Anda di halaman 1dari 99

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam yang
terbaharui maupun tidak terbaharui. Ada sebuah potensi besar di Negara
Indonesia yang sebenarnya sudah menjadi ujung tombak pendapatan
negara, aspek yang dimaksud adalah Pariwisata. Di negara Indonesia
banyak tempat-tempat pariwisata yang diunggulkan dari Sabang sampai
Merauke (J. Darmawan et al., 2012). Mengembangkan sektor industri
pariwisata diantaranya menigkatkan dan mengembangkan sarana dan
prasarana akomodasi yang mencukupi seperti kemudahan perjalanan,
penginapan, pengembangan Kawasan pariwisata.
Pekanbaru merupakan Ibukota Provinsi Riau yang memiliki potensi
pariwisata dan berkembang menjadi pusat pariwisata. Kawasan Pariwisata
Danau Bandar Khayangan merupakan wisata alam di Kota Pekanbaru
tepatnya berada di Kecamatan Rumbai Pesisir, Kelurahan Lembah Sari.
Danau Buatan ini merupakan salah satu icon wisata Kota Pekanbaru,
Kawasan wisata Danau Buatan memiliki luas 14 hektar, serta memiliki
pemandangan yang mempesona membuat wisatawan domestik maupun
wisatawan internasional datang dan berkunjung untuk menikmati suasana
alam yang ada (Osman, 2018). Provinsi Riau memiliki 4 pintu masuk
wisatawan yang datang yaitu Bandara Sultan Syarif Qasim II, Pelabuhan
Dumai, Pelabuhan Bengkalis, Pelabuhan Meranti. Tentunya semakin
banyak pintu masuk ke Provinsi Riau maka semakin banyak wisatawan
internasional dan domestik datang. Peningkatan akomodasi penginapan
diperlukan di Kawasan Pariwisata Danau Bandar Khayangan seperti
pembangunan Hotel Resor.
Penyebaran covid-19 yang melanda Indonesia membuat sektor
ekonomi menurun drastis, tidak hanya Negara Indonesia saja yang
merasakan dampak yang sangat besar akibat covid-19, tetapi seluruh dunia

1
juga merasakan dampak covid-19. Menurut Perhimpunan Hotel dan
Restoran Indonesia (PHRI), selama tahun 2020 angka rata-rata tingkat
hunian hotel di Indonesia hanya mencapai 34,30 persen atau turun
dibandingkan 2019 yang mencapai 53,80 persen. Langkah yang di lakukan
PHRI untuk meningkatkan kembali hunian hotel dan kunjungan wisata
setelah terdampak pandemik covid-19, mengupayakan sebanyak mungkin
mendapatkan sertifikat CHSE atau kebersihan, Kesehatan, keselamatan dan
kenyamanan lingkungan. Badan Pusat Statistik Provinsi Riau mencatat
tingkat penghuni kamar hotel berbintang pada bulan januari 2021 sebesar
36,69 persen. Angka ini tentu lebih baik dari bulan sebelumnya, angka
tinkat penghuni kamar hotel lebih tinggi 0,30. Kemudian untuk
meningkatkan terus pertumbuhan hunian hotel maka perhimpunan hotel dan
restoran Indonesia (PHRI) menggelar kampanye berpergian dengan aman
serta melalukan adaptasi penjualan paket akomodasi di masa pandemi
covid-19. Contoh paket yang ditawarkan mulai dari staycation, bekerja dari
hotel, paket isolasi mandiri, hingga pertemuan dan perkawinan dengan tes
swab antigen. Pemilihan lokasi Kawasan Pariwisata Danau Bandar
Khayangan cocok dijadikan hotel resor dengan di dukung keadaan
lingkungan alam sekitar serta memiliki Danau yang menjadi view atau
pandangan utama dari hotel resor tersebut.
Proses pembangunan hotel resor perlu menjaga dan memelihara
lingkungan sekitar tetap terjaga, kontekstual tapak merupakan solusi yang
diambil untuk menerapkan arsitektur hijau (green architecture) dengan
konsep hemat energi untuk menurunkan tingkat kerusakan lingkungan
sekitar, baik itu saat proses pembangunan hingga operasional hotel resor
dijalankan. Peningkatan suhu dipermukaan bumi berdampak pada
peningkatan terhadap penggunaan energi, permasalahan global warming
mendorong arsitek lebih perduli terhadap energi sehingga konsep
perancangan memperhatikan keseimbangan alam.
Hotel Resor dengan pendekatan arsitektur hijau (green architecture)
berdasarkan konsep hemat energi menjadi solusi terbaik terhadap bangunan

2
bersifat penginapan. Secara umum bangunan penginapan banyak
menggunakan energi dibanding bangunan lainnya. Keberadaan Hotel Resor
di Kawasan Pariwisata Danau Bandar Khayangan menjadi fasilitas
pendukung untuk mengembangkan pariwisata Kota Pekanbaru, sehingga
wisatawan domestic dan internasional tertarik datang menikmati alam
Danau, beristirahat sambil menikmati keindahan alam.
1.2 Rumusan Permasalahan Arsitektur
Adapun beberapa rumusan permasalahan arsiektur sebagai berikut
 Fasilitas apa saja untuk mendukung strategi menyikapi masa
pandemi covid-19 sehingga Hotel Resor tetap menarik minat
pengunjung datang dan menginap dengan menerapkan protokol
Kesehatan secara ketat
 Bagaimana menentukan pola orientasi bangunan yang benar dan
sesuai dengan konsep Hemat Energi
 Menentukan hubungan ruang luar dan ruang dalam yang efektif dan
efisien sehingga memberi kenyamanan dan kesehatan bagi
pengguna bangunan Hotel Resor
 Bagaimana memanfaatkan potensi alam secara maksimal dan
meminimalkan kerusakan lingkungan sekitar
1.3 Maksud dan Tujuan Arsitektur
 Maksud arsitektur ialah untuk merancang Hotel Resor pada
Kawasan Danau Bandar Khayangan di Pekanbaru dengan
pendekatan arsitektur hijau berdasarkan konsep bangunan sehat dan
arsitektur hemat energi
 Tujuan arsitektur menghasilkan landasan perancangan atau desain
Hotel Resor dengan pendekatan arsitektur hijau berdasarkan konsep
hemat energi, mengurangi dampak kerusakan lingkungan sekitar
serta memanfaatkan potensi alam secara maksimal
1.4 Sasaran Arsitektural
sasaran arsitektural yang ingin dicapai ialah merancang hotel resor
dengan penerapan konsep bangunan sehat dan hemat energi , melalui

3
menyelesaikan permasalahan orienstasi bangunan, fasad bangunan serta
sirkulasi udara yang segar. bangunan Hotel Resor tidak perlu terlalu banyak
menggunakan energi berlebihan untuk membuat kenyamanan bagi
penggunanya. Sehingga tercipta bangunan sehat dan hemat energi
1.5 Lingkup Permasalahan
Lingkup permasalahan dibatasi oleh ilmu arsitektur yang dapat
membantu dan mendukung proses perancangan bangunan Hotel Resor pada
Kawasan Danau Bandar Khayangan di Kota Pekanbaru. Serta dibatasi oleh
topik dan tema pendekatan arsitektur hijau berdasarkan konsep hemat
energi.
1.6 Skema Pemikiran

4
Latar belakang, rumusan permasalahan,
maksud dan tujuan, sasaran

Tinjaun teoritis, tinjauan empiris, tinjau


konteksual meliputi data fisik dan non
fisik

ANALISIS ASPEK LINGKUNGAN


ANALISIS ASPEK MANUSIA
1. Anlisis lokasi, meliputi
1. Analisis pelaku kegiatan pemilihan wilayah, pemilihan
2. Analisis aktifitas pelaku lokasi, pencapaian lokasi,
kegiatan potensi lingkungan
3. Analisis pengelompokan 2. Analisis tapak, meliputi
fungsi bangunan kondisi tapak, zoning pada
tapak
3. Analisi tata ruang luar
4. Analisis ruang, meliputi
luasan ruang dan jenis ruang

ANALISIS ASPEK BANGUNAN


1. Analisis pengolahan massa,
meliputi jenis massa,
perletakan massa bentuk
dasar bangunan, penampilan
bangunan
2. Analisis struktur, meliputi
struktur bawah dan struktur
atas
3. Bahan bangunan
4. Sistem bangunan, meliputi
pencahayaan, tata udara
5. Utilitas, meliputi distribusi
air, pembuangan, listrik,
keamanan kebakaran

KONSEP PERANCANGAN
1. Aspek non fisik (manusia), meliputi kebutuhan ruang,
luasan.
2. Aspek fisik, meliputi bentuk massa bangunan,
perletakan massa bangunan, pengolahan tapak,
Batasan tapak.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN KHUSUS
2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Tinjauan terhadap arsitektur hijau
Keberlanjutan merupakan subjek yang kompleks. Keberlanjutan
sangat penting bagi semua, karena berkaitan dengan kelangsungan hidup
manusia dan semua makhluk hidup di planet ini. Arsitektur hijau atau
desain hijau adalah pendekatan bangunan yang meminimakan efek
berbahaya pada Kesehatan manusia dan lingkungan hidup. Arsitek atau
desainer “hijau” berupaya menjaga udara, air, dan bumi dengan memilih
bangunan yang ramah lingkungan bahan dan praktek konstruksi (Ragheb
et al., 2016). Arsitektur hijau mendefinisikan pemahaman tentang
arsitektur ramah lingkungan mengandung beberapa karakteristik sebagai
berikut :
1. Sistem ventilasi dirancang untuk pemanasan dan pendinginan yang
efisien
2. Pencahayaan dan peralatan hemat energi
3. Perlengkapan pipa yang hemat energi
4. Bentang alam direncanakan untuk memaksimalkan energi matahari
pasif
5. Kerusakan minimal terhadap habitat alami
6. Sumber tenaga alternative seperti tenaga surya atau tenaga angin
7. Bahan non-sintetis, tidak beracun
8. Kayu dan batu yang diperoleh secara local
9. Kayu yang dipanen secara bertanggung jawab
10. Penggunaan Kembali adaptif bangunan tua
11. Penggunaan sisa arsitektur daur ulang.

Berikut poin-poin prinsip utama strategi dan teknologi yang berkaitan


dengan 5 elemen utama desain bangunan hijau yaitu : desain site
berkelanjutan, konservasi dan kualitas air, energi dan lingkungan, kualitas

6
lingkungan dalam, konservasi bahan dan sumber daya. Informasi ini
mendukung penggunaan LEED ( Leadership in energy and environmental
design ). LEED adalah system sertifikasi green building yang diakui secara
internasional, yang memberikan verifikasi pada pihak ketiga bahawa sebuah
bangunan atau komunitas dirancang dan dibangun dengan menggunakan
strategi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja disemua metrik, paling
penting yaitu penghematan energi, efisiensi air, pengurangan emisi CO2,
meningkatkan kualitas lingkungan didalam ruangan, dan pengelolaan
sumber daya dan kepekaan terhadap dampaknya. Dikembangkan oleh U.S
Grenn Building Council (USGBC), sebuah organisasi nirlaba (bukan
Lembaga pemerintah) yang berkantor pusat Washington DC.

Gambar 01 elemen utama bangunan hijau


Sumber (Ragheb et al., 2016)
Bangunan hijau bukanlah tren pembangunan yang sederhana, tetapi ada
beberapa keuntungan menggunakan prinsip bangunan hijau :

1. Kenyamanan. Bangunan bertenaga surya pasif yang dirancang


dengan baik sangat hemat energi. Sinar matahari ekstra dari jendela
selatan membuat lebih mneyenangkan.
2. Ekonomi. Jika ditangai pada tahap desain, kontruksi surya pasif
tidak harus mengeluarkan biaya lebih dari konvensional kontruksi,
dan dapat menghemat biaya atau uang
3. Estetika. Bangunan surya pasif dapat memiliki tampilan
konvensional diluar, dan fitur surya pasif

7
4. Bertanggung jawab terhadap lingkungan. Rumah surya pasif dapat
signifikan mengurangi penggunaan bahan bakar dan listrik yang
digunakan untuk penerangan.

Bangunan hijau harus mempertahankan banyak fitur untuk dimasukkan


dalam istilah hijau, yang pasti efisiensi energi adalah fitur utama, bahkan
dianggap sebagai pilar utama disamping fitur seperti bahan daur ulang dan
peralatan berkelanjutan (Ibrahim, 2017).

Gambar 02 konsep bangunan hijau


Sumber (https://gradika.files.wordpress.com/2010/02/green-building.jpg)
Hemat energi merupakan landasan pemikiran “meminimalkan penggunaan
energi tanpa membatasi atau merubah fungsi bangunan, kenyamanan
maupun produktivitas penghuninya” dengan memanfaatkan sains dan
teknologi mutahkir secara aktif. Mengoptimalkan system tata udara, tata
cahaya, integrasi antara system udara buatan dan alamiah, system tata
cahaya buatan dan ilmiah serta sinergi antara metode pasif dan aktif dengan
material dan instrument hemat energi. Para pelopor arsitektur ini yang
tercatat ialah norman foster, jean nouvel, ingenhoven overdiek & partners.
Gejala yang dikenal dengan istilah global warming ini merupakan akibat
dari peningkatan polusi udara berasal dari industri manufaktur, transportasi,
bangunan dan penggunaan energi secara besar-besaran pada semau sektor

8
untuk menunjang kehidupan modern manusia. Mengingat 50% konsumsi
energi fosil dunia adalah yang berhubungan kebutuhan energi bangunan,
berarti 50% gas buang karbon dioksida yang menimbulkan kontaminasi
udara. Keprihatinan ini yang mendorong timbulnya pemikiran baru dalam
perancangan arsitektur yang kemudian dikenal sebagai arsitektur hijau.

