Anda di halaman 1dari 7

POLA PENATAAN ZONA, MASSA, DAN RUANG TERBUKA PADA PERUMAHAN WATERFRONT (Siska Soesanti, et al)

POLA PENATAAN ZONA, MASSA, DAN RUANG TERBUKA


PADA PERUMAHAN WATERFRONT
(Studi Kasus : Perumahan Pantai Indah Kapuk)

Siska Soesanti dan Alexander Sastrawan


Staf Pengajar Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan
e-mail : siska_s@home.unpar.ac.id, alexsas@home.unpar.ac.id

Hendra Rahman
Alumni Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan

ABSTRAK
Jenis dan bentuk perumahan yang ada sekarang ini semakin bervariasi. Tujuan dari keanekaragaman tersebut adalah
untuk menambah daya jual dan daya tarik perumahan yang dibangun. Residential waterfront adalah suatu jenis perumahan
yang berada langsung di pinggir/tepian suatu sungai, danau, kanal, ataupun laut; dimana kompleks perumahan tersebut
secara maksimal dan efektif memanfaatkan potensi perairan yang ada didekatnya. Untuk menciptakan suatu karakter
perumahan dengan konsep waterfront tidak cukup hanya lokasinya yang berdekatan dengan kawasan perairan saja, tetapi
pola penataan zona, massa dan ruang terbuka juga sangat berpengaruh. Oleh karena itu, pada makalah ini dibahas pola
penataan zona, massa dan ruang terbuka dari perumahan Pantai Indah Kapuk yang dibangun dan dikembangkan dengan
konsep waterfront. Hasil studi yang dilakukan menunjukkan bahwa perumahan Pantai Indah Kapuk yang dikembangkan
saat ini belum menciptakan karakter sebagai sebuah residential waterfront secara jelas.

Kata kunci: perumahan; waterfront; penataan zona, massa bangunan, dan ruang terbuka.

ABSTRACT
Recently many kinds of residential type and form are provided by property developers. The aim of that strategic is to
attract consumer’s interest. Residential waterfront is a residential area that is located on the surroundings of lake, river, or
sea and the developers use its potencies to develop their area. To create a residential area with waterfront characteristics,
not only by means of locating the houses near the water, but also need deep consideration about zone, mass, and open space
arrangement. Pantai Indah Kapuk is one of many residential complexes in North Jakarta, that developed with waterfront
concept. Site planning of the area will be discussed in this paper and the result of the study shows that Pantai Indah Kapuk
have not been developed as residential waterfront perfectly.
Keywords: residential; waterfront; zone, mass, and open space planning.

PENDAHULUAN waterfront cocok dikembangkan di Indonesia.


Beberapa pengembang (developer) mencoba men-
Perumahan yang bertemakan waterfront mem- ciptakan suatu bentuk perumahan yang berkonsep
punyai pengertian secara umum sebagai berikut: suatu waterfront yang modern. Contohnya, perumahan
jenis perumahan yang berada langsung di pinggir atau Pantai Indah Kapuk, Pantai Mutiara, dan Ancol. Akan
di tepi suatu sungai, danau, kanal ataupun laut; tetapi, karena banyak permasalahan dan kekurangan
dimana kompleks perumahan tersebut secara di dalam penerapannya, hasilnya kemudian
maksimal dan efisien memanfaatkan potensi perairan menyimpang dari apa yang diharapkan. Salah satu
yang ada di dekatnya. Di Indonesia sendiri permasalahan adalah pada pola penataan zona, massa
sebenarnya konsep pemukiman seperti ini bukanlah bangunan, dan ruang terbuka pada perumahan yang
merupakan sesuatu hal yang baru, karena banyak berkonsep waterfront tersebut.
masyarakat (terutama di pedesaan atau pedalaman) Ciri dan karakter dari perumahan waterfront
yang hingga saat ini masih tinggal dan bermukim di dapat dilihat dari penataan zona, massa, dan ruang
pinggir sebuah sungai, danau, maupun laut. terbuka. Akan tetapi hal ini belum terlihat pada
Contohnya, masyarakat yang tinggal di pinggiran perumahan-perumahan di Indonesia yang berkonsep
Sungai Musi dan masyarakat pedalaman di waterfront, di mana elemen perairan sebagai faktor
Kalimantan. utama kurang diperhatikan. Untuk mengetahui
Sesuai dengan sifat wilayah negara Indonesia penyebab tersebut, pada makalah ini akan dibahas
yang merupakan negara kepulauan dengan potensi mengenai pembentukan pola zona, perletakkan massa
perairan yang melimpah, maka konsep perumahan bangunan dan susunan ruang terbuka di perumahan

