manusia Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2017
TAHUN
NO URAIAN
2014 2015 2016 2017

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-84


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

1 Jumlah Penduduk 1.153.773 1.164.018 1.173.781 1.183.204

2 Penduduk Fakir Miskin (KK) 17.425 76.246 79.218 97.031


Sumber : BPS Kab. Lombok Timur

Dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, permasalahan kemiskinan juga


menjadi beban. Dengan presentase penduduk miskin sekitar 18,46% berada
pada kedua persentase penduduk miskin terbesar. Selain itu, dari sisi
pembangunan manusia yang digambarkan melalui Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) Lombok Timur berada pada peringkat 3 terbawah, nilai IPM
Lombok Timur yakni 63,22 poin. Sementara di Kabupaten Lombok Timur
Tingkat Pengangguran Terbuka mengalami penurunan dan peningkatan
dengan kecenderungan terjadi peningkatan pada periode 2013-2018. Pada
tahun 2013, tingkat pengangguran terbuka sebesar 6,22 % dan pada tahun
2017 menurun menjadi 3,64%.

2.4.5. Permasalahan Pembangunan Daerah.

2.5.1. Permasalahan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan


sasaran pembangunan daerah

Sebagai salah satu wilayah di Propinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten


Lombok Timur merupakan salah satu Kabupaten dengan tingkat pengaruh terhadap
wilayah sekitarnya relatif cukup besar, baik dari aspek fisik, sosial maupun ekonomi.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain bahwa Lombok Timur secara
geografis maupun fisik wilayah merupakan wilayah paling Timur dari Pulau Lombok
yang memiliki arti penting bagi aspek konektivitas wilayah bagi dua buah Pulau
besar di Propinsi NTB yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Aspek konektivitas
wilayah ini merupakan faktor penting dalam pengembangan ekonomi daerah.
Dari aspek sosial, penduduk Kabupaten Lombok Timur memiliki populasi
tertinggi di Propinsi NTB dibandingkan dengan 9 (Sembilan) Kabupaten/Kota lainnya,
yaitu merupakan 25% dari seluruh jumlah penduduk di NTB. Sehingga kondisi sosial
kemasyarakatan penduduk Lombok Timur sangat mewarnai kondisi NTB secara

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-85


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

umum. Demikian juga dari aspek ekonominya, aktivitas masyarakat secara ekonomi
juga menjadi tolok ukur indikator perekonomian propinsi NTB secara keseluruhan.
Pembangunan Tahun 2019 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Kabupaten Lombok Timur Tahun 2005-2025 yang menguraikan strategi
kebijakan serta menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang akan
dihadapi oleh Daerah. Adapun Isu dan permasalahan mendesak yang dihadapi oleh
Pemerintah Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2019 yang berhubungan dengan
prioritas dan sasaran pembangunan daerah antara lain sebagai berikut :
1. Prioritas Peningkatan perekonomian daerah (penduduk pra sejahtera,
peningkatan pendapatan dan pengurangan kesenjangan, lembaga keuangan,
jumlah investasi dan pelayanan perijinan) dengan sasaran Tercapainya
penurunan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan, penurunan
kesenjangan pendapatan, peningkatan jumlah dan kualitas lembaga
keuangan, peningkatan jumlah investasi, serta peningkatan kualitas
pelayanan perizinan, permasalahan yang dihadapi meliputi :
a. Masih tingginya angka kemiskinan di Daerah.
b. Pertumbuhan ekonomi daerah yang masih relatif rendah.
c. Pemerataan pendapatan yang belum baik.
d. Tingkat pendapatan perkapita yang masih rendah.
e. Kesenjangan pendapatan yang relatif tinggi
f. Dominasi kontribusi PDRB pada satu jenis lapangan usaha.
g. Belum optimalnya peran lembaga ekonomi desa;
h. Proses perizinan masih menjadi kendala bagi dunia usaha.
i. Masih banyaknya investor yang belum menunjukkan keseriusan dalam
berinvestasi.
j. Ketersediaan infrastruktur pendukung investasi masih terbatas.

2. Prioritas Peningkatan kualitas kesehatan, pemberdayaan perempuan dan KB


dengan sasaran daerah meningkatnya umur harapan hidup dan tersedianya
akses pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin, serta
terwujudnya peran perempuan dalam proses pembangunan. Permasalahan
yang dihadapi meliputi :

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-86


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

a. Masih tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan.


b. Masih tingginya kasus KDRT dan kekerasan terhadap perempuan dan
anak.
c. Masih tingginya angka perkawinan usia dini.
d. Perilaku budaya hidup bersih dan sehat dikalangan masyarakat belum
optimal
e. Sistem pengelolaan jaminan kesehatan sosial belum optimal .
f. Kurangnya sarana prasarana dan sumber daya manusia di bidang
kesehatan baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

3. Prioritas peningkatan kualitas pendidikan dengan sasaran daerah terwujudnya


akses pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat miskin, dan daya
saing pendidikan, permasalahan yang dihadapi meliputi :
a. Angka partisipasi pendidikan pada jenjang SMP sederajat dan SMA
sederajat masih relatif rendah.
b. Angka melanjutkan pada jenjang SMA sederajat masih rendah.
c. Rata-rata lama sekolah masih sangat rendah.
d. Belum meratanya kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu
tinggi bagi penduduk usia sekolah;
e. Kurang meratanya distribusi tenaga pendidik dan kependidikan, khususnya
jenjang SD/MI;
f. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal;
g. Fasilitas/sarana prasarana dan penunjang pendidikan belum optimal.

