Anda di halaman 1dari 16

DAMPAK PASAR FUTURE DAN OPSI DALAM BISNIS

INTERNASIONAL

Disusun Oleh :
DEVI SETYOWATI
1910211781 / SMK2

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji syukur kehadirat allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan karunia-NYA sehingga penyusunan Makalah ini dengan judul “Dampak Pasar
Future Dan Opsi Dalam Bisnis Internasional” bisa terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun guna mengikuti syarat tugas PRA UTS mata kuliah
Manajemen Keuangan Internasional bagi setiap mahasiswa Program studi S1
Manajemen Semester V (Kelas SMK2) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya.
Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya, baik dalam penyajian materi maupun penjelasannya. Karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang dapat
membantu penyusun dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, 14 Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. 1


DAFTAR ISI ................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 4
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 5
2.1 Pasar Future ..................................................................................... 5
2.2 Opsi ................................................................................................ 10
2.3 Dampak Pasar Future Dalam Opsi Bisnis International ................ 12

BAB III KESIMPULAN ............................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 15


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar Futures dan Option digunakan untuk mengantisipasi risiko valas yang
diakibatkan oleh transaksi bisnis dan juga untuk tujuan spekulatif. Biasanya disebut
sebagai surat berharga derivatif (derivative securitas). Surat berharga derivatif
umumnya digunakan untuk melindungi investor daririsiko keuangan, misalnya
perusahaan makanan yang menggantungkan input dari pasar gandum, dapat
melindungi diri dari gejolak harga gandum (misalnya karena banjir atau kekeringan
menyebabkan harga gandum meningkat) dengan membeli kontrak futures.
Currency futures dan pasar currency options biasanya digunakan oleh para
spekulan untuk mendapatkan keuntungan, namun juga digunakan oleh prusahaan-
perusahaan untuk menutupi posisi valas mereka. Karena banyak perusahaan
menggunakan currency futures dan currency options untuk memahami latar
belakang dari pasar ini dan bagaimana pasar ini membantu korporasi mencapai
tujuannya.
Sejumlah MNC yang terlibat dalam bisnis internasional menggunakan pasar
currency futures dan pasar opsi untuk meng-hedge posisi mereka. Suatu kontrak
currency futures menetapkan volume standar dari suatu valuta tertentu yang akan
dipertukarkan pada tanggal penyelesaian (settlement date) tertentu di masa depan.
Sebuah MNC yang ingin meng-hedge hutangnya akan membeli kontrak currency
futures untukmengunci harga suatu valuta asing di suatu waktu di masa datang.
Kontrak futures hampir serupa dengan kontrak forward, kecuali bahwa
kontrak futures diperdagangkan pada bursa sedangkan kontrak forward ditawarkan
oleh bank-bank komersial. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai
call atau put.Suatu currency call option menyediakan hak untuk membeli suatu
valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan strike price atau exercise
price dalam suatu periode waktu tertentu.
Currency call option digunakan untuk meng-hedge hutang-hutang valas yang
harus dibayarkan di masa datang. Currency put option memberikan hak untuk
menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu
tertentu. Currency put option digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas
yang akan diterima di masa datang.Currency call dan put option dapat dibeli pada
bursa. Currency call dan put option menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi
dibandingkan kontrak forward atau kontrak futures karena tidak mewajibkan
pembeli opsi melakukan pembelian atau penjualan valuta di masa datang. Yaitu,
perusahaan dapat memilih untuk tidak menggunakan opsinya.
Setelah krisis moneter yang dialami Indonesia sedikit mereda, pasar modal
dan pasar uang mulai bergerak cukup dinamis seiring dengan meningkatnya aliran
dana yang masuk ke negara ini. Perkembangan ini memacu para investor dan pelaku
pasar untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih dan menanamkan
uangnya pada instrumen-instrumen investasi di pasar modal dan pasar uang.
Saham dan obligasi sebagai instrumen yang paling populer di pasar modal
merupakan salah satu alternative investasi bagi para investor. Untuk menghimpun
dana masyarakat, pemerintah Indonesia juga menawarkan obligasi jangka panjang.
Sedangkan instrumen pasar uang yang cenderung berjangka waktu pendek
terdapat Sertifikat Bank Indonesia, dan surat berharga lainnya seperti commercial
paper. Dalam hal investasi, para investor menginginkan tingkat pengembalian
tertentu atas sejumlah risiko tertentu yang ditanggungnya. Saham umumnya
menawarkan tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi daripada obligasi. Pada
return yang tinggi ini juga melekat adanya tingkat risiko yang relatif tinggi, dimana
untuk saham tidak terdapat adanya janji pembayaran dividen setiap periode dan
harga yang relatif ditentukan oleh pergerakan pasar modal. Investor yang risk-
averse, atau tidak menyukai risiko, cenderung lebih suka berinvestasi di Sertifikat
Bank Indonesia yang menjanjikan tingkat risiko dan pengembalian yang relatif
lebih rendah.
Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di
pasar modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti
futures/forwards dan options. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi baru di pasar
modal yang perannya sangat diperhatikan. Instrumen derivatif bukan sebuah klaim
atas arus pendapatan seperti layaknya saham dan obligasi. Sebaliknya, instrumen
derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau
membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun komoditas) pada
tanggal tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini. Dua
jenis instrumen derivatif adalah option contract (kontrak opsi) dan futures atau
forward contract.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan


permasalahan sebagai berikut :
”Bagaimana dampak pasar future dan opsi dalam bisnis internasional?”

1.3 Tujuan Penyusunan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penyususan ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan penjelasan tentang dampak pasar future dan opsi dalam bisnis
internasional.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pasar Future

Pasar Future adalah perjanjian yang menyatakan volume standar suatu mata
uang tertentu untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu. Karenanya, pasar
futures mata uang serupa dengan kontrak forward dari sisi kewajibannya, tetapi
berbeda dengan forward dari sisi bentuk perdagangannya. Futures kontrak
umumnya digunakan oleh MNC untuk lindung nilai posisi valuta asingnya. Selain
itu, futures kontrak diperdagangkan oleh spekulator yang berharap memperoleh
manfaat dari prediksinya mengenai pergerakan kurs masa depan. Munculnya
futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang berbeda atas
spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya. Spesifikasi
kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya margin bagi
kedua belah pihak tetap ditentukan oleh exchanges clearing house atau bursa khusus
memperdagangkan futures secara terorganisasi.
Pembeli kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar untuk dibayarkan atas
suatu valuta asing pada suatu waktu tertentu di masa depan. Secara alternatif,
seorang penjual kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar dimana suatu valuta
asing akan ditukar untuk mata uang setempat. Di Amerika Serikat, kontrak futures
dibeli untuk menetapkan jumlah dollar yang diperlukan untuk memperoleh jumlah
valuta asing tertentu dalam jumlah tertentu, kontrak itu dijual untuk menetapkan
jumlah dollar yang akan diterima dari penjualan valuta asing tertentu dalam jumlah
tertentu. Perusahaan yang membuka posisi atas valuta asing dapat
mempertimbangkan membeli atau menjual kontrak futures untuk mengkompensasi
posisinya. Membeli futures kontrak dapat memungkinkan perusahaan membeli
valuta asing pada kurs tetap tertentu. Umumnya hanya satu kali saat penyerahan.
Dalam pasar future terdapat dua kontrak perjanjian yaitu kontrak future dan kontrak
forward :
➢ Kontrak Futures
Kontrak futures adalah sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk
mengirimkan atau menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal
tertentu di masa datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu
penandatanganan kontrak. Pihak yang telah setuju untuk mengirim sesuatu
dinamakan pihak yang menjual kontrak atau “go short”. Sedangkan pihak lain
yang setuju untuk menerima dinamakan pihak yang membeli kontrak atau “go
long”. Berbeda dengan kontrak opsi dimana individu yang terlibat pada kontrak
mempunyai hak, bukan kewajiban, untuk membeli dan menjual aktiva
finansial, kontrak futures mengatur bahwa individu yang terlibat kontrak
berkewajiban melakukan pengiriman dan penerimaan. Transaksi futures atau
forwards juga berbeda dari transaksi “spot” yang mana mewajibkan pihak
bertransaksi untuk melakukan pengiriman segera atau delivery “on the spot”
pada harga spot.
Futures adalah kontrak berjangka panjang yang bersifat mengikat atau
memberi kewajiban kepada kedua belah pihak untuk membeli atau menjual
underlying asset tertentu (berupa valuta asing, tingkat bunga, ekuitas, atau
komoditas) berdasarkan tingkat harga yang ditetapkan saat ini yang
