Rks Teknis Irigasi
Rks Teknis Irigasi
BAGIAN
3
Bab 1
PERSYARATAN TEKNIS
1.2 MOBILISASI
1.2.1 Umum
1. Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi pekerjaan persiapan
yang diperlukan untuk pengorganisasian dan pengelolaan pelaksanaan pekerjaan proyek.Ini
juga akan mcncakup demobilisasi setelah penyelesalan pelaksanaan pekerjaan yang
memuaskan
2. Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat dari kebutuhan tenaga
pelaksanaan pekerjaan tersebut dan bilamana perlu memberikan pelatihan yang memadai.
3. Sejauh mungkin dan berdasarkar petunjuk Direksi, Kontraktor harus menggunakan rute
(jalur) tertentu dan menggunakan kandaraan- kendaraan yang ukurannya sesuai dengan
kelas jalan tersebut serta membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat proyek.
4. Kontraktor harus bertanggung jawab atas setiap kerusakan pada jalan dan jembatan,
dikarenaken muatan angkutan yang berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut
sampai mendapat persetujuan Direksi.
5. Mobilisasi peralatan besar dari dan menuju ke lapangan pekerjaan harus dilaksanakain
pada waktu lalu lintas sepi, dan truk-truk angkutan yang bermuatan harus ditutup dengan
terpal
1.2.2 Jangka Waktu Mobilisasi
1. Mobilisasi harus diselesalkan dalarn waktu 30 hari setelah penanda-tanganan kontrak,
terkecuali dinyataken lain secara tertulis oleh Pimpinan Proyek.
2. Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya harus dimasukkan
dalam item yang dinyatakan dalam daftar item pembayaran, dan tidak boleh ada
pembayaran terpisah untuk item ini.
1.2.3 Penyiapan Lapangan
1. Kontraktor akan rnenguasai lahan yang diperuntukan bagi kegiatan-kegiatan pengelolaan
dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah proyek
2. Kontraktor harus mengikuti hal-hal berikut:
a. Memenuhi persyaratan Peraturar-Peraturan Nasional dan Peraturan-Peraturan Propinsi.
b. Mengadakan konsultasi dengan Direksi Teknik sebelum penempatan dan pembuatan
Kantor Proyek dan gudang-gludang serta pemasangan peralatan produksi (Plant)
konstruksi
c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitamya sebagai akibat dari operasi
pelaksanaan.
3. Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan pekerjaan setelah
selesai kontrak, meliputi pembongkoran semua instalasi, plant dan peralatan
konstruksi, serta semua bahan-bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi
Teknik
1-1
1.3 PENGUJIAN LAPANGAN
1.3.1 Umum
1. Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan kecakapan kerja
untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan menurut perintah
Direksi Teknik.
2. Pengujian-pengujian akan dilaksanakan oleh Laboratorium Kabupaten atau Propinsi yang
sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik Pengujian khusus di laboratoriurn pusat harus
juga dilaksanakan bila dirninta demikian oleh Direksi Teknik
1.3.2 Pemenuhan terhadap Spesifikasi
Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam spesifikasi. Bilamana hasil
pengujian tidak memuaskan, Kontraktor harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan
peningkatannya jika diperlukan oleh Pimpinan Proyek atau Direksi Teknik, dan harus melengkapi
pengujian- pengujian untuk menunjukkan tcrpenuhinva spesifikasi
3. Htasil semua pengujian termasuk pcmeriksaan kualitas bahan di lapangan dan disain campuran,
harus direkam dengan baik dan dilaporkan kepada Direksi Teknik.
1.4.3 Pengelola Lapangan dari Kontraktor
1-2
1. Kontraktor harus menunjuk seorarg pimpinan lapangan untuk mengarahkan dan mengatur
pekerjaan kontrak, tcrmasuk pengorganisasian tenaga dan peralatan Kontraktor serta
ber-tanggung jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan persyaratan kontrak.
Pimpinan lapangan harus memiliki pengalaman lapangan paling sedikit selarna 10 tahun pada
pekerjaan proyek dan harus Tenaga Ahli bidang sipil yang mampu.
Untuk perbaikan-perbaikan ringan dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini tidak
diharuskan dan ter1antung kepada konfirmasi / persetujuan tertulis dari Pimpinan Proyek.
2. Kontraktor harus menyediakan layanan seorang Pelaksana lapangan yang mampu dan
berpengalaman untuk mengendalikan pekerjaan lapangan dalam kontrak, termasuk
pengawasan lapangan, kualitas dan kecakapan kerja, sesuai dengan syarat-syarat kontrak.
1-3
Bab 2
PEKERJAAN TANAH
2. 1 G A LI AN
2. 1. 1 U m u m
1) Uraian
a ) Pekerjaan ini terdiri dari menggali tanah untuk timbunan yang disetujui untuk pekerjaan sampai
kepada garis batas, kemiringan dan ketinggian penampang melintang yang ditentukan atau
disetujui
b) Pekerjaan tersebut Menggunakan Tenaga Manusia
2) Toleransi Ukuran
a) Ketinggian dan kemiringan akhir galian tidak boleh kurang dari Dimensi yang telah ditentukan
b) Semua permukaan akhir urugan yang nampak keluar harus cukup halus dan seragam, dan
mempunyai kemiringan yang cukup menjamin limpasan air permukaan yang bebas
c ) Perrnukaan akhir talud (timbunan) pematang tidak boleh barbeda dari garis profile yang
ditentukan lebih dari 10 cm
3) Penjadwalan Pekerjaan
a ) Galian dilakukan secara bertahap mengingat Kondisi Air yang pasang surut
b) Galian terdiri dari 2 macam yaitu; Galian untuk Pondasi dan Galian Dasar Saluran.
4) Perbaikan galian yang tidak Memuaskan atau tidak Stabil
a ) Galian yang tidak memenuhi Volume yang ditentukan atau disetujui atau dengan
toleransi permukaan yang ditentukan, harus diperbaiki dengan menggali kembali.
2. 1. 2 Pelaksanaan Pekerjaan
1) Penyiapan Lapangan
a ) Galian dilakukan pada saat Air sedang Surut
b) Ha s i l ga l i a n h a r u s di b ua ng di p e m a t a ng a t a u s i s i t a l ud a ga r t i d a k m u da h
m e n ut u pi b e k a s g a l i a n.
c ) Se t e l a h S e l e s a i m e l a k uka n g a l i a n, k on s ul t a n pe n ga wa s h a r u s m e m e r i k s a
ke da l a m a n ga l i a n s e s ua i ya n g di s e pa k a t i s e be l um nya .
1-4
B AB 3
PASANGAN BATU GUNUNG DAN PLASTERAN
5.1.Umum
1) Uraian
a. Pekerjaan ini terdiri dari melapis bagian camping dan memberi perkerasan dasar selokan
dan saluran serta pcmbangunan lintasan air kecil lainnya dengan pasangan batu dengan
liar (pasangan batu kali) yang memenuhi garis-garis, kemiringan dan ukuran yang
ditunjukkan pada Gambar rencana atau menurut petunjuk Direksi
b. Dalam beberapa hal, bilamana dimintakan suatu penanganan dan bahan-bahan yang
bernutu tinggi, Direksi dapat memerintahkan bahwa, harus digunakan pekerjaan batu
pasangan sebagai pengganti pasangan batu dengan liar
2) Toleransi Ukuran
a. Pada umumnya bidang muka permukaan masing-masing batu muka
tidak boleh berbeda dari rata-rata permukaan profil lebih dari 3 cm
b. Ukuran masing-masing batu untuk pasangan batu dengan siar harus berada dalam
kepantasan dengan persyaratan-persyaratan berikut, dengan berat minimum 6 kg.
Tebal minimum = 10 cm Batas
Lebar = 15 cm -18 cm Batas
panjang = 15 cm – 30 cm
c. Permukaan rata-rata profil tidak boleh berbeda dengan lebih dari keterangan sebagai
berikut
Selokan / saluran masuk = 2 cm Penampang melintang
selokan/saluran = 5cm
Bak pengumpul, lantai bantaran = 2cm
3) Contoh Bahan
Dua contoh yang menggambarkan batu yang diambil dari cumber pengadaan harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada paling sedikit 14 hari sebelum pekerjaan
dimulai
4) Kondisi Lapangan
Semua penggalian dan bentuk formasi harus dijaga bebas dari air dalam kesiapan untuk
pelaksanaan pasangan batu dengan siar (pasangan batu gunung) dan Kontraktor harus
menyediakan semua alat yang diperlukan beserta tenaga kerja untuk membuang atau
mengalirkan air dari lapangan pekerjaan
5) Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Memuaskan
a. Pasangan bate dengan siar (pasangan batu bata) yang tidak memenuhi toleransi ukuran
yang diberikan pad Sub Bab 8.1.1 (2) harus diperbaiki oleh Kontraktor sesuai dengan
petunjuk Direksi
b. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kestabilan normal dan penyelesaian passangan
batu dengan siar serta mengganti setiap bagian yang dalam pertimbangan Direksi menjadi
berbahaya atau bergeser karena jeleknya penanganan atau kelalaian Kontraktor. Namun
demikian Kontraktor tidak harus bertanggung jawab terhadap setiap kerusakan karena
bencana alam seperti gempa bumi atau banjir bandang, asalkan bahwa pasangan batu yang
rusak tersebut sebelutnnya telah dapat diterima aan disetujui Direksi Teknik
5.2 Bahan-bahan
1) Batu
a. Bahan batu terdiri dari batu gunung atau batu tambang, kasar tidak pecah, yang baik,
keras, awet, padat, dan tahan terhadap pelapukan dan cocok digunakan sebagai pasangan
batu dengan siar
b. Ukuran-ukuran harus dalam kecocokan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan
toleransi ukuran dan bentuk yang ditetapkan serta kualitas tumpukan batu harus diperiksa
dan disctujui Direksi sebelum digunakan
2) Adonan (Siar)
Adonan yang digunakan untuk menanam dan menyambung pasangan batu dengan slar harus
adonan semen mematuhi persyaratan umum Bab 7.3
Spesifikasi tersebut dengan perbandingan campuran satu bagian semen terhadap tiga bagian
pasir kasar.
5.3 Palaksanaan pasangan Batu
1) Penyiapan formasi atau rondasi
1-5
a. Formasi untuk perkerasan pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan persyaratan Bab
2.4 - "Saluran dilapisi"
b. Pondasi atau parit-parit untuk dinding atau struktur pasangan batu dengan siar harus digali
dan disiapkan sesuai dengan persyaratan Bab 3.1 - "Galian"
c. Lapis bawah (bantalan) saringan permeable (meyerap air) untuk pasangan batu dan
kantong-kantong saringan untuk lubang pelepasan harus disediakan, bila ditentukan atau
diperintahkan demikian oleh Direksi Teknik sesuai dengan persyaratan Bab 2.7 - "Drainase
Porous”
2) Pengendalian Lapangan
Pengendalian lapangan dan pemeriksaan pekerjaan akan dilakukan setiap hari selama
pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin dipatuhinya persyaratan spesifikasi ini, dengan
mengacu khusus kepada batas-batas toleransi, kondisi lapangan pekerjaan dan penanganan.
1-6