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 115
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ARS
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 34, No. 2, Desember 2006: 115 - 121

waterfront modern di Indonesia; serta faktor-faktor • Berlokasi dan berada di tepi suatu wilayah perair-
apa saja yang mempengaruhi penyimpangan susunan an yang besar (laut, danau, sungai, dan sebagai-
pola tersebut. Sebagai obyek studi yang dianalisis nya).
adalah perumahan Pantai Kapuk Indah. • Biasanya merupakan area pelabuhan, perdagang-
an, permukiman, atau pariwisata.
PENGERTIAN WATERFRONT • Memiliki fungsi-fungsi utama sebagai tempat
rekreasi, permukiman, industri, atau pelabuhan.
Definisi Waterfront • Dominan dengan pemandangan dan orientasi ke
arah perairan.
Pengertian waterfront dalam Bahasa Indonesia
• Pembangunannya dilakukan ke arah vertikal-
secara harafiah adalah daerah tepi laut, bagian kota
horisontal.
yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan
(Echols, 2003). Sedangkan, urban waterfront mem-
punyai arti suatu lingkungan perkotaan yang berada di Aspek Perencanaan Waterfront
tepi atau dekat wilayah perairan, misalnya lokasi di Dalam perencanaan waterfront ada 3 aspek yang
area pelabuhan besar di kota metropolitan (Wrenn, dominan, yaitu aspek arsitektural, aspek keteknikan,
1983). Dari kedua pengertian tersebut maka definisi dan aspek sosial budaya. Aspek arsitektural berkaitan
waterfront adalah suatu daerah atau area yang terletak dengan pembentukan citra (image) dari kawasan
di dekat/berbatasan dengan kawasan perairan dimana waterfront dan bagaimana menciptakan kawasan
terdapat satu atau beberapa kegiatan dan aktivitas waterfront yang memenuhi nilai-nilai estetika. Aspek
pada area pertemuan tersebut. keteknikan berkaitan terutama dalam perencanaan
struktur dan teknologi konstruksi yang dapat meng-
Jenis-Jenis Waterfront atasi kendala-kendala dalam mewujudkan rancangan
Berdasarkan tipe proyeknya, waterfront dapat waterfront, seperti stabilisasi perairan, banjir, korosi,
dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu konservasi, pemba- erosi, kondisi alam setempat, dan sebagainya. Aspek
ngunan kembali (redevelopment), dan pengembangan sosial budaya bertujuan untuk meningkatkan kualitas
(development). Konservasi adalah penataan water- kehidupan masyarakat yang tinggal di dalam dan di
front kuno atau lama yang masih ada sampai saat ini sekitar kawasan waterfront tersebut.
