PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
b. Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa yang berKetuhanan yang Maha Esa.
Konsekuensinya setiap warga memiliki hak asasi untuk memeluk dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
1
c. Tidak ada tempat bagi atheism dan sekularisme karena hakikat manusia
berkedukan kodrat sebagai mahluk Tuhan.
d. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar dan inter
pemeluk agama serta antar pemeluk agama.
e. Tidak ada tempat lagi bagi pemaksaan agama karena ketakwaan itu bukan hasil
paksaan bagi siapapun juga.
h. Negara pada hakikatnya adalah merupan “...berkat rahmat Allah yang Maha
Esa”.
3
MENJIWAI SILA 2,3,4,5
Menolak Sekulerisme,
komunisme maupun atheisme.
PANCASILA
maka hal tersebut dapat memojokkan umat beragama lainnya. Yang
lebih buruk lagi adalah akan memecah belah bangsa ini khususnya
bagi provinsi-provinsi yang sebagian besar penduduknya nonmuslim. Karena
itulah sampai detik ini bunyi sila pertama adalah “Ketuhanan Yang Maha Esa”
yang
berarti bahwa Pancasila mengakui dan menyakralkan keberadaan Agama, tida
k hanya Islam namun termasuk juga Kristen, Katolik, Budha,
khonhucu dan Hindu sebagai agama resmi negara pada saat itu.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab, dalam pancasila semua manusia atau
semua rakyat Indonesia di tuntut untuk bersikap adil, sesuai dengan ajaran
agama yang di anut oleh setiap insan.
3
kesatuan dalam wadah bangsa Indonesia. Kaitannya dengan itu, persatuan
terbentuk ketika jurang pemisah sudah tidak ada lagi di masyarakat.
3. Landasan Strategis, yaitu Ketatapan MPR No.IV tahun 1999 tentang Garis-
Garis Besar Haluan Negara. Dalam GBHN dan Program Pembangunan
Nasional (PROPENAS) tahun 2000, dinyatakan bahwa sasaran pembangunan
bidang agama adalah terciptanya suasana kehidupan beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, yang penuh keimanan dan
ketaqwaan, penuh kerukunan yang dinamis antar umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, secara bersama-sama makin
memperkuat landasan spiritual., moral dan etika bagi pembangunan nasional,
yang tercermin dalam suasana kehidupan yang harmonis, serta dalam
3
kukuhnya persatuan dan kesatuan bangsa selaras dengan penghayatan dan
pengamalan Pancasila.
4. Landasan Operasional
c. SK. Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri RI. No.01/1979 tentang
tata cara pelaksanaan pensyiaran agama dan bantuan luar negeri kepada
lembaga-lembaga keagamaan swasta di Indonesia.
3
Ahok datang untuk meninjau program pemberdayaan budi daya kerapu.
Menurutnya, program itu akan tetap dilanjutkan meski dia nanti tak
terpilih lagi menjadi gubernur di pilgub Februari 2017, sehingga warga tak
harus memilihnya hanya semata-mata hanya ingin program itu terus
dilanjutkan.
"Kan bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu, nggak pilih saya karena
dibohongi (orang) pakai Surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak
Bapak Ibu. Kalau Bapak Ibu merasa nggak bisa pilih karena takut masuk
neraka, dibodohin, begitu, oh nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi
Bapak Ibu," katanya.
"Program ini (pemberian modal bagi budi daya kerapu) jalan saja. Jadi
Bapak Ibu nggak usah merasa nggak enak karena nuraninya nggak bisa
pilih Ahok," tambahnya.
Tak lama kemudian Front Pembela Islam, FPI, dan Majelis Ulama
Indonesia, MUI, Sumatera Selatan melaporkan Ahok kepada polisi.
Sejumlah organisasi lain menyusul melakukan laporan kepada polisi.
10 Oktober: Ahok meminta maaf pada umat Islam, terkait ucapannya soal
surat Al Maidah ayat 51.
3
24 Oktober : Ahok mendatangi Bareskrim Mabes Polri untuk memberikan
klarifikasi terkait ucapannya.
Mereka juga menuntut bertemu Presiden Jokowi yang sedang tak berada di
Istana. Perwakilan pengunjuk rasa akhirnya ditemui Wapres Jusuf Kalla
yang menjanjikan untuk menuntaskan kasus ini dalam dua pekan.
Unjuk rasa yang semula berlangsung tertib hingga sore, kemudian berubah
ricuh saat memasuki malam. Massa di depan Istana Merdeka terlibat
bentrokan dengan polisi dan di beberapa sudut kota terjadi kerusuhan,
yang segera bisa diatasi.
7 November: Ahok diperiksa untuk kedua kalinya oleh polisi, kali ini
berdasarkan panggilan. Ahok diperiksa selama sembilan jam dengan 22
pertanyaan.
3
Ia berulangkali mengatakan tidak akan melindungi Ahok namun tak bisa
melakkan intervensi. Presiden juga tidak memenuhi seruan beberapa orang
agar menemui pendiri FPI, Rizieq Shihab.
3
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan latar belakang, pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut: Sebagai negara yang terdiri dari berbagai macam agama,
suku, ras dan bahasa Pancasila adalah ideologi yang sangat baik untuk
diterapkan di negara Indonesia. Sehingga jika ideologi Pancasila diganti oleh
ideologi yang berlatar belakang agama, akan terjadi ketidaknyamanan bagi
rakyat yang memeluk agama di luar agama yang dijadikan ideologi negara
tersebut.Dengan tetap menjunjung tinggi ideologi Pancasila sebagai dasar
negara, maka perwujudan untuk menuju negara yang aman dan sejahtera
pasti akan tercapai.
3.2 SARAN
Untuk mengembangkan nilai-nilai Pancasila dan memadukannya
dengan agama, harus memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Selain itu, kita
juga harus mempunyai kemauan yang keras guna mewujudkan negara Indonesia
yang aman, makmur dan nyaman bagi setiap orang yang berada di dalamnya serta
selalu rukun antar umat beragam dengan cara saling menghormati dan
menghargai.
1
DAFTAR PUSTAKA
http://suraya-atika.blogspot.co.id/2014/11/pancasila-dan-agama.html
http://unikpol.blogspot.co.id/2012/09/hubungan-pancasila-dengan-agama-di.html
http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-37996601