Makalah Ini dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah Ekonomi Pembangunan
Semester III : Manajemen
Tahun Pelajaran 2021/2022
Disusun oleh :
Jl. Surotokunto No. 2 Blok. B 6.7 Rawagabus – Karawang 41314 Telp. & Fax. 0267 400326
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, karena atas
berkat Rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyusun dan menyajikan makalah yang berisi
tentang “Pentingnya Pembangunan Pertanian Dan Pedesaan Serta Hambatan Hambatan
Pembangunan Ekonomi” sebagai salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan.
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Naning Sudarna S.Pd MM Pd. Selaku
dosen mata kuliah Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan bimbingannya kepada
penulis dalam proses penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi materi yang ada. Materi-materi ini
bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam belajar ekonomi dan
bisnis. Serta dapat memahami nilai+nilai dasar yang direfleksikan dalam berfikir dan
bertindak.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
makalah-makalah dan tugas – tugas selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat keslahan
pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud
penulis
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................3
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH...............................................................................................................4
1.3 TUJUAN........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 PENTINGNYA PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA...................................................5
2.1.1 Pembangunan pertanian......................................................................................................6
2.1.2 Peran Pertanian dalam Sektor Ekonomi...............................................................................6
2.1.3 Kebutuhan Pangan................................................................................................................8
2.1.4 Kemiskinan dan Petani..........................................................................................................9
2.1.5 Masalah-masalah yang terjadi pada pembangunan pertanian:..........................................11
2.2 PENTINGNYA PEMBANGUNAN PEDESAAN.............................................................................12
2.2.1 Pentingnya Perencanaan Pembangunan dan Pengelolaan Keuangan Daerah....................12
2.2.2 Perencanaan Pembangunan Pedesaan...............................................................................17
2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keterlibatan Masyarakat............................................19
2.2.4 Dari Desa Untuk Kemajuan Bangsa.....................................................................................19
2.3 HAMBATAN – HAMBATAN PEMBANGUNAN EKONOMI............................................................20
2.3.1 FaktorYang Memengaruhi Pembangunan Ekonomi Suatu Negara.....................................20
2.3.2 Masalah Dan Hambatan Pembangunan Ekonomi...............................................................24
BAB III..................................................................................................................................................29
3.1 KESIMPULAN..............................................................................................................................29
3.2 SARAN........................................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
bergunung-gunung. Pertanian Indonesia dibagi menjadi dua yaitu usahatani pertanian rakyat
(small holder) dan perusaahan pertanian.
Sebagai dampak pemberlakuan model pembangunan yang bias perkotaan, sektor pertanian
yang identik dengan ekonomi perdesaan mengalami kemerosotan. Dibandingkan dengan
pertumbuhan sektor industri dan jasa, yang identik dengan ekonomi perkotaan, sektor
pertanian menjadi semakin tertinggal, untuk mengatasi hal tersebut, setiap negara mencoba
melakukan tindakan intervensi untuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan
melakukan pembangunan pedesaan.
Indonesia merupakan negara dengan wilayah yang luas memiliki potensi yang sangat besar
untuk menjadi negara yang makmur, namun sayangnya hal itu tidak terjadi. Sebaliknya,
Indonesia mengalami masalah-masalah pembangunan yang serius yang tampak nyata
menghalangi upaya pembangunan, maka dari itu pentingnya kegiatan pembangunan pertanian
dan pedesaan.
Apakah masalah-masalah tersebut benar-benar merupakan hambatan yang memperlambat
proses pembangunan dan apa sajakah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkannya terhadap
perlambatan proses pembangunan pedesaan
1.3 TUJUAN
Ada 4 tujuan yang ingin diperoleh dalam pembuatan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui hubungan pertanian tradisional dengan pembangunan ekonomi,
2. Untuk mengetahui hubungan pertumbuhan penduduk dengan pembangunan ekonomi,
3. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengangguran dengan pembangunan ekonomi,
4. Untuk mengetahui hubungan Sumber Daya Manusia dan modal dengan pembangunan
ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai Negara agraris seharusnya sector pertanian diprioritaskan lebih dulu, jika
industrialisasi akan dilakukan. Keberhasilan sector industri tergantung dari suatu
pembangunan pertanian yang dapat menjadi landasan pertumbuhan ekonomi. Menurut
rahardjo (1990) ada dua alasan mengapa sector pertanian harus dibangun terlebih dahulu:
a. Barang-barang hasil industri memerlukan dukungan daya beli masyarakat petani yang
merupakan mayoritas penduduk Indonesia, maka pendapatan mereka perlu ditingkatkan
melalui pembangunan pertanian.
b. Industri juga membutuhkan bahan mentah yang berasal dari sector pertanian dan karena
itu produksi pertanian menjadi basis bagi pertumbuhan industri itu sendiri.
