Anda di halaman 1dari 17

Resume fiqh lingkungan

Nama : Mairawati
Nim : 1012019020
Mk : fiqh lingkungan

Makalah 1
Prinsip- prinsip dasar ilmu lingkungan

A. Pengetahuan mengenai alam hewani dan nabati sebagai bahan dasar untuk
kebutuhan manusia

1. Sumber daya alam hewani


SDA hewani adalah sumber daya yang berasal dari hewan. Biasanya, SDA ini digunakan
sebagai bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan makan manusia sehari-hari. Berikut adalah
contohnya:
- Hewan Peternakan
Hewan peternakan merupakan salah satu SDA yang kerap dijadikan bahan pangan. Tak
hanya makanan, hewan peternakan juga dijadikan mata pencaharian, misalnya ternak ayam,
bebek, hingga sapi. Contoh: sapi, domba, kambing, bebek, ayam.

- Perikanan
Seperti hewan peternakan, hewan perikanan juga dimanfaatkan untuk makanan dan mata
pencaharian. Biasanya, nelayan akan mengumpulkan hewan perikanan dan mengkonsumsi
atau menjualnya. Contoh: Ikan lele, udang, cumi-cumi, ikan gurame.

2. Sumber daya alam nabati


SDA nabati adalah hasil alam yang berupa tumbuhan. Berikut adalah contohnya:
- Tumbuhan Hasil Pertanian dan Perkebunan
Tumbuhan dari hasil pertanian dan perkebunan kerap dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-
hari. Biasanya, jenis tumbuhan ini digunakan untuk pembuatan bahan pangan, sandang,
hingga obat-oabatan. Contoh: padi, jagung, kapas, kumis kucing, jahe, kencur, kunyit,
kedelai, kacang-kacangan.

- Tumbuhan Hasil Hutan


Hutan menyimpan berbagai jenis tumbuhan yang berguna untuk manusia. Tumbuhan tersebut
meliputi pohon hingga bunga.

B. Pengoptimalan sumber daya alam

Sumber daya hayati diolah dan dimanfaatkan dalam bentuk pangan, sandang atau pakaian,
peralatan dan perabotan, obat dan perawatan tubuh. Sumber daya alam baiknya dikelola
dengan prinsip efisiensi dan berkelanjutan. Artinya, kita mengolah dan memakai seperlunya,
sesuai kebutuhan, dan sehemat mungkin. Dalam pengolahan dan pemanfaatannya kita harus
memastikan ada keberlanjutan. Artinya jangan sampai pengolahan dan pemanfaatan sumber
daya hayati menimbulkan kerusakan alam dan terganggunya ekosistem. Dalam
memanfaatkan bumi tidak bole semena mena sesuka hati dan tidak wajar, baik yg ada dilaut
maupun didarat. Memanfaatkan dengan tidak baik seperti diracun. Jadi harus dipakai secara
rasional dan sesuai porsi. tidak boleh menebang pohon sesuai kemauan, maka dari itu
melakukan sesuatu harus difikirkan.

C. Fungsi timbal balik antara lingkungan dan manusia

Hubungan timbal Balik manusia dengan alam sangat ditentukan oleh kemampuan manusia
dan alam sesuai karakternya masing-masing. Keduanya memerlukan hubungan timbal Balik
secara berkelanjutan. Melalui pengelolaan lingkungan hidup secara bijaksana selain dapat
menyelamatkan dan melestarikan lingkungan hidup, juga dapat menjamin kebutuhan dan
kemakmuran umat manusia itu sendiri. Oleh karenanya. disadari atau tidak, keseimbangan
dalam lingkungan kehidupan manusia dan lingkungan alam dapat terganggu karena ulah
manusia itu sendiri.
Berdasarkan dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan interaksi manusia dengan lingkungan alam adalah: Pengertian interaksi manusia
dengan lingkungan alam sekitar adalah hubungan yang terjalin antara manusia dengan
lingkungannya yang melibatkan aksi reaksi sehingga di dalamnya terdapat unsur saling
mempengaruhi satu sama lain

makalah 2
Pandangan Hidup Manusia Terhadap lingkungan

A. Pandangan Dunia Barat klasik dan Modern terhadap Lingkungan


Pandangan dunia barat modern terhadap lingkungan yakni Zaman modern sebagaimana
yang kemukakan oleh Mahmud Hamdiy, dimulai sejak awal kebangkitan zamanrenaisans
terjadi sekitar abad ke-16 dan abad ke-17 yangkemudian menjadi bagian awal dari zaman
mdern hingga abad ke 19. Cara pandang manusia atas lingkungan, sangat berpengaruh pada
wajah asli lingkungan. Sebab, cara pandang telah menyebabkan adanya pemaknaan yang
berbeda- beda atas bumi oleh manusia berdasarkan paradigmanya. Nilai dan arti dari
lingkungan hidup sangat ditentukan oleh pola pikir, sikap hidup, tujuan dan kecakapan teknik
manusia. Oleh karenanya, wajah lingkungan alam asli akan berubah menjadi wajah alam
budaya. Ilmu pengetahuan Barat telah memunculkan pola pikir yang pada akhirnya telah
membentuk pola tindakannya. Berdasarkan pemaparan tentang karakteristik sains Barat
modern pada pembahasan sebelumnya, Sains Barat modern telah membentuk pola dominasi
tersendiri, yaitu materialisme, hedonisme, dan juga eksloitatif terhadap lingkungan.

