Anda di halaman 1dari 6

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

NAMA PAKET : PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT WAKAI


LOKASI : DESA WAKAI KABUPATEN TOJO UNA-UNA
TAHUN ANGGARAN : 2011

A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan perpanjangan dermaga (35 x 8 )m2
3. Pengaspalan lapangan penumpukan 1.825,66 m2
4. Pengaspalan jalan pelabuhan 1.379,56 m2
5. Pengaspalan lahan parkir 1,220.59 m2
6. Pekerjaan saluran 162 m'
7. Pekerjaan duicker plate 4 buah

B. PENJELASAN
1. Pekerjaan Persiapan
Adapun item yang termasuk dalam pekerjaan persiapan , antara lain :
- Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Utama,
- Pembuatan Keet Pengawas dan Kantor Kontraktor,
- Pembuatan Barak kerja, Gudang dan bengkel,
- Pembuatan Papan Nama Proyek,
- Pengukuran dan Positioning,
- Penyediaan Air Kerja,
- Penerangan dan Keselamatan Kerja selama proyek berlangsung,
- Uji Laboratorium Beton,
- Dokumentasi/Administrasi/As Built Drawing,
- Pembersihan Lokasi Kerja.

2. Pekerjaan perpanjangan dermaga (35 x 8 )m2


Pekerjaan Tiang Pancang
Pengadaan & angkutan tiang pancang baja Ø 457.2 mm, t = 12,7 mm

METODE PELAKSANAAN
a. Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan ini dilakukan sebagai berikut :
1. Bersama-sama dengan Direksi dilakukan pemeriksaan ulang terhadap pabrik
yang akan di tunjuk untuk pembuatan tiang pancang.
2. Bila tidak ada kendala teknik maupun dilapangan segera dilakukan order
terhadap tiang pancang yang akan digunakan.
3. Dilakukan pengangkutan tiang pancang dari pabrik ke pelabuhan terdekat
lokasi setelah itu dilakukan bongkar muat di pelabuhan dan diteruskan ke
gudang penyimpanan di lokasi pekerjaan.
4. Begitu seterusnya sampai pengangkutan material tiang pancang sesuai
dengan volume yang diinginkan.
5. Untuk material yang dalam pengangkutan ada yang rusak maka harus
diganti.
6. Bersama-sama Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap hasil
pekerjaan yang digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan.
7. Lakukan perbaikan-perbaikan apabila di dalam pemeriksaan bersama Direksi
masih ada kekurangan / kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi teknik
8. Dokumentasikan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Pengecatan Tiang Pancang


Material baja sangat peka terhadap perubahan cuaca dan memiliki tingkat
cerocifitas yang tinggi. Maka untuk mencegah hal tersebut, dilakukan 2 kali
pengecatan guna mendapatkan hasil yang baik, dengan menggunakan bahan sebagai
berikut :
- AC Marine Use ( Anti Corosif M.U )
- AF Marine Use ( Anti Fouling M.U )

Pemancangan Tiang Pancang


Tiang-tiang pancang yang tiba di lokasi, dipancang dengan menggunakan alat
pancang Hammer K 35. Pemancangan dilakukan secara kontinyu sampai kedalaman
yang direncanakan, adapun penghentian pemancangan sebelum mencapai setting
atau kedalaman rencana harus mendapat persetujuan Direksi.
Sebelum dipancang, tiang tiang harus diberi tanda setiap interval 50 cm dan 100 cm
yang dimulai dari kaki tiang agar dapat diketahui panjang tiang terpancang.
Pada bagian tiang ditempelkan kertas grafik untuk menentukan pukulan-pukulan
terakhir, untuk mengetahui “Final Set” pada saat pemancangan.

METODE PELAKSANAAN
Setiap kali melakukan pemancangan, pemborong harus membuat, catatan-catatan
mengenai kalendering pemancangan sebagai pedoman setting (benaman terakhir)
yang disaksikan oleh Direksi.

Penyambungan Tiang Pancang


Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan ini dilakukan sebagai berikut
1. Penyambungan dilakukan untuk menambah panjang tiang pancang mencapai
kedalaman rencana.
2. Sambungan menggunakan sambungan las listrik.
3. Pada bagian atas tiang pancang yang telah terpancang dilas stek dari besi
sebanyak 4-6 buah.
4. Setelah itu, bagian ujung tiang pancang kedua disambung dengan bagian atas
dan stek besi pada tiang pancang yeng telah terpancang dengan menggunakan
sambungan las.
5. Bersama-sama Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap hasil
pekerjaan yang digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan.
6. Lakukan perbaikan-perbaikan apablia di dalam pemeriksaan bersama
Direksi masih ada kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi teknik.
7. Dokumentasikan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Pemotongan Tiang Pancang


Tata Cara Pelaksanaan Pekerjaan (Work Instruction) ini dilakukan sebagai berikut
1. Pemotongan Tiang dilakukan menggunakan blender potong dengan tujuan
untuk mencapai elevasi atas tiang sesuai dengan rencana.
2. Sebelum tiang dipotong, surveyor dan pembantu menandai elevasi rencana pada
tiang.
3. Setelah itu tiang dapat dipotong.
4. Bersama-sama Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap hasil
pekerjaan yang digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan.
5. Lakukan perbaikan-perbaikan apabila didalam pemeriksaan bersama
Direksi masih ada kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar
dan speslflkasl teknik.
6. Dokumentaslkan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Plat Penutup Tiang Pancang


Tata tata Pelaksanaan Pekerjaan (Work Instruction) ini dilakukan sebagai berikut
 Plat penutup tiang pancang digunakan sebagai dasar beton isian tiang

METODE PELAKSANAAN
pancang agar beton tidak turun ke dasar tiang, serta sebagai tumpuan
pembesian isian.
 Plat dibuat dengan memotong sisa bahan dari pekerjaan pemotongan tiang
pancang kemudian dibentuk sedemikian rupa sehingga diameter plat sama
dengan diameter tiang pancang.
 Kemudian pembesian isian dilas pada plat tersebut. Lalu plat dan besi Isian
dilas pada tiang pancang yang telah diratakan bagian atasnya.
 Bersama-sama Direksi Pekerjaan, dilakukan pemeriksaan akhir terhadap hasil
pekerjaan yang digunakan sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan.
 Lakukan perbaikan-perbaikan apabila di dalam pemeriksaan bersama
Direksi masih ada kekurangan/kesalahan yang tidak sesuai dengan gambar
dan spesifikasi teknik.
 Dokumentasikan hasil pekerjaan sebagai bahan laporan.

Pekerjaan Beton
Pekerjaan berlaku secara umum dan meliputi semua pekerjaan beton bertulang
seperti balok, lantai dan lain-lain sebagainya, kecuali untuk pekerjaan – pekerjaan
yang disyaratkan secara khusus.
a. Pekerjaan Bekisting dan Penyangga
Beton membutuhkan suatu bekisting (acuan) untuk mendapatkan bentuk yang
direncanakan. Acuan beton harus dibuat sedemikian rupa agar mudah dipasang
dan pada waktu pembongkaran tidak akan menimbulkan kerusakan pada beton,
Bekisting sebaiknya menggunakan bahan yang bermutu baik agar tidak
mengalami kerusakan pada waktu beton di tuang.
b. Pekerjaan Baja Tulangan
Tulangan hendaknya sesuai dengan mutu, jenis dan diameter yang ditentukan
dalam gambar kerja. Adapun perubahan dari diameter – diameter pengenal harus
mendapat persetujuan dari Direksi, yang disesuaikan dengan perhitungan
terhadap kebutuhan luas penampang maksimum dari tulangan yang digunakan.
lokasi penyimpanan baja tulangan sedekat mungkin dengan tempat pemasangan
tulangan.
Batang tulangan tidak boleh bengkok – bengkok dan tulangan harus bersih bebas
dari kotoran, minyak cat, lumpur dan bahan – bahan adukan ataupun bahan lain
yang melekat pada tulangan tersebut dengan kata lain tulangan harus bebas dari
karat.
c. Pekerjaan Pengecoran Beton
 Posisi mesin pengaduk sebaiknya tidak terlalu jauh dari lokasi pengecoran.

