Anda di halaman 1dari 3

Nama: Gordianus Gampur

Nim : 17220033
Matakuliah : kecakapan antar personal
Prodi : informatika
Fakultas: Sains dan Teknologi

1. tunjukan antusias terhadap situasi dan pendengar


Kita harus menunjukan antusias dan semangat kita saat kita berbicara serta Kita harus
memahami situasi pendengar. Kita harus membuat pendengar bisa memahami dan menangkap
maksud dari topik pembicaraan kiat.

2. Membantu Anda berkonsentrasi

Memfokuskan mata Anda akan membantu Anda dalam berkonsentrasi. Ketika Anda
memperhatikan satu objek dan fokus padanya kemudian memandang objek lainnya dan fokus
pada hal tersebut, maka apa yang Anda lihat akan dikirimkan langsung ke otak. Dan itu akan
memperlambat terpecahnya konsentrasi yang Anda bangun.

Menjaga wibawa

Ketika dalam suatu kegiatan persentasi atau public speaking, Anda gagal untuk melakukan
kontak mata dengan pendengar atau audiens Anda, Anda akan terlihat kurang ebrwibawa,
kurang dipercaya dan kurang percaya diri.

Menarik perhatian

Bila Anda melihat sekitar pada mata mereka langsung, mereka akan senantiasa tahu bahwa itu
panggilan dari Anda. Perhatian inilah yang akan membuat pendengar cenderung melihat
Anda. Ketika mereka berhenti melihat Anda, mereka mulai berfikir tentang hal yang dan
mereka akan berhenti mendengarkan Anda.

Meminta untuk didengar

Apa yang Anda lakukan saat persentasi di depan para audiens Anda, selain meminta untuk
didengar sampai materi selesai disampaikan. Ketika Anda melihat seseorang tepat pada mata
mereka, mereka akan cenderung melihat Anda dan lebih dari itu, yaitu mereka mendengarkan
Anda. Dan lebih mungkin lagi mereka akan tertarik dan membeli produk yang Anda jual.

Membangun kepercayaan diri


Salah satu yang dapat menunjukkan dan membuktikan kesiapan serta kepercayaan diri Anda
saat persentasi adalah tatapan mata Anda. Saat Anda berani menatap mata audiens Anda, dan
saat itulah Anda telah yakin dengan kepercayaan diri Anda. Fokus ucapan ada pada
pandangan yang Anda lakukan kepada sekitar Anda.

Menciptakan tindakan

Selanjutnya, setelah percaya diri itu terbentuk dalam diri Anda, itupun menyebabkan Anda
bisa mengendalikan setiap emosi saat melakukan persentasi. Selanjutnya jelas, audiens akan
merasa terpanggil untuk melakukan suatu tindakan, seperti mengajukan suatu penawaran atas
apa yang sebelumnya dibicarakan.

Mengundang untuk terlibat

Ketika pendengar Anda melihat mata Anda mereka akan tahu apa yang ada dalam diri Anda,
rasa percaya diri, berani sampai kekuatan untuk berdiri dan menatap seluruh audiens saat
persentasi. Mereka akan terpanggil untuk ikut terlibat dalam setiap persentasi yang Anda
lakukan, seperti sebuah tindakan sederhana yaitu mencatat apa yang Anda persentasikan.
Mereka seolah enggan kehilangan fokus dalam memperhatikan persentasi dan ucapan Anda.

Mengajak menjadi lebih aktif

Akibatnya, pendengar akan berubah dari penerima pasif untuk menjadi seorang epserta yang
aktif, seperti bertanya. Mereka tidak akan sungkan untuk mengajukan pertanyaan dan
menunggu Anda memberikan jawaban yang mereka inginkan. Keaktifan inilah yang ditunggu
dalam setiap persentasi. Jadi bukan hanya pemateri yang berbicara, tapi hampir semua peserta
di ruangan akan ikut berbicara dan aktif terlibat.

Menanggapi sinyal audiens

Namun untuk mendapatkan dialog sukses tentunya Anda tidak bisa hanya meminta audiens
mendengar dan memperhatikan Anda, tapi mereka juga ingin diperhatikan dan didengar
ketika sedang menyampaikan ide atau pendapat. Maka dari itu, kontak mata akan membuat
Anda mengetahui bagaimana audiens Anda ingin diperhatikan.

Menjadi pribadi kuat dan tenang

Akhirnya, ketika Anda melihat seseorang tepat di mata mereka selama tiga sampai lima detik,
Anda akan secara alami memperlambat bicara Anda. Dan Anda akan memunculkan sikap
berani dan tenang saat berbicara di depan bannyak orang. Karakter Anda yang kuat akan
secara otomatis terbentuk saat Anda mampu mengendalikan setiap pandangan saat melakukan
persentasi di depan bannyak orang.
3. Perlihatkan senyuman agar lawan bicara fokus pada kita

Ketulusan sebuah senyuman dapat tergambar oleh mata. Tidak ada artinya jika senyummu lebar
namun matamu berbicara sebaliknya. Tak perlu senyum yang terlihat lebar dan berlebihan,
cukup sebuah senyuman yang menyenangkan hati dan terlihat tulus.
4. sisipkanlah humor
karena humor akan menghilangkan kejenuhan. Perlu diketahui, humor yang berbau porno dan
menyinggung SARA perlu dihindari. Gurauan tersebut justru akan merendahkan diri kita di mata
orang lain. Banyak humor yang justru mencerdaskan. Kita bisa belajar dari video dan buku-buku
yang berkualitas;
5. fokus pada pembicaraan.
Tidak perlu memperlihatkan semua wawasan kita. Hal tersebut akan menunjukkan bahwa kita
sedang memamerkan diri dan tampak membuat hadiri tidak lebih tahu dari kita. Posisikam diri
kita sebagai orang yang menyampaikan informasi dan hadiri adalah orang yang dapat
memahaminya; dan
6. berikan pujian yang jujur pada orang lain, tanpa menyimpang dari maksud.
Pujian yang berlebihan pun akan mengundang rasa tidak nyaman dan justru merendahkan karena
dinilai memberikan nilai

Anda mungkin juga menyukai