B. Pandangan Dunia Islam Klasik dan Modern terhadap Lingkungan


Alam dan kehidupan merupakan lingkungan hidup manusia dalam sistem alam semesta.
Dengan sistem nilai dan norma tertentu, manusia dapat merubah alam menjadi suatu sumber
kehidupan yang positif (manfaat) maupun negatif (mudarat), yang lalu memiliki dampak.
Kewajiban manusia terhadap lingkungan yaitu:
1. Mempertahankan
2. Memelihara
3. Mengembangkan
4. Meningkatkan kualitas
Manusia yang demikian akan selalu mengingat(dzikir)Allah sambil berdiri , duduk atau
berbaring dan memikirkan tentang peciptaaan langit dan bumi. Pada akhirnya manusia
memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Lingkungan hidup adalah sistem
kesatuan ruang dengan semua benda, daya ,keadaan dan makhluk hidup, termasuk
didalamnya manusia dan perilaku yang mempengaruhi keberlangsungkan kehidupan dan
kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Pada dasarnya, tak akan tercapai tanpa lingkungan hidup yang baik yang menjadi syarat
kehidupan. Manusia itu datang dan pergi dari zaman ke zaman , sementara lingkungan hidup
terus ada dan bahkan menjadi satu satunya, yaitu: planet bumi. Lngkungan Alam adalah
amanah dan bukan aset. Karena itu, lingkungan Alam bukan milik manusia tetapi hanya
dimanfaatkan secara baik serta dirawat dengan penuh tanggung jawab.

Sedangkan pandangan dunia islam modern (1800-sekarang)terhadap lingkungan, yaitu


mengenai hubungan antara Allah, alam dan manusia. Sekarang yang sering kita lihat alam
terancam oleh manusia. Di saat perkembangan zaman semakin modern yang dihantui oleh
kiamat dini melalui ancaman krisis lingkungan global oleh perilaku-perilaku yang merusak
lingkungan. Komunitas Muslim, sebagai bagian dari komunitas dunia perlu memberikan
kontribusi moral dan ilmiah bagi upaya manusai sejagad mengatasi krisis lingkungan melalui
eksplorasi ajaran-ajarannya. Disaat dunia modern terus berkembang pesat sebaiknya kita
sebagai khalifah di bumi dapat mengatasi lingkungan hidup yang semakin punah. Selain
manusia bertanggung jawab kepada pda diri sendiri dan hartanya, dia juga harus memikul
tanggung jawab terhadap sesama makhluk hidup laiinya dan seluru alam.

Makalah 3
ETIKA LINGKUNGAN

A. Pengertian Etika Lingkungan

Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari
bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Ada tiga teori
mengenai pengertian etika, yaitu: etika Deontologi, etika Teologi, dan etika Keutamaan.
Etika Deontologi adalah suatu tindakan di nilai baik atau buruk berdasarkan apakah tindakan
itu sesuai atau tidak dengan kewajiban.Etika Teologi adalah baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan atau akibat suatu tindakan.Sedangkan Etika keutamaan adalah
mengutamakan pengembangan karakter moral pada diri setiap orang.

Jadi, etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut
lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan
sebagai berikut:
a. Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga perlu
menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
b. Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk emnjaga
terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.
c. Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy.
d. Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup
yang lain.

B. Jenis-Jenis Etika Lingkungan


Etika Lingkungan disebut juga Etika Ekologi. Etika Ekologi selanjutnya dibedakan dan
menjadi dua yaitu etika ekologi dalam dan etika ekologi dangkal. Selain itu etika lingkungan
juga dibedakan lagi sebagai etika pelestarian dan etika pemeliharaan. Etika pelestarian adalah
etika yang menekankan pada mengusahakan pelestarian alam untuk kepentingan manusia,
sedangkan etika pemeliharaan dimaksudkan untuk mendukung usaha pemeliharaan
lingkungan untuk kepentingan semua makhluk.

a. Etika Ekologi Dangkal


Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa
lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, yang bersifat antroposentris. Etika
ekologi dangkal ini biasanya diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu
pengetahuan mekanistik yang kemudian diikuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan.
Kebanyakan para ahli lingkungan ini memiliki pandangan bahwa alam bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.

b. Etika Ekologi Dalam


Etika ekologi dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya
memahami lingkungan sebagai keseluruhan kehidupan yang saling menopang, sehingga
semua unsur mempunyai arti dan makna yang sama. Etika Ekologi ini memiliki prinsip yaitu
bahwa semua bentuk kehidupan memiliki nilai bawaan dan karena itu memiliki hak untuk
menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup dan hak untuk berkembang.
Premisnya adalah bahwa lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan
memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas disini maksudnya adalah
komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.

