Nico Firman Hidayat, Moh. Zainollah, Dewi Oktaviani, Putri Swasti R, Arminanti Yuantomo, Ilham
Adriansah S, Ahmad Hanif A, Idamatul Khusna*, Fitri Mulyaningsih Septi L
KKN 96 Kelompok 83 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
Jl. Marsda Adisucipto No 1 Yogyakarta 55281, Indonesia. Tel. +62-274-540971, Fax. +62-274-519739
Email: idamatulkhusna77@gmail.com*
Abstrak. Banyak limbah padat berupa sampah plastik ditemukan di Pedukuhan Pengos-A Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh
Kabupaten Kulon Progo. Sampah tersebut diabaikan dan dibuang begitu saja bahkan pada akhirnya sampah plastik hanya akan dibakar.
Hal tersebut tentunya akan menyebabkan pencemaran lingkungan, mengingat bahwa sampah plastik sulit didegradasi oleh alam.
Mengingat letak Pedukuhan Pengos-A ini berada di daerah perbukitan dan dekat dengan sungai. Banyaknya sampah plastik dikarenakan
kurang maksimalnya dalam mengolah sampah tersebut. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan sampah plastik yang bisa dijadikan
sebagai kerajinan rumah tangga. Sehingga sampah plastik yang selama ini hanya dibuang dan diabaikan bisa mendukung kehidupan
warga Pedukuhan Pengos-A. Dalam memanfaatkan sampah plastik ini tidak memerlukan biaya yang banyak untuk mengolahnya, namun
hal itu tidak mengurangi nilai kreatifitas yang ada pada kerajinan tersebut. Kerajinan rumah tangga yang menggunakan bahan dasar
samplah plastik ini berupa bunga. Dimana bunga tersebut bisa dijadikan hiasan pada ruang tamu ataupun dijual sebagai bucket bunga
untuk hadiah pada acara-acara tertentu.
Dampak limbah tersebut sangat berbahaya jika mengisi waktu luang ibu-ibu rumah tangga yang tidak
dibiarkan, terutama di pedukuhan Pengos-A, karena bekerja. Sampah palstik tersebut akan diolah menjadi
mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah kerajinan rumah tangga berupa bunga. Hasil yang
petani, sehingga apabila limbah mencemari sumber air diperoleh bisa dijadikan hiasan ruang tamu ataupun
untuk pertanian, akan menyebabkan gagal panen, yang hadiah pada acara-acara tertentu. Memang terlihat
mana itu sebagai sumber kehidupan di masyarakat sederhana, namun bagi masyarakat pedukuhan Pengos-
Pengos-A. A, hal ini menjadi sesuatu yang mewah dalam
Lingkungan mempunyai daya tampung limbah yang kehidupan sehari-hari. Karena perekonomian di
terbatas. Ketika limbah yang dibuang tidak melebihi pedukuhan yang bisa dikatakan berada pada tingkat
ambang batas, lingkungan masih dapat rendah. Kerajinan bunga tersebut juga bisa dijual,
menguraikannya sehingga tidak menimbulkan walaupun hanya seberapa tetapi dapat meningkatkan
pencemaran. Namun jika ambang batas tersebut kesejahteraan keluarga.
terlampaui, maka lingkungan tidak dapat menetralisir
limbah yang ada sehingga timbul masalah pencemaran
dan degradasi kondisi lingkungan (Arif Zulkifli, 2014) METODE PENELITIAN
Sejauh ini keterlibatan masyarakat dalam
mengurangi pemakaian dan mendaur ulang plastik Pemanfaatan sampah plastik menjadi kerajian rumah
masih sangat minim. Biasanya plastik dibakar untuk tangga ini didasarkan atas hasil survey oleh tim
memusnahkannya dari pandangan. Padahal, jika pelaksana pengabdian masyarakat yang berada di
pembakaran plastik tidak sempurna (di bawah 8000 C) pedukuhan Pengos-A. Survey dilakukan dengan cara
dapat membentuk dioksin, yaitu senyawa yang dapat observasi dan wawancara. Empat sampai tujuh hari
memicu kanker, hepatitis, pembengkakan hati dan waktu yang dipilih untuk melakukan observasi dan
gangguan system saraf (Sirait,2009) wawancara. Dari hasil observasi dan wawancara,
Plastik adalah salah satu jenis makromolekul yang banyak permasalahan yang timbul di pedukuhan
dibentuk dengan proses polimerisasi, polimerisasi Pengos-A. Salah satu masalah yang krusial yaitu
adalah proses penggabungan berupa molekul sederhana pengolahan sampah plastik. Menurut wawancara yang
(monomer) melalui proses kimia menjadi molekul dilakukan dengan salah satu warga, sampah plastik
besar (makromolekul atau polimer). Plastik dapat kebanyakan langsung dibuang dan dibakar. Hal itu
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu bukan mengatasi masalah namun menimbulkan
thermoplastik dan termosetting. Thermoplastik adalah masalah yang baru, yaitu pencemaran lingkungan.
bahan plastik yang jika dipanaskan sampai temperatur Untuk itu, diperlukan adanya pemanfaatan sampah
tertentu akan mencair dan dapat dibentuk kembali plastik yaitu dijadikan sebagai kerajinan rumah tangga.
menjadi bentuk yang diinginkan. Sedangkan Dalam melaksanakan kegiatan ini, hal yang tak
thermosetting adalah plastik yang jika telah dibuat kalah penting adalah peran serta warga pedukuhan
dalam bentuk padat, tidak dapat dicairkan kembali Pengos-A. Untuk itu, sebelum pelaksanaan kegiatan ini
dengan cara dipanaskan. Berdasarkan sifat kedua dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada
kelompok plastik di atas, thermoplastik adalah jenis masyarakat pedukuhan Pengos-A. Sosialisasi dilakukan
yang memungkinkan untuk didaur ulang ( Untoro Budi untuk menarik minat masyarakat dalam memanfaatkan
Surono dan Ismanto, 2016) sampah plastik. Sasaran utama kegiatan ini adalah ibu-
Untuk menangani masalah sampah, telah dilakukan ibu dan remaja. Alasan memilih ibu-ibu karena
berbagai upaya untuk mengurangi jumlah timbulan mayoritas hanya menjadi ibu rumah tangga dan tidak
sampah yang meliputi 3R (reduce, reuse, recycle). bekerja, sehingga bisa dilakukan untuk mengisi waktu
Reduce umumnya dilakukan pada sumber sampah luang. Sedangkan yang remaja untuk memberikan
dengan mengurangi konsumsi sehingga sampah yang pembelajaran sejak dini akan pentingnya
dihasilkan juga berkurang. Selanjutnya sampah memanfaatkan limbah padat yaitu sampah plastik.
dipisahkan sesuai dengan jenisnya yaitu organik dan Selanjutnya, setelah sosialisasi dengan masyarakat,
anorganik untuk upaya penggunanaan kembali (reuse) nantinya akan didakan praktik langsung pembuatan
dan daur ulang (recycle). Sampah organik yang bersifat kerajinan rumah tangga (bunga). Agar ibu-ibu
bioderadable dimanfaatkan sebagai bahan baku mendapatkan panduan secara maksimal.
pembuatan kompos (Gina Lova Sari, 2017) dan Langkah awal yang dilakukan dalam pemanfaatan
khususnya plastik yang bersifat non-degradable sampah plastik yaitu memilah-milah antara sampah
umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan organik dan anorganik. Untuk kegiatan ini, kita tentu
kerajinan. Selain itu plastik dapat dikumpulkan dan memakai sampah anorganik yang sulit terurai oleh
dijual untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan daur alam. Setelah selesai dipilah, kita akan menyisihkan
ulang. kembali sampah anorganik yang berupa plastik. Dalam
Hal itu yang akan dilakukan oleh masyarakat pembuatan kerajinan rumah tangga (bunga), bahan
pedukuhan Pengos-A. Memanfaatkan sampah plastik dasar yang dibutuhkan adalah kantong plastik yang
menjadi kerajinan rumah tangga. Selain untuk biasa diperoleh ketika belanja di pasar maupun di
mengurangi jumlah palstik yang ada, juga untuk warung-warung.
Nico Firman H., dkk – Pemanfaatan Sampah Plastik menjadi Kerajinan ... 103