Anda di halaman 1dari 17

URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA

Makalah ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Pendidikan Agama/Humaniora”

Dosen Pengampu :
Sudari, S.Ag, M.Pd

Disusun oleh :
Syarif Rahmat Rozakul Fikri(2181000510205)

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU EKSAKTA DAN KEOLAHRAGAAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan hidayahNyalah, sehingga penulis dapat menyusun makalah ini, meski
penulis sadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, penulisan,
dan penyusunnya.

Adapun dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh data/sumber dari buku
dan media online “internet” dan menjelaskan tentang “Agama dan Urgensi Agama Bagi
Manusia”.

Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam makalah ini, bisa menjadi pelajaran
dan menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat penulis sendiri.

Kritik dan saran yang bertujuan membangun dari para pembaca, penulis akan terima
dengan senang hati, untuk penulisan makalah yang lebih baik lagi.

Malang, 18 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Table of Contents
YKATA PENGANTA
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH............................................................................................2
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN.........................................................................................2
1.4 MANFAAT PENULISAN..........................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN........................................................................................................................4
2.1 PENGERTIAN AGAMA............................................................................................4
2.2 PERAN, FUNGSI DAN TUJUAN AGAMA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA 9
2.3 URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA........................................................................12
BAB III....................................................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................................................14
3.1 KESIMPULAN.........................................................................................................14
3.2 KRITIK DAN SARAN.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia di dunia mengalami berbagai masalah dan kebutuhan


yang menjadi pendorong untuk menggunakan potensi yang dimiliki sesuai dengan
rangsangan yang timbul. Menusia, agama merupakan masalah yang sangat penting,
karena keduanya mempunyai pengaruh besar dalam pembinaan generasi yang akan
datang, yang tetap beriman kepada Allah dan tetap berpegang pada nilai spiritual yang
sesuai dengan agama-agama samawi (agama yang datang dari langit atau agama
wahyu).

Agama merupakan sarana yang menjamin kelapangan dada individu dan


menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manusia dari
penyimpangan, kesalahan dan menjauhkannya dari tingkah laku yang negatif. Bahkan
agama akan membuat hati manusia menjadi jernih, halus, dan suci. Disamping itu,
agama juga merupakan benteng pertahanan begi generasi muda muslim dalam
menghadapi berbagai aliran sesat. Agama juga mempunyai peranan penting dalam
pembinaan akidah dan akhlak dan juga merupakan jalan untuk pembinaan pribadi dan
masyarakat yang individu-individunya terikat oleh rasa persaudaraan, cinta kasih dan
tolong menolong. Islam dengan berbagai ketentuannya dapat menjamin bagi orang
yang melaksanakan hukum-hukumnya akan mencapai tujuan yang tinggi.

iv
1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas, dapat di ambil rumusan masalah diantaranya
sebagai berikut:

1. Apa pengertian agama dan agama islam dari segi kebahasaan (etimologis) dan
segi istilah (terminologis)?
2. Apa saja fungsi dan tujuan agama islam?
3. Apa urgensi agama bagi manusia itu?

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Dapat memahami pengertian agama dan agama islam dari segi kebahasaan
(etimologis) dan segi isilah (terminologis).
2) Dapat memahami fungsi dan tujuan agama dalam kehidupan manusia.
3) Dapat memahami akan pentingnya agama dalam kehidupan manusia.

1.4 MANFAAT PENULISAN

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah supaya bisa menjadi bahan
masukan dan pembelajaran bagi para pembaca khususnya bagi para mahasiswa IKIP
Budi Utomo Malang, tentang apa dan bagaimana peranan hubungan manusia dengan
agama.