C. Teori Etika Lingkungan

1. Antroposentrisme
Antroposentrisme selain bersifat antroposentris, juga sangat instrumentalistik. Artinya pola
hubungan manusia dan alam di lihat hanya dalam relasi instrumental.Alam ini sebagai alat
bagi kepentingan manusia, sehingga apabila alam atau komponennya dinilai tidak berguna
bagi manusia maka alam akan diabaikan (bersifat egois).Karena bersifat instrumentalik dan
egois maka teori ini dianggap sebagai sebuah etika lingkungan yang dangkal dan sempit
(Shallow environmental ethics). Teori ini menyebabkan manusia mengeksploitasi dan
menguras alam semesta demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan hidupnya dan tidak
peduli terhadap alam.

2. Biosentrisme
Teori lingkungan ini memandang setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan
berharga pada dirinya sendiri. Tidak hanya manusia yang mempunyai nilai, alam juga
mempunyai nilai pada dirinya sendiri lepas dari kepentingan manusia. Biosentrisme menolak
argumen antroposentrisme, karena yang menjadi pusat perhatian dan yang dibela oleh teori
ini adalah kehidupan, secara moral berlaku prinsip bahwa setiap kehidupan di muka bumi ini
mempunyai nilai moral yang sama sehingga harus dilindungi dan diselamatkan.

3. Ekosentrisme
Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak hidup
(abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk mencakup komunitas
ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Kewajiban dan tanggung jawab moral
tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.Deep Ecology (DE)menuntut suatu etika baru yang
tidak berpusat pada manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup seluruhnya dalam kaitannya
dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup.

4. Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-hak binatang,
karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang etika ini adalah
Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk menikmati kesenangan
karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari penderitaan

5. Hak Asasi Alam


Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup
membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup seperti
binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat bertindak yang
berlandaskan kewajiban.

D. Prinsip-Prinsip Etika Lingkungan

1. Sikap Hormat terhadap Alam (Respect for Nature)


Pada dasarnya semua teori etika lingkungan mengakui bahwa alam semesta perlu untuk
dihormati. Secara khusus sebagai pelaku moral, manusia mem-punyai kewajiban moral untuk
menghormati kehidupan, baik pada manusia maupun makhluk lain dalam komunitas ekologis
seluruhnya. Hormatterhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia sebagai
bagian dari alam semesta seluruhnya.

2. Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility for Nature)


Kelestarian dan kerusakan alam merupakan tanggungjawab bersama seluruh umat manusia.
Semua orang harus bisa bekerjasama bahu membahu untuk menjaga dan meles-tarikan alam
dan mencegah serta memulihkan kerusakan alam, serta saling mengingatkan, melarang dan
menghukum siapa saja yang merusak alam.

3. Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)


Prinsip ini bisa mendorongmanusia untuk menyelamatkan lingkungan dan semua kehidupan
di alam ini. Prinsip ini berfungsi sebagai pengendali moral untuk
mengharmonisasikanmanusia dengan ekosistemnya dan untuk mengontrol perilaku manusia
dalam batas-bats keseimbangan kosmis.

E. Dasar Etika Dalam Mewujudkan Kesadaran Masyarakat


Empat tingkat kesadaran lingkungan mengiodentifikasi bahwa awalnya pemikiran etika
lingkungan itu muncul karena adanya krisis lingkungan yang sebab utamanya adalah gaya
hidup manusia dan perkembangan peradabannya. Pola hidup konsumtif, tanmpa
memperhitungkan bagaimana ketersediaan/ daya dukung lingkungan serta didukung
pengangkatan-pengangkatan teknologi membuahkan perilaku eksploitasi.

F. Penerapan Etika Lingkungan Hidup


Sikap ramah terhadap lingkungan hidup harus bisa menjadi sesatu kebiasaan yangdilakukan
oleh setiap manusia dalam menjalankan kehidupan baik dalam lingkungankeluarga, sekolah,
dan lingkungan masyarakat.