penyelesaian transaksinya dilakukan secara cash settelement di masa yang akan
datang sesuai dengan expiration date yang ditetapkan di dalam kontrak
tersebut.
Harga atas underlying assets dibedakan menjadi initial futures price (harga
awal) dan terminal future price (harga pada saar kontrak futures di exercise)
apabila terminal futures price lebih rendah daripada initial futures ketika
dilaksanakan exercise, maka penjual akan mendapat profit. Sebaliknya, jika
pada saat dilaksanakan exercise, terminal future price-nya dari underlying
assets lebih tinggi dari pada initial futures pricenya, maka penjual yang akan
memperoleh keuntungan. Kondisi ini menunjukan bahwa kedua belah pihak di
dalam kontrak futures ini memiliki symetric exposure, mengingat adanya
potential loss dan profit function yang seimbang antara penjual dan pembeli.
Kontrak futures bukan untuk memiliki underlying assets secara fisik,
melainkan lebih merupakan financial instrument yang digunakan untuk
meminimalisasi ekspektasi risiko dalam upaya mencapai profit tertentu.
Berdasarkan pada pertimbangan tersebut, sehingga kontrak futures pada
umumnya tidak dipertahankan hingga expiration date, melainkan diselesaikan
dengan cara closing out the position atau di reserve sebelum berakhirnya masa
kontrak. Reverse dilakukan dengan mengambil posisi berlawanan atas kontrak
yang sama, yaitu sebagai penjual kontrak futures pada tingkat harga yang lebih
tinggi.
Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi,
sedangkan kontrak forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau
menggunakan jasa pihak bank. Tujuan dari kontrak futures pada instrumen
keuangan adalah untuk mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di
masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu
instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko
yang ada di pasar finansial. jenis dari kontrak future :
Currency Future Contracts, Merupakan kontrak yang telah distandardisasi
dan diperdagangkan pada pasar future yang terorganisasir. Kontrak Futures
mencantumkan suatu volume standar dari suatu mata uang yang
diperdagangkan pada tanggal (settlement date) tertentu. Currency Futures
adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume
tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. Kontrak Futures serupa dengan
kontrak Forward, karena “Memungkinkan pembeli untuk menggunakan harga
yang harus dibayarkan bagi suatu valuta tertentu pada suatu waktu di masa
depan”.
Terdapat ciri-ciri dari Kontrak Futures yaitu :
a. Daily resettlement (penentuan harga setiap hari) dan penempatan margin
(sejumlah kecil deposito sebagai jaminan) diperlukan.
b. Penjual dan pembeli harus bertemu (bandingkan dengan kontrak forward
yang dinegosiasikan lewat telpon) sehingga diperlukan suatu lantai bursa
(disebut pit).
c. Ukuran kontrak dan tanggal penyerahan telah distandardisasi.
d. Spekulasi publik yang berkualitas didorong.
e. Mayoritas kontrak futures ditutup lewat revarshing trades sehingga
penyerahan tidak pernah dilakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Kontrak Futures


1. Kelebihan
a. Lebih kecilnya kontrak futures dan adanya kebebasan melikuidasi
kontrak setiap waktu sebelum jatuh tempo.
b. Kontrak Futures yang diperdagangkan di pasar yang terorganisir dan
jelas.
2. Kekurangan
a. Keterbatasan jumlah mata uang yang diperdagangkan.
b. Terbatasnya tanggal penyerahan.
c. Kakunya jumlah kontrak mata uang yang diserahkan.