2.1.2 Tinjauan terhadap hotel resor


Menurut kamus oxford, the advance learner`s dictionary pengertian
hotel adalah : “building where meals and rooms are provided for travelers.”
Yang dapat diartikan hotel sebagai bangunan (fisik) yang menyediakan
layanan kamar, makanan dan minuman bagi tamu. SK menparpostel
no.KM37/PW.340/MPPT-86 tentang peraturan usaha dan pengelolaan hotel
menyebutkan bahwa hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan Sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi
umum yang dikelola secara komersial. Jadi definisi hotel ialah sebuah
bangunan yang penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan sebagai
berikut : pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan barang
bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas atau perabotan
dan menikmati hiasan-hiasan yang ada didalamnya. Klasifikasi hotel
berdasarkan factor lokasi hotel itu berada atau dibangun dapat dibagi
menjadi :
a. City hotel
Hotel yang berada dipusat kota, dimana Sebagian besar tamunya
yang menginap adalah para pebisnis yang memiliki kegiatan
berbisnis dikota tersebut
b. Resort hotel
Hotel yang terletak dikawasan wisata dan Sebagian besar tamunya
tidak melakukan kegiatan bisnis, melainkan lebih banyak berekreasi.
Berbagai macam resort hotel berdasarkan lokasi:
1. Mountain hotel (hotel yang terletak di pegunungan)
2. Hill hotel (hotel yang terletak di perbukitan)

9
3. Beach hotel (hotel yang terletak di daerah pantai)
4. Lake hotel (hotel yang terletak dipinggir danau)
5. Forest hotel (hotel yang terletak dikawasan hutan lindung)

Klasifikasi hotel berdasarkan wujud fisik sebagai berikut :

a. Lokasi
Lokasi yang dibutuhkan oleh wisatawan adalah lokasi yang strategis
dan memiliki nilai-nilai ekonomis yang tinggi, seperti lokasi yang
dekat dengan bandar udara, stasiun kereta api, Pelabuhan, pusat
bisnis, atraksi wisata sehingga memberikan kemudahan tamu untuk
mengakses aktivitas lain diluar hotel.
b. Fasilitas
Fasilitas adalah penyediaan perlengkapan fisik yang dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginan tamu serta dapat
mempermudah tamu melaksanakan aktivitas selama tinggal di hotel.
Fasilitas itu berupa :
1. Kamar dengan perlengkapan seperti air conditioning, colour
tv with house movie and international chanel, safe deposit
box, hot and cold water, minibar, international direct dialing
telephone, private bathroom with bathtub and shower, tea &
coffe making facility, hair dryer.
2. Kamar untuk orang cacat / disable room
3. Kamar bebas asap rokok dengan perlengkapnnya
4. Restoran dan bar dengan berbagai jenis produk makanan dan
minuman
5. Pelayanan makan dan minum didalam kamar
6. Pusat bisnis
7. Pusat kebugaran
8. Kolam renang
9. Ballroom/aula
10. Fasilitas hiburan, seperti music, karaoke

10
11. Fasilitas taman bermain untuk anak-anak
12. Kendaraan anatar jemput
13. Valet parking service
14. Fasilitas penukaran mata uang asing
15. Beauty salon
16. Klinik Kesehatan
17. Toko menjual kebutuhan sehari-hari

Tingkatan hotel menurut surat keputusan dirjen parpostel no 22/V/VI/1978


sebagai berikut :

1. Hotel bintang 1
a. Jumlah kamar standar minimal 15 dengan luas minimal 20
m2
b. Kamar mandi didalam
2. Hotel bintang 2
a. Jumlah kamar standar minimal 20 dengan luas minimal 20
m2
b. Jumlah kamar suite minimal 1 dengan luas minimal 44 m2
c. Kamar mandi dalam, TV, telepon, AC, jendela, lobi, sarana
olaheaga dan rekreasi, bar, parking area
3. Hotel bintang 3
a. Jumlah kamar standar minimal 30 kamar dengan luas
minimal 24 m2
b. Jumlah kamar suite minimal 2 dengan luas minimal 48 m2
c. Kamar mandi dalam, toilet sendiri, TV, telepon, AC,
penerangan, jendela, lobi, sarana olahraga dan rekreasi, bar,
restoran, parking area
4. Hotel bintang 4
a. Jumlah kamar standar minimal 50 kamar denagan luas
minimal 24 m2
b. Jumlah kamar suite minimal 3 dengan luas minimal 48 m2

11
c. Luas lobi minimal 100 m2
d. Kamar mandi air panas/dingin, TV, telepon, AC,
penerangan, jendela, sarana olahraga dan rekreasi, bar,
restoran, dan Valet parking service

Berikut jenis-jenis kamar hotel :

Jenis kamar penjelasan

Single room Kamar untuk satu orang tamu dengan satu


tempat tidur (single bed)

Double room Kamar untuk dua orang tamu dengan satu


tempat tidur besar (double bed)

Twin room Kamar untuk dua tamu hotel dengan


menyediakan dua tempat tidur (tunggal) twin
bed yang mempunya ukuran yang sangat
besar

Triple room Kamar untuk tiga orang, biasanya terdiri dari


twin bed (double bed) ditambah rollaway
atau ranjang single

Junior suite room Satu kamar besar yang terdiri dari ruang tidur
dan ruang tamu

Suite room Kamar yang mempunyai ukuran yang luas


dan dilengkapi dengan fasilitas tambahan
seperti ruang makan, ruang duduk, dapur
kecil, serta minibar. Tempat tidur pada
umumnya adalah double bed, meskipun
kadang-kadang juga dengan twin bed

Presidential room Kamar yang lebih luas dan terdiri dari


berbagai ruang yang besar untuk ruang tidur,

12
ruang tidur tamu, ruang tamu, ruang kerja,
ruang makan, dapur kecil dan mini bar.
Tempat tidur yang ada di dalamnya
umumnya adalah double bed dengan ukuran
king bed

Tabel 01 jenis-jenis kamar


Menurut dirjen pariwisata 1988, resort adalah suatu tempat tinggal
sementara bagi seseorang diluar tempat tinggalnya, dengan tujuan untuk
mendapatkan kesegaran jiwa dan raga serta Hasrat ingin mengtahui sesuatu.
Dapat juga dikaitkan dengan kepentingan yang berhubungan dengan
kegiatan tertentu seperti olahraga, Kesehatan, konvensi, keagamaan serta
keperluan usaha lainnya. jadi resort adalah tempat wisata atau rekreasi yang
sering dikunjungi orang dimana pengunjunag datang untuk menikmati
potensi alamnya. Berdasarkan beberapa argumentasi resort dapat
disimpulkan sebuah tempat penginapan yang bersifat sementara cengan
memanfaatakan potensi alam dan kebudayaan fisik yang menjadi ciri khas
setempat. Sehingga pada umumnya yang dijual oleh hotel resort berupa :

a. Scene (potensi alam) yaitu potensi-potensi fisik Kawasan resort,


seperti kondisi alam yang beruapa perbukitan, pegunungan, dataran
tinggi, sungai, pantai, danau, dan laut. Flora dan fauna, iklim daerah
yang dapat dimanfaatkan untuk view, rekreasi dan olahrag.
b. Budaya yang merupakan ciri khas daerah setempat, seperti
kehidupan tradisional sehari-hari, agraris, adat istiadat, dan liannya
2.2 Tinjauan Empiris
2.2.1 Tabel studi perbandingan

Hotel taman simalem resort Hotel lake lido resort


1. Tempat parkir mobil dan motor 1. Layanan kamar 24 jam
2. Layanan kamar 24 jam 2. Bar
3. Ruang pertemuan 3. Restoran

13
4. Layanan laundry 4. Café
5. Internet umum atau WIFI 5. Layanan laundry
6. Toko 6. Jasa tour
7. Resepsi 7. Fasilitas resepsi atau
8. Buffet pernikahan
9. Kebun dan taman 8. Area parking
10. Tempat hiburan music 9. WIFI umum
(karaoke) 10. Aula atau ruang pertemuan
11. Layanan transportasi 11. Banquet
12. SPA 12. Area khusus merokok dan anti
13. Pusat kebugaran asap rokok
14. Bilyar atau snooker 13. Kolam renang
15. Golf 14. Area bermain anak
16. Tempat hiburan anak-anak 15. Pusat kebugaran
17. Tempat pemancingan 16. Area piknik atau taman
18. Jogging track dan jalur 17. Ruang rapat
sepedaan 18. Sewa mobil
19. Layanan antar jemput bandara 19. Antar jemput bandara
20. ATM center
21. Toko
Tabel 02 studi perbandingan
2.2.2 Hotel Taman Simalem Resort
Taman simalem resort adalah destinasi wisata yang memadukan
wisata dan penginapan. Destinasi ini berada di provinsi sumatera utara,
tepatnya jalan raya merek sidikalang km 9, silahisabungan, danau toba,
sumatera utara, Indonesia. Taman simalem resort dapat dijangkau dengan
4 jam berkendaraan dari bandara internasional kualanamu. Danau toba
yang terletak di sumatera utara menyuguhkan keindahan yang menkjubkan,
berkunjung ke Kawasan taman wisata dan resort, akan disuguhi keindahan
panorama danau toba secara keseluruhan dari ketinggian.

14
Gambar 03 hotel taman semalem resort
Sumber (https://images.app.goo.gl/yKANmvcEiDhRiV6YA)
Fasilitas yang ada di hotel taman simalem resort:
1. Tempat parker mobil dan motor
2. Layanan kamar 24 jam
3. Ruang pertemuan
4. Layanan laundry
5. Internet umum atau WIFI
6. Toko
7. Resepsi
8. Buffet
9. Kebun dan taman
10. Tempat hiburan music (karaoke)
11. Layanan transportasi
12. SPA
13. Pusat kebugaran
14. Bilyar atau snooker
15. Golf
16. Tempat hiburan anak-anak
17. Tempat pemancingan
18. Jogging track dan jalur sepedaan
19. Layanan antar jemput bandara

15
Gambar fasilitas hotel taman simalem resort :

No Fasilitas taman simalem gambar


resort
1 Layanan kamar tidur 24 jam

Sumber
(https://images.app.goo.gl/XUUw6RnsV1yJ7SSg9)

2 Bar dan cafee

Sumber
(https://images.app.goo.gl/fYvJXUfB7Qa3ZUAG8)
3 restoran

Sumber
(https://images.app.goo.gl/EfpqdjgxxDiFFtks8)

4 taman

16
Sumber
(https://images.app.goo.gl/1QVt7TzZzcDQFcfX9)

5 Kolam renang

Sumber
(https://images.app.goo.gl/qS6EqbWiCdAVG8ei6)
6 ballroom

Sumber
(https://images.app.goo.gl/PfSQHxcTvCu7ChsB7)
Tabel 03 fasilitas hotel taman simalem resort
2.2.3 Hotel lido lake resort
Lido lake resort merupakan salah satu hotel berbintang yang
dikembangkan oleh MNC Land. Lido lake resort menghadirkan beragam

17
pilihan layanan dan fasilitas resort berbintang dengan panorama alam danau
Cigombong yang memukau. Beralamat di jalan raya bogor-sukabumi, km
21, bogor, jawa barat, Indonesia. Terletak di antara lembah gunung salak
dan gunung gede pangrango di jawa barat, resort ini menawarkan iklim
sejuk sepanjang tahun dan dikelilingi hutan tropis yang rimbun,
membentang sepanjang lembah kedua gunung tersebut. Akses menuju lido
lake resort hanya satu jam dari Jakarta lewat jalan tol bocimi (bogor-ciawi-
sukabumi) yang sudah terhubung langsung dengan jalan tol jagorawi
(Jakarta-bogor-ciawi). Lido lake resort hotel memiliki 100 kamar yang
terdiri dari 7 kategori kamar, diantaranya deluxe, dan presidential suite,
deluxe pool acces, junior suite, executive suite, family suite, lido suite, dan
presidential suite. Setiap kamar memiliki akses balkon dengan
pemandangan taman dan danau.

Gambar 04 hotel lake lido resort


Sumber (https://images.app.goo.gl/ar2fZX7sH4dw822FA)
Fasilitas yang ada di hotel lake lido resort sebagai berikut :
1. Layanan kamar 24 jam
2. Bar
3. Restoran
4. Café
5. Layanan laundry

18
6. Jasa tour
7. Fasilitas resepsi atau pernikahan
8. Area parking
9. WIFI umum
10. Aula atau ruang pertemuan
11. Banquet
12. Area khusus merokok dan anti asap rokok
13. Kolam berenang
14. Area bermain anak
15. Pusat kebugaran
16. Area piknik atau taman
17. Ruang rapat
18. Sewa mobil
19. Antar jemput bandara
20. ATM center
21. Toko

Gambar fasilitas hotel lake lido resort :

No Fasilitas hotel lake lido Gambar


resort
1 Layanan kamar tidur 24
jam

Sumber
(https://images.app.goo.gl/8H1baGCka9Bw4vrg8)

19
2 Kolam renang

Sumber
(https://images.app.goo.gl/ZdGWvjAcmwKhLjox9)

3 Café and bar

Sumber
(https://images.app.goo.gl/UWGzpgxZ46aD9mLA9)
4 ballroom

Sumber
(https://images.app.goo.gl/2DWNGDJENDtErhXX8)

5 Pusat kebugaran

20
Sumber
(https://images.app.goo.gl/mhBcSQhaHF6vmvwu9)

6 Restoran

Sumber
(https://images.app.goo.gl/Gmo8RasQz5pyu8fV8)

7 SPA

Sumber
(https://images.app.goo.gl/5qq2JvgcVDWVtAFt9)

21
8 Resepsi pernikahan

Sumber
(https://images.app.goo.gl/7qaKQAqFfGaiqHgUA)

Tabel 04 fasilitas hotel lake lido resort


2.3 Tinjauan Kontekstual
2.3.1 Lingkungan fisik
Tinjauan lingkungan fisik ialah tinjauan yang berkaitan dengan
lokasi proyek, pencapaian terhadap site, sempadan pada site dan
lainnya. Kota pekanbaru adalah ibu kota dan kota terbesar diprovinsi
riau, Indonesia. Secara geografis kota pekanbaru memiliki posisi
strategis berada dijalur lintas timur sumatera, terhubung dengan
beberapa kota seperti medan, padang dan jambi, dengan wilayah
administrative, diapit oleh kabupaten siak pada bagian utara dan
timur, sementara bagian barat dan selatan oleh kabupaten Kampar.
Kota ini dibelah oleh sungai siak yang mengalir dari barat ke timur
dan berada pada ketinggian berkisar antara 5-50 meter di atas
permukaan laut. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu
udara maksimum berkisar antara 34.1 ºC hingga 35.6 ºC, dan suhu
minimum antara 20.2 º C hingga 23.0 ºC.

22
Gambar 05 peta Provinsi Riau
Sumber (https://images.app.goo.gl/aee4JWvHtzGdsSvn7)
Lokasi proyek pada perancangan hotel resor terletak di Kota
Pekanbaru, Kecamatan Rumbai Pesisir, yang tetapnya di jalan
Lingkar Danau Buatan, Kelurahan Lembah Sari. Secara geografis
Kecamatan Rumbai Pesisir merupakan salah satu Kecamatan di
Kota Pekanbaru yang mempunyai letak strategis.