Makalah 4
SUMBER DAYA ALAM

A. Pengertian Sumber Daya Alam


Sumber Daya Alam merupakan segala sesuatu yang bersumber dari alam untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di
sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber Daya Alam merupakan kekayaan alam baik itu
benda mati maupun benda hidup yang berada di alam atau bumi yang bermanfaat bagi kita
semua.
Kesimpulan sumber daya alam adalah segala bentuk kekayaan alam yang telah disediakan
oleh allah SWT yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut
ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia
maupun organisme lain secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjaga
keberlangsungan hidup.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam


Sumber daya alam dapat dibedakan berdasarkan sumbernya, persebarannya, tujuannya, cara
pengolahan dan
pemanfaatannya, sifat, potensi, jenisnya, pembentukannya, nilai ekonomis atau nilai
kegunaannya, bentuknya.
1.Berdasarkan sumbernya
Sumber daya alam di bedakan menjadi 2 jenis yaitu :
a. Sumber daya alam Biotik (organik)
b. Sumber daya alam Abiotik (anargonik)

2. Berdasarkan Cara Pengolahan Dan Pemanfaatannya


Sumber daya alam di bedakan menjadi Sumber Daya Alam Yang Dapat Di Perbaharui
(Renewable Resources) dan Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Di perbaharui
(Unrenewable Resource).

3. Berdasarkan Persebarannya
Sumber daya alam dibedakan menjadi dua jenis :
a. Sumber daya alam yang terdapat di mana – mana misalnya sinar
b. Sumber daya alam yang hanya ditemukan di daerah tertentu saja

C. Pemanfaatan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk
memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan asalnya, yaitu SDA
hayati dan nonhayati.
1. Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati adalah Sumber Daya Alam yang berasal dari mahluk hidup,
atau berhubungan dengan mahluk hidup
2. . Sumber daya alam non hayati
Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil
tambang.

D. Konsep Pengelolahan Sumber Daya Alam


Sumber daya alam perlu dijaga keseimbangannya dan juga kelestariannya agar tetap dapat
dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat, akan tetapi harus tetap ada pembatasan
penggunaannya agar tidak terlalu tereksploitasi. Ada beberapa konsep pengelolaan sumber
daya alam

E. Masalah Yang Terkait Dengan Sumber Daya Alam


Peristiwa alam merupakan faktor utama terjadinya kerusakan lingkungan, banyak
makhluk hidup yang tidak dapat bertahan melawan seleksi alam, peristiwa alam itu
meliputi, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kerusakan
alam lainnya
F. Dampak Terkait Sumber Daya Alam
Adapun dampak yang ditimbulkan dari masalah sumber daya alam sebagai berikut :
1. Tingkat pengangguran yang semakin tinggi diakibatkan teknologi yang digunakan
sehingga banyak SDM yang tidak dikelola secara baik.
2. Meningkatnya kemiskinan

Makalah 5
SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

A. Sumber Daya Alam (SDA)


pengertian sumber daya alam adalah kekayaan alam atau hasil alam yang terdapat di bumi yang dapat
dimanfaatkan manusia.Ada berbagai jenis sumber daya alam untuk dapat jelaskan pengertian sumber
daya alam secara utuh. Yakni berdasarkan perbaharuannya, sifatnya, dan lokasinya.Berdasarkan
perbaharuannya, SDA dibagi menjadi sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan tidak dapat
diperbaharui. Arti sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang
persediaannya dapat dikembalikan ke alam dan untuk melakukan perbaharuan membutuhkan waktu
yang relatif singkat dan biasanya dikembangkan melalui budidaya.

B. Kemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA)


Sumber daya alam merupakan amanat Allah SWT kepada manusia, sehingga seorang muslim
harus menggunakannya dalam kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Tanah merupakan sumber daya alam yang diperuntukkan bagi manusia agar diolah sehingga
dapat menjadi lahan produktif. Sejak diciptakan dan ditempatkan di bumi, manusia pertama,
yaitu Adam dan Istrinya,Hawa, telah memulai kerja mengolah tanah yang dapat
menumbuhkan dan memproduksi tanaman-tanaman dan tumbuh- tumbuhan. Allah
menempatkan mereka berdua di bumi sampai ajal menjemput.

C. Masalah Yang Terkait Sumber Daya Alam (SDA)

Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia menimbulkan berbagai masalah yang


baru terasa akhir-akhir ini :

1. Masalah kesempatan kerja bagi penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya.

2. Masalah pertambahan angkatan kerja dan kesukaran atau hambatan dalam bidang
pengembangan industry sehubungan dengan pertambahan angkatan kerja tersebut.

3. Masalah pengandaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar, seperti kayu, bahan-
bahan mineral dan bahan-bahan tersebut bila penggunaannya berlebihan dikhawatirkan
akan merugikan generasi yang akan datang.
4. Masalah pembiayaan, penentu arah dan pola pendidikan, riset dan perkembangan
teknologi yang sangat berbeda antara Negara yang satu dengan yang lain.