Alasan kedua diatas dapat memberikan petunjuk bahwa industri yang cocok untuk Negara
agraris adalah industri yang berbasis pada pertanian atau agroindustri. Masing-masing
industri harus mempunyai keterkaitan antara hulu sampai ke hilir. Kenyataan sekarang ini
dari ketiga subsistem yang ada – hulu (penyedia sarana produksi, onfarm/ (usahatani), dan
hilir (pengolah hasil)- dalam semua subsektor komoditi berjalan tersekat-sekat. Maing-
masing berjalan sendiri-sendiri dan memikirkan keuntungan sendiri. Sebagai pihak yang
lemah petani sering menjadi objek eksploitasi dari subsistem hulu dan hilir.
Contoh kasus, produk pertanian sering ditolak atau dihargai murah oleh industri pengolahan
hasil pertanian dengan alas an kandungan pestisida yang tinggi atau lasan lain semisal tidak
terpenuhinya kualitas. Pada kasus pestisida sebenarnya sector hulu juga berperan dalam
mendorong petani menggunakan pestisida, bagaimana mereka mempromosikan produksnya
untuk digunakan dalam pemberantasan hama penyakit tanaman.
Menurut Krisnamurti (2001), kemiskinan petani karena politik ekonomi pertanian sekian
lama menempakan pertanian di kelas dua. Belum lagi hak-hak petani tidak pernah dilindungi,
konservasi lahan terus terjadi, infrastruktur irigasi diserobot untuk kepentingan non pertanian.
Pemerintah dengan pola yang tidak berubah merangsang petani untuk memproduksi beras
dengan jalan menaikkan harga dasar gabah. Dari tahun ke tahun memang harga dasar gabah
dianaikkan,tetapi kenaikan harga dasar gabah tidak begitu berpengaruh juga karena setiap
kenaikan harga dasar gabah juga diikuti naiknya pupuk urea.
Undang-undang yang berkaitan dengan pembangunan pertanian dan ketahanan pangan yaitu :
a. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian.
b. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani.
c. Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Ketahanan Pangan.
Krisis pangan terjadi di Indonesia di masa pandemi saat ini. Banyak upaya dilakukan
berbagai pihak untuk mengantisipasinya. Masyarakat mulai melakukan penghematan dan
menanam bahan pangan lokal. Gerakan beli hasil tanaman pangan petani lokal juga
digencarkan. Titik permasalahan saat ini misalnya pangan, yang merupakan penjamin
kehidupan. Sedangkan lingkungan merupakan penjamin keberlanjutan lingkungan (ekologis).
Ini merupakan dua hal yang harus dihadirkan bersama.
Dalam kondisi pandemi Covid-19, tantangan semakin berat dalam menghadirkan keduanya
sekaligus. Kondisi ini merupakan peringatan agar segera dilakukan langkah-langkah konkrit
dalam rangka menguatkan daya dukung lingkungan. Beberapa langkah konkrit berikut,
adalah sebagai berikut:
a. Luasan lahan pertanian produktif perlu dipertahankan dan dijaga dari derasnya upaya
konversi.
b. Produktivitas pertanian perlu ditingkatkan sehingga mampu menjadi sektor menggiurkan.
c. Perilaku petani perlu diarahkan agar tercipta pertanian yang minim pencemaran.
d. Diversifikasi bahan pangan dan budaya memanfaatkan produk pangan lokal perlu
digalakkan kembali
CDD berasal dari community-based development (CBD) dengan cakupan lebih luas.
Tekanan pada kontrol (pengawasan) aktual dalam pengambilan keputusan dan
sumberdaya proyek di hampir semua tahapan siklus proyek membedakan CDD
dengan CBD. Sehingga kontrol terhadap sumberdaya menjadi faktor kunci untuk
membedakan secara konseptual antara proyek CDD dengan CBD.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6
(enam) tahun sedangkan Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut
Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. RKP
Desa merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa.
Perencanaan pembangunan desa disusun berdasarkan hasil kesepakatan dalam
musyawarah desa yang pelaksanaannya paling lambat pada bulan Juni tahun anggaran
berjalan
Selain perencanaan pembangunan desa, hal penting sejak tahun 2014 adalah
tersedianya dana transfer ke daerah dalam bentuk dana desa. Dana Desa adalah dana
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan
bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk
membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah menganggarkan Dana
Desa secara nasional dalam APBN setiap tahun. Besaran alokasi anggaran yang
peruntukannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar
dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap.
Tak heran jika Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
menyatakan jika desa merupakan pembentuk Indonesia
Desa berbeda dengan kota yang dinilai lebih maju dan berkembang. Desa memiliki
permasalahan yang lebih besar. Mulai dari kemiskinan yang lebih tinggi, kesehatan
yang rendah, konsumsi masyarakat rendah, SDM rendah, sarana dan prasarana yang
lebih sulit dibandingkan kota, dan tingkat pendidikan rendah. Saat ini di Indonesia
terdapat 5.559 (7,55%) Desa Mandiri, 54.879 (74,49%) Desa Berkembang, dan
13.232 (17,96%) Desa Tertinggal
Permasalahan yang ada ini dapat diatasi dengan adanya pembangunan di desa.