dan menjaganya agar tetap dinikmati masyarakat.
Redevelopment adalah upaya menghidupkan kembali Elemen-elemen Perencanaan Waterfront
fungsi-fungsi waterfront lama yang sampai saat ini
masih digunakan untuk kepentingan masyarakat Perencanaan waterfront meliputi proses pem-
dengan mengubah atau membangun kembali fasilitas- bentukan zona, pengaturan zona-zona fungsi, akses
fasilitas yang ada. Development adalah usaha mencip- transportasi/sirkulasi, pengolahan ruang publik
takan waterfront yang memenuhi kebutuhan kota saat (public space), tatanan massa bangunan, dan
ini dan masa depan dengan cara mereklamasi pantai. pengolahan limbah (sanitasi).
Berdasarkan fungsinya, waterfront dapat dibeda- Pola penyusunan dan perkembangan tata letak
kan menjadi 4 jenis, yaitu mixed-used waterfront, yang merupakan proses pembentukan suatu area
recreational waterfront, residential waterfront, dan waterfront sebagai berikut (Wrenn, 1983):
working waterfront (Breen, 1996). Mixed-used water- • Awalnya berkembang dari arah perairan, yaitu
front adalah waterfront yang merupakan kombinasi dengan dibangunnya beberapa sarana yang
dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah menunjang fungsi utama dari area waterfront.
sakit, dan/atau tempat-tempat kebudayaan. Recrea- • Ketika area waterfront mulai ramai dikunjungi
tional waterfront adalah semua kawasan waterfront dan ditempati orang maka terjadilah perluasan
yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk lokasi dan penyebaran ke arah daratan.
kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, • Pertambahan penduduk yang tinggal mendorong
tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. munculnya beberapa sarana penunjang lainnya,
Residential waterfront adalah perumahan, apartemen, seperti dermaga kecil, jalur sirkulasi tambahan,
dan resort yang dibangun di pinggir perairan. dan sebagainya.
Working waterfront adalah tempat-tempat penang- • Seiring pertambahan penduduk dan aktivitas yang
kapan ikan komersial, reparasi kapal pesiar, industri semakin banyak maka dibuatlah beberapa saluran
berat, dan fungsi-fungsi pelabuhan. kanal di area waterfront. Hal ini bertujuan untuk
tetap mempertahankan ikatan visual dan karakter
Kriteria Waterfront pada area waterfront, dan membuat pemisah
Kriteria umum dari penataan dan pendesainan buatan yang memisahkan secara jelas fungsi-
waterfront adalah (Prabudiantoro, 1997): fungsi yang ada pada site.

