: 1965-1972
-
123)Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Singaperbangsa Karawang, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi interpersonal orang tua dan anak
dalam meningkatkan motivasi belajar anak saat pandemic covid-19. Dan untuk mengetahui
hambatan komunikasi orang tua dan anak dalam meningkatkan motivasi belajar pada saat
pandemic covid-19. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian analisis deskriptif
kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti terdiri dari observasi,
wawancara dan dokumentasi. Informan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling
yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan dari
pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan bahwa Pola komunikasi interpersonal
orang tua dan anak terhadap motivasi belajar pada saat pandemic covid-19 ditunjukan dengan
pola komunikasi demokratis. Kelima informan yang telah diteliti oleh peneliti menggunakan pola
komunikasi demokratis. Pola komunikasi demokratis pada umumnya ditandai dengan
munculnya sikap saling terbuka antara orang tua dan anak. Mereka membuat semacam aturan –
aturan yang disepakati bersama guna mencapai tujuan tertentu. Orang tua yang memiliki sikap
demokratis ini yaitu orangtua yang mencoba menghargai kemampuan anak secara langsung.
Hambatan komunikasi antara orang tua dan anak karena kurang nya pengetahuan cara
berkomunikasi yang baik sehingga anak tidak mau mendengarkan perkataan orang tua. faktor
lingkungan menjadi pemicu hambatan komunikasi orang tua dengan anak akibatnya anak tidak
focus dan tidak mau untuk belajar. Pengaruh gadget juga menjadi pemicu hambatan komunikasi
jika anak tidak di awasi dan di arahkan dengan baik.
Kata Kunci: Pola Komunikasi Interpersonal, Orang tua, Anak, Motivasi Belajar, Pandemi Covid-
19
diperlukan apalagi pada saat pandemi jauh atau luas (Sugiyono, 2006 ).
seperti ini yang membuat menurunnya Studi ini menggunakan
motivasi belajar pada anak. Hubungan paradigma konstruktivisme. Paradigma
secara interpersonal yang baik antara yang dimaksud ialah pemahaman
anak dengan orang tua adalah hal yang peneliti dalam melihat bahwa realita
penting dalam komunikasi, karena sosial dikonstruk atau dibangun oleh
komunikasi yang baik tercipta karena tafsiran dari masyarakat yang ada di
adanya hubungan interpersonal yang dalamnya. Paradigma konstruktivisme
baik pula antara komunikan dan melihat suatu realita sebagai hal yang
komunikator sehingga akan tercipta relatif, bergantung dari pengalaman
feedback yang baik (Dr. Jenny Ratna subjek yang melakukannya dan hal
Suminar M. , 2012). tersebut bisa digeneralisasikan (Achwan
Studi ini bertujuan untuk Noorlistyo Adi, 2016).
mengetahui pola komunikasi Dalam penelitian ini, peneliti
interpersonal apa yang digunakan membutuhkan informan untuk
orangtua dan anak dalam membangun penelitian. Penelitian Kualitatif tidak
motivasi belajar anak saat pandemi dipermasalahkan akan jumlah
covid-19 di Paud Bonsai Desa Kalihurip. responden, tetapi bisa tergantung dari
Dan untuk mengetahui hambatan dalam tepat tidaknya pemilihan responden
pola komunikasi Interpersonal anak dan kunci. Dengan demikian responden yang
orang tua dalam membangun motivasi digunakan dalam studi ini dipilih dengan
belajar anak Paud Bonsai Desa Kalihurip. menggunakan teknik purposive sampling.
Jenis data yang dipakai dalam
METODE PENELITIAN studi ini ialah data primer dan data
Metode Penelitian ini sekunder. Data primer, yaitu data yang
menggunakan metode kualitatif karena dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti berusaha untuk peneliti berupa wawancara langsung
mendeskripsikan hasil wawancara serta (Suryabrata, 1987). Data primer dalam
meninjau langsung ke tempat informan penelitian ini peneliti mengambil sumber
orang tua anak Paud Bonsai. nya melalui hasil wawancara dan
Berdasarkan hasil wawancara tersebut observasi dengan orang tua anak Paud
maka akan mengetahui pola komunikasi Bonsai Desa Kalihurip.
yang terjadi. Penelitian Kualitatif Lokasi penelitian ini yaitu di
merupakan penelitian dimana sekolah Paud Bonsai Desa Kalihurip yang
bermaksud untuk menafsirkan beralamat di dusun kamuning desa
fenomena yang dialami oleh subjek kalihurip kabupaten Karawang. Subjek
penelitian, baik itu perilakunya, motivasi, penelitian nya yaitu orang tua anak paud
persepsinya maupun tindakannya dan bonsai kelas A yang berjumlah 20 orang.