5. Masalah yang berkaitan dengan kepincangan neraca perdagangan nasiona.

Makalah 6

PENDIDIKAN FIQH LINGKUNGAN


LINGKUNGAN HIDUP DALAM TRADISI ISLAM

1. LANDASAN NORMATIF LINGKUNGAN HIDUP


Landasan normatif adalah sumber-sumber normaajaran islam yang disimpul
dalam Al-Quran dan Al- Hadis.
a. Lingkungan hidup dalam al-quran
Dengan tujuan untuk menjelaskan makna pesan yang terdapat dalam setiap
ayat Al-Quran, adalah tradisi dalam tafsir Al-Quran. Oleh karena itu,
uraian konsep-konsep lingkungan hidup dalam bagian ini mengacu kepada
ayat Al-Quran dan pandangan mufasirnya.
b. Lingkungan hidup dalam hadist nabi
➢Ajaran Rasul tentang etika terhadap tumbuh-tumbuhan(flora).
Dalam hadis riwayat Bukhari, Rasulallah bersabda:
Rasulallah menganjurkan agar umatnya menanam untuk tujuan memenuhi
keperluan pangan bagi manusia dan makanan bagi binatang, sekaligus sebagai
upaya penghijauan. Setiap tanaman akan memberikan bagi manusia dan
seluruh makhluk-Nya yang lain. Oleh karena itu, Rasulullah menegaskan
bahwa setiap manfaat yang dihasilkan oleh tanaman menjadi sedekah bagi
penanamnya.
➢Ajaran Rasul tentang Kebersihan Ekologi Air
Dalam ajaran rasul, air memiliki posisi yang sangat penting. Disamping sebagai
alat untuk bersuci dari hadas dan najis, air menjadi sumber bagi
kehidupan. Oleh karena itu, ajaran Islam sangat memperhatikan terhadap air
dan konservasinya.

2. EPISTEMOLOGI FIQH LINGKUNGAN


pendekatan yang dapat kita lakukan yakni;deduktif dan
induktif. pendekatan induktif bermula dari data lapangan tentang perilaku
manusia yang terkait dengan lingkungan sedangkan Pendekatan deduktif untuk
menentukan hukum fiqih dalam usul fiqih dimulai dengan mengenali konsep-
konsep kebahasaan, karena dalil diungkapkan dalam bahasa Arab.

3. KONSEP-KONSEP LINGKUNGAN HIDUP DALAM FIQH


Konsep – konsep yang bernuansa fikih lingkungan dalam fikih klasik
misalnya tentang tharah, ihya al-mawat, iqta, hima, harim, ihram, etika perang,
kewajiban memberikan nafkah kepada binatang piaraan, anjuran untuk
menanam (penghijauan), dan sebagainya.Konsep – konsep ini menjadi penting
karena secara langsung atau tidak langsung dapat menyahuti isu – isu krisis
lingkungan yang sedang terjadi.

Makalah 7
PENGEMBANGAN FIQH LINGKUNGAN KONSEP FIQH BERNUANSA
LINGKUNGAN, KONTRUKSI FIQH LINGKUNGAN HIDUP

A. Konsep lingkungan Hidup

pengertian bahwa fiqh al-Bi’ah atau fiqih lingkungan adalah seperangkat aturan tentang
perilaku ekologis manusia yang ditetapkan oleh ulama yang berkompeten berdasarkan
dalil yang terperinci untuk tujuan mencapai kemaslahatan kehidupan yang bernuansa
ekologis. Fiqih Bi’ah (lingkungan) adalah kerangka berfikir konstruktif umat Islam dalam
memahami lingkungan alam, bumi tempat mereka hidup dan berkehidupan. Membangun
pemahaman masyarakat tentang pentingnya memelihara konservasi air dan tanah dengan
melindungi hutan dari eksploitasi, dari penebangan hutan dan pembalakan liar adalah
termasuk kewajiban agamawan. Melindungi seluruh ekosistem hutan yang ada di
dalamnya adalah bagian yang dianjurkan agama. Menjadikan semua upaya itu sebagai
kewajiban moral terhadap sesama makhluk Tuhan yang bernilai ibadah.

B. Kontruksi Fiqh Lingkungan

Signifikansi rekonstruksi fiqih al-bi’ah ditengarai paling tidak oleh tiga faktor. Pertama,
kondisi obyektif krisis lingkungan yang makin parah. Kedua, umat Islam memerlukan
kerangka pedoman komprehensif tentang paradigma di dalam masalah lingkungan,
sedangkan Fiqih klasik dipandang belum mengakomodir kerangka operasional dalam
perspektif lingkungan modern. Ketiga, fiqih al-bi’ah belum dianggap sebagai disiplin dalam
ranah studi Islam. Akar-akar ontologis dan epistemologisnya juga masih diperdebatkan.