116 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ARS
POLA PENATAAN ZONA, MASSA, DAN RUANG TERBUKA PADA PERUMAHAN WATERFRONT (Siska Soesanti, et al)

Pola susunan massa dan ruang pada zona – zona TINJAUAN PERUMAHAN PANTAI INDAH
yang berada di area waterfront harus mengacu dan KAPUK SEBAGAI STUDI KASUS
berorientasi ke arah perairan. Apabila hal ini tidak
diterapkan maka area tersebut akan kehilangan ciri Keadaan Fisik Dasar Kawasan
khas dan karakternya sebagai area waterfront. Zona-
zona yang ada di area waterfront tercipta karena area Secara geografis kawasan perumahan Pantai
waterfront merupakan suatu area yang menjadi Indah Kapuk (selanjutnya disingkat menjadi PIK)
tempat bertemu dan berintegrasinya beberapa fungsi berada di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Di
kegiatan menjadi satu. Pada umumnya, zona yang sebelah utara PIK adalah Laut Jawa yang sepanjang
berada langsung berbatasan dengan daerah perairan pantainya masih terdapat hutan bakau, di sebelah
utama mempunyai fungsi-fungsi kegiatan utama yang timur adalah Kelurahan Pluit, di sebelah selatan
bersifat publik sehingga dapat diakses dari segala arah adalah Kelurahan Kapuk Muara (Jl. Kapuk Raya),
oleh semua orang. Setelah zona utama terbentuk dan di sebelah barat adalah Kelurahan Kamal Muara.
barulah kemudian di sekitarnya dibangun zona-zona PIK memiliki luas area kurang lebih 800 ha, terdiri
ruang yang lebih kecil yang berisi fungsi-fungsi dari beberapa kompleks perumahan, area komersial,
penunjang kawasan utama tersebut atau berisi daerah
area rekreasi, dan sebagainya.
permukiman penduduk.
Sirkulasi atau jaringan jalan merupakan elemen Di sekitar kawasan perumahan PIK terdapat
kawasan yang penting. Sirkulasi adalah lahan yang beberapa lokasi yang harus dipertahankan kebera-
digunakan sebagai prasarana penghubung antara daannya (Gambar 2), yaitu (1) hutan lindung yang
zona-zona di dalam kawasan dan akses dengan memanjang dari Timur – Barat sepanjang garis pantai
kawasan lainnya. Sirkulasi pada area waterfront ada seluas 50,6 ha, (2) cagar alam yang terletak di sisi
dua jenis, yaitu sirkulasi darat dan sirkulasi air. Barat Kali Angke seluas 28,675 ha, (3) kebon bibit
Idealnya kedua sirkulasi tersebut mempunyai jumlah seluas 10,421 ha, (4) kawasan hutan wisata seluas
dan luas yang sama besarnya. Selain itu, penataan 101,926 ha, (5) saluran Cengkareng Drain, dan (6)
sirkulasi pada area waterfront dikatakan baik apabila jalan tol Sedyatmo. Sisi sebelah timur kawasan PIK
jaringan jalannya berpola lurus dan sejajar dengan sisi merupakan kawasan perumahan Pluit yang dibangun
perairannya. Penataan ini memudahkan semua orang dan dikelola oleh BPP Pluit. Di sebelah selatan
untuk menikmati view ke arah perairan. Sedangkan kawasan PIK berkembang lahan untuk industri,
penataan sirkulasi darat yang tidak berdekatan dengan pergudangan dan permukiman.
area perairan mengakibatkan salah orientasi dan
hilangnya citra dari waterfront itu sendiri.
Ruang-ruang pada suatu area waterfront
terbentuk sesuai dengan bentuk dan morfologi dari 3
kawasannya. Pola morfologi yang umum pada area 1
waterfront adalah linear, radial, konsentrik dan brach 4
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. (A) Pola
linear biasanya menyebar dan memanjang sepanjang 2
garis tepi air seperti pantai dan sungai. (B) Pola radial
adalah pola susunan ruang dan massanya 6
mengelilingi suatu wilayah perairan seperti danau dan
teluk. (C) Pola konsentrik merupakan pengembangan 5
dari bentuk radial yang menyebar secara linear ke
arah belakang dari pusat radial. (D) Pola branch
terbentuk jika ada anak-anak sungai dan kanal-kanal.
Gambar 2. Kondisi di sekitar kawasan Perumah-
an Pantai Indah Kapuk

