Anda di halaman 1dari 2

Lakukan tatalaksana :

1. Elevasi kepala 30°

2. Infus : Asering atau RL per-12 jam (bila tidak didapatkan gangguan

jantung)

3. Evaluasi fungsi menelan, jika terdapat gangguan menelan pasang

NGT(perlu pelatihan dalam penilaian fungsi menelan berdasarkan

kompetensi)

4. Jika TD tinggi dimana :

a MAP>140 (pada stroke iskemik): turunkan dengan pemberian

antihipertensi parenteral 20-25% dari MAP

(MAP = Mean Arterial Pressure) = (2x Diastolik+Sistolik) : 3)

b. MAP > 130 pada Stroke hemoragik : turunkan dengan

pemberian antihipertensi parenteral 20-25% dari MAP

(MAP = Mean Arterial Pressure = (2x Diastolik+Sistolik) : 3)

5. Untuk menangani hipertensi emergensi dan urgensi oleh dokter

umum dengan mengacu pada buku Pedoman Teknis Penemuan

dan Tatalaksana Hipertensi

6. Untuk tatalaksana dislipidemia mengacu pada konsensus

endokrinologi dan metabolik

7. Untuk penanganan Hiperglikemia dapat mengacu pada konsensus

endokrinologi dan metabolik

8.jika GD > 150 mg/dl, lakukan lakukan sliding scale dengan insulin

9. Bila tidak memungkinkan untuk dirujuk segera ke fasilitas kesehatan

yang mampu menangani stroke sebelum 5 jam, pada stroke iskemik

(dengan penilaian Siriraj score <-2), berikan obat golongan statin

dan obat-obatan antitrombotik )

10. Evaluasi fungsi berkemih (adakah inkontinensia atau retensi urin)

Catatan :

a. Pada penderita stroke akut kurang dari 3 jam, sebaiknya

segera rujuk ke RS dengan fasilitas lengkap (CT-Scan,


stroke unit dan trombolisis)

b. Jika onset stroke sudah >4,5 jam, maka tatalaksana dapat

dilakukan di RS atau jika tidak memungkinkan di Puskesmas

dengan penanganan atau minimal supervisi langsung

Spesialis saraf

Anda mungkin juga menyukai