Anda di halaman 1dari 18

BUDAYA MASYARAKAT DALAM MERESPON KELUARGA

YANG MENDERITA COVID-19

Disusun Oleh :
1. Choirul Abidin
2. Fanita Rukmana
3. Anggie Dwi Laurita
4. Dinda Anyndyta
5. Nur Indah W J
6. Eka Afridayati

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT, Tuhan Semesta alam yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Budaya Masyarakat dalam Merespon keluarga yang menderita
Covid-19” dengan baik.

Hasil makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan hasil laporan ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dari penulisan makalah
ini. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca serta tim penulis sendiri.

Surabaya, September 2021

Tim Penyusun

i
DATAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DATAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................................3
1.4 Manfaat..........................................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN...........................................................................................................5
2.1 Pengertian Covid-19......................................................................................................5
2.2 Etiologi............................................................................................................................6
2.3 Kategori Pasien Covid-19.............................................................................................6
2.4 Gejala Covid-19.............................................................................................................7
2.5 Analisis Jurnal 1............................................................................................................8
2.6 Analisa Jurnal 2...........................................................................................................10
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................13
3.2 Saran.............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Budaya atau yang disebut peradaban merupakan pemahaman yang meliputi:
pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat yang diperoleh dari
anggota masyarakat. Keluarga menjadi unit terkecil dalam lingkup masyarakat yang
memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap suatu kondisi. Seiring berjalannya waktu
penyebaran epidemi ini terus berkembang sehingga banyak masyarakat yang terkena
virus corona di Indonesia, bagi penderita Covid-19 memerlukan pengelolaan stres
dalam diri yang baik serta dukungan dari orang terdekat, seperti dukungan keluarga
bagi penderita Covid-19 paling penting, baik moral maupun material agar penderita
mampu sembuh dari penyakit yang dideritanya. Penyakit Covid-19 ini merupakan
keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu
biasa hingga penyakit yang serius yang menyebar di antara orang-orang melalui
percikan pernapasan dari batuk dan bersin.
Virus corona dapat berpindah melalui perantara media tangan, baju ataupun yang
lainnya yang terkena percikan. Merebaknya pandemi corona di Indonesia, pemerintah
menerapkan kebijakan physical distancing dan menganjurkan work from home untuk
meminimalisir penyebaran virus corona atau disebut Covid-19. Kebijakan ini juga
berarti mengurangi aktifitas diluar rumah, baik bekerja maupun berinteraksi sosial yang
mengakibatkan dari segi industri pariwisata, transportasi, sosial keagamaan, sosial
kemasyarakatan, dan lainnya untuk mengurangi atau menghentikan aktifitasnya
sementara. Penerapan kebijakan Physical distancing ini menjadi pilihan yang berat di
Indonesia karena menghambat laju pertumbuhan dan kemajuan dalam berbagai bidang
kehidupan. Masalah perekonomian, kesehatan, kegiatan keagamaan serta pendidikan
yang sangat terasa dampaknya bagi masyarakat. (Ninla Elmawati Falabiba, 2019)
Pada awal tahun 2020 ini, dunia dikejutkan dengan wabah virus corona (Covid-

19) yang menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Menurut WHO semenjak Januari

2020 telah menyatakan dunia masuk ke dalam darurat global terkait virus ini. Ini
merupakan fenomena luar biasa yang terjadi di bumi pada abad ke 21, hampir
seluruhnya ditunda bahkan dibatalkan. Terhitung mulai tanggal 19 Maret 2020
sebanyak 214.894 orang terinfeksi virus corona, 8.732 orang meninggal dunia dan

1
2

pasien yang telah sembuh sebanyak 83.313 orang. Khusus di Indonesia sendiri
Pemerintah telah mengeluarkan status darurat bencana terhitung mulai tanggal 29
Februari 2020 hingga 29 Mei 2020 terkait pandemi virus ini dengan jumlah waktu 91
hari. Salah satu provinsi yang memiliki jumlah pasien positif corona terbesar yaitu
Provinsi Jawa Timur. (Yanuarita and Haryati, 2021)
Dengan upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah serta mewujudkan kesadaran
masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus salah satunya adalah dengan
mensosialisasikan Social Distancing dan menerapkan protokol kesehatan serta
pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Konsep Social Distancing atau
Physical distancing ini menjelaskan bahwa untuk dapat mengurangi bahkan memutus
mata rantai infeksi Covid-19 seseorang harus menjaga jarak aman dengan manusia
lainnya minimal 2 meter, menggunakan masker dan tidak melakukan kontak langsung
dengan orang lain, menghindari pertemuan massal dan menjaga kebersihan diri
misalkan, kebanyakan masyarakat yang berada di desa bekerja di daerah Surabaya yang
berisiko terkena virus Covid 19 sehingga cara yang paling efektif untuk saling
mengingatkan agar menerapkan Physical distancing, penggunaan masker, dan cuci
tangan baik menggunakan sabun maupun handsanitizer yaitu melalui tetangga

setidaknya di lingkup RT. Tetapi banyak juga masyarakat yang tidak menyikapi
peraturan dari pemerintah dalam hal ini dengan baik, seperti pemerintah sudah
meliburkan para siswa dan mahasiswa untuk tidak berkuliah atau bersekolah ataupun
memberlakukan bekerja di dalam rumah, namun kondisi ini malahan dimanfaatkan oleh
banyak masyarakat untuk berlibur yang jelas dapat menjadi mediator terbaik bagi

penyebaran virus corona dalam skala yang jauh lebih besar. Selain itu masih banyak
juga masyarakat Indonesia yang menganggap enteng virus ini, dengan tidak
mengindahkan himbauan-himbauan pemerintah serta mengabaikan protokol kesehatan.
(Ninla Elmawati Falabiba, 2019)
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa partisipasi masyarakat sangat
diperlukan untuk membangun kesadaran dalam penerapan upaya pencegahan penularan
virus Covid 19 serta menghindari stikma negatif dari masyarakat agar tidak
mengucilkan warga yang terinfeksi virus Covid 19. Maka partisipasi aktif masyarakat
sangat penting terutama pada kesadaran per individu. Adapun tujuan lain dengan
adanya partisipasi masyarakat yaitu agar orang yang terinfeksi virus Covid-19 mau
melakukan isolasi diri dan tidak merasa terbebani. Dengan demikian orang tersebut bisa
3

segera pulih karena imun tubuhnya semakin membaik. Partisipasi masyarakat dalam
penangganan Covid-19 pada dasarnya merupakan kesediaan secara ikhlas dan suka rela
dalam membantu kegiatan penangganan virus Covid-19 yang terjadi di daerah masing-
masing agar penyebarannya tidak semakin meluas. Dengan adanya partisipasi aktif dari
masyarakat, maka setiap individu akan di mudahkan dalam pengawasan kehidupan
sehari-hari oleh orang terdekat khususnya para tetangga. Hal ini di karenakan hampir
setiap saat tetangga bertemu ataupun menyapa (dengan memperhatikan jarak satu sama
lain) yang dapat mengontrol ataupun mengingatkan apabila ada tetangga tidak
mematuhi protokol kesehatan. Hal tersebut sangat efektif digunakan di karenakan para
tetangga sudah mengetahui sifat dan karakteristik tetangga masing-masing sehingga
cara berkomunikasi menjadi lebih mudah. Adapun kegiatan yang dilakukan dengan
pentingnya partisipasi masyarakat yaitu melakukan penyemprotan disinfektan, edukasi
kepada masyarakat dan keluarga yang terinfeksi Covid-19. (Buana, 2017)
Dengan adanya uraian di atas penulis tertarik untuk membahas tentang budaya
masyarakat dalam merespon keluarga yang menderita Covid-19 dan sekaligus
menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pembahasan budaya masyarakat dalam berespon keluarga yang menderita
Covid-19?
2. Bagaimana pembahasan menganalisa jurnal sesuai analisis PICOS?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui budaya masyarakat dalam berespon keluarga yang menderita
Covid-19
2. Untuk mengetahui analisis jurnal sesuai PICOS

1.4 Manfaat
1. Institusi
Sebagai wawasan dan sumber informasi yang dapat memberikan tambahan referensi
dan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan oleh penulis lain.
2. Penulis
4

Sebagai sarana bagi penulis untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir
secara sistematis dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif
dan kritis melalui karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat
teruji dan berguna.
3. Masyarakat
Sebagai masukan pemikiran bagi masyarakat dalam usaha meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam penanganan Covid-19.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Covid-19


Corona virus disease 2019 (COVID-19) merupakan penyakit infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus corona 2
(SARS-CoV-2) atau yang sering disebut virus Corona. Virus ini memiliki tingkat
mutasi yang tinggi dan merupakan patogen zoonotik yang dapat menetap pada
manusia dan binatang dengan presentasi klinis yang sangat beragam, mulai dari
asimtomatik, gejala ringan sampai berat, bahkan sampai kematian.
Coronavirus (CoV) adalah keluarga besar dari virus yang bisa menyebabkan
berbagai gejala ringan hingga berat. Dari segi gejalanya, keluarga virus ini seringkali
menyerang di sistem pernapasan manusia. Setidaknya, terdapat dua jenis coronavirus
yang juga pernah menyerang masyarakat Indonesia dan kasus penyebarannya cukup
tinggi, yakni East Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-CoV). Dan akhir-akhir ini, muncul
coronavirus baru yang dinamakan dengan penyakit COVID-19 (Yanuarita and
Haryati, 2021). Virus ini berasal dari famili yang sama dengan virus penyebab SARS
dan MERS. Meskipun berasal dari famili yang sama, namun SARS-CoV-2 lebih
menular dibandingkan dengan SARS-CoV dan MERS-CoV (CDC China, 2020 dalam
Kemenkes, 2020).

Coronavirus adalah virus RNA berukuran 120-160 nm yang berinkubasi


pada manusia dan dapat menyebabkan penyakit saluran pernapasan, biasanya
dimulai dengan gejala flu biasa hingga penyakit pernapsan yang sangat serius
seperti ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome) dan ALI ( Acute Lung Injury
). Acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah salah satu penyakit paru
akut yang memerlukan perawatan di Intensive Care Unit (ICU) dan mempunyai
angka kematian yang tinggi yaitu mencapai 60%.1,2 Estimasi yang akurat tentang
insidensi ARDS sulit karena definisi yang tidak seragam serta heterogenitas
penyebab dan manifestasi klinis. Acute Lung Injury (ALI) dan ARDS didiagnosis
ketika bermanifestasi sebagai kegagalan pernafasan berbentuk hipoksemi akut,
bukan karena peningkatan tekanan kapiler paru.

5
6

2.2 Etiologi
Etiologi coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah virus dengan nama
spesies severe acute respiratory syndrome virus corona 2 yang disebut SARS-CoV-2.
SARS-CoV-2 merupakan virus yang mengandung genom single-stranded RNA yang
positif. Morfologi virus corona mempunyai proyeksi permukaan (spikes) glikoprotein
yang menunjukkan gambaran seperti menggunakan mahkota dan berukuran 80-160
nM dengan polaritas positif 27-32 kb. Struktur protein utama SARS-CoV-2 adalah
protein nukleokapsid (N), protein matriks (M), glikoprotein spike (S), protein
envelope (E) selubung, dan protein aksesoris lainnya.
Famili coronaviridae memiliki empat generasi coronavirus, yaitu alpha
coronavirus (alphaCoV), beta coronavirus (betaCoV), delta coronavirus (deltaCoV),
dan gamma coronavirus (gammaCoV). AlphaCoV dan betaCoV umumnya memiliki
karakteristik genomik yang dapat ditemukan pada kelelawar dan hewan pengerat,
sedangkan deltaCoV dan gammaCoV umumnya ditemukan pada spesies avian.
SARS-CoV-2 termasuk dalam kategori betaCoV dan 96,2% sekuens genom
SARS-CoV-2 identik dengan bat CoV RaTG13. Oleh sebab itu, kelelawar dicurigai
merupakan inang asal dari virus SARS-CoV-2. Virus ini memiliki diameter sebesar
60–140 nm dan dapat secara efektif diinaktivasi dengan larutan lipid, seperti ether
(75%), ethanol, disinfektan yang mengandung klorin, asam peroksi asetat, dan
kloroform. SARS-CoV-2 juga ditemukan dapat hidup pada aerosol selama 3 jam.
Pada permukaan solid, SARS-CoV-2 ditemukan lebih stabil dan dapat hidup pada
plastik dan besi stainless selama 72 jam, pada tembaga selama 48 jam, dan pada
karton selama 24 jam.

2.3 Kategori Pasien Covid-19

Dalam menganalisis para pasien Covid-19 dapat dikategorikan menjadi 4


istilah yaitu :

 Kasus Suspek (istilah sebelumnya yang digunakan yaitu PDP: Pasien


Dalam Pengawasan)
 Kasus Probable
 Kasus Konfirmasi
 Kontak Erat (istilah sebelumnya yang digunakan yaitu ODP: Orang Dalam
Pemantauan)
7

2.4 Gejala Covid-19

1. Kasus Suspek
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dengan ciri-ciri
demam (≥38oC) atau riwayat demam; dan disertai salah satu gejala/tanda
penyakit pernapasan seperti: batuk/sesak nafas/sakit
tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat, dan pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal. 4
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
2. Kasus Probable
Kasus suspek dengan ISPA Berat yang meninggal dengan gambaran klinis
yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium
RT-PCR.
3. Kasus Konfirmasi
a. Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi
dibagi menjadi 2: Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik) Pada
kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum kasus
timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul gejala.
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik) Pada kasus konfirmasi
yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk menemukan kontak erat
periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan 14 hari setelah tanggal
pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
4. Kontak Erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi
COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau kasus
konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau
lebih.
8

b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti


bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).
c. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau
konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
d. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian
risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.

2.5 Analisis Jurnal 1


A. Ringkasan Jurnal

1) Judul

Pengaruh COVID-19 terhadap kondisi sosial budaya di kota Malang dan


konsep strategis dalam penanganannya

2) Peneliti

Heylen Amildha Yanuarita, Sri Haryati

3) Ringkasan Jurnal

Di Indonesia, khususnya di Kota Malang, Jawa Timur, pandemi COVID-19


terasa begitu lekat. Setiap harinya kasus terkonfirmasi positif terinfeksi virus
corona terus bertambah. Fenomena ini membawa petaka bagi kehidupan sosial
dan budaya masyarakat khususnya di Kota Malang. Terlebih sejak
diberlakukannya social distancing yang kemudian diubah penamaannya
menjadi phsyical distancing. Salah satu pengaruh seperti proses adaptasi
masyarakat ke era new normal yang dianggap sulit dapat memicu petaka sosial
baru bagi masyarakat Kota Malang.

4) Tujuan Penelitian

Menganalisis penyebaran virus corona di Kota Malang dan dampaknya


terhadap kondisi sosial budaya serta mencari tahu langkah strategis dalam
upaya penanganan.

5) Kelebihan dan kekurangan

a) Kelebihan
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif deskriptif dengan teknik pengambilan sampel
9

menggunakan purposive sampling atau teknik pengambilan sampel yang


khusus dilakukan pada orang-orang atau pihak tertentu yang punya
keterkaitan dengan masalah yang diteliti sehingga hasilnya akan lebih
terfokus

b) Kekurangan
Tidak dijelaskan berapa jumlah responden yang ikut berpartisipasi

B. Metode Analisa PICO


1) Problem
Perkembangan kasus COVID-19 di Kota Malang, Jawa Timur
memperlihatkan sebuah kemajuan yang sangat pesat. Akibat adanya
pandemi COVID-19 ini, tentunya banyak membawa dampak atau pengaruh.
Dampak-dampak ini pun berputar di beberapa sektor kehidupan masyarakat.
Baik di sektor ekonomi, politik, hingga sosial budaya. Untuk sektor sosial
budaya ditandai dengan adanya perubahan sosial budaya bagi masyarakat
khususnya di Kota Malang. Baik itu terhadap perilaku sosial masyarakat
Kota Malang, misalnya saja yang selalu bersama-sama dalam menjalankan
sebuah kegiatan, nilai budaya masyarakat yang mulai luntur karena
kurangnya interaksi dan sosialisasi masyarakat akibat pemberlakukan
social/physical distancing, hingga kondisi sosial masyarakat yang hampir
terpuruk akibat dampak PHK, kurangnya akses turis atau wisatawan di Kota
Malang yang terjadi karena pembatasan sosial, hingga penurunan
pendapatan masyarakat.

2) Intervention

Untuk menghasilkan penelitian yang terkonseptualisasi dengan baik


dan terencana prosesnya maka pada penelitian kali ini penulis menggunakan
metode penelitian studi kuantitatif deskriptif. Untuk memberikan nilai
akurasi yang tinggi penulis melakukan penelitian dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling atau teknik
pengambilan sampel yang khusus dilakukan pada orang-orang atau pihak
tertentu dengan masalah yang diteliti sehingga hasilnya terfokus.

3) Comparation
10

Peneliti : Heylen Amildha Yanuarita, Sri Haryati

1. Hasil : dari hasil peneitian yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa
adanya pengaruh dampak sosial budaya pada tatanan masyarakat diantaranya
dampak sosial budaya pada siswa atau mahasiswa diantaranya adalah proses
interaksi sosial jadi lebih terbatas bahkan cenderung tidak terjadi karena
adanya pelarangan untuk berkumpul atau berkerumun bersama teman
atau tidak bisa sekolah tatap muka sehingga tidak bisa bertemu teman.
Sedangkan dampak sosial budaya yang timbul pada kategori sampel
dewasa diantaranya adalah Kurangnya interaksi sosial yang dilakukan
antar masyarakat sebab pandemi terjadi, seperti tidak lagi
melangsungkan ibadah berjamaah di tempat- tempat ibadah umum
(Masjid), tidak adanya kegiatan perkumpulan masyarakat, tidak
diadakannya kegiatan ketika hari-hari besar seperti peringatan Hari
Kemerdekaan pada bulan Agustus lalu, dan tingkat komunikasi atau
silaturahmi antar keluarga jauh jadi menurun akibat tidak
diperbolehkannya pulang kampung.
4) Outcome

Berdasarkan hasil temuan tersebut didapatkan bahwa penelitian ini


memberikan hasil berupa pengaruh-pengaruh yang lebih menjurus ke arah
negatif akibat penyebaran virus corona yang tinggi serta setelah
diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar.

2.6 Analisa Jurnal 2

1. Ringkasan Jurnal

2. Judul

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG COVID-19


DAN PERILAKU MASYARAKAT DI MASA PANDEMI COVID-19

3. Peneliti

Ni Putu Emy Darma Yanti, I Made Arie Dharma Putra Nugraha, Gede Adi
Wisnawa, Ni Putu Dian Agustina, Ni Putu Arsita Diantari
11

4. Ringkasan Jurnal

COVID-19 merupakan pandemi yang telah mengakibatkan tingginya angka


mortalitas di berbagai belahan dunia. Pengetahuan mengenai pandemi COVID-
19 yang baik dan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya mencegah
penularan COVID-19 penting untuk diterapkan. Masyarakat setidaknya
mewaspadai berbagai tanda dan gejala yang ditimbulkan ataupun menghindari
adanya kontak lagsung terhadap orang positif covid 19 guna mencegah adanya
penularan serta peningkatan kasus COVID 19.

5. Tujuan Penelitian

Mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19 dan


perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19

6. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif survei pada
masyarakat di Desa Sumerta Kelod, Denpasar, Bali melalui purposive
sampling

b. Kekurangan

Responden dalam penelitian ini terbatas hanya 150 orang, sedangkang angka
covid terus naik.

7. Metode Analisa PICO

a. Problem

Provinsi Bali telah menemati posisi ke delapan di Indonesi dalam


jumlah pasien positif COVID-19, yaitu sebesar 3.892 orang, sedangkan
Kota Denpasar menduduki posisi teratas di Provinsi Bali dalam jumlah
pasien positif COVID-19, yaitu sebesar 1.435 orang. Secara spesifik, di
Desa Sumerta Kelod, jumlah pasien positif COVID-19 cukup tinggi bila
dibandingkan berbagai desa di Kota Denpasar, yaitu sebesar 14 orang
(Gugus Tugas COVID-19, 2020). Berdasarkan data tersebut, maka semua
pihak terkait, baik pemerintah ataupun masyarakat, semakin terdesak
untuk segera mengambil tindakan dalam melakukan deteksi dini infeksi
12

serta mencegah penyebaran COVID-19 terjadi guna menurunkan jumlah


kasus COVID-19.

b. Intervention

Untuk menghasilkan penelitian yang terkonseptualisasi dengan baik


dan terencana prosesnya maka pada penelitian kali ini penulis
menggunakan metode penelitian studi kuantitatif dengan desain deskriptif
analitik dan dianalisis secara univariat untuk mengetahui gambaran
pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19 dan perilaku
masyarakat di masa pandemi COVID-19. Penyajian data dalam bentuk
distribusi frekuensi karena menggunakan skala kategorik.
c. Comparation
Peneliti : Ni Putu Emy Darma Yanti, I Made Arie Dharma Putra
Nugraha, Gede Adi Wisnawa, Ni Putu Dian Agustina, Ni Putu Arsita
Diantari
Hasil :
dari hasil peneitian yang sudah dilakukan Hasil analisis didapatkan
pengetahuan masyarakat tentang pandemi COVID-19 ada pada kategori
baik yaitu 70%. Distribusi perilaku masyakarat menunjukkan masyarakat
telah mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
Kategori kasus masyakarat sebagian besar ada pada kategori kasus risiko
rendah (85.33%). menunjukkan bahwa masyarakat Desa Sumerta Kelod
tergolong masyarakat yang memiliki risiko rendah untuk terpapar infeksi
virus SARS-CoV-2 sebagai penyebab kasus COVID-19.

d. Outcome
Sebagian besar masyarakat Desa Simerta Kelod telah memahami
dan mengamalkan berbagai pengetahuan dan perilaku terkait pandemi
COVID-19. Masyarakat Desa Sumerta Kelod dinilai telah memiliki
pengetahuan yang baik terkait berbagai protokol kesehatan beserta
berbagai dasar yang harus dipahami terkait pandemi COVID-19. Dengan
pengetahuan masyarakat yang baik dalam masa pandemi COVID-19
diharapkan dapat meningkatkan perilaku masyarakat dalam menjalankan
perilaku hidup bersih dan sehat atau kepatuhan dalam menerapkan
protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19.
13

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa data kedua jurnal didapatkan hasil bahwa peran pemerintah
ataupun tenaga kesehatan dalam mengedukasi tentang bagaimana cara menerapkan
pola hidup sehat di era new normal sangatlah penting diberikan agar masyarakat tahu
dan paham bagamana cara menghadapi kebiasaan hidup yang baik dan benar di era
pandemi ini. Selain itu penerapan PHBS di tatanan masyarakat juga sangat
berpengaruh pada penekanan angka peningkatan kasus covid di daerah masing-
masing.

Upaya preventif terbaik yang dilakukan adalah dengan menghindari paparan


virus dengan didasarkan pada PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).langkah-
langkah utama yang hendak dilaksanakan masyarakat diantaranya penggunaan
masker; menutup mulut dan hidung saat bersin ataupun batuk; mencuci tangan secara
teratur dengan sabun atau desinfeksi dengan pembersih tangan yang mengandung
setidaknya 60% alkohol; menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi; menjaga
jarak dari orang-orang; dan menahan diri dari menyentuh mata, hidung, dan mulut
dengan tangan yang tidak dicuci.

Pengetahuan dan tindakan yang nyata dari pemerintah dan masyarakat terkait
PHBS akan senantiasi mampu menurunkan jumlah kasus COVID-19, sehingga masa
pandemi COVID-19 dapat berakhir dengan cepat.

3.2 Saran
  Diharapkan setelah membaca dan memahami makalah ini, masyarakat dapat
mengerti bagaimana cara berperilaku hidup baik dan sehat di era pandemi covid 19
14

saat ini .dan penyaji juga berharap kritikan dan saran dari teman teman sangat
membantu untuk memperbaiki makalah ini agar lebih sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

Buana, R. D. (2017) ‘Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi Pandemi


Covid-19 dan Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa’, Sosial dan Budaya, Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 53(9), pp.
1689–1699. Available at: file:///C:/Users/User/Downloads/fvm939e.pdf.

Ninla Elmawati Falabiba (2019) ‘Kehidupan Sosial Masyarakat Pada Masa Pandemi
Covid- 19 Dilihat Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam Di Desa Pasir Putih
Kecamatan Tukak Sadai Kabupaten Bangka Selatan'.Ilmu pendidikan.

Yanti, ni putu emy darma (2021) ‘Public Knowledge about Covid-19 and Public Behavior
During the Covid-19 Pandemic’, Keperawatan jiwa, 8 no. 3(April), pp. 485–490. doi:
10.26714/jkj.8.4.2020.491-504.

Erlina Burhan, dkk (2020). Pedoman Tatalaksana COVID-19, edisi 3. Jakarta

Kemenkes, R. (2020) ‘Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MenKes/413/2020 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19)’, MenKes/413/2020, 2019, p. 207.
Syafrida, S. and Hartati, R. (2020) ‘Bersama Melawan Virus Covid 19 di Indonesia’,
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i, 7(6), pp. 495–508. doi:
10.15408/sjsbs.v7i6.15325.
Yanuarita, H. A. and Haryati, S. (2021) ‘Pengaruh Covid-19 Terhadap Kondisi Sosial
Budaya Di Kota Malang Dan Konsep Strategis Dalam Penanganannya’, Jurnal Ilmiah
Widya Sosiopolitika, 2(2), p. 58. doi: 10.24843/jiwsp.2020.v02.i02.p01.

15

Anda mungkin juga menyukai