Kawasan PIK berada pada ketinggian sekitar 5


meter di atas permukaan laut, dan merupakan
A B C D kawasan reklamasi sehingga mempunyai kontur yang
relatif datar. Jenis tanahnya adalah endapan lempung
Gambar 1. Pola morfologi pada area Waterfront yang ditimbun berulang-ulang.
Air laut yang terdapat di pinggir pantai, sungai,
Ruang-ruang utama yang terbentuk dengan dan kanal-kanal pada perumahan PIK merupakan
ukuran yang besar umumnya merupakan suatu area sumber daya utama yang sangat penting bagi
publik yang diletakkan berbatasan langsung dengan pembentukan tema dan citra perumahan. Perpaduan
perairan. antara perairan dengan daratan di sekitarnya

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 117
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ARS
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 34, No. 2, Desember 2006: 115 - 121

direncanakan untuk kepentingan rekreasi, pariwisata, Tabel 2. Deskripsi sektor-sektor di perumahan


dan sistem sanitasi. Akan tetapi, tumbuhan dan PIK
pepohonan yang terdapat di dalam PIK kurang Nama sektor Deskripsi
variatif jenisnya dan sedikit jumlahnya. Vegetasi Sektor Utara– • Sektor ini mempunyai luas lahan
ditanam sebagai peneduh dan penambah kenyamanan Timur (UT) paling luas, yaitu 286 ha.
kawasan sehingga tidak dapat berfungsi untuk • Letaknya cukup strategis karena
mengatur dan mempertahankan tingkat korosi dan dilewati oleh jalan utama dan
kualitas tanah. dekat dengan laut.
• Rata-rata luas lahan perumahan
Kawasan PIK adalah kawasan perumahan yang yang dijual adalah 300m2/
terencana dengan penataan dan penggunaan lahan kavling. Jumlah kavling tanah
yang sudah terbagi dengan jelas. Luas area terbesar yang tersedia adalah 1.997 unit.
adalah perumahan, sisanya digunakan untuk sarana • Fasilitas-fasilitas yang tersedia
transportasi, area komersial, area hijau, dan penyedia- pada sektor ini adalah rumah
an fasilitas-fasilitas umum. Tabel 1 menunjukkan sakit, sport club, lapangan tenis,
dan taman bermain anak.
rencana pengembangan kawasan sesuai dengan
Sektor Selatan– • Luas total 156ha.
persetujuan master plan pengembangan PIK dari Timur (ST) • Sektor ini banyak diminati karena
Gubernur DKI Jakarta pada tahun 1988 serta realisasi luas kavling yang ditawarkan
yang telah dilakukan sampai tahun 2002. tidak terlalu besar.
• Rata-rata luas lahan perumahan
Tabel 1. Rencana dan realisasi pengembangan yang dijual adalah
200m2/kavling.
kawasan perumahan PIK
• Fasilitas-fasilitas yang tersedia
Jenis penggunaan Rencana (1988) Realisasi (2002) pada sektor ini adalah sekolah,
No
lahan Luas (ha) % Luas (ha) % tempat pemancingan, dan
1 Permukiman/peru 376 47 162 19 kompleks niaga.
mahan Sektor Selatan– • Sektor ini mempunyai luas total
2 Fasilitas 135 13 82 10 Barat (SB) paling kecil, yaitu 43ha.
3 Infrastruktur 160 20 120 14 • Rata-rata luas lahan perumahan
4 Area hijau 160 20 96 12 yang dijual adalah
Total 831 100 460 55 200m2/kavling.
• Fasilitas-fasilitas yang tersedia
Pembagian Sektor pada sektor ini adalah lapangan
tenis.
Secara garis besar perumahan PIK dibagi Sektor Utara– • Sektor ini mempunyai luas total
menjadi 4 sektor (Gambar 3 dan Tabel 2). Barat (UB) 260ha, tetapi ada sebagian lahan
yang masih merupakan lahan
yang belum diolah.
• Sektor ini direncanakan
mempunyai jumlah kavling total
998 unit.
• Lahan perumahan yang sudah
dipasarkan terdapat pada
kompleks Bukit Golf 1. Jumlah
kavling yang tersedia pada
UB UT kompleks Bukit Golf 1 adalah 76
unit.
• Fasilitas-fasilitas yang terdapat
pada sektor ini adalah lapangan
golf dan golf clubhouse.
SB ST
Sirkulasi dan Transportasi
Gambar 3. Pembagian Sektor Perumahan Pantai Meskipun kawasan PIK merupakan perumahan
Indah Kapuk dengan tema waterfront namun pihak pengembang
kurang optimal memanfaatkan potensi perairan (laut
dan kanal) yang dimilikinya. Kawasan PIK hanya
mempunyai satu jenis sirkulasi saja yaitu sirkulasi
darat. Hal ini menghilangkan citra residential
waterfront yang ingin dikembangkan.

118 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ARS
POLA PENATAAN ZONA, MASSA, DAN RUANG TERBUKA PADA PERUMAHAN WATERFRONT (Siska Soesanti, et al)