secara deskriptif yaitu berupa bahasa Teknik pengumpulan data nya
dan kata-kata yang digunakan oleh yaitu dokumentasi, wawancara dan
peneliti (Moeloeng, 1998). observasi. Teknik analisis data yang
Cara pengumpulan data dengan digunakan dalam studi ini yaitu analisis
metode analisis deskriptif kualitatif. deskriptif kualitatif. Adapun analisis data
Metode tersebut ialah dengan yang digunakan dalam penelitian ini
mengumpulkan data dari informan adalah penyajian data, penarikan
peneliti dan bermaksud dapat kesimpulan, dan reduksi data.
mengungkap, memperoleh informasi
sebaik-baiknya yang menyeluruh dan
mendalam dalam penelitiannya sehingga
mendapatkan hasil penelitian yang lebih
1967
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (7) (2021): 1965-1972
responden pada studi ini, yang mengerjakan tugas sekolahnya, saya bisa
mengemukakan : membebaskan Adrian mau main apa saja”
“setiap mau belajar, saya selalu
mengajak Irsyad untuk belajar, misalnya Dengan membuat aturan-aturan
kayak gini ‘ayo de kita belajar dulu’ nanti yang telah disepakati akan memudahkan
setelah itu saya memberikan contoh untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dari
terlebih dahulu kepada Irsyad nanti kejadian tersebut begitu penting nya
Irsyad mengikuti. Karena kalau gak kayak memiliki komunikasi yang baik antara
gitu, Irsyad enggan kalau belajar. Kalau orang tua dan anak dalam meningkatkan
saya nya selalu mengajak untuk belajar motivasi belajar pada masa pandemic
alhamdulillah selalu behasil, Irsyad bisa covid-19.
menyelesaikan tugas nya dengan baik.” Selanjutnya Ibu Nining (Mamah
Tanto) yang juga selaku informan dalam
Selain itu, ibu Sumarni (Mamah penelitian ini, yang mengemukakan :
Mikaila) selaku informan pada penelitian “kalau mau belajar, Tanto harus
ini pun mengemukakan : di bujuk-bujuk terus jadi saya harus
“kalo saya selalu ajak Mikaila iming-imingi Tanto hadiah baru deh mau
untuk belajar bagaimanapun caranya. belajar dan bisa menyelesaikan tugas
Sehingga saya selalu mengajak Mikaila sekolah nya dengan baik. Kalau gak kayak
untuk belajar ya contohnya kayak gini gitu Tanto gakmau belajar.”
‘kaka ayo belajar dulu’ kadang Mikaila
langsung mau kadang juga gakmau. Memberi anak hadiah dan
Apalagi masa pandemic seperti ini mengerti apa yang anak iginkan
pembelajaran sepenuhnya ditugaskan membuat orang tua lebih mudah
kepada orang tua yang harus mengajak anak untuk semangat belajar.
membimbing dan mengawasi. Kalau Saling memahami dan mengerti
Mikaila tidak mau belajar saya pasti tanggung jawab satu sama lain, serta
marah, memberinya pengertian dengan peran orang tua dan anak.
ngobrol bareng bercerita bareng dan Selain itu, Ibu Ratna (Mamah
terkadang sering saya kasih support dan Fahmi) selaku informan pada penelitian
selalu bertanya kepingin apa kalau bisa ini mengemukakan :
menyelesaikan tugas nya dengan baik “cara saya dalam mendidikan
Dan alhamdulillah berhasil.” anak dan mengajak anak agar mau
belajar yaitu dengan selalu bercerita
Ungkapan yang sama dari ibu bahwa kalau dewasa nanti itu butuh ilmu,
Sintiya (Mamah Adrian) selaku informan jangan selalu bergantung kepada
pada penelitian ini pun mengemukakan : orangtua dan saudara. Dan selalu
“cara saya mendidik Adrian agar mengarahkan Fahmi untuk belajar
mau belajar yaitu menguncinya di kamar walaupun secara terpaksa. Kalau Fahmi
agar tidak keluar rumah terlebih dahulu. gakmau belajar pasti saya marah dan
Setelah itu saya selalu mengajaknya pastinya saya beri pengertian kepada
untuk belajar bersama agar lebih focus. Fahmi”
Dan kalau Adrian melawan apa yang saya
perintah, saya marah dan sering Pola komunikasi yang
menakut-nakuti akan dimarahi oleh demokratis (authoritative)
ayahnya juga karena Adrian takut sekali menimbulkan orang tua bisa menjalin
dengan ayahnya dan tak lupa komunikasi yang baik dengan anaknya.
memberinya pengertian akan masa depan Anak bebas meminta pendapat dan
nanti. Kalau sudah selesai dengan keinginannya, namun orang tua tetap
mengontrol kegiatan anaknya tanpa ada
1969
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (7) (2021): 1965-1972
1971
NUSANTARA : Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8 (7) (2021): 1965-1972
1972