Gambar 06 lokasi proyek


Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58782748,101.47359409,6.666967a,2152.150
05509d,35y,-

23
13.12582874h,40.10576509t,0r?utm_source=earth7&utm_campaign=vine&hl=e
n)
2.3.2 Lingkungan non fisik
Tinjauan lingkungan non fisik merupakan tinjauan yang berkaitan
dengan regulasi lokasi proyek seperti regulasi wilayah
pengembangan (WP), KDB dan KLB, dan seterusnya. Lingkup Kota
Pekanbaru Pembagian wilayah pengembangan (WP) dikota
pekanbaru adalah :

Gambar 07 WP Kota Pekanbaru


Sumber (https://images.app.goo.gl/6pjUxaDuscoVDQ5o9)
1. Wilayah pengembangan (WP I) terdiri dari kecamatan pekanbaru
kota, kecamatan senapelan, kecamatan limapuluh, kecamatan
sukajadi, dan kecamatan sail. Peruntukan bagi perdagangan dan jasa,
perkantoran, permukiman.
2. Wilayah pengembangan (WP II) terdiri dari kecamatan rumbai.
Peruntukan bagi olahraga dan rekreasi, Pendidikan, industri,
perdagangan, kawasan lindung, permukiman.

24
3. Wilayah pengembangan (WP III) terdiri dari kecamatan rumbai
pesisir. Peruntukan bagi Kawasan lindung, permukiman, rekreasi,
industri, pergudangan.
4. Wilayah pengembangan (WP IV) terdiri dari kecamatan tenayan
raya dan kecamatan bukit raya. Peruntukan bagi industri,
permukiman, Pendidikan, pergudangan, perdagangan, rekreasi,
pemerintahan.
5. Wilayah penegembangan (WP V) terdiri dari kecamatan marpoyan
damai, kecamatan tampan, kecamatan paying sekaki. Peruntukan
bagi permukiman, Pendidikan, industri, perkantoran, pemerintahan,
perdagangan.
Tapak proyek yang akan digunakan berada di wilayah
pengembangan 3 (WP III) yang berada dikecamatan Rumbai Pesisir

Tabel regulasi ketinggian bangunan

No Jenis bangunan Ketinggian (lantai)


1 perumahan 1-2 lantai
2 Perdagangan dan jasa
a. Pusat kota 2-29 lantai
b. Bukan pusat kota 1-3 lantai
3 Perkantoran
a. Pusat kota 2-29 lantai
b. Bukan pusat kota 1-3 lantai
4 Fasilitas umum 1-3 lantai
5 industri 1-3 lantai
Tabel 05 regulasi bangunan
Sumber (perda kota pekanbaru no 02 tahun 2014)
Table KDB & KLB Kota Pekanbaru

No Jenis bangunan KDB KLB


1 Perumahan

25
a. Kepadatan tinggi 60% - 70% 0,6 – 1,2
b. Kepadatan sedang 40% - 60% 0,4 – 0,8
c. Kepadatan rendah 30% - 40% 0,3 – 0,8
2 Perdagangan dan jasa 70% - 90% 0,7 – 5,6
3 perkantoran 40% - 60% 0,4 – 3,2
4 Fasilitas umum 40% - 60% 0,4 – 1,2
5 industri 40% - 60% 0,4 – 1,2
6 rekreasi 0% - 10% 0,0 – 0,1
Tabel 06 regulasi KDB & KLB
Sumber (perda kota pekanbaru no 02 tahun 2014)

26
BAB III

ANALISIS

3.1 Aspek Manusia


3.1.1 Analisis Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan pada bangunan hotel resor sebagai berikut :
1. Tamu menginap
Tamu menginap adalah setiap orang atau pengunjung yang datang
dengan tujuan untuk menginap di hotel resor dengan jangka waktu
tertentu serta mempergunakan fasilitas-fasilitas dan jasa hotel yang
telah disediakan
2. Tamu tidak menginap
Tamu tidak menginap ialah orang atau pengunjung yang datang
dengan tujuan tidak menginap dihotel resor tetapi hanya melakukan
kegiatan seperti bertemu seseorang yang sedang menginap dihotel
resor, melakukan kegiatan meeting atau pertemuan dihotel resor,
menikmati fasilitas-fasilitas hotel resor yang bersifat public, dan
lain-lain
3. Pengelola hotel resor
Pengelola hotel resor adalah setiap orang atau organisasi yang
mengelola dan mengatur dari sebuah hotel resor secara keseluruhan.
Yang termasuk dalam pengelola hotel resor sebagai berikut :
a. Corporate Owner
Corporate owner ialah pemilik sebuah hotel serta investor
terbesar dan utama saham pada sebuah hotel
b. General manager
General manager adalah pimpinan yang bertanggung jawab atas
keseluruhan penyelenggaraan hotel dan kinerja seluruh
karyawannya, serta mengontrol segala keuangan, kinerja,
pelayanan, dekorasi dan interior, makanan, kualitas serta
membuat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh semua staff

27
c. Assistant general manager
Assistant general manager adalah wakil general manager.
Jabatan ini pada umumnya ada di hotel-hotel besar di mana
general manager perlu dibantu dan didukung oleh assistant
general manager. Penanganan tugas-tugas manajemen yang
telah dirumuskan dan diarahkan oleh general manager
dilaksanakn dan dikomunikasikan kepada assistant general
manager. Selanjutnya diteruskan ke department head
d. Controller
Controller adalah akuntan internal hotel. Controller
bertanggung jawab atas efektivitas pengelolaan administrasi
dan penyajian data keuangan yang disusun setiap hari. Ia akan
dimintai pendapat dan pandangan dalam hal keuangan hotel
e. Plant engineer
Plant engineer ialah orang atau pejabat yang bertanggung jawab
atas pemeliharaan, pengelolaan, dan perbaikan seluruh asset
yang meliputi : Gedung hotel, perlengkapan mekanik dan
elektronik, dan energi sebuah hotel. Pengelolaan listrik, gas, dan
air adalah tanggung jawab plant engineer
f. Executive housekeeper
Executive housekeeper adalah pemimpin departemen yang
memiliki kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, dan
mengevaluasi pekerjaan dibidang housekeeping. Ia bertanggung
jawab atas kebersihaan kamar-kamar tamu dan area umum yang
dimiliki oleh hotel
g. Human resources development manager
HRD manager adalah orang yang bertugsa mengelola sumber
daya manusia (SDM) untuk keberhasilan sebuah hotel. HRD
manager harus menguasai hukum dan perundang-undangan
yang berkaitan dengan ketenagakerjaan, baik local, nasional,
maupun internasional. Ia bertugas menerima dan mengangkat

28
pegawai baru, menyelenggarakan semua administrasi
kepegawaain dan kegiatan karyawan, serta mengadakan
pelatihan terhadap kaeyawan
h. Recreation director
Recreation director ialah orang yang mendapatkan tugas
mengelola semua kegiatan hotel yang berkaitan dengan sarana
rekreasi di area hotel
i. Marketing and sales director
Marketing and sales director ialah pejabat yang menetukan
keberhasilan hotel dalam menjual produk hotel kepada tamu dan
pengunjung. Serta melakukan pemasaran hotel supaya dikenal
dan memiliki branding sehingga para tamu yang pernah
menginap suatu saat bisa datang kembali
j. Food & beverage manager
F&B manager adalah pejabat yang bertugas mengelola food and
beverage departemen untuk menyajikan dan menyiapkan
makanan dan minuman berkualitas yang di sukai oleh tamu dan
pengunjung. Merencanakan menu, memastikan bahwa setiap
bawahannya dapat menyajikan makanan dengan cepat dan
ramah, dan mengendalikan biaya food and beverage department
k. Front office manager
Front office manager ialah orang yang menjabat di suatu hotel
yang bertanggung jawab atas pengelolaan bagian depan hotel
atau kantor depan. Bertugas terhadap penjualan kamar secara
sistemtik yaitu melalui tahap awal reservasi sampai dengan
penyerahan kamar kepada tamu yang menginap
l. Security director
Security director ialah orang yang bertanggung jawab atas
keamanan hotel secara keseluruhan. Ruang lingkup
pengamanan hotel meliputi para karyawan, para tamu dan
pengunjung, dan asset hotel. Security perlu menciptakan kondisi

29
yang aman sehingga tamu dan pengunjung betah menginap di
hotel dan para karyawan bekerja dengan nyaman

30
Gambar 08 struktur organisasi hotel resor
Sumber “(Suwithi & Boham, 2008)”

31
3.1.2 Analisis Aktifitas Pelaku Kegiatan
Aktifitas pelaku kegiatan yang ada di hotel resor sebagai berikut :
a. Tamu yang menginap
Datang – parkir kendaraan – booking unit kamar dan check in hotel
– istirahat, shalat – makan dan minum - menikmati fasilitas hotel
resor – (berenang – berolahraga – SPA – melakukan pertemuan –
melalukan resepsi pernikahan) – BAB dan BAK – check out hotel -
pulang
b. Tamu yang tidak menginap
Datang – parkir kendaraan – istirahat, shalat – makan dan minum –
menikmati fasilitas hotel resor – (berenang – berolahraga – SPA –
melakukan pertemuan – menghadiri resepsi pernikahan) – BAB dan
BAK - pulang
c. Corporate owner hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ngantor – bekerja sesuai jabatan –
mengadakan rapat dengan staff dan karyawan – istirahat, shalat,
makan – BAB dan BAK – pulang
d. General manager hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ngantor – bekerja sesuai jabatan –
mengadakan rapat dengan staff dan karyawan – istirahat, shalat,
makan – BAB dan BAK – pulang
e. Executive assistant manager hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ngantor – bekerja sesuai jabatan –
mengadakan rapat dengan staff dan karyawan – istirahat, shalat,
makan – BAB dan BAK – pulang
f. Food & bavarage manager hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian bekerja – bekerja sesuai
jabatan – rapat staff dan karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB
dan BAK – ganti pakaian - pulang
g. Controller hotel resor

32
Datang – parkir kendaraan – bekerja sesuai jabatan – rapat staff dan
karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB dan BAK – pulang
h. Plant engineer hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian bekerja – bekerja sesuai
jabatan – rapat staff dan karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB
dan BAK – ganti pakaian - pulang
i. Front office manager resor
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian bekerja – bekerja sesuai
jabatan – rapat staff dan karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB
dan BAK – ganti pakaian - pulang
j. Human resources development manager hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian bekerja – bekerja sesuai
jabatan – rapat staff dan karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB
dan BAK – ganti pakaian - pulang
k. Executive housekeeper
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian bekerja – bekerja sesuai
jabatan – rapat staff dan karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB
dan BAK – ganti pakaian - pulang
l. Marketing and sales manager hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian bekerja – bekerja sesuai
jabatan – rapat staff dan karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB
dan BAK – ganti pakaian - pulang
m. Recreation director hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian bekerja – bekerja sesuai
jabatan – rapat staff dan karyawan - istirahat, shalat, makan – BAB
dan BAK – ganti pakaian - pulang
n. Security director hotel resor
Datang – parkir kendaraan – ganti pakaian – bekerja sesuai jabatan
– patroli keseluruh bagian hotel resor – penegecekan CCTV –
istirahat, shalat, makan – ganti pakaian – pulang

33
3.1.3 Analisis Pengelompokan Fungsi Bangunan
Pengelompokan fungsi bangunan :

No Pelaku kegiatan Aktifitas pelaku Kebutuhan ruang Sifat ruang


1 Tamu menginap datang entrance Public
Parkir Parking area Public
kendaraan
Check in hotel lobby public
Area receptionist
istirahat Kamar tidur Private
shalat musholla public
Makan dan Restoran Semi public
minum Caffe
banquet
berenang Kolam renang Semi public
berolahraga GYM Semi public
SPA SPA private
Melakukan Ruang meeting private
pertemuan
Resepsi Ballroom Semi public
pernikahan Wedding venue
BAB dan BAK Toilet laki-laki public
Toilet wanita
Toilet disabilitas
Check out hotel Area receptionist Public
pulang Exit gate public
2 Tamu tidak datang entrance Public
menginap
Parkir Parking area Public
kendaraan
shalat musholla public

34
Makan dan Restoran Semi public
minum Caffe
banquet
berenang Kolam renang Semi public
SPA SPA Private
berolahraga GYM Semi public
Melakukan Ruang meeting Private
pertemuan
Menghadiri Ballroom Semi public
resepsi Wedding venue
pernikahan
BAB dan BAK Toilet laki-laki Public
Toilet wanita
Toilet disabilitas
pulang Exit gate public
3 Corporate datang entrance Public
owner
Parkir Parking area Public
kendaraan
ngantor Ruang kerja Private
Mengadakan Ruang rapat Private
rapat pengelola
Istirahat Ruang istirahat private
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita

35
pulang Exit gate public
4 General datang entrance Public
manager hotel
Parkir Parking area Public
kendaraan
ngantor Ruang kerja Private
Mengadakan Ruang rapat Private
rapat pengelola
istirahat Ruang istirahat private
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate public
5 Assistant datang entrance public
manager
Parkir Parking area Public
kendaraan
ngantor Ruang kerja Private
Mengadakan Ruang rapat private
rapat pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki

36
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate Public
6 Food and datang Entrance Public
bavarege
Parkir Parking area Public
kendaraan
Ganti pakaian Ruang ganti public
kerja pengelola F&B
kerja Kitchen private
Ruang kerja kepala
F&B
Food Strorage
istirahat Ruang istirahat Private
pengelola
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
Mengikuti rapat Ruang rapat Private
pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate public
7 Controller hotel datang entrance Public
Parkir Parking area Public
kendaraan
bekerja Ruang kerja Public

37
Rapat staff Ruang rapat Private
pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate public
8 Plant engineer datang entrance Public
hotel
Parkir Parking area Public
kendaraan
Ganti pakaian Ruang ganti private
kerja pakaian pengelola
Rapat karyawan Ruang rapat Private
pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
pengelola
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate public

38
9 Front office datang entrance Public
manager
Parkir Parking area Public
kendaraan
Ganti pakaian Ruang ganti Private
kerja pakaian pengelola
Rapat karyawan Ruang rapat Private
pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
pengelola
Shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate public
10 HRD manager datang entrance Public
Parkir Parking area Public
kendaraan
Ganti pakaian Ruang ganti Private
kerja pakaian pengelola
kerja Ruang kerja Private
Rapat staff dan Ruang rapat Private
karyawan pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
pengelola
shalat musholla Public

39
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate public
11 Executive datang entrance Public
housekeeper
Parkir Parking area Public
kendaraan
Ganti pakaian Ruang ganti Private
kerja pakaian pengelola
kerja Ruang laundry private
Rapat karyawan Ruang rapat Private
pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
pengelola
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate Public
12 Marketing and datang entrance Public
sales hotel
Parkir Parking area Public
kendaraan

40
Ganti pakaian Ruang ganti private
kerja pakaian pengelola
kerja Ruang kerja Private
Rapat staff Ruang rapat private
pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
shalat Musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
Pulang Exit gate public
13 Recreation datang entrance Public
director hotel
Parkir Parking area Public
kendaraan
Ganti pakaian Ruang ganti Private
kerja pakaian pengelola
kerja Ruang kerja Private
Rapat karyawan Ruang rapat Private
pengelola
istirahat Ruang istirahat Private
pengelola
shalat musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki

41
Toilet pengelola
wanita
Pulang Exit gate public
14 Security director datang Lapangan public
Parkir Parking area Public
kendaraan
Ganti pakaian Ruang ganti Private
kerja pakaian pengelola
kerja Pos satpam Public
Pengecekan Ruang control Private
CCTV CCTV
istirahat Ruang istirahat Private
shalat Musholla Public
Makan dan Ruang makan Private
minum pengelola
BAB dan BAK Toilet pengelola Semi public
laki-laki
Toilet pengelola
wanita
pulang Exit gate public
Tabel 07 pengelompokan fungsi bangunan
3.2 Aspek Eksternal
3.2.1 Analisis Standar Dan Regulasi
Analisis regulasi dilakukan untuk mengetahui regulasi yang
berkaitan dengan lahan, bangunan dan lain-lain, tapak yang berada
di Kawasan danau bandar khayangan kota pekanbaru, kecamatan
rumbai pesisir tentu memiliki regulasi seperti KDB (koefisien dasar
bangunan), KLB (koefisien lantai bangunan), GDB (garis sempadan
bangunan), GSD (garis sempadan danau). Regulasi tersebut tentu
saja harus diaplikasi kan pada tapak, sehingga perencanaan dan
perancangan tidak melanggar peraturan yang ada. KDB ialah angka

42
presentase perbandingan antara luas lantai dasar bangunan terhadap
luas lahan / sebidang tanah yang dikuasai. Tujuan diberlakukannya
KDB ialah menciptakan ruang terbuak hijau (RTH), menjaga
kelestarian daerah resapan air, membatasi ketinggian bangunan
maksimal yang boleh didirikan. Kemudian KLB merupakan
perbandingan antara total luas lantai bangunan terhadap luas lahan /
bidang tanah yang dapat dibangun. Sempadan danau adalah luasan
lahan yang mengelilingi dan berjarak tertentu tepi badan danau yang
berfungsi sebagai Kawasan pelindung danau. Menurut permen
PUPR RI nomor 28 / PRT / M / 2015 tentang penetapan GSS dan
GSD, Garis sempadan danau (GSD) ditentukan mengelilingi danau
paling sedikit berjarak 50 meter dari tepi muka ait tertinggi yang
pernah terjadi.

Gambar 09 lahan tapak


Luas lahan 18.386 m2 dengan penjelasan seperti gambar diatas.
Sesuai permen PUPR nomor 28 tahun 2015, maka tapak harus
mengambil minimal jarak danau ke tapak yang boleh dibangun
sebesar 50 meter.

43
Gambar 10 GSD pada tapak
Setelah mengikuti permen PUPR nomor 28 tahun 2015, maka total
lahan yang boleh dibangun menjadi 6.600 m2.
Bangunan hotel resor termasuk dalam kategori perdagangan dan
jasa, memiliki regulasi KDB (koefisien dasar bangunan) 70%
sampai 90%. Serta KLB (koefisien lantai bangunan) 0,7 sampai 5,6.
Sehingga menghasilkan perhitungan sebagai berikut :
KDB : luas lahan yang boleh dibangun x presentase KDB
6.600 x 70 % = 4.620 m2
Jadi, dasar bangun yang boleh digunakan atau dibangun tidak boleh
lebih dari 4.620 m2
KLB : luas lahan yang boleh dibangun x nilai KLB
6.600 x 1 = 6.600 m2
Jadi, jumlah total seluruh lantai yang boleh digunakan atau dibangun
6.600 m2, tidak boleh lebih dari 6.600 m2
3.2.2 Analisis Iklim
provinsi riau merupakan wilayah yang beriklim tropis dengan suhu
udara maksimum antara 35,1 derajat celcius dan suhu minimum

44
antara 21,8 derajat celcius. Wilayah provinsi riau tergolong dalam
kelompok mudah terbakar dengan indeks potensi membara api
sekitar 0 – 330 (rendah – tinggi). Oleh karena itu, wilayah provinsi
riau pada setiap triwulan selalu ditemukan banyak titik api yang
terjadi pada saat bencana terjadi diseluruh wilayah provinsi riau.
Sementara itu, intensitas hujan curah 1700 mm- 4000 mm / tahun.
Berikut data kecepatan angin menurut data BPS (badan pusat
statistic) provinsi riau :

Kecepatan Angin (m/det)


Rata-
Bulan
Minimum Rata Maksimum
2019 2019 2019
Januari - 3,10 22,00
Februari - 2,20 14,00
Maret - 2,80 21,00
April - 2,40 26,00
Mei - 2,70 17,00
Juni - 3,10 17,00
Juli - 3,70 16,00
Agustus - 3,40 17,00
September - 3,00 23,00
Oktober - 2,80 23,00
November - 2,50 18,00
Desember - 2,90 15,00
Tabel 08 kecepatan angin provinsi riau
Sumber (https://riau.bps.go.id/indicator/151/141/1/kecepatan-angin.html)
Kemudian berikut data suhu menurut BPS (badan pusat statistik)
provinsi riau:

Suhu
Rata-
Bulan
Minimum Rata Maksimum
2019 2019 2019
Januari 22,40 27,00 34,60
Februari 21,40 27,50 34,30
Maret 22,00 28,00 36,00
April 21,60 28,10 36,00

45
Mei 22,40 28,40 36,80
Juni 21,40 27,80 34,40
Juli 22,30 28,00 34,60
Agustus 22,20 28,20 34,60
September 21,80 27,70 35,60
Oktober 22,00 27,00 35,20
November 20,40 27,10 34,50
Desember 21,80 26,50 33,00
Tabel 09 suhu provinsi riau
Sumber (https://riau.bps.go.id/indicator/151/138/1/suhu.html)
Data curah hujan menurut data BPS (badan pusat statistic) provinsi
riau sebagai berikut :

Curah
Hujan
Bulan (mm)
2019
Januari 186,00
Februari 105,00
Maret 113,00
April 283,00
Mei 162,00
Juni 275,00
Juli 74,00
Agustus 46,00
September 54,00
Oktober 204,00
November 313,00
Desember 169,00
Tabel 10 curah hujan provinsi riau
Sumber (https://riau.bps.go.id/indicator/151/145/1/curah-hujan.html)
3.2.3 Analisis Topografi
Kota pekanbaru terletak pada ketinggian rata-rata 10 -50 meter
diatas permukaan (laut m/dpl ), Kawasan pusat kota dan sekitarnya
relative datar dengan ketinggian rata-rata antara10-20 meter diatas
permukaan laut. Sedangkan Kawasan tenayan dan sekitarnya
umumnya mempunyai ketinggian antara 20-25 meter diatas

46
permukaan laut, khususnya dikecamatan rumbai dan rumbai pesisir
dengan ketinggian rata-rata sekitar 50 meter diatas permukaan laut.
Sebagian besar wilayah kota pekanbaru (44%) mempunyai tingkat
kemiringan antara 0-2% atau relative datar. Sedangkan wilayah kota
yang agak landai hanya sekitar 17%, landai 21%, dan sangat landai
13%. Sedangkan yang relative curam hanya sekitar 4-5% yang
terdapat dikecamatan rumbai pesisir. Secara umum kondisi wilayah
kota pekanbaru Sebagian besar arealnya mempunyai kelas lereng
datar dengan luas 38.624 Ha, yang terdiri dari dua kelas kemiringan
lereng yaitu kemiringan lerengnya 0 – 2% dengan luas 27.818 Ha
dan sekitar 10.806 Ha kemiringan lereng 2 – 8% yang sesuai untuk
pengmbangan pembangunan kota. 0 – 2% ini terletak didaerah
bagian selatan, sedangkan kemiringan lereng 2 – 8% terletak
menyebar dibagian tenggara kota pekanbaru dan Sebagian lagi
didaerah utara. Untuk kemiringan dengan kelas kelerengan 26 –
40% yang merupakan daerah agak curam mempunyai luasan kecil
yaitu 2.917 Ha, yang terletak didaerah utara dan juga daerah
tenggara kota pekanbaru, tepatnya di kecamatan rumbai, rumbai
pesisir, dan kecamatan tenayan raya.

Gambar 11 luas kemiringan lereng kota pekanbaru


Sumber
(https://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRP
IJM_1508724060RPI2JM_Pekanbaru_-_BAB_4_Profil_Kab-Kota_OK.pdf)

47
Daerah kecamatan rumbai pesisir menurut data diatas termasuk
dalam daerah yang agak curam, tentu saja menyelesaikan
permasalahn pada tapak ialah memberlakukan sistem cut and fill.
3.3 Aspek Fisik
3.3.1 Analisa Lokasi
a. Analisa Pemilihan Wilayah
Pemilihan wilayah berada di Kawasan wilayah pengembangan 3
yang meliputi kecamatan Rumbai Pesisir yang diperuntukan bagi
Kawasan lindung, permukiman, rekreasi, industri, pergudangan.
Hotel resor merupakan kriteria bangunan yang berfungsi sebagai
rekreasi.
b. Analisis Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi berada di pinggir Danau Bandar Khayangan,
tepatnya berada di jalan lingkar danau buatan. Lokasi dipilih karena
banyaknya potensi yang ada di danau bandar khayangan, terutama
yang menjadi potensi utama ialah potensi pandangan atau view
c. Analisis Pencapaian Ke Lokasi
Pencapaian ke lokasi dapat di tempuh melalui jalan pramuka,
kemudian masuk ke jalan lingkar danau. Alat transportasi yang
digunakan untuk mencapai lokasi dengan kendaraan road 4 atau
mobil dan kendaraan roda 2 atau sepeda motor.

48
Gambar 12 pencapaian lokasi
Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.57154224,101.44732089,9.63574121a,1029.8
596361d,30y,-
0h,0t,0r/data=MicKJQojCiExNDJYUzdhY2MzVmRWUkJMLXRVVFU0R1g0
bm9Ialo3Qmg?utm_source=earth7&utm_campaign=vine&hl=en)
d. Analisis Potensi Lingkungan
Tapak berada dikawasan danau bandar khayangan memiliki
beberapa potensi yang ada dilingkungan sekitar. Potensi utama yang
menjadi daya Tarik pengunjung dan tamu menginap untuk datang
adalah potensi danau bandar khayangan.

Gambar 13 lingkungan sekitar pada tapak

49
Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
Keterangan :
A : tapak
B : danau bandar khayangan
C : taman, panggung acara dan hutan
D : danau bandar khayangan
E : jalan menuju tapak
Terdapat danau dan hutan menjadi potensi dilingkungan sekitar,
danau dan hutan menjadi view utama pada hotel resor. Pada
dasarnya fungsi hotel resor itu sendiri yaitu mencari ketenangan,
rileks, kenyamanan untuk menghilangkan stress akibat rutinitas
sehari-hari yang dijalani.
3.3.2 Analisis Tapak
a. Analisis Kondisi Tapak
Analisa kondisi tapak dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan pada tapak. Kelebihan pada tapak akan dimanfaatkan
secara maksimal serta permasalahan pada tapak akan diselesaikan.
Tapak berada dikawasan Danau Bandar Khayangan Kota Pekanbaru,
tapak bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda 4 dan roda 2
melalui jalan Lingkar Danau Buatan.

50
Gambar 14 kondisi tapak
Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
Keterangan :
1 : Danau Bandar Khayangan
2 : Danau Bandar Khayangan
3 : jalan Raya Lingkar Danau Buatan
4 : Danau Bandar Khayangan
5 : Lokasi Tapak
Tapak bersempadan sebelah utara yaitu danau bandar khayangan,
sebelah timur yaitu danau bandar khayangan, sebelah selatan yaitu
jalan raya lingkar danau buatan, serta sebelah barat yaitu danau
bandar khayangan.

51
Gambar 15 sempadan tapak
Terdapat beberapa Analisis yang ada pada tapak seperti analisis sinar
cahaya matahari, analisis pergerakan angin, analisis view atau
pandangan, analisis kebisingan, analisis aksesbilitas, analisis kontur.
Berikut penjelasan analisis pada tapak
1. Analisis sinar cahaya matahari
Analisis sinar cahaya matahari dilakukan untuk mengetahui
perlintasan matahari pada tapak, sehingga dapat menentukan strategi
apa yang diambil untuk tapak dan bangunan terhadap matahari.
Pergerakan lintasan matahari terbit di sebelah timur serta terbenam
di sebelah barat.

Gambar 16 perlintasan matahari pada tapak


Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)

52
Unsur positif dari sinar cahaya matahari ialah penerangan alami
terutama pada saat siang hingga sore hari, sedangkan unsur negatif
dari matahari terhadap bangunan ialah radiasi panas dan terik yang
menyilaukan, Indonesia berada di Kawasan beriklim tropis maka
intensitas sinar matahari perlu dibatasi untuk menciptakan
kenyamanan bagi pengguna. Ada beberapa penyelesaian dan strategi
yang dilakukan seperti berikut :
a. Pepohonan pada sekitar bangunan
Pada bagian yang langsung terpapar sinar matahari seperti timur dan
barat maka perlu ditanami pepohonan yang dapat meredah panas
dari matahari seperti tanaman glodokan tiang, pohon glodokan
sebaiknya berada dibagian barat karena bisa menahan panas
matahari sore serta memiliki daun yang rimbun, tanaman Ketapang
kencana, pohon Ketapang kencana meruapak pohon yang berwujud
ramping dan memiliki ranting membentang bertingkat sehingga baik
dijadikan pohon peneduh.