v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN AGAMA


Agama atau ad-dien dalam bahasa arabnya adalah : "Keyakinan (keimanan)
tantang suatu dzat ketuhanan (Ilahiyah) yang pantas untuk menerima ketaatan dan
ibadah". Ini adalah definisi secara umum. Karenanya semua keyakinan tentang dzat
ketuhanan disebut agama, walaupunn itu murni hasil "kreatifitas" otak manusia. Agama
menurut Kamus Besar bahasa Indonesia adalah Sistem, prinsip kepercayaan kepada
Tuhan dengan ajaran-ajaran dan kewajiban-kewajiban yang telah bertalian dengan
kepercayaan itu.[3] Beberapa acuan yang berkaitan dengan kata “Agama” pada umumnya
berdasarkan Sansekerta yang menunjukkan adanya keyakinan manusia berdasarkan wahyu
illahi dari kata A-GAM-A, awalan A berarti “tidak” dan GAM berarti “pergi atau berjalan,
sedangkan akhiran A bersifat menguatkan yang kekal. Dengan demikian agama berarti
pedoman hidup yang kekal. Agama Sansekerta, a = tidak, gama = kacau artinya tidak kacau
atau adanya keteraturan dan peraturan untuk mencapai arah dan tujuan tertentu. Religio dari
bahasa Latin religere artinya mengembalikan ikatan, memperhatikan saksama, jadi agama
adalah tindakan manusia untuk mengembalikan ikatan atau memulihkan hubungannya
dengan Illahi.
Dari sudut sosiologi, agama adalah tindakan-tindakan pada suatu sistem sosial dalam
diri orang-orang yang percaya pada suatu kekuatan tertentu [yang supra natural] dan
berfungsi agar dirinya dan masyarakat keselamatan. Agama merupakan suatu sistem sosial
yang dipraktekkan masyarakat; sistem sosial yang dibuat manusia [pendiri atau pengajar
utama agama] untuk berbhakti dan menyembah Ilahi. System social tersebut dipercayai
merupakan perintah, hukum, kata-kata yang langsung datang dari Illahi, agar manusia
mentaatinya.
1) Agama ialah sikon manusia yang percaya adanya tuhan, dewa, Ilahi; dan manusia
yang percaya tersebut, menyembah serta berbhakti kepada-Nya, serta melaksanakan
berbagai macam atau bentuk kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
2) Agama adalah cara-cara penyembahan yang dilakukan manusia terhadap sesuatu
Yang Dipercayai berkuasa terhadap hidup dan kehidupan serta alam semesta; cara-

6
cara tersebut bervariasi sesuai dengan sikon hidup dan kehidupan masyarakat yang
menganutnya atau penganutnya
3) Agama ialah percaya adanya tuhan Yang Maha Esa dan hukum-hukum-Nya. Hukum-
hukum tuhan tersebut diwahyukan kepada manusia melalui utusan-utusan-Nya;
utusan-utusan itu adalah orang-orang yang dipilih secara khusus oleh tuhan sebagai
pembawa agama. Agama dan semua peraturan serta hukum-hukum keagamaan
diturunkan tuhan kepada manusia untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan
akhirat.
Jadi, secara umum, agama adalah upaya manusia untuk mengenal dan menyembah
Ilahi yang dipercayai dapat memberi keselamatan serta kesejahteraan hidup dan
kehidupan kepada manusia; upaya tersebut dilakukan dengan berbagai ritus secara pribadi
dan bersama yang ditujukan kepada Ilahi.
Dalam masyarakat Indonesia selain dari kata agama dikenal pula kata din ( ) dari
bahasa Arab. Pendapat yang menyatakan bahwa agama berarti teks atau kitab suci. Dan
agama-agama memang mempunyai kitab-kitab suci, selanjutnya dikatakan lagi bahwa agama
berarti tuntutan. Memang agama mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup
bagi penganutnya.
Din dalam bahasa semik berarti undang-undang atau hukum, dalam bahasa Arab kata
ini mengandung arti menguasai, menundukkan, patuh, hutang, balasan, kebiasaan. Agama
lebih lanjut lagi membawa kewajiban-kewajiban yang kalau tidak dijalankan oleh seseorang
menjadi hutang baginya. Paham kewajiban dan kepatuhan membawa pula kepada paham
batasan baik dari Tuhan yang tidak menjalankan kewajiban dan tidak patuh akan mendapat
balasan yang tidak baik.
Adapun kata religi berasa dari bahasa latin menurut satu pendapat demikian Harun
Nasution mengatakan, bahwa asal kata religi adalah relegre yang mengandung arti
mengumpulkan dan membaca. Pengertian demikian itu juga sejarah dengan isi agama yang
mengandung kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang berkumpul dalam kitab suci
yang harus dibaca. Tetapi menurut pendapat lain, kata itu berasal dari kata religere yang
berarti mengikat ajaran-ajaran agama memang mengikat manusia dengan Tuhan.
Dari beberapa defenisi tersebut, akhirnya Harun Nasution mengumpulkan bahwa inti
sari yang terkandung dalam istilah-istilah diatas ialah ikatan agama memang mengandung arti
ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia manusia. Ikatan ini mempunyai pengaruh
besar sekali terhadap kehidupannya sehari-hari. Ikatan itu berasal dari suatu kekuatan yang
lebih tinggi dari manusia, ikatan ghaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra.