Dalam membumikan fiqh al-biah keberadaan dan tanggung jawab negara sangat dibutuhkan,
terutama dalam menegakkan kebijakan dan hukum yang berorientasi pada perlindungan
lingkungan dan alam secara lebih luas. Kebijakan dan sosialisasi tentang bahaya akibat
perusakan alam dan lingkungan, seperti pemanasan global dan bagaimana sebaiknya
bertindak untuk meminimalkan efek pemanasan global tersebut harus terus digiatkan. Selain
itu, perlu dibangun kesadaran kritis publik dan pemerintah terhadap persoalan yang terkait
dengan pemeliharaan alam dan lingkungan, menciptakan proses perbaikan total atas
pengelolaan alam, penegasan lahirnya kebijakan negara yang bertumpu pada kearifan
merawat alam dan isinya

Makalah 8

SISTEM HUKUM LINGKUNGAN NASIONAL


A. PENGERTIAN HUKUM LINGKUNGAN

Manusia tumbuh dan berkembang bersama lingkungan di sekitarnya. Setiap interaksi


manusia baik sesama manusia dan dengan lingkungan akan memberikan dampak bagi
lingkungan baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, dirancang sebuah aturan hukum
untuk mengatur keseimbangan manusia dan lingkungan tempat tinggalnya.

C. ASPEK HUKUM LINGKUNGAN

Hukum Lingkungan merupakan suatu disiplin ilmu yang cukup luas sehingga terkadang
dirasakan tidak mudah untuk dipahami, karena mencakup aspek :

• Tata Lingkungan
• Perlindungan Lingkungan
• Kesehatan Lingkungan Kesehatan Manusia
• Tata Ruang
• Aspek Sektoral
• Otonomi Daerah
• Internasionalisasi Lingkungan Hidup
• Penegakkan hukum

C. PERATURAN UNDANG-UNDANG HUKUM LINGKUNGAN DI INDONESIA


Hukum lingkungan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang No 32 tahun 2009, yang
merupakan generasi ketiga pengaturan hukum lingkungan di Indonesia. Undang-undang ini
mengatur bagaimana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dengan sistematis demi
tercapainya keseimbangan lingkungan serta kesejahteraan manusia sebagai satu kesatuan
dalam lingkungan. Selain demi kesejahteraan dan keseimbangan, Undang-Undang No 32
juga mengatur tentang upaya untuk melestarikan lingkungan secara berkelanjutan serta
mencegah kerusakan lingkungan

D. PENEGAKKAN HUKUM LINGKUNGAN DI Indonesia

Meskipun sudah ada undang-undang jelas yang mengatur, masih banyak pelanggaran hukum
lingkungan yang dilakukan oleh manusia untuk kepentingan pribadi mereka. Pada 2018, PT.
Expravet Nasuba di Sumatera Utara membuang limbah cair ke aliran sungai Deli karena
perusahaan tidak memiliki pembuangan limbah cair yang memadai. Kasus pencemaran
sungai ini mencuat akibat aduan masyarakat kepada pihak berwajib3. Akibat ulahnya, PT.
Expravet Nasuba menerima surat peringatan dari Pemerintahan Kota Medan dan pada
akhirnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyegel PT. Expravet
Nasuba.Penyegelan tersebut sesuai dengan pasal 68, pasal 100 pasal 116 pada Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Makalah 9
PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUNGAN

A. Dampak Eksploitasi Lingkungan Secara Besar – Besaran

1. Fragmantasi dan Degradasi Habitat

Fragmentasi dan degradasi habitat menyebabkan munculnya masalah lain seperti


kematian organisme karena hilangnya sumber makanan dan tempat tinggal dan
menurunnya keanekaragaman sumber makanan dan tempat tinggal dan menurunnya
keanekaragaman spesies pada habitat tersebut.

2. Tergantungnya Aliran Energi di Dalam Ekosistem

Ekosistem alami yang dirusak dan diubah menjadi ekosistem buatan dapat
menyebabkan terjadinya perubahan aliran energi dalam ekosistem tersebut,
Contohnya, ketika proses penebangan atau pembakaran hutan selesai, maka kawasan
hutan kemudian ditanami dengan satu jenis tumbuhan (sistem monokultur).

3. Resistensi Beberapa Spesies Merugikan

Penggunaan pestisida dan abiotik secara berlebihan untuk membunuh populasi


organisme yang merugikan (hama atau pathogen) dapat menyebabkan munculnya
populasi organisme yang kebal terhadap pestisida dan antibiotik tersebut.

