Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
1. Choirul Abidin
2. Fanita Rukmana
3. Anggie Dwi Laurita
4. Dinda Anyndyta
5. Nur Indah W J
6. Eka Afridayati
Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan Semesta alam yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Budaya Masyarakat dalam Merespon keluarga yang menderita
Covid-19” dengan baik.
Hasil makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan hasil laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dari penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca serta tim penulis sendiri.
Tim Penyusun
i
DATAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DATAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................3
1.4 Manfaat..........................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Covid-19......................................................................................................5
2.2 Etiologi............................................................................................................................6
2.3 Kategori Pasien Covid-19.............................................................................................6
2.4 Gejala Covid-19.............................................................................................................7
2.5 Analisis Jurnal 1............................................................................................................8
2.6 Analisa Jurnal 2...........................................................................................................10
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Menurut WHO semenjak Januari
2020 telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus ini. Ini
merupakan fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad ke 21, hampir
seluruhnya ditunda bahkan dibatalkan. Terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020
sebanyak 214.894 orang terinfeksi virus corona, 8.732 orang meninggal dunia dan
1
2
pasien yang telah sembuh sebanyak 83.313 orang. Khusus di Indonesia sendiri
Pemerintah telah mengeluarkan status darurat bencana terhitung mulai tanggal 29
Februari 2020 hingga 29 Mei 2020 terkait pandemi virus ini dengan jumlah waktu 91
hari. Salah satu provinsi yang memiliki jumlah pasien positif corona terbesar yaitu
Provinsi Jawa Timur. (Yanuarita and Haryati, 2021)
Dengan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah serta mewujudkan kesadaran
masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus salah satunya adalah dengan
mensosialisasikan Social Distancing dan menerapkan protokol kesehatan serta
pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Konsep Social Distancing atau
Physical distancing ini menjelaskan bahwa untuk dapat mengurangi bahkan memutus
mata rantai infeksi Covid-19 seseorang harus menjaga jarak aman dengan manusia
lainnya minimal 2 meter, menggunakan masker dan tidak melakukan kontak langsung
dengan orang lain, menghindari pertemuan massal dan menjaga kebersihan diri
misalkan, kebanyakan masyarakat yang berada di desa bekerja di daerah Surabaya yang
berisiko terkena virus Covid 19 sehingga cara yang paling efektif untuk saling
mengingatkan agar menerapkan Physical distancing, penggunaan masker, dan cuci
tangan baik menggunakan sabun maupun handsanitizer yaitu melalui tetangga
setidaknya di lingkup RT. Tetapi banyak juga masyarakat yang tidak menyikapi
peraturan dari pemerintah dalam hal ini dengan baik, seperti pemerintah sudah
meliburkan para siswa dan mahasiswa untuk tidak berkuliah atau bersekolah ataupun
memberlakukan bekerja di dalam rumah, namun kondisi ini malahan dimanfaatkan oleh
banyak masyarakat untuk berlibur yang jelas dapat menjadi mediator terbaik bagi
penyebaran virus corona dalam skala yang jauh lebih besar. Selain itu masih banyak
juga masyarakat Indonesia yang menganggap enteng virus ini, dengan tidak
mengindahkan himbauan-himbauan pemerintah serta mengabaikan protokol kesehatan.