Karakteristik kontrak Futures berbeda dengan kontrak Forward, karena :


✓ Kontrak Futures diperdagangkan langsung antara dua pihak yang saling
bertemu, sedangkan kontrak Forward diperdagangkan melalui telepon.
✓ Transaksi Futures dieksekusi oleh para pialang dan kontrak Futures harus
terstandardisasi, sedangkan kontrak forward dirancang sesuai keinginan
pemesannya.

➢ Kontrak Forward
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah
suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu
aset (atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan
sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang
dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan
meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang
misalnya, kontrak forward untuk transaksi mata uang atau transaksi komoditi
misalnya, kontrak serah untuk minyak bumi. Transaksi forward adalah
transaksi berjangka dengan penyerahan valuta pada suatu tanggal tertentu
dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal transaksi. Transaksi
Forward digunakan untuk mengantisipasi :
1. Kebutuhan pembayaran hutang dalam mata uang asing
2. Mengantisipasi fluktuasi kurs valuta asing
3. Pembiayaan Eksport dan Import dalam valuta asing

Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga
yang telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi
pertukaran atau pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang
dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati. Harga
forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut
berpindah tangan pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja.
Di Indonesia contract forward (kontrak serah) dibuat atas dasar kesepakatan
dua belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana saja, sedangkan
kontrak berjangka telah ditetapkan secara standar dan hanya dapat
diperdagangkan di bursa berjangka. Kontrak forward selalu diakhiri dengan
penyerahan barang secara fisik.
Sedangkan kontrak berjangka dapat ditutup dengan tiga cara yaitu
penyerahan barang atau penyerahan secara tunai, mengambil posisi sebaliknya
dari posisi yang dimiliki sekarang, dan pertukaran dengan transaksi fisik
(exchange for physical). Kemudian, transaksi kontrak berjangka dilakukan
dengan penyerahan margin yang relatif kecil dibanding dengan nilai kontrak
dan dijamin serta diselesaikan oleh Lembaga Kliring setiap hari. Berikut ini
jenis kontrak forward yang beredar di pasar :
1. Currency Forward, Merupakan perjanjian pribadi antara dua individu
yang dapat menandatangani kontrak apapun yang mereka setujui. Kedua
pihak merundingkan kontrak di pasar antar bank yang
memperdagangkan sejumlah valas pada tanggal dan harga di masa
mendatang. Besarnya kontrak dan tanggal penyerahan dinegosiasikan
dan kemudian dibuat. Karena tidak dilakukan di bursa, maka kedua belah
pihak mempunyai resiko bahwa masing-masing pihak dapat saja
bangkrut/macet pada saat perjanjian.
2. Equity Forward
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau
menjual instrumen ekuitas ataupun indeks saham pada waktu tertentu di
masa depan. Jenis kontraknya bisa saham tertentu, portfolio maupun
indeks. Melalui equity forward, nilai transaksi yang akan terjadi di masa
depan sudah dipatok pada saat ini, sehingga dapat mengatasi risiko yang
terjadi dari perubahan nilai pasar. Contoh dari equity forward contract ini
adalah program share buyback yang sering terjadi di pasar modal. Pada
program ini, satu pihak berjanji untuk membeli kembali saham tertentu
dengan jumlah tertentu, pada harga tertentu di masa depan. Positifnya,
ini mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan memberikan
kepastian mengenai cash flow. Namun, jika harga merosot maka karena
terikat kontrak pihak tersebut mungkin akan terpaksa membeli di atas
harga pasar.
3. Commodity Forward
Commodity forward adalah kontrak dengan underlying asset berupa
komoditas seperti minyak, metal, jagung, dan lainnya. Kontrak ini
memungkinkan suatu pihak untuk membeli atau menjual komoditas
dengan harga tertentu di masa depan. Jadi, kontrak ini mengantisipasi
terjadinya perubahan harga di masa depan. Untuk produsen, kontrak ini
bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga komoditas menguat di
masa depan.
4. Bond Forward
Bond forward hampir serupa dengan equity forward, hanya saja obligasi
punya jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti kadaluarsanya
sebelum tanggal jatuh tempo. Obligasi yang umum dijadikan bond
forward adalah T-bills yang dikeluarkan Depkeu AS. Pada kontrak ini,
satu pihak sepakat untuk membeli T-bills pada harga yang telah dipatok
saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal jatuh tempo T-bills tersebut.
5. Interest Rate Forward (FRA)
Interest Rate Forward contract disebut juga dengan Forward Rate
Agreement (FRA) dimana underlying-nya berupa pembayaran bunga
dalam mata uang tertentu. Jadi, dalam FRA ini merupakan kesepakatan
untuk meminjamkan atau meminjam dana tertentu secara fixed rate. Jika
kita masuk kontak FRA misalnya, pihak kita memegang posisi long, dan
pihak lawan memegang posisi short. Pihak yang long akan memperoleh
keuntungan ketika tingkat suku bunga naik, sementara pihak yang short
menerima keuntungan jika tingkat suku bunga turun. Cash settlement-
nya berupa selisih antara tingkat suku bunga kontrak dengan tingkat suku
bunga underlying (LIBOR) pada saat maturity.

Terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards, yaitu :
1. Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat
perdagangan futures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak,
lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas yang jelas dari barang yang
akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu atau pihak yang
terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti
diatas. Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk
futures sangat likuid.
2. Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang
terlibat di perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin
kinerja dari masingmasing pedagang (traders). Jaminan ini
meningkatkan likuiditas bursa futures.
3. Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli
(dijual), satu pihak dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa
dapatmembatalkan posisi long (short) pertama dengan posisi short
(long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol.
4. Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap
transaksi dapat dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu,
maka bursa akan membayar cash kepada lembaga kliring yang
menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada
suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang
pedagang akan membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa.

Suatu kontrak Forward maupun Futures pada dasarnya berisikan kewajiban


untuk memperdagangkan mata uang asing pada suatu tingkat kurs, yang ditetapkan
hari ini, untuk diseleserahkan pada tanggal tertentu di masa mendatang. Tingkat
kurs tertentu disebut forward price atau future price. Bila kontrak menyatakan akan
membeli suatu mata uang asing, maka pedagang valas itu dinamakan memegang
posisi long (beli) dalam kontrak. Sedangkan posisi short (jual) menunjukkan
kewajiban untuk menjual mata uang asing di masa mendatang.
2.2 Opsi

Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi dengan
pembeli opsi, dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban)
dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan
harga yang telah ditetapkan. Pihak-pihak yang terlibat dalam opsi adalah para
investor dengan investor lainnya, sehingga perusahaan yang merupakan emiten dari
saham yang dijadikan patokan tersebut tidak mempunyai kepentingan dalam
transaksi opsi tersebut. Emiten saham bersangkutan tidak bertanggung jawab
terhadap pembuatan, pelaksanaan kontrak opsi.
Dalam prateknya, jenis sekuritas yang bisa dijadikan patokan dalam opsi tidak
hanya saham saja tetapi bisa berbentuk yang lainnya, seperti indeks pasar. Point
penting yang menggambarkan transaksi option yaitu :
1. Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau
menjual sesuatu. Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah
dikenal selama ini yang mengikat masing-masing pihak dengan satu
kewajiban untuk membayar atau memberikan satu barang tertentu yang
diperjualbelikan maka option memmberi pemegangnya hak bukan
kewajiban untuk menjual atau membeli satu barang yang diperjanjikan.
Pemegang option tidak bisa dipaksa untuk membeli atau menjual satu
barang yang diperjanjikan tersebut.
2. Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa
dilaksanakan kepada waktu tertentu di masa yang akan datang atau
sebelumnya. Hal ini tergantung dari jenis option yang dipegang ada option
yang mengatur bahwa hak untuk membeli atau menjual satu barang bisa
dilaksanakan pada saat waktu tertentu di masa yang akan datang tidak dapat
dilaksanakan sebelum waktu yang ditentukan tersebut, adapula jenis option
yang hak untuk membeli atau menjualnya dapat dilaksanakan sebelumnya.
3. Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau
menjual satu barang tertentu maka harga barang yang dibeli atau dijual
tersebut sudah ditentukan sebelumnya (biasanya ditentukan pada saat