4. Hilangnya Spesies Penting di Dalam Ekosistem

Contohnya, di dalam ekosistem sawah, hilangnya keberadaan predator seperti burung,


ular, dan sabagainya dapat meningkatkan populasi organism lain

5. Introduksi Spesies Asing

Introduksi atau masuknya spesies dari suatu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya
biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingka kesejahteraan manusia.

B. Dampak Penyalahgunaaan Tekhnologi Terhadap Lingkungan

Berikut akan membahas mengenai dampak positif teknologi terhadap lingkungan


dalam berbagai bidang.

Bidang industri:

1. Diperluasnyalapangan kerja dengan berdirinya industri atau pabrik baru.

2. Perkembanganindustri bertambah baik, misalnya dengan penelitian dan


pengembangan di bidangindustri transportasi, elektronika, dan industri rekayasa

3.Berkembangnyatanaman sebagai bahan baku industri (kapas untuk industritekstil,

kayu sengon,dan pinus untuk industri kertas).

4.. Diciptakannya mesin daur ulang,

berikut beberapa conoth negatif dari teknologi terhadap lingkungan.

1. Lahan pertanian, perkebunan, peternakan, dan kehutanan semakin sempit

karenadibangun banyak perumahan.

2. Rusaknya lingkungan alam, karena dibangunnya industri atau pabrik.

3. Terjadinya banjir dan erosi karena penebangan hutan tidak terkendali. (al: ilegal

loging )

4. Untuk pemenuhan kebutuhan primer dan sekundernya manusia mengeksploitasi

alam.

5. Pemupukan yang berlebihan mengakibatkan pencemaran tanah.

6. Penyemprotan peptisida berimbas makhluk hidup yang lain terkena racun tahan

lamayangdapat menyebar dalam rantai makanan ke ekosistemnya sehingga

dapatmemengaruhimata rantai makhluk hidup yang memakannya.

7. Terjadinya pencemaran udara akibat pembakaran hutan yang menghasilkan CO2

dan CO.

C. Pengetahuan Terhadap Optimalisasi SDA Dan Lingkungan

Pembangunan nasional di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup pada dasarnya
merupakan upaya untuk mendayagunakan sumber daya alam untuk sebesar- besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan
hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal,
serta penataan ruang.

Makalah 10
Globalisasi Lingkungan Hidup

A. Pemanasan Global

Pemanasan global (global warming) adalah suatu bentuk ketidak seimbangan ekosistem di
bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan di bumi
(Utina, 2008). Ketidakseimbangan ekosistem di bumi ini juga ditandai dengan meningkatnya
populasi dunia dari tahun ke tahun. Populasi masyarakat dunia yang terus bertambah pada
saat ini tak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi, ekonomi, dan budaya masyarakat
dunia. Masalah pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang terjadi sejak revolusi
industri ini disebabkan oleh tindakan manusia. Populasi yang terus bertambah akan
menyebabkan makin banyaknya sampah yang dihasilkan.

B. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang


menunjukkan kesuluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada daerah.
Keanekaragaman makhluk hidup ini merupakan kekayaan bumi yang meliputi hewan,
tumbuhan, mikroorganisme dan semua gen yang terkandung di dalamnya, serta ekosistem
yang dibangunnya.Berdasarkan pengertiannya, keanekaragaman hayati dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu keanekaragaman gen (genetik), keanekaragaman spesies (jenis),
dan Keanekaragaman ekosistem

C. Lubang Ozon

Lubang Ozon adalah peristiwa berkurangnya kadar ozon di lapisan stratosfer, yaitu lapisan
atmosfer pada ketinggian sekitar 10 sampai 60 km. Lubang ozon merupakan suatu area ozon
tipis di lapisan ozon. Pada awal tahun 1980-an lubang ozon sudah diketahui oleh peneliti
yang bekerja di Antartika karena pada musim semi ozon menipis di Antartika beberapa bulan
sebelum menebal kembali.

Makalah 11

PEMBANGUNAN DAN WAWASAN LINGKUNGAN

A. Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Didalam istilah sehari-hari, pembangunan berwawasan lingkungan hidup sering dikemukakan


sebagai pembangunan berkelanjutan. Adapun pengelolaan lingkungan hidup merupakan
upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijakan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, danpengendalian
lingkungan hidup.

B. Kebijaksanaan Dalam Pembangunan dan Wawasan Lingkungan


1. Memberikan kemungkinan bagi setiap warga untuk tidak hanya sekadar meningkatkan
taraf

hidup berupa materi atau hanya meningkatkan mutu taraf hidup.

2. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya sekadar menyangkut pengendalian


perubahan sumber daya alam secara fisik saja.

