Sistem religi dan upacara keagamaannya, Sistem dan organisasi kemasyarakatan, Sistem
pengetahuan, Bahasa, Kesenian, Sistim mata pencaharian hidup, Sistim teknologi dan
peralatan
Sistem nilai budaya, Sistem sosial (tindakan manusia), Sistem fisik (hasil karya manusia)
Kebudayaan bisa berubah melalui : Faktor dalam, manusia menciptakan apapun untuk
memenuhi hidupnya dengan alat sederhana canggih. Faktor luar, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan dari luar negeri, termasuk filsafat ideologi,
bencana alam, atau perang.
1. Zaman Batu Tua (Palaeolithikum), Zaman Batu Tengah (Mesolithikum), Zaman Batu
Muda (Neolithikum), Zaman Megalithikum (batu mega/besar).
o Zaman MAJAPAHIT :
Kondisi Sosio Budaya Zaman Madya (1.500 - 1900 M)
1. Samudera Pasai (abad XIII) : Malaka, runtuh th 1511, Aceh berkedudukan sebagai
kerajaan islam abad XIV
3. Kerajaan Pajang
b. Agrarische Besluit (1870) : tanah yang tidak dibuktikan hak milik pribadi adl milik
negara
d. Perlawanan para raja yang bersifat lokal dan sporadis yang melahirkan pahlawan,
tetapi gagal
1. Faktor Internal (penderitaan bangsa baik politik, ekonomi maupun sosial, gagalnya
perjuangan yang bersifat lokal, timbulnya kesadaran nasional kaum terpelajar)
2. Faktor Eksternal
kekalahan rusia oleh jepang, pergerakan kebangsaan india oleh gandhi, berdirinya
republik filipina oleh jose rizal
1. BUDI OTOMO (20 Mei 1908) ; pendiri: Wahidin Sudirohusodo & Sutomo
C. Penjajahan Jepang
- Taktik Jepang menarik simpatik rakyat indonesia antara lain dengan cara : Jepang
akan menolong bangsa2 terjajah, para pemimpin indonesia yg ditawan belanda
dibebaskan, kedatangan Jepang disambut dengan pengibaran bendera merah putih dan
menyanyikan lagu Indonesia Raya (seolah- olah mau membebaskan Indonesia dari penjajah
Belanda) Namun itu hanya tipuan belaka (terjadi lagi penjajahan)
Posisi Jepang dlm perang dunia ke 2 terdesak,sehingga memberikan janji kepada indonesia
utk merdeka antara lain dgn membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha- usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) tgl 29-4-1945 atau Dokuritu Zyunbi Tioosakai, dengan susunan
pengurus sbb:
Ketua : Dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat Anggota : 60 Orang
Sidang BPUPKI
Peri Kebangsaan
Peri Kemanusiaan
Peri Ketuhanan
Peri Kerakyatan
Kerakyatan
Ekonomi Kekeluargaan
Mufakat (demokrasi)
Kesejahteraan Sosial
* dihadiri 38 orang
* karena ada perbedaan pendapat gol Islam dan gol Nasionalis ttg hubungan negara dgn
agama kemudian dibentuk Panitia Sembilan dan tercapai mupakat ttg pembukaan hukum
dasar
Sidang BPUPKI II
D. KEMERDEKAAN INDONESIA
6 Agustus 1945
Sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di Jepang, oleh Amerika Serikat.
7 Agustus 1945
8Agustus 1945
Soekarno, Moh Hatta dan Rajiman Wediodiningrat ke Saigon (Vietnam) atas panggilan
jenderal Terauchi dan BPUPKI berubah menjadi PPKI dengan Ketua Soekarno, Wakil Ketua
Moh. Hatta dan Anggota Rajiman Wediodiningrat
9 Agustus 1945
Bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan
sekutunya.
10 Agustus 1945
Jepang hampir menyerah kepada Sekutu (berita radio) Para pejuang bersiap-siap
memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan
sebagai hadiah Jepang. Sutan Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang
dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari
Sekutu untuk menyerah.
12 Agustus 1945
14 Agustus 1945
Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar
Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan
15 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu, berarti terjadi kekosongan kekuasaaan, Jepang tidak
mungkin memenuhi janjinya memberikan kemerdekaan ke Indonesia, golongan muda
mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Atas inisiatif sendiri
Bung Karno menambah keanggotaan PPKI menjadi 27 Orang dari sebelumnya 21 orang
dengan memasukkan anggota dari seluruh wilayah Indonesia dan bersifat nasional sehingga
PPKI merupakan badan perwakilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan bukan lagi bentukan
Jepang
16 Agustus 1945
“Peristiwa Rengasdengklok” Gejolak tekanan memuncak dari golongan muda dengan
menculik Soekarno-Hatta pada dini hari dan kembali ke Jakarta jam 20.00. Ini terjadi karena
ada perbedaan pandangan/ pendapat antara golongan muda (Syahrir, Subadio, Subianto dan
kawan2) dengan Bung Karno. Golongan muda menginginkan segera proklamasi dilaksanakan
hari itu juga atas nama rakyat Indonesia, sedangkan Bung Karno harus melalui rapat PPKI
17 Agustus 1945
Rapat PPKI dilaksanakan pada tgl 16 Agustus 1945 jam 23.30 antara lain
memutuskan Teks proklamasi ditulis dan diketik di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl.
Pegangsaan Timur 56 Jakarta.
Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr.
Ahmad Soebarjo
PASCA KEMERDEKAAN
18 Agustus 1945
Sidang PPKI I
Mengesahkan Pembukaan
Pengesahan UUD 45
19 Agustus 1945 (Sidang PPKI II) Pembagian menjadi 8 provinsi yakni Jabar,
Jateng, jatim, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku dan Sunda Kecil, dan 12 departemen
yakni Dalam Negeri, Luar Negeri, Kehakiman, Keuangan, Kemakmuran, Kesehatan,
Pengajaran Dikbud, Sosial, Pertahanan, Penerangan, Perhubungan, Pekerjaan Umum