4. Prioritas Peningkatan kualitas tenaga kerja, dengan sasaran daerah


terwujudnya ketrampilan tenaga kerja sektor formal dan informal, tersedianya
instrumen perlindungan tenaga kerjadan keluarganya, terwujudnya akses
pelayanan pendidikan dan daya saing pendidikan terutama bagi masyarakat
miskin. Permasalahan yang dihadapi meliputi :
a. Terjadinya ketimpangan jumlah tenaga kerja dan ketersediaan lapangan
kerja.
b. Proporsi tenaga kerja yang memiliki keterampilan sangat kecil.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-87


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

c. Jumlah tenaga kerja sebagian besar bekerja di lapangan usaha pertanian


yang bersifat musiman.
d. Daya saing tenaga kerja rendah

5. Prioritas Pengembangan infrastruktur wilayah (peningkatan infrastruktur yang


memadai, jaringan transportasi, efektivitas tata ruang, kualitas permukiman)
dengan sasaran daerah : Terwujudnya peningkatan kualitas perumahan dan
lingkungannya, Tersedianya dukungan penyediaan unit-unit hunian baru,
penyediaan sarana dan prasarana permukiman transmigrasi, Terwujudnya
peningkatan Jalan kabupaten dan jangkauan jalan perdesaan, peningkatan
dukungan pembangunan infrastruktur dan transportasi antar wilayah,
peningkatan pelayanan air bersih dan sanitasi lingkungan di perkotaan dan
perdesaan, meningkatnya jangkauan pelayanan listrik dan telekomunikasi ke
seluruh wilayah kabupaten, serta tersedianya peningkatan infrastruktur
irigasi untuk mendukung pembangunan sektor lain. Permasalahan yang
dihadapi antara lain :
a. Ketersediaan infrastruktur jalan yang kondisi baik masih kurang.
b. Masih besarnya jumlah rumah pada katagori tidak layak huni.
c. Belum optimalnya penyediaan infrastruktur pelayanan dasar bagi
masyarakat, khususnya masyarakat miskin;
d. Belum optimalnya pengelolaan jaringan irigasi dan drainase serta masih
adanya wilayah yang beresiko terkena bahaya banjir;
e. Belum seluruh regulasi yang berkaitan dengan tata ruang tersusun;
f. Belum optimalnya pengendalian tata ruang;
g. Masih rendahnya cakupan pemenuhan kebutuhan air bersih bagi
masyarakat.
h. Rendahnya kualitas layanan jaringan irigasi.
i. Belum optimalnya layanan listrik pada seluruh wilayah Lombok Timur.
j. Perlengkapan jalan berupa APILL, rambu, marka, guardraill dan LPJU
belum dapat mencapai target Standar Pelayanan Minimum.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-88


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

6. Prioritas Pengembangan pertanian dalam arti luas (ketahanan pangan,


produktivitas, kualitas dan nilai tambah, keberpihakan pada sektor pertanian).
Dengan sasaran daerah Terwujudnya peningkatan ketersediaan dan
diversifikasi pangan, peningkatan produksi, nilai tambah, pemasaran
komoditi, serta penyediaan sarana dan prasarana produksi hasil pertanian,
peternakan, perkebunan, perikanan, kelautan dan kehutanan, Tersedianya
akses permodalan ke petani /nelayan dan peningkatan kemampuan
kelembagaan petani/nelayan serta keberpihakan pada pengembangan sektor
pertanian dalam arti luas.
Permasalahan yang dihadapi meliputi :
a. Nilai tambah produk pertanian dalam arti luas yang masih rendah.
b. Daya saing produk pertanian dlam arti luas yang masih rendah.
c. Fluktuasi harga komoditas pada keadaan tertentu tidak terkendali.
d. Masih rendahnya integrasi pengembangan pertanian dalam arti luas
dengan pengembangan sektor lainnya.
e. Masih adanya 47 desa rawan pangan pada prioritas 1,2 dan 3.
f. Konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, berimbang.
g. Masih terbatasnya akses sebagian masyarakat terhadap bahan pangan
karena rendahnya kemampuan daya beli/kemiskinan.
h. Terjadnya alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian (pemukiman,
industry, jasa) menyebabkan berkurangnya luas lahan pertanian. Hal ini
berpotensi menurunkan luas tanam dan luas panen yang berpotensi
menurunkan produksi pertanian.
i. Sarana Prasarana yang belum memadai. Sarana prasarana (alat mesin
pertanian, benih/bibit, pupuk, pakan) yang belum memadai menyebabkan
penerapan teknologibelum sesuai rekomendasi.
j. Anomali iklim, bencana, serangan organisme pengganggu tanaman (OPT),
mengakibatkan gagal panen dan penurunan serta mutu produk.
k. Rendahnya posisi tawar menyebabkan harga di tingkat petani dikendalikan
oleh pedagang/tengkulak.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-89