Gambar 17 skema pohon peneduh


Sumber (https://images.app.goo.gl/bgbjsaxE5vorznqj9)
b. Secondary skin atau sun shading
Penggunaan sun shading pada bangunan diperlukan untuk
menghalangi serta memfilter panas matahari langsung terkena kulit
bangunan, sehingga panas dari matahari tersebut tidak terdampak

53
pada suhu dalam ruangan dan tetap membuat kenyamanan pengguna
didalam bangunan.

Gambar 18 sun shading pada bangunan


Sumber (https://images.app.goo.gl/YRiDE7VBtzTjsdj8A)
Terdapat beberapa bentuk sun shading yang digunakan sepertin sun
shading berupa vertical garden dan ada juga sun shading terbuat dari
bahan peredam panas seperti kayu. Dimana tetap fungsi utamanya
yaitu melindungi kulit bangunan dari paparan langsung dari panas
matahari.
c. Orientasi bangunan atau arah bangunan
Orientasi bangunan merupakan salah satu poin menentukan
kenyamanan pengguna atau thermal pada bangunan, penempatan
orientasi bangunan yang bagus ialah orientasi bangunan memanjang
dari timur ke barat, sehingga bidang yang kecil menghadap timur
dan barat, merupakan sumber panas matahari pagi bagian timur dan
sumber panas matahari sore bagian barat.

54
Gambar 19 penempatan orientasi bangunan
Sumber (https://images.app.goo.gl/9LumBQPqAe9qmDgc7)
2. Analisis pergerakan angin
Angin merupakan udara yang bergerak, pergerakan angin
disebabkan oleh beberapa hal seperti salah satunya karena bumi
berputar atau berotasi dan adanya perbedaan tekanan udara
disekitarnya. Pada tapak angin cenderung bergerak utara ke selatan
dan sebaliknya.

Gambar 20 pergerakan angin pada tapak


Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
Kelebihan dari pergerakan angin pada tapak ialah angin mampu
menjadi penyejuk pada sirkulasi bangunan, serta angin pada iklim
tropis biasanya memiliki kecepatan angin yang relatif rendah dan

55
cenderung lembab. Sekitar tapak tidak memiliki bangunan yang
bertingkat tinggi, sehingga bisa dipastikan angin masuk ke tapak
sepanjang hari. Ada beberapa strategi untuk memanfaatkan
pergerakan angin pada tapak seperti berikut :
a. Penggunaan sistem cross ventilation
Ventilasi silang atau cross ventilation adalah bukaan jalur udara
yang berjumlah dua dan berada pada posisi saling berhadapan di
suatu ruang, fungsi dari ventilasi silang itu sendiri untuk memastikan
sirkulasi udara dapat berjalan terus menerus di dalam rumah atau
bangunan.

Gambar 21 ventilasi silang


Sumber (https://images.app.goo.gl/bPr8ehHagwwK81sFA)
b. Penggunaan ventilasi
Penggunaan ventilasi pada bangunan berfungsi untuk menciptakan
kenyamanan thermal melalui angin yang membawa udara alami ke
dalam bangunan dan ruangan. Sirkulasi udara bertujuan
menciptakan ketersediaan udara bersih yang rendah polusi dengan
maksud menjaga kelembapan dan suhu yang nyaman bagi penghuni
di dalam bangunan. Ventilasi yang baik adalah factor penting yang
bisa berdampak, tidak hanya kepada produktivitas dan kegiatan

56
penghuninya, tetapi juga bisa mengurangi penyebaran penyakit
infeksi saluran pernapasan
c. Pengurangan polusi udara dengan vegetasi
Polusi udara diketahui mampu menyebabkan berbagai penyakit
serius, tak hanya di jalanan atau perkampungan padat polusi udara
ada di mana-mana baik diluar maupun dalam ruangan. Penggunaan
vegetasi dapat mengurangi polusi udara dari polusi kendaraan dan
polusi udara lainnya.
3. Analisis view atau pandangan
Pemilihan tapak yang berdekatan dengan Danau bandar khayangan
tentu saja memiliki keuntungan atau kelebihan pada view atau
pandangan.

Gambar 22 view atau pandangan pada tapak


Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
View hotel resor langsung menghadap ke danau tentu saja menjadi
nilai tambah sehingga membuat menarik minat pengunjung datang.

57
Arah utara, arah timur dan arah barat langsung berhadapan dengan
danau bandar khayangan.

Gambar 23 view kedanau


Sumber (https://images.app.goo.gl/hZpUn5ivyHXdujSN6)
Keuntungan dan kelebihan view menghadap langsung ke danau
yaitu membuat pengunjung maupun tamu menginap datang menjadi
tenang dan rileks karena melihat langsung danau yang tenang dan
masih dikelilingi alam yang masih asri
4. Analisis kebisingan
Kebisingan biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sekeliling tapak.

58
Gambar 24 kebisingan pada tapak
Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
Keterangan :
Kebisingan rendah :
Kebisingan sedang :
Pada tapak tingkat kebisingan memang didominasi tingkat rendah,
karena disebabkan oleh keberadaan tapak yang masih banyak lahan
kosong dan hutan. Tapak jauh dari Kawasan permukiman penduduk
dan jalan raya yang menjadi sumber kebisingan tingkat tinggi.
Keuntungan melakukan analisis kebisingan yaitu menghasilkan
sistem penzonning pada tapak dan penempatan bangunan pada
tapak.
5. Analisis aksesbilitas
Analisis aksesbilitas menentukan arah masuk dan keluar pada tapak,
kendaraan roda empat dan kendaraan roda dua bisa masuk ke dalam
tapak. Sirkulasi kendaraan masuk dan keluar dipisahkan, Langkah
ini diambil untuk menghindari penumpukan kendaraan pada satu
titik

59
Gambar 25 aksesbilitas pada tapak
Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
6. Analisis kontur
Tapak mempunyai kontur, tentu saja analisis kontur perlu dilakukan.
Kontur pada tapak masuk kategori yang ekstrem, sehingga perlu
beberapa strategi menyelesaikannya.

Gambar 26 elevasi kontur pada tapak


Salah satu strategi untuk menyelesaikan permasalahan kontur pada
tapak ialah cut and fill. Cut and fill adalah suatu proses pengerjaan

60
tanah dimana sejumlah material tanah diambil dari suatu tempat
kemudian diurug atau ditimbun ditempat lain. Tujuan proses cut and
fill adalah menjadikan permukaan tanah menjadi lebih rata sehingga
memudahkan pekerjaan pembangunan yang akan dilakukan di tanah
tersebut.

Gambar 27 sistem cut and fill


Sumber (https://images.app.goo.gl/iJqmevCANY4AXfXu5)
Salah datu contoh aplikasi cut and fill adalah pada saat pembukaan
lokasi baru, sebelum melakukan kegiatan konstruksi bangunan pada
lokasi baru umumnya akan dilakukan proses pekerjaan cut and fill.
Misalnya seperti pembangunan Gedung baru, membuat pondasi
serta pekerjaan sipil lainnya. Tentu saja pada tapak pemanfaatan
kontur secara maksimal sangat diperlukan, penggunaan sistem cut
and fill akan dilaksanakan pada bagian tertentu saja dan seperlunya.
Kontur yang tidak diberlakukan cut and fill akan tetap dipertahankan
dan dimanfaatkan.
b. Analisis Pencapaian Ke Dalam Tapak
Pencapaian kedalam tapak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat
(mobil) dan kendaraan roda dua (sepeda motor), dapat ditempuh
melewati jalan lingkar danau buatan. Keadaan sekarang didalam site
terdapat jalur kendaraan melingkar dan dapat dimanfaatkan secara

61
baik, sehingga jalur masuk (in) hotel resor berbeda dengan jalur
keluar (out) hotel resor.

Gambar 28 pencapaian tapak


Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
c. Analisis Zonning Pada Tapak
Zoning ialah peta atau pemaparan ringkasan dari seluruh proses hasil
analisis, yang memberikan masukan pada konsep dasain.

Gambar 29 penzonningan tapak


Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)

62
Keterangan :
public (tempat semua orang boleh masuk) :
semi public (tidak semua orang boleh masuk :
private (Kawasan pribadi, hanya orang
tertentu saja boleh masuk :
service (Kawasan penunjang bangunan) :
analisis penzonning tapak dilakukan supaya mempermudah
menempatkan bangunan sesuai zonningnya atau kelompok, sesuai
dengan hasil beberapa analisis yang sudah dilakukan. Setelah
melakukan analisis pergerakan matahari, pergerakan angin, tingkat
kebisingan dan lain-lain maka mendapatkan hasil seperti gambar
diatas. Zona public pada tapak meliputi parking area, pusat
informasi, lobby, drop off, taman dan lain-lain, kemudian zona semi
public pada tapak meliputi restoran, caffe, kolam renang, wedding
area dan lain-lain, zona private pada tapak meliputi kamar tidur,
SPA, ruang pengelola, ruang meeting dan lain-lain. Pertimbangan
lain yang diambil :
1. Zona public diletakkan pada bagian depan sehingga mempermudah
semua orang untuk mengaksesnya
2. Zona semi public diletakkan tidak jauh dari zona public, ini
dilakukan supaya tidak mempersulit akses orang ke zona semi public
3. Zona private ditarik kedalam dan jauh dari zona public sehingga
tidak semua orang dapat masuk dan mengaksesnya, dan hanya orang
tertentu saja yang boleh mengaksesnya
4. Zona service berdekatan dengan zona private dan zona public,
karena zona service sangat dibutuhkan untuk pengelolahan
bangunan hotel resor
3.3.3 Tata Ruang Luar
Ruang luar adalah sebuah ruang yang terbentuk oleh batas horizontal
bawah dan batas vertical, ruang luar ialah ruang yang terjadi dalam
membatasi alam, dengan memberi kerangka atau bingkai disebut

63
juga arsitektur tanpa atap, tetapi dibatasi oleh dua bidang : lantai dan
dinding. Ruang luar berdasarkan kegiatan yang ada menjadi :
1. Ruang aktif adalah ruang-ruang yang dibentuk untuk difungsikan
sebagai ruang untuk aktivitas olahraga, jalan, dan bermain. Ruang
luar dapat berbentuk plaza, playground, lapangan olahraga
2. Ruang pasif adalah ruang-ruang yang dibentuk bukan difungsikan
sebagai tempat manusia berkegiatan. Ruang luar ini dapat berbentuk
taman pasif dan area hijau
Pembentukan ruang menciptakan ruang luar dengan penyusun massa
bangunan secara berimbang dengan massa vegetasi. Pembentukan
ruang menciptakan ruang positif dan ruang negative secara
proporsional dan seimbang sesuai fungsi, kegiatan dan
peruntukannya. Hindari untuk tidak sengaja menciptakan ruang-
ruang mati (death space) atau ruang yang tidak dapat difungsikan.

gambar 30 tata ruang luar

64
Sumber
(https://earth.google.com/web/@0.58385068,101.47385857,29.60890756a,2455.
411884d,30.00000675y,0h,2.70835149t,-0r)
keterangan :
hutan dan vegetasi :
taman dan ruang aktivitas luar :
perencanaan ruang luar pada tapak memiliki dua ruang sifat
berdasarkan kegiatan yaitu ruang aktif dan pasif. Ruang pasif seperti
vegetasi, serta ruang aktif seperti taman bermain, tempat berkumpul
santai, ruang terbuka untuk semua orang atau penghuni hotel resor.
3.3.4 Analisis Ruang
a. Analisis Jenis dan Luasan Ruang
Analisis luasan ruang dilakukan untuk menghasilkan panduan dalam
menentukan besaran suatu ruang dalam merancang, sehingga
ruangan yang dibuat menjadi efisien dan efektif. Berikut standar
luasan ruang

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
kamar tidur standar
tempat tidur 4 3,3 13,2 1 unit 13,2 m2 DA
toilet 1,7 1,9 3,23 1 unit 3,23 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 3 unit 1,35 m2 DA
meja kerja 0,7 1 0,7 1 unit 0,7 m2 DA
lemari 0,7 0,7 0,49 1 unit 0,49 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 4 orang 0,64 m2 DA
jumlah 19,61 m2
jumlah + sirkulasi 20% 3,922 m2
keseluruhan 23,532 m2
keseluruhan x jumlah unit 25 600 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
kamar tidur suite class
tempat tidur 4 3,3 13,2 2 unit 26,4 m2 DA
toilet 1,7 1,9 3,23 1 unit 3,23 m2 DA

65
kursi 0,6 0,75 0,45 3 unit 1,35 m2 DA
meja kerja 0,7 1 0,7 1 unit 0,7 m2 DA
lemari 0,7 0,7 0,49 2 unit 0,98 m2 DA
meja tamu 1,7 0,9 1,53 1 unit 1,53 m2 A
kursi tamu 1,5 0,8 1,2 2 unit 2,4 m2 A
manusia 0,4 0,4 0,16 6 orang 0,96 m2 DA
jumlah 37,55 m2
jumlah + sirkulasi 20% 7,51 m2
keseluruhan 45,06 m2
keseluruhan x jumlah unit 5 230 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
restoran indoor
meja makan 0,85 0,6 0,51 35 unit 17,85 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 35 unit 15,75 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 40 orang 6,4 m2 DA
jumlah 40 m2
jumlah + sirkulasi 20% 8 m2
keseluruhan 48 m2

standar luas
items kapasitas sumber
p l pxl ruang
toilet restoran indoor
toilet laki-laki 4 orang 4 2 8 1 unit 8 m2 DA
toilet wanita 4 orang 4 2 8 1 unit 8 m2 DA
jumlah 16 m2
jumlah + sirkulasi 20% 3,2 m2
keseluruhan 19,2 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
restoran outdoor
meja makan 0,85 0,6 0,51 25 unit 12,75 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 25 unit 11,25 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 35 orang 5,6 m2 DA
jumlah 29,6 m2
jumlah + sirkulasi 20% 5,92 m2

66
keseluruhan 35,52 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
lobby
kursi 0,6 0,75 0,45 20 unit 9 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 45 orang 7,2 m2 DA
meja recepsionis 0,7 2 1,4 1 unit 1,4 m2 DA
rak buku 0,5 1,4 0,7 3 unit 2,1 m2 DA
sofa 0,8 2 1,6 5 unit 8 m2 DA
meja tamu 0,6 1 0,6 2 unit 1,2 m2 DA
mesin tap keanggotaan 1 0,5 0,5 4 unit 2 m2 A
mesin detector 1 0,5 0,5 2 unit 1 m2 A
jumlah 31,9 m2
jumlah + sirkulasi 60% 19,14 m2
keseluruhan 51,04 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ruang kerja pengelola hotel resor
meja kerja 0,7 1 0,7 1 unit 0,7 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 1 unit 0,45 m2 DA
meja tamu 1,7 0,9 1,53 1 unit 1,53 m2 A
kursi tamu 1,5 0,8 1,2 2 unit 2,4 m2 A
lemari buku dan dokumen 1 0,4 0,4 2 unit 0,8 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 4 orang 0,64 m2 DA
jumlah 6,52 m2
jumlah + sirkulasi 20% 1,304 m2
keseluruhan 7,824 m2
keseluruhan x 11 unit 86,064 m2

standar luas
items kapasitas sumber
p l pxl ruang
toilet pengelola hotel resor
toilet laki-laki 4 orang 4 2 8 2 unit 16 m2 DA
toilet wanita 4 orang 4 2 8 2 unit 16 m2 DA
jumlah 32 m2
jumlah + sirkulasi 20% 6,4 m2

67
keseluruhan 38,4 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
komplek kolam renang
kolam renang 25 10 250 1 unit 250 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 45 orang 7,2 m2 DA
kursi santai 0,8 2 1,6 10 unit 16 m2 A
kursi 0,6 0,75 0,45 10 unit 4,5 m2 DA
area ganti pakaian laki-laki 1,25 1,5 1,875 5 orang 9,375 m2 DA
area ganti pakaian wanita 1,25 1,5 1,875 5 orang 9,375 m2 DA
lemari pakaian 1,8 0,6 1,08 4 unit 4,32 m2 A
toilet wanita 0,9 1,1 0,99 3 unit 2,97 m2 DA
toilet laki-laki 0,9 1,1 0,99 3 unit 2,97 m2 DA
area bilas wanita 1,2 0,8 0,96 5 orang 4,8 m2 A
area bilas laki-laki 1,2 0,8 0,96 5 orang 4,8 m2 A
jumlah 316,31
jumlah + sirkulasi 60% 189,786
keseluruhan 506,096

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ruang meeting
meja 0,7 1 0,7 25 unit 17,5 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 30 unit 13,5 m2 DA
lemari 1 0,4 0,4 4 unit 1,6 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 35 orang 5,6 m2 DA
jumlah 38,2 m2
jumlah + sirkulasi 20% 7,64 m2
keseluruhan 45,84 m2
keseluruhan x 3 unit 137,52 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
toilet ruangan meeting
toilet laki-laki 4 orang 4 2 8 1 unit 8 m2 DA
toilet wanita 4 orang 4 2 8 1 unit 8 m2 DA
jumlah 16 m2

68
jumlah + sirkulasi 20% 3,2 m2
keseluruhan 19,2 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ruang GYM
meja 0,7 1 0,7 2 unit 1,4 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 10 unit 4,5 m2 DA
papan untuk latih otot
2,15 0,95 2,0425 2 unit 4,085 m2 DA
perut
alat tarik 1,45 1 1,45 2 unit 2,9 m2 DA
pusat latihan mutiguna 1,45 1,45 2,1025 2 unit 4,205 m2 DA
lemari peralatan 0,5 1,1 0,55 2 unit 1,1 m2 DA
tempat tidur pipa pindah 3 3 9 1 unit 9 m2 DA
argometer sepeda 0,9 0,45 0,405 4 unit 1,62 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 12 orang 1,92 m2 DA
jumlah 30,73 m2
jumlah + sirkulasi 50% 15,365 m2
keseluruhan 46,095 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ruang SPA
meja 0,7 1 0,7 1 unit 0,7 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 5 unit 2,25 m2 DA
tempat tidur SPA 2 0,8 1,6 3 unit 4,8 m2 A
lemari 1 0,4 0,4 1 unit 0,4 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 6 orang 0,96 m2 DA
jumlah 9,11 m2
jumlah + sirkulasi 20% 1,822 m2
keseluruhan 10,932 m2
keseluruhan x 2 unit 21,864 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ballroom
meja 0,9 1,4 1,26 70 unit 88,2 m2 A
kursi 0,6 0,75 0,45 75 unit 33,75 m2 DA
lemari 1 0,4 0,4 5 unit 2 m2 DA

69
manusia 0,4 0,4 0,16 80 orang 12,8 m2 DA
jumlah 136,75 m2
jumlah + sirkulasi 60% 82,05 m2
keseluruhan 218,8 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
toilet ballroom
toilet laki-laki 4 orang 4 2 8 1 unit 8 m2 DA
toilet wanita 4 orang 4 2 8 1 unit 8 m2 DA
jumlah 16 m2
jumlah + sirkulasi 20% 3,2 m2
keseluruhan 19,2 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
wedding venue
meja 0,9 1,4 1,26 100 unit 126 m2 A
kursi 0,6 0,75 0,45 110 unit 49,5 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 115 orang 18,4 m2 DA
jumlah 193,9 m2
jumlah + sirkulasi 60% 116,34 m2
keseluruhan 310,24 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ruang rapat pengelola
meja 0,7 1 0,7 15 unit 10,5 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 20 unit 9 m2 DA
lemari 1 0,4 0,4 2 unit 0,8 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 25 orang 4 m2 DA
jumlah 24,3 m2
jumlah + sirkulasi 20% 4,86 m2
keseluruhan 29,16 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl

70
caffe
meja makan dan minum 0,85 0,6 0,51 20 unit 10,2 m2 DA
meja barista 1 4 4 1 unit 4 m2 A
panggung music live 2 3 6 1 unit 6 m2 A
kursi 0,6 0,75 0,45 25 unit 11,25 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 30 orang 4,8 m2 DA
jumlah 36,25 m2
jumlah + sirkulasi 20% 7,25 m2
keseluruhan 43,5 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
banquet
meja makan 0,85 0,6 0,51 20 unit 10,2 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 23 unit 10,35 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 25 orang 4 m2 DA
jumlah 24,55 m2
jumlah + sirkulasi 20% 4,91 m2
keseluruhan 29,46 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
pos security
meja 0,7 1 0,7 4 unit 2,8 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 5 unit 2,25 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 5 orang 0,8 m2 DA
jumlah 5,85 m2
jumlah + sirkulasi 20% 1,17 m2
keseluruhan 7,02 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ruang makan pengelola
meja makan 0,85 0,6 0,51 15 unit 7,65 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 20 unit 9 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 20 orang 3,2 m2 DA
jumlah 19,85 m2
jumlah + sirkulasi 20% 3,97 m2

71
keseluruhan 23,82 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
ruang ganti pakaian pengelola
lemari pakaian trapesium 0,67 0,7 0,469 15 unit 7,035 m2 DA
lemari bersusun 2 0,5 0,3 0,15 15 unit 2,25 m2 DA
kursi 0,6 0,75 0,45 15 unit 6,75 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 15 orang 2,4 m2 DA
jumlah 18,435 m2
jumlah + sirkulasi 50% 9,2175 m2
keseluruhan 27,6525 m2
keseluruhan x 2 unit 55,305 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
musholla
rak al-quran dan buku 0,5 1,4 0,7 2 unit 1,4 m2 DA
manusia 1,2 0,8 0,96 15 orang 14,4 m2 DA
jumlah 15,8 m2
jumlah + sirkulasi 20% 3,16 m2
keseluruhan 18,96 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
laundry
lemari pakaian atap miring 0,5 1,8 0,9 2 unit 1,8 m2 DA
mesin cuci 0,6 0,85 0,51 5 unit 2,55 m2 A
manusia 0,4 0,4 0,16 5 orang 0,8 m2 DA
jumlah 5,15 m2
jumlah + sirkulasi 20% 1,03 m2
keseluruhan 6,18 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
supermarket
meja kasir 1,3 2,7 3,51 1 unit 3,51 m2 DA

72
kulkas minuman 1,7 0,7 1,19 2 unit 2,38 m2 A
rak pada dinding 0,7 1,25 0,875 3 unit 2,625 m2 DA
manusia 0,4 0,4 0,16 12 orang 1,92 m2 DA
jumlah 10,435 m2
jumlah + sirkulasi 20% 2,087 m2
keseluruhan 12,522 m2

standar
items kapasitas luas ruang sumber
p l pxl
klinik
tempat tidur pasien 1,95 0,55 1,0725 4 unit 4,29 m2 DA
ruang cuci 1,35 1 1,35 2 unit 2,7 m2 DA
lemari penyimpanan obat 1,2 0,6 0,72 1 unit 0,72 m2 A
manusia 0,4 0,4 0,16 6 orang 0,96 m2 DA
jumlah 8,67 m2
jumlah + sirkulasi 20% 1,734 m2
keseluruhan 10,404 m2

sifat
no kebutuhan ruang kapasitas jumlah standar analisis luas (m2) sumber
ruang
FASILITAS PARKIR KENDARAAN HOTEL RESOR
kendaraan roda
1 25 mobil 1 unit 12,5 m2 25x1x12,5 public 312,5 m2 DA
4 pengunjung
kendaraan roda
2 15 motor 1 unit 2 m2 15x1x2 public 30 m2 DA
2 pengunjung
kendaraan roda
3 8 mobil 1 unit 12,5 m2 8x1x12,5 public 100 m2 DA
4 pengelola
kendaraan roda
4 15 motor 1 unit 2 m2 15x1x2 public 30 m2 DA
2 pengelola
5 kendaraan bus 2 mobil 1 unit 30 m2 1x1x30 public 60 m2 DA
(A) sub jumlah 562,5 m2
(B) sub sirkulasi
80% 450 m2
jumlah (A) + (B) 1012,5 m2
Jumlah keseluruhan bangunan (A) 2663,8 m2
Jumlah parkir kendaraan (B) 1012,5 m2
TOTAL (A) + (B) 3676,3 m2
Tabel 11 standar ruang

73
b. Skema Organisasi Ruang

Tabel 12 matriks hubungan ruang


Keterangan :
Hubungan dekat :
Hubungan sedang :
Hubungan jauh :
Hubungan ruang diperlukan untuk menentukan lokasi atau
penempatan masing-masing ruang. Hubungan ruang terjadi antara
ruang yang satu dengan yang lainnya secara menerus (E. Darmawan
& Rosita, 2016)

3.3.5 Analisis Pengolahan massa


a. Jenis Massa
Secara garis besar gubahan massa terbagi menjadi dua yaitu massa
tunggal dan massa menyebar. Gubahan massa dirancang dengan
mempertimbangkan sebagai berikut mendukung interaksi kegiatan,
mendukung kegiatan pengelola, meminimalkan pencapaian,
memenuhi persyaratan lingkungan. Gubahan massa tunggal

74
memiliki keuntungan mudah dalam pengkoordinasiaan kegiatan,
pengoptimalisasian penggunaan lahan, kemudian adanya kesan
akrap. Serta memiliki kekurangan tidak adanya pemisahan fungsi
secara nyata. Gubahan masa menyebar memiliki keuntungan sebagai
berikut pemisahan fungsi dengan jelas, peanfaatan lahan yang baik.
Kemudian kekurangan massa menyebar kurang dalam
pengkoordinasian kegiatan, kesan kurang akrab dirasakan.
Menciptakan bangunan yang memudahkan pengkoordinasian dan
pengoptimalisasian lahan maka pemilihan massa tunggal menjadi
pilihan. Pada tapak hotel resor bentuk tunggal menjadi keuntungan
tersendiri, seperti bangunan lainnya menjadi terkoneksi dengan baik,
kemudian semua kegiatan aktivitas terkoordinasi dengan baik.
b. Pola Perletakan Massa
tatanan massa bangunan menyangkut aspek-aspek bentuk fisik
bangunan, tujuannya supaya tercapai bentuk massa yang seimbang,
proporsional, harmonis. Tatanan massa ialah perletakan massa
bangunan majemuk pada suatu tapak, yang ditata berdasarkan zona
dan tuntutan lain yang menunjang tata letak massa bangunan,
disamping berdasarkan zonasi, juga harus berdasarkan alur sirkulasi
yang saling terkait. Berikut beberapa bentuk konfigurasi massa :
1. Bentuk terpusat
2. Bentuk linier
3. Bentuk radial
4. Bentuk cluster
5. Bentuk grid
Perencanaan dan perancangan hotel resor ini menggunakan pola
perletakan massa yang berbentuk terpusat, menjadikan satu titik
yang menjadi poin plus terhadap hotel resor.
c. Bentuk Dasar Bangunan
Pengertian bentuk secara umum merupakan wujud nyata suatu benda
yang dapat kita lihat melalui Batasan-batasan ukurannya. Dalam

75
ilmu arsitektur bentuk adalah hal yang cukup penting, menurut
Vitruvius tidak ada istilah bentuk, bagi Vitruvius bila mau dikaitkan
dengan fungsi / utilitas tentunya merupakan gabungan antara
firmistas dengan venustas. Macam-macam bentuk dasar bangunan
sebagai berikut :
1. Lingkaran
2. Segitiga
3. Bujursangkar
4. Bentuk bebas / tidak teratur
Perencanaan dan perancangan hotel resor pada tapak menggunakan
bentuk kombinasi yaitu bentuk lingkaran dan persegi Panjang.
d. Penampilan Bangunan
Penampilan bangunan hotel resor yang dirancangkan adalah
bangunan yang memberi kesan elegant, bangunan yang
menggunakan teknologi, serta mampu beradaptasi terhadap
lingkungan sekitar.
3.3.6 Analisis Struktur
a. Struktur Atas
Bangunan Gedung beton bertulang bertingkat sangat rawan terhadap
keruntuhan jika tidak direncanakan dengan baik. Perlu suatu
perencanaan struktur yang tepat dan teliti agar dapat memenuhi
kriteria kekuatan, kenyamanan, keselamatan, dan umur rencana
bangunan. Beban-beban yang bekerja pada struktur seperti beban
mati, beban hidup, beban gempa, dan beban angin menjadi bahan
perhitungan awal dalam perencanaan struktur untuk mendapatkan
besar dan arah gaya-gaya yang bekerja pada setiap komponen
struktur, kemudian dapat dilakukan analisis struktur untuk
mengetahui besarnya kapasitas penampang dan tulangan yang
dibutuhkan oleh masing-masing struktur.
Struktur atas suatu bangunan adalah seluruh bagian struktur
bangunan yang berada diatas muka tanah (SNI 2002). Struktur ini

76
terdiri atas kolom, pelat, balok, dinding dan tangga, yang masing-
masing mempunyai peran yang penting.
1. Kolom
Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke
pondasi. Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya
merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan
tekanan. Kolom pada bangunan ada dua jenis yaitu kolom utama dan
kolom praktis.
a. Kolom utama
Kolom utama adalah kolom yang fungsi utamanya menyanggah
beban utama yang berada diatasnya. Untuk rumah tinggal disarankan
jarak kolom utama adalah 3,5 m, agar dimensi balok untuk
menompang lantai tidak begitu besar, jika jarak dibuat lebih dari 3,5
m maka perlu perhitungan khusus. Sedangkan dimensi kolom utama
pada rumah tinggal berlantai 2 biasanya dipakai 20/20.
b. Kolom praktis
Kolom praktis adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama
dan juga sebagai pengikat dinding agar dinding stabil, jarak kolom
maksimal 3,5 m, atau pada pertemuan pasangan bata (sudut-sudut).
Ada tiga jenis kolom beton bertulang yaitu kolom menggunkan
pengikat Sengkang lateral, kolom menggunakan pengikat spiral,
struktur kolom komposit.

77
Gambar 31 jenis kolom beton
Sumber (https://images.app.goo.gl/cqkTXLGckJahYr9S6)
Bangunan hotel resor menggunakan kolom utama dan kolom praktis,
memiliki ukuran kolom utama yaitu 30 cm x 30 cm dan kolom
praktis. Kolom yang terbuat dari beton bertulang dengan bentuk
segitiga.
2. Balok
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai
kedudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya adalah
sebagai rangka penguat horizontal bangunan akan beban-beban.
Persyaratan balok sebagai berikut :
3. Plat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak diatas tanah langsung,
jadi merupakan lantai tingkat. Ketebalan plat lantai ditentukan oleh
besar lendutan yang diizinkan, lebar bentangan atau jarak antara
balok-balok pendukung, bahan konstruksi dan plat lantai. Bahan
untuk plat lantai dapat dibuat dari plat lantai kayu, plat lantai beton
dan plat lantai yumen (kayu semen).
Pengaplikasian pada bangunan hotel resor penggunaan plat lantai
beton merupakan hal wajar karena hotel memiliki aktivitas manusia
yang banyak serta memiliki furniture dan benda mati lainnya

78
berjumlah banyak. Karena hal itu pemilihan plat lantai yang kokoh
sangat diperlukan.
4. Tangga
Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat,
bordes dan anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan
lantai di atasnya. Tangga mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu
tangga dengan bentangan arah horizontal, tangga dengan bentangan
kearah memanjang, tangga terjepit sebelah (cantilever stairs) atau
ditumpu oleh balok tengah, tangga spiral (helical stairs), dan tangga
melayang (free standing stairs)
5. Dinding geser
Dinding geser (shear wall) adalah suatu struktur balok kantilever
tipis yang langsung vertical, untuk digunakan menahan gaya lateral.
Biasanya dinding geser berbentuk persegi Panjang, box core suatu
tangga, elevator atau shaft lainnya, dan biasanya diletakkan
disekeliling lift, tangga atau shaft guna menahan beban lateral tanpa
menganggu penyusunan ruang dalam bangunan.
6. Atap
Atap merupakan bagian paling atas dari suatu bangunan, yang
melindungi Gedung dan penghuninya secara fisik maupun metafisik.
Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penompang rangka
atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari bahan penutup.
Penopang rangka atap adalah balok kayu / baja yang disusun
membentuk segitiga, disebut dengan istilah kuda-kuda. Umumnya
kuda-kuda terbuat dari kuda-kuda kayu, kuda-kuda baja, kuda-kuda
dari beton bertulang.
b. Struktur Bawah
Melakukan analisis struktur perlu ditetapkan kriteria yang dapat
digunakan dan menentukan bahwa struktur sesuai dengan manfaat
penggunaannya. Terdapat beberapa kriteria desain struktur : pertama
kemampuan layan (serviceability) yaitu struktur yang harus mampu

79
memikul beban rancangan secara aman, tanpa kelebihan tegangan
pada material dan mempunyai batas deformasi dalam batas yang
diizinkan. Kedua Efisiensi yaitu mencakup tujuan untuk mendesain
struktur yang relative lebih ekonomis. Ketiga Tinjauan konstruksi
juga akan mempengaruhi pilihan structural, kontruksi merupakan
kegiatan perakitan elemen-elemen atau material-material struktur.
keempat ekonomis yaitu harga ialah faktor yang menentukan
pemilihan struktur, konsep harga berkaitan dengan efisiensi bahan
dan kemudahan pelaksanaannya. Terakhir factor keamanan ialah hal
yang penting dalam analisis dan perencanaan struktur.
struktur bawah yang dimaksud adalah pondasi dan struktur
bangunan yang berada dibawah permukaan tanah
1. Pondasi
Pondasi merupakan bagian yang paling penting dari struktur
bangunan, karena jika terjadi kegagalan / kerusakan pada pondasi,
maka dapat berakibat pada kerusakan bangunan diatasnya, atau
bahkan robohnya struktur bangunan secara kesuluruhan. Pondasi
bertugas untuk memikul bangunan diatasnya. Pondasi harus
mempertimbangkan beberapa persyaratan sebagai berikut pondasi
harus cukup kuat untuk mencegah penurunan dan perputaran yang
berlebihan, tidak terjadi penurunan setempat yang terlalu besar bila
dibandingkan dengan penurunan pondasi didekatnya, cukup aman
terhadap bahaya longsor, cukup aman terhadap bahaya guling.
Pondasi digolongkan menjadi 3 jenis yaitu pondasi dangkal, pondasi
sedang, pondasi dalam.
a. Pondasi dangkal
Pondasi dangkal kedalaman tanah kuat untuk pondasi dangkal
diperkirakan sampai mencapai 3 meter dibawah permukaan tanah.
b. Pondasi sedang
Pondasi sedang kedalaman tanah kuat untuk pondasi sedang
diperkirakan sampai mencapai 4 meter dibawah permukaan tanah.

80
c. Pondasi dalam
Pondasi dalam kedalaman tanah kuat untuk pondasi dalam minimal
mencapai 4,5 meter dibawah permukaan tanah. Pondasi yang cocok
pada kedalaman ini ialah pondasi tiang pancang.

Gambar 32 pondasi sumuran dan tiang pancang


Sumber (https://images.app.goo.gl/Jj4zvbYDaykrhCxz7)
Pengaplikasian pondasi bangunan hotel resor pada tapak ialah
pondasi kategori sedang yang bernama pondasi sumuran. Sesuai
hasil analisis KDB dan KLB maka bangunan hotel memiliki jumlah
lantai 1 – 2 lantai, sehingga pondasi sumuran menjadi pilihan.
Walaupun tidak memiliki tingkat lantai banyak tetapi hotel resor
memiliki beban hidup dan beban mati yang banyak, beban hidup
yang dimaksud ialah aktivitas manusia dan beban mati seperti
furniture, perabotan kamar dan ruangan lainnya.
3.3.7 Bahan Bangunan
Dalam menetukan material bangunan kedalam perancangan
arsitektur, sebenarnya ada beberapa titik kunci yang harus
diperhatikan dalam proses klasifikasinya menjadi material bangunan
yang ideal. Seperti kaitannya antara pemanfaatan material bangunan
yang tersedia disekitar tapak dengan konteks kebermanfaatannya
untuk bangunan dilokasi tersebut. Menurut romo mangun dalam

81
buku fisika bangunan (1980) “berikan ruang bicara untuk material
yang tersedia ditapak untuk mewahyukan karakternya pada
bangunan”. Dalam artiannya ialah semua yang tercipta di alam
keseluruhannya telah memiliki proporsi yang ideal, dimana material
tersebur tercipta disana kebermanafaatan dari material itu senidri.
Seperti dialam tropis yang sarat akan kondisi cuaca panas, material
kayu sangat mudah untuk ditemui dan dalam pengaplikasiannya
kedalam bangunan material tersebut dapat mengurangi tingkat panas
yang disebabkan oleh cuaca tropis. Titk point lainnya dalam
menentukan material ideal lainnya kedekatan antara lokasi
pengelolahan material tersebut, baik itu dalam skala industry
maupun kriya rumahan dengan lokasi pembangunan.
Kesimpulannya ialah dalam proses klasifikasi pemilihan material
bangunan yang ideal harus memenuhi tahap dari ketersediaan bahan
mentah disekitar lokasi, kedekatan antara lokasi pengelohan
material dengan lokasi pembangunan, kebermanfaaatan pemilihan
material bangunan untuk masyarakat sekitar dalam proses
pembangunan, peruntukkan bangunan dengan kesesuaian pemilihan
material bangunan dan kesanggupan dari material bangunan yang
diaplikasikan untuk didaur ulang.
3.3.8 Sistem Bangunan
a. Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan pada bangunan perlu diperhatikan karena
berkaitan dengan sumber energi dan penggunaan energi. Beberapa
Langkah yang diambil untuk penataan pencahayaan yang baik dan
benar
1. Penggunaan lampu hemat energi
2. Menambahkan alat penghemat energi lampu (penggunaan daylight,
sensor, movement detector, sensor ultrasonic)
3. Mematikan lampu saat ruang tidak digunakan

82
4. Menghindari penggunaan satu saklar yang dihubungkan dengan
beberapa titik lampu, kondisi ini membuat pemakaian tidak fleksibel
karena menyalakan satu lampu berarti beberapa lampu lain ikut
menyala
5. Memakai lampu dengan jumlah yang sesuai
6. Meminimalisasi penggunaan pencahayaan buatan

Gambar 33 sistem pencahayaan alami


Sumber (https://www.kajianpustaka.com/2013/12/sistem-pencahayaan-
alami.html)
Tentu saja sistem pencahayaan bangunan hotel resor menggunakan
sistem penggabungan pencahayaan alami dan pencahayaan buatan,
lebih banyak penggunaan pencahayaan alami serta dibantu dengan
pencahayaan buatan. Strategi penggunaan pencahayaan buatan ialah
seperti penggunaan lampu hemat energi, penggunaan slot kartu
dalam kamar untuk mematikan listrik otomatis, penggunaan jumlah
lampu yang sesuai dan benar, mematikan lampu Ketika tidak
diperlukan, tidak menggunakan satu saklar yang bisa terhubung
dengan beberapa titik.
b. Sistem Tata Udara
Tentu saja sistem tata penghawaan (udara) harus mendapatkan
perhatian khusus, sangat perlu dilakukan secara benar, dengan tujuan
agar ruang-ruang didalam bangunan mendapatkan penghawaan

83
alami yang cukup, sehingga memberi kenyamanan pemakai
bangunan dalam melakukan aktivitas. Terdapat beberapa strategi
untuk sistem tata penghawaan
1. Orientasi bangunan diletakkan antara lintasan matahari dan angin.
Letak bangunan yang paling menguntungkan memilih arah dari
timur ke barat, buka-bukaan menghadap selatan dan utara
2. Bangunan berbentuk persegi Panjang, sehingga hal ini
menguntungkan dalam penerapan ventilasi silang
3. Menghadirkan pohon peneduh dihalaman yang dapat menurunkan
suhu disekitar bangunan
4. Memiliki bukaan yang cukup untuk masuknya udara
5. Memperhatikan orientasi jendela terhadap matahari, misalnya ruang
tidur tidak boleh menghadap ke barat
6. Memakai material alami yang lebih banyak menyerap panas, seperti
perlengkapan interior dari kayu, pagar dan dinding tanaman
7. Green roof dengan pemakaian wiremash sebagai media tanaman
rambat, memberikan fungsi secondary skin pada bangunan,
mengurangi panas yang masuk pada bangunan sekaligus penyuplai
oksigen

Gambar 34 green roof


Sumber (https://images.app.goo.gl/fS8ueUAgJcxtMgLQA)

84
8. Ruang yang menambahkan kelembaba (kamar mandi, WC, tempat
cuci) harus direncanakan dengan pertukaran udara yang tinggi
9. Ruang yang mengakibatkan tambahan panas (dapur) sebaiknya
dijauhkan sedikit dari bangunan inti atau rumah
10. Memberikan teras pada bangunan, berfungsi sebagai area peralihan
antara ruang luar (halaman) dengan ruang dalam (bangunan) yang
dapat menciptakan iklim mikro, baik di dalam bangunan ataupun
disekitarnya
11. Memakai konsep secondary skin pada fasad untuk meredam panas
matahari
12. Memperbanyak penanaman tumbuhan hijau
Sama halnya dengan sistem pencahayaan pada bangunan, sistem
penghawaan bangunan hotel resor pada tapak menggunakan dua
sistem yaitu penghawaan alami dan penghawaan buatan.
Penghawaan alami tentu saja memanfaatkan pergerakan angin yang
masuk ke dalam bangunan, sedangkan penghawaan buatan
menggunakan kipas angin dan AC (air conditioner) hemat energi.
Perletakan penghawaan buatan ditempatkan pada ruangan yang
tidak bisa menggunakan konsep penghawaan alami.
3.3.9 Utilitas
a. Sistem Distribusi Air
Pemenuhan kebutuhan air bersih pada suatu bangunan tergantung
dari lokasi bangunan serta fasilitas di sekitarnya. Untuk memenuhi
kebutuhan air pada suatu bangunan, sumber air dapat dibedakan
sebagai berikut :
1. Sumber air PDAM
Sumber air yang didapatkan dari PDAM sudah melewati tahapan
secara klinis untuk memenuhi standart kebutuhan air bersih. Sumber
air PDAM juga bersifat continue atau dapat menyuplai kebutuhan air
bersih selama 24 jam. Sumber air ini dapat langsung ditampung pada

85
tengki air bawah (ground water tank) yang langsung dipompakan ke
tangki air atas (roof tank)

Gambar 35 sumber air PDAM


Sumber (https://images.app.goo.gl/7RfzhsaqpuyGwbQX9)
2. Sumber air sendiri (sumur artesistant, deep well)
Sumber air yang didapatkan dari pengeboran harus dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan telah memenuhi
syarat air bersih. Jika belum memenuhi persyaratan, maka air harus
diolah terlebih dahulu sebelum ditampung pada tangki air bawah
(ground water tank). Jika air dari deep wheel telah memenuhi
persyaratn dapat langsung dialirkan untuk dapat ditampung pada
tangki air bawah.

86
Gambar 36 air artesistant
Sumber (https://images.app.goo.gl/Q6xNKiUVCYKiWJq56)
3. Sumber air gabungan PDAM dan deep well
Memenuhi kebutuhan air bersih pada bangunan hotel resor harus
banyak dan besar, karena sifat dari bangunan hotel resor ialah
penginapan. Penggunaan sistem sumber air gabungan PDAM dan
deep well menjadi sistem terbaik yang diambil, Ketika sumber air
PDAM mengalami kerusakan atau gangguan maka sumber air deep
well akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada
bangunan hotel resor
b. Sistem Pembuangan
sistem pembuangan air kotor merupakan hal yang penting dalam
perencanaan bangunan, sistem pembuangan air kotor adalah sistem
instalasi untuk menyalurkan air kotor yang berasal dari tempat-
tempat air disuatu bangunan (seperti dapur, kamar mandi, washtafel,
dll). Klasifikasi berdsarkan jenis air buangan:
1. Sistem pembuangan air kotor adalah sistem pembuangan untuk air
buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang
mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya (black
water)

87
2. Sistem pembuangan air bekas adalah sistem pembuangan untuk air
buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya
(grey water)
3. Sistem pembuangan air hujan merupakan sistem terpisah dari sistem
pembuangan air kotor maupun air bekas, karena bila dicampurkan
sering terjadi penyumbatan pada saluran dan air hujan akan mengalir
balik masuk ke alat plambing yang terendah
4. Sistem air buangan khusus adalah sistem pembuangan air yang
mengandung gas, racun, lemak, limbah pabrik, limbah rumah sakit,
pemotongan hewan dan lainnya yang bersifat khusus
c. Sistem Listrik
Berdasarkan sumber energinya, system kelistrikan pada bangunan
dibangi menjadi dua sumber yatiu sumber listrik dari PLN dan
sumber listrik dari genset, sumber listrik bangunan Gedung
memprioritaskan PLN sebagai sumber utama dan genset sebagai
cadangan (back-up). Hotel termasuk pada kelompok konsumen
komersial. Tegangan yang dibutuhkan oleh peralatan lstrik pada
Gedung adalah tegangan rendah, sedangkan tegangan yang masuk
dari PLN adalah tegangan menengah. Sehingga untuk itu diperlukan
transformator step down berfungsi untuk menurunkan tegangan
menengah berasal dari kubikel. Tegangan rendah yang dihasilkan
oleh trafo step down ini, kemudian didistribusikan Kembali menuju
panel distribusi utama tegangan rendah. Sumber energi listrik selain
PLN berasal dari unit generator set (genset). Genset berfungsi
sebagai pensuplai daya listrik cadangan yang dapat bekerja apabila
daya listrik utama dari PLN terputus. Genset terhubung dan
dikontrol dengan panel control genset (PKG). PKG terhubung
dengan unit panel utama tegangan rendah. PKG akan menghidupkan
genset dan mensuplai tegangan ke tegangan rendah bilamana terjadi
gangguan pada sumber PLN, sehingga akan memberikan pelayanan
yang continue terhadap ketersediaan sumber tenaga listrik dan

88
diharapkan dengan system tersebut kehandalan system energi listrik
terpenuhi.
Sistem listrik yang diterapkan pada bangunan hotel resor
menggunakan sistem gabungan sumber listrik PLN dan sumber
listrik genset. Untuk menyelesaikan permasalahan Ketika sumber
listrik PLN mengalami gangguan maka, sumber listrik genset sangat
diperlukan. Sistem genset yang digunakan adalah genset ATS
(automatic transfer switch), sistem yang memungkingkan genset
mengalirkan listrik secara otomatis ke beberapa perangkat yang
terhubung dengan genset segera setelah listrik PLN padam, dan
Ketika PLN sudah menyala sistem ATS juga akan memutuskan
secara otomatis listrik genset yang mengalir menggunakan kontak
relay, untuk kemudian disuplai listrik oleh jaringan PLN.
d. Sistem Keamanan Kebakaran
pada dasarnya untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya
kebakaran, maka rumah atau Gedung setidaknya ada sistem
pengamanan dari bahaya kebakaran. Perlu adanya alat pendeteksi
dini bahaya kebakaran, ada beberapa alat dan sistem yang harus ada
dalam Gedung
1. Smoke detector
2. Fire alarm
3. APAR
4. Hydrant
5. Pintu darurat (emergency)
a. Jalur evakuasi
b. Area aman
c. Lampu darurat
Sistem keamanan kebakaran pada Gedung merupakan hal yang
sangat penting, ada beberapa contoh keamanan kebakaran Gedung
yang akan diterapkan hotel resor ialah hydrant yang ditempatkan
pada bagian public seperti Lorong dan lobby, pintu darurat yang

89
harus ada pada Gedung, APAR juga berada pada bagian public,
smoke detector berada dalam ruangan kamar hotel, ruangan kerja
pengelola, sprinkler diletakkan pada bagian kamar tidur hotel.

90
BAB IV

KONSEP DASAR PERANCANGAN

4.1 Konsep perancangan


4.2.1 Aspek non fisik
a. Kebutuhan ruang dan luasan
Perencanaan dan perancangan hotel resor untuk menghitung luasan
ruang maka ada dua cara yang akan dilakukan, yaitu melihat dan
mengikuti buku data arsitek edisi 33 jilid 1 dan 2 kemudian dengan
cara asumsi yang didapatkan dari hasil analisis data-data literature
terkait luasan ruang. Standar ruang sumber data arsitek tentu saja
berdasarkan penjelasan buku Ernst neufert atau data arsitek. Berikut
hasil analisis luasan ruang yang dilakukan pada bab 3 sehingga
menghasilkan konsep perancangan terkair luasan ruang :
no items kapasitas satuan Luas
ruang
1 Kamar tidur type 25 Unit kamar tidur 650 m2
standar
2 Kamar tidur suite class 5 Unit kamar tidur 250 m2
3 Restoran indoor + 1 Unit ruangan 118 m2
toilet
4 Restoran outdoor 1 Unit ruangan 86 m2
5 lobby 1 Unit ruangan 52 m2
6 Ruang pengelola hotel 11 Unit ruangan 126 m2
resor + toilet
7 Kolam renang + ruang 1 Unit kompleks 506 m2
bilas + toilet kolam renang
8 Ruang meeting + toilet 3 Unit ruangan 258 m2
9 Ruang fitness 1 Unit ruangan 46 m2
10 Ruang SPA 2 Unit ruangan 24 m2
11 Ballroom + toilet 1 Unit ruangan 440 m2

91
12 Wedding venue 1 Unit ruangan 410 m2
13 Ruang rapat pengelola 1 Unit ruangan 30 m2
14 cafee 1 Unit ruangan 80 m2
15 banquet 1 Unit ruangan 30 m2
16 Ruang makan 1 Unit ruangan 24 m2
pengelola
17 Pos security 1 Unit ruangan 8 m2
18 Ruang ganti pakaian 2 Unit ruangan 56 m2
pengelola
19 musholla 1 Unit ruangan 24 m2
20 laundry 1 Unit ruangan 8 m2
21 supermarket 1 Unit ruangan 14 m2
22 klinik 1 Unit ruangan 12 m2
23 Dapur + pencucian + 1 Unit ruangan 116 m2
tempat makanan
dingin
24 Kendaraan roda 2 + 65 Unit kendaraan 1012,5
roda 4 + bus m2
Setiap items sudah
termasuk sirkulasi
Hasil keseluruhan 4.800,5
m2
Tabel 13 konsep luasan ruang

92
4.2.2 Aspek fisik
a. tapak

Gambar 37 konsep tapak terhadap GSD


Setelah mengikuti permen PUPR nomor 28 tahun 2015, maka total
lahan yang boleh dibangun menjadi 6.600 m2.
Bangunan hotel resor termasuk dalam kategori perdagangan dan
jasa, memiliki regulasi KDB (koefisien dasar bangunan) 70%
sampai 90%. Serta KLB (koefisien lantai bangunan) 0,7 sampai 5,6.
Sehingga menghasilkan perhitungan sebagai berikut :
KDB : luas lahan yang boleh dibangun x presentase KDB
6.600 x 70 % = 4.620 m2
Jadi, dasar bangun yang boleh digunakan atau dibangun tidak boleh
lebih dari 4.620 m2
KLB : luas lahan yang boleh dibangun x nilai KLB
6.600 x 1 = 6.600 m2
Jadi, jumlah total seluruh lantai yang boleh digunakan atau dibangun
6.600 m2, tidak boleh lebih dari 6.600 m2

93
b. Pengelolahan tapak
1. Konsep tapak terhadap pergerakan matahari

Gambar 38 konsep tapak terhadap pergerakan matahari


Konsep tapak yang digunakan terhadap pergerakan matahari yaitu
konsep sistem orientasi bangunan dan arah bangunan, meletakkan
bagian bidang kecil arah timur dan barat, karena sumber panas
berasal dari arah timur dan barat. serta bidang yang besar mengarah
kearah utara dan selatan. Orientasi bangunan yang sesuai akan
menghasilkan kenyamanan thermal pada bangunan dan
penggunanya. Selanjutnya yaitu pepohonan pada sekitar bangunan ,
perletakan pohon bersifat peneduh sekitaran bangunan. Tanaman
glodokan tiang sebaiknya berada dibagian barat karena tanaman
glodokan tiang memiliki daun yang rimbun, kemudian pohon
Ketapang kencana merupakan pohon yang berwujud ramping dan
memiliki ranting membentang bertingkat sehingga bagus dijadikan
pohon peneduh.

94
2. Konsep tapak terhadap pergerakan angin

Gambar 39 konsep tapak terhadap pergerakan angin


Konsep tapak terhadap pergerakan angin akan menggunakan sistem
ventilasi dan cross ventilation. Pergerakan angin cenderung bergerak
dari utara ke selatan sehingga bagian utara dan selatan akan banyak
bukaan atau ventilasi, ini dilakukan untuk menangkap angin
sehingga dimanfaatkan sebagai penghawaan alami pada bangunan.
Cross ventilation berfungsi untuk memastikan sirkulasi udara dapat
berjalan terus menerus didalam bangunan.

95
3. Konsep tapak terhadap view atau pandangan

Gambar 40 konsep tapak terhadap view atau pandangan


Konsep tapak terhadap view tentu saja titik utama ialah mengarah ke
danau bandar khayangan. View menghadap ke danau menjadi poin
tambahan hotel resor sehingga tamu yang datang menjadi tenang dan
rileks menghilangkan stress akibat hiruk pikuk kehidupan perkotaan
4. Konsep aksesbilitas dan ruang luar pada tapak

Gambar 41 konsep tapak terhadap aksesbilitas dan ruang luar

96
Konsep aksesbilitas pada tapak yaitu memisahkan kendaraan masuk
ke tapak dan keluar tapak, ini dilakukan untuk mengurangi
kepadatan satu titik Ketika ada acara besar seperti acara resepsi
pernikahan atau pertemuan. Kendaraan yang bisa memasuki tapak
yaitu kendaraan roda 2, roda 4 serta bus. I merupakan sikulasi
kendaraan tamu atau pengunjung dan I merupakan sirkulasi
kendaraan service. Parking area berada dibagian depan tapak.
Konsep zoning dan ruang luar dibagi menjadi 3 zona yaitu zona
parking area, zona bangunan dan zona vegetasi. Terdapat zona
healthy park pada tapak, berfungsi sebagai taman bermain serta
taman untuk Kesehatan. keadaan dunia yang sedang tertimpa
musibah covid 19, mengharuskan konsep tapak dan bangunan
nyaman dan sehat bagi manusia. Healthy park berkonsep taman yang
mengharuskan manusia berjemur dan berolahraga dibawah matahari
pagi pada waktu tertentu yang diyakini sinar matahari bermanfaat
bagi tubuh.
5. Konsep kontur pada tapak

Gambar 42 konsep tapak terhadap kontur


Konsep tapak terhadap kontur yaitu menggunakan sistem cut and fill
pada bagian tertentu dan dibutuhkan. Serta kontur yang tidak
dilakukan cut and fill maka kontur akan dimanfaatkan secara

97
maksimal pada tapak. Kontur yang menggunakan sistem cut and fill
ialah bagian yang akan diletakkan bangunan utama.

c. Bentuk massa bangunan

Gambar 43 konsep bentuk dasar bangunan


Pemilihan pemilihan persegi Panjang ialah sebagai bentuk yang
efektif menangkap angin sehingga bisa dimanfaatkan sebagai
penghawaan alami pada bangunan. Bidang kecil berada dibagian
timur dan barat untuk tetap menjaga kenyamana thermal didalam
bangunan serta meletakan ruangan bersifat service pada bagian timur
dan barat. Bangunan kamar tidur dibuat menyebar sehingga dapat
memiliki potensi view kearah ke danau bandar khayangan, serta
memikirkan kontur yang ada maka pilihan menyebar ialah pilihan
terbaik. Massa banyak pada tapak berkontur menghasilkan gubahan
massa yang fungsional. Gubahan massa yang diperoleh pada saat ini
masih belum keputusan akhir atau final, jika dalam proses desain
kedepannya terjadi penambahan data atau informasi baru, maka akan
dilakukan penyesuaian.

98
BAB V

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, E., & Rosita, M. (2016). konsep perancangan arsitektur (A. Drajat
(Ed.)). erlangga. www.erlangga.co.id

Darmawan, J., Widodo, P., & Sn, M. (2012). Ranch Resort Hotel. In Senirupa dan
Desain (Vol. 1).

hardani, widi (Ed.). (2002). data arsitek (33rd ed.). erlangga.

Ibrahim, I. A. S. (2017). Green Architecture Challenges in the Middle East Within


Different Rating Systems. Energy Procedia, 115, 344–352.
https://doi.org/10.1016/j.egypro.2017.05.031

Osman, A. (2018). Persepsi pengunjung pada objek wisata danau buatan


pekanbaru. 5, 11.

Ragheb, A., El-Shimy, H., & Ragheb, G. (2016). Green Architecture: A Concept
of Sustainability. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 216(October
2015), 778–787. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.12.075

Suwithi, N. W., & Boham, C. E. J. (2008). Akomodasi Perhotelan. In Journal of


Chemical Information and Modeling (Issue 9).

99

Anda mungkin juga menyukai