Jaringan sirkulasi yang ada di perumahan PIK Zona bisnis letaknya terpusat hanya pada sektor
dibagi menjadi dua jenis, yaitu jaringan jalan utama Utara–Timur dan Selatan – Timur. Lokasi zona bisnis
dan jalan kompleks. Jaringan jalan utama merupakan lebih dekat dan mengacu pada letak dan posisi jalan
jalur-jalur jalan atau sirkulasi yang melayani utama dan pintu masuk utama kawasan (pintu masuk
pergerakan kendaraan antar kompleks, antara Jl. timur dan selatan) yang merupakan area atau jalur lalu
Kapuk Raya (pintu masuk selatan) – Kawasan Pluit lintas yang paling ramai. Hal ini dilakukan dengan
(pintu masuk timur) – Jalan tol (pintu masuk barat). pertimbangan faktor komersial.
Jalan kompleks merupakan jalan-jalan yang terdapat Zona-zona yang lainnya yaitu area yang diguna-
di dalam suatu kompleks yang melayani pergerakan kan untuk fasilitas dan sarana umum dimana letaknya
kendaraan antar rumah-rumah dalam kompleks menyebar. Hal ini disebabkan oleh pemilihan
tersebut. lokasinya hanya didasarkan kepada fungsi bangunan
dan ketersediaan tempat saja.
Sarana dan Fasilitas Umum
Fasilitas yang ada di kawasan PIK cukup
lengkap yaitu fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan
yang terletak di Sektor Utara – Timur, fasilitas
rekreasi dan hiburan berupa golf clubhouse terletak di
sektor Utara – Barat, PIK garden café yang terletak di
Sektor Utara – Timur, dan pusat pemancingan yang
terletak di Sektor Selatan – Timur.
Perumahan PIK memiliki sistem penyediaan air
bersih dan pengolahan air limbah (air kotor) yang
terpusat pada sebuah fasilitas yang disebut Rumah Gambar 4. Pembagian Zona Fungsi di Perumah-
Pompa. Khusus untuk pembuangan limbah, kawasan an Pantai Indah Kapuk
PIK ditunjang dengan keberadaan Cengkareng Drain
yang tepat terletak di tengah-tengah kawasan. Pola Penataan Massa
Perumahan PIK juga mempunyai saluran-saluran air
Massa bangunan yang ada sebagian besar
(selokan) untuk pembuangan dan kanal-kanal yang
tersusun dengan grid linear sepanjang jalan utama dan
menghubungkan kompleks-kompleks perumahan
Cengkareng Drain, kecuali pada sektor Utara – Barat
dengan Cengkareng Drain dan laut.
yang tersusun membentuk suatu susunan yang semi-
radial mengelilingi danau buatan. Penataan massa
TINJAUAN POLA PENATAAN PADA pada sektor Utara – Timur berbeda dari susunan
PERUMAHAN PIK massa pada sektor lainnya. Pada sektor ini, susunan
Pola Penataan Zona massa yang memanjang ke arah Timur Laut–Barat
Daya. Kemiringan susunan massa untuk menyesuai-
Perumahan PIK sebagai suatu perumahan yang kan dengan bentuk dari danau buatan yang dibuat
mengambil tema waterfront merencanakan zona- miring. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
zonanya hampir sebagian besar dimulai dari arah besarnya gelombang laut dan hembusan angin yang
perairan (laut atau Cengkareng Drain). Kawasan PIK kuat dari arah timur laut yang masuk ke kawasan
didominasi oleh zona perumahan (65%), disusul oleh danau tersebut, serta dipengaruhi juga oleh
zona rekreasi (23%), zona bisnis (10%) serta zona- keberadaan cagar alam di sebelah tenggara sektor ini.
zona lain (2%). Pola penataan zona tersebut sesuai Tidak seluruh massa bangunan dibangun
dengan fungsi kawasan PIK sebagai sebuah kawasan mengarah ke kawasan perairan. Hanya massa
perumahan dan permukiman. Penataan zona ini dapat bangunan pada sektor Utara – Timur dan Utara –
dilihat pada gambar 4. Barat yang mengarah ke kawasan perairan. Pola
Zona perumahan menyebar di setiap sektor. penataan massa bangunan yang berpola grid dan rapat
Zona-zona perumahan ditata dengan mengacu kepada menyebabkan hilangnya karakter visual dari sebuah
kawasan perairan dan jalan-jalan utama. Sedangkan perumahan dengan tema waterfront karena hanya
zona rekreasi terletak pada sektor Utara – Timur dan massa bangunan pada lapisan pertama saja yang
sektor Utara–Barat. Pemilihan tempat dan penempat- mempunyai akses visual langsung ke arah perairan.
an zona rekreasi dilakukan dengan memperhitungkan Selain itu, massa bangunan fasilitas umum tidak
faktor lokasi yang berhubungan langsung dengan laut tertata dengan pola tertentu, letaknya berjauhan dan
karena sarana rekreasi yang akan dibangun adalah memiliki arah orientasi yang berbeda.
sarana rekreasi air.

