Anda di halaman 1dari 13

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Geometrik merupakan membangun badan jalan raya diatas permukaan


tanah baik secara vertikal maupun horizontal dengan asumsi bahwa badan/ bentuk
permukaan bumi adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan hubungan yang
baik antara waktu dan ruang menurut kebutuhan kendaraan yang bersangkutan,
menghasilkan bagian-bagian jalan yang memenuhi persyaratan kenyamanan,
keamanan, serta nilai efisiensi yang optimal. Dalam membangun jalan raya itu
dipengaruhi oleh topografi, sosial, ekonomi dan masyarakatnya.
Penelitian ini berlokasi di desa rokan IV koto Kabupaten Rokan Hulu.
Jenis jalan dari pada lokasi tersebut masuk ke kategori jenis jalan Arteri
Perbukitan sesuai dengan peraturan Bina Marga 1997. Data yang digunakan
merupakan data sekunder yang di dapat dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Riau. Adapun tittik yang di ambil sebagai sampel Alinyemen Horizontal pada
penelitian ini yaitu diambil 3 (tiga) titik tikungan dari sepanjang STA yang di
tinjau dan tiga titik yang di pilih tersebut merupakan tikungan yang besar sudut
deltanya (Δ) yang paling besar dan masuk kategori ektrim. Dan untuk sampel
Alinyemen Vertikal pada penelitian ini diambil 2 (dua) sampel untuk mewakili
dari lengkung vertikal cembung dan lengkung vertikal cekung.

5.1 Hasil Evaluasi Perhitungan Alinemen Horizontal


Alinemen Horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang datar,
alinemen horizontal terdiri atas bagain lurus dan bagian lengkung atau disebut
juga tikungan.

51
52

Gambar 5.1 Dokumentasi Alinemen Horizontal pada Tikungan PI Via Drone

5.2 Hasil Penetuan Titik PI Pada Tikungan


Titik PI atau Poligon merupakan salah satu cara penentuan posisi
horizontal banyak titik dimana titik satu dengan yang lainnya dihubungkan satu
sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak sehingga membentuk rangkaian
titik - titik. Pengukuran dan pemetaan polygon merupakan salah satu metode
pengukuran dan pemetaan, kerangka dasar horizontal yang bertujuan untuk
memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik – titik pengukuran. utnuk
mendapatkan nilai sudut – sudut dalam atau sudut – sudut luar serta jarak – jarak
mendatar antara titik – titik polygon diperoleh atau diukur dari lapangan
menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang mempunyai tingkat
ketelitian tinggi.’ Pada hasil penentuan koordinat x dan y pada setiap titik PI.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.1.
53

Tabel 5.1 Titik PI penentuan Koordinat X dan Y


Koordinat Sudut Tikungan
PI
X Y Δ
1 657099,069 64107,600 20,298ᴼ
2 657038,636 64174,285 67,456ᴼ
3 657056,950 64312,060 27,759ᴼ
4 657188,065 64547,093 18,365ᴼ
5 657154,494 64596,335 34,891ᴼ
6 657150,697 64947,159 35,848ᴼ
7 657201,347 65109,026 19,152ᴼ
8 657269,225 65180,431 76,249ᴼ
9 657248,528 65308,721 39,714ᴼ
10 657233,211 65399,026 41,306ᴼ
11 657123,522 65425,577 44,281ᴼ
12 657067,786 65503,727 77,266ᴼ
13 657116,695 65570,648 16,588ᴼ
14 657079,832 65623,636 86,954ᴼ
15 657152,564 65664,854 18,351ᴼ
16 657117,932 65831,722 8,523ᴼ
17 657128,256 65992,860 20,276ᴼ
18 657140,603 66019,100 114,168ᴼ
CL 4+200 657125,342 66086,881 141,916ᴼ
19 657169,176 66134,861 49,458ᴼ
20 657198,308 66182,467 35,805ᴼ
21 657159,168 66217,766 68,187ᴼ
22 657126,431 66259,850 26,496ᴼ
23 657162,034 66305,185 48,473ᴼ

Pada long atau panjang jalan terdapat beberapa titik polygon atau PI yang
dimana masing-masing long mempunyai koordinat yang berbeda beda. Data pada
Tabel 5.1 berasal dari data sekunder yang di peroleh dari Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Riau yang telah di lampirkan pada lampiran D.

5.3 Pembahasan Titik Koordinat X dan Y


Pada Tabel 5.1 peninjuan yang dilakukan pada data yang ada, diambil dari
data koordinat point intersection dari data lampiran tabel, di tinjau diambil dari
koordinat antara lain:
1. Pada koordinat PI 14 setelah hasil pengukuran didapat koordinat X
(657079,832), dan Y (65623,636)
54

2. Pada koordinat PI 18 setelah hasil pengukuran didapat koordinat X


(657140,603), dan Y (66019,100)
3. Pada koordinat PI CL 4+200 setelah hasil pengukuran didapat koordinat X
(657125,342), dan Y (66086,881)

5.4 Hasil Perhitungan Jarak Pada Alinemen Horizontal


Alinemen Horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang horizontal.
Dalam perencanaan alinemen horizontal dikenal juga dengan nama trase jalan
atau situasi jalan. Alinemen horizontal terdiri dua bagian yaitu bagian lurus dan
bagian lengkung. Perencanaan geometrik jalan pada bagian lengkung
dimaksudkan untuk mengimbangi gaya setrifugal yang diterima oleh kendaraan
pada saat menikung yang berjalan dengan kecepatan. Pada hasil perhitungan jarak
pada alinemen horizontal dapat dilihat pada Tabel 5.2. dan untuk lebih jelas
Perhitungan dapat dilihat pada lampiran A-2,A-3,A-4.
Tabel 5.2 Perhitungan Jarak Pada Alinemen Horizontal
Koordinat Jarak
`No PI X Y
(m)
PI CL 3+350 657108,129 65552,976
77
1 PI 14 657079,832 65623,636
70
PI CL 3+700 657140,257 65658,143
Tabel 5.2 Perhitungan Jarak Pada Alinemen Horizontal (Lanjutan)
PI 17 657128,256 65992,860
94
2 PI 18 657140,603 66019,100
50
PI CL 4+200 657125,342 66086,881
3 PI 18 657140,603 66019,100 50

PI CL 4+200 657125,342 66086,881 65


55

PI 19 657169,177 66134,862

Gambar 5.2 Gambar Panjang Trase pada PI 14


56

Gambar 5.3 Gambar Panjang Trase pada PI 18

Gambar 5.4 Gambar Panjang Trase pada PI Cl 4+200


57

Dari hasil perhitungan diatas didapatkan jarak alinemen horizontal pada


setiap titik tikungan PI .Nilai Tmax yang di ambil adalah yang terkecil dari
masing masing tikungan.(PI 14 diambil 70m , PI 18 diambil 50m ,PI CL 4+200
diambil 50).

5.5 Hasil Perhitungan Alinemen Horizontal


Pada hasil perhitungan alinemen horizontal ini didapatkan hasil evaluasi
dan Hasil Perhitungan Data Sekunder dengan menggunakan jari jari tikungan
yang di sesuaikan dengan kecepatan rencana (Vr) pada setiap titik PI yaitu Pada
PI 14, PI 18, PI Cl 4+200 dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Tabel 5.3 Hasil Evaluasi Perhitungan Alinemen Horizontal (Lapangan)


Vr R TC Ec Lc
PI STA Δ
(km/jam) (m) (m) (m) (m)

PI 14 176 + 700 50 86,954ᴼ 90 85,338 34,027 136,518

PI 18 177 + 150 50 114,168ᴼ 90 139,034 75,621 179,244

CL 4+200 177 + 250 50 141,916ᴼ 90 260,758 185,853 222,808


PI(Nomor Stasiun), Vr(Kecepatan Rencana), Δ(Sudut Tangen), R(Jari-Jari Lengkung), TC(Panjang Tangen),
Ec(Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (m), Lc(Panjang Lengkung Lingkaran)

Pada tabel 5.3 dapat di perhatikan untuk mendapatkan kondisi yang aman
pada geometri tersebut harus ada beberapa penyesuaian data, dimana semakin
besar Delta (Δ) maka semakin kecil kecepatan rencana yang dapat digunakan agar
geometri pada masing masing tikungan dapat terpenuhi sesuai dengan ketentuan
Bina Marga 1997.
Untuk nilai Kecepatan Rencana (Vr) pada Tabel 5.3 diperoleh dari Tabel
3.4 yang sudah di sesuaikan dengan klasifikasi dari jenis jalan tersebut yaitu
Kolektor Perbukitan, nilai jari-jari lengkung (R) pada Tabel 5.3 diperoleh dari
tabel 3.13 dimana nilai tersebut di ambil sesuai dengan ketetapan untuk nilai
Kecepatan Rencana (Vr) 50 km/jam.
Pada hasil Perhitungan pada Tikungan di coba dengan metode tiga tipe
tikungan dengan hasil perhitungan dapat di lihat pada Tabel 5.4. berikut:
58

Tabel 5.4 Hasil Evaluasi Perhitungan Tikungan


No PI Tipe Tikungan Aman / Tidak
Diambil
FC SCS SS Aman
PI 14 85,338 102,315 124,873 - Tidak Aman
PI 18 139,034 156,285 212,651 - Tidak Aman
CL 4+200 260,758 278,723 424,527 - Tidak Aman

Pada tabel 5.4 dapat dilihat semua jenis tikungan jika di ikuti sesuai
klasifikasi dari jenis jalan yaitu kolektor perbukitan tidak aman semua, untuk
lebih jelas perhitungan dapat dilihat pada lampiran A-4,A-17,A-29. Maka dari itu
untuk mengimbangi sudut tikungan yang ekstrim maka Kecepatan rencana (Vr)
dan jari-jari tikungan (R) di turunkan hingga mendapatkan nilai yang aman untuk
menggunakan salah satu dari jenis tikungan yang ada.

Pada hasil perhitungan alinemen horizontal ini didapatkan hasil


evaluasi dan Hasil Perhitungan Data Sekunder dengan menggunakan jari-jari
tikungan (R) yang di sesuaikan dengan kecpatan rencana (Vr) pada setiap titik PI
yaitu Pada PI 14, PI 18, PI Cl 4+200 dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 5.5.
Tabel 5.5 Hasil Evaluasi Perhitungan Alinemen Horizontal
Vr R TC Ec Lc
PI STA Δ
(km/jam) (m) (m) (m) (m)

PI 14 176 + 700 40 86,954ᴼ 65 61,633 24,575 98,596

PI 18 177 + 150 30 114,168ᴼ 30 46,344 25,207 59,748

CL 4+200 177 + 250 20 141,916ᴼ 15 43,459 30,975 37,135


PI(Nomor Stasiun), Vr(Kecepatan Rencana), Δ(Sudut Tangen), R(Jari-Jari Lengkung), TC(Panjang Tangen),
Ec(Jarak luar dari PI ke busur lingkaran (m), Lc(Panjang Lengkung Lingkaran)

Pada tabel 5.5 dapat di perhatikan, terdapat perubahan data yang cukup
signifikan untuk mendapatkan tikungan yang aman dengan membandingkan dari
hasil perhitungan sebelumnya yang terdapat pada Tabel 5.3 dimana nilai
Kecepatan Rencana (Vr) dan nilai Jari-jari Lengkung (R) yang lebih besar di
59

bandingkan dengan hasil dari penyesuaian Kecepatan Rencana (Vr) dan nilai Jari-
jari Lengkung (R) pada Tabel 5.5.

Pada hasil Perhitungan pada Tikungan tersebut di coba dengan metode tiga
tipe tikungan dengan hasil perhitungan dapat di lihat pada Tabel 5.4. berikut:

Tabel 5.6 Hasil Evaluasi Perhitungan Tikungan (Setelah melakukan Penyesuaian


kecepatan Rencana (Vr) dan Jari-jari Tikungan (R))
No PI Tipe Tikungan Aman / Tidak
Diambil
FC SCS SS Aman
PI 14 61,633 77,881 87,464 FC Aman
PI 18 46,344 62,621 70,563 FC Aman
CL 4+200 43,459 65,684 70,606 FC Aman

Pada tabel 5.6 dapat di perhatikan bahwa jenis tikungan yang aman untuk
digunakan adalah jenis tikungan Full Cirlce (FC) dari data hasil perhitungan yang
terdapat pada Lampiran A-10,A-24,A-36 karena memenuhi syarat dengan batas
Tmax dari masing – masing tikungan. Yaitu pada PI 14 dengan nilai Tmax
sebesar 70 m, pada PI 18 dengan nilai Tmax sebesar 50 m, dan pada PI CL 4+200
dengan Tmax sebesar 50 m.

5.5.1 Pembahasan Lengkung Horizontal


Peninjauan yang dilakukan pada masing-masing tikungan terbatas, hanya
memilih beberapa tikungan yang rawan terhadap kecelakaan di karenakan
sudut tikungan yang ekstrim antara lain yaitu pada PI 14, PI 18, dan PI CL
4+200. pada hasil tinjauan maka dapatlah hasil evaluasi dari beberapa titik
tikungan tersebut, antara lain
1. Titik PI 14, setelah dilakukan evaluasi maka bentuk bentuk tikungan yang
aman adalah tikungan dengan bentuk Full Circle (FC) dengan jari – jari
tikungan (R) 65 m dan kecepatan (V) 40 km/jam dengan catatan harus di
beri rambu-rambu batas kecepatan maksimum 40 km/jam.
60

2. Titik PI 18, setelah dilakukan evaluasi maka bentuk bentuk tikungan yang
aman adalah tikungan dengan bentuk Full Circle (FC) dengan jari – jari
tikungan (R) 30 m dan kecepatan (V) 30 km/jam dengan catatan harus di
beri rambu-rambu batas kecepatan maksimum 30 km/jam.
3. Titik PI CL 4+200, setelah dilakukan evaluasi maka bentuk bentuk
tikungan yang aman adalah tikungan dengan bentuk Full Circle (FC)
dengan jari – jari tikungan (R) 15 m dan kecepatan (V) 20 km/jam dengan
catatan harus di beri rambu-rambu batas kecepatan maksimum 20 km/jam.
Dari hasil perhitungan diatas didapatkan evaluasi alinemen horizontal
sudah mendapatkan hasil yang optimal yakni memberikan rasa aman dan
nyaman bagi pengguna jalan yang melewati jalan tersebut serta nilai R dan
Vr diperkecil karna terdapat banyak tikungan yang tajam dan seta sudut
tangen diperbesar untuk menambah kenyamanan dalam penggunaan jalan.
Pada perhitungan alinemen horizontal ini hasil perencanaan dan evaluasi
berbeda, karena besarnya kecepatan (V) dan jari-jari (R) yang dipakai
dalam perencanaan.

5.6 Hasil Perhitungan Pelebaran Pada Tikungan


Pada hasil perhitungan Pelebaran pada tikungan melakukan Evaluasi pada
enam titik tikungan, yakni pada titik PI 14, PI 18, PI CL 4+200, dan untuk lebih
jelasnya hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.7 Hasil perhitungan Pelebaran Pada Tikungan
R Vr Td b1 Z b2 B Bn W
PI
(m) (km/jam) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
PI 14 65 40 0,124 0,287 0,521 2,537 7,319 7 0,319
PI 18 30 30 0,267 0,627 0,575 2,877 8,196 7 1,196
CL 4+200 15 20 0,527 1,296 0,542 3,546 9,314 7 2,314
PI(Nomor Stasiun)),R(Jari-Jari Lengkung),Vr(Kecepatan Rencana),Td(Lebar Tumbukan),b1(penambahan
perkerasan),Z(Lebar Tambahan),b2(Lebar Lintasan),B(Lebar Perkerasan),Bn(Lebar Perkerasan pada bagian
Lurus),W(Pelebaran Total)

Dari Tabel 5.7 dapat dilihat untuk tikungan titik PI 14, PI 18, dan PI CL
4+200. tidak memerlukan pelebaran. Dari hasil yang didapat pada hasil
61

perhitungan pelebaran pada tikungan diatas masih banyak yang masih


memerlukan pelebaran terhadap semua tikungan karena nilai pelebaran yang
diperoleh terlalu kecil, maka secara praktek hal tersebut tidak memungkinkan
untuk dilakukan karena harus dilakukan peninjauan berkala dan dengan lebar
yang ada setiap titik sekarang sudah memenuhi syarat dan memenuhi standar
namun sesuai dengan standar perencanaan geometrik Dirjen Bina Marga, 1997
untuk tercapainya pelaksanaan jalan aman dan nyaman maka lebar jalan
disesuaikan dengan peraturan geometrik jalan Dirjen Bina Marga 1997 sebesar 1,4
meter.

5.7 Pembahasan Alinemen Vertikal


Peninjauan untuk Alinemen Vertikal dilakukan hanya pada tiga titik, yaitu
STA 177+150 yang Mewakili Lengkung Vertikal Cekung , dan STA 177+450
yang Mewakili Lengkung Vertikal Cembung.

Setelah dilakukan perhitungan, ternyata hasil antara perencanaan dan


tinjauan tidak mengalami perbedaan yang besar. Dengan kata lain perencanaan
yang dilakukan telah sesuai dengan syarat yang berlaku sehingga kenyamanan
pengguna jalan dapat terpenuhi. Untuk lebih jelasnya perbedaan hasil perencanaan
dan hasil tinjauan dapat dilihat pada tabel 5.6 berikut:
Tabel 5.8 Hasil Perencanaan dan Tinjauan Alinemen Vertikal
Jarak Elevasi (m)
No Titik STA (m) Rencana Tinjauan
PLV 177+120 10 68,414 68,414

1 177+126 10 68,015 68,469

STA 2 177+132 10 67,616 68,159


177+150
3 177+138 10 67,218 68,202
Tabel 5.8 Hasil Perencanaan dan Tinjauan Alinemen Vertikal (Lanjutan)
4 177+168 10 67,490 67,932
62

5 177+174 10 67,761 67,926

PTV 177+180 10 68,033 68,033

PLV 177+415 11,68 78,567 78,567

1 177+422 11,68 78,783 78,752

2 177+429 11,68 79,096 78,97

3 177+138 11,68 79,361 79,078


STA
177+450 4 177+471 11,68 78,801 78,675

5 177+478 11,68 78,437 78,406

PTV 177+485 11,68 78,074 78,074

Pada Tabel 5.8. dapat di lihat jarak elevasi dari masing masing titik/stasiun
dari Alinemen Vertikal yang di tinjau dan Elevasi dari masing-masing STA yang
di tinjau yaitu STA 177+150 dan STA 177+450, dimana untuk jarak dari satu ke
stasiun lainnya itu sama. Dan itu berlaku untuk kedua STA yang di tinjau. untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran A-44 dan A-52.

5.8. Penyesuaian data hasil Analisa dengan peraturan Bina Marga 1997
Pada hasil penyesuaian data hasil analisa dengan peraturan Bina Marga
1997 untuk Alinemen Horizontal dapat di lihat pada tabel 5.7 berikut:

Tabel 5.9 Penyesuaian Peraturan Bina Marga 1997 Alinemen Horizontal


63

PI Analisa Data Bina Marga 1997 Aman / Tidak Aman


(Tmax)

PI 14 61,633 70.00 Aman

PI 18 46,344 50.00 Aman

CL
43,459 50.00 Aman
4+200

Pada tabel 5.9. dapat dilihat bahwa nilai dari hasil analisa data sudah aman
di karenakan nilainya tidak lebih besar dari nilai Tmax dimana nilai Tmax di
dapat dari trase jalan terkecil yang dapat di lihat pada tabel 5.2 dan sudah sesuai
dengan peraturan Bina Marga 1997.

Pada hasil penyesuaian data hasil analisa dengan peraturan Bina Marga
1997 untuk alinemen Vertikal dapat di lihat pada tabel 5.8 berikut:

Tabel 5.10 Penyesuaian Peraturan Bina Marga 1997 Alinemen Vertikal


STA Analisa Data Kelandaian Aman / Tidak Aman
Maksimal

177+150 6,69 % 9% Aman

177+450 8,97 % 9% Aman

Pada tabel 5.10 dapat dilihat bahwa analisa data dari alinemen Vertikal
sudah dapat dikatakan aman dan nyaman karena nilainya tidak lebih besar dari
nilai kelandaian maksimum yang sesuai dari peraturan Bina Marga 1997 Dengan
Sayarat kelandaian maksimal untuk kecepatan rencana 50km/jam atau untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.14.

Anda mungkin juga menyukai