7
Adapun pengertian agama segi istilah dikemukakan sebagai berikut Elizabet K.
Nottinghan dalam bukunya agama dan masyarakat berpendapat bahwa agama adalah gejala
yang begitu sering terdapat dimana-mana sehingga sedikit membantu usaha-usaha kita untuk
menjual abstraksi ilmiah. Lebih lanjut Noktingham mengatakan bahwa agama berkaitan
dengan usaha-usaha manusia untuk mengukur dalamnya makna ari keberadaannya sendiri
dan keberadaan alam semesta. Agama kerap menimbulkan khayalan yang paling luas dan
juga digunakan untuk membenarkan kekejaman orang yang luar biasa terhadap orang lain.
Agama dapat membangkitkan kebahagiaan batin yang paling sempurna dan juga merasakan
takut dan ngeri. Sementara itu Durkheim mengatakan bahwa agama adalah patulan dari
solidaritas sosial.
Sementara itu Elizabet K. Nottingham yang pendapatnya tersebut tampak
menunjukkan pada realitas bahwa dia melihat pada dasarnya agama itu bertujuan untuk
mengangkat harkat dan martabat manusia dengan cara memberikan suasana batin yang
nyaman dan menyejukkan, tapi juga agama terkadang disalah gunakan oleh penganutnya
untuk tujuan-tujuan yang merugikan orang lain. Misalnya, dengan cara memutar balikkan
interpretasi agama secara keliru dan berujung pada tercapainya tujuan yang bersangkutan.
Selanjutnya karena demikian banyaknya defenisi sekarang agama yang demikian para
ahli. Harun Nasution mengatakan dapat diberi defenisi sebagai berikut:
1. Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan ghaib yang harus
dipatruhi.
2. Pengakuan terhadap adanya kekuatan ghaib yang menguasai manusia.
3. Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu
sumber yang berada diluar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan
manusia.
4. Kepercayaan pada suatu kekuatan ghaib yang menimbulkan cara hidup tertentu.
5. Suatu system tingkah laku (code of conduct) yang berasal di kekuatan ghaib.
6. Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada
suatu kekuatan ghaib.
7. Pemujaan terhadap kekuatan ghaib yang timbul dan perasaan lemah dan perasaan
takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia.
8. Ajaran yang dianutnya Tuhan kepada manusia melalui seorang rasul.

8
Berdasarkan uraian tersebut kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agama adalah
ajaran yang berasal dan Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci
yang turun temurun diwariskan oleh suatu generasi kegenerasi dengan tujuan untuk memberi
tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat,
yang didalamnya mencakup unsur emosional dan kenyataan bahwa kebahagiaan hidup
tersebut bergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan ghaib tersebut.
Menurut Muhmud Syaltut yang dikutip oleh Muhammad Qurais Shihab, bahwa
Agama adalah ketetapan-ketetapan Ilahi yang diwahyukan kepada Nabi-Nya untuk menjadi
pedoman hidup manusia. Sementara itu menurut Muhammad Abdullah Badran, dalam
bukunya Al-Madkhal ila Al-Adyan, Agama adalah ”hubungan antara dua pihak dimana yang
pertama mempunyai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang kedua”.
Jadi dengan demikian, agama adalah ”Hubungan antara makhluk dan Khaliq-Nya”.
Hubungan ini terwujud dalam sikap bathinnya serta tampak dalam ibadah yang dilakukannya
dan tercermin pula dalam sikap kesehariannya.
Agama Islam
Agama adalah peraturan-peraturan yang mengikat manusia dalam hubungan dengan
Tuhan-Nya dan hubungan manusia dengan sesama manusia dan juga hubungan manusia
dengan alam.
Pengertian islam secara etimologis yaitu:
Sallama artinya menyerahkan, berbaik-baik, damai,
menyelamatkan. Tasallama artinya memegang atau menerima.
Aslama artinya menurut atau menyerah.
Salima artinya sejahter.
Sullam artinya tangga atau titian. (Ajat Sudrajat, dkk, 2008: 32)

Unsur-unsur yang ada dalam sebuah agama:

a) Adanya keyakinan pada yang gaib.


b) Adanya kitab suci sebagai pedoman
c) Adanya rasul pembawanya.
d) Adanya ajaran yang bias dipatuhi.
e) Adanya upacara ibadah yang standar.

9
Islam adalah agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan
rasul terakhir untuk menjadi pedoman hidup seluruh manusia hingga akhir zaman.
Pengertian islam secara harfiyah artinya damai, selamat, tunduk, dan bersih. Kata islam
terbentuk dari tiga huruf, yaitu S (sin), L (lam), M (mim) yang bermakna dasar :selamat”
(salama).
Pengertian islam menurut Al Quran tercantum dalam sejumlah ayat.

1. Islam berasal dari kata “as-silmu” yang artinya damai


“Dan jika mereka condong kepada perdamaian, MAka condonglah mereka kepadanya
dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha mendengar lagi
Maha mengetahui”. (QS. Al-Anfal : 61).

2. Isalm berasal dari kata “aslama” yang artinya menyerahkan diri (pasrah).
“Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan
dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama
Ibrahimyang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya”. (QS. An-
Nisa : 125).

3. Islam berasal dari kata “istalma mustaslima” yang artinya penyerahan total
kepada Allah.

“Bahkan mereka pada hari itu menyerah diri”. (QS. Ash-Shaffat : 26).
4. Islam berasal dari kata “saliimun salim” yang artinya bersih dan suci.
“Kecual orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”. (QS. Asy-
Syu’ara : 89).
5. Islam berasal dari kata “salamun” yang artinya selamat.
“Berkata Ibrahim : “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan
memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat
baik kepadaku”. (QS. Maryam : 47).
Pengertian islam menurut Al Quran sudah cukup mengandung pesan bahwakaum
Muslimin hendaknya cinta damai, pasrah kepada ketentuan Allah SWT, bersih dan suci dari
perbuatan nista, serta dijamin selamat dunia-akhirat jika melaksanakan risalah islam.
Wallahu a’lam.

10
Jadi secara luas pengertian agama Islam adalah agama yang diwahyukan Allah kepada
rasul-rasul-Nya dan terakhir disempurnakan kepada Rasul Muhammad SAW yang berisi
undang-undang dan metode kehidupan yang mengatur dan mengarahkan bagaimana manusia
berhubungan dengan Allah, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta
agar kehidupan manusia terbina dan dapat meraih kesuksesan atau kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat. (Ajat Sudrajat, dkk, 2008: 34).

2.2 PERAN, FUNGSI DAN TUJUAN AGAMA TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA

A. peranan agama pada realitas kehidupan manusia

Agama mengambil peranan penting dalam keberadaan suatu masyarakat atau komunitas.
Karena suatu agama atau kepercayaan akan tetap langgeng jika terus diamalkan oleh
masyarakat secara kontiniu. Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari
beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan
pengaruh mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini, melihat kepada kondisi masyarakat
maka agama dapat dibedakan dalam dua tipe, yaitu : agama yang hidup dalam masyarakat
sakral dan agama yang hidup dalam masyarakat sekuler.Sumbangan atau fungsi agama
dalam masyarakat adalah sumbangan untuk mempertahankan nilai-nilai dalam masyarakat.
Sebagai usaha-usaha aktif yang berjalan terus menerus, maka dengan adanya agama maka
stabilitas suatu masyarakat akan tetap terjaga. Sehingga agama atau kepercayaan mengambil
peranan yang penting dan menempati fungsi-fungsi yang ada dalam suatu masyarakat
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia,
antara lain adalah :
-Karena agama merupakan sumber moral
-Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
-Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
-Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di
kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak
mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78

11
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia
menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara
mereka yang mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam
godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan
daridalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu Godaan dan rayuan yang berysaha
menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya
ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha
menarik manusia kepada hidayah atau kebaikan.
Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang
menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang
berusaha menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak peranan agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing
manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau
kemungkaran.

B. fungsi agama pada kehidupan manusia


Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan
oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan
hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa
yang dihuraikan di bawah:
- Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia
sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga
kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar
dicapai melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah.
Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan
Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT
- Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang
tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati,
matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi
untuk menjawab soalan-soalan ini.
- Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.

12
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini
adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan
yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
- Memainkan fungsi kawanan sosial.
Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam
ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib
dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan
social
- Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran
agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota
beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu
mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem
kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga
agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.
- Fungsi Disintegratif Agama.
Meskipun agama memiliki peranan sebagai kekuatan yang mempersatukan,
mengikat, dan memelihara eksistensi suatu masyarakat, pada saat yang sama agama
juga dapat memainkan peranan sebagai kekuatan yang mencerai-beraikan, memecah-
belah bahkan menghancurkan eksistensi suatu masyarakat. Hal ini merupakan
konsekuensi dari begitu kuatnya agama dalam mengikat kelompok pemeluknya sendiri
sehingga seringkali mengabaikan bahkan menyalahkan eksistensi pemeluk agama lain

C. beberapa tujuan agama terhadap kehidupan manusia yaitu :


Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga
dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
Menyempurnakan akhlak manusia.
Agama juga berperan untuk menciptakan suatu perdamaian bagi masyarakat dan
sebagai alat yang dapat dijadikan sebagai penumbuh rasa solidaritas.
Untuk menciptakan iklim damai tersebut, perlu dibentuk pranata-pranata sosial yang
menjadi infrastruktur bagi tegaknya suatu perdamaian dalam masyarakat.

13
Dalam hal ini peranan pemimpin keagamaan, seperti ulama, pendeta, kyai dan para
jemaah agama, adalah sangat penting bagi terwujudnya suasana damai dan kondusif dalam
kehidupan beragama manusia sehari hari.

2.3 URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA


Berikut ini adalah sebagian dari bukti-bukti mengapa agama itu sangat penting dalam
kehidupan manusia :

a. Karena agama sumber moral.


b. Karena agama merupakan petunjuk kebenaran.
c. Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
d. Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka
maupun duka.

Peran yang paling pertama dan utama dalam hidup dan kehidupan adalah agama,
dengan kata lain hanya dengan agamalah manusia hidup teratur dan terkendali juga sebagai
penggerak atau pendorong untuk semangat hidup yang lebih baik di dunia inidan untuk
kembali ketempat yanglebih kekal yaitu akhirat kelak. Keimanan dan ketaqwaan terhadap
ajaran agama adalah merupakan kunci dan kendali segala pemuas kebutuhan manusia yang
tidak ada batasnya. Hal ini merupakanpengawasan interen yang ada pada diri kita sedang
pengawasan ekterennya adlah norma atau aturan. Kenapa hal ini perlu ditegaskan? Karena
dalam diri manusia terdapat motivasi (dorongan) untuk pemuas kebutuhan dasar seperti
dikatakan oleh Teori Abraham A Maslow :
-Kebutuhan Fisik.
Misalnya kebutuhan untuk makan, minum dan bernapas. Untuk kesehatannya manusia
perlu asupan makanan dengan gizi yang sehat dan seimbang, sehat menurut ilmu kesehatan
bahwa makanan yang kita makan adalah makanan yang dibuat, dan disajikan ari bahan
penyajian yang sehat. Sedangkan menurut ilmu agama bahwa makanan yang sehat itu selain
yang disebutkan di atas, bahwa makanan atau minuman itu harus baik dan halal. Dasar
hukum tentang makanan yang halal sebagaiman firman Allah yang berbunyi :

“Hai para Rasul, makanlah dari yang baik-baik”. (QS Al-Mukminun ayat 51).

14
Perintah Allah kepada rasul juga merupakn perintah kepada umatnya bahwa makanan
yang kita makan itu betul-betul dibuat dari bahan yang halal dan baik, baik disini berarti
makan tersebut bergizi yang dapat menimbulkan kesehatan dan keadaannya tidak
menjijikan. Disamping harus halal dalam ilmu agama (islam) makanan itu harus baik artinya
cara pembuatannya/prosesnya dengan cara yang baik.
-Kebutuhan rasa aman.
Artinya bahwa manusia hidup perlu adanya pelindung sehingga terhindar dari gangguan
atau ancaman darimana pun, sehingga tercipta ketenangan hidup dan keamanan dalam
dirinya.
-Kebutuhan integrasi social.
Sebagai manusia yang normal pasti berintegrasi dengan manusia yang lainnya baik
secara langsung maupun tidak langsung akan saling membantu dan saling membutuhkan satu
sama lain jadi artinya tidak ada manusia satupun yang hidup sendiri tanpa adanya bantuan
orang lain.
-Kebutuhan harga diri.
Manusia dalam hidupnya perlu adanya harga diri atau kebanggaan diri atau kata lain rasa
ingin dihargai dilingkungannya baik dilingkungan keluarga, masyarakat ataupun
dilingkungan kerjanya.
-Kebutuhan untuk mengembangkan diri.
Artinya bahwa manusia itu dalam hidupnya ada kebutuhan untuk berapresiasi
mengembangkan bakat dan hobinya sehingga menghasilkan karya yang baik dan berguna
baik dirinya maupun untuk orang lain sehingga terjadi kepuasan didalam dirinya. Kembali
kepada pengawasan, diatas telah disebutkan bahwa pengawasan interen yang ada paa diri kita
adalah keimanan dan ketakwaan yang diajarkan oleh agama islam. Keimananpun bisa tipis
dan bisa tebal itu tergantung usaha kita bagaimana supaya selalu dekat dengan Allah caranya
beribadah dan selalu mempelajari ajarannya.
Setiap manusia yang normal tentunya tidak akan terlepas dari lima kebutuhan tersebut
dan selau berkaitan satu sama lain.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Manusia memiliki bermacam ragam kebutuhan batin maupun lahir akan tetapi,
kebutuhan manusia terbatas karena kebutuhan tersebut juga dibutuhkan oleh manusia
lainnya. Karena manusia selalu membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama
karena manusia merasa bahwa dalam jiwanya ada suatu perasaan yang mengakui adanya
yang Maha Kuasa tempat mereka berlindung dan memohon pertolongan. Sehingga
keseimbangan manusia dilandasi kepercayaan beragama. Dapat disimpulkan bahwa
agama sangat diperlukan oleh manusia sebagai pegangan hidup sehingga agama dapat
menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah islam. Agama islam adalah agama
yang selalu mendorong manusia untuk mempergunakan akalnya memahami ayat-ayat
karuniyah (sunnatullah) yang terbentang di alam semesta dan ayat-ayat qur’aniyah yang
terdapat dalam Al Quran, menyeimbangakn antara dunia dan akhirat. Debgan ilmu
kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih
bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.
Agama sangatlah penting dalam kehidupan manusia karena agama :
a. Sumber moral.
b. Merupakan petunjuk kebenaran.
c. Merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
d. Memberikan bimbingan rohani bagi manusia, baik dikala suka maupun duka.

3.2 KRITIK DAN SARAN

Kita sebagai manusia hendaknya berpegang tegung pada nilai-nilai


keagamaan. Sehingga kita dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Demikianlah
penyusunan makalah ini, agar kiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya
bagi diri penulis sendiri. Saran dan kritik dari pembaca akan selalu penulis terima
untuk penulisan makalah selanjutnya yang lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA

Mulyadi, M (2017). Jurnal Tarbiyah Al-Awlad , 7(2) . 40-25.

Fridayanti, F (2015) Religiusitas, Spiritualitas Dalam Kajian Psikologi dan Urgensi


Perumusan Religiusitas Islam, 2 (2), 199-208 .

Muniron, M (2015) Makna dan Urgensi Agama Bagi Manusia, 15(7) . 80-85

Ahmad Asir, AS (2014) Agama dan Fungsinya dalam Kehidupan Umat Manusia, 16(3) . 40-
44

17

Anda mungkin juga menyukai