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 119
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ARS
DIMENSI TEKNIK ARSITEKTUR Vol. 34, No. 2, Desember 2006: 115 - 121

Pola Penataan Ruang Terbuka • Faktor iklim


PIK sebagai kawasan yang berbatasan langsung
Ruang terbuka hijau berupa taman, gerbang
dengan laut maka faktor angin dan gelombang
kompleks, dan putaran jalan. Keberadaan ruang
mempunyai andil terhadap pola tatanan perumah-
terbuka tersebut hanya sebagai pelengkap kawasan
an. Hal ini terlihat pada sektor Utara–Timur yang
PIK, tidak mempunyai kontribusi terhadap penciptaan
kemiringan susunan massanya dipengaruhi oleh
karakter waterfront.
faktor iklim.
Bentuk ruang terbuka lain pada kawasan PIK
adalah yang terletak pada sektor Utara–Timur dan
PENILAIAN KAWASAN PERUMAHAN PIK
Utara – Barat saja. Danau ini mempunyai kontribusi
SEBAGAI RESIDENTIAL WATERFRONT
yang tidak terlalu signifinkan terhadap penciptaan
karakter waterfront dari kawasan PIK karena hanya Sudah sewajarnya jika perumahan PIK
dapat diakses secara visual oleh sebagian kecil massa mengambil tema waterfront dalam pengembangan
bangunan saja. dan pembangunannya karena lokasinya yang dekat
laut. Akan tetapi, kawasan perumahan yang dibangun
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Penata- di tepi perairan belum tentu langsung membentuk
an Massa dan Ruang Terbuka citra dan karakter waterfront. Agar kawasan peru-
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola penata- mahan yang dibangun di tepi perairan membentuk
an kawasan perumahan PIK adalah: citra dan karakter waterfront maka sudah seharusnya
kawasan perairan menjadi pusat pengembangan dan
• Faktor perairan pembangunan pola penataan tapaknya.
Konsep waterfront menjadi dasar Tabel 3 menunjukkan hasil penilaian terhadap
pengembangan perumahan PIK karena adanya kawasan perumahan PIK sebagai residential water-
laut dan Cengkareng Drain di sekitar kawasan. front. Pengembangan dan pembangunan yang telah
Namun hanya sebagian kecil massa dan ruang dilakukan pada empat sektor yang ada di kawasan
terbuka yang ditata dengan orientasi ke perumahan PIK dinilai berdasarkan pola penataan
kawasan perairan tersebut. Dan hal ini tidak zona, massa dan ruang terbuka. Penilaian dari setiap
menjadi masalah bagi konsumen perumahan pola penataan didasarkan pada terpenuhi atau tidak-
PIK karena kemudahan akses lebih penting nya persyaratan sebagai residential waterfront.
dibandingkan orientasi dan view ke perairan.
• Faktor sirkulasi dan arus lalu lintas Tabel 3. Hasil penilaian kawasan perumahan PIK
Faktor jalan dan jalur sirkulasi terlihat lebih sebagai Residential Waterfront
dominan pada penataan pola zona, massa dan Sektor
ruang terbuka dibandingkan faktor perairan. Pola Penataan Utara - Utara - Selatan Selatan -
Sebagian besar massa bangunan disusun dengan Timur Barat - Timur Barat
pola grid-linear sejajar dengan arah jalan. Perencanaan zona
Penempatan zona bisnis lebih memperhatikan dari arah perairan ke ●●●● ●●● ●● ●●
keramaian lalu lintas sebagai faktor utama. darat
Zona perumahan
• Faktor komersial mengacu pada ●●● ●●●● ●● ●
Dengan adanya pertimbangan faktor komersial kawasan perairan
maka pengembang lebih menekankan pengguna- Zona perumahan
●●●● ●●● ●●●● ●●●●
an lahan untuk perumahan dibandingkan untuk mengacu pada jalan
ruang terbuka. Keberadaan ruang terbuka yang Penempatan zona
sedikit mengurangi daya tarik dan karakter komersial dekat ●●● ●●● ●● ×
kawasan PIK sebagai perumahan yang perairan
Pola massa
bertemakan waterfront.
bangunan: linear – ●●● ●● ●●●● ●●●●
• Faktor kondisi dan keadaan lingkungan seki- grid
tar Pola massa
Perumahan PIK dikelilingi oleh hutan bakau, bangunan: semi – ● ●●● ○ ○
cagar alam, dan hutan wisata yang merupakan radial
area konservasi yang dilindungi. Kondisi dan Massa bangunan
perumahan
keadaan lingkungan sekitar itu ikut berperan serta ●●● ●●●● ●● ●
berorientasi ke
membatasi dan menentukan pola tatanan pada perairan
beberapa area di kawasan perumahan PIK. Massa bangunan ●●●● ●●● ●● ●