3. Berkaitan erat dengan pengaturan ekonomi dan sosial bagi warga maupun bagi lembaga

4. Melakukan langkah-langkah yang mendorong terciptanya keadaan yang selaras dan serasi

C. Tujuan Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup

Tujuan pembangunan berwawasan lingkungan hidup, antara lain:

a. tercapainya keselarasan, keserasian, dan keseimbangan antara manusia dan lingkungan


hidup;

b. terwujudnya manusia Indonesia sebagai insan lingkungan hidup yang memiliki sikap

dantindakan yang melindungi lingkungan hidup;

c. terjaminnya kepentingan generasi sekarang dan generasi yang akan datang;

d. tercapainya kelestarian fungsi lingkungan hidup;

e. terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana;

f. terlindunginya wilayah Indonesia dari pengaruh negatif pembangu nan, seperti pencemaran

tanah, air, dan udara.

D. Peran Serta Masyarakat Berdasarkan Undang-Undang Lingkungan Hidup

Pengaturan mengenai partisipasi/ peran serta masyarakat di atur berdasarkan UUPLH No.23
tahun 1997, baik yang secara jelas menyebutkan “peran” maupun dengan kalimat lain yang
terkait dan dapat difahami sebagai sebuah bentuk peran serta, misalnya dengan kalimat
“memberikan informasi, menyampaikan pendapat dll”. Pada hakikatnya, keseriusan dalam
memahami permasalahan lingkungan menuntut adanya komitmen yang kuat dari berbagai
pihak, termasuk masyarakat dalam mematuhi dan mentaati berbagai instrumen kebijakan dan
ketentuan formal. Penyelenggara negara dalam hal ini, mempunyai integritas dan kredibilitas
yang menjadi dasar tindakan dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk tercapainya tujuan
dan sasaran pengelolaan lingkungan.
Makalah 12

KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEM

A. Sumber Daya Alam Hayati

a. Pengertian sumber daya alam hayati

Sumber daya alam merupakan kekayaan bumi yang berupa benda mati maupun benda hidup
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sumber daya alam dapat
berdasarkan jenisnya dibedakan atas sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non
hayati. Sumber daya alam hayati merupakan unsur-unsur alam yang terdiri dari sumber daya
alam nabati (tumbuhan) dan hewani (satwa) yang bersama-sama dengan unsur non hayati di
sekitarnya menjalin suatu interaksi yang stabil, terutama dalam jalinan bentuk-bentuk sumber
energi kehidupan membentuk ekosistem, yang secara masing-masing maupun bersama-sama
mempunyai fungsi dan manfaat sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup

b. Manfaat sumber daya alam hayati

Sumber daya alam hayati berasal dari hewan (fauna) dan tumbuhan

(flora) memiliki banyak manfaat yaitu:

a. Manfaat bidang ekonomi

Ikan tuna, udang, dan cumi-cumi yang diekspor ke luar negeri dapat menambah
devisa negara. Jenis kayu yang dibuat sebagai mebel dan ukiran juga dapat di ekspor.
Masyarakat yang menaman tanaman di kebun masing-masing juga dapat menjual
kayu untuk menambah penghasila keluarga. Petani juga menanam sayuran dan
tanaman palawija untuk kebutuhan keluarga dan di jual sehingga meningkatkan
perekonomian.

b. Manfaatbidanglingkungan

Hutan dapat mengurangi pemanasan global karena mengubah gas karbondioksida


sebagai oksigen.

c. Manfaatbidangwisata

Banyak sekali di Indonesia memiliki wisata hutan dan wisata keindahan hewan laut
dan terumbu karang.

d. Manfaatbidangmakanan
Jenis sayuran dan jenis hewan yang diambil dagingnya bisa memenuhi kebutuhan
makanan sehari-hari.

B. Konservasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Hayati

a. Pengertian konservasi

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Konservasi adalah upaya yang


dilakukan manusia untuk melestarikan atau melindungi alam. Secara harfiah, konservasi
berasal dari bahasa Inggris yaitu Conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan.
Kegiatan konservasi selalu berhubungan dengan suatu kawasan, kawasan itu sendiri
mempunyai pengertian yakni wilayah dengan fungsi utama lindung atau budidaya

b. Tujuan konservasi

Mulai tahun 1970-an konservasi sumber daya alam di Indonesia berkembang dan memiliki
suatu strategi yang bertujuan untuk:

Memelihara proses ekologi yang penting dan sistem penyangga Kehidupan

Menjamin keanekaragaman genetik

Pelestarian pemanfaatan jenis dan ekosistem.

C. Kawasan Konservasi Sumber Alam di Indonesia

Kawasan konservasi adalah bagian dari wilayah daratan atau lautan yang perlu dan secara
sengaja disisihkan dari segala bentuk eksploitasi dan pemanfaatan sumberdaya alam
hayati sehingga terjamin keberadaannya secara lestari.

Anda mungkin juga menyukai