Pembangunan yang dilakukan seharusnya tidak hanya terletak pada kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat, namun harus lebih dari hal itu. Tujuan dari esai ini adalah
untuk mendeskripsikan pentingnya pembangunan desa dalam pembangunan nasional.
Menyusun sebuah rencana yang baik mestinya didukung oleh sejumlah data dan
informasi yang memadai agar rencana yang disusun dapat memecahkan masalah yang
ditemui atau dialami masyarakat desa melalui potensi yang dimiliknya.
Permasalahannya adalah jenis data apa yang dibutuhkan, sumber informasi, jenis dan
kedalaman data, bagaimana cara memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.
Dalam aspek ekonomis, keberadaan desa sangat memegang peran penting, terutama
sebagai salah satu indikator kuat atau lemahnya perekonomian suatu daerah atau
bahkan negara ini.
Dalam aspek politis, desa bisa menjadi indikator suara sekaligus aspirasi dasar rakyat
yang tidak boleh dihiraukan, meskipun ada lapisan masyarakat lainnya seperti di
perkotaan.Oleh karena itu, desa merupakan miniature bagi pemerintahan. Sesuatu
bermula pada sesuatu yang sederhana dan kecil, kemudian meretas kesesuatu yang
lebih besar, sehingga dari sebuah desa kita mampu melihat dan meneropong seberapa
kemajuan dan kesejahteraan sebuah negara.
Namun ada sebagian desa dalam hal penggunaan dan pengelolaannya masih minim
terkait dengan keterlibatan atau partisipasi masyarakat. Faktor yang mempengaruhi
tingkat partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dana desa karena kurangnya
sosialisasi dari pemerintah desa mengenai program dana desa dan faktor pendidikan,
sehingga masyarakat kurang paham dengan program dana desa tersebut. Hal inilah
yang menyebabkan banyak terjadi penyelewengan karena kurangnya pengawasan dari
masyarakat, sehingga penggunaan dan pengelolaannya kurang tepat sasaran.
Oleh karena itu, penting bagi aparatur desa untuk diberikan pemahaman-pemahaman
penggunaan dan pengelolaannya, termasuk juga warganya bahwa mereka punya hak
untuk juga terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaannya agar nantinya bisa menjadi
suatu keberhasilan dalam program pembangunan desa yang menjadi ujung tombak
pembangunan nasional
Anda bisa mendapatkan keuntungan hingga 25 persen per tahun melalui P2P Lending
Modal Rakyat. Perusahaan fintech ini sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan
begitu, hak-hak Anda sebagai konsumen akan lebih terjamin.
b. Pertanian Tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian, dan aplikasi teknologi
modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini mempunyai produktivitas
rendah dan mengakibatkan pendapatan para petani berada pada tingkat subsisten
(hidupnya secara pas-pasan).
Muhamad Hasan dan Muhamad Azis menjelaskan dalam bukunya yang berjudul
Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat (2018), bahwa masalah
kependudukan lainnya selain tingginya pertumbuhan ekonomi adalah distribusi
penduduk yang tidak merata antar daerah.
Selain pandangan Gunnar Myrdal, pandangan lain mengenai dampak dari kekuatan
internasional terhadapa hambatan pembangunan ialah dari Raul Prebich. Prebisch
berpendapat bahwa, term of trade negara terbelakang senantiasa mengalami
kemerosotan (Jhingan, 2012).
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Sebagai dampak pemberlakuan model pembangunan yang bias perkotaan, sektor pertanian
yang identik dengan ekonomi perdesaan mengalami kemerosotan. Dibandingkan dengan
pertumbuhan sektor industri dan jasa, yang identik dengan ekonomi perkotaan, sektor
pertanian menjadi semakin tertinggal, untuk mengatasi hal tersebut, setiap negara mencoba
melakukan tindakan intervensi untuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan
melakukan pembangunan pertanian dan perdesaan.
3.2 SARAN
1. Pentingnya pertumbuhan ekonomi disuatu Negara tersebut mampu menyusun strategi
demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nya denganmenggunakanteori-teori
2. Pertumbuhan ekonomi ebagai landasan dala kemajuan perekonomiannya.
3. Kelebihan dan kekurangan dari setiap teori-teori ekonomi mampu memberikan upaya
sebuah peningkatan perekonomian Negara.
4. Dalam penelitian ini tentu masih banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun isi
dari penelitian ini, oleh karena itu penulis bersedia jika ada kritik dan saran nya agar
menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya