1. Pengertian Faringitis
beberapa grup mikroorganisme yang berbeda. Faringitis dapat menjadi bagian dari infeksi
b. Infeksi saluran napas atas adalah infeksi yang disebabkan mikroorganisme di struktur
struktur
saluran napas atas yang tidak berfungsi untuk pertukaran gas, termasuk rongga hidung,
c. Faring atau
atau tenggorok
tenggorok adalah rongga yang menghubungkan antara hidung dan rongga
rongga
d. Radang faring
faring pada bayi dan anak hampir selalu melibatkan organ
organ sekitarnya sehingga
Sebagian besar dari infeksi saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek
dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian anak akan menderita
pneumoni bila infeksi paru ini tidak diobati dengan antibiotik dapat mengakibatkan kematian.
Kalau infeksinya karena gigi, maka giginya yang ditangani. Demikian juga amandel dan
sinusitis, jika radang tenggorokannya diobati, namun gigi, amandel atau sinusitis sebagai
sumber infeksi tidak ditangani, maka akan percuma. Radang tenggorokannya akan kembali lagi
Selain kuman, radang tenggorokan juga dapat terjadi karena virus, yaitu saat pilek dan
flu. Namun, radang tenggorokan akibat pilek dan flu akan hilang dengan sendirinya, seiring
sembuhnya penyakit tersebut. Flu ringan dapat berlomba dengan daya tahan tubuh. Artinya,
kalau daya tahan tubuh bagus, dia akan membuat pagar sendiri sehingga tidak selalu perlu
antibiotik. Tapi
Tapi kalau lebih dari seminggu radang tenggorokan yang menyertai flu tidak hilang,
apalagi jika ditambah suara serak, bisa dikategorikan serius. Radang bisa turun ke pita suara.
Alergi tidak dapat diobati karena sudah merupakan bawaan dari lahir. Cara yang paling
baik untuk menghindari reaksi alergi adalah dengan menghindari penyebabnya dan
meningkatkan atau menjaga daya tahan tubuh. Semakin bagus daya tahan tubuh, semakin
2. Jenis-jenis Faringitis
Infeksi saluran pernapasan akut adalah penyakit yang menyerang saluran pernapasan
terutama paru-paru, termasuk penyakit tenggorokan dan telinga. Infeksi saluran pernapasan akut
diklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu infeksi saluran pernapasan akut berat (pneumonia
berat) ditandai dengan tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam pada saat inspirasi, infeksi
saluran pernapasan akut sedang (pneumonia) ditandai dengan frekuensi pernapasan cepat yaitu
umur di bawah 1 tahun ; 50 kali/menit atau lebih cepat dan umur 1-4 tahun; 40 kali/menit atau
lebih. Sedangkan infeksi saluran pernapasan akut ringan (bukan pneumonia) ditandai dengan
batuk pilek tanpa napas cepat dan tanpa tarikan dinding dada (Depkes RI,1992).
a. Faringitis akut ditandai secara klinis oleh adanya nyeri tenggorok mulut berbau, nyeri
menelan, kadang disertai otalgia (sakit di telinga), demam tinggi.
b. Faringitis kronis ditandai secara klinis oleh nyeri tenggorok. Nyeri tenggorok biasanya
lebih ringan dibandingkan nyeri yang berkaitan dengan infeksi yang dikemukakan diatas.
Dapat ditemukan perasaan gatal dengan sering berdahak. Dinding faring posterior
limfoid.
Infeksi saluran pernapasan atas digolongkan ke dalam penyakit yang bukan pneumonia,
a. Rhinitis
Rhinitis dapat disebabkan oleh bakteri ataupun virus, tapi lebih banyak rhinitis
dikarenakan adanya suatu alergi yang kemudian dapat diikuti dengan bakteri atau rhinitis
allergy atau pilek alergi adalah gejala alergi yang terjadi pada bagian hidung. Umumnya
Diagnosa penyakit ini seperti : hidung pilek/beringus, badan panas atau merasa tidak
enak badan disertai pusing kepala. Penyebab pilek alergi atau rhinitis allergy ini ada
bermacam-macam, antara lain : karena tubuh tidak kuat di udara dingin, debu di lingkungan
b. Faringitis
Faringitis (dalam bahasa latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. Infeksi
saluran napas atas akut seperti faringitis merupakan infeksi rongga mulut yang paling sering
dijumpai. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau kuman, disebabkan daya tahan yang
lemah.
a. Faringitis Akut
1) Faringitis viral
menimbulkan faringitis.
Gejala dan tanda faringitis viral adalah demam disertai rinorea, mual, nyeri
tenggorok, sulit menelan. Pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis. Vi
Virus
rus
eksudat pada faring yang banyak. Terdapat pembesaran kelenjar limfa diseluruh tubuh
Penatalaksanaan pada penderita adalah istirahat dan minum yang cukup disertai
kumur dengan air hangat. Analgetika jika perlu dan tablet isap. Anti virus metisoprinol
diberikan infeksi herpes simpleks dengan dosis 60-100 mg/kgBB dibagi dalam 4-6 kali
pemberian/hari pada orang dewasa dan pada anak < 5 tahun diberikan 50 mg/kgBB
2) Faringitis bakterial
Gejala dan tanda yang tampak adalah nyeri kepala yang hebat, muntah, kadang
permukaannya. Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada palatum dan
faring. Kelenjar limfa leher anterior membengkak, kenyal, nyeri pada penekanan.
Terapi yang diberikan adalah antibiotik, berupa penicillin G banzatin 50.000
U/kgBB, IM dosis tunggal, atau amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/ hariselama
10 haridan pada dewasa 3x500mg selama 6-10 hari atau eritromisisn 4x500mg/hari.
Dapat juga diberikan kortikosteroid sebagai antinflamasi yaitu deksamethason 8-16 mg,
3) Faringitis fungal
Candida dapat tumbuh pada mukosa
mukosa rongga mulut dan faring. Gejala dan tanda
adalah keluhan nyeri tenggorok dan nyeri menelan. Pada pemeriksaan tampak plak putih
di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemis. Pembiakan jamur ini dilakukan
dalam agar saboraud dekstrosa. Terapi yang diberikan adlan nystatin 100.000-400.000 2
4) Faringitis gonorea
Hanya dapat ditemukan pada pasien yang melakukan kontak orogenital. Terapi
yang dapat diberikan adalah sefalosporin generasi ke-3. Ceftriakson 250 mg, IM.
Terdapat 2 bentuk yaitu faringitis kronik hiperplastik dan faringitis kronik atrofi.
Faktor predisposisi proses radang kronik di faring ini ialah rhinitis kronik, sinusitis, iritasi
kronik oleh rokok, minum alkohol, inhalasi uap yang merangsang mukosa faring dan debu.
Faktor lain penyebab terjadinya faringitis kronik adalah pasien yang biasa bernapas melalui
faring. Tampak
Tampak kelenjar limfa dibawah mukosa faring dan lateral band hiperplasi
hiperplasi.. Pada
muncul biasanya adalah tenggorokan menjadi kering dan gatal dan akhirnya batuk
beriak. Terapi
Terapi yang dapat diberikan adalah dengan terapi lokal menggunakan kau
kaustil
stil
serta infeksi pada faring. Gejala dan tanda yang sering muncul adalah tenggorok terasa
lendir yang kental dan bila diangkat tampak mukosa kering. Pengobatan ditujukan pada
rinitis atrofinya dan untuk faringitis kronik atropi ditambahkan dengan obat
ob at kumur dan
c. Faringitis spesifik
1) Faringitis Luetika
stadium, yaitu pada stadium promer, pada lidah, palatum mole, tonsil dan posterior
faring berbentuk keputihan. Bila infeksi terus menerus maka akan timbul ulkus didaerah
pada dinding faring yang menjlar ke arah laring. Pada stadium tertier terdapat
pemeriksaan serologis.
2) Faringitis Tuberkulosis
Merupakan proses sekunder dari TB paru. Cara infeksi eksogen, yaitu kontak
dengan septum yang mengandung kuman atau inhalasi kuman melalui udara. Infeksi
secara hematogen, maka lesi timbul pada kedua sisi dan sering ditemukan pada posterior
faring, arkus faring anterior, dinding lateral hipofaring, palatum mole, dan palatum
durum.
Gejala keadaan umum pasien buruk karena anoreksi dan odinofagia. Pasien
mengeluh nyeri hebat di tenggorok, nyeri telinga, dan pembesaran KGB servikal.
terinfeksi. Terapi
Terapi sesuai dengan terapi untuk TB paru.
3. Etiologi Faringitis
Etiologi infeksi saluran pernapasan akut terdiri lebih dari 300 jenis bakteri,
b akteri, virus dan
hemofilus, bordetella dan korinebakterium. Virus penyebab antara lain golongan miksovirus,
adnevirus, koronovirus, pikornavirus. Disamping itu faktor-faktor berikut adalah faktor beresiko
untuk berjangkitnya atau mempengaruhi timbulnya infeksi saluran pernapasan akut, yaitu ; gizi
kurang, berat badan lahir rendah, tidak mendapat ASI memadai, polusi udara, kepadatan tempat
tinggal, imunisasi tidak memadai, defisiensi vitamin A, tingkat sosial ekonomi rendah, tingkat
pendidikan ibu rendah, dan tingkat pelayanan kesehatan rendah. Gejala umum yang sering
terjadi pada penyakit Faringitis yaitu : batuk, sesak nafas, nyeri dada, suara serak, influenza dan
Ada tiga penyebab radang tenggorokan yang gejalanya dapat berupa rasa sakit di bagian
tersebut, susah menelan, susah bernapas, batuk, dan demam. Ada kalanya terjadi pembengkakan
Sekitar 90% dari kasus radang tenggorokan yang disertai hidung berair, demam, dan
nyeri telinga disebabkan oleh virus. Bakteri menjadi penyebab dari 10% kasus sisanya.
Pada 10% kasus sisanya bakteri penyebab radang tenggorokan tersering adalah
Streptokokus. Gejala infeksi bakteri ini adalah tenggorokan yang berwarna merah daging dan
tonsil yang mengeluarkan cairan. Untuk mendiagnosis bakteri ini sebagai penyebab secara pasti
adalah dengan melakukan usap tenggorok untuk kemudian di kultur serta dilakukan
pemeriksaan darah.
a. Infeksi
Infeksi yang menyebabkan radang tenggorokan bisa bersumber dari 3 hal, yakni
kesehatan mulut dan gigi, amandel sebagai sumber infeksi, dan sinusitis.
radang tenggorokan. Gigi yang busuk atau berlubang menjadi tempat berkumpulnya kuman.
Kuman inilah yang kemudian masuk ke dalam tenggorokan dan menyebabkan infeksi.
Untuk mencegahnya, harus rajin menjaga kebersihan mulut dan gigi. Kalau ada gigi yang
busuk atau berlubang, harus langsung ditangani. Misalnya, ditambal atau dicabut.
Amandel sebenarnya sangat berfungsi pada anak usia 4 - 10 tahun karena ia merupakan
berfungsi lagi akan menjadi tempat berkumpulnya kuman sehingga menyebabkan infeksi
pada tenggorokan.
Sumber ketiga penyebab infeksi tenggorokan adalah sinusitis. Setiap orang punya
beberapa pasang organ yang disebut sinus paranasal, ada di pipi, di dekat mata, di dahi, dan
di dekat otak. Jika organ ini meradang, itu yang disebut sinusitis. Pada orang dengan
sinusitis kronis, lendir akan terus-menerus mengalir di belakang tenggorokan dan hidung.
b. Iritasi
Iritasi juga bisa menjadi biang keladi radang tenggorokan. Hal ini disebabkan
makanan yang masuk, yaitu makanan yang terlalu pedas, terlalu asam, terlalu panas atau
dingin, dan makanan-makanan yang terlalu bergetah. Makanan bergetah, contohnya buah-
buahan. Jadi, tidak semua buah-buahan aman, khususnya pada mereka yang
yan g punya alergi,
banyak. Iritasi juga sering terjadi pada mereka yang bekerja di lingkungan pabrik. Instalasi
zat kimia yang di hirup bisa menyebabkan iritasi dan radang pada tenggorokan. Oleh sebab
c. Alergi
Alergi dapat disebabkan bermacam hal, seperti makanan dan minuman, obat-obatan
tertentu, cuaca, dan debu. Zat yang menyebabkan alergi disebut allergen. Jika allergen
masuk ke dalam tubuh penderita alergi, tubuh pun akan mengeluarkan zat-zat yang
menyebabkan alergi. Akibatnya, timbul reaksi-reaksi tertentu, seperti gatal-gatal atau batuk-
batuk.
Alergi terhadap suatu makanan dapat menyebabkan reaksi sakit pada tenggorokan.