transaksi option dilakukan) tidak peduli berapa harga pasar barang tersebut
saat pelaksanaan hak. Jadi harga yang dipakai saat pelaksanaan hak sudah
ditentukan sebelumnya dan bukan harga pasar barang tersebut saat itu.
Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis opsi (option) yang ada saat
ini. Apabila dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option
dapat dibagi menjadi dua yaitu :
1. Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.
Opsi beli, atau yang lebih dikenal dengan istilah call option, adalah suatu
hak untuk membeli sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan
dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh
tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo.
Pada opsi beli ini terdapat 2 pihak yang disebut :
a. Pembeli opsi beli atau biasa disebut call option buyer atau juga long call.
b. Penjual opsi beli atau biasa juga disebut call option seller atau juga short
call.
2. Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.
Opsi jual, atau yang lebih dikenal dengan istilah put option, adalah suatu
hak untuk menjual sebuah asset pada harga kesepakatan (strike price) dan
dalam jangka waktu tertentu yang disepakati—baik pada akhir masa jatuh
tempo ataupun di antara tenggang waktu masa sebelum jatuh tempo. Pada
opsi jual ini juga terdapat 2 pihak yang disebut :
a. Pembeli opsi jual atau biasa disebut put option buyer atau juga long put.
b. Penjual opsi jual atau biasa juga disebut put option seller atau juga short
put.
Apabila dilihat dari cara pelaksanaan sebuah opsi maka terdapat empat gaya yang
dikenal saat ini yaitu :
1. Opsi Eropa
Suatu kontrak opsi yang hanya bisa di laksanakan pada hari terakhir saat
tanggal jatuh tempo masa berlakunya opsi tersebut.
2. Opsi Amerika
Suatu kontrak opsi yang bisa dilaksanakan kapan saja di dalam masa
berlakunya kontrak opsi.
3. Opsi Bermuda
Suatu kontrak opsi yang dapat dilaksanakan pada saat tanggal jatuh tempo
ataupun sebelum jatuh tempo. Ini merupakan kombinasi dari opsi Eropa dan
opsi Amerika.
4. Opsi bersyarat atau biasa juga disebut barrier option
Suatu opsi yang mensyaratkan keharusan dicapainya suatu harga tertentu
pada aset acuan sebelum pelaksanaan opsi dapat dilakukan.
Strategi bisnis opsi pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi lima, yaitu :
1. Naked Strategy, merupakan strategi perdagangan opsi yang memilih
satudari empat posisi diatas, yaitu pembeli call, penjual call, pembeli
putataukah penjual put option. Disebut dengan naket strategy karena
strategitersebut tidak melakukan tindakan yang berlawanan atau mengambil
posisilain yang dapat mengurangi kerugian dengan cara memiliki saham
yangdijadikan patokan.
2. Hedge Strategy berada dengan Naked Strategy, karena pada hedge strategy
investor selain mengambil satu posisi dalam perdagangan opsi, ia juga
mengambil posisi yang lain dalam perdagangan saham yang dijadikan
patokan dalam opsi tersebut. Tujuan opsi strategi adalah untuk mengurangi
kerugian jika terjadi pergerakan harga tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3. Covered call writing strategy, untuk melindungi portofolio yang dimiliki
terhadap penurunan harga saham dengan cara menjual call option terhadap
saham yang telah dimiliki dalam portofolio. Jika harga saham mengalami
penurunan, maka investor akan mengalami kerugian, tetapi masih
mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari investasi
kembali pendapatan yang diperoleh dari penjualan call option.
4. Protective put buying strategy, dilakukan oleh investor yang ingin
melindungi portofolio yang dimiliki terhadap resiko penurunan nilai pasar
dengan cara membeli put option terhadap saham yang ada dalam portofolio
tersebut.
5. Straddle strategy, dilakukan dengan cara membeli atau menjual baik berupa
call option maupun put option yang mempunyai saham patokan, expiration
date dan strike price yang sama.

2.3 Dampak Pasar Future Dalam Opsi Bisnis Internasional

Pada pasar future kontrak Futures dan opsi (option) digunakan untuk
mengantisipasi dampak risiko valas yang diakibatkan oleh transaksi bisnis dan juga
untuk tujuan spekulatif. Biasanya disebut sebagai surat berharga derivatif
(derivative securitas). Surat berharga derivatif umumnya digunakan untuk
melindungi investor dari risiko keuangan. Oleh karena itu pada pasar future investor
perlu memiliki pemahaman yang baik atas dampak pasar future dalam opsi bisnis
internasional seperti :
a. Risiko Leverage
leverage dapat menimbulkan kerugian pada investor dalam hal pergerakan
harga tidak sesuai dengan ekspektasi investor. Jika pergerakan underlying
bergerak terlalu fluktuatif, margin yang disetorkan investor dapat terus
berkurang dan investor harus menyetorkan margin tambahan. Apabila
investor tidak menambahkan margin tambahan maka broker (AB Derivatif)
akan menutup posisi investor (force liquidation).
b. Risiko Valas
Diakibatkan oleh transaksi bisnis dan juga untuk tujuan spekulatif. Biasanya
disebut sebagai surat berharga derivatif (derivative securitas). Surat
berharga derivatif umumnya digunakan untuk melindungi investor dari
risiko keuangan.
BAB III
KESIMPULAN

Pada pasar future terdapat perjanjian antara penjual dan pembeli untuk
mempertukarkan aset, pada waktu tertentu terhadap obyek tertentu dengan harga
obyek transaksi tidak ditentukan, sehingga harga tergantung pasar. Realisasi
transaksi ini adalah secara tunai pada tanggal yang telah ditentukan. Future tidak
sama dengan opsi, bila opsi adalah hak untuk melakukan atau tidak, maka future
bersifat wajib untuk direalisasikan antara pihak pihak yang membuat kontrak.
Sebagai gambaran, seorang penjual dan pembeli mengadakan kontrak pada saat ini,
bahwa pada tiga bulan mendatang penjual berjanji menjual sejumlah saham kepada
pembeli dengan harga sesuai dengan pasar waktu itu. Jadi harga tersebut akan
dibayar tiga bulan setelah kontrak diadakan, baru kemudian saham juga diserahkan.
Sebagaimana intrumen derivatif lainnya, timbulnya kontrak future adalah
untuk mengantisipasi ketidakpastian harga di masa yang akan datang, adanya
faktor-faktor eksternal yang tidak dapat dikuasai dan mengandung kemungkinan
merugikan pelaku pasar, maka salah satu anitisipasinya adalah membuat kontrak
future. Karena sedemikian rumit pelaksanaannya, biasanya kontrak future
dilaksanakan pada pasar yang terorganisir. Pada umumnya pada kontrak future
pembeli dan penjual tidak berhadapan langsung, namun terdapat lembaga perantara
(intermediary) perdagangan secara resmi. Dalam hal penjual kontrak tidak memiliki
aset obyek kontrak (atau memiliki namun tidak bermaksud menjualnya).
Maka dari itu penjual kontrak future dapat membeli kontrak future dengan
pihak lain, sehingga yang berhadapan pada akhirnya adalah pembeli kontrak future
pertama dengan penjual kontrak future kedua. Hal tersebut sangat mungkin
dilakukan karena dalam pasar yang terorganisir semua pihak yang terkait harus
terungkap secara transparan dan dapat diungkap secara legal, sehingga dalam pasar
future kemungkinan terjadinya kecurangan menjadi kecil karena terdapat lembaga
pengawas pada pasar tersebut. Alternatif lainnya apabila penjual dalam kontrak
future tidak menguasai obyek transaksi atau tidak berminat menjual yang
dikuasainya adalah dengan membeli sekuritas pada pasar spot dan menjualnya
kepada pembeli future.
Option atau opsi adalah suatu perjanjian kontrak antara penjual opsi dengan
pembeli opsi, dimana penjual opsi menjamin adanya hak (bukan suatu kewajiban)
dari pembeli opsi, untuk membeli atau menjual saham tertentu pada waktu dan
harga yang telah ditetapkan. Point penting yang menggambarkan transaksi option
yaitu :
1. Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau
menjual sesuatu. Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal
selama ini yang mengikat masing-masing pihak dengan satu kewajiban untuk
membayar atau memberikan satu barang tertentu yang diperjualbelikan maka
option memmberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk menjual atau
membeli satu barang yang diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa dipaksa
untuk membeli atau menjual satu barang yang diperjanjikan tersebut.
2. Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan
kepada waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini
tergantung dari jenis option yang dipegang ada option yang mengatur bahwa hak
untuk membeli atau menjual satu barang bisa dilaksanakan pada saat waktu
tertentu di masa yang akan datang tidak dapat dilaksanakan sebelum waktu yang
ditentukan tersebut, adapula jenis option yang hak untuk membeli atau
menjualnya dapat dilaksanakan sebelumnya.
3. Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau menjual
satu barang tertentu maka harga barang yang dibeli atau dijual tersebut sudah
ditentukan sebelumnya (biasanya ditentukan pada saat transaksi option
dilakukan) tidak peduli berapa harga pasar barang tersebut saat pelaksanaan hak.
Jadi harga yang dipakai saat pelaksanaan hak sudah ditentukan sebelumnya dan
bukan harga pasar barang tersebut saat itu.
Tujuan dari pasar futures pada instrumen keuangan adalah untuk
mengalihkan risiko perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak
ke pihak lain dalam kontrak tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan
suatu cara untuk mengatur tingkat risiko yang ada di pasar finansial.
Dampak pasar future dalam opsi bisnis internasional mempunyai dampak
berupa resiko leverage dan valas. Risiko leverage dapat menimbulkan kerugian
pada investor dalam hal pergerakan harga tidak sesuai dengan ekspektasi investor.
Jika pergerakan underlying bergerak terlalu fluktuatif, margin yang disetorkan
investor dapat terus berkurang dan investor harus menyetorkan margin tambahan.
Apabila investor tidak menambahkan margin tambahan maka broker (AB Derivatif)
akan menutup posisi investor (force liquidation). Sedangkan risiko valas
diakibatkan oleh transaksi bisnis dan juga untuk tujuan spekulatif. Biasanya disebut
sebagai surat berharga derivatif (derivative securitas). Surat berharga derivatif
umumnya digunakan untuk melindungi investor dari risiko keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Yuliati, Sri Handaru, dan Handoyo Prasetyo. 1997. Dasar-dasar Manajemen


Keuangan Internasional. Yogyakarta : ANDI.
Tjiptono Dharmadji dan Hendi M. (2000). Pasar Modal di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Madura, Jeff, (2000), Manajemen Keuangan Internasional, Edisi Keempat
(Diterjemahkan olehEmil Salim), Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai