MANAJEMEN PENDIDIKAN
PROFESI KEPENDIDIKAN
OLEH :
KELOMPOK 8
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
2.3 Peran Guru dalam Manajemen Perilaku Siswa dan Pengelolaan Peserta
Didik......................................................................................................... 8
2.4 Peran Guru Bidang Studi sebagai Pendidik dan Tenaga Kependidikan..... 9
2.5 Peran Guru Bidang Studi dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana..... 11
3.2 Saran......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian.
Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti
meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti
meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih
berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa
Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus
sebagai guru. Jenis ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan,
tetapi pada kenyataannyasekarang ini banyak yang bukan lulusan kependidikan menjadi guru
yang seharusnya profesi guru dipegang oleh orang dari lulusan pendidikan.Hal ini
dikarenakanorang yang dari non-kependidikan dapat mengambil akta IV dengan leluasa
sehingga dapat mengajar disuatu lembaga pendidikan, itu sebabnya sekarang jenis profesi
guru ini paling mudah terkena pencemaran karena sembarang orang dapat menjadi guru dan
mengajar.
1
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Bagi penulis, Makalah ini memberikan manfaat yang sangat besar, karena dengan adanya
penyusunan Makalah mengenai Peranan Guru Bidang Studi Pada Setiap Substansi
Manajemen Pendidikan, dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tentang
aturan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, hak dan Kewajiban.
2. Bagi pembaca, Makalah ini dapat memberikan wawasan mengenai Peranan Guru Bidang
Studi Pada Setiap Substansi Manajemen Pendidikan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Guru merupakan unsur yang harus ada dalam proses belajar mengajar. Undang-
undang RI no 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 1 bab I, menjelaskan bahwa guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Jika mengacu kepada pengertian guru menurut Undang-Undang tersebut berarti guru
termasuk kepada jenis pendidik profesional karena ada hanya pada pendidikan jalur formal,
dan diemban karena jabatan yang diterimanya.
Menurut Makagiansar, M. (1996) dalam www.sarjanaku.com, profesi guru adalah
orang yang memiliki latar belakang pendidikan keguruan yang memadai, keahlian guru
dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan diperoleh setelah menempuh pendidikan
keguruan tertentu.
Dari penjelasan diatas dipaparkan jelas bahwa guru sebagai pekerjaan profesi itu
harus menempuh pendidikan keguruan tertentu terlebih dahulu, serta dalam pelaksanaan
profesinya guru harus mengabdi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tanpa
memperhitungkan imbalan materi.
Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik
berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan ketrampilan-
ketrampilan pada siswa.
Tugas guru sebagai seorang seorang pendidik atau pengajar memiliki konsekuensi
untuk memiliki peran-peran tertentu dalam kaitannya dengan manajemen sekolah. Peran
tersebut meliputi peran guru dalam proses belajar mengajar yang sering disebut dengan
manajemen kelas, peran guru dalam pengadministrasian, peran guru secara pribadi dan peran
guru secara psikologis.
3
2.2 Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum
Kurikulum memiliki dua sisi yang sama penting, yaitu kurikulum sebagai dokumen
dan kurikulum sebagai implementasi. Sebagai sebuah dokumen, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai implementasi merupakan realisasi dari dokumen
dalam bentuk kegiatan pembelajaran di kelas. Keduanya merupakan dua hal yang tidak
terpisahkan, ada kurikulum berarti ada pembelajaran, dan sebaliknya ada pembelajaran ada
kurikulum.
Implementasi kurikulum memerlukan seseorang yang berperan sebagai pelaksananya.
Guru merupakan faktor penting dalam implementasi kurikulum karena ia merupakan
pelaksana kurikulum. Karena itu guru dituntut memiliki kemampuan untuk
mengimplementasikannya karena tanpa itu kurikulum tidak akan bermakna sebagai alat
pendidikan. Dan sebaliknya pembelajaran tidak akan efektif tanpa kurikulum sebagai
pedoman. Dengan demikian guru menempati posisi kunci dalam implementasi kurikulum.
Selanjutnya dalam proses pengembangan kurikulum peran guru lebih banyak dalam
tataran kelas. Murray Print (1993) mengemukakan peran guru dalam tingkatan tersebut
sebagai berikut :
Sebagai implementer, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah
ada. Di sini guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak
memiliki kesempatan baik untuk menentukan isi kurikulum maupun menentukan target
kurikulum. Peran guru hanya sebatas menjalankan kurikulum yang telah disusun. Peran ini
pernah dilaksanakan di Indonesia saat sebelum reformasi, yaitu guru sebagai implementator
kebijakan kurikulum yang disusun secara terpusat, dituangkan dalam Garis-Garis Besar
Program Pengajaran (GBPP). Dalam GBPP yang berbentuk matrik telah ditentukan dari
mulai tujuan yang harus dicapai, materi pelajaran yang harus disampaikan, cara yang harus
dilakukan, hingga alokasi waktu pelaksanaan. Dalam pengembangan kurikulum guru
dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya bertanggung jawab dalam mengimplementasikan
berbagai ketentuan yang ada. Kurikulum bersifat seragam, sehingga apa yang dilakukan guru
di Indonesia bagian timur sama dengan apa yang dilakukan guru di Indonesia bagian barat.
Dengan terbatasnya peran guru di sini, maka kreatifitas guru dan inovasi guru dalam
merekayasa pembelajaran tidak berkembang. Guru tidak ada motivasi untuk melakukan
berbagai pembaruan. Mengajar mereka anggap sebagai tugas rutin dan keseharian, dan bukan
sebagai tugas profesional.
4
Sebagai adapters, dimana guru lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan
tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan
kebutuhan daerah. Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada
dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan
KTSP dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standat isi sebagai standar
minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya, kapan waktu pelaksanaannya, dan
hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian, peran guru
sebagai adapters lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers.
5
Dilihat dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan
antara lain yang bersifat sentralisasi, desentralisasi dan sentral-desentral :
1. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentralisasi
Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai
peranan. Kurikulum makro disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan
kurikulum mikro dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun kurikulum dalam
bidangnya untuk jangka waktu satu tahun, satu semester, beberapa minggu, atau beberapa
hari saja.
Kurikulum untuk satu tahun disebut prota, dan kurikulum untuk satu semester disebut
dengan promes. Sedangkan kurikulum untuk beberapa minggu, beberapa hari disebut
Rencana Pembelajaran. Program tahunan, program semester ataupun rencana pembelajaran
memiliki komponen-komponen yang sama yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode dan media
pembelajaran dan evaluasi hanya keluasan dan kedalamannya berbeda-beda. Tugas guru
adalah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat memilih dan menyusun bahan pelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan tahap perkembangan anak, memilih metode dan
media mengajar yang bervariasi serta menyusun metode dan alat yang tepat. Suatu kurikulum
yang tersusun secara sistematis dan rinci akan sangat memudahkan guru dalam
implementasinya. Walaupun kurikulum sudah tersusun dengan terstruktur, tapi guru masih
mempunyai tugas untuk mengadakan penyempurnaan dan penyesuaian-
penyesuaian. Implementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada kreatifitas,
kecakapan, kesungguhan dan ketekunan guru. Guru juga berkewajiban untuk menjelaskan
kepada para siswanya tentang apa yang akan dicapai dengan pengajarannya, membangkitkan
motivasi belajar, menciptakan situasi kompetitif dan kooperatif serta memberikan pengarahan
dan bimbingan.
6
Bentuk kurikulum ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara
lain : pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat
setempat. Kedua,kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah baik kemampuan
profesional, finansial dan manajerial. Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan
demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi kepada sekolah
(kepala sekolah, guru), untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum
yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi semacam kompetisi dalam
pengembangan kurikulum. Beberapa kelemahan kurikulum ini adalah: 1) tidak adanya
keseragaman untuk situasi yang membutuhkan keseragaman demi persatuan dan kesatuan
nasional, bentuk ini kurang tepat. 2) tidak adanya standart penilaian yang sama sehingga
sukar untuk diperbandingkannya keadaan dan kemajuan suatu sekolah/ wilayah dengan
sekolah/ wilayah lainnya. 3) adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa kesekolah/
wilayah lain. 4) sukar untuk mengadakan pegelolaan dan penilaian secara nasional.5) belum
semua sekolah/ daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan
kurikulum sendiri.
7
Jadi, pada intinya adapun peran guru dalam administrasi kurikulum yaitu menyusun
sebuah kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar dalam sebuah
instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang bermanfaat di instansi tersebut.
2.3 Peranan Guru dalam Manajemen Perilaku Siswa dan Pengelolaan Peserta Didik
Dalam keseharian tugas dinasnya bahwa siswa paling banyak berhubungan dengan
guru dan demikian juga sebaliknya merupakan perwajahan sekolah yang dapat dilihat dengan
mata telanjang. Dalam tugas kesehariannya, guru berhadapan dengan siswa yang tinggi,
sedang atau rendah prestasi akademiknya. Dia pun berhadapan dengan siswa yang baik-baik
dan santun, arogan, cuek, pengganggu, bahkan siswa yang pernah melakukan tindakan
kriminal. Juga siswa yang kuat, sedang, atau lemah fisiknya. Belum lagi manakala keragaman
itu dilihat dari perspektif sosial, ekonomi, kultur, kebiasaan, agama, kepeduliaan dan
sebagainya.