Selain itu, radang tenggorokan sering dialami mereka yang alergi terhadap jenis buah-
buahan tertentu dan olahannya, misalnya jus. Hati-hati, tidak semua jus aman bagi orang-
orang yang mengalami radang tenggorokan berulang karena alergi. Sering batuk dan sakit
Minyak goreng bekas juga sering menjadi penyebab alergi dan mengakibatkan
radang tenggorokan. Orang yang alergi terhadap minyak goreng bekas harus selalu
4. Patofisiologi Faringitis
Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel, kemudian bila
epitel terkikis maka jaringan limfoid superficial bereaksi, terjadi pembendungan radang dengan
infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal terdapat hiperemi, kemudian edema dan
sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula lapisan tapi menjadi menebal dan kemudian
cenderung menjadi kering dan dapat melekat pada dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh
darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih dan abu-abu
terdapat dalam folikel atau jaringan lomfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak
membengkak. (http://farmasiinfo.blogspot.com/2009/05/patologi-faringitis.html
(http://farmasiinfo.blogspot.com/2009/05/patologi-faringitis.html diakses tgl 13
Juli 2010)
Seperti orang dewasa, infeksi pada anak menyebabkan inflamasi dan pembengkakan
saluran napas yang bermakna. Pada kenyataannya, anak-anak yang mengalami ISPA mungkin
memperlihatkan gejala klinis yang lebih dramatis karena saluran napas atas jauh lebih sempit
sehingga resistensi terhadap arus udara tinggi walaupun pembengkakan dan sumbatan jalan
napas tidak mencolok. Batuk yang terdengar pada anak yang mengidap faringitis mungkin
derajat sedang-sampai berat dapat diobati dengan pemberian glukokortikoid intramuskular atau
nebulizer. Inflamasi epiglottis dapat menyebabkan sumbatan total jalan napas, kecemasan yang
bermakna dan kematian. Anak-anak cenderung duduk telungkup dan dapat berguling. Untuk
anak-anak yang menderita epiglotitis, perlu dirawat di rumah sakit dan mungkin memerlukan
Sekitar 90% kasus faringitis disebabkan virus. Sisanya disebabkan bakteri dan
kandidiasis fungal (jarang terjadi, biasanya pada bayi). Juga dapat disebabkan iritasi akibat
polusi senyawa kimia. Pada faringitis akibat virus, virus berusaha menembus sel-sel
sel-sel mukosa
yang melapisi nasofaring dan bereplikasi dalam sel-sel ini. Gangguan pada penderita seringnya
disebabkan oleh 0leh sel-sel dimana virus berimplikasi. Umumnya sembuh dengan sendirinya,
banyak strain; paling berbahaya strain B-hemolitik (GABHS). Bakteri lain yang juga umum
ditangani dalam 9 hari, infeksi oleh GABHS beresiko menimbulkan demam rematik.
Corynebacterium diphtheria tidak terlalu invasive dan tetap terlokalisir pada permukaan
diphtheria bakteriofag pembawa gen toksik yang menyebabkan difteria. Kerusakan pada faring
disebabkan oleh toksin tersebut, yang membunuh sel-sel mukosa dan Adenosine Diphosphate
masih dilaporkan dinegara-negara dunia ketiga dan makin meningkat dibeberapa daerah di
eropa timur. Antibiotic efektif dalam tahap awal, tapi penyembuhan biasanya lamban.
akut dan faringitis. Penderita sering mengalami pola bifasik, tetapi membaik sebelum
Gambar 1. Faringitis
Pada umumnya suatu penyakit saluran pernapasan dimulai dengan keluhan-keluhan dan
gejala-gejala yang ringan. Dalam perjalanan penyakit mungkin gejala-gejala menjadi lebih berat
dan bila semakin berat dapat jatuh dalam keadaan kegagalan pernapasan dan mungkin
meninggal. Bila sudah dalam kegagalan pernapasan maka dibutuhkan penatalaksanaan yang
lebih rumit, meskipun demikian mortalitas masih tinggi, maka perlu diusahakan agar yang
ringan tidak menjadi lebih berat dan yang sudah berat cepat-cepat ditolong dengan tepat agar
tidak jatuh dalam kegagalan pernapasan. Tanda- tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda-
a. Tanda-tanda klinis
klinis pada sistem respiratorik adalah tachypnea, napas tak teratur (apnea),
retraksi dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,
b. Pada sistem cardial adalah tachycardia, bradycardiam, hipertensi, hipotensi dan cardiac
arrest
Tanda-tanda laboratoris :
a. Hypoxemia
b. Hypercapnia
Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah : tidak
bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk, sedangkan tanda bahaya pada
anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah : kurang bisa minum (kemampuan minumnya
menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasanya diminumnya), kejang, kesadaran
a. Pendidikan ibu
mempunyai pengetahuan yang lebih dibandingkan orang dengan tingkat pendidikan formal
yang lebih rendah, karena akan lebih mampu dan mudah memahami arti serta pentingnya
bagi diri dan lingkungan yang dapat mendorong kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
(Potter 2005).
dasarnya. Perbedaan itu menjadi sangat mencolok, mencapai 97% dibandingkan para ibu
yang berhasil menyelesaikan pendidikan sekolah dasarnya. Pendidikan adalah salah satu
jalan menjadikan perempuan sebagai agen perubahan, bukan sekedar penerima pasif
perempuan memiliki independensi ekonomi. Hal ini membuat perempuan memiliki suara
dalam rumah tangga maupun di masyarakat, antara lain dalam mengatur pembagian “harta”
keluarga seperti makanan, biaya kesehatan, pendidikan dan sebagainya. Perempuan juga
Seringkali ibu yang mempunyai balita terjangkit ISPA harus belajar melakukan
kedua bagi perawat yang melakukannya tiap hari. Namun, ibu yang mempunyai balita
terjangkit ISPA
ISPA kurang menyadari faktor-faktor yang meningkatkan penyebaran infeksi atau
cara-cara untuk mencegah penularannya. Perawat harus mengajarkan ibu yang mempunyai
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
1) Tahu ( Know),
Know), diartikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu
yang spesifik dari seluruh materi yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (Comprehension
Comprehension),
), diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut
secara benar.
3) Aplikasi ( Application),
Application), adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi yang
4) Analisis ( Analysis)
Analysis) adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi yang ada
5) Sintesis (Syntesis
Syntesis),
), menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk melakukan atau
6) Evaluasi ( Evaluation),
Evaluation), ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi /
untuk merawat dan mengasuh anak. Sulit bagi ibu memisahkan pekerjaan itu dalam waktu
terpisah. Keterbatasan tenaga dan waktu membuat ibu harus melaksanakan tugas ganda
bersamaan. Biasanya sambil memasak di dapur, seorang ibu juga harus mengasuh anaknya.
Ketika tangannya sibuk mengolah masakan untuk keluarganya, anak yang masih balita biasa
tetap berada di pangkuannya. Kalau tidak digendong, anaknya yang belum bisa di apih,
ditidurkan di dipan yang terletak di dapur. Sementara asap dari kompor terus mengeluarkan
asap. Ruangan dapur dipenuhi gas dari alat masak yang sebenarnya berbahaya bagi anak.
Anak yang berada di dapur bersama ibunya tidak bisa menghindari dari kepungan asap.
sang ibu, anak itu telah terkena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut. (Juniarti Sahar,
Sahar,
2005).
c. Gaya Hidup
faktor risiko; berbagai stress akibat krisis kehidupan dan perubahan gaya
ga ya hidup juga
merupakan faktor risiko. Cara pelaksanaan dan perilaku sehat dapat berakibat positif
efek negatif dapat termasuk sebagai faktor risiko; antara lain yaitu makan yang berlebihan
atau nutrisi yang buruk, kurang tidur dan istirahat, dan kebersihan pribadi yang buruk.
Kebiasaan lain yang menyebabkan seseorang beresiko menderita sakit antara lain kebiasaan
merokok atau minum minuman alkohol atau penyalahgunaan obat. (Potter, 2005)
1) Iritasi
Iritasi dapat disebabkan oleh debu, asap, atau kekeringan udara yang berlebihan
2) Alergi
3) Trauma
a) Penyalahgunaan Vokal
Mula timbul nyeri tenggorok yang mendadak dapat disebabkan oleh adanya benda
c) Luka Bakar
Faring dapat mengalami luka oleh makanan atau minuman yang panas, atau oleh
d) Asap
Anak-anak dapat mengalami iritasi faring akibat asap rokok berat dirumah.
d. Status Gizi
Makanan adalah kebutuhan hidup yang sangat penting diantara kebutuhan pokok
hidup manusia dan pemenuhannya tidak dapat ditunda-tunda lagi. Makanan adalah bahan
yang menyebabkan tubuh manusia dapat bekerja, kalau kita umpamakan maka tubuh
dibutuhkan untuk bernapas, berjalan, berdiri serta untuk tumbuh kembang. Manusia
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Ada hubungan erat antara tingkat keadaan gizi dengan konsumsi
makanan. Tingkat keadaan gizi optimal akan tercapai apabila konsumsi gizi makanan pada
seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh mereka. Gizi adalah suatu proses
organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti,
digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-
organ, serta menghasilkan energi. Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan
dalam bentuk variabel tertentu. Sebagai contoh pada gondok endemik merupakan keadaan
1) Perbandingan berat badan dari umur atau berat badan jatuh pada daerah garis merah
pada KMS
peningkatan
5) Balita yang menderita anemia, dimana keadaan akibat kadar Hb kurang, akibat
akibat
kekurangan salah satu zat pembentuk (zat besi, asam folat, vitamin B12).
Menurut (dr. Hamam Hadi, 2005) balita yang mengalami kekurangan gizi juga bisa
dipengaruhi oleh kekurangan zat gizi yang diterima dari ibu yang menyusuinya. Jika zat gizi
yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka balita tersebut akan mengalami kurang
e. Status Imunisasi
Imunisasi berasal dari “kata imun”. Imunisasi adalah suatu upaya untuk
mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau
produk kuman yang sudah dilemahkan atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat
menghasilkan zat anti yang pada suatu saat nanti digunakan untuk melawan kuman atau
imunisasi adalah suatu prosedur untuk meningkatkan derajat imunitas seseorang terhadap
akan kebal terhadap penyakit yang disebabkan oleh kuman pathogen sesuai dengan jenis
Imunisasi terdiri atas imunisasi aktif dan pasif. Imunisasi aktif adalah suntikan ke
dalam tubuh anak kuman yang sudah dimatikan atau di perlemah, suntikan ini akan
yang memiliki ketahanan sampai seumur hidup. Sedangkan imunisasi pasif yaitu suntikan
yang berasal dari serum atau darah binatang, imunisasi ini memiliki ketahanan sementara.
Imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi yang sangat efektif untuk menurunkan angka
kematian dan kesakitan bayi serta balita dari jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan
Namun menurut Ibrahim. S (2003), beberapa faktor yang menyebabkan anak tidak
bisa dilindungi dari penyakit-penyakit berbahaya adalah ketidaktahuan para orang tua
tentang adanya vaksin dan kurangnya kesadaran betapa kerugian yang bisa diderita oleh
Pertusis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi tenggorok dengan bakteri
Bordetella pertusis.
pertusis. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi pada usia 2,4 dan 6 bulan.
Pertusis terjadi dalam wadah tiap 3 sampai 5 tahun. Sebelum imunisasi tersedia, banyak
bayi dan anak mati karena pertusis. Biasanya pertusis mulai seperti pilek saja dan ingus,
kecapaian dan adakalanya demam ringan. Kemudian timbulnya batuk, biasanya bertubi-
Pertusis mungkin parah sekali bagi anak kecil, yang mungkin membiru atau berhenti
bernafas sewaktu batuk dan mungkin harus dibawa ke rumah sakit. Anak yang lebih besar
dan orang dewasa mungkin mengalami penyakit yang lebih ringan dengan batuk yang
ditularkan kepada orang lain melalui tetesan (dari batuk atau bersin). Tanpa perawatan,
orang yang menderita pertusis dapat menularkannya kepada orang lain selama sampai 3
minggu setelah batuk mulai. Waktu antara eksposur dan penyakit biasanya antara 7 sampai
perlindungan seumur hidup terhadap pertusis, dan perlindungan ini adakalanya tidak
Di indonesia saat ini, imunisasi menjadi salah satu program pelayanan kesehatan
yang sedang di galakkan oleh pemerintah. Hal ini disebabkan karena adanya pergeseran
seperti Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), Program
Eliminasi Tetanus
Tetanus Neonatorum (ETN) dan
da n lain sebagainya. Tujuan akhir dari PPI tersebut
adalah tercapainya Universal Child Immunization (UCI) pada tahun 2002 (Depkes,
2001).
f. Lingkungan
Lingkungan yang sehat merupakan suatu persyaratan untuk memelihara tubuh sehat,
kelembaban yang rendah dapat mengeringkan selaput lendir hidung dan mulut yang
berpengaruh pada masalah pernapasan (Dwidjoseputro, 1990).
Menurut (Entjang Indan, 2000), keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang
memerlukan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan seperti dikemukakan oleh WHO
bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya
kejadian penyakit dalam masyarakat. Hubungan rumah yang terlalu sempit dan kejadian
penyakit diantaranya mempengaruhi kebersihan udara, karena rumah terlalu sempit maka
ruangan-ruangan akan kekurangan oksigen sehingga akan menyebabkan menurunnya daya
tahan tubuh karena mudahnya perpindahan bibit penyakit dari manusia yang satu ke
manusia yang lain, sehingga memudahkan terjadinya penyakit seperti penularan penyakit
saluran pernapasan.
suhu ruangan antara 18-20 ºc, penerangan siang dan malam baik terutama penerangan
listrik, pertukaran hawa baik dengan luas seluruh ventilasi adalah 15 % dari luas lantai, dan
ruangan berkumpul keluarga, dan ruang tamu), terhindar dari kecelakaan serta dari penyakit
(luas kamar tidur 5 m2 per kapita perluas lantai). (Entjang Indan, 2000).
Lingkungan fisik tempat dimana seseorang bekerja atau tinggal dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya penyakit tertentu. Polusi udara, air dan suara dapat meningkatkan
risiko terjadinya penyakit. Lingkungan fisik rumah dapat menyebabkan risiko bagi individu
terutama anak khususnya balita. Tempat tinggal yang tidak bersih, sistem penghangat atau
pendingin ruangan yang buruk dan lingkungan yang padat dapat meningkatkan
kemungkinan terjadinya penyebaran penyakit. Konflik atau masalah lain dalam keluarga
mungkin dapat menjadi stressor yang menyebabkan individu atau seluruh keluarga
7. Penatalaksanaan
makan pasien dan tingkat rasa tidak nyaman yang terjadi bersama proses menelan. Kadang
tenggorok sakit sehingga cairan tidak dapat di minum dalam jumlah yang cukup dengan
mulut. Pada kondisi yang parah, cairan diberikan secara intravena. Sebaliknya, pasien
didorong untuk memperbanyak minum sedapat yang ia lakukan dengan minimal 2 sampai 3
memperbaiki setiap gangguan saluran napas atas, paru atau jantung yang mungkin
Kongesti nasal dapat dihilangkan dengan sprei nasal / obat-obatan yang mengandung
epinefrin sulfat (Afrin) atau fenilefrin hidroklorida (Neo-Synphrine). Jika terdapat riwayat
alergi, salah satu medikasi dekongestan antihistamin seperti Drixarol/ Dimentapp, diminum
setiap 4-6 jam. Malaise secara efektif dapat dikontrol dengan aspirin / asetaminofen.
c. Pada Anak-anak
Bila anak menjadi gelisah, rewel, sulit tidur, lemah atau lesu karena gejala radang
tenggorokan ini, kita dapat membantu meredakan gejalanya. Tidak harus selalu dengan obat,
mungkin dengan tindakan yang mudah dan sederhana bisa membantu menenangkan anak.
1) Nyeri menelan :
Banyak minum air hangat, obat kumur, lozenges, paracetamol untuk meredakan nyeri
2) Demam
Banyak minum, paracetamol, kompres hangat atau seka tubuh dengan air hangat.
Banyak minum hangat, anak diuap dengan baskom air hangat, tetes hidung NaCl.
Dalam beberapa kasus, radang tenggorokan karena virus baru sembuh setelah 2
minggu. Yang
Yang diperlukan adalah kesabaran
ke sabaran dan pengawasan orang tua terhadap gejala anak.
kebiruan pada bibir atau kuku, anak tampak gelisah atau justru sangat mengantuk, atau anak
batuk/demam berkepanjangan.
Karena hampir seluruh kasus disebabkan oleh virus, maka antibiotik biasanya tidak
dipergunakan. Infeksi oleh virus (misalnya batuk-pilek, radang tenggorokan) sama sekali
tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik. Infeksi virus akan sembuh dengan sendirinya,
tubuh akan melawan dengan sistem kekebalan tubuh. Penggunaan antibiotik yang
berlebihan justru akan merugikan karena akan membuat menjadi resisten dan antibiotik
menjadi tidak mempan untuk melawan infeksi saat dibutuhkan, terutama pada anak-anak
BAB II
PEMBAHASAN
“ Laringitis”
• Laring
Laringiti
itiss adalah
adalah peradan
peradangan
gan yang
yang ter
terjad
jadii pada
pada pit
pitaa suara
suara karena
karena ter
terlal
lalu
u
banyak digunakan, karena iritasi atau karena adanya infeksi. Pita suara adalah suatu
susunan yang terdiri dari tulang rawan, otot dan membran mukosa yang membentuk pintu
masuk dari batang tenggorok (trachea). Di dalam kotak suara terdapat pita suara—dua buah
memb
embran muk
uko
osa yang terlipa
patt dua membungk
gku
us otot dan tulang rawan
(http://www.sehatgroup.web.id/).
Biasanya pita suara akan membuka dan menutup dengan lancar, membentuk suara melalui
pergerakan dan getaran yang terbentuk. Tapi
Tapi bila terjadi laringitis, pita suara akan meradang atau terjadi
iritasi pada pita suara. Pita suara tersebut akan membengkak, menyebabkan terjadinya perubahan suara
yang diprod
diproduks
uksii oleh
oleh udara
udara yang lewat
lewat melalu
melaluii celah
celah dianta
diantara
ra keduanya
keduanya.. Aki
Akibatn
batnya,
ya, sua
suara
ra akan
akan
terdengar
terdengar serak. Pada beberapa kasus laringitis,
laringitis, suara akan menjadi sangat lemah sehingga
sehingga tidak
terdengar.
(http://www.sehatgroup.web.id/)
http://www.sehatgroup.web.id/)
Laringitis dapat berlangsung dalam waktu singkat (akut) atau berlansung lama (kronis) lebih
dari 3 minggu. Meskipun laringitis akut biasanya hanya karena terjadinya iritasi dan peradagnan akibat
virus, suara serak yang sering terjadi dapat menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius.
(http://www.news-medical.net/)
B. Anatomi Laring
Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas. Berikut ini akan ditampilkan laring
secara anatomi.
Gambar 1.1
Anatomi Laring
kartilago krikoid. Struktur kerangka laring terdiri dari satu tulang (os hioid) dan beberapa tulang rawan,
baik yang berpasangan ataupun tidak. Komponen utama pada struktur laring adalah kartilago tiroid
yang berbentuk seperti perisai dan kartilago krikoid. Os hioid terletak disebelah superior dengan bentuk
huruf U dan dapat dipalapsi pada leher depan serta lewat mulut pada dinding faring lateral. Dibagian
bawah os hioid
h ioid ini bergantung ligamentum tirohioid yang terdiri dari dua sayap / alae kartilago tiroid.
Sementara itu kartilago krikoidea mudah teraba dibawah kulit yang melekat pada kartilago tiroidea
lewat kartilago
kartilago krikotiroi
krikotiroid
d yang berbentuk bulat penuh. Pada permukaan
permukaan superior
superior lamina terletak
terletak
pasangan kartilago aritinoid yang berbentuk piramid bersisi tiga. Pada masing-masing kartilago
aritinoid ini mempunyai dua buah prosesus yakni prosessus vokalis anterior dan prosessus muskularis
lateralis. Pada prossesus vokalis akan membentuk 2/5 bagian belakang dari korda vokalis sedangakan
ligamentum vokalis membentuk bagian membranosa atau bagian pita suara yang dapat bergetar. Ujung
bebas dan
d an permukaan superior korda vokalis suara membentuk glotis.
g lotis. Kartilago epiglotika merupakan
struktur garis tengah tunggal yang berbentuk seperti bola pimpong yang berfungsi mendorong makanan
yang ditelan kesamping jalan nafas laring. Selain itu juga teradpat dua pasang kartilago kecil didalam
laring yang mana tidak mempunyai fungsi yakni kartilago kornikulata dan kuneiformis.
Gambar 1.2
Anatomi Laring
Gerakan laring dilakukan oleh kelompok otot-otot ekstrinsik dan intrisik. Otot ekstinsik bekerja pada
laring secara keseluruhan yang terdiri dari otot ekstrinsik suprahioid (m.digastrikus, m.geniohioid,
m.stil
m.stilohi
ohioid
oid dan m.milo
m.milohioi
hioid)
d) yang
yang berfun
berfungsi
gsi menari
menarik
k lar
laring
ing ke atas.
atas. otot
otot ekstin
ekstinsik
sik infrah
infrahioi
ioid
d
(m.sternihioid, m.omohioid, m.tirohioid). Otot intrisik laring menyebabkan gerakan antara berbagai
struktur laring sendiri, seperti otot vokalis dan tiroaritenoid yang membentuk tonjolan pada korda
vokalis dan berperan dalam membentuk teganagan korda vokalis, otot krikotiroid berfungsi menarik
kartilago tiroid kedepan, meregang dan menegangkan korda vokalis. Laring disarafi oleh cabang-
cabang
cabang nervus
nervus vagus
vagus yakni
yakni nervus
nervus laringe
laringeus
us superi
superior
or dan nervus
nervus lar
laring
ingeus
eus inferi
inferior
or (n.lar
(n.laring
ingeus
eus
rekurens). Kedua saraf ini merupakan campuran saraf motorik dan sensorik. Perdarahan pada laring
terdiri dari dua cabang yakni arteri laringeus superior dan ateri laringeus inferior yang kemudian akan
bergabung dengan vena tiroid superior dan inferior.
inferior.
(Cohen JL 1997,369-76)
C. Fisiologi Laring
Laring berfungsi sebagai proteksi,
proteksi, batuk, respirasi,
respirasi, sirkulasi
sirkulasi,, respirasi
respirasi,, sirkulasi
sirkulasi,, menelan,
menelan, emosi dan
fonasi. Fungsi laring untuk proteksi adalah untuk mencegah agar makanan dan benda asing masuk
kedalam trakea dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis yang secara bersamaan. Benda asing
yang telah masuk ke dalam trakea dan sekret yang berasal dari paru juga dapat dikeluarkan lewat reflek
batuk. Fungsi respirasi laring dengan mengatur mengatur besar ke
kecilnya
cilnya rima glotis. Dengan terjadinya
perubahan tekanan udara maka didalam traktus trakeo-bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi
darah tubuh. Oleh karena itu, laring juga mempunyai fungsi sebagai alat pengatur sirkulasi darah.
Fungsi laring dalam proses menelan mempunyai tiga mekanisme yaitu gerakan laring bagian bawah
keatas,
keatas, menutu
menutup
p aditus
aditus laring
laringeus
eus,, serta
serta mendor
mendorong
ong bolus
bolus makanan
makanan turun
turun ke hipofa
hipofarin
ring
g dan tidak
tidak
mungkin
mungkin masuk kedalam laring. Laring
Laring mempunyai
mempunyai fungsi untuk mengekspresikan
mengekspresikan emosi seperti
seperti
berteriak, mengeluh, menangis dan lain-lain yang berkaitan dengan fungsinya untuk fonasi dengan
membuat suara serta mementukan tinggi rendahnya nada.
(Cohen JL 1997,369-76)
D. Etiologi
Inflamasi laring sering terjadi sebagai akibat terlalu banyak menggunakan suara, pemajanan
terhadap debu, bahan kimiawi, asap, dan polutan lainnya, atau sebagai bagian dari infeksi saluran
nafas atas. Kemungkinan juga disebabkan oleh infeksi yang terisolasi yang hanya mengenai pita
suara.
Sebagian besar kasus laringitis sementara dipicu oleh infeksi virus atau regangan vokal dan
tidak serius. Tapi suara serak kadang-kadang merupakan tanda yang lebih serius dari kondisi
medis yang mendasari. Sebagian besar kasus laringitis berakhir kurang dari beberapa minggu dan
disebabkan cuaca dingin.
Penyebab yang paling sering adalah infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas
(misal
(misalnya
nya common
common cold).
cold). Laring
Laringiti
itiss juga
juga bisa
bisa menyer
menyertai
tai bronki
bronkitis
tis,, pneumo
pneumonia,
nia, influe
influenza,
nza,
pertusis, campak dan difteri.
(Hermani B,Kartosudiro S & Abdurrahman B, 2003,190 – 200)
1. Laringitis Akut
Pada laringitis akut biasanya penyebabnya oleh infeksi virus. Infeksi bakteri seperti difteri
juga dapat menjadi penyebabnya, tapi hal ini jarang terjadi. Laringitis akut dapat juga terjadi
saat anda menderita suatu penyakit atau setelah anda sembuh dari suatu penyakit, seperti
selesma, flu atau radang paru-paru (pneumonia).
(http://www.klinikindonesia.com/)
a. Laringitis akut ini dapat terjadi dari kelanjutan infeksi saluran nafas seperti influenza
atau common cold. infeksi virus influenza (tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1,2,3),
rhinovirus dan adenovirus. Penyebab lain adalah Haemofilus influenzae, Branhamella
ca
cata
tarr
rrha
hali
lis,
s, Stre
Strept
ptoco
ococcu
ccuss py
pyoge
ogene
nes,
s, St
Stap
aphyl
hyloco
ococc
ccus
us au
aure
reus
us da
dan
n St
Stre
rept
ptoc
ococc
occus
us
pneumoniae.
b. Penyakit ini dapat terjadi karena perubahan musim / cuaca
c. Pemakaian suara yang berlebihan
d. Trauma
e. Bahan kimia
f. Merokok dan minum-minum alkohol
g. Alergi
2. Laringitis Kronik
Kasus yang sering terjadi pada laringitis kronis termasuk juga iritasi yang terus menerus
terjadi karena penggunaan alkohol yang berlebihan, banyak merokok atau asam dari perut
yang mengal
mengalirir kembal
kembalii ke dalam
dalam kerong
kerongkong
kongan
an dan tenggor
tenggorokan
okan,, sua
suatu
tu kondisi
kondisi yang
yang
disebut gastroesophageal reflux disease (GERD).
Laringitis kronis adalah inflamasi dari membran mukosa laring yang berlokasi di saluran
nafas atas, bila terjadi kurang dari 3 minggu dinamakan akut dan disebut kronis bila terjadi
lebih dari 3 minggu.
Beberapa pasien mungkin telah mengalami serangan laringitis akut berulang, terpapar debu
atau
atau asap
asap iritat
iritatif
if atau
atau menggu
menggunaka
nakan
n suara
suara tidak
tidak tepat
tepat dalam
dalam kontek
kontekss neurom
neuromusk
uskula
ularr.
Merokok dapat menyebabkan edema dan eritema laring.
(Abdurrahman MH, 2006,13-20)
Laringitis Kronis Spesifik
Yang termasuk dalam laringitis kronis spesifik ialah laringitis tuberkulosis dan laringitis
luetika.
a. Laringitis tuberkulosis
Penyaki
Penyakitt ini hampir
hampir selalu
selalu akibat
akibat tuberk
tuberkulo
ulosis
sis paru.
paru. Bia
Biasan
sanya
ya pasca
pasca pengoba
pengobatan
tan,,
tuberkulosis paru sembun tetapi laringitis tuberkulosis menetap. Hal ini terjadi karena
struktur mukosa laring yang melekat pada kartilago serta vaskularisasinya yang tidak
yang kadang menyerupai keganasan laring. Apabila guma pecah akan timbul ulkus yang
khas yaitu ulkus sangat dalam, bertepi dengan dasar keras, merah tua dengan eksudat
kekuningan. Ulkus ini tidak nyeri tetapi menjalar cepat
Tabel. 1
Perbedaan Laringitis Akut dan Kronik
• Adenovirus • Sifilis
• Gatroesophageal
refluks
E. Patofisiologi
Hampir
Hampir semua
semua penyebab
penyebab inflam
inflamasi
asi ini adalah
adalah virus.
virus. Invasi
Invasi bakter
bakterii mungki
mungkin
n sekunde
sekunderr. Laring
Laringiti
itiss
biasanya disertai rinitis atau nasofaringitis. Awitan infeksi mungkin berkaitan dengan pemajanan
terhadap perubahan suhu mendadak, defisiensi diet, malnutrisi, dan tidak ada immunitas. Laringitis
umum terjadi pada musim dingin dan mudah ditularkan. Ini terjadi seiring dengan menurunnya daya
tahan tubuh dari host serta prevalensi virus yang meningkat. Laringitis ini biasanya didahului oleh
faringitis dan infeksi saluran nafas bagian atas lainnya. Hal ini akan mengakibatkan iritasi mukosa
salura
saluran
n nafas
nafas atas
atas dan merang
merangsan
sang
g kelenj
kelenjar
ar mucus
mucus untuk
untuk mempro
memproduks
duksii mucus
mucus secara
secara berleb
berlebiha
ihan
n
sehingga menyumbat saluran nafas. Kondisi tersebut akan merangsang terjadinya batuk hebat yang bisa
menyebabkan iritasi pada laring. Dan memacu terjadinya inflamasi pada laring tersebut. Inflamasi ini
ak
akan
an menye
menyeba
babk
bkan
an nyeri
nyeri ak
akib
ibat
at pe
penge
ngelu
luar
aran
an medi
mediat
ator
or ki
kimi
miaa da
dara
rah
h yan
yang
g ji
jika
ka berle
berlebi
bihan
han akan
akan
merangsang peningkatan suhu tubuh.
WOC
DOWNLOAD WOC LARINGITIS
LINK: http://www.ziddu.com/download/16739486/WOCLARINGITIS.docx.html
http://www.ziddu.com/download/16739486/WOCLARINGITIS.docx.html
F. Manifestasi Klinis
1. Gejala lokal seperti suara parau dimana digambarkan pasien sebagai suara yang kasar atau
suara yang susah keluar atau suara dengan nada lebih rendah dari suara yang biasa / normal
dimana terjadi gangguan getaran serta ketegangan dalam pendekatan kedua pita suara kiri
dan kanan sehingga menimbulkan suara menjadi parau bahkan sampai tidak bersuara sama
sekali (afoni).
2. Sesak nafas dan stridor
3. Nyeri tenggorokan seperti nyeri ketika menalan atau berbicara.
4. Gejala radang umum seperti demam, malaise
5. Batuk kering yang lama kelamaan disertai dengan dahak kental
6. Gejala
Gejala commm
commmon
on cold seper
seperti
ti bersin
bersin-be
-bersi
rsin,
n, nyeri
nyeri tenggor
tenggorok
ok hingga
hingga sulit
sulit menelan
menelan,,
sumbatan hidung (nasal congestion), nyeri kepala, batuk dan demam dengan temperatur
yang tidak mengalami peningkatan dari 38 derajat celsius.
7. Gejala
Gejala influenza
influenza seperti
seperti bersin
bersin-bers
-bersin,
in, nyeri tenggorok
tenggorok hingga
hingga sulit
sulit menelan,
menelan, sumbatan
sumbatan
hidung (nasal congestion), nyeri kepala, batuk, peningkatan suhu yang sangat berarti yakni
lebih dari 38 derajat celsius, dan adanya rasa lemah, lemas yang disertai dengan nyeri
diseluruh tubuh .
8. Pada peme
pemeri
riksa
ksaan
an fisik
fisik akan
akan tampa
tampak
k mukosa
mukosa larin
laring
g yang hiper
hiperemi
emis,
s, membe
membengka
ngkak
k
teruta
terutama
ma dibagia
dibagian
n atas
atas dan bawah
bawah pita
pita suara
suara dan juga didapat
didapatkan
kan tanda
tanda radang
radang akut
akut
dihidung atau sinus paranasal atau paru
9. Obstruksi
Obstruksi jalan nafas apabila
apabila ada udem laring
laring diikuti
diikuti udem subglotis
subglotis yang terjadi
terjadi dalam
beberapa jam dan biasanya sering terjadi pada anak berupa anak menjadi gelisah, air hunger,
sesak semakin bertambah berat, pemeriksaan fisik akan ditemukan retraksi suprasternal dan
epigastriu
epigastrium
m yang dapat menyebabkan
menyebabkan keadaan darurat medik yang dapat mengancam
mengancam jiwa
anak.
(http://www.news-medical.net/)
a. Laringitis Akut
Demam, malaise,
malaise, gelaja
gelaja rinigaringi
rinigaringitis,
tis, suara parau sampai afoni, nyeri ketika
ketika menelan
menelan atau
berbicara, rasa kering ditenggorokan, batuk kering yang kelamaan disertau dahak kental,
Suara parau yang menetap, rasa tersangkut di tenggorok sehingga sering mendehem tanpa
sekret. Pada pemeriksaan tampak mukosa laring hiperemis. Tidak rata, dan menebal. Bila
tumor dapat dilakukan biopsi.
(www.blogsehat.com)
c. Laringitis tuberkulosis
Terdapat gejala demam, keringat malam, penurunan berat badan, rasa kering, panas, dan
tertekan di daerah laring, suara parau beriminggu-minggu dan pada stadium lanjut dapat
afoni, bentuk produktif, gemoptisis, nyeri menelan yang lebih hebat bila gejala-gejala proses
aktif
aktif pada
pada paru.
paru. Dapat
Dapat timbul
timbul sumbat
sumbatan
an jalan
jalan napas
napas karena
karena edema:
edema: tumber
tumberkul
kuloma,
oma, atau
paralysis pita suara.
Sesuai dengan stadium dari penyakit, pada laringoskop akan terlihat:
• Stadium infiltrasi
Ulkus makin dalam mengenai kartilago laring, kartilagi aritenoid, dan epiglottis/
terbentuk nanah yang berbau sampai terbentuk sekuester. Keadaan umum pasien sangat
buruk, dapat fibrotuberkulosis pada dinding posterior,
posterior, pita suara, dan subglotik.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Foto rontgen
rontgen leher
leher AP : bisa
bisa ttampak
ampak pembengkakan
pembengkakan jaringan
jaringan subglot
subglotis
is (Steeple
(Steeple sign).
sign).
Laringitis Akut
Pemeriksaan apusan dari laring untuk kultur dan uji resistensi pada kasus yang lama atau
sering residif.
Laringitis tuberkulosis
Pemeriksaan laboratorium hasil tahan asam dari sputum atau bilasan lambung, foto toraks
menu
menunj
njuk
ukkan
kan ta
tanda
nda pros
proses
es sp
spes
esif
ifik
ik ba
baru
ru,, la
lari
ring
ngos
oskop
kopii la
lang
ngsu
sung/
ng/ta
tak
k la
lang
ngsu
sung
ng,, da
dan
n
pemeriksaan PA.
PA.
(Mansjoer, Arif.1999,
Arif.1999, 125)
H. Prognosis
Prognosis untuk penderita laringitis akut ini umumnya baik dan pemulihannya selama satu minggu.
Namun pada anak khususnya pada usia 1-3 tahun penyakit ini dapat menyebabkan udem laring dan
udem subglo
subglotis
tis sehingga
sehingga dapat
dapat menimb
menimbulka
ulkan
n obstru
obstruksi
ksi jal
jalan
an nafas
nafas dan bil
bilaa hal ini ter
terjad
jadii dapat
dapat
dilakukan pemasangan endotrakeal atau trakeostomiaik.
(www.blogsehat.com)
I. Penatalaksanaan Medis
Laringitis Akut
Terapi pada laringitis akut berupa mengistirahatkan pita suara, antibiotik, menambah kelembaban, dan
menekan batuk. Obat-obatan dengan efek samping yang menyebabkan kekeringan harus dihindari.
Penyayi dan para profesional yang mengandalkan suara perlu dinasehati agar membiarkan proses
radang mereda sebelum melanjutkan karier mereka. Usaha bernyayi selama proses radang berlangsung
dapat mengakibatkan perdarahan pada laring dan perkembangan nodul korda vokalis selanjutnya.
Terapi pada laringitis kronis terdiri dari menghilangkan penyebab, koreksi gangguan yang dapat
dapa t diatasi,
dan latihan kembali kebiasaan menggunakan vocal dengan terapi bicara. Antibiotik dan terapi singkat
steroi
steroid
d dapat
dapat mengur
mengurang
angii proses
proses radang
radang untuk
untuk sement
sementara
ara waktu,
waktu, namun
namun tidak
tidak bermanf
bermanfaat
aat untuk
untuk
rehabilitasi jangka panjang. Eliminasi obat-obat dengan efek samping juga dapat membantu. Pada
pasien dengan gastroenteriris refluks dapat diberikan reseptor H2 antagonis, pompa proton inhibitor.
inhibitor.
Laringitis Kronik
Diminta untuk tidak banyak bicara dan mengonati peradangan di hitung, faring, serta bronkus yang
mungkin menjadi penyebab. Diberikan antibiotik bila terdapat tanda infeksi dan ekspektoran. Untuk
jangka pendek dapat diberikan steroid.
Laringitis kronis yang berlangsung lebih dari beberapa minggu dan tidak berhubungan dengan
penyakit sistemik, sebagian besar berhubungan dengan pemajanan rekuren dari iritan. Asap rokok
merupakan iritan inhalasi yang paling sering memicu laringitis kronis tetapi laringitis juga dapat terjadi
akibat menghisap
menghisap kanabis atau inhalasi asap lainnya. Pada kasus ini, pasien sebaiknya dijauhkan dari
faktor pemicunya seperti dengan menghentikan kebiasaan merokok.
Laringitis Tuberkulosis
Pengobatan
Pengobatan dengan mengistirahatkan pita suara dan dengan pemberian obat anti nyeri biasanya telah
mengistirahatkan
mencukupi. Pemberian obat antituberkulosis primer dan skunder. Pada infeksi bakteri, antibiotik yang
tepat harus diberikan.Trakeostomi bila timbul sumbatan jalan napas.
(Hermani B,Kartosudiro S & Abdurrahman B, 2003)