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

l. Fluktuasi harga komoditas pertanian yang disebabkan adanya panen raya


dan sifat komoditas pertanian terutama tanaman hortikultura yang mudah
rusak.
m. Peredaran produk peternakan dan perikanan (daging, telur, susu, maupun
produk olahannya belum sepenuhnya memenuhi syarat aman, sehat, utuh
dan halal (ASUH).
n. Akses permodalan yang rendah menyebabkan kurangnya ketersediaan
modal usaha tani.
o. Keterbatasan kemampuan manajerial dan ketrampilan petani dalam
mengolah dan pemasaran hasil produk.

7. Prioritas Pengelolaan tata pemerintahan yang efektif dan efisien, dengan


sasaran daerahTerwujudnya profesionalisme dan kesejahteraan aparatur,
Terwujudnya penataan kelembagaan perangkat daerah, penguatan kapasitas
pemerintahan desa, Terwujudnya akuntibilitas kinerja pemerintah dan
pengelolaan keuangan daerah. Tersedianya dokumen perencanaan di semua
OPD, Terwujudnya kemitraan eksekutif dan legelslatif serta terwujudnya
pencegahan paraktek KKN. Permasalahan yang dihadapi meliputi:
a. Belum optimalnya penegakan peraturaan perundangan-undangan di
daerah;
b. Belum optimalnya sistem pengawasan dan evaluasi kinerja instansi
pemerintah;
c. Adanya regulasi yang melandasi perencanaan pembangunan berubah-
ubah dan kadang terjadi keterlambatan dalam penetapannya;
d. Mash rendahnya kualitas dan kuantitas SDM Pemerintah dalam
mendukung pelayanan pemerintah berbasis elektronik dan internet E-
Gov:
e. Masih minimnya infrastruktur di bidang layanan informasi dalam rangka
implementasi SDGs;
f. Masih diperlukan penguatan kapasitas pengguna barang daerah dalam
pengelolaan asset yang digunakan;

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-90


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

g. Kemampuan pengelolaan keuangan sesuai standart akuntansi pemerintah


dimasing masing OPD belum merata;
h. Integrasi data perencanaan, penganggaran, pengelolan keuangan,
monitoring dan evaluasi serta pelaporan belum optimal;
i. Perlunya peningkatan kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja antara
masyarakat,swasta, DPRD, partai politik dan pemerintah daerah dalam
mengatasi permasalahan pembangunan.

8. Prioritas Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan sasaran


daerah Terwujudnya implementasi program penghijauan dan RTH,
terlaksananya kegiatan konservasi sumberdaya kehutanan kelautan dan
mata air dan pengelolaan persampahan dan kebersihan, Terwujudnya
implementasi kesesuaian ruang berbasis potensi dan daya dukung
lingkungan, Terwujudnya peran serta masyarakat untuk berperan aktif dalam
pembinaan dan pengawasan dan penanganan pencemaran lingkungan hidup,
Tersedianya data dan informasi Lingkungan Hidup Daerah (LHD) serta data
dan informasi daerah/kawasan rawan bencana dan tersedianya sarana dan
prasarana mitigasi dan penunjang evakuasi penanggulangan bencana.
Permasalahan yang dihadapi meliputi:
1. Rendahnya kemampuan penaganan lahan kritis.
2. Degradasi sumber mata air.
3. Rendahnya cakupan sanitasi dan kualitas penanganan persampahan.
4. Tingginya perambahan dan eksploitasi kawasan hutan
5. Menurunnya fungsi lindung kawasan akibat dari tekanan kegiatan
budidaya di sekitar kawasan lindung terutama di daerah sempadan pantai
dan sempadan mata air;
6. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat serta pelaku usaha
dalam pengelolaan lingkungan hidup;
7. Mash adanya usaha dan/atau kegiatan yang belum mengelola limbah
dengan baik dan benar (limbah cair maupun padat);
8. Penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung mitigasi bencana
belum optimal.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-91


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

2.5.2. Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintah


Daerah

1. Urusan Kesehatan
a. Kurangnya sarana dan prasarana kesehatan yang standard dan merata di
semua fasilitas pelayanan.
b. Perlunya dibangun Rumah Sakit yang bisa dijangkau dari semua wilayah
(Barat,Utara,Timur, Selatan)
c. Perlunya dibangun Sistem Informasi Kesehatan terpadu
d. Perilaku budaya bersih dan sehat dikalangan masyarakat belum optimal

