3.1. Tujuan
Berat jenis ialah perbandingan antara berat agregat kering dan berat
air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada
suhu 25ºC. Bedangkan berat jenis kering yaitu perbandingan antara berat
agregat kering permukaan jenuh dan berat air suling yang isinya sama
dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada susu 25ºC. Berat jenis semu
adalah perbandingan antara berat agregat kering dengan berat air suling
yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu 25ºC.
3.2. Peralatan
17
5. Saringan No 4 (4,75mm).
8. Talam – talam.
9. Tungku / kompor.
Benda uji adalah agregat yang lewat saringan No. 4 (4,75 mm)
sebanyak 500 gram.
2. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110±5) °C, sampai berat
tetap, yang dimaksud berat tetap adalah keadaan berat benda uji
selama 3 kali penimbangan , dan pemanasan dalam oven dengan selang
waktu 2 jam berturut – turut, tidak mengalami perubahan kadar air lebih
besar daripada 0,1%, dinginkan pada suhu ruang kemudian direndam
dalam air selama (24±4) jam.
3. Buang air rendaman dengan hati – hati jangan sampai ada butiran
yang hilang, tebarkan butiran agregat kedalam talam, keringkan di
udara panas dengan cara membolak – balikan benda uji lakukan
pengeringan sampai tercapai keadaan kering permukaan jenuh.
4. Periksa keadaan kering permukaan jenuh dengan mengisikan benda
uji kedalam kerucut terpancung, padatkan dengan menggunakan
penumbuk sebanyak 25 kali, angkat kerucut terpancung; keadaan
kering permukaan jenuh tercapai bila benda uji runtuh akan tetapi
dalam keadaan retak.
18
5. Segera setelah dalam keadaan kering permukaan jenuh
masukkan
11. Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air,
guna penyesuaian dengan suhu standart 25°C .
Data Pengujian
Tabel 3.1 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus (SNI 03 – 1970 – 1990)
PENGUJIAN
Berat uji direndam selama 24 jam
19
Berat uji kering oven (BK) 485 gram
PERHITUNGAN
Berat jenis ( Bulk Specific Gravity )
Bk
=¿
( B+500 )−Bt
Berat jenis kering permukaan jenuh (Saturated Surface Dry)
Bk
=¿
( B+500 )−Bt
Berat jenis semu ( Apparent Specific Gravity )
Bk
=¿
( B+ Bk )−Bt
Penyerapan Air
500−Bk
x 100 %=¿
Bk
Analisa Data
Tabel 3.2 Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus (SNI 03 – 1970 –
1990)
Jenis contoh : Agregat halus
PENGUJIAN
Berat uji direndam selama 24 jam
20
Berat uji kering oven (BK) 485 gram
PERHITUNGAN
Berat jenis ( Bulk Specific Gravity )
Bk 485 2,25
=
( B+500 )−Bt (1280+500 )−1565
Berat jenis kering permukaan jenuh (Saturated Surface Dry)
Bk 500 2,32
=
( B+500 )−Bt (1280+500 )−1565
Berat jenis semu ( Apparent Specific Gravity )
Bk 485 2,42
=
( B+ Bk )−Bt ( 1280+485 )−1565
Penyerapan Air
3,09%
500−Bk 500−485
x 100 %= x 100 %
Bk 485
Dari Tabel 3.2 Dapat diketahui nilai berat jenis adalah 2,25, nilai
berat jenis kering permukaan sebesar 2,32, berat jenis semu 2,42, dan
nilai penyerapan air sebesar 3,09%.
3.6. Kesimpulan
Pengujian ini meliputi berat jenis (bulk specific gravity), berat jenis
permukaan jenuh (saturated surface dry), berat jenis semu (apparent
specific gravity), dan penyerapan dari agregat halus. Nilai hasil pengujian
ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.
21
Tabel 3.3. Hasil Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Halus
No Pengujian Spesifikasi Nilai
Berat Jenis
a. Kering Oven (bulk) 2,25
Selisih agregat kasar
1 b. Permukaan Jenuh (SSD) 2,32
dan halus maks 0,2
c. Semu (Apperent) 2,42
2 Penyerapan (Absorbi) % Maks. 3% 3,09 %
3.7. Dokumentasi
Gambar 3.1 Menimbang Berat Benda Uji Kering Permukaan Jenuh (Bj)
22
Gambar 3.2. Memeriksa Keadaan Kering Permukaan dengan Kerucut
Gambar 3.4. Menimbang berat gelas ukur berisi air dan pasir.
23