METODE PELAKSANAAN
 Pada waktu pengecoran, selalu menyiapkan terpal Plastik terutama pada waktu
cuaca hujan.
 Pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan sekaligus dan harus dihindarkan
adanya penghentian pengecoran (Cold Join), adapun penghentian pengecoran
dilakukan pada titik-titik dimana momen = 0 yang terlebih dahulu telah
mendapat persetujuan dari Direksi.
 Untuk mendapatkan campuran beton yang baik dan merata, digunakan mesin
pengaduk dengan kapasitas yang cukup untuk melayani volume pekerjaan
yang direncanakan.
 Setiap campuran beton harus diaduk sehingga merata/homogen dan waktu
pengadukan minimum adalah dua menit untuk setiap kali pencampuran.
 Sebaiknya dilakukan pengujian slump tes sebagai pengontrol kekentalan
campuran beton dengan menggunakan kerucur terpancung.
 Pada peroses pengecoran sebaiknya menggunakan alat penggetar (concrete
vibrator) untuk menghindari adanya rongga dalam campuran beton.

3. Pengaspalan
a. Pekerjaan sub Base
Lapis perkerasan ini berfungsi untuk menyebarkan beban roda ke tanah dasar.
Adapun material yang digunakan pada lapisan ini berupa batu pecah 5/7 dan
10/15 yang dihamparkan dan dipadatkan sesuai dengan ketebalan yang termuat
di dalam gambar rencana.
b. Pekerjaan Base
Lapis pondasi atas ini berfungsi untuk menahan gaya lintang dari beban roda
dan menyebarkan beban ke lapisan di bawahnya serta merupakan bantalan
terhadap lapisan permukaan, menggunakan material yang cukup kuat yang
terdiri dari batu pecah 1/2 , 2/3 dan 3/5 yang dihamparkan dan dipadatkan
sesuai dengan ketebalan rencana.
c. Pekerjaan Surface Course Pen. Macadam
Lapisan penetrasi ini harus dihamparkan sedemikian rupa untuk mendapatkan
hasil yang baik lalu dipadatkan terlebih dahulu sebelum pengikat berupa aspal
dengan komposisi 2,4 kg/m² atau sesuai mix desain.
Tack Coat, adalah lapisan aspal dengan komposisi 1,5 kg/m² yang berfungsi
sebagai lapis pengikat yang harus dihampar di atas permukaan yang beraspal.
Sebelum dilaksanakan pekerjaan tack coat terlebih dahulu permukaan yang
akan dikerjakan haruslah dibersihkan dari kotoran berupa sisa pasir atau debu
yang ada pada permukaan lapis penetrasi dengan menggunakan compressor
atau atas petunjuk Direksi.

METODE PELAKSANAAN
Prime Coat, adalah lapisan aspal dengan komposisi 2,5 kg/m² yang berfungsi
sebagai lapis resap pengikat yang harus dihampar diatas permukaan yang
bukan beraspal.. Sebelum dilaksanakan pekerjaan prime coat terlebih dahulu
permukaan yang akan dikerjakan haruslah dibersihkan dari kotoran berupa sisa
pasir atau debu yang ada pada permukaan lapis
d. Sand Seet
Lapisan Penutup (Surface) menggunakan sand sheet, yang dalam pelaksanaan
dilapangan perbandingan campuran aspal dan pasir haruslah sesuai dengan mix
desain (hasil laboratorium) Pekerjaan ini mencakup pengadaan campuran aspal
yang terdiri dari pasir dan aspal, penghamparan serta pemadatan. Campuran ini
(sand sheet) hanya ditujukan untuk jalan dengan lalu lintas ringan.

4. Saluran Drainase
a. Galian Tanah
Pekerjaan Galian dilakukan dengan menggunakan alat/Excavator
b. Pekerjaan Pasangan Batu
Pekerjaan Pasangan Batu dilakukan secara manual, bahan yang digunakan
adalah batu mangga dan campuran beton 1 : 2 : 3.
c. Pekerjaan Plesteran
Plesteran dinding saluran 1 : 3
d. Pekerjaan Plat Beton/duicker plate
Pada bagian yang memotong badan jalan dibuatkan plat duicker

Demikian, metode pelaksanaan ini dibuat sebagai pelengkap dokumen penawaran.

Palu, 22 Desember 2010


PT. TRIOCELEBES ABADI

Hi. ABDUL RAHIM LIRA


Direktur

METODE PELAKSANAAN

Anda mungkin juga menyukai