8
belajar (23 %), menangani siswa yang berperilaku menyimpang (14%), dan selebihnya (12%)
menangani siswa bermasalah secara individual.
Mengapa siswa cenderung berperilaku buruk? Ada banyak faktor yang menyebabkan
antara lain ; faktor sosial, ekonomi, kultural, agama, jenis kelamin, ras, tempat tinggal,
perbedaan potensi kognitif, kesehatan, dan faktor sekolah sendiri
2.4 Peran Guru Bidang Studi Sebagai Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-
tugas memberi bantuan dan dorongan (supporter), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan
(supervisor) serta tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu
menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan
masyarakat.
Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang berkaitan dengan tugas-
tugas memberi bantuan dan dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta tugas-
tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap
aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-tugas ini
berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak untuk memperoleh
pengalaman-pengalaman lebih lanjut. Oleh karena itu tugas guru dapat disebut pendidik dan
pemeliharaan anak. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol
setiap aktivitas anak-anak agar tingkah laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma
yang ada.
9
1. Pembiasaan, adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar
sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan.
2. Keteladanan, memiliki fungsi untuk membentuk kepribadian anak guna menyiapkan
dan mengembangkan SDM.
3. Pembinaan disiplin peserta didik, guru harus mampu menumbuhkan disiplin peserta
didik, terutama disiplin diri (self-discipline).
Sedangkan Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri
dan diangkat untuk menunjangPenyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga
kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya.
Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
memimpin satuan pendidikan tersebut.
Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya
sebagai edukator, manajer,administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur danme
diator (Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah: Kepala
Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya. Sedangkan pendidik atau di Indonesia lebih
dikenal dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik
mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu: Guru, Dosen, Konselor, Pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,Ustadz, dan sebutan lainnya.
Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses
pendidikan, diantaranya:
a. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam
bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.
b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi
instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya;Administrasi surat menyurat
danpengarsipan,Administrasi Kepegawaian,Administrasi PesertaDidik,Administrasi Keuanga
n, Administrasi Inventaris dan lain-lain.
c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan
di Laboratorium.
d. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas
kebersihan, dan lainnya.
10
Adapun peran guru dibidang tenaga kependidikan pegawai sekolah, yaitu :
2. Mempersiapkan usul kenaikan pangkat pegawai negeri, prajabatan, Karpeg, cuti pegawai,
dan lain – lain.
3. Membuat inventarisasi semua file kepegawaian, baik kepala sekolah, guru, maupun tenaga
tata administrasi.
7. Mempersipkan surat keputusan Kepala Sekolah tentang proses KBM, surat tugas, surat
kuasa, dan lain – lain.
2.5 Peran Guru Bidang Studi dalam Pengembangan Sarana dan Prasarana
Prasarana dan sarana pendidikan adalah semua benda yang bergerak maupun tidak
bergerak, yang diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan belajar-mengajar baik secara
langsung maupu tidak langsung. Administrasi prasarana dan sarana pendidikan merupakan
keseluruhan perencanaan pengadaaan, pendayagunaan dan pengawasan prasarana peralatan
yang digunakan untuk menunjang pendidikan agar tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
dapat dicapai.
Salah satu contoh sarana dan prasarana pendidikan yang langsung digunakan dalam
pembelajaran adalah media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala macam sarana
yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran guna menopang
pencapaian hasil belajar (Sudarma dan Parmiti, 2007 : 5)
11
Adapun peran guru dalam administrasi sarana prasarana sekolah:
Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah namun demikian, guru
diharapkan ikut berperan dalam administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka,
juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan pembiayaan itu untuk perbaikan
proses belajar mengajar.
12
2.7 Peran Guru Bidang Studi dalam Layanan Khusus
Pusat sumber belajar (PSB) adalah unit keiatan yang mempunyai fungsi untuk
memproduksi mengadakan, menyimpan serta melayani bahan pengajaran sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas atau pelaksanaan pendidikan di
sekolah pada umumnya pusat belajar dirancang untuk membantu pelaksanaan pendidikan di
sekolah oleh karena itu pesat sumber belajar harus diadminitrsikan secara professional. Pusat
sumber belajar sekolah dibeli dari dana yang tersedia, diberi oleh masyarakat (BP3) atau pun
diberi oleh pemerintah
Berdasarkan pengertian tersebut, adapun ciri atau unsur pokok yang ada dalam
perpustakaan yaitu :
2. Koleksi bahan pustaka yaitu dikelola dan diatur secara sistematis dengan cara tertentu.
3. Untuk digunakan secara kontinyu oleh guru dan murid sebagai sumber informasi.
13
dalam mengembangkan bakat siswa. Untuk mencapai kal tersebut perpustakaan harus
dikembangkan sehingga mampu menarik perhatian siswa yang pada gilirannya dapat
mendorong mereka untuk menggunakan perpustakaan sekolahnya.
Hak semua guru sekolah menengah harus terlibat langsung dalam administrasi
perpustakaan sekolah. S. Nasution (1989), mengemukakan antara lain
2. Memilih buku-buku dan bahan pustaka lainnya yang akan digunakan untuk menambah
koleksi perpustakaan sekolah.
4. Mengetahui jenis dan menguasai kriteria umum yang dapat menentukan baik buruknya
suatu buku.
Unit Kesehatan Siswa atau UKS merupakan suatu unit yang menangani masalah
kesehatan jasmani siswa. Di sini peran guru yang memiliki pengalaman serta pemahaman
tentang kesehatan jasmani sangat dibutuhkan untuk membantu siswa-siswa yang
membutuhkan pertolongan (sakit), secara spesifik peran guru dalam UKS yaitu :
2. Mengawasi obat-obatan yang di input(masuk) kedalam UKS dan output (keluar) dari UKS
3. Membantu menghimbau para siswa agar mau hidup sehat agar terbebas dari penyakit
14
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam administrsi kantin itu adalah :
2. Kebersihan tempat juga harus menjadi pertimbangan utama. Karena kebersihan diharapkan
dapat menjauhkan penyebar penyakit
4. Harga makanan hendaknya dapat dijangkau atau sesuai dengan kondisi ekonomi siswa.
5. Usahakan agar kantin tidak memberikan kesempatan siswa untuk berlama-lama atau
nongkrong karena akan memunculkan perilaku-perilaku negative
2.8 Hubungan Sekolah dan Masyarakat (Husemas) dan Peranan Guru Membangun
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk
meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta
mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan
sekolah. Kindred, Bagin and Gallagber (1976), mendefinisikan husemas ini sebagi usaha
koperatif untuk menjaga mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta
saling pengertian atara sekolah, persoalan sekolah dengan masyarakat.
15
Definisi di atas mengandung beberapa elemen penting, sebagai berikut :
1. Adanya kepetingan yang sama antara sekolah dan masyarakat. Masyarakat memerlukan
sekolah untuk menjamin bahwa anak-anak sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih
baik, demikian pula sekolah.
2. Untuk memenuhi masyarakat itu. Masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan
sekolah: yang dimaksud dengan peranserta dalam kehidupan masyarakat tentang hal-hal yang
terjadi disekolah, serta sebagai membangun dalam usaha perbaikan sekolah
3. Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasa yang baik melalui komunikasi dua
arah yang efisien.
Tujuan utama yang ingin dicapai dengan mengembangan kegiatan husemas adalah :
1. Peningkatan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan
sekolah.
3. Peningkatan usaha orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan siswa,
meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam kegiatan pendidikan
sekolah
5. Terpeliharanya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang dilakuakn sekolah
6. Pertanggung jawaban sekolah atas harapan yang dibebankan masyarakat kepada sekolah
Guru merupakan kunci penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada beberapa
hal yang dapat dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu, yaitu :
3. Dalam melaksanakan semua itu guru harus melaksanakan kode etiknya (kode etik guru)
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Sebagai seorang guru sebaiknya kita turut ambil bagian dalam menangani
administrasi disekolah, Karena selain pada saat mengajar, guru dapat mengenal dan
memantau perkembangan siswanya melalui administrasi sekolah. Manfaat lainnya yaitu guru
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam hal keadministrasian.
17
DAFTAR PUSTAKA
Putra, Anda. 2014. Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum dan Hakikat
Pengembangan Kurikulum. http://andraputraa.blogspot.co.id (Tersedia Online) diakses
tanggal 26 Maret 2013.
Guzman, Candra. 2014. Makalah Tugas dan Peran Guru dalam Manajemen Pendidikan.
http://candraguzman.blogspot.co.id (Tersedia Online) diakses bulan oktober 2014.
18