120 Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ARS
POLA PENATAAN ZONA, MASSA, DAN RUANG TERBUKA PADA PERUMAHAN WATERFRONT (Siska Soesanti, et al)

tidak berorientasi ke Faktor-faktor lain yang menyebabkan pola


jalan penataan zona, massa, dan ruang terbuka perumahan
Pola massa PIK kurang dapat menciptakan suatu suasana dan
bangunan rumah ●●● ●●● ● ● kondisi sebagai kawasan yang bertemakan waterfront
tidak rapat adalah faktor lingkungan, faktor komersial, dan faktor
Akses visual tidak
kekurangpahaman berbagai pihak tentang bagaimana
hanya pada layer ●●● ●●●● ●● ●
pertama saja suatu perumahan bertemakan waterfront itu diren-
Massa bangunan canakan.
fasilitas berorientasi ●● ●●● ●●● ×
ke arah perairan DAFTAR PUSTAKA
Massa bangunan
fasilitas berada ● ● ●● × Breen, A., and Rigby, D. Waterfront Cities Reclaim
dalam satu area Their Edge, McGraw-Hill Inc. USA. 1994.
Memiliki ruang Breen, A., and Rigby, D. The New Waterfront: A
terbuka dan ruang ●●● ●●●● ●● ● Worldwide Urban Success Story, Thames &
hijau Hudson. Great Britain. 1996.
Konstribusi ruang
terbuka dan ruang Echols, J. M., and Shadily, H.: Kamus Inggris
hijau terhadap ●● ●●● ○ ○ Indonesia, Jakarta, Penerbit PT Gramedia,
penciptaan karakter 2003.
waterfront
Pola sirkulasi L. Azeo, Torre. Waterfront Development. Van Nos-
mengikuti bentuk ●● ●●● ●● ● trand Reinhold. New York. 1989.
area perairan
Catatan: Lynch, Kevin. Site Planning. The M.I.T. Press.
○ : tidak memenuhi (0%) Cambridge. 1962.
● : sedikit memenuhi (1 – 25%) M. Wrenn, D. Urban Waterfront Development. ULI –
●● : cukup memenuhi (26 – 50%)
The Urban Land Institute. Washington DC.
●●● : memenuhi (51 – 75%)
●●●● : sangat memenuhi (76 – 100%)
1983.
× : tidak memiliki atau tidak ada Murotani, B. Architecture and Waterspace. Arch
Publishing. Co. Ltd. No. 24. Tokyo – Japan.
Dari Tabel 3 diketahui bahwa pengembangan 1981.
dan pembangunan pada sektor Utara–Timur dan
Utara – Barat mempunyai skor rata-rata penilaian Prabudiantoro, B. Kriteria Citra Waterfront City,
“cukup memenuhi”, sedangkan pada sektor Selatan – Thesis, Universitas Diponegoro, tidak dipubli-
Timur dan Selatan – Barat mempunyai skor penilaian kasikan. 1997.
“sedikit memenuhi”. Pengembang lebih mementing-
kan nilai komersial dari pada pembentukan citra dan
karakter dari kawasan perumahan PIK sebagai
residential waterfront. Oleh karena itu, berdasarkan
penilaian pola penataan zona, massa, dan ruang
terbuka dapat disimpulkan bahwa kawasan
perumahan PIK tidak memiliki citra dan karakter
yang cukup sebagai sebuah residential waterfront.

KESIMPULAN
Secara garis besar perumahan PIK belum
sepenuhnya menerapkan pola penataan zona, massa,
dan ruang terbuka yang mencerminkan karakter
sebuah residential waterfront. Penyebab utamanya
adalah faktor jalan dan sirkulasi terlalu dominan
sebagai orientasi dan acuan utama, sedangkan
kawasan yang bertemakan waterfront seharusnya
menjadikan perairan sebagai orientasi dan acuan
utama.

Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - Universitas Kristen Petra 121
http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/dir.php?DepartmentID=ARS

Anda mungkin juga menyukai