KELOMPOK 1
1. Anisha Rachma Sary (07)
2. Muhammad Daffa K. A. (20)
3. Muhammad Mahesa Putra (21)
4. Raga Dwi Wicaksono (27)
5. Rizal Permana (29)
6. Tarisha Fadilla Ismayani (34)
2021/2022
A. TUJUAN PERCOBAAN
Berikut beberapa tujuan diadakannya praktikum ini:
1. Mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan kacang merah, mulai dari
biji, munculnya tunas, calon akar, hingga batang dan daun.
2. Mengetahui pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap pertumbuhan dan
perkembangan kacang merah.
3. Mengetahui perbedaan pertumbuhan dan perkembangan kacang merah yang
ditanam di tempat gelap dengan yang ditanam di tempat terang.
B. HIPOTHESIS
1. Biji kacang merah akan tumbuh normal, dimana bermula dari munculnya tunas
yang dilanjut dengan tumbuhnya calon akar, hingga munculnya calon batang dan
daun sejati.
2. Cahaya matahari dapat memengaruhi pertumbuhan kacang merah.
3. Pada tempat gelap, pertumbuhan kacang merah lebih cepat dibandingkan di
tempat yang terang, panjang batang kacang merah di tempat yang gelap lebih
tinggi daripada di tempat yang terang, dan kondisi tumbuh kacang merah di
tempat yang terang lebih segar dan berwarna hijau daripada kacang merah yang
ada di tempat gelap
C. LATAR BELAKANG
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk
hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu
tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan bertambah
besar dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh, tanaman juga
mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis menuju
kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk
tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan secara
stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif
karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran saat bertumbuh.
Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya
bersifat fungsional.
Biji adalah proses radikula yang menghasilkan akar embrionik yang berfungsi
sebagai perkembangbiakan tanaman karena adanya karbohidrat dan protein.
(Salisbury,1992)
Struktur biji terdiri atas:
1. Embrio
Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet
jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Struktur embrio
1. Epikotil (calon pucuk),
2. Hipokotil (calon batang),
3. Kotiledon (calon daun)
4. Radikula (calon akar).
2. Jaringan penyimpan cadangan makanan
Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari
karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya
berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan
lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak
karbohidrat. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai
jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu :
a. Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu.
b. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya.
c. Pada kelapa, bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan
merupakan endospermnya.
d. Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae
e. Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu
pinus.
3. Pelindung biji
Definisi
Kulit biji merupakan lapisan terluar dari biji.Pelindung biji dapat terdiri
dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian
buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule
yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan
bagian dalamnya tipis dan berselaput.
Fungsi kulit biji
Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan
mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta.
Monokotil Dikotil
Cadangan makanan berupa endosperm Cadangan makana berupa kotiledon
Mempunyai hilum tapi tidak terlihat Hilum terlihat jelas
Endosperm merupakan bagian terbesar Endosperm merupakan bagian terkecil
Cadangan makanan baru dapat dicerna dan Cadangan makanan sudah mulai dapat
diserap embrio setelah biji masak dicerna dan diserap embrio sebelum biji
masak
Kedalaman suatu biji dibenamkan dalam tanah, baik yang sengaja ditanam,
maupun secara kebetulan tumbuh, merupakan faktor yang penting dalam
perkecambahan. Biji yang terdapat dipermukaan tidak memiliki ketersediaan air yang
cukup untuk melengkapi perkecambahannya (Tjitrosomo, 1983).
Ada dua macam tipe proses perkecambahan berdasarkan posisi kotiledon,
yaitu perkecambahan hipogeal dan epigeal. Hipogeal adalah plumula muncul ke
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tinggal di dalam tanah. Contohnya:
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays). Epigeal adalah
plumula dan kotiledon muncul di atas permukaan tanah. Contohnya : perkecambahan
kacang hijau (Vigna radiata) (Anonim, 2011).
1. Perkecambahan epigeal.
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah.Hal ini
disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan
kotiledon terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang
hijau (Phaseolus radiatus) dan kacang tanah (Arachishypogaea).
2. Perkacambahan hipogeal
Perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah.
Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan
plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon
tetap di dalam tanah, misalnya pada perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum),
jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
1. Ini adalah tanaman normal dengan posisi matahari yang hampir langsung di atas
tanaman. Selama ini, auksin (titik merah muda) yang terletak di dalam tanaman
tersebar secara merata.
4. Jika matahari bergerak ke sisi lain tanaman, auksin akan kembali bergerak ke
sisi lain tanaman dan terkonsentrasi di sisi tanaman yang terjauh dari matahari.
5. Pertumbuhan yang sama atau pemanjangan sel di sisi tanaman ini akan
melanjutkan tanaman tumbuh ke arah matahari.
E. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Rendam biji kacang merah di dalam wadah berisi air minimal satu jam.
3. Siapkan 2 wadah untuk menanam biji dengan menggunakan media sekam bakar.
4. Masukkan sekam bakar ke wadah tersebut dan membasahi dengan air
secukupnya.
5. Ambil 10 biji kacang merah yang sudah direndam, lalu tanam masing- masing 5
biji di setiap wadah yang berisikan media tanam tadi.
6. Letakkan wadah pertama di tempat yang gelap, dan letakkan wadah kedua di
tempat terang.
7. Sirami biji tersebut setiap hari pada waktu yang sama dengan waktu penanaman.
8. Mengamati dan mencatat pertumbuhannya setiap hari, selalu pada waktu yang
sama.
F. DATA HASIL PENGAMATAN
2 1,3 cm 2,1 cm
3 2,1 cm 3,6 cm
4 2,5 cm 5,8 cm
5 7,3 cm 10,3 cm
6 14,8 cm 20,2 cm
7 22,4 27 cm
(Lebar daun (Lebar daun
4,6 cm) 2,4 cm)
G. ANALISIS DATA
Berdasarkan data pertumbuhan tanaman kacang merah yang telah kami paparkan
diatas. Menunjukkan bahwa pertumbuhan tanaman kacang merah dipengaruhi oleh
eksternal faktor berupa ‘cahaya’. Dapat kita lihat pada data perpanjangan batang
kacang merah, pertumbuhan kacang merah di tempat gelap cenderung lebih cepat
untuk tumbuh / bertambah panjang dari pada pertumbuhan kacang merah di tempat
terang. Namun, jika kita amati melalui gambar tanaman kacang merah dari hari ke
hari yang tertera. Pertumbuhan kacang merah hasil wadah di tempat terang memiliki
kondisi tumbuh yang segar, yakni batang yang lurus dan berisi, serta daun yang lebar
dan berwarna hijau. Sedangkan, pertumbuhan kacang merah pada wadah yang di
letakkan di tempat gelap/minim cahaya memiliki kondisi tumbuh yang kurang segar
atau tampak layu, yakni batang yang melengkung dan kurang berisi, serta daun yang
kecil, tipis, dan berwarna pucat.
Hari ke hari selama tanaman kacang merah tumbuh, terdapat juga perkembangan
yang mengikutinya. Berikut rincian penganalisisan perkembangan kacang merah dari
hari pertama hingga hari ke-7.
Hari ke-1
Pada hari ke-1, biji kacang merah mengalami pertumbuhan dan perkembangan
yang ditandai munculnya radikula. Radikula memanjang dan menembus kulit
biji.
Hari ke-2
Pada hari ke-2, biji kacang merah mengalami pertumbuhan yang ditandai
dengan sedikit robekan pada kulit biji dan memanjangnya radikula. Bintik
Calon akar tumbuhan kacang merah pun mulai muncul pada hari kedua.
Hari ke-3
Pada hari ke-3, biji kacang merah mengalami pertumbuhan. Robekan kulit biji
sedikit meluas dan radikulapun ikut memanjang. Disamping itu, serabut akar
dan hipokotilpun mulai tampak yang nantinya akan berkembang menjadi
batang kacang merah.
Hari ke-4
Pada hari ke-4, biji kacang merah pada wadah di tempat gelap mengalami
perubahan yakni seluruh kulit biji kacang merah mengelupas yang
mengakibatkan kotiledon biji telanjang. Berbeda dengan biji yang diletakkan
pada wadah terang, kulit bijinya masih sanggup menutupi kotiledonnya. Selain
itu, bagian hipokotil mulai memanjang. Pada serabut akar juga tampak
mengalami perkembangan dengan semakin banyaknya percabangan akar.
Hari ke-5
Pada hari ke-5, menunjukkan kondisi bahwa tumbuhan kacang hijau
berkembang cepat. Dimana Plumula kecil yang terbungkus dan terhimpit di
antara 2 kotiledon, tumbuh membesar. Hipokotil dan epikotilpun berkembang
menjadi batang.
Hari ke-6
Pada hari ke-6, batang kacang merah bertambah panjang. Dapat dilihat pula,
kotiledon tumbuhan kacang mulai mengkerut dan mengecil. Hal tersebut
menandakan nutrisi pada kotiledon terserap oleh tanaman kacang merah.
Hari ke-7
Pada hari ke-7, daun pada tumbuhan kacang merah mulai membuka dan
melebar. Ditengah percabangan 2 daun juga muncul calon daun dan cabang
baru. Disamping itu, kotiledon tumbuhan sudah mulai mengering. Hal ini
menunjukan nutrisi kotiledon hampir terserap seluruhnya oleh tumbuhan
kacang merah.
H. PEMBAHASAN
1. Perkembangan Perkecambahan Kacang Merah
Pada perkecambahan kacang merah, bagian yang teramati pada tahap awal yaitu
munculnya radikula. Bagian hipokotil memanjang terlebih dahulu mendorong
kotiledon ke atas permukaan tanah kemudian baru diikuti pertumbuhan dan
perkembangan daun pertama dan calon batang (bagian plumula), oleh karenanya
tipe perkecambahan kacang merah ini disebut tipe epigeal.
2. Perbandingan Laju Pertumbuhan Tinggi Tanaman Kacang Merah
a) Pertumbuhan Kacang Merah Di Tempat Gelap Lebih Cepat
Peristiwa itu terjadi karena pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
kacang merah. Tumbuhan yang tidak mendapat penyinaran matahari yang
baik cenderung tumbuh dengan cepat karena adanya hormone auksin yang
masih aktif. Hormone auksin ini terletak di ujung tumbuhan (di titik
tumbuh). Fungsi utama hormon auksin ini adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung kecambah tersebut
cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan
fototropisme.
Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada
keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus
memacu pemanjangan batang. Akibatnya, perkecambahan di tempat yang
gelap akan tumbuh lebih cepat namun bengkok. Hal itu disebabkan karena
hormon auksin yang sangat peka terhadap cahaya, jadi pertumbuhannya
kurang merata. Sehingga membuat batang tanaman akan lebih panjang
jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman
yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga
daun berwarna kuning..
b) Pertumbuhan Kacang Merah Ditempat Terang Lebih Lambat
Peristiwa itu terjadi karena pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan
kacang merah. Tumbuhan yang mendapat penyinaran matahari yang baik
cenderung tumbuh dengan lambat karena cahaya matahari merupakan
factor penghambat pertumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena adanya
hormon auksin yang dihasilkan di ujung tumbuhan (di titik tumbuh).
Fungsi utama hormon auksin ini adalah sebagai pengatur pembesaran sel
dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Kecambah yang
disinari matahari pertumbuhannya akan terhambat karena adanya
kepekaan hormon auksin yang peka terhadap matahari, sehingga
mengakibatkan hormon auksin ini akan terurai dan rusak lalu laju
pertambahan tinggi tanaman akan terhambat atau tidak terlalu cepat, hal
itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata
ketika terkena cahaya. Sehingga, dihasilkan tumbuhan yang normal atau
lurus menjulur ke atas dengan batang tanaman akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat,subur, batang terlihat gemuk,
daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
I. MATERI PENGEMBANGAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat
kembali) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat juga disebabkan oleh
keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif (dihitung dengan
angka). Sedangkan perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan
fungsi tertentu. tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan
perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Pertumbuhan dan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh
membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji
kembali. Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan
yang diikuti dengan pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
a. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
b. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil dan menyebabkan membesarnya
ukuran (diameter) tumbuhan
Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan proses di atas.
Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai dihambat baik secara fisik maupun
kimia, menurunnya aktifitas enzim (enzim terdegradasi)
J. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan biji
kacang merah, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan
tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang merah.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan
perkecambahan biji kacang merah, biji kacang merah yang diletakan di tempat gelap
dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji kacang merah yang terkena cahaya
matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, kondisinya segar,
daunnya lebar dan tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, kacang
merah.yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi
(etiolasi) dan kondisinya kurang segar, daunnya tipis, berwarna pucat, batang
melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat
kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.
K. DAFTAR PUSTAKA