2. Urusan Pendidikan
a. Fasilitas atau sarana dan prasarana penunjang pendidikan belum optimal
b. Peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan belum optimal
c. Masih tingginya angka Droup Out (DO)
d. Masih tingginya angka Harapan Lama Sekolah (HLS) tingkat SD/SMP.
e. Sarana dan prasarana ruang kelas baru belum memadai
f. Kemampuan akademik dan profesionalisme sebagian tenaga pendidik dan
kependidikan belum memenuhi standar minimal
g. Masih terdapat penduduk usia 15 tahun ke atas yang belum melek huruf
atau masih buta huruf.
h. Belum berfungsinya kelompok kerja fungsional secara optimal
i. Akurasi data pendidik dan tenaga kependidikan masih belum memadai.
j. Kegiatan pembelajaran yang memakai pendekatan saintifik belum bisa
berjalan optimal akibat dari kurangnya tenaga penilik dan pengawas yang
melakukan supervisi proses belajar untuk satuan PAUD dan satuan
pendidikan PNF lainnya.
k. Masih minim dan terbatasnya prekuensi pembinaan guru disekolah-
sekolah.
l. Kurang optimalnya pemberdayaan dan penguatan forum PKBM dan SKB.
m. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan pendidikan jenjang PAUD.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-92


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

3. Urusan Pekerjaan Umum


a. Belum optimalnya pengelolaan jaringan irigasi dan drainase
b. Belum seluruh regulasi yang berkaitan dengan tata ruang tersusun
c. Tingkat efisiensi layanan air irigasi masih rendah
d. Kerusakan infrastruktur irigasi yang masih tinggi
e. Masih rendahnya tingkat partisipasi organisasi petani dalam perencanaan
pembangunan dan operasional pemeliharaan jaringan irigasi
f. Banyaknya pelanggaran terkait pola tanam/ tata tanam yang berdampak
pada ketersediaan air
g. Persentase kemantapan jalan kabupaten masih rendah
h. Belum optimalnya kualitas prasarana jalan dan jembatan jalan kabupaten.
i. Belum optimalnya peningkatan penyediaan infrastruktur air minum, air
limbah dan persampahan.
j. Masih rendahnya fasilitasi penataan dan rehabilitasi lingkungan
permukiman perdesaan.

4. Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman


a. Masih banyaknya Rumah Tidak layak Huni di Kabupaten Lombok Timur,
berdasarkan data tahun 2017, jumlah RTLH di Kabupaten Lombok Timur
89.376 unit sementara yang bisa difasilitasi tiap tahun rata-rata sekitar
15.000 per unit.
b. Masih terbatasnya penyediaan fasilitas dasar bagi masyarakat miskin
termasuk air bersih dan sanitasi.
c. Belum adanya data base lingkungan permukiman perumahan, drainase,
jamban keluarga, dan air buangan.

5. Urusan Penanggulangan Bencana


a. Belum maksimalnya upaya pemulihan pascabencana yang disebabkan oleh
anggaran pemerintah daerah yang terbatas.
b. Belum adanya dana on call (siap pakai ) yang standbay di BPBD untuk
penanganan tanggap darurat.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-93


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

c. Belum optimalnya kinerja aparat BPBD Kab. Lombok Timur untuk


melaksanakan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan yang tertuang di
dalam peraturan Bupati nomor : 33 tahun 2010.

6. Urusan Perhubungan
a. Pemenuhan perlengkapan jalan berupa APILL, rambu, marka, guardraill
dan LPJU belum dapat mencapai target nasional Standar Pelayanan
Minimum.
b. Belum Maksimalnya Kedalaman Kolam Labuh sesuai Standar Pelabuhan
secara Nasional ± 6-7 M saat air laut surut terendah Masih kurangnya
sarana dan prasarana pendukung dermaga pelabuhan labuhan haji.

7. Urusan Lingkungan Hidup


a. Belum optimalnya pengelolaan sampah sesuai dengan metode dan teknik
pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan
b. Belum optimalnya pengawasan dan pengendalian kualitas lingkungan
hidup
c. Kurangnya kesadaran pelaku usaha dan penanggung jawab kegiatan
untuk mengurus izin lingkungan.
d. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat serta pelaku usaha
dalam pengelolaan lingkungan hidup
e. Kurangnya kesadaran dan partisipasi masyarakat serta pelaku usaha
dalam pengelolaan lingkungan hidup
f. Tidak Tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di desa dan kecamatan.

8. Urusan Pertanahan
a. Masih minimnya fasilitasi pemerintah daerah dalam pensertifikatan (proses
penerbitan sertifikat) tanah warga.

9. Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-94


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

a. Masih kurangnya pemahaman dan kesadaran sebagian warga masyarakat


akan arti pentingnya dokumen kependudukan dan catatan sipil.
b. Belum optimalnya sarana prasarana pelayanan administrasi kependudukan
dan catatan sipil.
c. Banyaknya Data Ganda yang menyebabkan penduduk Kabupaten Lombok
Timur membengkak
d. Banyaknya penduduk Kabupaten Lombok Timur yang pindah ke Luar
Negeri tanpa membuat SKPLN
e. Perlunya peningkatan kualitas implementasi Sistem Administrasi
Kependudukan (SAK).

10.Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak


a. Kesadaran dan peran serta masyarakat dalam penanganan korban
kekerasan terhadap perempuan dan anak masih rendah.
b. Semakin meningkatnya jumlah kekerasan terhadap anak serta kekerasan
dalam rumah tangga.
c. Belum optimalnya partisipasi dan dukungan dari masyarakat untuk
mewujudkan Kabupaten Layak Anak.
d. Perlu adanya Rumah Penampungan Korban Kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak yang memadai
e. Persentase Indeks Pemberdayaan Gender masih rendah
f. Persentase dan jumlah perangkat daerah melaksanakan PPRG dan GBS
masih rendah.

11.Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana


a. Belum optimalnya pencatatan dan pelaporan pengendalian lapangan dan
pelaporan peserta KB baru, jalur mandiri.
b. Masih rendahnya jumlah peserta KB aktif
c. Akses bantuan modal bagi kelompok UPPKS yang anggotanya seluruhnya
perempuan dan keluarga Pra-Sejahtera sangat terbatas.
d. Masih tingginya pernikahan usia muda (<20 Tahun) dan masih kurangnya
pemahaman masyarakat tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR);

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-95


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

12.Urusan Sosial
a. Angka kemiskinan masih tergolong tinggi.
b. Belum seluruh Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dapat
mengakses jaminan sosial dan pemberdayaan sosial.
c. PSKS dan pekerja sosial masih terbatas kuantitas maupun kualitasnya.
d. Terbatasnya akses informasi dan jejaring kerjasama bagi pelayanan
penanganan PMKS.
e. Terbatasnya sarana dan prasarana pelayanan dan rehabilitasi social.

13.Urusan Tenaga Kerja


a. Rendahnya produktifitas tenaga kerja.
b. Masih adanya perusahaan yang belum melaksanakan norma
ketenagakerjaan secara konsekuen.
c. Masih kurangnya kesesuaian antara ketersediaan tenaga kerja dengan
kebutuhan (kesempatan kerja)
d. Masih belum optimalnya pelaksanaan kegiatan penyebarluasan Informasi
Pasar Kerja Lokal (AKL) antara Daerah (AKAD) dan antara Negara (AKAN).
e. Masih belum adanya data Base Ketenaga kerjaan dari data usia kerja,
angkatan kerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja serta data jumlah
perusahaan secara keseluruhan.

14.Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah


a. Wawasan kewirausahaan masih kurang.
b. Kurangnya sinergitas dalam pemberdayaan UMKM.
c. Kurangnya daya saing KUMKM untuk meningkatkan akses, pangsa pasar,
menjalin kemitraan, mengembangkan jaringan usaha, penguasaan dan
pemanfaatan teknologi serta pengembangan manajemen.
d. Masih terbatasnya kemampuan pengurus untuk menjalin jaringan
kemitraan usaha dikalangan dunia usaha, khususnya yang ada diluar
daerah.
e. Masih rendahnya kemampuan permodalan yang dimiliki gerakan koperasi.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-96


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

f. Masih enggannya para pengusaha kecil untuk memanfaatkan keberadaan


koperasi untuk meningkatkan usahanya.
g. Terfasilitasinya modal usaha melalui KUR.
h. Terbangunnya pola kemitraan dan akses permodalan dengan mitra bank
formal dan Koperasi/ Bumdes yang diawasi oleh OJK
i. Pemenuhan kualitas produk usaha UKM baik dari segi kemasan label halal

15.Urusan Penanaman Modal


a. Belum efektifnya promosi investasi.
b. Proses penerbitan perijinan belum sesuai SOP.
c. Belum optimalnya kesadaran perusahaan pemegang izin prinsip
melaksanakan kewajibannya.

16.Urusan Kebudayaan
a. Belum optimalnya pengelolaan budaya
b. Pelestarian budaya lokal masih belum optimal

17.Urusan Kepemudaan dan Olahraga


a. Belum optimalnya pembinaan cabang olahraga prestasi, cabang olahraga
unggulan, dan kegiatan kepemudaan.

18.Urusan ketentraman, ketertiban Umum dan Pelayanan Masyarakat


a. Belum optimalnya kesadaran aparatur pemerintah dan masyarakat
terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan.
b. Perlunya peningkatan kewaspadaan dan upaya pencegahan dini terhadap
bencana.
c. Belum optimalnya Penyuluhan Pendidikan Politik Masyarakat dan
Wawasan Kebangsaan.
d. Perlunya peningkatan kewaspadaan aparatur pemerintah dan masyarakat
akan kemungkinan dinamika politik di masyarakat
e. Peningkatan peran serta masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat
dalam pengendalian peredaran miras dan penyalahgunaan narkoba

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-97


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

f. Optimalisasi fungsi kominda untuk reaksi dini gangguan/komplik


masyarakat

19.Urusan Pengawasan
a. Belum optimalnya sistem pengawasan dan evaluasi kinerja instansi
pemerintah.
b. Keterbatasan jumlah aparatur pemerintah.
c. Belum optimalnya kapasitas sumber daya aparatur.

20.Urusan Pangan
a. Konsumsi pangan masyarakat masih kurang beragam, bergizi, berimbang.
b. Masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap keamanan
pangan.
c. Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi pengembangan pangan
lokal perlu lebih dikembangkan
d. Pengoptimalan pemanfaatan lahan termasuk lahan pekarangan
e. Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal
f. Pengenalan jenis pangan baru termasuk pangan lokal yang belum
dimanfaatkan.

21.Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa


a. Belum optimalnya peran lembaga ekonomi desa
b. Perlunya peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
c. Perlunya peningkatan kapasitas aparatur desa dalam pengelolaan sistem
aplikasi didesa.
d. Masih kurangnya ketepatan penetapan dan penyampaian Dokumen
APBDes dan pelaporan pelaksanaan pembangunan didesa.
e. Belum optimalnya kualitas dan peran Badan Usaha Milik Desa
f. Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan masih belum optimal

22.Urusan Statistik

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-98


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

a. Belum optimalnya penyajian data statistik dalam rangka pengambilan


kebijakan pemerintah dalam penyelenggaran perencanaan pembangunan.
b. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam penyediaan data statistik;

23.Urusan Kearsipan
a. Masih rendahnya apresiasi pemerintah dan masyarakat terhadap arsip
daerah.
b. Sumber daya manusia yang terbatas secara kualitas dan kuantitas
mempengaruhi tingkat layanan kearsipan dan kualitas pengelolaan arsip.
c. Sarana dan prasarana kearsipan belum tersedia optimal untuk pengelolaan
dan pelayanan kearsipan baik pihak yang membutuhkan.
d. Pedoman pengelolaan arsip masih sangat terbatas dan umum, sehingga
perlu ada aturan yang pragmatis dan mudah dilakukan.

24.Urusan Komunikasi dan Informatika


a. Keterbatasan SDM dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan
Informatika kurang memadai.
b. Sarana dan prasarana dalam penyelenggaraaan urusan Komunikasi dan
Informatika kurang memadai.

25.Urusan Perpustakaan
a. Masih rendahnya minat baca masyarakat ;
b. Masih terbatasnya SDM pengelola perpustakaan;
c. Kurangnya pemahaman aparatur desa/kelurahan dan tenaga pendidik
dalam pengelolaan perpustakaan desa/kelurahan;
d. Tidak semua masyarakat dapat terjangkau oleh layanan perpustakaan
keliling;
e. Masih rendahnya daya beli masyarakat terhadap buku;
f. Terbatasnya sarana operasional (kendaraan roda 2 dan 4) terutama
Kendaraan Perpustakaan Keliling sehingga memperlambat pencapaian
kinerja;

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-99


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

g. Masih kurangnya tenaga fungsional perpustakaan sehingga


mengakibatkan tidak maksimalnya tata kelola perpustakaan.

26.Urusan Pertanian
a. Sarana dan prasarana produksi, pasca panen dan pemasaran pertanian
belum memadai.
b. Rendahnya adopsi teknologi oleh petani.
c. Rendahnya posisi tawar petani menyebabkan harga ditingkat petani
dikuasai oleh tengkulak.
d. Anomali iklim, Serangan OPT, bencana alam (banjir/kekeringan),
menyebabkan gagal panen dan penurunan mutu produk.
e. Rata rata petani berusia lanjut serta pendidikan rendah.
f. Pupuk bersubsidi harus terus menerus diawasi dan dievaluasi terkait
pendistribusian dan penggunaannya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
g. Masih kurangnya pengetahuan pelaku usaha dibidang pertanian serta
masyarakat, tentang bahayanya penggunaan bahan kimia berbahaya dan
produk pertanian yang tidak memenuhi persyaratan keamanan mutu
pangan.

27.Urusan Pariwisata
a. Belum adanya regulasi yang jelas dalam pengelolaan desa wisata serta
wisata minat khusus, untuk menghadapi peningkatan kunjungan
wisatawan yang cukup signifikan.
b. Kemampuan SDM pelaku pariwisata dan kesadaran masyarakat di sekitar
obyek wisata tentang Sapta Pesona masih sangat terbatas.
c. Tersedianya fasilitas umum pada obyek-obyek wisata seperti MCK yang
bisa diakses wisatawan asing.
d. Terfasilitasinya Pembangunan TIC (Tourism Informasion Center) sebagai
pusat informasi pariwisata daerah.
e. Pengembangan IT sehingga data dapat terintegrasi dengan baik dan
berkelanjutan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-100


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

28.Urusan Kelautan dan Perikanan


a. Belum/ kurang berkembangnya pengelolaan pasca panen dan pengolahan
produk.
b. Kelembagaan kelompok belum mantap.
c. Keterbatasan kemampuan manajerial dan ketrampilan nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar produk perikanan.
d. Keterbatasan data statistik kelautan dan perikanan yang dijadikan dasar
pembangunan kelautan dan perikanan tahun-tahun selanjutnya.

29.Urusan Perdagangan
a. Terfasilitasinya pelatihan-pelatihan bagi IKM-IKM untuk berbagai komoditi
unggulan.
b. Terfasilitasinya festival-festival usaha/IKM tingkat Kabupaten yang
terintegrasi dengan destinasi wisata
c. Terfasilitasinya kampung coklat, kopi, dan kampung jajanan kering melalui
pendampingan IKM dan pelaku usaha.
d. Masih lemahnya produk dalam menembus (penetrasi) pasar yang
disebabkan lemahnya strategi pemasaran dan kurang efektifnyanya
promosi.

30.Urusan Perindustrian
a. Belum terwujudnya kawasan industri.
b. Pemanfaatan tehnologi dalam proses produksi relatif rendah.
c. Terbangunnya sinergitas yang baik dengan dunia industri dandunia usaha
dalam rangka supply/demand tenaga kerja terampil

31.Urusan Transmigrasi
a. Masih kurangnya kesesuaian ketrampilan calon transmigran dengan
kebutuhan dan potensi daerah tujuan transmigrasi.
b. Masih kurang memadainya jumlah insfrastruktur di lokasi pengembangan
kawasan transmigrasi(Perumahan, jalan dan SAB)

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-101


Bab II -Gambaran Umum Kondisi
Daerah

32.Urusan Persandian
a. Terbatasnya SDM yang memenuhi kapabilitias dan kompetensi terhadap
persandian.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-102


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Tabel 2.61
Hasil Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah
Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2018

Capaian Interpretasi belum


BIDANG URUSAN/
NO Satuan Standar tercapai (<); sesuai
INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017 (=); melampaui (>)
ASPEK KESEJAHTERAAN
1 Pertumbuhan PDRB Persen 5.51 4.8 5.93 5.24 6.25 5.80 Melampaui
Juta Rupiah-
2 PDRB per kapita Harga berlaku 10.1 11,15 12,45 13,62 14,86 8,325 Melampaui
3 Angka melek huruf % 98.04 90.77 87.62 87.47
4 Angka rata-rata lama
% 5.94 6,06 6,15 6,26 6.32 7,95 Belum Tercapai
sekolah
5 Angka usia harapan hidup % 63,9 64,04 64,44 64,73 65.01 62,8 Melampaui
6 Persentase balita gizi
% 2,71 2,16 2,3 3,10 2,1 2,40 Belum Tercapai
buruk
ASPEK PELAYANAN UMUM
1 Angka Kelulusan (AL)
% 100 100 100 100 100 100 Sesuai
SD/MI
2 Angka Kelulusan (AL)
% 99,72 100 100 100 100 99,90 Melampaui
SMP/MTs
4 Persentase jumlah peserta
didik setiap rombel SD/MI % 99 60 64 66 68,25 100 Belum Tercapai
< 32 anak
5 Setiap SD/MI memiliki 2
% 99 78 84 89,30 91,72 100 Belum Tercapai

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-103


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Capaian Interpretasi belum


BIDANG URUSAN/
NO Satuan Standar tercapai (<); sesuai
INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017 (=); melampaui (>)
(dua) orang guru S1 atau
D-IV dan 2 orang guru
telah memiliki sertifikat
pendidik.
6 Setiap SMP/MTs memiliki 1
(satu) orang guru untuk % 90 71 75 84,40 85,55 94 Belum Tercapai
setiap mata pelajaran.
7 Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
% 98,10 91,5 96,57 97,86 97,21 98,50 Belum Tercapai
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
8 Angka BOR Rumah Sakit
% 76,02 86,98 65,95 66,21 76,84 79,1 Belum Tercapai
Umum Daerah
9 Cakupan Balita Gizi Buruk
% 100 100 100 100 100 100 Sesuai
mendapat perawatan
10 Proporsi panjang jaringan
% 47,70 49,76 50,64 46,64 50,23 48,90 Melampaui
jalan dalam kondisi baik
11 Jaringan Irigasi kondisi
% 52,26 53,51 53,93 54,91 55,24 62,26 Belum Tercapai
baik
12 Tenaga kerja yang
mendapat pelatihan % 87,5 88,23 90,12 95 150 89,5 Melampaui
kewirausahaan
13 Penyusunan Rencana Tata
Ruang mll aspirasi
% 27,27 32,27 35,27 36,29 36,29 45,27 Belum Tercapai
masyarakat/ konsultasi
publik
14 Tersedia RTH publik 20 %
% 48,95 47,95 46,95 16,68 16,68 45,65 Belum Tercapai
dari luas kota.

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-104


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Capaian Interpretasi belum


BIDANG URUSAN/
NO Satuan Standar tercapai (<); sesuai
INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017 (=); melampaui (>)
15 KK yang telah mendapat
KK 196.38 227.116 236.504 265 - 224.11
pelayanan listrik
17 Tersedia angkutan umum
yang melayani jalan Trayek 34 34 34 34 34 34 Sesuai
kabupaten
18 Ketersediaan air minum
yang aman minimal 60 % 76,50 77,85 81,50 79,11 86,02 83,50 Melampaui
ltr/org/hari
19 Rasio penduduk ber e-KTP
% 55 77,15 64,60 67,61 72,92 80 Belum Tercapai
per satuan penduduk
20 Persentase Cakupan
% 21,21 34,15 52,29 65,38 75,56 65,37 Melampaui
penerbitan akta kelahiran
21 Index Pembangunan
% 89.56 90.28 90.84 90.23 91.03 91,34 Belum Tercapai
Gender
22 Perangkat Daerah yang
% 25 25 25 25 30 30 Sesuai
melaksanakan PPRG
23 Cakupan perempuan dan
anak korban kekerasan yg
mendapatkan penanganan % 80 92 93 96 95 95 Sesuai
pengaduan oleh petugas
terlatih di P2TP2A
23 Cakupan peserta KB aktif % 71,2 71,93 68,73 71,19 70 69,55 Melampaui
24 Pemberdayaan PMKS
a. Anak Jalanan Org 15 17 19 21 15 23 Belum Tercapai
b. Anak Terlantar Org 25 25 41 60 47 25 Melampaui
c. Penyandang Cacat Org 371 371 316 316 457 380 Melampaui
d. Gelandangan dan
Org 30 30 30 30 81 28 Melampaui
Pengemis

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-105


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Capaian Interpretasi belum


BIDANG URUSAN/
NO Satuan Standar tercapai (<); sesuai
INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017 (=); melampaui (>)
e. Wanita rawan sosial
Org 35 30 25 20 21 15 Melampaui
ekonomi
25 Persentase koperasi aktif % 42,71 37,95 44,23 44,47 46,98 47,2 Belum Tercapai
27 Jumlah Fasilitas Olah Raga
a. Sepak bola Unit 24 24 24 35 35 24 Melampaui
b. Basket Unit 142 142 143 143 143 144 Belum Tercapai
c. Volley Unit 145 145 146 147 147 147 Sesuai
d. Bulu tangkis Unit 205 206 207 208 208 209 Belum Tercapai
e. Kolam renang Unit 3 4 4 5 5 5 Sesuai
28 Persentase penyelasian
% 90 87,02 100 100 100 95 Melampaui
pelanggaran kamtibmas
30 Kemiskinan % 19,15 19 19,14 18,46 18,28 18 Belum Tercapai
32 Jumlah desa mandiri
Desa 23 23 23 33 33 35 Belum Tercapai
pangan
34 Jumlah perpustakaan mitra Buah  168 220 241 176 879 346  Melampaui
35 Jumlah pengunjung
Orang 405.688 40.144 41.572 56.1 57.367 709.55 Melampaui
perpustakaan per tahun
36 Koleksi buku yang tersedia
Eks. 40.005 5.917 2.647 4.532 7.427 69.966  Belum Tercapai
di perpustakaan daerah
37 Produksi komoditas
tanaman pangan
a. Padi Ton 359.564 354.69 451.97 442.148 400,451 376.016 Melampaui
b. Jagung Ton 85.96 102.576 118.63 112.108 184..034 91.235 Melampaui
c. Kedelai Ton 1.142 1.81 6294 5.81 2,114 1.212 Melampaui
38 Jumlah kelompok tani klas Klp
1617 1889 2097 2220 2445 1737 Melampaui
lanjut
39 Jumlah Kunjungan Org
19000 46.823 68.648 13.199 14.949 14
Wisatawan (Asing dan

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-106


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Capaian Interpretasi belum


BIDANG URUSAN/
NO Satuan Standar tercapai (<); sesuai
INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017 (=); melampaui (>)
Domestik)
40 Produksi perikanan Ton
13.772,30 13.786,30 14.262,47 15.198,40 16.200,91 15.198,40 Melampaui
tangkap
42 Jumlah Tenaga Kerja yang Orang
1.007 612 525 671 515 738 Belum Tercapai
Terlatih

ASPEK DAYA SAING DAERAH


1 Laju pertumbuhan PDRB %
perkapita 4,11 4,23 3,95 3,75 3,87 5,5 Belum Tercapai

3 Pertumbuhan PAD % 10,50 85,41 21,41 7,88 68,58 20 Melampaui


4 Menurunnya kasus
Kasus 55 35 45 121 257 50 Melampaui
kriminalitas
5 Persentase Lama proses
% 60 65 70 60 70 80 Belum Tercapai
perijinan sesuai SOP
6 Kemantapan jalan
% 47,7 60,86 58,16 55,58 47,86 75 Belum Tercapai
kabupaten
7 Rasio kontribusi BUMD
% 2,61 3,93 4 Belum Tercapai
terhadap PAD
8 Jumlah Rumah Tidak layak
huni Unit 52 45.876 15.876 6.271 36.896 18 Melampaui

9 Jumlah Pasar Tradisional


unit 3 8 12 12 14 18 Belum Tercapai
yang direvitalisasi
10 Jumlah Desa Swasembada Desa 0 20 40 50 50 80 Belum Tercapai
11 Peningkatan Level
Kapabilitas Aparat
Level - - - - 3 2 Melampaui
Pengawas Internal
Pemerintah (APIP)
12 Jumlah Zakat yg Milyar 2,5 5,7 8,3 13,4 11,09 4,5 Melampaui

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-107


Bab II -Gambaran Umum Kondisi Daerah

Capaian Interpretasi belum


BIDANG URUSAN/
NO Satuan Standar tercapai (<); sesuai
INDIKATOR 2013 2014 2015 2016 2017 (=); melampaui (>)
terkumpul/th

Dokumen RPJMD Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018-2023 2-108

Anda mungkin juga menyukai