Anda di halaman 1dari 9

30/11/2021

MALPRAKTIK
KEFARMASIAN

Apa Malpraktek?
Malpraktek

Mal = salah; Praktek = pelaksanaan, Tindakan

Malpraktek = pelaksanaan atau Tindakan yang salah

Pada umumnya istilah tersebut dipergunakan untuk menyatakan


adanya tindakan yang salah dalam pelaksanaan suatu profesi

Malpraktik adalah perbuatan yang bertentangan dengan etika, disiplin


serta hukum, tidak melaksanakan standar-standar dan pedoman yang dibuat
oleh organisasi profesinya dan pemerintah, dilakukan dengan sengaja
maupun tidak sengaja atau karena kelalaian

1
30/11/2021

o Malpraktek profesi kesehatan adalah “kelalaian dari seseorang tenaga


kesehatan untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu
pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim
dipergunakan terhadap pasien menurut ukuran dilingkungan yang
sama”
o Malpraktek kefarmasian adalah suatu kelalaian atau kesalahan atau
pelanggaran tugas yang dilakukan oleh apoteker maupun tenaga teknis
kefarmasian dalam menjalankan profesinya

UNSUR • Duty (kewajiban)

MALPRAKTEK Adalah kewajiban profesi apoteker untuk mempergunakan selama ilmu


pengetahuannya dan kepandaiannya dalam memberikan pelayanan
sediaan farmasi untuk meringankan beban penderitaan pasien
berdasarkan standar profesi apoteker
• Dereliction of Duty (melalaikan kewajiban)
Jika seorang tenaga kefarmasian melakukan pelayanan kefarmasian
menyimpangdari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa yang
seharusnya dilakukan menurut standard profesinya, maka tenaga
apoteker tersebut dapat dipersalahkan
• Damage (kompensasi kerugian)
• Direct cause (sebab langsung)
jika tenaga kefarmasian untuk dapat dipersalahkan haruslah ada
hubungan kausal (langsung) antara penyebab (causal)
dan kerugian (damage) yang diderita oleh karenanya haruslah
dibuktikan dengan jelas.

2
30/11/2021

JENIS • Malpraktek Medik


Merupakan akibat langsung dari Tindakan atau
MALPRAKTEK pembiaran
• Malpraktek Etik
Merupakan tindakan yang bertentangan dengan kode
etik
• Malpraktek Yuridis
Merupakan pelanggaran terhadap hukum yang berlaku

MALPRAKTEK o Malpraktek Perdata


Terjadi jika tenaga Kesehatan tidak melakujkan kewajiban
YURIDIS o Malpraktek Pidana
Terjadi jika perbuatan yang dilakukan maupun tidak dilakukan
memenuhi rumusan undang-undang hukum pidana
Dapat berupa perbuatan positif (melakukan sesuatu) maupun negative
(tidak melakukan sesuatu)
Contoh: memperjualbelikan obat penggugur kandungan dengan tidak sah
Memalsukan resep
o Malpraktek Administrasi Negara
Contoh: menjalankan praktek kefarmasian tanpa ijin
Menjalankan praktek kefarmasian tidak sesuai dengan kewenangannya
Tidak membuat PMR

3
30/11/2021

Suatu praktek Pelayanan kefarmasian dapat dikategorikan sebagai


perbuatan malpraktik dilihat dari 3 aspek/hal:
o Intensional Professional Misconduct, yaitu dengan melakukan praktek yang
salah/buruk dan dalam prakteknya melakukan pelanggaran-pelanggaran
terhadap standar-standar yang ditetapkan baik standar dari profesinya (standar
profesi, Pedoman praktek, Standar Prosedur Operasional) maupun yang ditetapkan
pemerintah (standar pelayanan kefarmasian) dan dilakukan dengan sengaja.
Misalnya memalsukan copy resep, membuka rahasia pasien dengan sengaja tanpa
persetujuan pasien ataupun tanpa permintaan penegak hukum sebagaimana diatur
dalamundang-undang.
o Negligence atau tidak sengaja (kelalaian) yaitu kelalaian (culpa) yang berakibat
cacat atau meninggalnya pasien. Seorang TTK lalai melakukan sesuatu yang
seharusnya dilakukan sesuai dengan keilmuan kefarmasian
o Lack of Skill yaitu TTK yang melakukan pelayanan tetapi diluar kompetensinya
atau kewenangan yang diberikan kepadanya

Perbedaan Kelalaian dengan Malpraktik

o Kelalaian memang termasuk dalam malpraktik, tetapi dalam malpraktik tidak


selalu harus terdapat unsur kelalaian
o Malpraktik mempunyai definisi yang lebih luas di banding dengan kelalaian.
Karena selain mencakup arti kelalaian istilah malpraktik pun mencakup tindakan-
tindakan yang dilakukan dengan sengaja (intensional, dolus, opzettelijk) dan
melanggar undang-undang
o Di dalam arti kesengajaan tersirat adanya motifnya (mens rea, guilty mind).
Sedangkan kelalaian (negligence) lebih berintikan ketidaksengajaan (culpa), kurang
teliti, kurang hati-hati, acuh, sembrono, sembarangan, tidak peduli terhadap
kepentingan orang lain, namun akibat yang ditimbulkan bukanlah tujuan

4
30/11/2021

o Malpraktik tenaga kefarmasian di Indonesia khususnya malpraktik dengan


unsur kesengajaan yang dapat dikelompokkan sebagai criminal malpractice atau
kelalaian yang mengakibatkan kerugian pasien (civil malpractice) jarang yang
terungkap sampai pengadilan pidana atau perdata
o Malpraktik administrasi lebih banyak terjadi di banding kedua malpraktik
tersebut diatas, malpraktik administrasi apoteker yang sering tejadi yaitu
apoteker berpraktek tanpa mempunyai SIPA/SIKA

Dalam arti luas perbedaan antara malpraktik dengan kelalaian dapat dibedakan
berdasarkan tindakan yang dilakukan :

a) Dengan sengaja (dolus,varsatz, willens en weten handelen, intentional) yang


dilarang oleh peraturan perundang-undangan, misal dalam pelayanan
kefarmasian penggantian kandungan obat dalam resep racikkan dimana obat
yang diracik seharusnya obat paten digantikan obat generik yang diracik
supaya bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

b) Tidak sengaja (negligence, culpa) atau karena kelalaian, misalnya resep yang
bertuliskan cito (segera dilayani), karena ramainya pelayanan resep yang
harus dilayani pasien jadi terlantar dan tidak segera mendapatkan obat yang
harus segera digunakan pada pasien dan berakibat pasien sakitnya jadi berat
atau bahkan mungkin jadi tidak tertolong

10

5
30/11/2021

Perbedaan yang lebih jelas antara malpraktik dengan kelalaian, kalau dilihat pada
motif yang dilakukan, misalnya :
a)Pada malpraktik (dalam arti sempit) : tindakannya yang dilakukan secara sadar,
dan tujuan dari tindakannya memang sudah terarah kepada akibat yang hedak
ditimbulkan atau tidak peduli terhadap akibatnya, walaupun
ia mengetahui atau seharusnya mengetahui bahwa tindakan itu adalah
bertentangan dengan hukum yang berlaku
b)Pada kelalaian tidak ada motif atau pun tujuan untuk menimbulkan akibat yang
terjadi, akibat yang timbul itu disebabkan adanya kelalaian yang sebenarnya
terjadi diluar kehendaknya

11

Malpraktik etik oleh tenaga kefarmasian apabila melakukan tindakan yang


bertentangan dengan etika yang dituangkan dalam Kode Etik Tenaga
Kefarmasian dan juga melanggar sumpah/janji Tenaga Kefarmasian yang
merupakan seperangkat standar etis, prinsip, aturan atau norma yang berlaku
Beberapa contoh dapat dikatakan melanggar etik apabila :
1. Tidak mematuhi dan mengamalkan kode etik tenaga kefarmasian
2. Tidak mentaati sumpah/janji tenaga kefarmasian
3. Tidak menjaga martabat dan tradisi luhur jabatan tenaga kefarmasian
4. Tidak mengikuti perkembangan Iptek dan Per UU
5. Melakukan pelanggaran hukum

12

6
30/11/2021

Secara umum bentuk pelanggaran etik (ethic malpraktice) dibagi 2


(dua) yaitu
a. Pelanggaran etik murni
1) Menyalahgunakan kemampuan profesionalnya untuk kepentingan orang lain
2) Manyampaikan ketidakpercayaannya terhadap pelayanan yang diberikan
teman sejawatnya di hadapan pasien
3) Tidak pernah mengikuti perkembangan peraturan perundang-undangan
dibidang kesehatan pada umumnya dan bidang kefarmasian pada khususnya
4) Tenaga kefarmasian tidak mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya
secara terus-menerus.
b. Pelanggaran etikolegal
1) Apoteker memberikan pelayanan kefarmasian di bawah standar
2) Menerbitkan copy resep palsu
3) Membuka rahasia kedokteran dan kefarmasian.

13

Pemberian sanksi akan dikelompokkan


berdasarkan kriteria pelanggaran etik yaitu:
1) Ignorant (tidak tahu)
2) Kelalaian (alpa)
3) Kurang Perhatian
4) Kurang terampil
5) Sengaja

14

7
30/11/2021

Kriteria pelanggaran dan sanksi terhadap pelanggaran etik


1. Pelanggaran karena ketidaktahuan (ignorant)
Sanksinya mengarah kepada kewajiban untuk mengikuti Pendidikan
berkelanjutan yang terkait dengan kesalahan yang diperbuat
2. Adanya unsur kelalaian
Penilaian terhadap unsur kelalaian tanaga kefarmasian dapat terjadi
/disebabkan:
1) Tidak menjalankan apa yang seharusnya dilakukan
2) Menjalankan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan
3) Lalai terhadap aturan perundangan-undangan
Sanksi yang yang dijatuhkan terhadap pelanggaran etik karena kelalaian tentu
saja tergantung dari berat ringannya bobot kelalain bisa surat teguran lisan,
peringatan, pembinaan khusus, penundaan sementara rekomendasi izin
praktek, usul pencabutan izin praktek

15

Kriteria pelanggaran dan sanksi terhadap pelanggaran etik


3. Pelanggaran Kurang perhatian
Kurang perhatian mengakibatkan dua hal. Pertama tidak mengetahui,
sanksinya mengarah ke unsur ketidaktahuan. Kedua mengetahui tetapi
tidak melakukan, sanksinya mengarah ke unsur kelalaian.
4. Adanya unsur kurang terampil
Sanksinya mengarah kepada kewajiban untuk mengikuti pendidikan
berkelanjutan yang terkait dengan kesalahan yang diperbuat sehingga
mampu terampil kembali
5. Adanya unsur kesengajaan
Unsur kesengajaan merupakan pelanggaran etika berat sehingga sanksinya
berupa : pembinaan khusus, penundaan sementara rekomendasi izin
praktek, usul pencabutan izin praktek, bahkan bisa sanksi pengeluaran
dari keanggotan organisasi profesi sementara ataupun tetap.

16

8
30/11/2021

17

Anda mungkin juga menyukai