(Ninla Elmawati Falabiba, 2019)
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa partisipasi masyarakat sangat
diperlukan untuk membangun kesadaran dalam penerapan upaya pencegahan penularan
virus Covid 19 serta menghindari stikma negatif dari masyarakat agar tidak
mengucilkan warga yang terinfeksi virus Covid 19. Maka partisipasi aktif masyarakat
sangat penting terutama pada kesadaran per individu. Adapun tujuan lain dengan
adanya partisipasi masyarakat yaitu agar orang yang terinfeksi virus Covid-19 mau
melakukan isolasi diri dan tidak merasa terbebani. Dengan demikian orang tersebut bisa
3
segera pulih karena imun tubuhnya semakin membaik. Partisipasi masyarakat dalam
penangganan Covid-19 pada dasarnya merupakan kesediaan secara ikhlas dan suka rela
dalam membantu kegiatan penangganan virus Covid-19 yang terjadi di daerah masing-
masing agar penyebarannya tidak semakin meluas. Dengan adanya partisipasi aktif dari
masyarakat, maka setiap individu akan di mudahkan dalam pengawasan kehidupan
sehari-hari oleh orang terdekat khususnya para tetangga. Hal ini di karenakan hampir
setiap saat tetangga bertemu ataupun menyapa (dengan memperhatikan jarak satu sama
lain) yang dapat mengontrol ataupun mengingatkan apabila ada tetangga tidak
mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut sangat efektif digunakan di karenakan para
tetangga sudah mengetahui sifat dan karakteristik tetangga masing-masing sehingga
cara berkomunikasi menjadi lebih mudah. Adapun kegiatan yang dilakukan dengan
pentingnya partisipasi masyarakat yaitu melakukan penyemprotan disinfektan, edukasi
kepada masyarakat dan keluarga yang terinfeksi Covid-19. (Buana, 2017)
Dengan adanya uraian di atas penulis tertarik untuk membahas tentang budaya
masyarakat dalam merespon keluarga yang menderita Covid-19 dan sekaligus
menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan.
1.4 Manfaat
1. Institusi
Sebagai wawasan dan sumber informasi yang dapat memberikan tambahan referensi
dan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan oleh penulis lain.
2. Penulis
4
Sebagai sarana bagi penulis untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir
secara sistematis dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif
dan kritis melalui karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat
teruji dan berguna.
3. Masyarakat
Sebagai masukan pemikiran bagi masyarakat dalam usaha meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam penanganan Covid-19.
BAB 2
PEMBAHASAN
5
6
2.2 Etiologi
Etiologi coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah virus dengan nama
spesies severe acute respiratory syndrome virus corona 2 yang disebut SARS-CoV-2.
SARS-CoV-2 merupakan virus yang mengandung genom single-stranded RNA yang
positif. Morfologi virus corona mempunyai proyeksi permukaan (spikes) glikoprotein
yang menunjukkan gambaran seperti menggunakan mahkota dan berukuran 80-160
nM dengan polaritas positif 27-32 kb. Struktur protein utama SARS-CoV-2 adalah
protein nukleokapsid (N), protein matriks (M), glikoprotein spike (S), protein
envelope (E) selubung, dan protein aksesoris lainnya.
Famili coronaviridae memiliki empat generasi coronavirus, yaitu alpha
coronavirus (alphaCoV), beta coronavirus (betaCoV), delta coronavirus (deltaCoV),
dan gamma coronavirus (gammaCoV). AlphaCoV dan betaCoV umumnya memiliki
karakteristik genomik yang dapat ditemukan pada kelelawar dan hewan pengerat,
sedangkan deltaCoV dan gammaCoV umumnya ditemukan pada spesies avian.
SARS-CoV-2 termasuk dalam kategori betaCoV dan 96,2% sekuens genom
SARS-CoV-2 identik dengan bat CoV RaTG13. Oleh sebab itu, kelelawar dicurigai
merupakan inang asal dari virus SARS-CoV-2. Virus ini memiliki diameter sebesar
60–140 nm dan dapat secara efektif diinaktivasi dengan larutan lipid, seperti ether
(75%), ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksi asetat, dan
kloroform. SARS-CoV-2 juga ditemukan dapat hidup pada aerosol selama 3 jam.
Pada permukaan solid, SARS-CoV-2 ditemukan lebih stabil dan dapat hidup pada
plastik dan besi stainless selama 72 jam, pada tembaga selama 48 jam, dan pada
karton selama 24 jam.
1. Kasus Suspek
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan ciri-ciri
demam (≥38oC) atau riwayat demam; dan disertai salah satu gejala/tanda
penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat, dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal. 4
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
2. Kasus Probable
Kasus suspek dengan ISPA Berat yang meninggal dengan gambaran klinis
yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium
RT-PCR.
3. Kasus Konfirmasi
a. Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi
dibagi menjadi 2: Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) Pada
kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum kasus
timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) Pada kasus konfirmasi
yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat
periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal
pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
4. Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi
COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau
lebih.
8
1) Judul
2) Peneliti
3) Ringkasan Jurnal
4) Tujuan Penelitian
a) Kelebihan
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel
9
b) Kekurangan
Tidak dijelaskan berapa jumlah responden yang ikut berpartisipasi
2) Intervention
3) Comparation
10
1. Hasil : dari hasil peneitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa
adanya pengaruh dampak sosial budaya pada tatanan masyarakat diantaranya
dampak sosial budaya pada siswa atau mahasiswa diantaranya adalah proses
interaksi sosial jadi lebih terbatas bahkan cenderung tidak terjadi karena
adanya pelarangan untuk berkumpul atau berkerumun bersama teman
atau tidak bisa sekolah tatap muka sehingga tidak bisa bertemu teman.
Sedangkan dampak sosial budaya yang timbul pada kategori sampel
dewasa diantaranya adalah Kurangnya interaksi sosial yang dilakukan
antar masyarakat sebab pandemi terjadi, seperti tidak lagi
melangsungkan ibadah berjamaah di tempat- tempat ibadah umum
(Masjid), tidak adanya kegiatan perkumpulan masyarakat, tidak
diadakannya kegiatan ketika hari-hari besar seperti peringatan Hari
Kemerdekaan pada bulan Agustus lalu, dan tingkat komunikasi atau
silaturahmi antar keluarga jauh jadi menurun akibat tidak
diperbolehkannya pulang kampung.
4) Outcome
1. Ringkasan Jurnal
2. Judul
3. Peneliti
Ni Putu Emy Darma Yanti, I Made Arie Dharma Putra Nugraha, Gede Adi
Wisnawa, Ni Putu Dian Agustina, Ni Putu Arsita Diantari
11
4. Ringkasan Jurnal
5. Tujuan Penelitian
a. Kelebihan
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif survei pada
masyarakat di Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali melalui purposive
sampling
b. Kekurangan
Responden dalam penelitian ini terbatas hanya 150 orang, sedangkang angka
covid terus naik.
a. Problem
b. Intervention
d. Outcome
Sebagian besar masyarakat Desa Simerta Kelod telah memahami
dan mengamalkan berbagai pengetahuan dan perilaku terkait pandemi
COVID-19. Masyarakat Desa Sumerta Kelod dinilai telah memiliki
pengetahuan yang baik terkait berbagai protokol kesehatan beserta
berbagai dasar yang harus dipahami terkait pandemi COVID-19. Dengan
pengetahuan masyarakat yang baik dalam masa pandemi COVID-19
diharapkan dapat meningkatkan perilaku masyarakat dalam menjalankan
perilaku hidup bersih dan sehat atau kepatuhan dalam menerapkan
protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data kedua jurnal didapatkan hasil bahwa peran pemerintah
ataupun tenaga kesehatan dalam mengedukasi tentang bagaimana cara menerapkan
pola hidup sehat di era new normal sangatlah penting diberikan agar masyarakat tahu
dan paham bagamana cara menghadapi kebiasaan hidup yang baik dan benar di era
pandemi ini. Selain itu penerapan PHBS di tatanan masyarakat juga sangat
berpengaruh pada penekanan angka peningkatan kasus covid di daerah masing-
masing.
Pengetahuan dan tindakan yang nyata dari pemerintah dan masyarakat terkait
PHBS akan senantiasi mampu menurunkan jumlah kasus COVID-19, sehingga masa
pandemi COVID-19 dapat berakhir dengan cepat.
3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca dan memahami makalah ini, masyarakat dapat
mengerti bagaimana cara berperilaku hidup baik dan sehat di era pandemi covid 19
14
saat ini .dan penyaji juga berharap kritikan dan saran dari teman teman sangat
membantu untuk memperbaiki makalah ini agar lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Ninla Elmawati Falabiba (2019) ‘Kehidupan Sosial Masyarakat Pada Masa Pandemi
Covid- 19 Dilihat Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam Di Desa Pasir Putih
Kecamatan Tukak Sadai Kabupaten Bangka Selatan'.Ilmu pendidikan.
Yanti, ni putu emy darma (2021) ‘Public Knowledge about Covid-19 and Public Behavior
During the Covid-19 Pandemic’, Keperawatan jiwa, 8 no. 3(April), pp. 485–490. doi:
10.26714/jkj.8.4.2020.491-504.
15